Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, saya panjatkan kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan
anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan
judul ”PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA
PENJAJAHAN DAN TUMBUHNYA SEMANGAT KEBANGSAAN”.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan mengajak teman-teman agar
dapat mengetaui sejarah dibalik penjajahan terhadap bangsa kita bangsa
Indonesia.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih terbatas
dan jauh dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatsan pengetahuan, pengalaman,
dan waktu yang dimiliki. Namun demikian penulis telah berusaha dan bekerja
keras supaya buku ini bermanfaat bagi penulis, dan bagi pembaca sekalian untuk
menjadi orang yang lebih mengenal dan lebih mencintai semangat kebangsaan
Indonesia.
Batam, 10 Mei 2018
Penyusun, Jogi Ibrani N.
DAFTAR ISI
Halaman
Judul..............................................................................................................
Kata
Pengantar.............................................................................................................
Daftar
Isi........................................................................................................................
BAB I
Pendahuluan................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................
B. Rumusan masalah..................................................................................
C. Tujuan Penulisan....................................................................................
BAB II
Pembahasan.................................................................................................
A. Kebangkitan Nasional dan Kesadaran Kebangsaan..............................
B. Pengaruh Imperialisme dan Kolonialisme Barat di Indonesia...............
C. Munculnya Pergerakan di Indonesia.....................................................
D. Peristiwa Sumpah Pemuda....................................................................
BAB III
Penutup........................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran......................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perasaan akan timbulnya nasionalisme bangsa Indonesia telah tumbuh
sejak lama, bukan secara tiba-tiba. Nasionalisme tersebut masih bersifat
kedaerahan, belum bersifat nasional. Nasionalisme yang bersifat menyeluruh dan
meliputi semua wilayah Nusantara baru muncul sekitar awal abad XX.
Timbulnya pergerakan nasional Indonesia di samping disebabkan oleh
kondisi dalam negeri, juga ada faktor yang berasal dari luar (ekstern) seperti,
Kemenangan Jepang atas Rusia. Selama ini sudah menjadi suatu anggapan umum
jika keperkasaan Eropa (bangsa kulit putih) menjadi simbol superioritas atas
bangsa-bangsa lain dari kelompok kulit berwarna. Hal itu ternyata bukan suatu
kenyataan sejarah. Perjalanan sejarah dunia menunjukkan bahwa ketika pada
tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia, ternyata yang
keluar sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah Jepang. Hal ini
memberikan semangat juang terhadap para pelopor pergerakan nasional di
Indonesia.
Nasionalisme atau kesadaran nasional didefinisikan sebagai
kesadaran keanggotaan suatu bangsa yang secara bersama - sama mencapai,
mempertahankan, mengisi kekuatan bangsa itu. Kesadaran nasional pertama kali
setelah munculnya Budi Utomo dan penderitaan rakyat Indonesia yang dijajah
oleh penjajah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, masalah dalam makalah ini
dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa itu kebangkitan nasional dan kesadaran kebangsaan ?
2. Apa saja pengaruh imperialisme dan kolonialisme barat di Indonesia ?
3. Apa penyebab munculnya pergerakan di Indonesia ?
4. Bagaimana peristiwa Sumpah Pemuda pada era pergerakan ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut.
1. Mendefinisikan kebangkitan nasional dan kesadaran kebangsaan.
2. Mendeskripsikan pengaruh imperialisme dan kolonialisme barat di Indonesia.
3. Mendeskripsikan Penyebab munculnya pergerakan di Indonesia.
4. Mendeskripsikan peristiwa Sumpah Pemuda pada era pergerakan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebangkitan Nasional dan Kesadaran Kebangsaan


Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan
Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk
memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak
pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan
dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar
Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak
politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.
Tokoh-tokoh yang mempolopori Kebangkitan Nasional, antara lain yaitu :
1. Sutomo
2. Ir. Soekarno
3. Dr. Tjipto Mangunkusumo
4. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD : Suwardi Suryaningrat, sejak 1922
menjadi Ki Hajar Dewantara)
5. dr. Douwes Dekker, dan lain-lain.

