NIM 2014.04.0.0090
FAKULTAS KEDOKTERAN
SURABAYA
2018
PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, bebas plagiat, semua sumber
baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi saya,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
i
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh
2014.04.0.0090
Menyetujui :
Dosen Pembimbing
NIK : 01213
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
2014.04.0.0090
Mengesahkan :
Ketua Penguji,
NIK : 01279
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT,
yang selalu menyertai saya dan telah melimpahkan nikmat serta berkat-Nya
untuk saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“HUBUNGAN PANJANG TELAPAK TANGAN DENGAN TINGGI BADAN
PADA MAHASISWA SEMESTER 1 FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA” dengan baik dan lancar.
Skripsi ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana
kedokteran S1. Dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit hambatan yang
dihadapi. Hal ini selalu mengingatkan dan menyadarkan saya bahwa semua
ini juga berkat bantuan, bimbingan, doa dan dorongan dari banyak pihak.
Oleh karena itu, karena saya ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Dr. Ir. Sudirman, S.IP., S.E, M. AP selaku Rektor Universitas Hang
Tuah Surabaya.
2. Sakti Hoetama, dr., Sp.U selaku Dekan Progam Pendidikan Dokter
Universitas Hang Tuah Surabaya.
3. Dian Ardiana, dr., Sp.KK, FINSDV selaku Wakil Dekan I Program
Pendidikan Dokter Universitas Hang Tuah Surabaya.
4. Suwarno, dr., Sp.PD, FINASIM selaku Wakil Dekan II Program
Pendidikan Dokter Universitas Hang Tuah Surabaya.
5. Prajogo Wibowo, dr., M.Kes selaku Wakil Dekan III Program
Pendidikan Dokter Universitas Hang Tuah Surabaya.
6. Riami, dr, M. Kes selaku dosen pembimbing saya yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk membimbing saya dengan sabar dan
selalu memberikan masukan kepada saya dalam penyusunan skripsi
ini.
7. Wienta Diarsvitri, dr., M.Sc., PhD.,FISPH.,FISCM selaku dosen wali
saya yang dengan sabar membimbing saya di Fakultas Kedokteran
Universitas Hang Tuah Surabaya.
8. Sumber semangat hidup saya, Ayah tercinta saya , H.Subagio dan ibu
saya Hj. Tutik Hariyani, yang terus memberi dukungan dalam segala
bentuk agar skripsi dan kuliah saya terselesaikan tepat waktu.
iv
9. Saudara sekandung saya, adik-adik saya tercinta yang selalu
menghibur dan memberi semangat untuk mengerjakan skripsi.
10. Pacar saya Andhi Naufal Muhaimin yang selalu memberikan semangat
dan selalu sabar menghadapi saya selalu mengeluh tentang skripsi.
11. Kelompok skripsi saya yang telah membantu kelancaran pengerjaan
skripsi ini dan teman siding saya Aulia Raksi yang selalu mau untuk
membantu saya dalam mengerjakan skripsi.
12. Teman satu kos saya adisty dwi wulandari yang selalu setia untuk
membantu dalam menyelesaikan skripsi.
13. Teman tutor 10 yang bernama Mentari, Andiri, Shofi, Steven, Gilang,
Lovely, Fais, Ghaly, Kak Oka, Farrel, Huda yang selalu memberi
semangat untuk cepat menyelesaikan skripsi.
14. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini.
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS.........................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................iii
UCAPAN TERIMA KASIH...............................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................vi
ABSTRAK........................................................................................................ix
ABSTRACT.......................................................................................................x
Daftar Tabel.....................................................................................................xi
Daftar Gambar...............................................................................................xii
BAB1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3. Tujuan..................................................................................................3
1.3.1. Tujuan Umum.................................................................................................3
2.4. Antropometri......................................................................................16
2.4.1. Definisi...........................................................................................................16
vi
2.4.2. Alat – alat antropometri...............................................................................17
4.4.2. Bahan............................................................................................................30
BAB 6 PEMBAHASAN....................................................................................44
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................48
7.1. Kesimpulan........................................................................................48
7.2 Saran..................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................50
LAMPIRAN......................................................................................................53
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN PANJANG TANGAN DENGAN TINGGI BADAN
PADA MAHASISWA SEMESTER 1 FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
INTAN SITI KHOIRIYAH
Latar Belakang : Tinggi badan adalah salah satu dari sekian banyak data
untuk identifikasi. Prediksi tinggi badan menempati posisi sentral yang relatif
sentral dalam identifikasi yang diminta oleh ahli medis atau ahli hukum medis
dan juga penelitian antropologi. Saat mayat lengkap ditemukan, penentuan
berat badan lebih mudah dilakukan, tetapi dalam kasus dimana hanya
beberapa bagian tubuh tersedia, penentuan tinggi badan individu sulit.
Penelitian ini merupakan studi observasional untuk mencari apakah ada
hubungan panjang tangan dengan tinggi badan anak mahasiswa dan apakah
ada perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui apakah ada hubungan panjang
tangan dengan tinggi badan mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Hang Tuah Surabaya.
Metode : Rancangan penelitian yang digunakan adalah analitik
observasional dengan sampel sebanyak 69 mahasiswa semester 1 Fakultas
Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya yang dilakukan selama 4 bulan.
Setiap mahasiswa mengisi kuisoner mengenai data dan keadaan tubuhnya
lalu diukur panjang tangan dan tinggi badannya. Lalu data di analisis dengan
kolerasi pearson dan uji t.
Hasil penelitian : analisis korelasi pearson tinggi badan dengan panjang
tangan kanan 0,853 dan tinggi badan dengan panjang tangan kiri 0,863 maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara
panjang tangan kanan dan kiri dengan tinggi badan. Hasil T-test, diketahui
bahwa tinggi badan memiliki sig. (2-tailed) 0.0001, panjang tangan memiliki
sig (2-tailed) 0.0001 dan panjang tangan kiri memiliki sig. (2 tailed) p<0,05.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang sangat kuat antara kaki kanan dan
kiri dimana koefisien korelasi positif yang bermakna semakin panjang tangan
semakin tinggi pula tinggi badan. Ukuran tinggi badan, panjang tangan kanan
dan panjang tangan kiri laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan
signifikan secara statistic karena perbedaannya sangat kuat.
Kata kunci : Panjang tangan, tinggi badan.
ix
ABSTRACT
CORRELATION BETWEEN THE LENGTH HAND WITH THE HEIGHT
OF STUDENT SEMESTER 1 IN FAKULTAS KEDOKTERAN HANG TUAH
SURABAYA
INTAN SITI KHOIRIYAH
Background : Body height is one of the many data for identification.
Prediction of height occupy a central position that is relatively central in the
identification of the requested by a medical expert or legal expert and as
anthropological research. When a complete cadaver is found, weight
determination is easier to perform, but in cases where only a few body parts
are available, the determination of the individual height is difficult. This is an
observational study to find whether there is correlation with the length hand of
college student and whether there are significant differences between men
and women.
Purpose : To know whether there is a length hand correlation with height of
the college student semester 1 in Fakultas Kedokteran Universitas Hang
Tuah Surabaya.
Method : The design study used in this research was analytic observational
with a sample of 69 college student semester 1 in Fakultas Kedokteran
Universitas Hang Tuah Surabaya which lasted for 4. Each student filled in a
questionnaire about personal data and the condition of their body. Then they
measured their hand length hand and height. In the end the data were
analyzed with pearson correlation and t test.
Result : The result analysis correlation pearson height with length hand right
53 and height with length hand left 0,863 can be concluded that there is a
significant correlation between the length hand right and left with height. T-
test analysis result, it is known that height has a sig. (2-tailed) 0.0001, the
length hand right has a sig. (2-tailed) 0,0001 and the length hand left had a
sig. (2-tailed) 0,0001. so, there is statistically difference between the height,
the length of the right hand and left of the men and women because the sig.
(2-tailed) p <0,05.
Conclusion : Is there is a significant connection between the right and left
length hand , where the positive correlation coefficient that means the longer
hand the higher height. Height, length hand right and left of the men and
women there is statistically significant difference because the difference is
very thick.
Keywords : Length hand, body height.
x
Daftar Tabel
xi
Daftar Gambar
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
menetapkan hubungan antara tinggi badan dan bagian-bagian tubuh lainnya
(DiMaggio JA, Vernon W, 2011). Penentuan tinggi badan dapat menggunakan
panjang telapak tangan, usia, jenis kelamin (Guerra RS, et all, 2014).
Antropometri berasal dari kata antropos yang berarti orang dan metron
yang berarti ukuran. Jadi antropometri merupakan pengukuran terhadap
manusia. Johan Sigmund Elsholtz pada tahun 1954 adalah orang yang
pertama kali menggunakan istilah antropometri dalam pengertian
sesungguhnya pada saat itu ia menciptakan alat ukur anthropometron. Alat
inilah yang merupakan cikal bakal dari alat antropometer yang kita kenal
sekarang ini (Glinka, J, 1990).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian ini yaitu penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara panjang
tangan dengan tinggi badan pada mahasiswa semester 1 Fakutas
Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.
2
yang di ukur dalam keadaan berdiri tegak. Rumusan permasalahan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan panjang tangan dengan tinggi badan pada
mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah
Surabaya ?
2. Apakah terdapat perbedaan tinggi badan, panjang tangan kanan dan kiri
antara laki-laki dan perempuan secara statistic ?
3. Apakah ada perbedaan rata-rata tinggi badan antara laki-laki dengan
perempuan pada mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Hang Tuah Surabaya ?
4. Apakah ada perbedaan rata-rata panjang tangan antara laki-laki dengan
perempuan pada mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Hang Tuah Surabaya?
1.3. Tujuan
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Struktur dasar tulang pada umumnya terdiri atas epifisie, metafise dan
diafise. Epifise adalah pusat kalsifikasi pada ujung-ujung tulang. Metafise
adalah bagian diafise yang berbatasan dengan lempeng epifiseal dan
diafiseal sendiri adalah pusat pertumbuhan tulang yang ditemukan pada
batang tulang. Pada tulang-tulang panjang ekstremitas (alat gerak) terjadi
perkembangan secara osifikasi endokondral, dan osifikasi ini merupakan
proses lambat dan tidak lengkap dari mulai dalam kandungan sampai usia
sekitar 18-20 tahun atau bahkan dapat lebih lama lagi. Pusat kalsifikasi pada
ujung-ujung tulang atau dikenal dengan “Epifise Line” akan berakhir seiring
dengan pertambahan usia dan pada penutupannya pada setiap tulang rata-
rata sampai dengan umur 20 tahun (Snell, 1997).
