Anda di halaman 1dari 4

Tugas “Translate Paper”

Analisis Kestabilan Lereng

M Tobiby Pratama Pohan


270110160016
Kelas B

Fakultas Teknik Geologi


Universitas Padjajaran
Membandingkan Data Interferometri dan Observasi
Lapangan Radar Satelit dan Radar Darat pada Longsoran
Canillo (Pirenia)
Jordi Corominas, Rubén Iglesias, Albert Aguasca, Jordi J. Mallorquí, Xavier
Fàbregas, Xavier Planas, dan Josep A. Gili

Abstrak
Longsornya daerah El Forn de Canillo di negara Andorra merupakan salah satu longsor terbesar di
pegunungan Pirenia. Pada tahun 2007, sistem pemantauan (lubang bor yang dilengkapi oleh
inclinometer, extensometer, dan piezometer) telah terpasang. Diantara tahun 2010 dan 2011,
perpindahan permukaan telah diukur menggunakan berbagai macam teknik interferometri (GB_SAR dan
DInSAR). Seluruh interferogram dari masing masing radar sama sama memiliki hasil yang konstan satu
sama lain, cocok dengan pengukuran inclinometricnya. Selanjutnya, observasi dengan TerraSAR-X,
dengan jangkauan spasial yang lebih besar, telah menunjukkan bahwa perpindahannya lebih tinggi
secara signifikan pada bagian atas lereng (hingga 4 cm/tahun). Survey lapangan membuktikan adanya
indikator dari aktivitas (retakan terbuka, gangguan pada tanah, dan kerusakan struktural) yang
mengkonfirmasi adanya pergerakan tersebut. Pada Longsor El Forn, kombinasi dari penggunaan teknik
radar dengan instrumentasi konvensional memungkinkan kita untuk memiliki interpretasi sifat lereng
yang lebih lengkap dan lebih representatif.
Kata kunci : Pengawasan, Dinsar, GB-SAR

Pendahuluan

Longsor El Forn di Canillo (Andorra) terdiri dari urutan gelinciran dan earthflow dengan struktur
kompleks yang mempengaruhi estimasi volumenya sebesar 300Mm 3. Analisis stabilitas disajikan dalam
bentuk beberapa profil longitudinal dari longsor dan menunjukkan pergerakkan lambat tersebut dapat di
perkirakan dibawah kondisi normal (Euroconsult, 2002). Begitu juga sektor lain yang teridentifikasi oleh
analisis ini dengan potensi reaktivasi yang lebih tinggi, dan memungkinkan untuk menjelaskan beberapa
langkah untuk manajemen resiko, proteksi, dan pengawasan. Selain itu, penelitian ini menunjukkan
bahwa dibutuhkannya proteksi lebih pada bagian bawah longsoran berlawanan dengan erosi dari sungai
Valira, karena hal tersebut dapan menimbulkan destabilisasi akibat kurangnya dukungan. Pergerakan
yang sangat lambat yang terdeteksi oleh sistem pengawasan di interpretasi sebagai equilibrium tekanan
dari fluktuasi air tanah yang telah mencapai tingkatan yang berbahaya, yaitu efek auto-stabilisasi dari
kaki longsor dan aktivitas erosi dari sungai Valira. Maka dari itu, di diperkirakan jika observasi dari laju
pergerakan dari permukaan dilakukan pada bagian ujung maka observasi tersebut dapat
mendeterminasi seluruh longsoran.