Asal usul Kebangkitan Nasional


Pada tahun 1912 berdirilah Partai Politik pertama di Indonesia (Hindia
Belanda), Indische Partij. Pada tahun itu juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat
Dagang Islam (di Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (di
Yogyakarta), Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa
Bersama Boemi Poetra di Magelang. Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia
bukan berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, tapi sebenarnya diawali dengan
berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo.
Sarekat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada
waktu itu. Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada
tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.
Suwardi Suryaningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera,
menulis "Als ik eens Nederlander was" ("Seandainya aku seorang Belanda"), pada
tanggal 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda
merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan
inilah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dihukum dan
diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi karena "boleh memilih", keduanya
dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan
dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda.
Saat ini, tanggal berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei, dijadikan sebagai Hari
Kebangkitan Nasional.

Terbentuknya Kesadaran Nasional


Nasionalisme atau kesadaran nasional didefinisikan sebagai
kesadaran keanggotaan suatu bangsa yang secara bersama-sama mencapai,
mempertahankan, mengisi kekuatan bangsa itu. Kesadaran nasional pertama kali
setelah munculnya Budi Utomo dan penderitaan rakyat Indonesia yang dijajah
oleh penjajah.

Pengaruh perluasan kekuasaan kolonial, perkembangan pendidikan Barat,


dan pendidikan Islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia :
1. Pengaruh perluasan kekuasaan kolonial Barat. Pada mulanya kolonial
Barathanya ingin mendominasi perekonomian lama kelamaan kolonial
Baratmenguasai politik dan ekonomi. Akibatnya seluruh politik dan ekonomi
Indonesia dirampas oleh kolonial Barat. Penjajahan dan penindasan
inilah yang menyebabkan kesadaran Bangsa Indonesia untuk melepaskan diri
dari penjajahdengan cara berjuang.
2. Pengaruh perkembangan pendidikan Barat. Sejak abad ke-19 pemerintah Belanda
secara lambat laun membuat sekolah-sekolah. Pendidikan itu ternyata begitu
menarik bagi pemuda Indonesia. Selain lembaga pendidikan kolonial ada juga
lembaga pendidikan swasta yaitu Taman Siswa, Muhamadiyyah, Missi, dan
Zending. Lembaga-lembaga itulah yang kemudian menghasilkan tokoh-tokoh
nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
3. Pengaruh pendidikan Islam. Sekolah-sekolah yang didirikan organisasi
Islam seperti Muhamadiyyah bersifat Modern karena proses
pembaharuan namun masih bersifat Islami. Artinya ilmu pengetahuan modern
dipadu dengan ajaran Islam.

