Key Assessment :
1. Peningkatan TIK
2. Sakit kepala pagi hari yang tidak biasa
3. Papiledema
4. Epilepsi
5. Elektroensefalogram (EEG) tidak normal
Kriteria Hasil :
Klien akan memiliki tekanan intrakranial (ICP) kurang dari 15 mmHg, tekanan arteri
rata-rata (MAP) lebih besar dari 70 mmHg, tekanan perfusi serebral (CPP) lebih besar dari 50
mmHg, penilaian neurologis dan tanda-tanda vital pada nilai-nilai dasar atau ditingkatkan,
Intervensi Rasional
a. menilai status neurologis dan tanda- a. perubahan tingkat kesadaran adalah
tanda vital sering dan bandingkan tanda pertama peningkatan tekanan
dengan nilai-nilai dasar intrakranial (TIK)
b. kepala tempat tidur eleved hingga 30 b. elevasi memfasilitasi drainase vena dan
derajat mengurangi edema
c. Pertahankan kepala dan leher dalam c. ini memfasilitasi drainase vena dan
posisi netral mengurangi edema
d. Ubah posisi secara perlahan d. perubahan posisi yang cepat
e. hindari manuver valsava meningkatkan aliran darah dan tekanan
f. sering memonitor asupan dan output serebral
g. pantau pulse oximetry dan gas darah e. mengejan saat batuk, gerakan di tempat
arteri tidur, atau buang air besar meningkatkan
h. saluran hisap sesuai kebutuhan TIK
i. berikan steroid sesuai pesanan f. kelebihan cairan dapat meningkatkan
j. berikan obat antiepilepsi seperti yang edema, dehidrasi dapat menurunkan
diperintahkan aliran arteri serebral
g. serebrum sensitif terhadap kekurangan
oksigen, dan kerusakan dapat terjadi
dalam beberapa menit setelah onset
hipoksia
h. steroid mengurangi edema serebral
b. 9. kejang adalah sekuel umum dari
operasi otak
Intervensi Rasional
1. berikan tindakan isolasi sebagai tindakan 1. pada fase awal meningitis
pencegahan. meningokokus atau infeksi ensefalitis
2. pertahankan teknik aseptic dan teknik llainnya, siolasi mungkin diperlukan
cuci tangan yang tepat baik pasien, sampai organismenya diketahui/dosis
pengunjung, maupun staf. Pantau dan batasi antibiotic yang cocok telah diberikan
pengunjung/staf sesuai kebutuhan untuk menurunkan risiko penyebaran
3. teliti adanya nyeri dada, berkembangnya pada orang lain.
nadi yang tidak teraur/disritmia atau demam 2. menurunkan risiko pasien terkena
yang terus menerus. infeksi sekunder. Mengontrol sumber
4. auskultasi suara napas. Pantau kecepatan penyebaran infeksi, mencegah
pernapasan dan usaha pernapasan. pemajanan pada individu terinfeksi.
5. ubah posisi klien dengan teratur dan 3. .infeksi sekunder seperti
anjurkan untuk melakukan napas dalam miokarditis/pericarditis dapat
6. catat karakteristik urine, spt warna, berkembang dan memerlukan itervensi
kejernihan, dan bau lanjut
7. identifikasi kontak yang beresiko 4. adanya ronki/mengi, tekipnea dan
terhadap perkembangan proses infeksi peningkatan kerja pernapasan mungkin
serebral dan anjurkan mereka untuk mencerminkan adanya akumulasi secret
meminta pengobatan dengan resiko terjadinya infeksi
pernapasan.
5. memobilisasi secret dan meningkatkan
kelancaran secret yang akan
menurunkan risiko terjadinya
komplikasi thd pernapasan.
6. urine statis, dehidrasi dan kelemahan
umum meningkatkan risiko thd infeksi
kandung kemih/ginjal/awitan sepsis
7. Orang dengan kontak pernapasan
memerlukan terapi antibiotika
profilaksis untuk mencegah penyebaran
infeksi
Intervensi Rasional
1. pantau adanya kejang/kedutan pada 1. mencerminkan adanya iritasi SSP secara
tangan, kaki dan mulut atau otot wajah yang umum yg memerlukan evaluasi segera dan
lain. intervensi yang mungkin utk mncegah
2. berikan keamanan pasien dg memberi komplikasi.
bantalan pd penghalang tempat tidur, 2. melindungi pasien jika terjadi kejang.
pertahankan penghalang tempat tidur tetap Catatan: memasukkan jalan napas
trpasang dan pasang jalan napas buatan buatan.gulungan lunak hanya jika
plastic atau gulungan lunak dan alat rahangnya relaksasi, jangan dipaksa.
penghisap. 3. menurunkan risiko terjatuh/trauma ketika
3. pertahankan tirah baring selama fase terjadi vertigo, sinkope, atau ataksia.
akut. Pindahkan/gerakan dg bantuan sesuai 4. merupakan indikasi untuk penanganan
membaiknya keadaaan. dan pencegahan kejang. Catatan:
4. berikan obat sesuai indikasi, seperti fenobarbital dapat menyebabkan depresi
fenitoin (Dilantin), diazepam (valium), pernapasan dan sedative serta menutupi
fenobarbital (luminal). tanda/gejala dari peningkatan TIK.