Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
adalah antagonis muskarinik (antikolinergik) yang secara struktur mirip dengan atropine tetapi
memiliki tingkat keamanan yang lebih baik dan efektif pada penggunanaan inhalasi. Obat ini
merupakan bentuk garam bromide dari ipratropium, dimana bentuk sintetisnya berasal dari
turunan alkaloid atropine, dengan tambahan antikolinergik. Obat ini berwujut Kristal putih
hingga tidak berwarna yang dapat larut di dalam air dan methanol, namun tidak larut pada
pelarut lipofilik seperti eter, kloroform, dan fluorocarbon. Ipratropium memiliki eek antagonis
terhadap asetilkolin pada saraf parasimpatis, post ganglion, hingga effector-cell junction.
FARMAKODINAMIKA
FARMAKOKINETIKA
1. Sebagian besar dosis ipratropium bromide yang dihirup akan tertelan dan sebanyak 30%
dari dosis oral yang dikonsumsi akan terserap.
2. Obat ini dapat masuk ke dalam peredaran darah melalui jalur pembuluh darah dalam
saluran nafas di paru atau melalui saluran gastrointestinal.
3. Waktu paruh eliminasidari obat ini adalah 2 jam setelah pemberian secara inhalasi atau
intravena dan akan mencapai kadar tertinggi di dalam plasma pada 3 jam. Ipratropium
bromide memiliki kemampuan yang kecil sekali dalam berikatan dengan albumin plasma
atau α1-acid glycoprotein. Secara parsial obat ini akan di metabolisme menjadi produk-
produk hidrolisis ester yang inaktif, asam tropic dan tropan.
4. Pada pemberian jalur intravena, setengah dari dosis yang diberikan akan dikeluarkan
melalui urin tanpa dimetabolisme.
5. Ipratropium bromide yang diinhalasi akan dimetabolisme menjadi 8 metabolit dan di
ekresikan baik melalui feses maupun urin. Metabolit yang dihasilkan memiliki sedikit
hingga sama sekali tidak memberikan efek antikoligernik pada percobaan in vitro. Waktu
paruh eliminasi dar ipratropium dicapai pada 3,2 hingga 3,8 jam setelah pemberian pada
semua rute.
6. Studi autoradiografipada tikus menunjukan ipratropium bromide tidak dapat menembus
sawar darah otak.
interaksi obat
1. obat ini dapat berinterinteraksi dengan obat-obatan turunan xantin, stimulant adrenoreptor
beta, antikolinergik (penggunaan bersamaan dapat meningkatkan efek dari obat
antikolinergik).
2. Penghambat beta adrenergic (meningkatkan resiko terjadinya gangguan kardiovaskular)
3. Penghambat MOA dan antidepresan trisiklik (meningkatkan gangguan kardiovaskular,
penghentian penggunaan obat menghambat MOA/antidepresan trisiklik harus lebih dari 2
minggu sebelum dapat menggunakan ipratropium bromide) dan inhalasi hidrokarbon
halogenasi