Anda di halaman 1dari 4

} } Tahun 1950 : pedoman makan 4 Sehat 5 Sempurna yang dikenalkan oleh Prof.

Poerwo
Soedarmo Tahun 1992 : Konferensi Gizi Internasional di Roma yang diadakan oleh FAO, dalam
rangka menghadapi beban ganda masalah gizi di negara berkembang, antara lain ditetapkan agar
semua negara berkembang yang semula menggunakan pedoman “Nutrition Guide for Balance
Diet” dan merekomendasikan agar setiap negara menyusun Pedoman Gizi Seimbang (PGS) untuk
mencapai dan memeliharan kesehatan dan kesejahteraan gizi (nutritional well-being).

} } } Tahun 1993 : PUGS dibahas pertama kali dalam Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi V
sebagai penyempurnaan slogan 4 sehat 5 sempurna. Tahun 1995: Indonesia menerapkan
keputusan FAO tersebut dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai Pedoman Gizi Seimbang
dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Indonesia menyusun PGS tersebut dan
menjabarkannya sebagai 13 pesan dasar yang disebut Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
PUGS ini dikeluarkan oleh Direktorat Gizi, Depkes. Tahun 2009: Secara resmi PGS diterima oleh
masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan
secara eksplisit “Gizi Seimbang” dalam program perbaikan gizi.

} Tujuan PUGS adalah memperbaiki perilaku hidup sehat dengan memahami dan
mempraktekkan pedoman gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. PUGS yang digunakan
sebagai dietary guidelines Indonesia ini memiliki pesan universal membiasakan makan beraneka
ragam dengan jenis dan porsi yang tepat. Pesan tersebut di antaranya adalah:

1. Makanlah beraneka ragam makanan. 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan


energi. 3. Makanlah sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. 4. Batasi konsumsi
lemak dan minyak seperempat dari kebutuhan energi.

5. Gunakan garam beryodium. 6. Makanlah makanan sumber zat besi 7. Berikan Air Susu Ibu
(ASI) saja (ASI Eksklusif) sampai bayi umur 6 bulan dan MP-ASI sesudahnya.

8. Biasakan makan pagi. 9. Minumlah air bersih dan aman yang cukup

10. Lakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur. 11. Hindari minum minuman berakohol

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan 13. Bacalah label pada makanan yang
dikemas.

1 . Pengembangan Pesan-Pesan Gizi Seimbang dalam PUGS yang Lebih Praktis Digunakan
Petugas Gizi Lapangan (Nurfi Afriansyah, Trintin T., Tjetjep S. Hidayat.,dkk. tahun 2003)
Modifikasi 13 pesan gizi seimbang dalam PUGS menghasilkan10 pesan gizi seimbang yang
dianggap lebih tepat dan praktis digunakan oleh petugas gizi puskesmas setempat. Ke-10 pesan
gizi seimbang itu adalah: } Makanlah aneka ragam makanan bergizi setiap hari; } Makanlah
makanan untuk memenuhi kecukupan energi; } Batasilah makanan berlemak dan berminyak; }
Gunakanlah garam beriodium;

} } } } } } Makanlah makanan sumber zat besi; Berikanlah ASI saja sampai bayi berumur 4
bulan; Biasakanlah makan pagi; Konsumsilah makanan dan minuman yang bersih, aman, dan
sehat; Lakukanlah kegiatan fisik atau olahraga secara teratur; Hindarilah minum minuman
beralkohol dan merokok.

(Esi Emilia, tahun 2003) Kelahiran PUGS pada dasarnya merupakan suatu proses dinamisasi dan
penjabaran secara operasional dari slogan empat sehat lima sempurna. Faktor-faktor yang
diperhatikan sebagai dasar penyusunan PUGS adalah : a) Masalah gizi yang dihadapi, b) Keadaan
sosial budaya, c) Penemuanpenemuan mutakhir dibidang gizi dan d) Slogan empat sehat lima
sempurna.

Kesimpulan dari penelitian ini dapat dikemukakan hal-hal berikut ini : 1) Dengan pergeseran gaya
hidup dan perubahan perilaku makan telah menimbulkan masalah gizi ganda yaitu masalah gizi
lebih dan gizi kurang. 2) 13 pesan Pedoman Umum Gizi Seimbang merupakan pedoman untuk
berperilaku makan dan perilaku hidup sehat yang diharapkan dapat mencegah permasalahan gizi
dan menghindari terjadinya penyakit yang menyertainya.

} } Penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dalam Pemeliharaan Kesehatan Jantung
pada Ibu Peserta dan Bukan Peserta Klub Jantung Sehat di Kalurahan Pleret Bantul Yogyakarta
(Rizqie Auliana dan Hainur Fardatin tahun 2007) Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan
semua sampel penelitian baik kelompok senam maupun kelompok bukan senam telah
menerapkan 13 pesan dasar PUGS dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, hal ini bagi
kelompok senam telah sesuai dengan teori perilaku bahwa pengetahuan yang baik merupakan
dasar untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku.

Perilaku Gizi Masyarakat Bidang Gizi Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekologi Manusia IPB
Tentang Pesan-Pesan Pedoman Umum Gizi Seimbang (Novika Tri Afianti tahun 2008) } } Hasil
penelitian menunjukkan bahwa contoh yang mempraktekkan pesan-pesan PUGS dengan baik
hanya terdapat 3.3%. Secara umum praktek contoh tentang pesan-pesan PUGS tergolong cukup
dan kurang. Terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan contoh di
perguruan tinggi, maka prakteknya tentang pesan-pesan PUGS akan semakin baik. Hasil uji
Regresi Logistik menunjukkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi praktek tentang pesan-
pesan PUGS adalah pendidikan ayah, keikutsertaan contoh terhadap organisasi dan
seminar/pelatihan bidang pangan dan gizi serta akses informasi pangan dan gizi.

