http://masparijournal.blogspot.com
ABSTRACT
Research on Growth Studies Seaweed (Eucheuma cottonii) with Various Different
Planting Methods on Kalianda Strait, South Lampung" was done March until April 2010. The
aim of this research ware to know and analyze the ratio of floating raft method, long line
method, and off-bottom method to growth from Eucheuma cottonii covering as follows : growth
rate; growth relative; and weight accretion. The data obtained were analyzed using parametric
statistics with more than two different test groups (One Way ANOVA) and continued with LSD
test on α = 5% level if data was significantly affected. The results of showed that the floating
raft method is more effective than other farming methods. The highest growth rate of
Eucheuma cottonii on the floating raft method amounted to 48.40% gr / day. As the same with
highest growth relative was found in the floating raft method amounted to 1.569 g and weight
accretion of highest on the method of long line of 122.39 gr.
ABSTRAK
Penelitian mengenai Studi Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cotonii) dengan
berbagai Metode Penanaman yang berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan telah
dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2010. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
dan menganalisis perbandingan metode budidaya rakit apung (floating raft method), rawai
panjang (long line method), dan lepas dasar (off-bottom method) terhadap pertumbuhan
Eucheuma cottonii melalui pengukuran : laju pertumbuhan; pertumbuhan nisbi/relatif, dan
pertambahan berat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik parametrik dengan
uji beda lebih dari dua kelompok (One Way Anova) dan apabila berpengaruh nyata maka diuji
lanjut dengan uji LSD pada taraf α = 5%. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa
metode budidaya rakit apung lebih efektif dibanding dengan metode budidaya lainnya. Laju
pertumbuhan tertinggi Eucheuma cottonii didapatkan pada metode rakit apung sebesar 48,40
%gr/hari. Pertumbuhan nisbi/relatif tertinggi didapatkan pada metode rakit apung sebesar
1,569 gr dan pertambahan berat tertinggi didapatkan pada metode long line sebesar 122,39 gr.
rumput laut baru memanfaatkan lahan penyakit ice-ice, cuaca, perubahan atau
seluas 222.180 ha (20% dari luas areal penurunan kualitas lingkungan
potensial) (Diskanlut Sulteng dan LP3L budidaya, serta kualitas SDM yang
TALINTI, 2007). rendah.
Salah satu jenis rumput laut Pembudidaya rumput laut di
yang dibudidayakan oleh masyarakat Lampung Selatan sampai saat ini masih
adalah Eucheuma cottonii (Kappaphycus belum banyak mengetahui dan
alvarezii). Jenis ini banyak memahami metode-metode dan
dibudidayakan karena teknologi teknologi budidaya rumput laut yang
produksinya relatif murah dan mudah baik secara efisien dan efektif dalam
serta penanganan pasca panen relatif pengembangan budidaya rumput laut.
mudah dan sederhana. Selain sebagai Metode budidaya rumput laut
bahan baku industri, rumput laut jenis yang dimaksud dalam penelitian ini
ini juga dapat diolah menjadi makanan difokuskan pada perbandingan metode-
yang dapat dikonsumsi langsung. metode budidaya rumput laut Eucheuma
Salah satu Kabupaten di cottonii yang telah direkomendasikan
Propinsi Lampung yang memiliki oleh Direktorat Jenderal Perikanan,
wilayah pesisir yang cukup luas dan meliputi: metode lepas dasar, metode
potensial adalah Kabupaten Lampung apung (rakit), metode long line.
Selatan, meliputi pantai barat dan timur Penelitian ini untuk mengetahui dan
Teluk Lampung. Kabupaten ini menganalisis perbandingan ketiga
memiliki wilayah pesisir seluas 1.997 metode budidaya rumput laut tersebut
2
km (Pemerintah Kabupaten Lampung terhadap pertumbuhan rumput laut
Selatan, 1999) dengan berbagai variasi Eucheuma cottonii meliputi laju
pertumbuhan, pertambahan berat, dan
geomorfologis pesisir, mulai dari
kawasan perbukitan hingga pantai yang pertumbuhan nisbi/relatif. Sehingga
landai. Kabupaten Lampung Selatan penelitian ini diharapkan dapat
menyimpan potensi sumber daya memberikan kontribusi berupa sumber
informasi dalam usaha menunjang
kelautan, baik hayati ataupun non-
hayati yang cukup menjanjikan untuk pengembangan budidaya rumput laut
dikelola. Eucheuma cottonii dengan metode
Budidaya rumput laut di budidaya yang berbeda di Perairan
Lampung Selatan menemui kendala Kalianda, Lampung Selatan.
atau hambatan sehingga dapat
menurunkan hasil panen. Kendala yang II. METODOLOGI
umum dialami oleh pembudidaya di
Penelitian budidaya rumput
Kabupaten Lampung Selatan antara lain
adalah pemahaman pembudidaya laut Eucheuma cottonii dilaksanakan
tentang teknik budidaya yang benar pada Bulan Maret - April 2010 di
masih kurang, mutu produk masih Perairan Kalianda, Lampung Selatan.
