Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami formulasi dan langkah-langkah pembuatan pasta gigi
serta evaluasinya.
2. Mahasiswa dapat membuat pasta gigi dengan baik dan benar.
II. Dasar Teori
Pasta adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang
ditujukan untuk pemakaian topical.Pasta gigi digunakan untuk perlekatan pada selaput
lendir untuk memperoleh efek lokal (FI IV, 1995).
Pasta gigi adalah pasta atau gel yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan gigi
dan mulut dengan cara mengangkat plak dan sisa makanan, termasuk menghilangkan dan
mengurangi bau mulut. Pasta gigi juga membantu memperkuat struktur gigi dengan
kandungan flournya (Pratiwi, 2007).Pasta gigi merupakan bahan pembantu sikat gigi
dalam menghambat pertumbuhan plak secara kimiawi (Putra, 2002).
Pasta gigi dipakai untuk membantu membersihkan dan memoles gigi.Bahan untuk
membersihkan gigi tersedia dalam bentuk pasta, bubuk, dan gel.Pasta gigi merupakan
bahan yang berfungsi sebagai media bagi zat aktif penghilang bakteri dan plak (anti plak)
untuk dapat diaplikasikan pada permukaan gigi.Pasta gigi biasa digunakan saat menyikat
gigi dengan menggunakan sikat gigi. Penggunaan pasta gigi bersama sikat gigi melalui
penyikatan gigi adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan oleh masyarakat
saat ini dengan tujuan untuk meningkatkan kebersihan rongga mulut. Penambahan zat
aktif pada pasta gigi yang bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut bukan hanya
bertujuan sebagai program pencegahan kerusakan gigi pada orang dewasa, melainkan
juga dapat mencegah kerusakan gigi sedini mungkin pada anak (Riyanti et al, 2010).
Fungsi utama pasta gigi adalah untuk membersihkan gigi yang dianggap sebagai
manfaat kosmetik. Pasta gigi yang digunakan saat menyikat gigi berfungsi untuk
mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, dan memoles
permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar
pada mulut serta memelihara kesehatan gingiva (Sasmita et al, 2007).
Pasta gigi mengandung campuran bahan penggosok, bahan pembersih, bahan
tambahan, berbentuk semipadat yang digunakan untuk membantu membersihkan tanpa
merusak gigi dan jaringan mukosa mulut (Putra, 2002).
Secara umum, kandungan pasta gigi adalah sebagai berikut:
a. Bahan abrasif, merupakan bahan utama pasta gigi, menyusun 30-40% kandungan
pasta gigi. Bahan abrasif berfungsi untuk membersihkan dan memoles permukaan
gigi tanpa merusak email, mempertahankan kekebalan partikel, mencegah akumulasi
stain. Bahan yang sering digunakan antara lain natrium bikarbonat, kalsium
bikarbonat, dan kalium sulfat.
b. Bahan pelembab, berfungsi sebagai pencegah penguapan air dan mempertahankan
kelembaban pasta. Bahan yang sering digunakan antaralain gliserin, sorbitol dan air.
Bahan pelembab ini menyusun 10-30% kandungan pasta gigi.
c. Bahan perekat (binder), berfungsi sebagai pengikat semua bahan dan membantu
memberi tekstur pada pasta gigi. Bahan yang sering digunakan antaralain CMC Na,
xanthan gum, carbomer. Bahan perekat ini menyusun 1-2% kandungan pasta gigi.
d. Surfaktan, berfungsi sebagai penurun tegangan permukaan dan melonggarkan ikatan
debris dengan gigi yang akan membantu gerakan pembersihan sikat gigi serta
membantu mengikat dan mengangkat lapisan lemak sisa makanan pada permukaan
gigi dengan membentuk misel karena partikel surfaktan yang berbentuk lipid bilayer
yang meyusun 1-3% kandungan pasta gigi bahan yang sering digunakan antara lain
Natrium Lauryl Sulfat (SLS) dan Natrium N-Lauryl Sarcocinate.