Analisis Hubungan Penerapan Pesan Gizi Seimbang Keluarga dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi
dengan Status Gizi Balita di Provinsi Kalimantan Barat (Didik Hariyadi tahun 2010) } Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Provinsi Kalimantan Barat menghadapi masalah gizi akutkronis
dengan indikasi tingginya prevalensi status gizi kurus dan sangat kurus (wasting) mencapai 17,0%
(> 5%), balita pendek dan sangat pendek (stunting) sebesar 43,4% (> 20%) dan balita status gizi
kurang dan buruk (underweight) sebesar 24,1% (> 10%). Tiga pesan gizi seimbang yang belum
terpenuhi di masyarakat yaitu konsumsi lemak dan minyak ¼ dari kecukupan energi, makan
makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi dan makan makanan untuk
memenuhi energi.

} Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan. Desain penelitian yang
dirancang adalah penelitian deskriptif dengan mengandalkan penelitian-penelitian terdahulu.
Pengumpulan data yang didapat bersumber dari buku-buku dan media teknologi internet.

1. } Perkembangan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dalam berperan meningkatkan


kesehatan gizi di masyarakat saat ini Perubahan Pesan 7 yang awalnya berbunyi, “Berikan ASI
ekslusif kepada bayi sampai berumur 4 bulan MP-ASI sesudahnya” menjadi “Berikan ASI ekslusif
kepada bayi sampai berumur 6 bulan MP-ASI sesudahnya”.

} Dari sumber yang didapat yaitu website resmi Depkes Gizi


(http://gizi.depkes.go.id/pugs/index.shtml) Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang awalnya
terdiri dari 13 pesan gizi seimbang sekarang menjadi 12 pesan gizi seimbang dengan
menghilangkan pesan ke-3 yaitu, “Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari
kebutuhan sehari”.

2. Penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dalam berperan meningkatkan kesehatan
gizi di masyarakat saat ini Penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) masih belum bisa
diterapkan dengan baik dikarenakan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat luas. Hal ini
terbukti dari rendahnya pengetahuan masyarakat seperti yang tercantum pada penelitian Didik
Hariyadi pada tahun 2010 dengan judul “Analisis Hubungan Penerapan Pesan Gizi Seimbang
Keluarga dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita di Provinsi Kalimantan Barat”.

3. Perencanaan program gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS) untuk menuju masyarakat sehat di masa mendatang Identifikasi Masalah
Pengkajian yang dilakukan adalah terhadap: a. Keberadaan dan penyebab masalah b.
Karakteristik populasi c. Kondisi Geografis }

Diagnosis Masyarakat Dalam rangka perencanaan materi dan teknik pendidikan, beberapa hal
yang harus diketahui, yaitu: 1. Pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat. 2. Perilaku
spesifik yang berhubungan dengan masalah gizi 3. Masalah politik, sosial, budaya, ekonomi,
kependudukan, pendidikan dapat mempengaruhi teknik dan pendidikan gizi. 4. Organisasi sosial
yang ada di masyarakat 5. Tokoh masyarakat atau key person 6. Tenaga, keuangan, dan fasilitas
yang tersedia. }

Penetapan Tujuan } Pengembangan Rencana Operasional Ada beberapa hal yang perlu
dikembangkan secara operasional, yaitu: 1) Materi 2) Sasaran 3) Pendidik 4) Saluran 5) Metode
6) Evaluasi }

} 1) 2) Kesimpulan Perubahan Pesan 7 yang awalnya berbunyi, “Berikan ASI ekslusif kepada bayi
sampai berumur 4 bulan dan MP-ASI sesudahnya” menjadi “Berikan ASI ekslusif kepada bayi
sampai berumur 6 bulan dan MP-ASI sesudahnya”. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang
awalnya terdiri dari 13 pesan gizi seimbang sekarang menjadi 12 pesan gizi seimbang dengan
menghilangkan pesan ke-3 yaitu, “Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari
kebutuhan sehari”.
3) Pada penelitian Didik Haryadi tahun 2010 dengan judul “Analisis Hubungan Penerapan Pesan
Gizi Seimbang Keluarga dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita di Provinsi
Kalimantan Barat” tiga pesan gizi seimbang yang belum terpenuhi di masyarakat yaitu konsumsi
lemak dan minyak ¼ dari kecukupan energi, makan makanan sumber karbohidrat setengah dari
kebutuhan energi dan makan makanan untuk memenuhi energi. 4) Lima langkah dalam
merencanakan pendidikan gizi berdasarkan PUGS, yaitu identifikasi masalah, diagnosis
masyarakat, penetapan tujuan,pengembangan rencana operasional, dan pengembangan
kegiatan.

1) 2) 3) 4) Pada penelitian ini hanya mengandalkan penelitian kepustakaan sehingga penulis


belum mengkaji lebih jauh mengenai pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang
berdasarkan PUGS di lapangan. Diharapkan untuk di masa mendatang peneliti lain dapat
meneliti tentang pemahaman dan penerapan PUGS di masyarakat. Peran serta pemerintah dan
para ahli gizi diperlukan untuk mengembangkan PUGS agar lebih mudah dimengerti dan dapat
diterapkan dengan baik oleh masyarakat. Pemerintah khususnya Direktorat Bina Gizi seharusnya
mengenalkan dan mensosialisasikan PUGS kepada masyarakat luas melalui edukasi gizi.
Perubahan PUGS harus diketahui oleh masyarakat secara umum dan ahli gizi secara khusus.

Anda mungkin juga menyukai