Peranan golongan terpelajar, Profesional dan pers dalam menumbuh


kembangkan kesadaran Nasional Indonesia.
1. Peranan kaum terpelajar dan kaum professional. Salah satu penyebab tumbuhnya
penyebab Nasionalisme adalah kesadaran akan kesamaan politik yang disebabkan
oleh penjajahan oleh bangsa lain atau oleh penguasa yang otoriter. Para kaum
pelajar yang terpelajar membentuk berbagai organisasi yaitu :
a. Boedi Oetomo. Didirikan tahun 1908 yang dipelopori oleh Dr. Soetomo.
Organisazi ini banyak bergerak dibidang sosial, ekonomi,dan pendidikan.
b. Indishe Partij. Didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh Tiga
Serangkai yaitu: Douwes Dekker,Ki Hajar Dewantara,Dr. Cipto Mangunkusumo.
Semboyannya “Indonesia Lepas Dari Belanda”. Tujuannya membangun rasa cinta
terhadap bangsa dan tanah air Indonesia.
c. Perhimpunan Indonesia. Organisasi ini adalah sebuah organisasi pelajar2 Hindia
yang didirikan di Belanda. Berjuang utntuk kemerdekaan Indonesia. Ketua Moh.
Hatta.
d. Partai Komunis Indonesia. Partai ini juga memperjuangkan Indonesia tetapi
bersifat komunis atau tidak mengakui adanya Tuhan.
e. Partai Nasional Indonesia. Dalam kongresnya, PNI sepakat untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
2. Peranan Pers. Dalam sejarah dunia, pers sangat penting karena dapat
mempengaruhi pendapat atau opini Publik,mendorong terjadinya perubahan
dalam masarakat,menjadi sarana propaganda yang efektif, perhatian masyarakat
meluas melampoi batas. Hal ini dipengaruhi oleh berkembangnya alat komunikasi
yang semakin canggih.
a. Pers dan pergerakan nasional. Surat kabar dari Indonesia berisi tentang ajakn
bangsa Indonesia untuk memerdekakan Indonesia. Salah satu tokohnya adalah
Abdul Rivai.
b. Pers dan peranan kaum terpelajar. Keterkaitannya adalah: Satu, kaum terpelajar
dan professional dalah kelompok masyarakat Indonesia ayang pertama kali
memahami dan menyadari nasib buruk bangsanya. Kedua, pers juga berperan
penting sebagai pihak yang membawa ide-ide kemerdekaan.

Perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat etnik, kedaerahan,


keagamaan, sampai dengan terbentuknya nasionalisme Indonesia
1. Organisasi pergerakan yang bersifat etnik, kedaerahan. Pada umumnya organizazi
ini didirikan di daerah2 masing-masing oleh para pemuda. Contohnya:
a. Tri Koro Dharmo. Berdiri pada 9 Maret 1915. Tri Koro Dharmo artinya tiga
tujuan mulia.
b. Jong Java. Berdiri tahun 1918 yang merupakan reinkarnasi dari Tri Koro Dharmo.
c. Jong Sumatranen Bond. Organisasi yang dipelopori oleh pemuda Sumatra pada 9
Desember 1917.
d. Jong Minahasa. Pada tahun 1918 pemuda Sulawesi Utara juga mendirikan
organisasi ini.
e. Jong Celebez. Adalah organisasi pemuda pelajar yang berasal dari Sulawesi.
2. Organisasi pergerakan yang bersifat Keagamaan.
a. Serekat Dagang Islam(SDI). Didirikan oleh Haji Samanhudi tahun1911 di
Solo.Memiliki cirri keislaman dan ekonomis. Tujuan didirikan organisasi ini
melindungi dan menjamin kepentingan pedagang muslim terhadap persaingan
Negara Cina.
b. Serikat Islam. Organisasi ini merupakan reinkarnasi dari Serikat Dagang Islam
yangh didirikan oleh HOS. Cokroaminoto tahun 1911.
c. Muhamadiyyah. Dipelopori oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912. organisasi
ini banyak bergerak dibidang pendidikan, sosial, ekonomi.
d. Nahdatul Ulama(NU). Didirikan pada tahun 1926 oleh KH. Hasjim Asj’ari.
Tujuan memperyahankan kepentingan kaum muslim tradisional.

Peran manifesto politik 1925, kongres pemuda 1928, kongres perempuan


pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan Indonesia.
1. Manifesto Pilitik 1925. Pada tahun 1925 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan
suatu pernyataan politik yang kemudian dikenal dengan Manifesto Politik
(Manipol). Isinya: PI tetap menggunakan nama Indonesia sekaligus memakai
nama Belanda yaitu Indonesische Vereeniging sebagai nama perkumpulannya.
2. Kongres Pemuda 1928. Pada kongres pemuda 1928 para pemuda mengeluarkan
sebuah Sumpah yaitu Sumpah Pemuda. Kongres ini WR. Supratman dengan
gesekan biolanya memeperdengarkan lagu Indonesia Raya.

B. Pengaruh Imperialisme dan Kolonialisme Barat di Indonesia


Dampak Politik, Sosial, Ekonomi, dan Budaya dari keberadaan
Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia, sebagai berikut :
1. Perubahan dalam Bidang Politik
a. Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan
modern.Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut
adat, kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari
rakyat.Bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah kolonial. Pamog praja
yang dulu berdasarkan garis keturunan diubah menjadi sistem kepegawaian.
b. Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
c. Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum
barat modern.
d. Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan,
misalnya soal pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik
di Indonesia.Akibatnya peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik,
bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.
2. Perubahan dalam dalam Bidang Sosial
a. Pembentukan status sosial dimana yang tertingi adalah Eropa lalu Asia dan Timur
Jauh yang terakhir kaum Pribumi.
b. Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia, Seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan
istana menjadi sanga sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut
secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi pemerintah belanda.
c. Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke
pedalaman. Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan
budaya feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa
untuk tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan
penduduk Indonesia megalami kemerosotan.
3. Perubahan dalam Bidang Ekonomi
a. Belanda membuka tambang minyak bumi di Tarakan Kaltim.
b. Belanda membangun rel kereta api untuk memperlancar arus perdagagngan.
c. Liberialisme ekonomi.
d. Eksploitasi ekonomi, monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya
perdagangan nusantara di panggung perdagangan internasional. Peranan syah
bandar digantikan oleh para pejabat Belanda.
Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan
Indonesia sebagai penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa
Belanda, pedagang perantara dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa
Cina dan bangsa Indonesia hanya menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa
wiraswasta jenis tanaman baru serta cara memeliharanya.
Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka pengusaha pribumi
yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.
Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga
kerja sehingga dilakukan program transmigrasi.
Untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia
pemerintah Belanda membangun : Irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta api dan
pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan
sistem rodi (kerja paksa).
Dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem
ekonomi barang ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani.
4. Perubahan dalam Bidang Budaya
a. Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat
penguasa pribumi dan menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan
kewibawaan tradisional penguasa pribumi.
b. Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan
demikian ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
c. Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun
bangsawan mengalihkan perhatiannya ke bidang seni budaya. Contoh Paku
Buwono V memerintahkan penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito
menyusun Kitab Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV menyusun kitab
Wedatama dan lain-lain.
d. Budaya Barat berkembang secara meluas, bahkan merusak sendi-sendi kehidupan
budaya tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagai contohnya,
kebiasaan minum minuman keras yang dilakukan oleh golongan bangsawan.
Kebiasaan tersebut bukan milik asli bangsa Indonesia, tetapi kebiasaan yang
berlaku di kalangan bangsa Barat yang dibawa oleh para penjajah (Westernisasi
menyebar lewat jalur pendidikan dan pemerintahan).
e. Birokrat menggunakan bahasa belanda sebagai simbol status mereka.
f. Masuknya agama katholik dan protestan.

