Ventilasi adalah kata yang sering kita dengar apabila kita sedang membuat desain sebuah
bangunan.
Sistem sirkulasi udara yang baik sangat menentukan apakah bangunan yang kita rancang akan
terasa nyaman atau tidak.
Kenapa kita harus memperhatikan sistem sirkulasi udara? mungkin itu pertanyaan yang mucul
di benak kita, manusia dengan sistem pernafasannya yang meghisap Oksigen (O2) dan
mengeluarkan Karbon Dioksida (CO2) mengharuskan kita mengatur berapakah kadar oksigen
yang harus masuk dan berapakah kadar karbon dioksida yang harus dibuang.
Selain kebutuhan untuk manusia, seiring perkembangan zaman ventilasi juga banyak
dimanfaatkan untuk mengalirkan udara maupun mengeluarkan udara untuk fasilitas tertentu,
misalnya sistem produksi di factory, sistem clean room di laboratorium, dan masih banyak lagi.
1. Natural Ventilation
Sistem supply udara (Intake Air) dan sistem pengeluaran udara (Exhaust Air) keduanya
menggunakan aliran udara alami, yaitu dengan membuat bukaan atau opening sehingga udara
dapat mengalir dengan sendirinya.
Kelebihan sistem ini adalah biaya yang relatif sedikit.
kekurangannya adalah kita tidak bisa memastikan berapakah aliran udaranya, karena sistem ini
sangat tergantung pada kondisi udara luar.
Sistem Intake air dan Exhaust Air, keduanya sama-sama menggunakan bantuan Fan,
Kelebihan sistem ini adalah kita dapat mengkondisikan sesuai dengan kebutuhan, karena kita
bisa memilih kapasitas Fan dengan kapasitas yang beragam, dan cocok pemasangan untuk
ruangan yang memperhatikan supply udara yang bersih dengan penggunaan filter.
Kekurangannya adalah memerlukan biaya yang besar, baik itu biaya pembelian unit fan, biaya
installasi, biaya pemakaian listrik dan biaya maintenance.
Sistem ini mengkombinasikan antara sistem Natural Ventilation dan Mechanical Ventilation.
Intake air menggunakan natural ventilation dan exhaust air menggunakan sistem Fan, bisa juga
diaplikasikan dengan kondisi sebaliknya. Kelebihan sistem ini biaya yang dibutuhkan lebih
sedikit dibandingkan menggunakan Mechanical Ventilation, tetapi sistem yang cukup bisa
diandalkan.
Kekurangannya adalah masih ada biaya untuk pemakaian listrik dan maintenance.
Tentunya pemilihan sistem dan cara perhitungan kapasitas yang benar akan sangat
menentukan seberapa efektif sistem Ventilasi udara, baik itu ditinjau dari harga maupun dari
kemampuan.
Data apa saja yang diperlukan untuk menentukan kapasitas Ventilasi :
Harus mengetahui fungsi ruangan
Harus mengetahui volume ruangan ( Panjang x Lebar x Tinggi ruangan)
Harus menentukan berapa kali per jam sirkulasi udara yang kita inginkan - ACH (lihat
Tabel-1)
Setelah didapatkan kapasitasnya, harus bisa menentukan kapasitas fan yang sesuai
dan berapakah ukuran bukaan (opening) yang dibutuhkan.
(Tabel-1)
Keterangan Tabel-1 :
Purpose adalah tujuan dari sistem ventilasi di ruangan tersebut untuk menghilangkan
(Deodorization, Heat, dust/gas) atau untuk fresh air dan humidity.
Diketahui ada sebuah ruangan dengan fungsi sebagai gudang dengan dimensi
Panjang = 5 m, Lebar = 5 m dan Tinggi Plafon = 3 m,
Sistem yang digunakan adalah Combination Ventilation
Pada waktu anda memilih fan maka diperlukan juga kebutuhan Static Pressure (SP) bisa dalam
satuan Pa (Pascal) atau mmH20, dan sebagainya.
Static Pressure adalah kemampuan dorong fan dengan jarak dan resistansi dari fitting dan
aksesoris saluran udara kita, untuk detail mengenai cara perhitungan Static pressure akan coba
saya bahas di pembahasan khusus.
anggap saja kali ini kita pergunakan Wall fan, dan hanya memasang rainhood dan static
pressure yang kita butuhkan adalah 50 Pa maka kapasitas Exhaust kita adalah 375 CMH x 50
Pa.
A=Q/v
Dimana,A=Area(m2)
Q=KapasitasVentilasi(CMH)
v =Velocity(m/s)--(pergunakan1.5m/s)
Maka, A=375CMH/3600/1.5m/s
=0.105CMS(m3/sec)/1.5(m/s)
=0.070m2
Size =0.265x0.265m2
Sebenarnya bentuk grill/louver untuk supply maupun opening tidak terbuka 100%, biasanya
kalau yang berhubungan langsung dengan udara luar, dengan alasan untuk mencegah air
hujan masuk kita asumsikan free areanya adalah 50%.
Maka size louvernya adalah = 0.070m2/0.5 = 0.140 m2
Size = 0.375 x 0.375 m2 = 375 mm x 375mm
Louver
Terima kasih