Anda di halaman 1dari 27

TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT

RENCANA PENGELOLAN PERBEKALAN FARMASI DI

MJ HOSPITAL

DISUSUN OLEH :

AIDA FITRI HASIBUAN


BHARATA SAMANTHA PUTRA
FAHMI AL HADI WULUR
FARISA NADIA ANWAR
HAYATUN NUFUS
IIN ANDINI BR. SINUHADJI
LOLYTA FITRI MUSTANTI
MARDIYAH SYAFITRI
NATHANIA JENI AKSARI
RIVA MARCHIELLA

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Dokumen
No Kegiatan Keterangan
Awal Sumber Proses Sumber Akhir Sumber
1 Pemilihan PMK No 27 tahun 2016 Menerapkan : Pedoman Formularium
tentang Standar Pelayanan 1. Jenis sediaan Rumah Sakit
Kefarmasian di Rumah farmasi, alat
Sakit kesehatan, bahan
medis habis pakai
sesuai kebutuhan
2. Pola penyakit,
efektivitas dan
keamanan
3. Pengobatan
berbasis mutu
4. Harga, dan
5. Ketersediaan di
pasaran.
6. TFT (Tenaga
Farmasi Terapi)
2 Perencanaan - Formularium Nasional Menentukan : - Anggaran yang tersedia
1. Kebutuhan obat
- Formularium Rumah Sakit dari jumlah dan - Sisa persediaan yang
periode pengadaan ada
- E-Catalouge sediaan farmasi,
alat kesehatan, - Data pemakaian obat
- Standar terapi / Clinical bahan medis habis periode yang lalu
Pathway pakai sesuai
dengan hasil - Waktu tunggu
kegiatan pada pemesanan
pemilihan, agar
direncanakan dapat
tepat jenis, jumlah,
dan waktu serta
mutu yang
terjamin.
2. Memperhitungkan
jumlah kebutuhan
obat, Lead Time
dan Buffer stok
sesuai dengan
alokasi anggaran
Rumah Sakit.
3. Menghitung ROP,
lalu menghitung
stok yang dipesan,
kemudian
memesan stok
4. Penetapan prioritas
3 Penerimaan - Panitia Pengadaan di 1. Diperiksa dan Membuat berita acara
Rumah Sakit disesuaikan dengan dari pemesanan yang
spesifikasi pada dilakukan dan
- Formularium Rumah Sakit orderan yang pemesanan yang
dibuat sebelumnya. diterima.
- E-Catalouge 2. Menghitung
jumlah sediaan
yang diterima
sesuai tidaknya
dengan orderan,
pemerikasaan
kemasan yang
rusak atau tidak,
dan memeriksa
expired date.
3. Mempunyai
material safety data
untuk bahan
berbahaya dan
certificate of origin
untuk alkes
4 Penyimpanan Panitia Pengadaan di 1. Menyimpan Pemantauan dan
Rumah Sakit sediaan sesuai membuat berita acara
dengan bentuk sesuai dengan sediaan
sediaan, disusun farmasi yang telah
secara alfabetis, digunakan dan yang
dan melengkapi tersisa di tempat
dengan penyimpanan.
ketersediaan kartu
stok
2. Menerapkan sistem
FIFO dan FEFO
3. Menggunakan
lemari khusus
untuk
penyimpanan
narkotika dan
psikotropika
4. Menggunakan
lemari khusus
untuk perbekalan
farmasi yang
memerlukan
penyimpanan pada
suhu tertentu.
5 Pendistribusian Panitia Pengadaan di 1. Malayani sesuai Membuat berita acara
Rumah Sakit permintaan sesuai dengan barang
menurut resep yang keluar dari tempat
doker penyimpanan di dalam
2. Menyerahkan sebuah data.
barang dengan
adanya buku tanda
terima barang yang
diambil dari tempat
penyimpanan
3. Menyalin
permintaaan barang
pada buku mutasi
dan entry data
mutasi pada
komputer
6 Pengendalian Panitia Pengadaan di 1. Memperkirakan Meminimalisir terjadinya
Rumah Sakit atau menghitung kekosongan perbekalan
pemakaian rata-rata farmasi di unit pelayanan
periode tertentu di Rumah Sakit
2. Menentukan stok
pengaman di
tempat
penyimpanan
3. Menentukan waktu
pemesanan sampai
obat diterima (Lead
Time)
7 Penghapusan - Panitia Pengadaan di 1. Kegiatan - Mengurangi beban
Rumah Sakit penyelesaian penyimpanan maupun
- Formularium Rumah Sakit terhadap mengurangi resiko
perbekalan farmasi terjadinya penggunaan
yang tidak terpakai obat sub terapi.
karena kadaluarsa,
rusak dan mutu - Frofit yang berkurang.
tidak lagi
memenuhi standar
pengobatan
2. Menjamin
perbekalan farmasi
yang sudah tidak
memenuhi syarat
dengan standar
yang berlaku
8 Pencatatan dan - Panitia Pengadaan di 1. Menentukan - Pedoman untuk
Pelaporan Rumah Sakit jumlah perbekalan membuat perencanaan
farmasi yang selanjutnya dari
- Formularium Rumah Sakit tersisa (sisa stok) pencatatan (buku
2. Menentukan maupun kartu stok) dan
jumlah perbekalan komputerisasi
farmasi yang - Bahan evaluasi untuk
diterima dan yang ketersediaan perbekalan
keluar selanjutnya
3. Menentukan
jumlah perbekalan
farmasi yang rusak,
hilang atau
kadaluarsa
4. Memperkirakan
jangka waktu
kekosongan
perbekalan farmasi
9 Monitoring dan - Formularium Rumah Sakit 1. Mempertahan mutu Rancangan sediaan
Evaluasi perbekalan farmasi perbekalan farmasi
- Panitia Pengadaan di yang disediakan selanjutnya yang harus
Rumah Sakit 2. Menyusun disediakan di Rumah
perencanaan dan Sakit sesuai dengan
pengmbilan penggunaan sediaan
keputusan untuk setiap waktunya.
perbekalan
selanjutnya yang
harus disediakan.
RS MJ SOP

PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

- 1/2
Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan,
Kerja Direktur

1. Definisi Perencanaan perbekalan farmasi adalah suatu proses kegiatan


dalam pemilihan jenis, jumlah, harga dan waktu pengadaan
perbekalan farmasi sesuai kebutuhan dan anggaran yang
tersedia.

2.Ruang Prosedur kerja ini berlaku di RS MJ.


Lingkup
3. Tujuan 1. Meningkatkan efisiensi pengadaan perbekalan farmasi
dan tercipta keseimbangan antara persediaan dan
permintaan.
2. Mencegah terjadinya kekosongan dan kekurangan
persediaan obat dan alat kesehaan di Rumah Sakit
sehingga pelayanan perbekalan farmasi berlangsung
secara efektif dan efisien.
3. Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan sesuai
kebutuhan dan anggaran yang tersedia.
4.Langkah- 1. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk pembuatan
langkah perencanaan, yaitu :
 data penggunaan perbekalan farmasi periode yang
lalu
 data persediaan perbekalan farmasi
 usulan dari pengguna (user)
 trend penyakit di RS MJ (data 10 besar penyakit)
 daftar obat standar di RS MJ yang masih berlaku
2. Membuat perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi
berdasarkan metode konsumsi .
3. Pemakaian perbekalan farmasi dari distribusi farmasi
rawat jalan dan rawat inap dijumlah menjadi pemakaian
total Unit Farmasi dalam setahun dan selanjutnya
dihitung pemakaian rata-rata tiap bulan.
4. Penanggung jawab Pengelolaan Perbekalan Farmasi
membuat perencanaan pembelian berdasarkan data
konsumsi tahun sebelumnya dengan metode analisa ABC
dan Economic Order Quantity.
5. Data laporan pemakaian obat dalam setahun dianalisa
dengan menggunakan rumus :
a. Economic Order Quantity (EOQ) untuk mendapatkan
jumlah pembelian paling ekonomis
b. Economic Order Interval (EOI) untuk mendapatkan
interval waktu pesan yang paling ekonomis.
c. Reorder point (ROP) untuk mendapatkan jumlah
minimal yang tersedia di logistik farmasi sebelum
pemesanan berikutnya
6. Hasil penyusunan perencanaan digunakan untuk
membuat usulan pengadaan perbekalan farmasi dengan
mempertimbangkan :
a. anggaran yang tersedia
b. jenis perbekalan farmasi
c. distributor
Hasil perencanaan tahunan dibagi menjadi perencanaan
bulanan yang disesuaikan dengan keadaan yang ada pada
bulan bersangkutan dan berpedoman pada perhitungan
Economic Order Quantity (EOQ) dan trend pemakaian
saat itu.
7. Usulan dikelompokkan menjadi dua yaitu kebutuhan
obat-obatan dan kebutuhan alat kesehatan dan bahan
habis pakai
8. Usulan yang telah dibuat disampaikan kepada Kepala
Unit Farmasi.
9. Kepala Unit Farmasi melakukan koreksi terhadap usulan
rencana anggaran pengadaan perbekalan farmasi.
10. Kepala Unit Farmasi mengajukan usulan rencana
anggaran pengadaan perbekalan farmasi kepada Kepala
Seksi Penunjang Medik dengan tembusan kepada Kepala
Bidang Pelayanan dan Direktur RSU Ava Sehat

6. Unit Terkait 1. Bagian keuangan


2. Tim anggaran
3. Distribusi Farmasi Rawat Jalan
4. Distribusi Farmasi Rawat Inap
5. Logistik Farmasi

No. Jenis Obat Kemasan Harga Kuantum Total Harga


Acetosal tablet 100
1 Rp39.000 100 Rp 3.900.000
100 mg tab/kotak
Metochlorpamid 100
2 Rp 15.000 100 Rp 1.500.000
tablet 10 mg tab/kotak
Lidokain HCl 100
3 Rp 220.000 100 Rp 22.000.000
injeksi 2% ampul/kotak
Asam Folat 100
4 Rp 10.000 100 Rp 1.000.000
tablet 1 mg tab/kotak
Levonorgestrel
+ Etinilestradiol
5 tablet 150 mcg + 28 tab/kotak Rp 15.000 300 Rp 4.500.000
30 mcg
(Microgynon)
Difenhidramin
30
6 HCl injeksi 10 Rp 40.000 100 Rp 4.000.000
ampul/kotak
mg/ml
Ketamin HCl
7 /botol Rp 70.000 200 Rp 14.000.000
injeksi 10 mg/ml
Amoxicilin
Klavulanat
8 /botol Rp 73.000 100 Rp 7.300.000
syrup 125 mg/5
ml (Clanexi)
Oksitosin injeksi 30
9 Rp 73.000 100 Rp 7.300.000
10 iu/ml ampul/kotak
Betahistin
10 Mesilat tablet 6 30 tab/kotak Rp 39.000 50 Rp 1.950.000
mg
GOL
No Jenis Obat Kemasan Total Harga % Harga % Kumulatif ABC Keterangan
1 Lidokain HCl injeksi 2% 100 ampul/kotak Rp 22.000.000 32,62% 32,62%
2 Ketamin HCl injeksi 10 mg/ml /botol Rp 14.000.000 20,76% 53,38% V
Amoxicilin Klavulanat syrup 125 A
/botol Rp 7.300.000
3 mg/5 ml (Clanexi) 10,82% 64,20%
4 Oksitosin injeksi 10 iu/ml 30 ampul/kotak Rp 7.300.000 10,82% 75,02%
Levonorgestrel + Etinilestradiol
tablet 150 mcg + 30 mcg 28 tab/kotak Rp 4.500.000
5 (Microgynon) 6,67% 81,69%
B
Difenhidramin HCl injeksi 10
30 ampul/kotak Rp 4.000.000
6 mg/ml 5,93% 87,62%
7 Acetosal tablet 100 mg 100 tab/kotak Rp 3.900.000 5,78% 93,40%
8 Betahistin Mesilat tablet 6 mg 30 tab/kotak Rp 1.950.000 2,89% 96,29% NE
9 Metochlorpamid tablet 10 mg 100 tab/kotak Rp 1.500.000 2,23% 98,52% C
10 Asam Folat tablet 1 mg 100 tab/kotak Rp 1.000.000 1,48% 100,00% E
Rp 67.450.000
SPO
PENERIMAAN PERBEKALAN FARMASI
Prosedur No.Pokok No. Revisi Halaman 1
Tetap dari 1
Tgl Terbit. Direktur RS MJ

Pengertian Kegiatan penerimaan perbekalan farmasi yang telah diadakan


sesuai dengan aturan kefarmasian.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk menjamin
perbekalan farmasi yang diterima sesuai spesifikasi mutu, jumlah
maupun waktu kedatangan.
Kebijakan Surat Peraturan Direktur rumah sakit Nomor 212 tentang
Pengadaan Perbekalan Farmasi.
Prosedur 1. Terima perbekalan farmasi yang dikirim dari distributor
farmasi oleh petugas Gudang Farmasi.
2. Cocokkan dengan teliti perbekalan farmasi yang diterima
meliputi (nama pemesan di faktur, nama obat, jumlah,
kekuatan obat, waktu kadaluarsa, dan kondisi fisik obat).
3. Berikan paraf dan stempel pada faktur dan tulislah nama
penerima, nomor SIK, tanggal terima.
4. Kembalikan perbekalan farmasi yang diterima dan catat
pengembalian di buku penolakan (meliputi nama perbekalan
farmasi, jumlah, nama distributor dan alasan penolakan), oleh
petugas farmasi apabila perbekalan farmasi yang diterima tidak
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Unit terkait Gudang Farmasi
Distributor
Penerimaan Obat

Hasil
No. Variable Observasi Keterangan
Ya Tidak

1. Pemeriksaan Terhadap Surat Jalan Obat √

2. Pemeriksaan Terhadap Faktur Pembelian √

3. Pemeriksaan Terhadap Surat Pemesanan √

4. Pemeriksaan Terhadap Tanggal Kadaluarsa



Obat

5. Pemeriksaan Terhadap Kondisi Obat √

6. Mencatat Jumlah Obat Yang Masuk Pada



Kartu Stok

7 Mencatat Jumlah Obat Yang Masuk Kartu



Induk Persediaan Obat

8 Pembuatan Laporan Penerimaan Obat √

9 Mencatat Pada Buku Penerimaan Obat



Harian
SPO
PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI
No.Pokok Halaman 1
No. Revisi dari 1
RS MJ
Prosedur
Tetap
Tgl Terbit.
.
Direktur
Penyimpanan adalah kegiatan melakukan penyimpanan barang
Pengertian sesuai dengan persyaratan yang ditentukan untuk mencegah
kerusakan barang dan memudahkan pengambilan .
Mencegah kerusakan barang
Tujuan
Memudahkan pengambilan barang
Surat Peraturan Direktur rumah sakit Nomor 217 Tentang
Kebijakan
Kebijakan Penyimpanan Perbakalan Farmasi.
1. Buat ruang penyimpanan memenuhi persyaratan baik suhu
maupun cahaya.
2. Susun barang sesuai dengan kelompok dan berdasarkan
aplhabet dengan memperhatikan sistem FEFO.
Prosedur
3. Keluarkan barang secara FEFO.
4. Arsipkan tanda terima distribusi barang.
5. Letakkan barang yang diterima sesuai dengan tempatnya
6. Catat pada kartu stok.
Gudang farmasi
Unit terkait
IFRS·
Komponen Proses Penyimpanan Obat
1. Pengaturan Penyimpanan Obat
Pengaturan Penyimpanan Obat
No Hasil Ket
Variabel Observasi
Ya Tidak
1 Obat disimpan dalam gudang/ruangan

khusus untuk obat, tidak dicampur dengan
peralatan lain
2 Obat diletakkan diatas rak/lemari

penyimpanan
3 Obat tidak diletakkan langsung dilantai 
4 Obat tidak diletakkan menempel pada

dinding
5 Obat diletakkan sesuai dengan metode

FIFO
6 Obat diletakkan sesuai dengan metode

FEFO
7 Penggolongan obat berdasarkan jenis 
8 Penggolongan obat berdasarkan sediaan 
9 Penggolongan obat berdasarkan abjad 
10 Penggolongan obat berdasarkan kelas

terapi/khasiat
11 Tablet, kapsul, dan obat kering lainnya
disimpan dalam wadah kedap udara di rak 
bagian atas
12 Obat dengan sediaan cair dan padat (tablet)

di letakkan terpisah
13 Obat cair, salep, dan obat suntik di simpan

dirak bagian tengah
14 Obat yang rusak di lemari terpisah dengan

obat yang masih baik
15 Obat yang kadaluarsa diletakkan di lemari

terpisah dengan obat yang masih baik
16 Obat yang membutuhkan suhu dingin

disimpan di dalam kulkas
17 Obat-obatan narkotika dan psikotropika
diletakkan dilemari terpisah 

18 Lemari obat-obatan narkotika dan



psikotropika selalu di kunci
19 Obat-obatnya yang bentuknya besar dan

berat tidak diletakkan ditempat yang tinggi
20 Obat-obatan yang betuknya kecil tidak

diletakkan ditempat yang tersembunyi
21 Diberikan pelabelan (nama obat) pada rak 
penyimpanan
22 Tinggi tumpukan barang max 2,5 m 
2. Pengaturan Tata Letak Ruang Penyimpanan

Pelaksanaan Penyimpanan Obat


No Hasil Ket
Variabel Observasi
Ya Tidak
1 Rak/lemari disusun membentuk garis lurus 

2 Rak/lemari disusun membentuk huruf U 


3 Terdapat banyak lorong diruang

penyimpanan
4 Terdapat tumpukan barang disepanjang

lorong ruang penyimpanan

3. Pelaksanaan Penyimpanan

Pelaksanaan Penyimpanan Obat


No Hasil Ket
Variabel Observasi
Ya Tidak
1 Petugas menyusun obat dengan

memperhatikan metode FIFO
2 Petugas menyusun obat dengan

memperhatikan metode FEFO
3 Petugas melakukan pencatatan secara
teratur terhadap obat yang masuk pada kartu 
stok barang
4 Petugas melakukan pencatatan secara
teratur terhadap obat yang keluar pada kartu 
stok barang
5 Pengecekan terhadap mutu obat dilakukan

secara periodik
6 Pencatatan terhadap mutu obat dilakukan

secara periodik
7 Melakukan kegiatan pengelompokan obat 
8 Pengaturan suhu udara di gudang

penyimpanan
9 Menjaga kebersihan gudang penyimpanan 
10 Pemeriksaan tanggal kadaluarsa obat 
Data untuk Penilaian Mutu dan Efesiensi Penyimpanan

Mutu dan Efesiensi Penyimpanan Obat


No Variabel Observasi Hasil Keterangan
1 Panjang gudang farmasi ( m ) 3,49 m
2 Lebar gudang farmasi ( m ) 2,47 m
2
3 Luas gudang farmasi ( m ) 8,6203 m2
4 Jumlah wadah/lemari 4 buah 2 lemari besi
penyimpanan (2,02m x 0,5m x
1,945m)
2lemari kayu
(1,22m x 0,4m x
2m)
5 Jumlah wadah/lemari 4 buah
penyimpanan yang digunakan
6 Total jenis obat 1270 box Formularium
Obat
7 Jenis obat yang tidak NA Data terlampir
mengalami transaksi (3bulan
terakhir) atau death stock
8 Jumlah obat kadaluarsa dan 50 tablet Data terlampir
rusak
SPO

ALUR PENDISTRIBUSIAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen : Terbit Ke : Halaman :

Prosedur Tetap

Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur RS MJ

Tata cara /urutan yang dilakukan dalam pengamprahan


perbekalan farmasi (obat-obatan, bahan baku obat, bahan
Pengertian
kimia, BHP dan alat kesehatan) dilingkungan RS MJ demi
kelancaran pelayanan dan sistem.

1. Sebagai pedoman /tata cara dalam pengamprahan bagi


tiap-tiap unit kerja untuk menjamin kelancaran
pelayanan perbekalan farmasi di RS MJ baik untuk
pasien rawat jalan, rawat inap, maupun unit lain
Tujuan seperti ICU, OK, KB dan IGD.
2. Sebagai pedoman dalam upaya pengelolaan
perbekalan farmasi agar terkontrol dengan baik,
meliputi pengadaan, pendistribusian, dan penyimpanan
untuk terciptanya tertib administrasi.
Prosedur 1. Pengusulan perbekalan farmasi diajukan oleh
Kepala Ruangan unit terkait, kemudian diketahui oleh
Kabid /Kabag / Ka.Instalasi terkait dengan
memberikan tanda tangan, selanjutnya disetujui oleh
Ka. Instalasi Farmasi.
2. Khusus untuk perbekalan farmasi yang bersifat
Emergensi, canggih / mahal seperti Film rotgen,
benang untuk OK, reagensia labor maka harus
diketahui oleh Wadir Pelayanan seterusnya ke Wadir
Keuangan untuk disetujui, form amprahan diserahkan
ke Ka. Instalasi Farmasi untuk proses selanjutnya.
3. Kepala ruangan unit terkait melanjutkan
pengamprahan ke gudang farmasi melalui billing
system.
4. Gudang farmasi menerima permintaan melalui billing
system
5. Gudang Farmasi mempersiapkan perbekalan farmasi
yang diminta, menginput jumlah yang di berikan
sesuai dengan permintaan, lalu di print tiga rangkap.
6. Petugas gudang segera mengantarkan permintaan
barang ke unit terkait. Serah terima harus dilakukan
dengan pengecekan fisik masing – masing barang,
disesuaikan dengan permintaan.
7. Perbekalan farmasi yang dibawa harus memenuhi
persyaratan pengangkutan, misalnya sediaan farmasi
yang memerlukan suhu tertentu di bawa dengan
menggunakan kotak khusus yang beisi ice pack.
8. Serah terima barang dengan karu/ katim unit terkait.
9. Cek barang datang sesuaikan dengan permintaan dan
faktur dari gudang farmasi
10. Tandatangani faktur permintaan barang, satu rangkap
untuk unit terkait, dua rangkap sebagai arsip gudang.
11. Petugas gudang wajib menginformasikan ke unit
terkait jika ada kekurangan barang.
12. Jika barang yang di amprah telah dapat dipenuhi
petugas gudang segera menginformasikan ke unit
terkait dan jika pada limit waktu yang telah disepakati
tidak dapat di penuhi, pihak instalasi farmasi wajib
mencari solusi alternatif agar amprahan tersebut dapat
terpenuhi.
13. Menginput kedalam billing system setiap penyaluran
agar tertib administrasi sehingga stock di komputer
bisa terkontrol dengan baik.

Instalasi Farmasi
Instalasi Rawat Inap
Unit Terkait : Instalasi Rawat Intensive
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Gawat Darurat
Seluruh karyawan di lingkungan RS MJ

Distribusi Obat
Hasil
No. Variable Observasi Keterangan
Ya Tidak
1. Pemeriksaan Terhadap Surat √
Permintaan
2. Mencatat Pada Buku Pengeluaran √
Obat
3. Pemeriksaan Terhadap Jumlah Obat √
4. Pemeriksaan Terhadap Tanggal √
Kadaluarsa Obat
5. Pencatatan Pada Kartu Stok Obat √
6. Pembuatan Laporan Pengeluaran Obat √
SPO
PENGENDALIAN PERBEKALAN FARMASI
No.Pokok Halaman 1
No. Revisi dari 1
RS MJ
Prosedur
Tetap
Tgl Terbit.
.
Direktur
Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang
Pengertian
telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan
atau kekosongan obat di unit – unit pelayanan.
Agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan perbekalan farmasi di
Tujuan
unit – unit pelayanan.
Surat Peraturan Direktur rumah sakit Nomor 212 tentang Pengadaan
Kebijakan
Pengendalian Perbekalan Farmasi.
1. Memperkirakan atau menghitung pemakaian rata – rata periode
tertentu. Jumlah stok ini disebut stok kerja
Prosedur
2. Menentukan stok optimum
3. Menentukan waktu tunggu (lead time)
Gudang farmasi
Unit terkait
IFRS·

Pemakaian Obat selama 1 bulan

Jenis Obat Kemasan Kuantum Waktu Tunggu


Acetosal tablet 100 mg 100 tab/kotak 100 3 Hari
Metochlorpamid tablet 10 mg 100 tab/kotak 100 3 Hari

Lidokain HCl injeksi 2% 100 ampul/kotak 100 3 Hari

Asam Folat tablet 1 mg 100 tab/kotak 100 3 Hari

Levonorgestrel + 3 Hari
Etinilestradiol tablet 150 mcg 28 tab/kotak 300
+ 30 mcg (Microgynon)
Difenhidramin HCl injeksi 10 3 Hari
30 ampul/kotak 100
mg/ml
Ketamin HCl injeksi 10 /botol 200 3 Hari
mg/ml
Amoxicilin Klavulanat syrup 3 Hari
/botol 100
125 mg/5 ml (Clanexi)
Oksitosin injeksi 10 iu/ml 30 ampul/kotak 100 3 Hari

SPO
PEMUSNAHAN SEDIAAN FARMASI DAN
PERBEKALAN KESEHATAN

MJ HOSPITAL No. Dokumen: No. Revisi: Halaman: 1/2

Tanggal Terbit: Ditetapkan :


Direktur
Prosedur Tetap
September RS MJ
2018
1. Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan
dilaksanakan terhadap sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang telah kadaluarsa
PENGERTIAN
2. Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan
dilaksanakan terhadap sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang tidak memenuhi syarat untuk
digunakan dalam pelayanan kesehatan.
Melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan
oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
TUJUAN yang tidak tepat, yang tidak memenuhi persyaratan
mutu, keamanan dan kemanfaatan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RS. MJ Nomor :
KEBIJAKAN
07/PMH/X/2017
1. Melaksanakan inventarisasi terhadap sediaan farmasi
PROSEDUR dan perbekalan kesehatan yang akan dimusnahkan
2. Menyiapkan administrasi berupa laporan dan berita
acara pemusnahan
Mengkoordinasikan jadwal, metode, dan tempat
pemusnahan kepada pihak terkait, dalam hal ini:
a. Dinas Kesehatan Kota Medan
b. Kepolisian Kota Medan
c. BPOM Provinsi Sumatera Utara
3. Menyiapkan tempat pemusnahan
4. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan
bentuk sediaan
5. Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan, sekurang-kurangnya memuat:
a. Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan
b. Nama dan jumlah sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
c. Nama apoteker pelaksana pemusnahan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan
d. Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
6. Laporan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan ditandatangani oleh apoteker dan saksi dalam
pemusnahan.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Limbah
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
Daftar Jenis Obat yang Rusak dan Kadaluarsa

Tanggal
No Nama Obat Jumlah Harga Beli Total
Expired
1
TOTAL

Perhitungan Persentase Obat Rusak dan Kadaluarsa

x 100 %

= x 100 %

=2%
SPO
PENCATATAN DAN PELAPORAN

No.Pokok No. Revisi Halaman 1 dari 1

Prosedur Tgl Terbit. Direktur RS MJ


Tetap

Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan untuk


Pengertian rumah sakit sehingga dapat dinilai dan dievaluasi.

Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan rumah sakit serta sebagai


Tujuan
bahan penilaian dan evaluasi
Surat Peraturan Direktur rumah sakit Nomor 212 tentang Pencatatan
Kebijakan
Dan Pelaporan Perbekalan Farmasi
1. Pelaksaan program melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan
2. Pelaksanaan program melakukan pencatatan kegiatan
3. Hasil pencatatan disampaikan kepada pemegang program
Prosedur
4. Pelaksanaan program dan pemegang program secara
bersama-sama membuat laporan yang disampaikan kepala
kepala rumah sakit.
Unit terkait Tenaga teknis kefarmasian
SPO
MONITORING DAN EVALUASI

Prosedur No.Pokok No. Revisi Halaman 1 dari 1


Tetap
Tgl Terbit. Direktur RS MJ

Pengertian Memantau dan menilai segala prosedur dan tindakan yang telah
dilaksanakan

Tujuan Meningkatkan produktivitas para pengelola perbekalan farmasi di


rumah sakit agar dapat ditingkatkan secara optimum
Kebijakan Surat Peraturan Direktur rumah sakit Nomor 212 tentang
Monitoring dan Evaluasi Perbekalan Farmasi
Prosedur 1. Pengumpulan data
2. Perhitungan biaya
3. Penyampaian hasil
4. Catatan anggaran pengadaan obat
5. Dana pengadaan obat
Unit terkait Tenaga teknis kefarmasian

Anda mungkin juga menyukai