Sistem Pengawasan dan Observasi Radar

Untuk mengevaluasi tindakan tindakan preventif pada longsor El Forn, Jaringan untuk pemantauan
(inclinometer, ectensometer, dan piezometer) dipasang pada tahun 2007. Jatingan tersebut
menunjukkan sifat yang kompleks, yang memang dapat diperkirakan dari longsor yang terdiri dari
beberapa unit. Inclinometernya menunjukkan 2 bidang gelincir, yang terdaoat pada kedalaman 15 dan
35 m pada area Cal Borró-Cal Ponet (torrebadella dkk, 2009) dan sifat merayap untuk seluruh longsor
(sekitar 1 cm/tahun). Pada Oktober 2010 radar darat (Ground Based Radar [GBR]) (GB-SAR) dipasangkan;
teknik Interferometri diferensial dipakai (Iglesias dll, 2012). Selama 1 tahun, sebanyak 10 ekspedisi telah
dilaksanakan menggunakan bantuan sistem RISKSAR, yang dikembangkan oleh Departemen Teori Sinyal
dan Komunikasi UPC (Fàbregas dkk. 2012). Resolusi jangkauan dari X-band GB-SAR ini adalah 1,25 m; dan
cross-range-nya adalah sebesar 0,75 untuk jarak dekat, dan hingga mencapai maksimumnya 6 m untuk
jarak 1.600 m. Dan juga, 21 sorotan gambar SAR dari satelit Jerman, TerraSAR-X, di proseskan untuk
mencangkupi periode yang sama. TerraSAR-X merupakan satelit generasi terakhir yang bekerja dibawah
X-band, yang dapat menyajikan gambar resolusi tinggi, yaitu sekitar 1 m x 1 m, dengan periode
kunjungan kembali sebanyak 11 hari. Pada tahun tahun terakhir, penggunaan gambar satelit SAR dengan
resolusi tinggi telah terbukti efektif untuk pengukuran deformasi untuk skenario yang seperti ini
(Colesanti dkk, 2003; Colesanti dan Wasowski, 2006; Herrera dkk, 2010).

GB-SAR dipasang di depan El Forn, mencangkupi seluruh bagian bawah dari longsoran, dimana
pergerakan terbanyak diperkirakan terjadi. Observasi satelit mencangkupi seluruh longsoran dan
sekitarnya, menyediakan pengukuran yang dapat di bandingkan nantinya dengan pengukuran dari GB-
SAR. Dengan pertimbangan orientasi timur-barat dari longsoran, gambar orbit menurun dipakai untuk
meluruskan garis pandangan (Line of Sight [LoS]) dengan yang asli, dan untuk menghindari bayangan
topografik yang mungkin terjadi ketika melihat dari arah barat. Dengan menggunakan GB-SAR, limitasi ini
dapat dengan mudah di hindari karena posisi sensor dapat dipilih sendiri. Mengingat kecepatan rata rata
dari longsor adalah sekitar 1 cm/tahun, dan untuk menghindari wrap phase, kegiatan GB-SAR perbulan
di jadwalkan. Di samping itu, gambar dari TerraSAR-X telah diambil dengan kunjungan kembali maksimal
selama 11 hari. Meskipun dengan banyaknya vegetasi yang menutupi lereng bukit, keterdapatan
bangunan, dinding dan banyaknya singkapan batuan, dengan tingginya angka kunjungan kembali dari
kedua sensor, dapat mencukupi jumlah titik koheren di lokasi dan cukup untuk mengkarakterisasi sifat
longsor.

Rata rata, LoS dari kedua sensor SAR sudah cukup terorientasi dengan perkiraan dari arah
pergerakan, namun di beberapa lokasi kedua arah dapat menjadi berbeda secara signifikan. Maka dari
itu, pemindahan LoS ditempatkan pada arah dip lereng lokal (Monserrat dkk, 2013). Dengan cara ini,
DinSAR dan TerraSAR-X memiliki hasil koheren, serta cocok dengan pengukuran yang didapatkan dari
inclinometer yang ditempatkan di bagian bawah dari longsoran (1 hingga 2 cm/tahun berdasarakan
Euroconsult, 2012).

Hasil TerraSAR-X juga menunjukkan kecepatan yang lebih tinggi secara signifikan di bagian atas
lereng (hingga sekitar 4 cm/tahun), yang mungkin mencirikan kumpulan batuan yang tidak stabil yang
meluas hingga lebih dari 400.000 m 2 dan yang sifat spesifiknya masih tidak diketahui sejauh ini. Disana,
kecepatannya menunjukkan sifat koheren dari kumpulan baatuan besar (area “clots Fondos”) yang
mungkin bergerak dalam bentuk blok dari atas lereng hingga potongan lereng dimana fasilitas resort ski
telah dibuat (stasiun 2.050 m).