C. Munculnya Pergerakan di Indonesia


Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia
1. Faktor Ekstern
a) Munculnya kesadaran tentang pentingnya semangat kebangsaan, semangat
nasional, perasaan senasib sebagai bangsa terjajah, serta keinginan untuk
mendirikan negara berdaulat lepas dari cengkeraman imperialisme di seluruh
negara-negara jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika Latin pada akhir abad ke-19
dan awal abad ke-20.
b) Fase tumbuhnya anti imperialisme tersebut berkembang bersamaan dengan atau
dipengaruhi oleh lahirnya golongan terpelajar yang memperoleh pengalaman
pergaulan internasional serta mendapatkan pemahaman tentang ide-ide baru
dalam kehidupan bernegara yang lahir di Eropa, seperti demokrasi, liberalisme,
sosialisme, dan komunisme melalui pendidikan formal dari negara-negara Barat.
c) Paham-paham tersebut pada dasarnya mengajarkan tentang betapa pentingnya
persamaan derajat semua warga negara tanpa membedakan warna kulit, asal usul
keturunan, dan perbedaan keyakinan agama. Paham tersebut masuk ke Indonesia
dan dibawa oleh tokoh-tokoh Belanda yang berpandangan maju, golongan
terpelajar Indonesia yang memperoleh pendidikan Barat, serta alim ulama yang
menunaikan ibadah haji dan memiliki pergaulan dengan sesama umat muslim
seluruh dunia.
d) Perang Dunia I (1914-1919) telah menyadarkan bangsa-bangsa terjajah bahwa
negara-negara imperialis telah berperang di antara mereka sendiri. Perang tersebut
merupakan perang memperebutkan daerah jajahan. Tokoh-tokoh pergerakan
nasional di Asia, Afrika dan Amerika Latin telah menyadari bahwa kini saatnya
telah tiba bagi mereka untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah yang sudah
lelah berperang.
e) Munculnya rumusan damai mengenai penentuan nasib sendiri (self
determination) Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson pasca perang dunia I
disambut tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia sebagai pijakan dalam
perjuangan mewujudkan kemerdekaan.
f) Lahirnya komunisme melalui Revolusi Rusia 1917 yang diikuti dengan semangat
anti kapitalisme dan imperalisme telah mempengaruhi tumbuhnya ideologi
perlawanan di negara-negara jajahan terhadap imperialisme dan kapitalisme Barat.
Konflik ideologi dunia antara kapitalisme atau imperialisme sosialisme atau
komunisme telah memberikan dorongan bagi bangsa-bangsa terjajah untuk
melawan kapitalisme atau imperialisme Barat.
g) Munculnya nasionalisme di Asia dan di negara-negara jajahan lainnya di seluruh
dunia telah mengilhami tokoh-tokoh pergerakan nasional untuk melakukan
perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Kemenangan Jepang atas Rusia pada
1905 telah memberikan keyakinan bagi tokoh nasionalis Indonesia bahwa bangsa
kulit putih Eropa dapat dikalahkan oleh kulit berwarna Asia. Demikian juga,
model pergerakan nasional yang dilakukan oleh Mahatma Gandhi di India,
Mustapha Kemal Pasha di Turki, serta Dr. Sun Yat Sen di Cina telah memberikan
inspirasi bagi kalangan terpelajar nasionalis Indonesia bahwa imperialisme
Belanda dapat dilawan melalui organisasi modern dengan cara memajukan
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan politik pada bangsa Indonesia terlebih
dahulu sebelum memperjuangkan kemerdekaan.
2. Faktor Intern
a) Penjajahan mengakibatkan terjadinya penderitaan rakyat Indonesia yang tidak
terkira. Sistem penjajahan Belanda yang eksploitatif terhadap sumber daya alam
dan manusia Indonesia serta sewenang-wenang terhadap warga pribumi telah
menyadarkan penduduk Indonesia tentang adanya sistem kolonialisme dan
imperialisme Barat yang menerapkan ketidaksamaan dan perlakuan yang
membeda-bedakan (diskriminatif).
b) Kenangan akan kejayaan masa lalu. Rakyat Indonesia pada umumnya menyadari
bahwa mereka pernah memiliki negara kekuasaan yang jaya dan berdaulat di masa
lalu (Sriwijaya dan Majapahit). Kejayaan ini menimbulkan kebanggaan dan
meningkatnya harga diri sebagai suatu bangsa. Oleh karena itu, rakyat Indonesia
berusaha untuk mengembalikan kebanggaan dan harga diri sebagai suatu bangsa
tersebut.
c) Lahirnya kelompok terpelajar yang memperoleh pendidikan Barat dan Islam dari
luar negeri. Kesempatan ini terbuka setelah pemerintah kolonial Belanda pada
awal abad ke-20 menjalankan Politik Etis (edukasi, imigrasi, dan irigasi). Orang-
orang Indonesia yang memperoleh pendidikan Barat berasal dari kalangan priyayi
abangan yang memiliki status bangsawan. Sebagian lainnya berasal dari kalangan
priyayi dan santri yang secara sosial ekonomi memiliki kemampuan untuk
menunaikan ibadah haji serta memperoleh pendidikan tertentu di luar negeri.
d) Lahirnya kelompok terpelajar Islam telah menyadarkan bangsa Indonesia terjajah
yang sebagian besar penduduknya beragama Islam. Kelompok intelektual Islam
telah menjadi agent of change atau agen pengubah cara pandang masyarakat
bahwa nasib bangsa Indonesia yang terjajah tersebut tidak dapat diperbaiki
melalui belas-kasihan penjajah seperti Politik Etis misalnya. Nasib bangsa
Indonesia harus diubah oleh bangsa Indonesia sendiri dengan cara
memberdayakan bangsa melalui peningkatan taraf hidup di bidang ekonomi,
pendidikan, sosial, dan budaya.
e) Menyebarnya paham-paham baru yang lahir di Eropa, seperti demokrasi,
liberalisme, sosialisme, dan komunisme di negeri jajahan (Indonesia) yang
dilakukan oleh kalangan terpelajar.
f) Muncul dan berkembangnya semangat persamaan derajat pada masyarakat
Indonesia dan berkembang menjadi gerakan politik yang sifatnya nasional.
Tindakan pemerintah kolonial yang semakin represif seperti pembuangan para
pemimpin Indische Partiij pada 1913, ikut campurnya Belanda dalam urusan
internal Sarekat Islam, dan penangkapan tokoh-tokoh nasionalis telah
menimbulkan gerakan nasional untuk memperoleh kebebasan berbicara,
berpolitik, serta menentukan nasib sendiri tanpa dicampuri pemerintah kolonial
Belanda.

