Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Momentum dan Impuls

Gambar 1.1 impuls dan momentum


Momentum dan Impuls dalam pembahasan fisika adalah sebagai
satu kesatuan karena momentum dan Impuls dua besaran yang setara. Dua
besaran dikatakan setara seperti momentum dan Impuls bila memiliki
satuan Sistim Internasional(SI) sama atau juga dimensi sama seperti yang
sudah dibahas dalam besaran dansatuan. Posting kali ini akan sedikit
membahas mengenai pengertian momentum dan impuls.
1.Pengertian Momentum
Momentum adalah besaran turunan yang muncul karena ada
benda bermassa yang bergerak. Dalam fisika besaran turunan ini
dilambangkan dengan huruf “P”. Momentum adalah hasil kali antara
massa dan . Momentum memungkinkan analisis gerakan dalam batas
massa dan kecepatan vektor suatu benda daripada hanya menggunakan
gaya dan percepatan. Momentum adalah suatu vektor yang mempunyai
arah sama dengan kecepatan benda.
. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

P = m.v (1-1)

Keterangan

 P = momentum(kg.m/s)

1
 M=massa(kg)
 V=kecepatan(m/s)

Dari rumus momentum di atas dapat disimpulkan momentum suatu


benda akan semakin besar jika massa dan kecepatannya semakin besar.
Ini juga berlaku sebaliknya, semakin kecil massa atau kecepatan suatu
benda maka akan semakin kecil pula momentumnya.

Gaya diperlukan untuk mengubah momentum benda , baik


untuk menambah momentum, menguranginya (seperti membawa benda
bergerak untuk berhenti ), atau untuk mengubah arahnya. Hukum ke
dua Newton berbunyi : “laju perubahan momentum sebuah benda
sebanding dengan gaya total yang dikenakan padanya.” Hal ini dapat
dituliskan dalam sebuah persamaan:

(1-2)

Dengan:

= resultan gaya yang bekerja pada benda ( Newton )

= perubahan momentum ( kg.m/s )

= perubahan waktu ( sekon )

Kita dapat dengan mudah menurunkan betuk hukum kedua yang sudah
dikenal,

(1-3)

2
(1-4)

2. pengertian Impuls

Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam


waktu hanya sesaat. Atau Impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya
dalam waktu yang sangat singkat. Contoh dari kejadian impuls adalah:
peristiwa seperti bola ditendang, bola tenis dipukul karena pada saat
tendangan dan pukulan, gaya yang bekerja sangat singka. Impuls
merupakan suatu gaya yang dikalikan dengan waktu selama gaya
bekerja. Suatu impuls adalah hasil kali suatu gaya yang bekerja dalam
waktu yang singkat yang menyebabkan suatu perubahan dari
momentum. Sebuah benda menerima momentum melalui pemakaian
suatu impuls.
Dari hukum Newton II, didapatkan:

F=m.a (1-5)
F dt = m . dV
F dt = m (V2 – V1)
= mV2 – mV1

Impuls = F.t = m . v (1-6)


Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

I=F.Δt (1-7)

3
Keterangan

 I= impuls
 F=gaya(N)
 Δt=selang waktu(s)

B. Hubungan Impuls dengan Momentum

Salah satu hukum newton mengatakan bahwa gaya yang bekerja


pada suatu benda sama dengan perkalian massa dengan percepatannya.
F = m.a.
Jika hukum newton tersebut kita masukkan ke rumus I = F. Δt, maka:
I = F. Δt
I = m.a (t2-t1)
I = m v/t (t2-t1) sehingga diperoleh:
I = m.v1 – mv2
Jadi dapat disimupulkan bahawa”Besarnya impuls yang
bekerja/dikerjakan pada suatu benda sama dengan besarnya perubahan
momentum pada benda tersebut.”

C. Aplikasi Impuls dalam Keseharian dan Teknologi


Mengapa pelatihan judo selalu diadakan diatas matras? Kenapa
tidak langsung diata lantai saja? Ketika pejudo dibanting diatas matras
atau lantai, impuls yang dialaminya sama. Tetapi karna selang waktu
kontak antar punggung pejudo dan lantai , maka gaya implusif yang
dikerjakan matras pada punggung lebih kecil dari pada gaya implusif
(gaya yang bekerja dalam waktu simgkat) yang dikerjakan lantai pada
punggung. Sebagai akibatnya, pejudo yang dibanting di matras dapat
menahan rasa sakit akibat bantingan yang dialaminya.
Prinsip kebalikannya, mempersingkat selang waktu kontak
impuls agar gaya implusif yang dihasilkannya menjadi lebih besar juga
di aplikasikan dalam keseharian dan teknologi. Mengapa sebuah paku

4
terbuat dari logam keras? Tujuannya adalah mempersingkat selang waktu
kontak antara palu dengan paku yang dihantamkannya, sehingga paku
tertancap karena mengalami gaya implusif yang lebih besar.

D. Hukum Kekekalan Momentum

Gambar 1.2 hukum kekekalan momentum

Dua buah bola masing-masing mempunyai massa m1 dan m2,


dimana m1 = m2. m1 bergerak kearah m2 yang diam (v2 = 0). Setelah
tumbukan kecepatan benda berubah menjadi v1’ dan v2’ . Bila F12 adalah
gaya dari m1 yang dipakai untuk menumbuk m2 dan F21 gaya dari m2 yang
dipakai untuk menumbuk m1, maka menurut Hukum III Newton :

(1-8)

5
Jumlah momentum dari benda 1 dan benda 2 sebelum dan sesudah
tumbukan adalah sama/tetap. Hukum ini disebut sebagai Hukum
Kekekalan Momentum.

E. Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum


Hukum kekekalan momentum tidak hanya berlaku untuk tumbukan
saja, tetapi secara umum berlaku untuk masalah interaksi antara benda-
benda (sedikitnya dua benda) yang hanya melibatkan gaya dalam (gaya
interaksi antara banda-benda itu saja), seperti pada peristiwa ledakan,
penembakan proyektil, dan peluncuran roket.

F. Jenis-Jenis Tumbukan

Kekekalan momentum merupakan sebuah sarana yang sangat bermanfaat


untuk membahas proses tumbukan. Contoh tumbukan dalam kehidupan
sehari-hari : sebuah raket tenis atau sebuah gada bisbol menabrak sebuah
bola, mobil trem menabrak trem lain, sebuah palu mengenai paku, dsb.

Gambar1.3tumbukan

Peristiwa tumbukan antara dua buah benda dapat dibedakan


menjadi beberapa jenis. Perbedaan tumbukan-tumbukan tersebut dapat

6
diketahui berdasarkan nilai koefisien elastisitas (koefisien restitusi) dari
dua buah benda yang bertumbukan. Koefisien elastisitas dari dua benda
yang bertumbukan sama dengan perbandingan negatif antara beda
kecepatan sesudah tumbukan dengan beda kecepatan sebelum tumbukan.
Secara matematis, koefisien elastisitas dapat dinyatakan sebagai berikut:

dengan :
e = koefisien elastisitas ( 0 < e < 1 )

Ketika dua buah benda saling bergerak mendekati kemudian


bertumbukan(bertabrakan), setidaknya ada tiga jenis tumbukan yang
terjadi.

1) Tumbukan Lenting Sempurna


Dua buah benda bisa dibilang mengalami tumbukan lenting
sempurna bila tidak ada kehilangan energi kinetik ketika terjadi tumbukan.
Energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan sama demikian juga dengan
momentum dari sistem tersebut. Dalam tumbukan lenting sempurna secara
matematis bisa dirumuskan
V1 + V1′ = V2 + V2‘
(1-9)

Pada peristwa tumbukan lenting sempurna, berlaku :


a. Hukumkekekalan energi mekanik
b. Huku kekekalan momentum
c. Koefisien restitusi e = 1
2) Lenting Sebagian
 Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sebagaian bila
ada kehilangan energi kinetik setelah tumbukan. Secara matematis
kecepatan masing-masing benda sebelum dan sesudah tumbukan dapat
diliha pada rumus berikut