kurang diperhatikan dan yang paling
dominan adalah masalah harga, dimana Alat dan Bahan
harga ditentukan oleh pembeli atau Bahan rumput laut yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
pengumpul. Selain itu, penanganan
hama rumput laut yang kadang tidak bibit Eucheuma cottonii yang berasal dari
tepat sehingga hama dapat menyebar hasil budidaya yang berada di Perairan
dan menyerang seluruh areal produksi, Kalianda, Lampung Selatan. Bibit yang
53 T. Wijayanto et al. / Maspari Journal 03 (2011) 51-57
Pertumbuhan Nisbi/Relatif
Penentuan pertumbuhan
Gambar 3. Metode Lepas Dasar (Off-
bottom Method) (Hasil rekayasa dan
nisbi/relatif rumput laut yang diukur
ilustrasi peneliti) pada setiap minggu menurut Effendie
(2003) sebagai berikut: (sampling)
Monitoring dan Evaluasi Pertumbuhan pengamatan selama enam minggu (± 42
Rumput Laut hari) dengan rumus umum
Monitoring atau pemantauan
lokasi budidaya rumput laut bertujuan Wt – Wo
h=
untuk mengamati lokasi budidaya
Wo
terutama rumput laut terhadap hal-hal
yang dapat mengganggu aktivitas dan
Keterangan:
pertumbuhan rumput laut. Evaluasi
h = Pertumbuhan Nisbi/relatif (gram)
pertumbuhan bobot rumput laut
Wt = Berat setelah t hari (gram)
bertujuan untuk mengetahui
Wo = Berat awal (gram)
pertumbuhan rumput laut setiap
minggu. Rumpun rumput laut
Parameter kualitas perairan
dievaluasi pertumbuhannya per metode
Pengukuran parameter kualitas
budidaya melalui penimbangan
perairan dilakukan secara fisika dan
bobotnya. Pada setiap unit budidaya
kimia dan dilakukan satu kali selama
rakit dan long line diambil sebanyak 100
pengamatan pertumbuhan rumput laut
rumpun sedangkan pada unit lepas
Eucheuma cottonii. Pengukuran secara
dasar diambil sebanyak 100 rumpun
fisika, meliputi : suhu, kecepatan arus,
secara acak dan dilakukan penimbangan
kedalaman dan kecerahan dilakukan di
berat. Kegiatan ini dilakukan setiap satu
lokasi budidaya rumput laut Eucheuma
minggu sekali selama 6 minggu
cottonii. Pengukuran parameter kimia,
penelitian.
meliputi : salinitas, oksigen terlarut
(DO), dan derajat keasaman (pH).
55 T. Wijayanto et al. / Maspari Journal 03 (2011) 51-57
penelitian yang mendukung baik secara kandungan nutrisi pada air laut dan
fisika maupun kimia serta biologi. akan mempermudah penyerapan nutrisi
Faktor-faktor parameter perairan yang oleh tanaman sehingga pertumbuhan
mendukung diantaranya terdapat unsur tanaman akan lebih cepat.
hara yang cukup dan juga kecepatan
arus yang relatif normal bagi IV. KESIMPULAN
pertumbuhan rumput laut Eucheuma
cotonii dimana terjadinya proses Berdasarkan hasil pengamatan
percampuran sehingga penyerapan zat selama penelitian dan analisis data
hara oleh rumput laut terindikasi baik pertumbuhan rumput laut Eucheuma
yang menyebabkan pertumbuhan cotonii, maka dapat diambil kesimpulan
rumput laut Eucheuma cotonii cenderung sebagai berikut:
meningkat. Selain itu faktor-faktor lain Berdasarkan hasil penelitian
seperti matahari, suhu, salinitas, pH, diketahui bahwa metode budidaya
gelombang, serta oksigen terlarut juga rumput laut berpengaruh terhadap laju
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan, pertambahan berat dan
pertumbuhan dan perkembangan laju pertumbuhan rumput laut
rumput laut Eucheuma cotonii. Eucheuma cotonii.
Dengan uji statistik Metode rakit apung memiliki
menunjukkan laju pertumbuhan dan nilai tertinggi rata-rata laju
pertumbuhan nisbi/relatif beda nyata pertumbuhan dan pertumbuhan nisbi
antara metode rakit apung, long line rumput laut dibandingkan pada metode
dan metode lepas dasar pada tingkat α = long line dan metode lepas dasar
0,05. sehingga metode rakit apung lebih
Pertumbuhan nisbi dan laju efektif.
pertumbuhan rumput laut Eucheuma Dari hasil pengukuran
cotonii dengan penanaman parameter kualitas air pada lokasi
menggunakan metode rakit paling penelitian dapat dikatakan berada
efektif dibandingkan dengan metode dalam batas yang kisaran yang layak
lepas dasar dan metode long line. Hal ini untuk pertumbuhan rumput laut
diketahui bahwa nilai pertumbuhan Eucheuma cotonii.
relatif dan laju pertumbuhan rumput
laut dengan metode rakit lebih tinggi DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan dengan kedua metode
lainnya. Aslan, L. M. 1998. Budidaya Rumput Laut.
Pertumbuhan rumput laut Kanisius. Yogyakarta.
Eucheuma cotonii yang menggunakan Afrianto, E dan Liviawati, E. 1993.
metode rakit apung ini, umumnya lebih Budidaya Rumput Laut dan Cara
baik karena pergerakan air dan Pengolahannya. Penerbit
intensitas cahaya cukup memadai bagi Bhratara. Jakarta.
pertumbuhan rumput laut, lebih bisa Atmadja, W.S., A. Kadi; Sulistijo dan
diterapkan pada lokasi dengan kondisi Rachmaniar. 1996. Pengenalan
perairan lebih dalam, tetapi masih Jenis-jenis Rumput Laut
terlindung dari gelombang besar. Indonesia. Puslitbang
Tanaman lebih banyak menerima Oseanologi-LIPI. Jakarta.
intensitas cahaya matahari serta gerakan Cornelia, M.I., Suryanto, H., Dartoyo,
air yang terus memperbaharui A.A. 2005. Prosedur dan
57 T. Wijayanto et al. / Maspari Journal 03 (2011) 51-57