e. Bahan pengawet (0,05-0,5%), berfungsi sebagai pencegah kontaminasi bakteri dan
mempertahankan keaslian produk. Bahan yang biasa digunakan adalah natrium
benzoate, nipagin, dan nipasol.
f. Bahan pemberi rasa (0-2%), berfungsi sebagai penutup rasa bahan-bahan lain yang
kurang enak, terutama SLS dan memenuhi selera pengguna.
g. Air (20-40%) berfungsi sebagai pelarut bagi sebagian bahan dan mempertahankan
konsistensi dari pasta gigi.
h. Bahan terapeutik, ada beberapa bahan aktif yang memiliki fungsi terapi bagi
kesehatan gigi dan mulut, antara lain:
1. Floride, berfungsi sebagai bahan antikaries dan berfungsi sebagai remineralisasi
karies awal. Bahan yang digunakan antaralain natriummonofluorofosfat dan
natrium fluoride.
2. Bahan desentisasi, berfungsi untuk mengurangi atau menghilangkan sensitivitas
dentin dengan cara efek desentisasi langsung pada serabut syaraf. Bahan yang
biasa digunakan antaralain Strontium klorida, Strontium asetat, Kaliumnitrat, dan
kaliumfosfat.
3. Bahan anti kalkulus, berfungsi sebagai penghambat mineralisasi plak dan
mengubah pH untuk mengurangi pembentukan kalkulus. Bikarbonat ditambahkan
untuk mengurangi keasaman gigi.(Putri, MH, 2010)
Ciri-ciri pasta gigi yang baik yaitu:
a. Mempunyai daya abrasive yang minimal dan mempunyai daya pembersih yang
maksimal.
b. Dapat menyingkirkan kotoran-kotoran di mulut. Harus stabil dalam jangka waktu
yang lama.
c. Dapat bekerja dalam suasana asam maupun basa.
d. Dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri dalam mulut.
e. Dapat mengurangi dan menghilangkan bau mulut.
f. Tidak beracun.
g. pH 4,5-10,5 (SNI, 1995).
h. memiliki daya sebar yang luas.
Pengelompokan pasta gigi berdasarkan fungsinya antaralain sebagai berikut:
a. Fungsi kosmetik yaitu untuk menyingkirkan alba, plak, sisa-sisa makanan dan stain
pada permukaan gigi serta menyegarkan napas.
b. Fungsi kosmetik terapeutikya itu untuk menghilangkan kalkulus dan gingivitis.
c. Fungsi terapeutik yaitu untuk mengurangi pembentukan plak, kalkulus gingivitis dan
sensitivitas gigi.
Tujuan dari kebersihan mulut dengan menggunakan pasta gigi adalah untuk
mengurangi flora bakteri oral.Bakteri mulut dapat berikatan dengan plak menyebabkan
kerusakan dan sakit gigi.Plak merupakan lapisan yang terbentuk pada permukaan gigi
terutama bagian leher gigi, terdiri dari bakteri dalam matriks organic, yang telah dikaitkan
dengan radang gusi (gingivitis); penyakit periodontal; atau karies gigi.Plak gigi dapat
dikendalikan dengan penghapusan fisik plak menggunakan pasta gigi dan obat kumur
antimikroba (Okpalugo et al, 2009).
Plak gigi adalah salah satu deposit lunak berwarna putih keabu-abuan atau kuning
yang melekat erat pada gigi. Plak dapat terbentuk setelah satu atau dua hari tanpa tindakan
kebersihan mulut dan dipengaruhi oleh makanan dan aliran saliva dalam rongga mulut
(Genco, 1990).
Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh demineralisasi email
dan dentin yang erat hubungannya dengan konsumsi makanan yang kariogenik. Terjadinya
karies gigi akibat peran dari bakteri penyebab karies yang terdapat padagolongan
Streptococcus mulut yang secara kolektif disebut Streptococcus mutans (Ami, 2005).