D. Peristiwa Sumpah Pemuda


Ketika Budi Utomo terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908, organisasi ini
dipandang sebagai organisasi yang mampu menjadi wadah aspirasi para pemuda.
Namun setelah terselenggaranya Konggres Budi Utomo yang I, peranan para
pemuda didalamnya justru melemah, hal ini karena dalam kepengurusan Budi
Utomo banyak didominasi oleh para pegawai negri dan pensiunan.
Pada tahun 1915, berdirilah sebuah organisasi kepemudaan yang bernama
TRI KORO DARMO,yang memiliki tujuan :
1. menjalin persatuan diantara para siswa sekolah menengah dan kejuruan
2. memperluas pengetahuan umum bagi para anggotanya
3. membangkitkan rasa cinta terhadap bahasa dan budaya sendiri
Keanggotaan Tri Koro Darmo adalah para pemuda yang berasal dari Jawa,
Madura, Sunda, Bali dan Lombok. Nama Tri Koro Darmo akhirnya berubah
menjadi “Jong Java”. Kelahiran Jong Java akhirnya disusul dengan kelahiran
organisasi organisasi kepemudaan di daerah lainnya, antara lain Jong Islamienten
Bond, Jong Cilebes, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Batak dll.
Sejak tahun 1926 mulai terlihat adanya kecenderungan penyatuan
organisasi organisasi pemuda yang telah ada, disamping itu mereka juga mulai
memasuki kegiatan politik nasional, hal ini disebabkan karena semakin tebalnya
jiwa kebangsaan bagi pemuda. Gejala ini ditandai dengan lahirnya beberapa
organisasi pemuda yang bersifat nasional dan langsung memasuki gelanggang
politik, yaitu :
1. Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), yang bertujuan “menggalang
persatuan dari seluruh organisasi pemuda untuk berjuang bersama sama melawan
penjajah Belanda”. PPPI berfikir bahwa tujuannya akan tercapai apabila sifat
kedaerahan dihilangkan.
2. Pemuda Indonesia (PI), yang bertujuan “memperkuat dan memperluas ide
kesatuan nasional Indonesia” PI berfikir bahwa tujuannya akan tercapai dengan
jalan mendirikan organisasi organisasi kepanduan dan mengadakan kerjasama
dengan organisasi yang lain.

PPPI dan PI adalah dua organisasi pemuda yang mempelopori


diselenggarakannya Konggres Pemuda I dan Konggres Pemuda II.

