Anda di halaman 1dari 15

1

askep perkembangan

ASKEP PERKEMBANGAN ANAK

PENGERTIAN
Dalam ilmu biologi tumbuh kembang merupakan dua proses yang saling
berkaitan dan sulit untuk dipisahkan satu sama lain, ciri has seorang anak adalaah
bertumbuh dan berkembang. Kedua istilah ini mempunyai pengertian yang berbeda.
Tumbuh adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ fisik disebabkan
karena peningkatan ukuran masing-masing sel dalam kesatuan sel yang membentuk
oragan tubuh atau pertambahan, jumlah keseluruhan sel atau keduanya.
Perkembangan adalah suatu proses pematangan majemuk yang
berhubungan aspek diferensiasi bentuk atau fungsi termasuk perubahan sosial dan
emosi. Dengan demikian proses perkembangan berhubungan dengan aspek non fisik
seperti kecerdasan, tingkah laku dan lain-lain. Dalam ilmu kesehatan anak kata
pertumbuhan dan perkembangan dapat diartikan sebagai semua aspek kemajuan yang
dicapai oleh jasad manusia dari konsepsi hingga dewasa.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK


Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan dilihat dari segi fisik, sosial,
intelektual, dan emosional dari masing-masing tahapan usia.
A. Masa Neonatus
Yaitu masa bayi baru lahir sampai umur empat minggu. Tumbuh dan berkembang
bayi tidak hanya dimulai dari masa neonatus namun sejak dari dalam kandungan
ibu, masa bayi baru lahir merupakan masa perkembangan terpendek dalam
kehidupan manusia. Dimulai sejak lahir hingga berumur 2-4 minggu, terbagi
dalam 2 masa:
1. Masa portunate, yang berlangsung antara 15-30 menit pertama sejak bayi
lahir sampai tali pusatnya dipotong.
2. Masa neonate, berlangsung pada saat pengguntingan tali pusat. Pada masa ini
anak tidak lagi merupakan parasit, tetapi telah menjadi individu yang terpisah
2
askep perkembangan

dan berdiri sendiri. Masa ini ditandai dengan penyesuain terhadap lingkungan
baru diluar rahim ibu.
B. Masa Bayi
Yaitu masa dimana bayi berumur 4 minggu – 1 tahun. Pada masa ini disebut
periode vital artinya bahwa periode ini mempunyai makna
mempertahankanhidupnya untuk dapat melaksanakan perkembangan selanjutnya.
Dua tahun pertama dalam kehidupan bayi merupakan masa yang paling penting
bagi perkembangan otaknya. Pada saat ini terjadi apa yang disebut sebagai
belajar untuk belajar (learning to learn) secara maksimal. Oleh para ahli
dikatakan bahwa semakin banyak rangsangan yang tepat diberikan pada bayi
pada saat yang tepat pula, akan makin besar pula kemungkinan bayi untuk
menjadi lebih cerdas.
Perkembangan kognitif (perkembangan dalam kemampuan belajar) terdiri dari
dua tahap yaitu mengumpulkan informasi dan belajar untuk belajar.
Perkembangan Panca Indera
 Perabaan, sejak lahir bayi sudah mempunyai indera perabaan.
 Penglihatan, bayi hanya dapat membedakan gelap dan terang yang lambat
laun akan menjadi baik dan pada usia 1 bulan dapat mengikuti sinar. Bila
sampai usia 3 bulan belum dapat mengikuti arah bayang-bayang sinar maka
sudah tentu bayi itu buta.
Perkembangan Funsional/Keterampilan
Perkembangan fungsional atau keterampilan artinya tahap pergerakan yang
terjadi karena koordinasi atau kerja sam antara bermacam-macam gerakan
melalui kematangan belajar, kematangan alat-alat, tulang, sumsum, syaraf
dan perubahan proporsi tubuh, maka anak telah siap untuk menggunakan
tubuhnya dengan cara terkoordinasi.
Dalam hal ini terdapat 4 macam perkembangan fungsional:
 Keterampilan merangkak (6-8 bulan), yang diartikan dengan dapat maju
menggunakan tangan dan kaki. merangkak, badan diangkat dari dasar.
Tiarap, badan masih berada pada dasar.
3
askep perkembangan

 Keterampilan duduk (6-9 bulan), mempunyai tujuan antara lain untuk


mendapatkan kebebasan bergerak terutama tangan bagian atas.
 Keterampilan berjalan (9-18 bulan), berjalan adalah keterampilan khas
pada manusia, merupakan gerakan refleks pada bayi baru lahir yang akan
menghilang pada usia 1-2 bulan.
 Keterampilan manipulasi, meliputi: menutup, membuka,memegang dan
sebagai pancaindera.proses perkembangan keterampilan manipulasi
meliputi mengepal akan menghilang pada usia 3 bulan.
Perkembangan Emosi
Kebutuhan utama adalah mendapatkan kepercayaan dan kepastian bahwa anak
diterima dilingkungannya. Kehadirannya sangat diinginkan dan dikasihi, yang
nantinya menjadi dasar untuk percaya pada diri sendiri. Dimulai dari hubungan
yang erat antara orang tua dan bayinya melalui hubungan badaniah, seperti:
mendekati,mengelus-elus, memeluk.
Rooming in yaitu perawatan bersama bayi dan ibunya sesudah lahir dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan emosional.
Perkembangan Sosial
Tingkah laku sosial diartikan bagaimana seorang anak bereaksi terhadap orang-
orang disekitarnya, pengaruh hubungan itu pada dirinya dan penyesuaian dirinya
terhadap lingkungan.
Perkembangan Bahasa
Ada 3 bentuk prabahasa normal dalam perkembangan bahasa pada bayi yaitu
menangis, mengoceh, dan isyarat. Bayi menyatakan keinginannya atau
kebutuhannya melalui bahasa pengganti, terutama menangis dan isyarat. Dengan
cara ini ia memberitahu apakah ia lapar, basah atau sakit.
Perkembangan Bicara
Usia 6-7 minggu, mengeluarkan suar atau bunyi yang tidak mengandung arti, usia
1-2 tahun anak mengucapkan satu kata, sering menyatakan bermacam-macam
benda atau maksud. Bicara egosentris (usia 2-7 tahun) artinya isi bicara lebih
4
askep perkembangan

mengenal diri sendiri. Bicara sosial, peralihan dari bicara egosentris kebicara
yang berlaku didalam masyarakat.
C. Masa Prasekolah
Yaitu usia 2-6 tahun, masa prasekolah adalah waktu peralihan antara masa bayi
dan masa anak sekolah. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa prasekolah
termasuk:
 Pertumbuhan fisik, pertumbuhan fisiknya lambat, berat badan bertambah
1,5 - 2,5 kg pertahun. Tinggi badan bertambah sekitar 7,5 cm pertahun.
 Perkembangan psikis, sebelum jiwa anak matang untuk bersekolah ia
dipersiapkan di taman kanak-kanak. Periode ini mempunyai tiga ciri khas
yaitu: perkembangan emosi dengan kegembiraan hidup, kebebasan dan
fantasi. Ketiga unsur itu berkembang dalm bentuk ekspresi, permainan,
dongeng, nyanyian dan menggambar atau melukis.
D. Masa Usia Sekolah
Yaitu usia 6-12 tahun. Pada masa ini anak disebut juga periode intelektual,karena
merupakan ank menggunakan sebagian waktunya untuk mengembangkan
kemampuan lntelektualnya. Pada usia ini terjadi perubahan-perubahan dari usia
sebelumnnya, diantaranya ialah: minat, kesempurnaan, bermain, permasalahan,
moral, hubungan keluarga, salah didikan.
E. Masa Remaja
Yaitu usia 12-18 tahun. Masa remaja ini digolongkan dalam 3 periode sesuai
dengan tingkatan usia pubertas, atau puber atau akal balik:
 Masa praremaja usia 12-14 tahun
 Masa remaja awal atau pubertas usia 14-17 tahun
 Masa remaja akhir atau remaja usia 18-21 tahun.
5
askep perkembangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN ANAK
A. FAKTOR KETURUNAN.
seperti kita ketahui bahwa warna kulit, bentuk tubuh dan lain-lain tersimpan
dalam gen. Gen terdapat dalam cromosom yang dimiliki oleh setiap manusia
dalam setiap selnya. Gen inilah yang membawa sifat keturunan.
B. FAKTOR HUMORAL.
Kelenjar ptuotari mengeluarkan hormon pertumbuhan (grouth hormone)yang
meransang pertumbuhan epifise dari pusat tulang panjang, tanpa GH anak akan
tumbuh dengan lambat dan kematangan seksualnya terhambat. Pada gejala-gejala
hipopotuitarisme terjadi gejala-gejala anak bertumbuh pendek, alat genitalia
kecil, umur tulang terlambat, dan hipoglikemia berat. Hal ini sebaliknya terjadi
pada kelainan hiperfundsi pituitari, kelainan yang timbul adalah akromegali atau
gigantisme.
C. FAKTOR GIZI.
Proses pertumbuhan anak berlansung pada bernagai tingkatan sel, organ dan
tubuh dengan penambahan jumlah sel, kematangan sel, dan pembesaran ukuran
sel. Selanjutnya setiap organ dan bagian tubuh lainnya mengikuti pola tumbuh
kembang masing-msing. Denga adanya tingkatan tumbuh kembang tadi akan
terdapat rawan gizi. Untuk mencapai tumbuh kembang optimal dibutuhkan gizi
yang baik.
D. FAKTOR LINGKUNGAN.
Lingkungan fisik termasuk sinar matahari, udara segar, sanitasi, polusi, iklim dan
teknologi. Lingkungan biologis; termasuk didalamnya hewan dan tumbuhan,
lingkungan psikososial; termasuk didalamnya latar belakang keluarga, hubungan
dalam keluarga, cara anak dibesarkan dan interaksi dengan masyarakat
sekitarnya.
E. FAKTOR SOSIAL BUDAYA.
Faktor ekonomi; sangat mempengaruhi keadaan sosial keluarga. Keadaan
ekonomi keluarga yang baik dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok
6
askep perkembangan

setiap keluarga. Denga demikian akan lebih terjamin bagi anggota keluatga untuk
mendapatkan pendidikan yang baik pula. Faktor politik seta keamanan dan
pertahanan juga sangat perpengaruh terjadap tumbuh kembanga anak.

RETARDASI MENTAL

Retardasi mental dapat didefinisikan sebegai ketergantungan dalam


kecerdasan yang mengaggu adaptasi noraml terhadap lingkungan. Hal ini
bermanifestasi dengan perkembangan yang abnormal dan berkaitan dengan kesukaran
belajar dan adaptasi sosial.
Status ini sebagai suatu kondisi perkembangan yang terhambat atau tidak
lengkap yang terutama khas dengan adantya kecerdasan yang abnormal.
Retardasi mental dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tingkat I :
 Dimana terdapat sejumlah perkembangan motorik dan bicara, tetapi anak tidak
mampu memelihara dirinya sendiri, anak memerlukan perawatan dan
pengawasan yang lengkap.
Tingkat II :
 Secara parsial individu dapat mendukung diri sendiri dibawah pengawasan
yang lengkap, anak mampu mengembangkan proteksi diri dan mampu untuk
menerima kecakapan dengan pengendalian lingkungan yang berguna sampai
tingkat minimal dalam lingkungan yang terkendali.
Tingkat III:
 Anak mampu untuk memelihara dirinya sendiri dalam pekerjaan yang terkatih
dan setengah terlatih, anak memerlukan bimbingan dan pedoman ketika berada
dalam stres sosial ekonomi yang ringan.
Tingkat IV:
 Dengan latihan dan pendidikan yang sesuai anak mampu untuk mencapai
pendidikan yang adekuat dan cocok. Anak sering kali memerlukan pengawasan
dan bimbingan jika berada dalam stress sosial dan ekonomi.
7
askep perkembangan

PENYEBAB
Dapat dibagi atas masa masa prenatal, perinatal dan pascanatal.
 Masa prenatal:
 Kelainan kromosomal.
Hal ini mencakup jumlah terbesar dari penyebab genetika dan paling sering
adalah trisomi yang melibatkan kromosom tambahan. Kelainan kromosom
seks, seperti kelainan klinefelter (XXY), sindroma turner dan berbagai
mosaik, dapat juga berkaitan dengan retardasi mental.
 Infeksi.
Infeksi yang disebabkan oleh virus rubella dan sitomegalovirus juga telah
diidentifikasi sebagai penyebab retardasi mental. Virus ini dapat melintasi
barier plasenta mengganggu perkembangan jaringan normal fetus.
 Sebab herediter.
Cacat ditransmisikan melalui gen. Sebagaian besat diantaranya adalah cacat
resesif terkait seks.
 Masa perinatal
 Komplikasi perinatal seperti presentasi bokong, perdarahan, persalinan
cunan tinggi dan asfiksia neonatus dapat meningkatkan risiko retardasi
mental akibat keruasakan jaringan otak. Mal nutrisi in utero dan toksin
dapat menyebabkan retardasi mental.
 Masa pasca natal
 Infeksi pasca natal oleh infeksi virus dan bakteri, keracunan bahan seperti timah,
dan cedera kepala yang berat, kesemuanya dapat menyebabkan retardasi menta.
Malnutrisi mepunyai efek utama pada perkembangan otak dan retardasi mental
sering timbul pula pada kelaparan.

PATOLOGI KECACATAN MENTAL


Terdapat sejumlah sindroma yang yang terdiri dari intelegensi yang normal,
kecacatan ringan dan kecacatan yang berat. Sindroma down merupakan contohnya.
Sejumlah kecil berfungsi dalam rentang retardasi yang ringan. Diketahui bahwa
8
askep perkembangan

mosaikisme memungkinkan dilakukannya derajat gradasi mulai dari derajat


intelegensi yang superior sampai yang paling rendah kemampunannya. Untuk
sindrom down dalam rentang kecacatan mental yang mendalam. Sejumlah orang
dengan kecacatan yang ringan termasuk kelainan kromosom lainnya, hal ini dapat
menimbulkan gejalA lain defisit intelektual.

SINDROM DOWN
Sindrom down merupakan jenis retardasi mental khas yang paling sering
terjadi pada sekitar satu dalam 600 kelahiran hidup. Sebabnya adalah cacar
kromosomal dan sering kali berhubungan dengan ibu yang berusia tua dimana sering
kali terjadi kemungkinan non-disjungtion. Walaupun demimikian penelitian tearkhir
dapat memperlihatkan bahwa ayah kemungkinan dapat menjadi karier dari kromosom
ekstra. Kromosom 21 (sistem denver) terutama cenderung mengalami kesalahan ini
walaupun juga dapat melibatkan D13-15 (15)dimana akan terlihat anggota tambahan
(trisomi). Jenis lain adalah mosaikisme dimana distribusi kromosom yang salah
terjadi pada embrio yang berkembang setelah fertilisasi.

GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis dari sindrom down biasanya mudah dikenali dengan
gambaran wajah yang khas yang menyerupai orang mongol. Istilah sindrom down
lebih sesuai dengan dibandingkan dengan mongolisme, kerena mongolisme
menyangkut hubungan antara kondisi ini dan orang mongolia.
Anak ditemukan dengan nistagmus, juling, bintik-bintik atau loreng pada iris,
lipatan epikantik, garis palmar melintang, dislokasi kongenital sendi panggul terdapat
kecendrungan terjadi leukemia.
Anak cenderung tenang, jarang menagis dan terdapat hipertonitas otot.
Mikrosefali, brakisefali dan oksiput yang mendatar merupakan hal yang khas. Mulut
sering menganga karena adanya lidah yang besar yang menjulur yang dapat
mempunyai fisura. Tangan yang pendek dan lebar dan dapat dilakukan hiperekstensi.
Jari kelingking bengkok dan falngs media kurang berkembang. Dermatoglif
9
askep perkembangan

merupakan hal yang khas- suatu lipatan yang tunggal atau “simian” melintang
ditemukan menyilang lengan. Terdapat lebih sedikit ikal dan ansa yang membuka
kesisi radial tetapi terdapat lebih banyak ansa ulnar dibandingkan pada orang yang
normal.
Mereka cemderung periang, senang bersahabat dan gemar musik, tetapi sama
dengan anak normal mereka dapat memperlihatkan rentang atribut kepribadian, pada
anak remaja perkembangan seksual biasanya terhambat atau tidak lengkap. Laki-laki
mempunyai fenitalia yang kecil dan dapat infertil. Wanita dapat mengalami
menstruasi pada ujur rata-rata dan beberapa wanita dengan sindrom down
melahirkan; sekitar separuh dari anaknya juga down sindrom.

PERKEMBANGAN MENTAL
Rentang keterbelakangan mental berpariasi dari retardasi ringan sampai
retardasi yang lebih parah. Pada anak dimanan sindroma disebabkan oleh mosaikisme
maka ada kecendrungan untuk memliki IQ yang lebih tinggi dibandingkan pada anak
dengan trisomi 21. mereka kurang sekali dalam perkembangan bahasa dan sering kali
sukar untuk mengerti pembicaraan orang lain. Walaupun demikian mereka juga baik
sekali dalam belajar menghafal dan meniru.
Walaupun sndroma down merupakan kondisi yang berkaitan dengan retardasi
mental yang paling sering dan yang paling baik diketahui, terdapat banyak kondisi
yang menimbukaj gambaran fisik khas yang biasanya berkaitan dengan retardasi
mental, misalnya asimeti wajah, mikrosefali, cebol, dengan fasies yang khas.

PEMERIKSAAN
1. Neuriradiologi dapat menemukan adanya kelainan dalam struktru kranium,
misalnya kalsifikasi intra kranial atau peningkatan tekanan intra kranial.
2. Ekoensefalografi dapat memperlihatkan tumor dan hematoma.
3. Biopsi otak hanya berguna pada sejumlah kecil anak dengan retardasi mental.
Juga tidak mudah bagi orang tua untuk menerima pengambilan jaringan otak
10
askep perkembangan

walaupun kecil sekalipun karena dianggapnya menambah kerusakan pada otak


yang memang sudah tidak adeguat.
4. Penelitian biokimiawi menentukan tingkat dari bergagai bagan metabolik yang
diketahui mempengaruhi jaringan otak yang ditemukan dalam jumlah besar atau
kecil, misalnya hipoglikemia pada neonatus prematur, penumpukan glikogen pada
otot dan neuron, deposit lemak dalam otak dan kadar fenilamin yang tinggi.

TERAPI DAN MANAJEMEN PADA ANAK DENGAN RETARDASI MENTAL


Jika kondisi disebabkan oleh gangguan metabolisme yang diwariskan, maka
penatalaksanaan diit yang relevan dapat mencegah kerusakan terhadap jaringan otak
meupun membatasi kerusakan. Kondisi yang mempunyai kausa spesipfik, misalnya,
kreatinisme, diterapi dengan obat-obatan yang sesuai;dan kondisi lain yang tidak
mempunyai sebab khas, misalnya sindroma Riley-Day, kemungkinan mempunyai
beberapa gejala yang dapat ditanggulangi dengan obat yang sesuai yang walaupun
demikian tidak mempunyai efek terhadap jaringan otak yang rusak.
Jika retardasi mental telah ditentukan, maka hanya sedikit bukti dapat
dicapainya perbaikan dengan obat maupun bentuk terapi lainnya. Karena itu
tujuannya adalah untuk menggunakan pelayanan sosial dan pendidikan yang sudah
ada sehingga anak dapat berkembang sampai batas kemampuannya.
Pada saat ini perawatan anak dengan retardasi mental adalah dirumah sakit
atau dimasyarakat, misalnya dirumah sianak sendiri. Pilihan lingkungan sebagian
besar akan tergantung pada derajat retardasi mental dan adanya kelainan lain.
Jika anak dengan retardasi mental masuk kerumah sakit atau bangsal ruamh
sakit umum, maka penting untuk mengenali bahwa anak mempunyai kebutuhan yang
berbeda dan perawtannya memerlukan pendekatan yang berbeda. Karena anak tidak
atau mempunyai kemampuan penalaran yang terbatas maka penjelasan harus dengan
sederhana dan kata dan kalimat yang digunakan disesuaikan dengan umur dan derajat
retardasi. Ketakutan dan kecemasan harus dihilangkan secara positif, terutama dengan
memberikan dukungan fisik dan bukannya dengan penalaran , misalnya dengan
memeluk dan menghibur anak. Walaupun demikian, haarus juga dimengerti bahwa
11
askep perkembangan

karena kekuatan fisik dari beberapa anak ini, terutama yang lebih besar, maka akan
bijaksana untuk membantu mereka ketika melakukan prosedur seperti berpakaian,
pemberian obat peroral atau parenteral.
Karena itu fungsi perawatan dapat ditentukan dengan jelas jika terdapat
kelainan atau kondisi lain yang memerlukan perawatan khusus, misalnya pemberian
makanan nasogastrik, penyedotan dll. Tetapi pada hakekatnya aspek sosial dan
pendidikan tidak berada dalam fungsi perawatan, walaupun perawat harus
menyadarikebutuhan dari anak seperti ini dan memberikan lingkungan yang sesuai.
Pendidikan anak dengan retardasi mental memerlukan guru yang terlatih
khusus dan petugas pendidikan setempat mempunyai tugas untuk memberikan
pendidikan yang cocok untuk kategori anak dalam perawatan rumah sakit atau
masyarakat.

LATIHAN PRASEKOLAH
Anak-anak yang kecil perlu diberi kesempatan untuk dapat dibiarkan bebas
dalam batas yang aman dan malah untuk yang normal , hal ini sukar untuk dicapai.
Untuk anak dengan retardasi mental, pengertian dan penalaran yang terbatas berarti
diperlukan kesabaran yang lebih besar. Belajar dilakukan dengan meniru seperti pada
anak yang normal, dengan umur yang sebanding, anak dengan retardasi mentalkurang
mempunyai kemampuan untuk mengendalikan dan menentukan konsekuensi dari aksi
atau perilakunya. Mainan harus dengan kualitas yang baik dan harus memiliki
sejumlah fungsi termasuk pengembangan keterampilan dan pengendalian yang dapat
dipelajarinya dilingkungan rumah, asal anak mendapat waktu yang cukup dan
kesabaran dari orang tua dan keluarga.

SEKOLAH KHUSUS DAN PUSAST PERAWATAN SIANG HARI


Fungsi dari badan ini adalah mengajar dan mendidik anak beberapa diantara
mata pelajaran sekolah normal, misalnya membaca dan menulis, dan mengajarkan
keterampilan sederhana. Tujuannya adalah memungkinkanssetiap anak untuk bekerja
dan belajar dengan caranya sendiri dan demikian mencapai kemampuannya.
12
askep perkembangan

TANGGUNG JAWAB MASYARAKAT


Orang dengsan retardasi mental harus dilindungi seperti halnya masyarakat
yang perlu dilindungi. Anak dengan kemampuan yang rendah cenderung menjadi
mangsa pengaruh yang tidak baik dan beberapa diantara anak ini terlibat dalam
berbagai kejahatan. Harus ada klinik dan pusat rujukandimana anak dapat menerima
dukungan ldan latihan sehingga mereka yang mampu dapat memainkan perananyang
terbatas tetapi bermanfaat.
Harus diakui bahwa setiap jenis kelainan, terutama yang mempengaruhi
intelek, menciptakan stres dan ketegangan dirumah. Suatu kenyataan bahwa ibu
seringkali terisolasi karena perilaku anak yang tidak dapat diterima, sehingga ini
seringkali berarti adanya ketegangan dirumah. Perlu diberikan sesuatu pemulihan,
misalnya selama liburan, anak dapat dirawat sehingga ibu dan kemungkinan juga
keluarga lainnya dapat pulih. Perasaan bersalah juga menimbulkan konflik pada
orang tua, dan seringkali ditemukan bahwa dimana anak dengan retardasi
mentalmerupakan salah satu dari anggota keluarga, maka anak ini akan memperoleh
lebih banyak perhatiandarpada anak normal lainnya.
Karena itu orang tua memerlukan bimbingan dan dukungan yang lebih besar
yang seringkali mereka peroleh dari situasi serupa lain. Walaupun demikian juga
diperlukan dukungan yang atang dari profesi seperti dokter praktek, psikologis klinis,
guru dan ahli genetika yang harus menerangkan kondisi dan kemungkinanuntuk
melahirkan kelainan yang serupa pada anak- anak dimasa depan.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DOWN SINDROM


1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan.
Berhubungan dengan: keterbatasan IQ.
13
askep perkembangan

Tujuan:
Anak akan mengembangkan kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang
secara maksimal (sampai batas kemampuan).
Intervensi:
1. Ciptakan lingkungan bagi anak Anak mempunyai keterbatasan
untuk bermain dan kemampuan untuk melindungi dirinya
mengembangkan kreatifitas dari bahaya yang mengancam
2. Berikan pendekatan/penanganan Tingkat IQ anak dengan D.S.
yang berbeda dengan anak dibawah rata-rata dengan anak
seusianya seusianya.
3. Berikan penjelasan yang Kemampuan penalaran anak dengan
sederhana kepada anak dan sesuai D.S. sangat terbatas
dengan derajat IQ.
4. Kurangi kecemasan dan ketakutan Anak lebih memahami perlindungan
anak dengan memberi dukungan fisik yang diberikan dibandingkan
fisik bukan dengan penalaran. dengan penalaran atau penjelasan
yang diberikan.
5. Beri kesempatan kepada anak Anak dengan D.S. banyak
untuk mengekspresikan perasaan membutuhkan lebih banyak bantuan.
dan luangkan waktu untuk
memberikan bantuan.

2. Kurang pengetahuan keluarga


Berhubungan degan keadaan perkembangan anak yang abnormal.
Perasaan penolakan keluargan tentang kondisi anak.
Kurang pengetahuan/pengalaman merawat anak dengan D.S.
Tidak paham tentangk kondisi anak.
Tujuan :
Keluarga mengetahui kondisi keterbatasan anak dan dapat memiliki informasi dan
keterampilan merawat anak dengan D.S.
Intervensi:
14
askep perkembangan

1. Bicarakan dengan keluarga Memberi pengetahuan kepada orang


tentang keadaan anak secara tua tentang konsisi anak tanpa
asertif menyinggung perasaannya.
2. Beri kesempatan kepada keluarga Meningkatkan harga diri keluarga dan
untuk mengungkapkan harapan, untuk mengetahui sejauh mana
perasaan, dan pengetahuan tentang pengetahuan keluarga tentang
keadaan anaknya komdisi anak.
3. Ajarkan orang tua untuk memberi Anak memiliki pengetahuan dan
permainan atau latihan sesuai keterampilan yang terbatas
dengan tingkat perkembangan
anaknya
4. Beri masukan tentang dukungan Memberikan alternatif bimbingan
yang ada untuk anak kepada keluarga.

DAFTAR PUSTAKA
15
askep perkembangan

Rosa M. Sacharin; Prinsip Keperawatan Pediatrik; Edisi 2; EGC, Jakarta


Dra. Suryana; Perawatan Anak: EGC, Jakarta
Ngastiyah; Perawatan Anak Sakit; EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai