Puji syukur atas kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Makala review jurnal berteman ‘‘Toksigenitas Corynebacterium
diphtheriae Pada Sampel Kejadian Luar Biasa Difteri Tahun 2010 – 2015
Menggunakan Elektes’’ ini tepat pada waktunya.Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pemeriksaan Laboratorium Respiratori. Dalam makalah ini membahas
definisi dari penyakit difteri, patofisiologis penyakit difteri dan pemeriksaan penyakit
difteri.
Penulis menyadari bahwa makalah review jurnal ini sangat jauh dari
kesempurnaan,oleh karena itu masukan berupa kritikan dan saran sangat Penulis harapkan
demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata kiranya Makalah review jurnal bertema
Penyakit Difteri.Sekian dan terima kasih.
.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Difteri mudah menular, menyerang terutama saluran napas bagian atas, dengan gejala
demam tinggi, pembengkakan amandel (tonsil) dan terlihat selaput putih kotor yang makin
lama makin membesar dan dapat menutup jalan napas. Penularan bakteri difteri umumnya
melalui udara (batuk/bersin). Selain itu, bakteri difteri dapat menular melalui benda atau
makanan yang terkontaminasi (Behrman., Kliegman.,Arvin. 2000).
Ciri khas dari penyakit ini ialah pembekakan di daerah tenggorokan yang berupa
reaksi radang lokal, dimana pembuluh – pembuluh darah melebar mengeluarkan sel darah
putih sedang sel-sel epitel pada daerah tersebut rusak, lalu terbentuklah membran putih
keabu-abuan (pseudomembrane). Membran ini sukar diangkat dan mudah berdarah. Di
bawah membran ini bersarang kuman difteri dan kuman-kuman ini mengeluarkan exotoxin
yang memberikan gejala-gejala yang lebih berat dan kelenjar getah bening yang berada
disekitarnya akan mengalami hiperplasia dan mengandung toksin( Doengoes, Marlynn, dkk.
2005)
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah review jurnal ini, antara lain :
1. Mahasiswa mampu memahami tentang Penyakit Difteri
2. Mahasiswa mampu memahami Pemeriksaan Difteri
1.3 Manfaat
Mafaat dari pembuatan makalah review jurnal ini, antara lain :
1. Mengetahui Definisi dari Penyakit Difteri
2. Mengetahui Patofisiologi Penyakit Difteri
3. Mengetahui Pemeriksaan Penyakit Difteri
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pembuatan makalah review jurnal ini, antara lain :
1. Definisi dari Penyakit Difteri
2. Patofisiologis Difteri
3. Pemeriksaan Penyakit Difteri
BAB II
PEMBAHASAN
3
Toksin kemudian memasuki peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh,
terutama pada jantung dan jaringan saraf yang memiliki banyak reseptor dt, serta
menyebabkan degenerasi dan nekrosis pada jaringan tersebut. Bila mengenai jantung akan
mengakibatkan terjadinya miokarditis dan payah jantung, sedangkan pada jaringan saraf
akan menyebabkan polineuropati. Kematian biasanya disebabkan karena adanya kegagalan
jantung dan gangguan pernafasan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampel yang digunakan adalah
isolat C.diphtheriae tersimpan hasil investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) dari tahun 2010
sampai 2014 berjumlah 48 isolat dan 13 isolat hasil investigasi KLB tahun 2015, sehingga
totalnya 61 isolat. Isolat tersebut ditumbuhkan kembali pada medium selektif cystine
tellurite blood agar (CTBA), inkubasi selama 24-48 jam pada suhu 37oC. Uji toksigenitas
difteri dilakukan dengan menggunakan metode Elek test . Pemeriksaan elek test dilakukan
dengan media elek test pada petri disk diameter 4,5 cm. Disk antitoksin berisi 25 IU ADS
(Biofarma) diletakkan di bagian tengah petri, kemudian isolat C.diphtheriae diinokulasi pada
bagian tepi dengan jarak 1 cm dari disk antitoksin. Inkubasi pada suhu 37o C selama 24-48
jam.
4
1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Cotton swab steril, api bunsen, ose bulat, ose jarum, korek api, spidol, rak
tabung reaksi, inkubator.
3. Cara Kerja
a. Hari Pertama
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Pasien diminta untuk duduk dikursi menghadap sumber cahaya
3) Pasien diminta untuk membuka mulut tanpa lidah menjulur
keluar, dan disuruh berkata “aaahhh ”
4) 2/3 lidah ditekan menggunakan alat penekan lidah
menggunakan tangan kiri sehingga keliatan tonsilnya
5) Hapuskan atau gosokkan cotton swab steril pada daerah
sekitar tonsil yang kena infeksi berwarna kemerah-merahan
dengan selaput putih, cotton swab jangan menyentuh lidah
6) Tanam sampel bakteri pada blood agar
b. Hari Kedua
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Koloni yang tumbuh pada media blood agar dilakukan pewarnaan
gram
3) Koloni kemudian ditanam pada media gula-gula, media SC, media
SIM, media TSIA
5
c. Hari Ketiga
1) Amati perubahan yang terjadi pada media TSIA, SIM, SC, dan media
gula-gula
2) Untuk media SIM tambahkan dengan reagen covac`s 2-3 tetes
3) Hasil pengamatan disesuaikan dengan tabel biokimia untuk
menentukan jenis bakteri yang sesuai dengan hasil identifikasi.
4. Interpretasi hasil
a. Media Blood Agar Plate :
- Koloni kecil-kecil, putih keruh, smoth, cembung, hemolisis atau
anhemolisis,
b. Uji Biokimia
Media Hasil
NA (Nutrient Agar) Tumbuh
Gula-gula - glukosa : Kuning(+), - gas
- laktosa : merah(-), - gas
- manitol : merah(-), - gas
- maltosa : Kuning(+), - gas
- sukrosa : Kuning(+), - gas
TSIA Lereng/Dasar : Merah/Kuning
Gas : Negative (-)
H2 S : Negative (-)
SC Negative (-)
SIM Sulfid : Negative (-)
Indol : Negative (-)
Motilitas : Negative (-)
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah review jurnal ini adalah:
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Behrman., Kliegman.,Arvin. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15, Volume 2. Jakarta
: EGC.
Doengoes, Marlynn, dkk. 2005. Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3 penterjemah Monica
Ester. Jakarta : EGC.