Di lain sisi beberapa pergerakkan menunjukkan cukup keluar dari batas longsor El Forn :
puncaknya menghubungkan “pic del Maians” ke “pic d’Encampadana” dan di barat laut juga terdapat
deformasi yang bergerak dengan kecepatan 4 cm/tahun. Pergerakan ini kemungkinan besar dapat di
jelaskan dengan proses lain (kemungkinan besar, ekspansi lateral yang sedang berlangsuk dari puncak
Encampadana ke arah barat laut).

Bagian atas dari El Forn kekurangan alat untuk dibandingkan dan divalidasi pengukurannya dengan
TerraSAR-X. walaupun begitu, besar dari tingkat pergerakan memberi gambaran bahwa lereng ini
harusnya menunjukkan indikator aktivitasnya. Inspeksi lapangan yang telah dilakukan telan
mengkonfirmasi bahwa adanya indikator aktivitas tersebut dalam bentuk gangguan struktural, retakan
dari tekanan, penurunan yang diisi oleh sedimen, ditutupi oleh vegetasi, serta blok batuan yang miring
dan/atau terputarkan, dengan permukaan yang telah lapuk. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakkan
lereng telah dimulai sejak lama namun masih berlangsung. Pada survey survet sebelumnya, area dari
“clot Fondos” di identifikasi sebagai longsoran lateral dari batuan pada bagian atas dari longsoran besar
El Forn; namun aktivitas yang sekarang terjadi masih belum terlihat sejauh ini.

Seluruh hasil ini harus di cek. Walaupun memang kecepatan yang dideteksi dari kumpulan batuan
“clots Fondos” telah terorientasikan dengan baik mengikuti arah LoS dari satelit, oleh karena itu dapat
diandalkan, dan kecepatan sepanjang puncak “pic del Maians” dan “pic d’Encampadana” mungkin
terorientasi secara acak akibat dari gambaran satelit. Ekspedisi GPS dari longsoran El Forn telah
diperpanjang hingga “clots Fondos”, “Maians” dan “Encampadana” untuk mengkonfirmasi arah
pergerakan sebenarnya. Hal ini akan memungkinkan kita untuk meningkatkan kemampuan projeksi dari
penempatan LoS dan untuk memvalidasi pengukuran TerraSAR-X pada bagian atas longsorang El Forn.

Kesimpulan

GB-SAR dan TerraSAR-X telah menghasilkan pengukuran pergerakan longsor pada El Forn yang
konsisten yang juga cocok dengan hasil inclinometernya. Selain itu, observasi dari TerraSAR-X, dengan
jangkauan spasial yang lebih besar, telah menunjukkan bahwa perpindahan perpindahan longsor ini
lebih tinggi kecepatannya pada bagian atas lereng (hingga 4 cm/tahun), yang akan mencirikan kumpulan
batuan yang tidak stabil seluas lebih dari 400.000m 2 dan keberadaannya masih belum diketahui sejauh
ini. Survey lapangan telah mengkonfirmasi adanya indikator aktivitas pergerakan tanah dari daerah ini,
seperti depresi permukaan, gangguan struktural, dan retakan yang terbuka. Hasil hasil ini menunjukkan
bahwa, dibandingkan dengan teknik pengawasan tradisional, teknik SAR mungkin dapat menyediakan
hasil penglihatan kinematika longsor yang lebih lengkap dan representatif dan cocok untuk pengawasan
longsor. Walaupun begitum jika lereng tidak diorientasikan mengikuti LoSnya, maka pengukuran
deformasinya harus di cek dan dikonfirmasikan menggunakan sistem pengawasan alternatif

Observasi yang didapatkan dari DInSAR dan GB-SAR, jika seluruhnya di konfirmasi, akan
mendorong revisi dari model konsep El Forn yang disebutkan diatas dan juga merubah garis besar dari
skenario baru. Memang, adanya deformasi pada “costa dels Maians” mengindikasikan kesalahan
progresif pada proses terdapat pada lereng bagian atas dengan volume sekitar jutaan meter kunik dan
stabilitas dari seluruh lereng harus di re-evaluasi

Anda mungkin juga menyukai