NS” DENGAN
HARGA DIRI RENDAH
DI PUSKESMAS BANGLI
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. NS Tanggal Pengkajian : 25 September 2017
Umur : 25 tahun
Alamat : Br. Gulian Kawan, Kabupaten Bangli
Pendidikan : SLB
Agama : Hindu
Status : Belum Menikah
Pekerjaan :-
Jenis Kelamin : Laki-laki
III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? [√]ya [ ] tidak
Jelaskan :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali
di Bangli (keluarga lupa tahun berapa, keluarga hanya menyebutkan ketika pasien
kecil) dan menjalani rawat inap selama 1 minggu.
2. Pengobatan sebelumnya ?
[ ] berhasil [ ] kurang berhasil [√] tidak berhasil
Jelaskan :
Keluarga pasien mengatakan ketika pasien dirawat di Rumah Sakit Jiwa, pasien
diberikan obat penenang. Pasien mau tenang tapi itu hanya terjadi di hari pertama
saja. Keluarga pasien mengatakan bahwa setelah itu pasien sulit untuk dirawat,
minum obat tidak mau, selalu berontak, dan pmenjauh jika diberikan obat. Keluarga
pasien mengatakan bahwa pasien tidak mengalami perubahan apapun.
3. Riwayat Trauma
Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia
Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam keluarga - - - - - -
Tindakan kriminal - - - - - -
Jelaskan : Tidak ada masalah keperawatan
Masalah/ Diagnosa Keperawatan :
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan -
2. Berduka antisipasi -
3. Berduka disfungsional -
4. Respon paska trauma -
5. Sindroma trauma perkosaan -
6. Resiko tinggi kekerasan -
7. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik -
8. Lain-lain, jelaskan .................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
25 thn
Keterangan :
= meninggal
= cerai
Jelaskan :
Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan bahwa kakek dan nenek Tn. NS dari
kedua belah pihak sudah meninggal dunia. Ayah dari Tn.NS mempunyai empat
saudara, ayah pasien merupakan anak laki-laki satu-satunya dan sisanya perempuan.
Semuanya sudah menikah. Bapak dari Tn.NS bersaudara betiga, bapak pasien
merupakan anak kedua, kaka dari bapak pasien laki-laki dan adik dari bapak pasien
perempuan. Semaunya sudah menikah. Pasien bersaudara bertiga, anak pertama laki-
laki berumur 27 tahun, pasien merupakan anak kedua, sedangkan adik pasien
perempuan kelas 3 SMP beumur 14 tahun. Keluarga pasien mengatakan bahwa di
keluarganya tidak mempunyai riwayat gangguan jiwa. Dirumah pasien terdapat 2
KK.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakkan merasa malu karena kepalanya botak, sehingga iya merasa
tidak tampan lagi, pasien selalu menutupi kepalanya dengan topi dan tidak mau
memperlihatkannya
Masalah keperawatan: gangguan citra tubuh
b. Identitas diri
Keluarga pasien mengatakan pasien hanya duduk di tempat yang biasa ia duduki,
sesekali berjalan-jalan disekitar rumahnya. Tidak ada kegiatan lainnya.
c. Peran
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai tugas apapun
dengan keadaan pasien yang seperti ini.
d. Ideal Diri
Keluarga pasien berharap bahwa pasien cepat sembuh walaupun harapannya
kecil, tetapi pasien tidak pernah bosan untuk selalu bersyukur dan meminta
kepada yang di atas.
e. Harga Diri
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien selalu menjauh dengan orang yang
baru ia kenal, terlihat malu-malu dan jarang ada kontak mata walaupun dengan
keluarga. tampak dari perilaku pasien
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah kronis
3. Hubungan Sosial
a. Keluarga pasien mengatakan bahwa orang yang berarti dalam hidup pasien adalah
keluarga, karena bagaimanapun juga pasien masih mempunyai keluarga yang
sangat mendukung dan menyayanginya.
b. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengikuti
kegiatan/organisasi apapun karena keadaannya sejak bayi
Masalah Keperawatan : Kerusakan interaksi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak begitu peduli dengan nilai dan
keyakinannya. Jika ada hari raya pasien tetap dibiarkan dirumah, pasien tidak
pernah sembahyang, keluarga hanya menyiasati dengan nunas tirta saja
b. Kegiatan ibadah
Keluarga pasien mengatakan klien jarang beribadah dan khususnya mengerjakan
kegiatan persembahyangan
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
2. Pembicaraan : Saat diajak berbicara, Cara bicara klien teratur dan lancar seperti biasa
5. Afek/ emosi : Selama pengkajian, pasien mampu menunjukkan roman muka yang
sesuai dengan perasaannya saat itu. Selain itu pasien juga mampu bereaksi bila ada
yang menganggu pasien menurut pasien muka pasien akan langsung berubah menjadi
tegang
Masalah Keperawatan : -
6. Interaksi selama wawancara : Selama pengkajian, pasien tidak kooperatif, kontak
mata kurang, mudah tersinggung dengan perkataan, tidak mau terbuka. Dengan
keluarga pasien, bersikap terbuka, kontak mata ada, kooperatif
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah kronis
7. Persepsi
[ ]Pendengaran [ ]Pengelihatan [ ]Perabaan
[ ]Pengecapan [ ]Penghidu
Jelaskan : Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan atau suara-suara
yang aneh, Klien tidak mengalami kerusakan persepsi halusinasi.
Masalah Keperawatan : -
8. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/ preservarasi
Jelaskan : Saat melakukan wawancara dengan pasien, pasien hanya mengatakan
beberapa patah kata, pasien bereaksi dengan emosi, malu-malu, senyum-senyum
sendiri. Saat melakukan wawancara dengan keluarga, keluarga tampak tidak
mempunyai masalah dalam proses pikir
Masalah Keperawatan : -
9. Isi pikir
Obsesi Hipokondria Ide yang terkait
Phobia Depersonalisasi Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Saat melakukan wawancara, Klien mengatakan ingin kembali bekerja
seperti biasa, jika ia sudah sembuh dan keluar dari RSJ Bangli.
Masalah Keperawatan : -
10. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi:
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Selama pengkajian, pasien tidak tampak bingung maupun kacau. Pasien
tidak mengalami sedasi maupun stupor. Orientasi pasien terhadap waktu, tempat dan
orang tidak jelas
Masalah keperawatan : -
11. Memori :
Pasien tidak dapat dikaji. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak mengingat
apa-apa
Masalah Keperawatan : -
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien tidak dapat dilakukan wawancara, pasien tidak mempunyai tingkat konsentrasi
dan tidak bisa berhitung
Masalah Keperawatan : -
13. Kemampuan penilaian
Pasien tidak dapat dilakukan wawancara. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien
tidak dapat menilai kemampuan yang dimiliki
Masalah keperawatan : -
14. Daya tilik diri
Pasien tidak dapat dilakukan wawancara
Masalah Keperawatan : -
2. Defekasi/berkemih :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien bisa untuk BAK dan BAB sendiri tetapi
harus dipantau. Pasien biasa BAB 1x dalam sehari pada pagi hari, dan BAK 7-8 kali
dalam sehari
3. Mandi :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mandi dimandikan oleh keluarga. Pasien
mandi 1x sehari yaitu pada sore hari.
4. Berpakaian/berhias :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak mampu memilih, mengambil dan
mengenakan pakaian dan alas kaki dengan benar. Semua dilakukan oleh keluarga
pasien
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : 13.00 – 14.00 (kadang-kadang dan
tidak menentu)
Tidur malam lama : 21.00 – 05.00
Aktivitas sebelum/setelah tidur : Keluarga pasien mengatakan tidak ada
aktivitas baik itu sebelum maupun sesudah tidur
6. Penggunaan obat :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak meminum obat apapun. Pasien sudah
putus obat sejak lama (keluarga lupa kapan tepatnya)
7. Pemeliharaan kesehatan :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah dikontrol lagi, dan sudah
putus obat sejak lama
8. Aktivitas di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan √
Mencuci pakaian √
3. membina hubungan
saling percaya
4 25 TUK 4 : Setelah 1X15 interaksi Pasien (a) Minta klien untuk 1. Dapat mengetahui
September Klien dapat menetapkan dapat melaksanakan memilih satu kegiatan kemajuan dari Pasien
2017 dan merencanakan hubungan sosial secara yang mau dilakukan di
kegiatan sesuai dengan bertahap dengan: rumah sakit.
(b) Bantu klien
kemampuan yang a. Klien memiliki 2. Dukungan mengenai
melakukannya jika
dimiliki. kemampuan yang interaksi sangat Pasien
perlu beri contoh.
akan dilatih agar dapat
b. Klien mencoba
meningkatkan
c. Susun jadwal harian
(c) Beri pujian atas
komunikasi Pasien
keberhasilan klien.
terhadap orang lain
(d) Diskusikan jadwal
kegiatan haria atas 3. Dapat meningkatkan
kegiatan yang telah rasa percaya diri Pasien
dilatih. Catatan : ulangi
untuk kemampuan lain 4. Mengetahui seberapa
sampai semuanya jauh Pasien
selesai mengetahui manfaat
(e) Rencanakan bersama
aktivitas
klien aktivitas yang
dapat dilakukan setiap
hari sesuai kemampuan,
buat jadwal.
-Kegiatan mandiri
5. Jadwal harian dapat
5 25 TUK 5 : Setelah 1X15 menit interaksi (a) Beri kesempatan pada 1. Mengukur tingkat
September Klien dapat melakukan Pasien dapat mengungkapkan pasien untuk mencoba kemampuan pasien
2017 kegiatan sesuai kondisi perasaan setelah berhubungan kegiatan yang telah
sakit dan dengan orang lain untuk: direncanakan.
(b) Beri pujian atas
kemampuannya. a. Klien melakukan 2. Menambah rasa
keberhasilan klien
kegiatan yang telah percaya diri
(c) Diskusikan
dilatih (mandiri,
kemungkinan
dengan bantuan atau 3. Meningkatkan
pelaksanaan di rumah
tergantung) kemampuan pasien
b. Klien mampu
melakukan beberapa
kegiatan mandiri
XVI. IMPLEMENTASI
Tanggal Dx. Keperawatan Implementasi Tindakan Respon Nama Dan
Tanda Tangan
dan Jam Keperawatan
25 Harga diri rendah SP 1 Subjektif:
September perkenalkan nama saya ayu saya“Nama saya Tono Suprianto senang dipanggil Tono,
2017 senang di panggil ayu, nama mas siaparumahnya di Pagak”
dan senang di panggil apa?” rumahnya
dimana?” Objektif:
4. Pasien mau menjawab salam
5. Pasien mau duduk berdampingan dengan perawat
6. Pasien mau mengungkapkan persaannya
Objektif:
Klien tidak bingung lagi, klien mampu menjawab ketika
ditanya mengapa dia merasa dirinya tidak dihargai. Klien
mau menceritakan masalahnya kepada orang lain. Klien
mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan.
Subjektif:
Kalau disini mas apa yang dilakukan?
saya selalu mandi, menyapu, mengepel, makan
objektif:
pasien tampak tetap melakukan kegiatannya
A: Tujuan Tercapai
6 25 September Klien dapat memanfaatkan sistem S: Keluarga menyatakan tidak tau tentang:
pendukung yang ada
2017/ 16:00 - Pengertian harga diri rendah
WITA - Tanda dan gejala
- Penyebab dan akibat harga diri rendah
- Cara merawat Pasien harga diri rendah
Setelah diberi penjelasan keluarga pasien mengatakan mengerti
O: Keluarga pasien tampak pengerti
A: Tujuan tercapai
P: lanjutkan intervensi selanjutnya
7 25 September dapat memanfaatkan obat dengan baik S: Pasien menyatakan tidak tau
2017/ 16:00 O: setelah pasien diberikan pejelasan pasien tampak mengerti
WITA A: Tujuan Tercapai
P: Rencanakan pasien pulang