Konggres Pemuda I
Diselenggarakan pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926, di Jakarta, dan
diketuai oleh Muhammad Tabrani dengan dihadiri beberapa tokoh pemuda,
dengan dua keputusan penting, yaitu :
1. semua perkumpulan pemuda bersatu dalam wadah organisasi “Pemuda
Indonesia”
2. mempersiapkan pelaksanaan Konggres Pemuda II

Konggres Pemuda II
Seusai Konggres Pemuda I, para pemuda semakin menyadari bahwa
perjuangan kemerdekaan Indonesia hanya akan dicapai melelui.ersatuan. Pada
tahun 1928 alam pikiran pemuda Indonesia sudah mulai dipenuhi oleh jiwa
persatuan, rasa bangga dan rasa memiliki cita cita yang tinggi, yaitu Indonesia
merdeka
Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan
suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah
air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28
Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres
Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari
Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh
organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan
pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai
wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong
Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari
pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay
Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua :


Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan
lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R.
Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928
pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang
menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang
oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya.
Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang
Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di
Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki
koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan
lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan
pemuda-pemudi Indonesia.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seakan-akan, nasionalisme menjadi harga mati. Jika tidak nasionalis, maka
pasti akan diidentikkan dengan konotasi yang buruk. Padahal kita perlu
menelusuri, dalam tataran prakteknya, seringkali orang-orang yang
mempropagandakan nasionalisme itu kurang atau tidak nasionalis. Sebagai contoh
: berperilaku hedonis dan ke-barat-baratan, menjual aset-aset sumber daya alam
khususnya sumber energi dan pangan yang strategis kepada pihak asing namun
justru sibuk-sibuk mencari sumber daya alternatif ketika sumber daya alam
tersebut sudah dirampok. Lagipula, sistem nasionalisme dan nation-state dianggap
dunia Barat sudah tidak terlalu relevan lagi terbukti dengan adanya Uni Eropa
yang berbentuk region-state.
Pahit getirnya perjuangan bangsa Indonesia jauh sebelum 1908 mencatat
begitu banyak kenangan berharga dan begitu banyak kenangan yang
mengharukan, semua ini membangkitkan kebanggaan pada kita semua selaku
generasi penerus dan tempat kita bercermin, tentang apa yang akan kita perbuat
pada masa yang akan datang.

B. Saran
Dari pembahasan mengenai kebangkitan nasional dan kesadaran
kebangsaan Indonesia, kita semua selaku generasi penerus, hal ini dapat membuat
kita bercermin tentang apa yang akan kita perbuat pada masa yang akan datang.
Sebaiknya kita semua meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air
Indonesia demi kemajuan bangsa, cintai produk Indonesia, dan menjadi pelajar
berprestasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasional_Indonesia
http://dokumen.tips/documents/bab-6-proses-terbentuknya-kesadaran-nasional-
identitas-indonesia-dan-an-pergerakan-kebangsaan-indonesia.html
http://ips-mrwindu.blogspot.co.id/2009/04/terbentuknya-kesadaran-nasional.html
http://izalewat.weebly.com/history/dampak-kolonialisme-dan-imperialisme-bagi-
indonesia
http://www.bukupr.com/2013/02/faktor-pendorong-munculnya-pergerakan.html
http://www.organisasi.org/1970/01/peristiwa-sumpah-pemuda-28-oktober-1928-
kongres-pemuda-ii-satu-tanah-air-bangsa-dan-bahasa.html
http://widhisejarahblog.blogspot.co.id/2013/10/proses-terbentuknya-kesadaran-
nasional_17.html
http://solusikita2.blogspot.co.id/2016/01/makalah-kebangkitan-nasional-
dan.html#
MAKALAH
PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA
PENJAJAHAN DAN TUMBUHNYA SEMANGAT
KEBANGSAAN

DISUSUN OLEH:
JOGI IBRANI NABABAN

TUGAS IPS
SMP NEGERI 16 BATAM
KELAS 8.1

Anda mungkin juga menyukai