Abstract. Low birth weight babies are babies who are born weighing <2,500 grams. In
Indonesian, it’s said that infant mortality rate BBLR reached 29% and the death rate is
caused by one of complications i.e. neonatal jaundice. Neonatal jaundice is a yellow skin
circumstance, mucous membranes and sclera due to elevated levels of bilirubin in blood.
Jaundice is said to be pathologic when the levels of bilirubin in the blood reach >12mg/dl. If
Neonatal Jaundice is not treated immediately can penetrate the blood brain barrier, so that
brain function is disrupted and effects the disability throughout life or death. This research
was to know the correlation between low birth weight babies with the incidence of neonatal
jaundice In Regional Public Hospital Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. This study is
Observational analytic with case control approach. The population in this study were all
babies treated in the Infant and NICU Room of Regional Public Hospital Abdul Wahab
Sjahranie Samarinda from January to December 2016. Samples were taken by using simple
random sampling method of 60 neonatal jaundice babies and 60 babies who don’t have
neonatal jaundice using secondary data. The results of this study were analyzed using Chi-
square and Odds Ratio using SPSS statistics program. The incidence rate of neonatal
jaundice babies generally in Regional Public Hospital Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
2016 was 11% from 1,680 cases, the incidence frequency of neonatal jaundice who treated in
Infant and NICU Room 2016 were 42 (70%) BBLR, 18 (30%) non-BBLR. The incidence
frequency of LBW who treated in the Infant and NICU Room in Regional Public Hospital
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda 2016 were 12 (80%) BBLR and 48 (20%) non-LBW. The
result of Chi-Square statistical test shows (p= 0,000, OR= 9,333 with CI95% = 4,031-
21,612). There is a significant correlation between low birth weight babies with the incidence
of neonatal jaundice in Regional Public Hospital Abdul Wahab Sjahranie Samarinda in
period January to December 2016.
Abstrak. Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat <2.500 gram.
Di Indonesia, dikatakan bahwa kematian bayi BBLR mencapai 29% dan angka kematian
tersebut disebabkan adanya salah satu komplikasi yaitu ikterus neonatorum. Ikterus
neonatorum adalah keadaan kuning pada kulit, membran mukosa dan sklera akibat
peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Ikterus dikatakan patologis apabila kadar bilirubin
dalam darah mencapai >12mg/dl. Ikterus neonatorum jika tidak ditangani dengan segera
dapat menembus sawar darah otak, sehingga fungsi otak terganggu dan mengakibatkan
kecacatan sepanjang hidup atau kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara bayi berat lahir rendah dengan kejadian ikterus neonatorum di RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini bersifat analitik obeservasional dengan
pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang dirawat di
Ruang Bayi dan Ruang NICU RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Januari- Desember
2016. Sampel diambil dengan menggunakan cara simple random sampling sebanyak 60 bayi
ikterus neonatorum dan 60 bayi tidak ikterus neonatorum dengan menggunakan data
sekunder. Hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Chi-square dan Odds Ratio
dengan menggunakan program SPSS statistics. Angka kejadian bayi ikterus neonatorum
secara umum di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda 2016 sebesar 11% dari 1.680
kasus, frekuensi kejadian ikterus neonatorum yang di rawat di Ruang Bayi dan Ruang Nicu
2016 sebesar 42 (70%) BBLR, 18 (30%) tidak BBLR. Frekuensi kejadian BBLR yang di
rawat di Ruang Bayi dan Ruang Nicu RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda 2016
sebesar 12 (80%) BBLR dan 48 (20%) tidak BBLR. Hasil analisis uji statistik Chi-Square
menunjukan (p=0,000, OR= 9,333 dengan CI95%= 4,031-21,612). Ada hubungan yang
bermakna antara berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian ikterus neonatorum di
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda periode bulan Januari hingga Desember 2016.
Kata Kunci: Bayi berat lahir rendah (BBLR), ikterus neonatorum, bilirubin.