7
eV1 + V1 = eV2 + V2
(1-10)

 e pada persamaan di atas adalah koefiseien retitusi yang nilainya bergerak


antara 0 sampai 1. Contoh tumbukan lenting sebagian yang pernah sobat
hitung jumpai adalah bola bekel yang jatuh dan memantul berulang-ulang
hingga akhirnya berhenti. Karena ada nilai e maka tinggi pantulann jadi
lebih rendah dari pada tinggi mula-mul. Secara matemtis tinggi pantulna
ke-n tumbukan adalah
hn = ho.e2n
(1-11)

peristiwa tumbukan lenting sebagian, berlaku :


a. Hukum kekekalan momentum
b. Koefisien restitusi (0 <1)
3) Tumbukan Tak Lenting sama sekali
 Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan tidak lenting sama sekali
jika setelah tumbukan kedua benda tersebut menjadi satu dan setelah
tumbukan kedua benda tersebut memiliki kecepatan yang sama.
Momentum sebelum dan sesudah tumbukan juga bernilai sama. Secara
matematis dirumuskan
m1V1 + m2V2 =(m1+m2)V’
(1-12)
 Contoh peristiwa tumbukan ini sering dijumpai dalam ayunan balistik.

Gambar 1.4 ayunan balistik (contoh tumbukan tak lentimg sama sekali)

 Sebuah perluru dengan massa m ditembakkan dengan kecepatan v


sehingga menumbuk sebuah balok yang terikat oleh tali. Jika setelah

8
tumbukan keduanya menyaut dan mencapati tinggi maksimum H (titik
puncah saat balok dan peluru berhenti). Maka kita dapatkan persamaan:
mv= (m+M) √2gh (1-13)
Pada tumbukan tak lenting sama sekali, berlaku :
a. Seluruh energi mekanik terserap.
b. Berlaku hukum kekekalan momentum.
c. Setelah tumbukan, benda menyatu.
d. Koefisien restitusi e = 0.
e. Kecepatan sesudah tumbukan :

(1-14)

f. Untuk kasus tumbukan tak elastis dan benda kedua dalam keadaan diam
(v2 = 0), maka nilai perbandingan energi kinetik kedua sistem :

(1-15)

9
BAB II
CONTOH SOAL DAN JAWABAN

1. Misalkan sobat hitung yang gemuk dengan berat badan 110 kg berlari dengan
kecepatan tetap 72 km/jam. Berapa momentum dari sobat hitung tersebut?
P = m.v
Kecepatan harus dalam m/s, 72 km/ jam = 72000/3600 = 20 m/s
P = 110 x 20 = 2.220 kg m/s
2. Lionel messi mengambil tendangan bebas tepat di garis area pinalti lawan.
Jika ia menendang dengan gaya 300 N dan kakinya bersentuhan dengan bola
dalam waktu 0,15 sekon. Hitunglah berapa besar impuls yang terjadi!
I = F.Δ t

I = 300. 0,15 = 45 Nt

3. Sebuah bola bekel jatuh dari ketinggian 4 meter, lalau dia mengalami
pemantulan berulang. Jika koefisien restitusi adalah 0,7, maka berapa tinggi
bola bekel setelah pemantulan ke-5?
Jawab
h5 = 4.0,710 = 0,113 m = 11,3 cm
4. Sebuah peluru bermassa 20 gram, ditembakkan mengenai sebuah balok pada
ayunan balistik yang massanya 1 kg. Jika peluru tertancap pada balok hingga
mereka mencapai tinggi maksimal 25 cm. Berapa kecepatan peluru mula-
mula peluru tersebut?

mv=(m+M)√2gh
0,02.v=(0,02+1)√2.10.0,25
0,02.v=1,02√5
v=(1,02+√5)/0,02
v = 162,8 m/s

10
5. Sebuah bus bermassa 5 ton bergerak dengan kecepatan tetap 10 m/s. Berapa
momentum yang dimiliki bus tersebut?
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan diatas maka kita mendapatkan besar
momentum bus sebesar P = mv
P = 5000 kg x 20 m/s
P= 100000 kg m/s
(catatan 1 ton = 1000 kg)
6. Sebuah bola dipukul dengan gaya 50 Newton dengan waktu 0,01 sekon.
Berapa besar Impus pada bola tersebut?
Penyelesaian
I=F.Δt
I=50 N. 0,01s
I=0,5 Ns
7. Mobil dengan massa 800 kg bergerak dengan kelajuan 72 km/jam. Tentukan
momentum mobil tersebut.
Diket:
m = 800 kg
v = 72 km/jam = 20 m/s
Ditanya:
Ρ = ….?
Jawab:
Ρ = m.v
= 800.20
= 16000 kg m/s
8. Sebuah bola massa 800 gram ditendang dengan gaya 400 N. Jika kaki dan
bolah bersentuhan selama 0,5 sekon, tentukan Impuls pada peristiwa tersebut.
Diketahui:
m = 0,8 kg
F = 400 N
∆t = 0,5 S

11
Ditanya :
I = ….?
Jawab:
I = F. ∆t
= 400. 0,5
= 200 NS
9. Sebuah bola bergerak ke utara dengan kelajuan 36 km/jam, kemudian bola
ditendang ke Selatan dengan gaya 40 N hingga kelajuan bola menjadi 72
km/jam ke Selatan. Jika massa bola 800 gram tentuka :
a. Impuls pada peristiwa tersebut
b. Lamanya bola bersentuhan dengan kaki

Diket:
V0 = 36 km/jam = 10 m/s, m = 800 gram = 0,8 kg
Vt = -72 km/jam = -20 m/s
F = -40 N
Ditanya:
a. I = ….?
b. ∆t = …?
Jawab:
I = ∆P
I = m.Vt – m.V0
I = m(Vt – V0)
= 0,8 (-20 – 10)
= 0,8 – 30
= - 24 kg m/s
tanda negatif menyatakan arahnya ke selatan

10. Sebutir peluru massanya 0,05 kg melayang dengan kecepatan 400


masuk sampai 0,1 m ke dalam sebuah balok yang dipancangkan teguh di
tanah. Misalkan bahwa gaya penghambatan konstan.

12
Hitunglah: a) perlambatan peluru,
b) gaya penghambatan,
c) waktunya (untuk perlambatan),
d) impuls tumbukannya!
Penyelesaian :
a = ....... ?
F = ....... ?
t = ....... ?
I = ....... ?
x = Vot – ½ at2
0,1 = 400 t – ½ . 400 t
0,1 = 200 t

VP = 400 m/det
x = 0,1 m
0 = 400 – at
at = 400

a = 8 . 105 ms-2

b) F = m . a
= 0,05 . 8 . 105
= 4 . 104 N

c) t = ↔ 5 . 10-4 det
d) I = F. t
= 4 . 104 . 5 . 10-4
= 20 newton det
11. Sebuah balok yang massanya 10 kg mula-mula diam di atas permukaan
horizontal tanpa gesekan. Suatu gaya yang arahnya horizontal, F bekerja pada

13
balok itu, besarnya gaya berubah setiap saat dinyatakan oleh persamaan F(A)
= 103 t + 10 di mana F dinyatakan dalam Newton dan A dalam detik.
a. Berapa impuls pada balok bila gaya bekerja selama 0,1 detik?
b. Berapa kecepatan balok tersebut saat itu?
c. Bila gaya F bekerja selama t = 5 detik, berapa kecepatannya saat itu?
Penyelesaian :
m = 10 kg
F(t) = 103 t + 10
a) I = F dt
= (103 t + 10) dt
= 103 . ½ t2 + 10 t
= 103 . ½ (0,1)2 + 10 . 0,1
= 5+1
I = 6 newton det

b) Impuls = perubahan momentum


F dt = m V
6 = 10 V(0,1) V(0,1) = 0,6 m/det

c) F selama 5 detik
m dV = F dV = 103 . ½ t2 + 10 t
m V(t) = 500 t2 + 10 t
m V(5) = 500 t2 + 10 t
= 500 . 25 + 50
m V(5) = 12550

V(5) = = 1255 m/det

12. Sebuah peluru dari 0,03 kg ditembakkan dengan kecepatan 600 pada
sepotong kayu dari 3,57 kg yang digantungkan pada seutas tali. Jika ternyata

14
pelurunya masuk ke dalam kayu. Hitunglah kecepatan kayu sesaat setelah
peluru tersebut mengenainya!
Penyelesaian :
Jawab :
mP VP + mk Vk = (mP + mk) V
0,03 . 600 + 3,57 . 0 = (0,03 + 3,57) V
18 = 3,6 V

V = 5
13. Seorang yang massanya 70 kg berdiri di atas lantai yang licin, menembak
dengan senapan yang massanya 5 kg. Peluru yang massanya 0,05 kg

meluncur dengan kecepatan 300. Hitunglah: .


a) Berapa kecepatan mundur orang itu sesaat setelah menembak?
b) Hitunglah kecepatan kayu sesaat setelah ditembus peluru (peluru tepat
bersarang dalam kayu)!
Penyelesaian :
a) mo Vo + ms Vs + mp Vp = mo Vo + ms Vs + m p Vp
0 + 0 + 0 = 70 . Vo + 5Vs + 0,05 . 300
-15 = 75 V

V = - = - 0,2 m/det
b) mp Vp + mk Vk = mp Vp + mk Vk
0,05 . 300 + 0 = 0,05 Vp + 1,95 Vk
15 = 2V
V = 7,5 m/det
14. Sebuah bola A massa 40 gram bergerak dengan kelajuan 10 m/s menumbuk
bola B dengan massa 60 gram yang bergerak searah dengan kelajuan 5 m/s.
Tentukan kelajuan bola A dan B sesaat setelah tumbukan jika :
a. tumbukan elastis sempurna
b. tumbukan elastis sebagian e = 0,5

15
c. tumbukan tidak elastis
Diket:
mA = 40 gram
VA = 10 m/s
mB = 60 gram
VB = 5 m/s
Ditanya:
a. VA1 dan VB1 saat e = 1
b. VA1 dan VB1 saat e = 0,5
c. VA1 dan VB1 saat e = 0
Jawab:
mA.VA + mB.VB = mA.VA1 + mB.VB1
40.10 + 60.5 = 40.VA1 + 60.VB1
70 = 4.VA1 + 6 VB1 ……. (1)
e (VA – VB) = VB1 – VA1

a) e (VA – VB) = VB1 – VA1


1 (10 – 5) = VB1 – VA1
- VA1 + VB1 = 5 …………. (2)
Pers. 1 4.VA1 + 6 VB1 = 70
Pers. 2 - VA1 + VB1 = 5x4 +
10 VB1 = 90
VB1 = 9 m/s
-VA1 + VB1 = 5
VA1 = VB1 = 9 – 5 = 4 m/s
b) e (VA – VB) = VB1 – VA1
0,5 (10 – 5) = VB1 – VA1
2,5 = VB1 – VA1 ………… (2)
Pers. 1 4.VA1 + 6 VB1 = 70
Pers. 2 - VA1 + VB1 = 2,5 x 4 +
10 VB1 = 80

16
VB1 = 8 m/s
-VA1 + VB1 = 5
VA1 = VB1 - 5= 8– 5 = 3 m/s

c) e (VA – VB) = VB1 – VA1


0 (10 – 5) = VB1 – VA1
- VB1 – VA1 = 0 ………… (2)
Pers. 1 4.VA1 + 6 VB1 = 70
Pers. 2 - VA1 + VB1 = 0x4 +
10 VB1 = 70
VB1 = 7 m/s
-VA1 + VB1 = 0
VB1 = VA1 = 7 m /s

15. Air meninggalkan selang karet dengan laju1,5 kg/sekon dengan kecepatan 20
m/s dan membentur sebuah dinding yang menghentikannya. Berapakah gaya
yang didesakkan oleh air ke dinding ?

Penyelesaian : dalam setiap sekon air dengan momentum p=(1,5


kg)(20m/s)=30 kg m/s dibawa ke keadaan diam. Pada saat air membentur
dinding. Besarnya gaya (dianggap tetap) yang harus didesakkan dinding
untuk mengubah momentum air sebanyak itu adalah :

Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pada air berlawanan dengan


kecepatan asal. Dinding mendesakkan gaya 30 N untuk menghentikan air,
sehingga dengan hukum Newton ketiga, air mendesakkan gaya sebesar 30 N
ke dinding.

17
16. Sebuah trem 10.000 kg berjalan dengan laju 24 m/s menabrak trem sejenis
yang berhenti. Jika trem menempel bersama sebagai akibat tumbukkan,
berapa laju bersama mereka sesudahnya?

Penyelesaian:

Setelah tumbukan, momentum total akan sama tetapi akan disebar merata
pada kedua trem. Karena kedua trem menempel, mereka akan memiliki
kecepatan sama, sebut v' . Maka :

17. Hitung kecepatan lompatan mundur setelah senapan 5,0 kg yang


menembakkan sebuah peluru 0,050 kg pada kecepatan120 m/s.

Penyelrsaian :

Karena senapan mempunai massa ang lebih besar, kecepatan (lompatan


mundur)-nya lebih kecil daripada peluru. Tanda minus menunjukkan bahwa
kecepatan (dan momentum) senapan berada dalam arah berlawanan dengan
peluru.

18
Gambar 2.1 tumbukan tak lenting sama sekali

18. Sebuah bola kasti bermassa 100 gr mendekati Amir dengan kelajuan 10 m/s.
Amir memukul bola tersebut dengan gaya 40 N. Jika selang waktu saat bola
menyentuh pemukul adalah 0,2 sekon, berapakah kelajuan bola sesaat setelah
dipukul oleh Amir?

Besaran yang diketahui :

Massa bola : m = 100 gr = 0,1 kg = 10-1 kg

Kelajuan awal bola sebelum dipukul : v1 = 10 m/s

Gaya Impuls : F = 40 N

Selang waktu bola menyentuh pemukul : t = 0,2 s = 2 10-1 s

Kelajuan bola setelah dipukul....?

Gunakan pengertian bahwa impuls merupakan perubahan momentum bola :

19
19. Sebuah peluru bermassa 10 gr ditembakkan ke dalam suatu balok yang
digantung dan bermassa 1,49 kg hingga balok bergerak naik. Balok berayun
hingga ketinggian 45 cm dan peluru bersarang di dalamnya. Jika percepatan
gravitasi 10 ms-2, berapakah laju peluru pada saat ditembakkan?

Gambar 2.2 tumbukan tak lenting sama sekali

Pada kasus seperti ini, terjadi peristiwa tumbukan tak lenting. Karena
setelah tumbukan, peluru menyatu dengan balok. Dengan kata lain, setelah
tumbukan terjadi, kelajuan peluru maupun balok adalah sama.

Kelajuan awal balok vB = 0 (balok diam) Kelajuan awal peluru : vP = ....?

Massa balok : mB = 1,49 kg Massa peluru : mP = 10 gr = 10-2 kg

Untuk menentukan kelajuan awal peluru (sebelum peluru menyentuh balok),


terlebih dulu kita menentukan besarnya kelajuan peluru dan balok setelah
mereka bertumbukan. Untuk menentukan kecepatan balok dan peluru setelah

tumbukan, gunakan rumus gerak jatuh bebas : .

Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa momentum sistem benda


sebelum tumbukan sama dengan momentum sistem benda setelah tumbukan :

Sebelum ditumbuk peluru, balok dalam keadaan diam, sehingga mBvB = 0.

20
Setelah tumbukan, peluru dan balok bergerak dengan kelajuan sama : v’B =
v’P = v’

Sehingga persamaan di atas menjadi :

21
BAB III

PENUTUP

 KESIMPULAN

Momentum ialah : Hasil kali sebuah benda dengan kecepatan benda itu pada
suatu saat. Momentum merupakan besaran vector yang arahnya searah
denganKecepatannya. Satuan dari mementum adalah kg m/det atau gram cm/det

Impuls adalah : Hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya. Impuls
merupakan Besaran vector yang arahnya se arah dengan arah gayanya.Perubahan
momentum adalah akibat adanya impuls dan nilainya sama dengan impuls.

IMPULS = PERUBAHAN MOMENTUM

22
DAFTAR PUSTAKA

Blog pada WordPress.com. | Tema: Sunspot oleh WordPress.com.

Diposkan oleh BELAJAR FISIKA di 18.09

www.fisikastudy.co.nr

http://www.antonin.education.co.uK
Diposkan oleh ASAZ di 2:19 PM

Kanginan, marthen.2006.FISIKA UNTUK SMA KELAS XI.penerbit erlangga

23

Anda mungkin juga menyukai