Nama
Nama
Semester : 1 (satu)
3. PERSATUAN INDONESIA
103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu,lalu
menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu
Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk. (Q.S. Ali Imran : 103)
سو ِل ِإن ُ ٱلر ِ َّ سو َل َوأ ُ ْو ِلي أٱۡلَمأ ِر ِمن ُك أ ۖۡم فَإِن تَ َٰنَزَ أعت ُ أم فِي ش أَي ٖء فَ ُردُّوهُ إِلَى
َّ ٱَّلل َو ُ ٱلر َّ َْٰ َٰٓيَأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓواْ أ َ ِطيعُوا
َّ ْٱَّللَ َوأ َ ِطيعُوا
أ
سنُ ت َأ ِو ا
يًل َٰ
َ ر َوأ َ أحٞ ٱَّللِ َو أٱل َي أو ِم أٱۡل َٰٓ ِخ ِۚ ِر ذَلِكَ خ أَي
َّ ُكنت ُ أم ت ُ أؤ ِمنُونَ ِب
Terjemahannya: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (Q.S. An-Nisa: 59)
Ayat di atas menjelaskan bahwa kita harus taat kepada pemimpin. Tetapi cara
menaatinya berbeda dengan taat kepada Allah dan Rosulullah. Pada kata athi'u (taat)
hanya disematkan kepada Allah dan Rosulullah, sedangkan pemimpin hanya diikutkan
saja dengan kata wa (dan), dengan kata lain bahwa taat kepada Allah dan taat kepada
Rosulullah itu mutlak adanya, sedangkan taat kepada pemimpin tidak mutlak. Selama
seorang pemimpin masih berada di jalur yang benar kita harus taati, tetapi jika sudah
berbelok arah ke jalur yang salah maka kewajiban taat tadi menjadi gugur, dan kita bisa
melakukan protes terhadap apa yang dia lakukan dengan mengembalikan kepada ajaran
Islam, yaitu dengan cara yang baik dan penuh hikmah.
Cara-cara yang buruk saat ini sudah banyak dilakukan oleh kalangan-kalangan tertentu
yang mengatasnamakan Islam. Padahal jelas bahwa ayat di atas menyatakan jika
berlainan pendapat tentang sesuatu maka, kembalikan kepada Allah dan Rosul, apa
yang diajarkan oleh Allah di dalam Al-Quran dan yang diajarkan Rosul di dalam hadist
adalah semua tentang kebaikan, tak ada satupun tentang keburukan.
Lalau bagaimana ayat ini diartikan dalam hal khilafah?.
Saya melihat bahwa saat ini banyak orang sudah menerjemahkan ayat-ayat Al-Quran
sesuai dengan kepentingannya. Banyak ayat-ayat yang diterjemahkan sesuai dengan
nalar politik dan nalar kuasa, orang yang tidak berkapasitas dalam menerjemahkan Al-
Quran ikut menerjemahkan, sehingga ummat menjadi terpedaya, dan hasilnya saat ini
terjadi ribut sana ribut sini di Indonesia.
Saya pikir bahwa persoalan urusan dunia (termasuk negara dan pemerintahan), itu
sudah menjadi urusan manusia, Rosulullah salallahu alaihi wa sallam bersabda.
ص َواتاا فَقَا َل َما َهذَا قَالُوا ْ َ سلَّ َم أ َّ صلَّى
َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َّ سو ُل
َ َِّللا ُ س ِم َع َر َ ت َع ْن أَن ٍَس قَا َل ٍ ِص َم ِد َحدَّثَنَا َح َّماد ٌ َع ْن ثَاب َّ َحدَّثَنَا َع ْبد ُ ال
سلَّ َم َما َّ صلَّى
َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ ي ُّ صا فَقَا َل النَّ ِب صلُ َح فَت ََر ُكوهُ فَلَ ْم يُلَ ِق ُحوهُ فَخ ََر َج ِشي ا
َ َيُلَ ِقحُونَ النَّ ْخ َل فَقَا َل لَ ْو ت ََر ُكوهُ فَلَ ْم يُلَ ِق ُحوهُ ل
ش ْي ٌء ِم ْن أَ ْم ِر دُ ْنيَا ُك ْم فَأ َ ْنت ُ ْم أ َ ْعلَ ُم ِب ِه فَإِذَا َكانَ ِم ْن
َ َسلَّ َم ِإذَا َكان
َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا َّ سو ُل
َ َِّللا ُ لَ ُك ْم قَالُوا ت ََر ُكوهُ ِل َما قُ ْلتَ فَقَا َل َر
ي َ َ
َّ أ ْم ِر دِينِ ُك ْم فَإِل
Terjemahannya: Telah menceritakan kepada kami Abdus Shomad telah menceritakan
kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wa
Sallam mendengar sebuah suara lalu bertanya: "Apa ini?", orang-orang berkata:
"Mereka sedang menyetek pohon kurma", Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam
lantas bersabda: "Kalau saja mereka meninggalkan hal tersebut alias tidak menyetek
niscaya lebih baik", lalu mereka tidak lagi menyetek hingga menghasilkan kurma yang
jelek, Kontan Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam bertanya: "Nasib apa yang menimpa
kalian?", mereka menjawab: "Mereka meninggalkan stek karena mengikuti apa yang
Tuan katakan", maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda: "Jika ada
sesuatu yang berkaitan dengan urusan dunia, maka kalian lebih tahu tentangnya,
sebaliknya jika berkaitan dengan urusan agama, maka kembalilah kepadaku."
