GRAVIDARUM
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah sistem reproduksi (Patologi) . Adapun
makalah ini mengenai Hiperemesis Gravidarum.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah mendukung dan
memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan karena faktor keterbatasan pengetahuan dari penyusun, maka kami dengan
senang hati menerima kritikan serta saran – saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Dan harapan kami sebagai penyusun adalah semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat
dimanfaatkan bagi generasi mendatang.
terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Daftar isi................................................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................................... 3
B. Tujuan penulisan................................................................................................................
3
C. Manfaat penulisan............................................................................................................. 4
I. Komplikasi hiperemesis
gravidarum.................................................................................. 10
A. Kesimpulan........................................................................................................................
11
B. Saran..................................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah
hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah
terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60% multi gravida. Satu diantara seribu
kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini desebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam
serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf
pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat
dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala
dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002)
B. Tujuan Penulisan
Tujuan umum :
Tujuan khusus :
C. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa
2. Masyarakat
3. Tenaga Kesehatan
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk,karena terjadi
dehidrasi (Mochtar,1998)
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah lebih dari 10
kali dalam 24 jam,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009)
B. ETIOLOGI
1. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda hal ini
menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan
tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan
2. Faktor organik,karena masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan
ini.Alergi juga disebut sebagai salah satu faktor organik karena sebagai salah satu respon dari
jaringan.ibu terhadap anak
3. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun
hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti,takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat
menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah. Tidak jarang
dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi
muntah klien
C. PATOFISIOLOGI
D. DIAGNOSA
d. Suhu meningkat
E. KLASIFIKASI
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga)
tingkatan yaitu :
1. Tingkat I
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke esofagus
2. Tingkat II
b. Kardiovaskuler
c. Liver
d. Ginjal
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton.Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukosa
lambung pada sindrom mallory weiss.
3. Tingkat III
b. Muntah berhenti
1) Nistagmus
2) Diplopia
3) Gangguan mental
f. Kardiovaskuler
g. Gastrointestinal
2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam
h. Ginjal
F. PENCEGAHAN
Prinsip pencegahan untuk mengobati emesis agar tidak menjadi hiperemesis adalah :
4. Defekasi teratur
G. PENATALAKSANAAN
1. Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Luminal. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan
B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik sepertiAvopreg,Avomin. Anti histamin ini
juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin. Antasida
2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik..
Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa
pengobatan.
3. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut
oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik,
yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
4. Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5%
dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium
dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein,
dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.
5. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan
mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan,
tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam
keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk
melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh
dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala
ireversibel pada organ vital.
6. Diet
Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama
makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat – zat gizi,
kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.
H. PROGNOSIS
Dengan penanganan yang baik, prognosis sangat memuaskan. Namun, pada tingkat
yang berat dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.
I. KOMPLIKASI
a. Komplikasi ringan:
Kehilangan berat badan, dehodrasi, asidosis dari kekurangan gizi, alkalosis, hipokalemia,
kelemahan otot, kelainan elektrokardiografik, tetani, dan gagguan psikologis.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah lebih dari 10
kali dalam 24 jam,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009)
2. Diagnosa
Suhu meningkat
3. Penatalaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar,Rustam:Sinopsis Obstetri.Jakarta,1998