Dosen Pengampu :
Drs. Sahat Siahaan, M.Pd.
Disusun Oleh :
Nama : Windy Putri Maslita Sitanggang
NIM : 4183311010
Kelas : Pendidikan Matematika-A 2018
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Geometri dan Bidang Ruang
Bapak Drs. Sahat Siahaan, M.Pd. yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
menyelesaikan tugas mata kuliah ini dengan baik dan benar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geometri dan Bidang Ruang.
Makalah ini berisi tentang Critical Book Report (CBR) Geometri dan Bidang Ruang, semoga
melalui makalah ini penulis dan pembaca mengetahui tentang Geometri dan Bidang Ruang.
Penulis sadar jika dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan bahkan jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu penulis memohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
I. PENGANTAR
A. IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Matematika 2 Untuk SMP
Pengarang : Muhammad Iswadji
Penerbit : PN Balai Pustaka
Tahun Terbit : 2014
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 323 halaman
Geometri adalah ilmu mengenai bangun, bentuk, dan ukuran benda-benda . Geometri
merupakan bagian dari pokok bahasan yang ada dalam pembelajaran matematika. Menurut
Soemadi, pengajaran geometri mempunyai nilai material dan nilai formal. Nilai material
adalah nilai-nilai penerapan geometri serta keterampilan geometri, sedangkan nilai formal
adalah nilai-nilai luhur dalam bermasyarakat yang dapat ditumbuhkan melalui pengajaran
geometri.
Menurut Suydam, tujuan pengajaran geometri adalah untuk mengembangkan intuisi
spasial mengenai dunia nyata, menanamkan pengetahuan yang diperlukan untuk mempelajari
cabang matematika lain serta untuk mangajarkan membaca dan menginterpretasikan argumen
matematika. Tujuan utama dari proses mengajar belajar geometri adalah agar siswa
mempunyai wawasan keruangan (imajinasi spasial) yang tinggi. Wawasan keruangan yang
berkembang dengan baik akan sangat membantu siswa dalam mempelajari cabang-cabang
matematika lain. Hal itu sangat mungkin terjadi karena konsep- konsep dalam matematika
bersifat abstrak, banyak yang dapat diterangkan atau ditunjukkan melalui representasi
geometri .
Menurut pandangan psikologis, mempelajari geometri dapat membantu pengamatan
keruangan. Dari segi matematika sendiri, belajar matematika sangat membantu untuk
mempelajari struktur matematika. Pada kenyataan dari sebuah penelitian menunjukkan bahwa
hasil belajar geometri masih rendah. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Eni
Muliawati, diperoleh kesimpulan bahwa aspek pemecahan masalah geometri dapat
membangkitkan semangat dalam belajar dan sangat bermanfaat, tetapi pelajaran formal
geometri dapat menimbulkan frustasi bagi siswa .
II. RINGKASAN ISI BUKU
2. Sudut
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan sudut.
Sudut dapat terjadi jika dua buah garis atau dua buah bidang saling berpotongan.
a. Pengertian Sudut
Kaki sudut
Daerah sudut
Titik sudut
Kaki sudut
Sudutdiartikan sebagai bangun yang terjadi dari gabungan dua sinar yang berimpit
pangkalnya. Kita membedakan antara sudut dan daerah sudut.
b. Pemberian Nama Sudut
P
Q PQR = RQP =
c. Pengukuran Besar Sudut
R
Besar sudut diukur berdasarkan jarak putaran
1 putaran penuh
1
putaran penuh
2
1
putaran penuh, dan sebagainya.
4
Besar sudut diukur dengan satuan derajat, menit dan detik
1
1° (derajat) = 360 putaran penuh
d. Jenis-Jenis Sudut
Misal x adalah besar sudut. Kita dapat membedakan sudut dengan
mengelompokkannya atas:
Sudut Lancip Sudut Siku-siku Sudut Tumpul Sudut lurus
h. Sudut Elevasi
Sudut elevasi adalah sudut antara garis horisontal yang melalui titik mata pengamat
dengan arah penglihatan atau arah pandang yang terletak di atas garis horisontal tadi.
Sudut depresi
sudut elevasi
i. Sudut Depresi
Sudut depresi adalah sudut antara garis horisontal yang melalui mata pengamat
dengan arah pandang yang terletak di bawah garis horisontal.
GARIS-GARIS SEJAJAR
1. Pengertian
Dalam geometri bidang, dua garis sejajar diartikan sebagai dua garis yang tidak
mempunyai titik persekutuan.
a b
p
q
Jika garis a dan b mempunyai sebuah titik persekutuan, dikatakan garis a dan b
berpotongan.
Jika garis p dan q tidak mempunyai titik persekutuan, dikatakan garis p dan q sejajar,
yang dilambangkan dengan p //q.
Jika dua buah garis masing-masing sejajar dengan sebuah garis lain, maka kedua garis
itu sejajar satu sama lain.
a q
4. Sudut-sudut yang terjadi jika dua garis dipotong oleh sebuah garis
a Jika dua garis a dan b dipotong oleh
2 A
3 1
4 sebuah garis g maka terjadilah:
g
a) Sudut-sudut sehadap, yaitu:
b
3
2 1
4 A1 dan B1 ; A2 dan B2 ;
B
A3 dan B3 ; A4 dan B4 .
c) Teorema tentang sudut-sudut yang terjadi jika dua garis sejajar dipotong oleh
sebuah garis
Jika dua garis sejajar a dan b dipotong oleh sebuah garis p, maka:
i. Sudut-sudut sehadapnya sama besar.
SEGITIGA
II
I I
2. Jenis-jenis segitiga
Segitiga dibedakan atas:
a. Menurut sudutnya: segitiga lancip, segitiga siku-siku, dan segitiga tumpul.
Segitiga lancip yaitu segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut lancip.
Segitiga siku-siku yaitu segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-
siku.
Segitiga tumpul yaitu segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul.
b. Menurut sisinya: segitiga tidak sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi.
Segitiga tidak sama sisi yaitu segitiga yang panjang ketiga sisinya tidak sama.
Segitiga sama kaki yaitu segitiga yang dua buah sisinya memiliki panjang yang sama.
Selanjutnya kedua sisi itu disebut kaki.
Segitiga sama sisi yaitu segitiga yang panjang ketiga sisinya sama.
b a
A c B
Jika panjang kedua sisi siku-siku pada ∆ABC masing-masing b dan c, dan panjang sisi
miringnya a, maka teorema di atas dapat dirumuskan dengan:
b2 + c2 = a2
dengan kalimat:
Dalam sebuah segitiga siku-siku, jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-sikunya sama
dengan kuadrat panjang sisi miringnya.
Rumusan ini yang selanjutnya digunakan dalam penyelesaian soal-soal.
7. Teorema Proyeksi
Dari teorema Pythagoras dapat diturunkan teorema proyeksi pada segitiga miring, yaitu
segitiga yang bukan segitiga siku-siku.
a. Teorema Proyeksi untuk Sisi di depan Sudut Lancip
Dalam suatu segitiga, kuadrat panjang sisi yang berhadapan dengan sudut lancip
sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi yang lain dikurangi dengan dua kali
hasilkali panjang salah satu sisi dengan panjang proyeksi sisi lain ke sisi tersebut.
C Diketahui:
b t a 𝐶𝐷 തതതത
തതതത 𝐴𝐵 , mA < 90, p panjang proyeksi
തതതത pada 𝐴𝐵
𝐴𝐶 തതതത
p c–p
A D c B Dibuktikan: a2 = b2 + c2 – 2cp
Bukti:
Dalam ∆BCD: a2 = (c – p)2 + t2 ................. (Th. Pythagoras)
Dalam ∆ACD: t2 = b2 – p2 ................. (Th. Pythagoras)
Subtitusikan t2 = b2 – p2 ke a2 = (c – p)2 + t2 diperoleh:
a2 = (c – p)2 + b2 – p2
a2 = c2 – 2cp + p2 + b2 – p2
a2 = b2 + c2 – 2cp
C Diketahui:
t b a 𝐶𝐷 തതതത
തതതത 𝐴𝐵 , mA > 90, p panjang proyeksi
തതതത
𝐴𝐶 pada perpanjangan തതതത
𝐴𝐵 (proyeksi തതതത
𝐴𝐶 pada
2 2 2
Dibuktikan:
p ac = b + c തതതത
+ 2cp
𝐴𝐵 )
D
Bukti: A B
Dalam ∆BCD:
a2 = (c + p)2 + t2 ................. (Th. Pythagoras)
Dalam ∆ACD:
t2 = b2 – p2 ................. (Th. Pythagoras)
Subtitusikan t2 = b2 – p2 ke a2 = (c + p)2 + t2 diperoleh:
a2 = (c + p)2 + b2 – p2
a2 = c2 + 2cp + p2 + b2 – p2
a2 = b2 + c2 + 2cp
𝒃𝟐 +𝒄𝟐 −𝒂𝟐
Dari teorema 6.a, yakni: a2 = b2 + c2 – 2cp diperoleh 𝒑= .
𝟐𝒄
𝒂𝟐 −𝒃𝟐 −𝒄𝟐
Dari teorema 6.b yakni: a2 = b2 + c2+ 2cp diperoleh 𝒑= .
𝟐𝒄
Berarti jika dalam suatu segitiga panjang semua sisinya diketahui, kita dapat
menghitung panjang proyeksi sebuah sisi pada sisi yang lain.
8. Teorema Stewart
Jika dalam ∆ABC, x menyatakan panjang ruasgaris yang menghubungkan titik sudut C
dengan titik P yang terletak pada sisi AB, sehingga AP = c1 dan BP = c2, maka berlaku:
x2c = a2c1 + b2c2 – c1 c2 c.
Bukti:
Dalam ∆PBC : a2 = c22 + x2 + 2c2p ..................(1) (Teorema Proyeksi)
Dalam ∆APC : b2 = c12 + x2 – 2c1p ..................(2) (Teorema Proyeksi)
Jika kedua ruas persamaan (1) dikalikan dengan c1 dan kedua ruas persamaan (2)
dikalikan dengan c2, masing-masing akan didapatkan:
JAJARGENJANG
1. Jajargenjang
Jajargenjang adalah segiempat yang sepasang-sepasang sisi berhadapannya sejajar.
Daerah jajargenjang dapat diperoleh antara lain jika sebuah daerah segitiga diputar
sejauh setengah putaran mengelilingi titik tengah salah satu sisinya, gabungan daerah
segitiga itu dengan bayangannya berupa sebuah daerah jajargenjang.
D E C E F
F
tinggi
lebar
Karena luas jajargenjang ABFE sama dengan luas persegi panjang ABCD, sedang
luas persgi panjang ABCD sama dengan panjang x lebar, maka dengan mudah
ditunjukkan bahwa:
Luas jajargenjang ABFE = Luas persegi panjang ABCD
= AB × BC
= AB × GE
= alas × tinggi
Jadi, Luas jajargenjang = alas × tinggi.
2. Belahketupat
Belahketupat adalah jajar genjang yang keempat sisinya sama panjang.
3. Persegi panjang
Persegi panjang adalah jajar genjang yang ukuran keempat sudutnya sama.
Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa persegi panjang memiliki empat sudut
siku-siku. Sifat-sifat lain dari persegi panjang adalah:
1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
2) Diagonal-diagonalnya sama panjang dan slaing berpotongan di tengah-tengah.
4. Persegi
Persegi adalah belah ketupat yang ukuran keempat sudutnya sama.
Sifat-sifat persegi adalah gabungan dari sifat-sifat belah ketupat dan persegi panjang.
Sifat-sifat pesegi antara lain:
1) Sudut-sudut dan sisi-sisi yang berhadapan sepasang-sepasang sama.
2) Diagonal-diagonalnya sama panjang.
3) Diagonal-diagonalnya saling memotong di tengah-tengah dan saling tegak lurus.
4) Diagonal-diagonalnya membagi dua sudut sama besar.
III. KEUNGGULAN BUKU
A. TEORI
Dalam buku ini memiliki beberapa teori dan konsep seperti teorema phytagoras,
teorema proyeksi, teorema stewart serta teori-teori dalam mencari luas dan keliling bangun
datar. Dan memberi wawasan lebih tentang dasar-dasar geometri yang dapat di temukan
dalam pembelajaran setiap materi antar bab yang ada.
C. ANALISIS MAHASISWA
Buku ini sangat bermanfaat untuk dapat mempelajari bagaimana cara penggunaan
teorema-teorema dan rumus-rumus mengenai geometri, karena dengan membaca buku ini
kita dapat memahami dan mengerti bagaimana menggunakan dan menjalankan rumus-rumus
tersebut.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Geometri adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan pertanyaan bentuk,
ukuran, posisi dan sifat suatu bidang. Bidang datar adalah suatu bidang yang terdiri dari dua
dimensi yaitu panjang dan lebar, sedangkan bangun ruang adalah suatu bangun yang terdiri
dari tiga dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi. Dasar geometri adalah titi, garis dan bidang.
Dari dasar tersebutlah yang akan menjadi bangun-bangun datar seperti segitiga, jajargenjang,
persegi, persegi panjang,dll.
B. SARAN
Menurut saya, sajian dari buku ini sudah baik dan sangat lengkap, hanya saja saya
menyarankan agar rumus-rumus yang tertera disajikan dalam kolom agar lebih jelas dan
gambar-gambar yang ada pada buku tersebut diberi warna agar lebih menarik. Dan kepada
pembaca makalah ini saya mengharapkan saran dan kritikan lainnya agar lebih baik
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA