Fiqih Ushul Fiqih
Fiqih Ushul Fiqih
3. Tingkatan Mujtahid :
1. Mujtahid Fis Syar’i, disebut juga dengan Mujtahid Mutlaq Mustaqil, yaitu mujtahid yang membangun
suatu mazhab hukum Islam (fiqih) seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’I dan Imam
Ahmad bin Hambal.
2. Mujtahid Fil Madzhab, yaitu mujtahid yang tidak membentuk mazhab sendiri, tetapi mengikuti salah
satu Imam Mazhab. Contoh Mujtahid fil madzhab, antara lain Abu Yusuf dalam Madzhab Hanafi, dan
Al-Muzany dalam Mazhab Syafi’i.
3. Mujtahid Fil Masa’il yaitu mujtahid yang berijtihad hanya pada beberapa masalah dan bukan pada
masalah-masalah yang umum, seperti Al-Thohawi dalam mazhab Hanafi, al-Ghazali dalam Mazhab
Syafi’i dan al-Khiraqi dalam mazhab Hambali.
4. Mujtahid Muqayyad, yaitu mujtahid yang mengikat diri dengan pendapat ulama salaf/ulama tertentu
dan mengikuti hasil ijtihad mereka.
5. Mujtahid Murajjih/Mujtahid Tarjih, yaitu mujtahid yang dalam menetapkan hukum suatu masalah
berdasarkan kepada hasil tarjih (memilih yang lebih kuat) dari pendapat imam-imam madzhabnya.
4. Macam-macam ijtihad :
1. Ijtihad Fardhi (individual), yaitu ijtihad yang dilakukan oleh seorang mujtahid secara individual
2. Ijtihad Jama’i (kolektif), yaitu ijtihad yang dilakukan oleh beberapa ulama secara kolektif melalui
musyawarah.
5. Pengertian Tarjih :
Tarjih adalah menguatkan salah satu dalil dari dua dalil yang bertentangan terhadap yang lain sehingga
dapat diketahui mana yang lebih kuat kemuadian diamalkan dan yang lemah ditinggalkan.
6. Pengertian Taqlid :
Taqlid secara bahasa mengikuti atau meniru, sedangkan secara istilah adalah menerima atau meniru
pendapat/perkataan seseorang tanpa mengetahui pendapat atau perkataan itu dasar hukumnya dari
mana.
7. Pengertian Ittiba’ :
Ittiba’ secara bahasa mengikuti atau menuruti, sedangkan secara istilah adalah menerima atau mengikuti
pendapat/perkataan seseorang dengan mengetahui dasar pengambilan hukum dari kebenaran pendapat
atau perbuatan itu.
8. Pengertian Talfiq :
Talfiq berarti mengambil beberapa hukum dari beberapa mazhab dengan pendapat yang berbeda sebagai
dasar beramal dan beribadah.
9. Pengertian Ijma’ :
Ijma’ secara bahasa berarti memutuskan dan menyepakati sesuatu. Secara istilah adalah kesepakatan
semua imam mujathid pada suatu masa setelah wafatnya Rasulullah terhadap hukum syara’ mengenai
suatu kasus.
Macam-macam ijama :
- Ijma’ Sharih, yaitu ijma yang menampilkan pendapat setiap ulama secara jelas dan terbuka, baik melalui
ucapan maupun perbuatan.
- Ijma’ Sukuti, yaitu sebagian mujtahid mengemukakan pendapatnya secara jelas mengeani hukum suatu
peristiwa melalui perkataan atau perbutan, sedangkan mujtahid yang lain tidak memberikan tanggapan
apakah ia menerima atau menolak.