Wawancara Af 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak sugiyanto dan bapak dapii pada agroforestri

1, menjelaskan bahwa luas lahan agroforestri yang dikelola sebesar ¼ ha dengan vegetasi kopi,
pisang, durian, nangka, talas, papaya dan jati. Dijelaskan juga bahawa, sistem agroforestri ini
sudah turun menurun sejak awal. Pengelolaan dan perawatan pada agroforestri ini kurang teratur,
Pak Sugiyanto mengakatan bahwa lahannya hanya dirawat 1 tahun sekali, kegiatan yang lebih
sering dilakukan ialah hanya menebang pohon sengon untuk dijual. Selain tanaman sengon,
tanaman lainnya pada agroforestri 1 tidak dimaksimalkan dengan baik, dijelaskan oleh Bapak
Dapii bahwa mereka hanya fokus pada tanaman sengon saja, karena lebih diminati dan dapat
membantu ekonomi keluarganya karena nilainya yang cukup tinggi. Harga kayu sengon yang
dijual berkisar Rp.400.000-500.000, harga ini seringkali berubah. Sengon yang dijual ditebang
langsung oleh beberapa tengkulak. Informasi untuk mendapatkan informasi harga didapatkan
perkumpulan gapoktan, yaitu wadah petani untuk bertukar pikiran tentang komoditas yang
mereka tanam pada musim berikutnya dan juga harga jualnya, selain itu juga dapat mempererat
hubungan antar warga sekitar. Masalah yang ada pada agroforestri 1 diantaranya pola tanam tidak
teratur, kurang memaksimalkan tanaman yang ada dan juga ditemui penyakit karat daun pada
tanaman kopi. Menurut Pak Sugiyanto, solusi dari permasalahan lahannya ialah penggunaan
fungisida untuk tanaman kopi, dan solusi yang kami tawarkan ialah, diadakannya sosialisasi
mengenai cara budidaya hingga cara memaksimalkan produksi tanaman.

Gambar agroforestri 1 Gambar penyakit pada tanaman kopi

Anda mungkin juga menyukai