Sejak dari dalam kandungan hingga berusia sekitar 10 tahun, pria dan
wanita mengalami pertumbuhan dengan kecepatan yang sama. Namun saat
5
mulai menginjak usia 12 tahun, anak pria sering mengalami pertumbuhan
yang lebih cepat dibandingkan wanita sehingga kebanyakan pria akan
mencapai usia remaja dengan tubuh yang lebih tinggi daripada wanita.
Secara teori disebutkan bahwa pria dewasa cenderung lebih tinggi.
Mempunyai tungkai yang lebih panjang. Tulang lebih besar dan lebih berat.
Lemak sub kutan yang lebih sedikit serta massa otot yang lebih besar dan
padat dibandingkan wanita dewasa (Snell, 1997).
6
Gambar 2.1 Komponen tulang panjang pada potongan sagittal
(Byers,2008).
8
Kelima ossa metacarpi membentuk metacarpus dan kerangka tangan
sejati, menghubungkan carpus dengan phalanx jari-jari tangan. Masing-
masing os metacarpale terdiri dari sebuah badan (tungkai) dan dua ujung.
Ujung distal atau caput metacarpale bersendi dengan phalanx dan
membentuk buku-buku jari pada tinju ujung proximal atau basis metacarpalis
bersendi dengan ossa carpi. Masing-masing jari tangan memiliki tiga phalanx,
kecuali pollex [digitus primus (1)] yang hanya terdiri dari dua phalanx.
Masing-masing phalanx terdiri dari sebuah basis phalangis di ujung proximal,
dan sebuah caput phalangis di ujung distal (Moore, 2011).
Table 2.4 Usia Penutupan Epifisis (Glinka, 1990 dan Paterson, RS, 1923)
11
Gambar 2.3 Cara pengukuran tinggi badan
1. Genetik
12
Faktor genetik dikaitkan dengan adanya kemiripan anak-anak dengan
orang tuanya dalam hal bentuk tubuh, proporsi tubuh dan kecepatan
perkembangan. Faktor ini cukup dominan dalam menentukan tinggi badan
seseorang yang sudah ada sejak lahir. Seorang anak yang memiliki ibu dan
ayah berposter tinggi maka akan tumbuh menjadi seorang dewasa yang
berpostur inggi pula. Bagitupun sebaliknya, jika ayah dan ibunya pendek
akan mewarisi sifat serupa kepada anak. Faktor genetic ibu lebih
berpengaruh daripada faktor genetic dari ayah (Supariasa, 2002).
Anak perempuan memiliki tinggi badan lebih rendah dari anak laki-laki.
Hal ini karena anak perempuan mengalami pubertas lebih dulu dibandingkan
anak laki-laki sehingga anak laki-laki memiliki waktu penundaan penutupan
epifise tulang. Selain itu, besar PHV pada anak perempuan lebih kecil
dibandingkan anak laki-laki, sehingga anak perempuan memiliki tinggi badan
lebih rendah dibandingkan anak laki-laki (Soetjiningsih, 2010).
2. Lingkungan
Yang termasuk dalam faktor lingkungan dalam hal ini adalah lingkungan
biofisik dan psiko-sosial yang mempengaruhi individu setiap hari dan sangat
berperan dalam menentukan tercapainya potensial bawaan. Menurut
Soetjiningsih (1995) secara garis besar lingkungan dibagi menjadi lingkungan
pra natal dan lingkungan post natal (Supariasa, 2002).
13
a. Lingkungan Pra-Natal.
Lingkungan pra natal adalah terjadi pada saat ibu sedang hamil, yang
berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari masa konsepsi
sampai lahir seperti gizi ibu pada saat hamil menyebabkan bayi yang akan
dilahirkan menjadi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan lahir mati serta
jarang menyebabkan cacat bawaan. Selain dari pada itu kekurangan gizi
dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan pada janin dan bayi lahir
dengan daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah terkena infeksi, dan
selanjutnya akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan tinggi badan.
Selain itu faktor lingkungan pada masa pra natal lainnya yang berpengaruh
adalah mekanis yaitu trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat
menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang akan dilahirkan. Faktor toxin
atau zat kimia yang disengaja atau tanpa sengaja dikonsumsi ibu melalui
obat-obatan atau makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan
kecacatan, kematian atau bayi lahir dengan barat lahir rendah (Supariasa,
2002).
b. Lingkungan Post-Natal
4. Gizi
15
2.4. Antropometri
2.4.1. Definisi
Menurut bridger pada tahun 1995 antropometri berasal dari kata latin
yaitu Anthropos yang berarti manusia dan metron yang berarti pengukuran,
dengan demikian antropometri mempunyai arti sebagai pengukuran tubuh
manusia. Sedangkan pulat pada 1992 mendefinisikan antropometri sebagai
studi dari dimensi tubuh manusia (Purnomo, 2013).
a. Antropometer.
16
Terdiri dari sebatang pipa sepanjang 2000 mm, yang tersusun dari 4
bagian, dengan sebuah pegangan yang mobil yang dapat digeser keatas dan
kebawah, dan sebuah pegangan yang stabil. Antropometer digunakan untuk
ukuran yang agak panjang seperti tinggi badan, panjangnya tulang pipa dsb.
Kadangkala dipakai untuk ukuran lebar badan mengganti kaliper lengkung
besar.
b. Kaliper geser
Terdiri dari sebatang mistar yang berskala millimeter, serta dua batang
jarum, dimana yang satu tetap pada titik skala 0 dan yang lain dapat di geser.
Kedua jarum ini pada satu ujung agak tajam (untuk mengukur tulang) dan
yang lain agak tumpul (untuk mengukur manusia hidup). Panjang mistar
umumnya 25 cm yang biasanya di gunakan untuk mengukur jarak lurus yang
tidak terlalu panjang.
Terdiri dari dua batang yang bagian atasnya melengkung dan ujungnya
tumpul. Diantara kedua batang ini terdapat sabilah mistar yang berskala
17
sampai dengan 30 cm. alat ini dipakai untuk mengukur jarak lurus pada
bagian badan bundar, seperti tengkorak dan kepala.
Tersusun sama seperti kaliper lengkung kecil hanya memiliki ukuran lebih
besar dengan skala sampai 60 cm. tujuannya juga sama, tetapi digunakan
untuk ukuran yang lebih besar, seperti ukuran-ukuran lebar pada badan.
Alat untuk mengukur sudut dan dipasang pada kaliper lurus atau pada
antropometer.
f. Pita meteran.
Alat ini lazim dipakai oleh tukang jahit, dipergunakan untuk mengukur
segala lingkaran atau lengkung busur. Sebaiknya, jika pita ini ada skala
dengan ketepatan 1 mm, karena pada ukuran kecil ukuran bermilimeter pun
penting.
18
Gambar 2.9 pita meteran (Glinka,1990)
1. Industri
Sampel yang telah diteliti berjumlah 107 orang dengan laki-laki berjumlah
22 orang (20,6%), dan perempuan berjumlah 85 orang (79,4%). Sampel
berusia 21 tahun berjumlah 97 orang (90,7%), berusia 22 tahun berjumlah 9
orang (8,4%) dan berusia 23 tahun berjumlah 1 orang (0,9%).
22
BAB 3
Faktor Internal
Usia
Tinggi Badan
Jenis kelamin
: Variabel terikat
3.2. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
23
H0 : Tidak ada hubungan panjang tangan dengan tinggi badan
pada mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran Hang Tuah
Surabaya.
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.2.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester 1 Fakultas
Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya yang berusia 17 – 20 tahun.
4.2.2. Sampel
Sampel ini adalah mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Hang Tuah Surabaya yang berusia 17 – 20 tahun yang
memenuhi kriteria inklusi dan ada dalam populasi :
1.Mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah
Surabaya.
2.Berusia antara 17 tahun sampai 20 tahun saat dilakukan pengambilan
data.
25
3.Dating pada saat dilakukan pengambilan data dan bersedia secara
suka rela untuk menjadi sampel penelitian.
4.Dapat berdiri tegak tanpa bantuan.
Keterangan :
n : jumlah besar minimal sampel
N : jumlah populasi
d : kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir, yaitu sebesar 0,1
maka dengan populasi sebesar 222 mahasiswa maka besar minimal
sampel penelitian ini adalah n = 68,9440994 karena tidak bulat maka
dibulatkan menjadi 69 mahasiswa.
26
4.2.4. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pengambilan sampel penelitian digunakan cara atau teknik –
teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili
populasinya. Teknik ini biasanya disebut metoda sampling atau teknik
sampling (Notoatmodjo, 2012). Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah stratified random sampling atau pengambilan sampel acak stratifikasi.
Pengambilan sampel acak stratifikasi adalah suatu proses pemilahan
terhadap populasi kedalam beberapa strata yang saling pisah dan tuntas,
pemilihan satu sampel acak dari tiap – tiap stratum dan akhirnya menjadi
satu sampel – sampel tersebut untuk menduga parameter populasi
(Lemeshow, Stanley et all, 1997). Pada tahun 2003, budiarto, E
mendefinisikannya sebagai pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara
membagi populasi menjadi beberapa strata dimana setiap strata adalah
homogen, sedangkan antarstrata terdapat sifat yang berbeda, lalu dilakukan
pengambilan sampel pada setiap strata.
Langkah – langkah yang ditempuh pengambilan sampel secara stratified
menurut Notoatmodjo tahun 2012 adalah :
1. Menentukan populasi penelitian, yaitu mahasiswa semester 1
Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.
2. Menentukan kriteria sampel penelitian, yaitu mahasiswa semester 1
Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
3. Identifikasi unit dari populasi.
4. Mengambil sampel secara acak.
4.3.1. Pengertian
Dalam penelitian “ Hubungan panjang tangan dengan tinggi badan
mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah
27
Surabaya “, maka panjang tangan adalah variabel bebas, tinggi badan adalah
variabel terikat.
2. Tinggi badan
Variabel Keterangan
Nama Tinggi badan
Deskripsi Tinggi badan adalah panjang antara tumit dan vertex
diukur dengan kepala diatur dalam posisi Dataran
Frankrurt, kaki rapat dan orang yang diukur berdiri
dalam posisi lurus, boleh bersandar misalnya pada
28
tembok atau papan (Glinka, J, 2008).
Cara mengukur Tinggi badan (tumit – vertex) diukur dengan kepala
diatur dalam posisi Dataran Frankfurt, kaki rapat, dan
orang yang diukur berdiri dalam posisi lurus, boleh
bersandar misalnya pada tembok atau papan (Glinka,
J, 2008).
Skala Rasio
4.4.1. Alat
Alat yang digunakan dalam pengambilan data primer adalah sebagai
berikut :
1. Kaliper geser.
2. Micotoise.
3. Alat tulis dan form data.
4. Angket.
5. Laptop.
4.4.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Buku literature.
2. Jurnal – jurnal.
3. Internet.
4. Hasil penelitian terdahulu.
29
4.6. Prosedur pengambilan atau Pengumpulan Data
Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Survei lapangan untuk mendapatkan populasi penelitian yang masuk
dalam kriteria inklusi dengan menggunakan angket yang dilampirkan
informed concern atau lembar persetujuan yang ditandatangani oleh
mahasiswa. Apabila ada yang tidak termasuk dalam kriteria inklusi
akan di keluarkan dalam populasi penelitian.
2. Menentukan besar sampel dari rumus slovin (Notoatmodjo, 2005).
3. Pegambilan sampel dilakukan dengan cara acak stratifikasi ( stratified
random sampling ).
4. Terhadap sampel yang terpilih akan di lakukan prosedur sebagai
berikut :
1. Pemberian penjelasan kepada mahasiswa terhadap prosedur
yang akan dilakukan dan penanda tanganan informed concern
oleh mahasiswa.
2. Wawancara quisoner untuk meminimalisir hasil quisoner yang
bias.
3. Pengukuran panjang tangan dengan mengggunakan kaliper
geser dengan posisi tangan diletakkan di atas meja dan catat
hasilnya dalam form data.
4. Pengukuran tinggi badan dengan menggunakan stadiometer
dengan posisi sampel berdiri tegak dan catat hasilnya dalam form
data.
5. Data setiap sampel akan dikumpulkan untuk analisa lebih lanjut.
30
4.8. Cara Analisis Data
Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis secara statistika dengan
menggunakan SPSS 20.0. Analisis data statistic yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis univariat : uji normalitas untuk mengetahui apakah data
terdistribusi normal atau tidak.
2. Jika sudah terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji bivariate
untuk menilai hubungan antara dua variable dengan menggunakan
koefisiensi korelasi pearson.
3. Uji t independent sampel untuk mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan pada ukuran laki – laki dan perempuan.
31
BAB V
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan tabel 5.2. dapat dilihat bahwa rerata tinggi badan responden
yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 165.22 cm. Rerata
panjang tangan kanan sebesar 17.16 cm. sedangkan rerata panjang tangan
kiri sebesar 17.08 cm.
Usia Std.
Jenis kelamin Minimum Maksimum Rerata
(tahun) Deviasi
Laki-laki 173.00 181.00 177.00 5.65685
17
Perempuan 147.00 171.00 159.75 6.92305
Laki-laki 164.00 187.00 172.88 6.65493
18
Perempuan 143.00 163.00 156.17 5.46916
Laki-laki 170.00 186.00 176.60 6.80441
19
Perempuan 152.00 164.00 156.17 4.17261
Laki-laki 172.00 172.00 172.00 -
20
Perempuan 159.00 168.00 162.00 5.19615
34
Gambar 5.2. Grafik Tinggi Badan Laki-Laki
35
Usia Std.
Jenis kelamin Minimum Maksimum Rerata
(tahun) Deviasi
Laki-laki 17.75 18.00 17.88 0.17678
17
Perempuan 15.20 17.30 16.21 0.68335
Laki-laki 16.81 19.81 18.11 0.69217
18
Perempuan 14.80 17.40 16.22 0.69811
Laki-laki 17.30 19.63 18.31 0.83327
19
Perempuan 15.30 17.50 16.53 0.69847
Laki-laki 18.30 18.30 18.30 -.
20
Perempuan 15.70 18.20 16.77 1.28970
36
Gambar 5.5. Grafik Panjang Tangan Kanan Perempuan
37
Gambar 5.6. Grafik Panjang Tangan Kiri Laki-Laki
38
Sebelum dilakukan pengujian korelasi, terlebih dahulu dilakukan
pengujian normalitas data untuk mengetahui apakah data yang akan
dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang digunakan pada uji
normalitas adalah sebagai berikut :
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
39
Data pada penelitian ini setelah di uji normalitasnya menunjukkan data
berdistribusi normal, oleh sebab itu maka untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi atau hubungan antara tinggi badan dengan panjang tangan maka
dilakukan analisis korelasi Pearson. Dalam penelitian ini, analisis dilakukan
dengan menggunakan bantuan program SPSS ® versi 23.0. Hipotesis yang
digunakan pada uji korelasi Pearson adalah sebagai berikut :
H0 : Tidak ada hubungan antara tinggi badan dan panjang tangan.
H1 : Ada hubungan antara tinggi badan dan panjang tangan.
Koefisien
Korelasi Sig. (p) Keterangan
Korelasi
Tinggi badan dengan Ada hubungan
0.853** 0.0001
tangan kanan signifikan
Tinggi badan dengan Ada hubungan
0.863** 0.0001
tangan kiri signifikan
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
40
terbentuk yaitu sebesar 0.853 pada tangan kanan dan 0.863 pada telapak
tangan kiri.
Dari tabel 5.8. bisa diambil kesimpulan bahwa kategori korelasi ini berasa
pada kategori sangat kuat dan karena koefisien korelasi positif, berarti
semakin tinggi badannya maka semakin panjang tangannya.
Berdasarkan tabel 5.9. hasil uji T bebas diatas, maka dapat diketahui
bahwa pada variabel tinggi badan memiliki nilai signifikansi 0.0001, tangan
kanan memiliki nilai signifikasi 0.0001, dan tangan kiri memiliki nilai
signifikansi 0.0001, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
signifikan pada variabel tinggi badan, panjang tangan kanan, dan panjang
tangan kiri antara laki-laki dan perempuan karena nilai signifikansi (p) < 0.05.
Pada variabel tinggi badan, dapat diketahui bahwa laki-laki lebih tinggi
dari pada perempuan (173.69 cm > 157.89 cm). Begitu juga dengan variabel
panjang tangan kanan dan kiri, dimana panjang tangan kanan dan kiri laki-
laki lebih panjang dari pada perempuan. Pada laki-laki rerata panjang tangan
kanannya sebesar 18.13 cm, sedangkan pada perempuan sebesar 16.33 cm.
begitu pula dengan panjang tangan kiri, dimana rereta panjang tangan kiri
laki-laki sebesar 18.11 cm dan pada perempuan sebesar 16.20 cm.
BAB 6
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Hang Tuah Surabaya dengan melakukan pengukuran langsung
tingggi badan dengan microtoise dan panjang tangan kanan dan kiri dengan
42
menggunakan kaliper geser yang semua dilakukan sekali pengukuran pada
mahasiswa yang berumur 17 – 20 tahun sejumlah 69 anak.
Data tersebut di uji normalitas dengan hasil distribusi normal dan oleh
karena itu data di uji korelasi pearson untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara panjang tangan dengan tinggi badan. Hasil uji korelasi
peorson menunjukan bahwa panjang tangan kanan dan kiri memiliki korelasi
yang dengan kriteria sangat kuat dan memiliki koefisien korelasi positif yang
berarti semakin panjang tangan maka semakin tinggi pula tinggi badan.
Berdasarkan tabel 5.6 rata- rata tinggi badan laki-laki adalah 173,68 ±
6,522 cm, rata-rata tinggi perempuan adalah 157,89 ± 5,66 cm. Rata-rata
tinggi badan laki-laki dan perempuan ada perbedaannya yaitu sekitar 15,79 ±
0,862 cm.
43
Berdasakan tabel 5.7 dan tabel 5.8 laki-laki mempunyai rata-rata panjang
tangan kanan adalah 18,133 ± 0,67 cm, sedangkan panjang tangan kiri
adalah 16,197 ± 0,78 cm. Pada perempuan, panjang rata-rata panjang
tangan kanan adalah 16,327 ± 0,73cm, sedangkan panjang tangan kiri
adalah 16,197 ± 0,78 cm.
44
memainkan peranan dalam regulasi pertumbuhan tulang secara longitudinal
dan bertanggung jawab merangsang pertumbuhan dan fusi dari lempeng
epifisis. Namun, bagaimana mekanisme estrogen bertanggung jawab
terhadap fusi dari lempeng epifisis masih kurang dipahami. Terdapat hipotesa
menyatakan bahwa, estrogen berfungsi dalam proses fusi dari lempeng
epifisis dengan menstimulasi apoptosis kondrosit, angiogenesis, dan invasi
sel tulang di dalam lempeng pertumbuhan (Carter,Shea L, 2008).
Data mengenai etnis, status sosial dan berat badan nampaknya dapat
mempengarui hasil penelitian tetapi ini tidak dijadikan bahan pertimbangan
dalam penelitian ini karena keterbatasan dari penulis tetapi data tersebut ada
dalam arsip untuk penelitian yang akan datang yang bertujuan memperjelas
penelitian ini, sama halnya dengan rumusan estimasi tinggi badan dengan
menggunakan panjang tangan yang belum disajikan.
45
BAB 7
7.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
7.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ada
beberapa saran untuk sebagai bahan pertimbangan pada penelitian-
penelitian selanjutnya, antara lain :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar,
populasi yang lebih luas dan penambahan etnis serta status sosial
sampel agar lebih terperinci lagi.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pula untuk memperoleh rumusan
estimasi tinggi badan dari panjang tangan dan standart ukuran bagi
anak di Indonesia.
3. Sebaiknya pelaksanaan penelitian dilakukan pada pertengahan
semester ganjil agar memperoleh sampel dengan usia tertentu tidak
terbatas
47
DAFTAR PUSTAKA
48
Chikhalkar B,G. et all., 2009. Estimation of Stature From Measurement of
Long Bones, Hand, and Foot Dimensions. Journal Indian Acad
Forensic Med, 32 (4).
Davis KT, 1990, The Foot Length to Stature Ratio : A Study Of Racial
Variance.
http://repositories.tdl.org/ttuir/bitsream/handle/2346/8468/3129500596
3201.pdf?sequence=1>
49
Koentjarangningrat. 1989. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Penerbit
Djambatan. Jakarta.
Lemeshow, Stanley, Hosmer, D.W, klar, J, Lwanga, S.K. 1997. Besar Sampel
Dalam Penelitian Kesehatan Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta – Indonesia.
Litbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) Departemen
Kesehatan RI. (2007). Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan.
Jakarta: Bakti Husada.
Narendra, M.B.; Sularyo, T.S.; Soetjiningsi; Suyitno, H.; Gde Ranuh, I.G.N.;
Wiradisura, S.; dkk. 2005, Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja, edisi
kedua, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta.
LAMPIRAN
JADWAL PELAKSANAAN
51
Pembuatan Laporan
52
Lampiran 2 Kuisoner
53
DAFTAR PERTANYAAN IDENTITAS DAN ASAL – USUL RESPONDEN
IDENTITAS MAHASISWA
Nama mahasiswa :
NIM :
Tempat tgl lahir/umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan Orang Tua :
4. Riwayat keluarga
a. Berasal dari
Etnis :
Cacat badan :
b. Ibu berasal dari
Etnis :
54
Cacat badan :
c. Bapal berasal dari
Etnis :
Cacat badan :
d. Kakek ( orang tua bapak ) berasal dari
Etnis :
Cacat badan :
e. Nenek ( orang tua bapak ) berasal dari
Etnis :
Cacat badan :
f. Kakek ( orang tua ibu ) berasal dari
Etnis :
Cacat badan :
g. Nenek (orang tua ibu ) berasal dari
Etnis :
Cacat badan :
Pilihan Etnis di Indonesia
55
Cm
Cm
56
Saya, Intan Siti Khoiriyah, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hang
Tuah, akan melakukan suatu penelitian mengenai Hubungan panjang tangan
dengan tinggi badan pada mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Hang Tuah Surabaya. Saya harap anda bersedia untuk ikut serta
dalam penelitian saya.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini secara garis besar adalah mengetahui ukuran panjang
telapak tangan dan tinggi badan yang selanjutnya di analisa untuk
memperoleh ukuran rata – rata serta apakah ada korelasi satu dengan yang
lain. Penelitian ini juga bermanfaat sebagai data pertumbuhan anda.
Kerahasiaan
Hasil penelitian ini mungkin akan dipublikasikan tetapi data diri dan hasil
pengukuran anda tetap dijamin kerahasiaanya. Anda cuma akan dikenal
57
dengan kode nomer saja dan tidak akan diketahui siapa yang ikut ambil
bagian dalam penelitian ini.
Pertanyaan – pertanyaan
Jika ada pertanyaan tentang penelitian ini, misalnya mengenai hak-hak anda,
maka anda bisa menghubungi saya, Intan Siti Khoiriyah, melalui telepon
082232106390, atau Komisi Etik Penelitian LPPM Universitas Hang Tuah, Jl.
Arief Rahman Hakim 150 Surabaya 60111, telepon 031-5945864.
Anda tidak dapat dan tidak akan dipaksa ikut dalam penelitian ini bila anda
tidak menghendaki. Keikutsertaan anda sangat saya hargai dan bersifat
sukarela. Anda hanya bisa ikut mengambil bagian atas kehendak anda
sendiri. Anda berhak untuk sewaktu-waktu menolak melanjutkan partisipasi
tanpa perlu memberikan suatu alasan, dan tidak seorangpun boleh memaksa
anda untuk berubah pikiran.
Saya telah membaca atau dibacakan kepada saya apa yang tertera dalam
penjelasan penelitian ini, dan saya telah diberi hak untuk mengajukan
pertanyaan dan membicarakan penelitian ini dengan peneliti. Saya
memahami maksud resiko, lama penelitian, dan prosedur penelitian ini. Saya
telah menerima tembusan dari surat persetujuan ini.
Jenis Kelamin Umur Etnis Cacat Ting. Bdn Pa. Tangan Ka Pa. Tangan ki
58
laki-laki 18 jawa Tidak 178 19 19,215
laki-laki 17 jawa Tidak 181 18 17,7
laki-laki 19 jawa Tidak 170 18,215 18,51
laki-laki 19 jawa Tidak 181 18,215 17,61
laki-laki 18 jawa Tidak 176 17,92 18,11
laki-laki 18 jawa Tidak 175 18 18,425
laki-laki 18 jawa Tidak 187 18,105 18,415
laki-laki 18 tionghoa Tidak 170 16,805 16,21
laki-laki 18 tionghoa Tidak 175 18,305 18,205
laki-laki 18 tionghoa Tidak 174 17,71 17,805
laki-laki 18 bali Tidak 167 17,305 17,81
laki-laki 18 bima Tidak 164 18,94 18,615
laki-laki 19 jawa Tidak 184 19,81 19,71
laki-laki 18 jawa Tidak 166 17,805 18,205
laki-laki 18 tionghoa Tidak 181 18,105 17,96
laki-laki 18 tionghoa Tidak 184 18,31 18,41
laki-laki 18 tionghoa Tidak 171 18,42 18,21
laki-laki 19 jawa Tidak 186 19,625 20
laki-laki 18 jawa Tidak 165 18,505 17,905
laki-laki 18 jawa Tidak 169 18,2 18,1
laki-laki 18 jawa Tidak 167 17,3 17,8
laki-laki 18 jawa Tidak 171 18,5 18
laki-laki 18 bali Tidak 174 18,605 18,4
laki-laki 18 bali Tidak 170 17,7 17,4
laki-laki 19 jawa Tidak 171 17,3 17,7
laki-laki 20 jawa Tidak 172 18,3 18,3
laki-laki 18 jawa Tidak 167 17,1 17,4
laki-laki 19 jawa Tidak 175 18,21 18
laki-laki 18 jawa Tidak 169 18.505 18,205
laki-laki 17 jawa Tidak 173 17,75 17,805
laki-laki 18 jawa Tidak 180 18,6 18,5
laki-laki 18 jawa Tidak 165 17,1 16,9
perempuan 18 jawa Tidak 143 14,9 14,6
perempuan 18 tionghoa Tidak 155 15,9 15,7
perempuan 18 madura Tidak 144 14,8 14,315
perempuan 20 jawa Tidak 159 15,7 15,7
perempuan 18 jawa Tidak 161 17 16,7
perempuan 18 jawa Tidak 158 17 16,9
perempuan 19 jawa Tidak 152 16,6 15,9
perempuan 17 bali Tidak 171 17,3 17,1
perempuan 18 jawa Tidak 156 16,5 16,2
perempuan 17 jawa Tidak 165 17 16,9
59
perempuan 20 jawa Tidak 159 16,4 16
perempuan 19 jawa Tidak 162 16,5 16,9
perempuan 19 jawa Tidak 164 16,9 16,9
perempuan 19 tionghoa Tidak 158 15,3 14,9
perempuan 18 jawa Tidak 153 15,9 15,9
perempuan 17 jawa Tidak 161 15,7 16,6
perempuan 18 lampung Tidak 158 16,3 15,7
perempuan 18 melayu Tidak 160 16,4 16
perempuan 18 jawa Tidak 152 15,6 15,7
perempuan 17 sunda Tidak 147 15,2 14,6
perempuan 17 tionghoa Tidak 159 15,8 15,7
perempuan 17 jawa Tidak 157 16,2 16,5
perempuan 18 jawa Tidak 159 16,9 16,9
perempuan 18 bali Tidak 160 16,2 15,7
perempuan 17 tionghoa Tidak 161 16,3 15,7
perempuan 19 dayak tidak 155 16,1 16,4
perempuan 18 jawa tidak 159 15,7 16,1
perempuan 19 jawa tidak 162 17,2 17
60
Cases
Jenis Kelamin
Usia 17 Count 2 8 10
18 Count 24 18 42
19 Count 5 8 13
20 Count 1 3 4
2. Deskriptif statistik
Descriptive Statistics
Tinggi Badan
Descriptives
Tinggi Badan Laki-Laki
Descriptives
Tinggi Badan Perempuan
Descriptives
Panjang Tangan Kanan Perempuan
62
20.00 3 16.7667 1.28970 .74461 13.5629 19.9705 15.70 18.20
Total 37 16.3270 .73622 .12103 16.0816 16.5725 14.80 18.20
Descriptives
Panjang Tangan Kiri Perempuan
3. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
63
Panjang Tangan Kiri .099 69 .090 .977 69 .235
Correlations
Panjang Telapak
Tinggi Badan Tangan Kanan
N 69 69
**
Panjang Tangan Kanan Pearson Correlation .853 1
N 69 69
Correlations
Panjang Telapak
Tinggi Badan Tangan Kiri
N 69 69
64
Panjang Tangan Kiri Pearson Correlation .863** 1
N 69 69
95% Confidence
Tinggi Badan Equal variances assumed 10.771 67 .000 15.79561 1.46647 12.86851 1
Equal variances not assumed 10.660 61.917 .000 15.79561 1.48174 12.83357 1
5. Uji T bebas
Tinggi Badan
95% Confidence
Tangan Kanan Equal variances assumed 10.555 67 .000 1.80641 .17115 1.46480
Equal variances not assumed 10.621 66.744 .000 1.80641 .17008 1.46691
65
95% Confidence
Tangan Kiri Equal variances assumed 10.591 67 .000 1.91292 .18061 1.55242
Equal variances not assumed 10.670 66.856 .000 1.91292 .17928 1.55507
Lampiran 5 Dokumentasi
66
Saat Pengukuran Panjang Tangan
67
Saat Pengukuran Tinggi Badan