Hadis di atas pada poin terakhir dengan jelas mengatakan bahwa jika ada sesuatu yang
berkaitan dengan urusan dunia maka, kalian lebih tahu tentangnya. Mari kita analisa
kata-kata ini.
Sesuatu yang berkaitan dengan urusan dunia mengandung arti bahwa segala yang
dilakukan manusia tentang urusan dunianya termasuk pemerintahan, politik, negara
dan kehidupan berkebangsaan merupakan persoalan dunia. Berarti apa yang dilakukan
oleh anak bangsa Indonesia merupakan apa yang dia ketahui, sehingga menjadikan
negara ini sebagai negara pancasila sejak kemerdekaan merupakan urusan dunia dan
urusan kemanusiaan, yang lebih mengetahui itu adalah orang Indonesia sendiri.
Sehingga mengcopy sistem klasik pemerintahan yang mengatasnamakan Islam tidak
bisa dipastekan ke dalam bangsa ini.
Indonesia bukan negara mono tetapi negara multi. Kalau dalam dialek maluku kata
mono atau mono-mono berarti orang yang bisu (orang yang berbicara menggunakan
bahasa isyarat). Sedangkan secara harfiah kata mono dalam bahasa inggris berarti satu
dan kata multi berarti banyak atau beragam. Indonesia adalah negara yang multi-
kultural bukan mono-kultural, sehingga untuk menjadikan negara ini sebagai negara
Khilafah bukanlah suatu keniscayaan. Kalau khilafah dipaksakan maka, negara ini bisa
bubar.
Saya pikir bahwa sudah saatnya kita berpikir jernih, dan kita berpikir bersih. Dunia saat
ini berada dalam persaingan global, jangan sampai bangsa ini dijajah terus oleh bangsa
lain. Penjajahan model baru yaitu penjajahan pemikiran, ekonomi, sosial, politik dan
budaya sudah menjadi trend. Jangan sampai kita terjebak pada suatu waktu yang tak
bisa membuat kita bangkit lagi.
Biarkan Indonesia rukun dengan keberagaman, biarkan Indonesia menjadi negaranya
sendiri, bukan negara yang diinginkan orang lain. Biarkan urusan dunia Indonesia
diurus oleh anak bangsa ini sendiri, agar negara ini berwujud Nusantara yang hanarun
(indah).
Hubbul wathon minal iman - cinta tanah air bagian dari Iman
Assalamualaikum wr.wb.
Mengenai apakah anda seuju jika negara Indonesia yang tercinta ini dijadikan sebagai
negara islam….??
Jujur saja saya tidak setuju. Mengapa saya tidak setuju..
Sebelumnya mari kita ingat tentang arti dari semboyan negara kita “bienika tunggal
ika” yaitu bearti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. walaupun kita berbeda
dari sabang sampai merauke baik itu suku, budaya, bahasa, agama, adat istiadat.
Bukankah itu adalh ciri khas dari negara kita yang memiliki keragaman bahkan beribu
keragamn. Sebelum negara kita merdeka perjuangan meraih kemerdekaan itu begitulah
sulit diraih, butuh ratusan tahun meraihnya.
Dan saat menyiapkan kemerdekaan, membentuk dasar negara itu perlu waktu yang
lama, jika negara kita ini kita rubah kepemerintahannya bukankah itu salah satu bentuk
tidak menghargai jasa parah pahlawan. Bukankan di 5 sila negara ini tertuju pada al-
qur’an.
Jikalau negara ini dijadikan sebagai negara islam syapa yang akan memimpin negara
ini, yang pasti bukan jokowi atau pun sby atau pun petinggi agama. Bukankah kemarin
bapak juga sempat menyinggung tentang kepemimpinan waktu pemilihan minggu
kemarin, bapak menyatakan bahwa petinggi agama sebaiknya menjadi penasehat
presiden.
Saya seorang muslim, tapi saya tidak setuju jika negara ini dijadikan negara islam
karena jika negara kita ini diubah menjadi negara islam maka nanti akanada perpecahan
diantara kita karena sebagian dari rakyat Indonesia ada yang beragam non-islam,
mungkin bukan hanya pertengkaran didalam saja, bisa jadi akan ada atau akan timbul
masalah dari luar.
Biarlah negara ini seperti ini adanya, jangan membuat masalah baru kedepannya,
buatlah negara ini aman damai, tidak ada perpecahan karena untuk menjadi sebuah
negara, para pahlawan kita telah banyak mengorbankan darah, bahkan nyawanya untuk
kita sebagai generasi muda, dan untuk generasi yang akan dating.