Karang gigi yang disebut juga kalkulus atau tartar adalah lapisan kerak berwarna
kuning yang menempel pada gigi dan terasa kasar, yang dapat menyebabkan masalah pada
gigi.Karang gigi terbentuk dari dental plak yang mengeras pada gigi dan menetap dalam
waktu yang lama.dental plak merupakan tempat ideal bagi mikroorganisme mulut karena
terlindung dari pembersihan alami oleh lidah maupun saliva. Akumulasi plak
menyebabkan iritasi dan inflamasi gusi yang gingivitis.Jika akumulasi plak terlalu berat
maka dapat menyebabkan periodontis.Maka plak sering disebut juga sebagai penyebab
primer periodontis.Sementara kalkulus pada gigi membuat dental plak melekat pada gigi
atau gusi yang sulit dilepaskan hingga dapat memicu pertumbuhan plak
selanjutnya.Karena itu kalkulus disebut juga sebagai penyebab sekunder
periodontis.Karang gigi disebut juga kalkulus atau tartar adalah lapisan kerak berwarna
kuning yang menempel pada gigi dan terasa kasar, yang dapat menyebabkan masalah pada
gigi (Samad, 2008).
Pengertian Kalkulus, Plak, Stain dan Karies pada Gigi
1. Kalkulus (karang gigi) merupakan suatu massa yang mengalami kalsifikasi yang
terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi. Kalkulus merupakan plak
terkalsifikasi. Jenis kalkulus di klasifikasikan sebagai supragingiva dan subgingiva
berdasarkan relasinya dengan gingival margin. Pembentukan kalkulus tidak hanya
dipengaruhi oleh jumlah plak di dalam mulut,tetapi juga dipengaruhi oleh saliva.
2. Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri
atas mikroorganisme yang berkembang biak dalamsuatu matrik interseluler jika
seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya.
3. Stain gigi adalah perubahan warna yang terjadi pada gigi karena adanya noda (stain).
Staining gigi dapat terjadi karena penggunaan produk tembakau, teh, kopi dan obat
kumur tertentu, dan pigmen di dalam makanan menyebabkan terbentuknya stain yang
akan menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar sehingga mudah ditempeli sisa
makanan dan kuman yang akhirnya membentuk plak. Apabila tidak dibersihkan, plak
akan mengeras dan membentuk karang gigi (calculus) kemudian Sampai ke akar gigi,
akibatnya gusi mudah berdarah, gampang goyah dan tanggal.
4. Karies gigi merupakan penyakit yang terjadi pada jaringan keras gigi yaitu email,
dentin dan sementum yang mengalami proses kronis regresif. Yang ditandai dengan
adanya demineralisasi jaringan keras gigi dan rusaknya bahan organik akibat
terganggunya keseimbangan email dan sekelilingnya, menyebabkan terjadinya invasi
bakteri serta kematian pulpa bakteri dapat berkembang ke jaringan periapeks sehingga
dapat menimbulkan rasa nyeri pada gigi. Karies gigi terjadi karena adanya interaksi
antara bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm dan diet, terutama komponen
karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama
asam laktat dan asetat.
III. Evaluasi Produk Referen
Produk Referen
3.1 Sensodyne Multi action
Nama Pabrik : Glaxo Smith Kline
Kandungan : Sodium Flouride 0,221%, Pottasium intrate 5%.
Indikasi :Membantu meredakan rasa ngilu akibat gigi sensitif, dan
mampu memberikan perlindungan pada gigi sensitif dan berlubang, sekaligus
mampu membersihkan plak pada gigi.
Dosis : 2x Sehari secara teratur dan tidak lebih dari 3x sehari.
Perhatian : Jangan sampai tertelan, gosok gigi tidak lebih dari 3 x , anak
usia dibawah 12 tahun perlu berkonsultasi dengan dokter gigi, hentikan
penggunaan apabila terjadi iritasi
Efek Samping : Iritasi
Kemasan : Tube 100 gram.
3.2 Sensodyne
Nama Pabrik :Glaxo Smith Kline
Kandungan : Strontium Chloride
Indikasi : Memberikan perlindungan ari rasa ngilu pada gigi sensitif
Dosis : 2 X sehari
Perhatian : iritasi
Kemasan : Tube 100 gram.
3.3 Pepsodent
Nama Pabrik : PT. Unilever Indonesia Tbk.
Kandungan : 1, 12% Sodium Monofluorophosphate
Indikasi : Mencegah gigi berlubang
Kemasan : 25 gram – 120 gram
3.4 Formula
Nama Pabrik : Uetra Prima Abadi
Kandungan : 0,1% phtalimidoperoxycaptoic acid aurer, 0,8% sodium
monofluorophosphate.
Indikasi : Memelihara gigi tampak lebih putih.
Kemasan : 75 gram
3.5 Ciptadent
Nama Pabrik : PT. Liver Wings Jakarta
Kandungan : Calcium Carbonate
Indikasi : Membantu mencegah gigi berlubang
Kemasan : 35 gram, 80 gram, 120 gram, 200 gram.
3.6 Enzim Pasta GG Mint
Nama Pabrik :PT. Enzim Bioteknologi Indonesia
Kandungan : Enzim Amiglukosidase glukose-oksidase, dan
laktoperoksidase.
Indikasi : mengembalikan fungsi alamiah air ludah dalam mengontrol
keseimbangan bakteri didalam rongga mulut sehingga dapat mencegah
kerusakan pada gigi dan mulut.
Kemasan : 50 gram
3.7 Enzim Colostrum
Nama Pabrik :PT. Enzim Bioteknologi Indonesia
Kandungan :Enzim Amiglukosidase glukose-oksidase, laktoperoksidase,
dan Colostrum
Indikasi : Menangkal bakteri patogen, meningkatkan control bakteri di
rongga mulut pada kondisi mulut kering.
Perhatian : Diformulasikan untuk usia 40 tahun keatas.
Kemasan : 100 gram
IV. Studi Praformulasi Bahan Aktif
Bahan Karakteristik Karakterist Sifat
No Efek Utama Efek Samping
Aktif Fisik ik Kimia Lain
Digunakan -Terhirup debu - Pemerian -BM : 106,0 -
dalam pasta bahan dapat berbentuk padat, g/mol
1 Na2CO3
gigi untuk menyebabkan serbuk, atau -Titik leleh
pemutih gigi, iritasi saluran Kristal serbuk, 1563,8oF
pembentuk pernafasan dan da granul. (851oC)
busa, abrasi, membrane Berwarna putih -Berat Jenis
dan mukosa dan tidak 2,532
sementara dengan gejala berbau. -Densitas
menaikkan batuk dan - Kelarutan 1:3 2,54 g/cm3
pH di mulut nafas pendek dalam air , larut (Martindale
(dyspenia), dalam air panas Edisi 36 :
edema paru 1: 1,8 dan Hal. 2389)
-tertelan dapat gliserol, larut
menyebabkan sebagian dalam
iritasi saluran air dinin, tidak
pencernaan larut dalam
yang aseton dan
menimbulkan alcohol
gejala mual , (Martindale
muntah, diare, Edisi 36 : Hal.
rasa haus, 2389)
nyeri pada
bagian
abdominal
tergantung
konsentrasi
dan jumlah
yang tertelan,
juga
berpengaruh
pada sistem
kardiovaskuler
24,7
10. Aquadest : x 30 ml = 7,414 ml
100
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, kental, dan higroskopis ;
rasanya manis, kira-kira 0,6 kali kemanisan sukrosa.
Kelarutan : Larut dalam air, tidak larut dalam minyak, larut dalam metanol, larut
dalam etil asetat (1:11), dalam eter (1:500), larut etanol (95%), praktis tidak larut
dalam benzena dan kloroform, dan sedikit larut dalam aseton.
Kegunaan : Humektan
% konsentrasi : ≤ 30 %
4. Sakarin Na
Pemerian : Bubuk kristal putih, tidak berbau atau sedikit aromatik, berkilau.
Memiliki rasa yang sangat manis, dengan after taste (rasa pahit setelah merasakan).
After taste dapat ditutupi dengan mencampurkannya dengan pemanis yang lain.
Kelarutan : Kelarutan dalam air (1:1,2), tidak larut dalam propan-2-ol, kelarutan
dalam propilen glikon (1:50) dan kelarutan dalam etanol (1:102)
Kegunaan : Pemanis
% konsentrasi : 0,04 – 0,25%
5. Metil Paraben (Nipagin)
Pemerian : Kristal tidak berwarna atau bubuk kristal putih. Tidak berbau atau
hampir tidak berbau dan rasa sedikit terbakar
Kelarutan : Kelarutan dalam air (1:400) , pada air 50°C (1:50), air 80°C (1:30),
kelarutan dalam propilen glikol (1:5), kelarutan dalam minyak kelapa (1:200), praktis
tidak larut dalam mineral oil, kelarutan dalam gliserin (1:60), dalam eter (1:10),
etanol 50 % (1:6), dalam etanol 95% (1:3), dan dalam etanol (1:2)
pH : 4-8 (antimicrobial activity)
Kegunaan : Pengawet
% konsentrasi : 0,02 – 0,3%
6. CMC Na
Pemerian : Putih sampai hampir putih, tidak berbau, tidak berbau, butiran
granular, higroskopis setelah pengeringan
Kelarutan : Mudah terdispersi daam air membentuk larutan koloidal, tidak larut
dalam etanol, dalam eter, dan dalam pelarut organik lain.
Kegunaan : Gelling forming agent
% konsentrasi : 3-6%
7. Propil Paraben (Nipasol)
Pemerian : Serbuk kristal, berwarna putih, tidak berasa, dan tidak berbau.
Kelarutan : Larut daam aseton, eter, kelarutan dalam etanol (1:1,1),
kelarutan dalam gliserin (1:250), kelarutan dalam mineral oil (1:3330), kelarutan
propilen glikol (1:3,9), kelarutan dalam propilen 50% (1:110), kelarutan dalam air
15°C (1:4350). Air 80 °C (1:255)
pH : 3-6
Inkompatibilitas : Aktivitas antimikroba dari propil paraben menurun atau
berkurang dengan adanya surfaktan non-ionik.
% konsentrasi : 0,02 %
VI. Susunan Formula dan Komposisi Bahan yang direncanakan
Skala kecil Skala Besar
No. Nama Bahan Baku Kegunaan Konsentrasi
(30 gr) (90 gr)
1. Natrium Bikarbonat Bahan Aktif 1,12 % 0,336 gr 1,008 gr
2. Kalsium Karbonat Basis pasta, 55 % 16,5 gr 49,5 gr
abrasif
3. Propilenglikol Humektan, 15 % 4,5 gr 13,5 gr
pelarut
4. Na Sakarin Pemanis 0,2 % 0,06 gr 0,18 gr
5. Sodium lauril sulfat Wetting agent, 1,5 % 0,45 gr 1,35 gr
pemberi busa
6. CMC Na Pengikat 2% 0,6 gr 1,8 gr
7. Nipagin Pengawet 0,18 % 0,054 gr 0,162 gr
8. Nipasol Pengawet 0,02 % 0,006 gr 0,018 gr
9. Menthol Flavour 0,4 % 0,12 gr 0,36 gr
10. aquadest Pelarut 24, 7 % 7,414 ml 22,242 ml
VII.Metode
Timbang CMC Na
Mentol + CaCO3ditambahkanlarutannipagin +
nipasol (Campuran 1)
3. Uji Viskositas
4. Uji Busa