Olahraga
Olahraga
Disusun oleh :
Nama : Cornelius Alvin D.H.
NIM :6101417179
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1.4.1 Memberikan pengetahuan tambahan tentang pengaruh minuman
berkafein terhadap kualitas tidur pada mahasiswa
1.4.2 Memberikan informasi dasar bagi penelitian lebih lanjut tentang
pengaruh kafein terhadap tingkat kualitas tidur pada mahasiswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik :
1. Usia
2. Jenis kelamin
Faktor Psikologis :
1. Stress
2. Depresi
3. Kecemasan
Faktor Fisik :
1. Sesak nafas
2. Jantung Gangguan Tidur
3. Hipertensi
4. Bronkitis
Faktor Lingkungan
1. Lingkungan
bising
Gaya Hidup
1. Merokok
2. Minum alkohol
3. Mengonsumsi
Kopi
No Judul Riset Peneliti Tujuan Sampel Metode penelitian Hasil Rekomendasi
1 Pengaruh Nurdiana Mengetahui Sampel pada Penelitian ini Hasil menunjukkan Disarankan pada
Kafein Binti T pengaruh kafein penelititan ini adalah merupakan bahwa kualitas tidur masyarakat terutama
Terhadap Daswin, terhadap mahasiswa semester penelitian yang 53,3% orang yang mahasiswa agar tidak
Kualitas Nelly E. kualitas tidur VII yang bersedia dan bersifat mendapat kopi berkafein sering menggunakan
Tidur Samosir mahasiswa memenuhi criteria eksperimental berkualitas sedang dan kafein terutama pada
Mahasiswa Semester VII inklusi, dipilih secara dengan desain 73,3% orang yang malam hari kerana kafein
Fakultas Fakultas consecutive sampling. parallel. mendapat kopi dekafein terbukti dapat
Kedokteran Kedokteran 30 subyek penelitian berkualitas baik. Setelah mengakibatkan perburukan
Universitas Universitas dibagi kepada dua dilakukan uji hipotesis, kualitas tidur yaitu dari
Sumatera Sumatera Utara kelompok, yaitu orang didapati bahwa terjadi aspek jumlah jam tidur
Utara tahun 2012. yang mendapat kopi perburukan yang yang berkurang, onset
berkafein (15 orang) signifikan kualitas tidur tidur yang lebih lama,
dan yang mendapat pada orang yang kepuasan dan kedalaman
kopi dekafein (15 mendapat kopi berkafein tidur yang menurun serta
orang). Kemudian (p= 0,003) dapat menyebabkan
diukur kualitas tidur gangguan untuk
malamnya dengan beraktivitas pada pagi hari.
menggunakan Kata kunci: Kafein,
Kuesioner Kualitas Kualitas tidur, Kopi
Tidur. dekafein.
2 Efek Arul, Mengetahui Sampel pada Penelitian ini Hasil penelitian Disarankan pada
konsumsi Syankar pengaruh kafein penelititan ini adalah merupakan menunjukkan bahwa masyarakat terutama
minuman Selvaraju terhadap mahasiswa laki-laki penelitian 58% responden yang mahasiswa agar tidak
yang kualitas tidur angkatan 2013 yang eksperimental mendapat minuman sering menggunakan
mengandung mahasiswa bersedia dan berkafein berkualitas kafein terutama pada
kafein Fakultas memenuhi kriteria tidur sedang dan 66% malam hari karena kafein
terhadap Kedokteran inklusi. Telah subjek yang mendapat terbukti dapat menurunkan
kualitas Universitas dilakukan penelitian minuman non kafein kualitas tidur. Kafein
tidur Andalas 2016. terhadap 50 orang berkualitas tidur baik. menyebabkan jumlah jam
mahasiswa responden untuk uji Setelah dilakukan uji tidur berkurang, onset tidur
angkatan kafein dan non kafein. hipotesis, didapatkan yang lebih lama, kepuasan
2013 Kualitas tidur mereka bahwa terjadi penurunan dan kedalaman tidur yang
fakultas diukur dengan signifikan terhadap menurun serta dapat
kedokteran menggunakan kualitas tidur pada menyebabkan kebugaran
universitas kuesioner kualitas responden yang pada pagi hari terganggu.
andalas tidur. Analisis data mendapat minuman
dilakukan dengan uji berkafein (p= 0,001).
Chi-Square.
3 Hubungan Purdiani, Hubungan Penelitian ini Hasil daripenelitian ini
penggunaan Monica konsumsi kafein menggunakan ditemukan sebagian
minuman terhadap metode cross besar mahasiswa/i
berkafein perubahan pola sectionaldengan Universitas
terhadap tidur dan Surabaya(80,83%)
pola tidur pengaruhnya mengkonsumsi minuman
dan padaperilaku berkafein seminggu
pengaruhnya seseorang. terakhir denganalasan
pada tingkah terbanyak adalah faktor
laku suka (53,67%). Dari
mahasiswa/i 39,17%
universitas respondenmengaku
surabaya mengkonsumsi kopi saat
malam menjelang ujian
dan masihbanyak
mahasiswa merasa
kualitas tidurnya tidak
cukup. Tidak
terdapathubungan yang
bermakna antara jenis
kelamin dan beban tugas
terhadapprofil konsumsi
kafein. Terdapat
hubungan ber makna
antara respondenyang
mengkonsumsi kafein
dengan yang tidak
terhadap semangat
kerja/belajar, responden
yang mengkonsumsi
kafein ditemukan
mempunyai semangat
kerja/belajar yang baik.
Namun, konsumsi kafein
juga mempengaruhi
aspek psikologis
penggunanya, responden
yang biasa
mengkonsumsi kafein
dan kemudian tidak
minum ditemukan
mengalami kecemasan,
letih/lesu, dan tidak
bersemangat. Diketahui
pula frekuensi danjumlah
konsumsi kafein juga
mengambil peranan
penting
terhadapsemangat
belajar/ kerja dan aspek
psikologis ini. Sehingga
konsumsi kafeinini perlu
perhatian khusus
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Faktor Psikologis :
1. Stress
2. Depresi
3. Kecemasan
Keterangan :
: perlakuan
BAB IV
19 11 27,5
20 10 25,0
21 4 10,0
22 6 15,0
23 5 12,5
24 4 10,0
Jumlah 40 100
Laki-laki 28 70
Perempuan 12 30
Jumlah 40 100
Berdasarkan tabel 4 sebagian responden berjenis kelamin
Laki-laki 28 responden (70%) dan berjenis kelamin perempuan 12
responden (30%).
Sering 15 37,5
Jarang 25 62,5
Jumlah 40 100
Baik 20 50
Buruk 20 50
Jumlah 40 100
Berdasakan tabel 6 didapatkan mahasiswa angkatan 2017/1018,
memiliki kualitas tidur baik sebanayk 20 responden (50%) dan 20
responen responden (50%)
Baik Buruk
Nilai p
N % n %
4.2. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.1.1 Kualitas tidur mahasiswa yang baik pada responden yang sering
mengonsumsi kopi sebanyak 60 % ( 9 responden) dan
mahasiswa yang kualitas tidurnya buruk sebanyak 40% ( 4
responden)
5.1.2 Kualitas tidur mahasiswa yang baik pada responden yang jarang
mengonsumsi kopi sebanyak 44% ( 11 responden) dan
mahasiswa yang kualitas tidurnya buruk sebanyak 56% ( 14
responden)
5.1.3 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil tidak ada pengaruh
mengonsumsi minuman berkafein ( kopi) dengan kualitas tidur.
5.2 Saran
Peneliti selanjutnya dapat menjadikan hasil penelitian ini menjadi
tambahan referensi dan sebagai pembanding penelitian tetapi jika
memiliki penelitian yang hampir sama dapat diperhatikan seperti
jumlah responden, faktor penggangu, dan hal-hal yang masih kurang
dalam penelitian ini seperti data sejak kapan atau lamanya responden
mengonsumsi minuman berkafein (kopi).
DAFTAR PUSTAKA
1
Indriani. 2008. Iced & Hot Cofee. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
2
Weinberg, B.A. 2002. The Caffeine Advantage .New York: The Free Press. Diterjemahkan oleh
Wirastuti. 2010. The Miracle Of Cafein. Bandung. Qanita PT Mizan Pustaka
3
Daswin, T.D dan Samosir, N.E. 2013. Pengaruh Kafein Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. e-jurnal Fakultas Kedokteran USU. availabel from
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/ejurnalfk/article/view/1341/709
4
Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
5
Kozier B, Erb G, Berman A, Synder SJ. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan : Konsep, Proses, & Praktik Ed 7 Vol 1. Jakarta: EGC; 2010
6
Khasanah K, Hidayati W. Kualitas Tidur Lansia Balai Rehabilitasi Sosial
“MANDIRI” Semarang. Availabel from http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=74186&val=4707
7
Sulstiyani C. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Tidur
Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012. available from
https://media.neliti.com/media/publications/18762-ID-beberapa-faktor-yang-berhubungan-dengan-
kualitas-tidur-pada-mahasiswa-fakultas-k.pdf
8
Dharma, Kelana Kusuma. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan ( Pedoman Melaksanakan dan
Menerapkan Hasil Penelitian). Jakarta : CV. Trans Info Media
9
Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
10
Hastono, Sutanto Priyo. Modul Analisis Data Kesehatan. Depok : FKM
UI,2007; P.54, 62, 69, 88
11
Hamid, Achir Yani. 2008. Buku Riset Keperawatan Konsep, Etika, & Instrumentasi Edisi 2.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC