Anda di halaman 1dari 16

National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (TPB) TERHADAP


PERILAKU BERBAGI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE SHARING)
DALAM ORGANISASI

Wahyu T. Setyobudi, S.Si, MM


Faculty Member, PPM School of Management
Division Head of PPM Management Research

Abstract

Era baru yang ditandai dengan banjirnya informasi dan kemudahan untuk mengakses
pengetahuan mengharuskan perusahaan untuk selalu terdepan dalam akuisisi dan
pengembangan pengetahuan agar dapat unggul dalam persaingan. Oleh karena itu, peran
knowledgede management (KM) dalam identifikasi, akuisisi, penyimpanan dan pengembangan
pengetahuan baru dalam organisasi menjadi semakin penting untuk menjawab tantangan jaman.
Penerapan KM dalam perusahaan memerlukan kesediaan karyawan untuk berbagi pengetahuan.
Dengan demikian, suatu studi yang komprehensif mengenai apa yang mendorong karyawan
untuk berbagi pengetahuan sangat dibutuhkan. Theory of Planned Behavior (TPB) digunakan
dalam penelitian ini, dan ditemukan bahwa variable perceived behavioral control (PBC)
signifikan untuk menentukan apakah seseorang memiliki intention untuk berbagi pengetahuan
melalui presentasi di kantor. Di sisi lain, attitude dan subjective norm ternyata tidak
berpengaruh secara signifikan. Dari komponen komposit PBC, juga didapatkan kesimpulan
bahwa tidak adanya waktu khusus untuk mempersiapkan presentasi serta tidak jelasnya
prosedur berbagi pengetahuan berpengaruh signifikan. Dengan studi ini, diharapkan para
manajer dapat melakukan tindakan intervensi dengan memberikan alokasi waktu khusus untuk
persiapan presentasi dan merumuskan prosedur pelaksanaan preentasi yang terbuka dan
mengapresiasi.
Kata Kunci:
Knowledge management, sharing, theory of planned behavior.

LATAR BELAKANG PENELITIAN

Knowledge management (KM) yang mulai popular dibicarakan sejak sekitar tahun 1990
Menemukan perkembangan cepatnya pada beberapa dekade terakhir ini. Sesuai dengan survey
yang diadakan oleh Lembaga konsultansi KPMG pada tahun 2003, 80% responden perusahaan

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

di Eropa menyatakan bahwa pengetahuan adalah aset strategis perusahaan yang harus dikelola
untuk menghasilkan daya saing.

Salah satu tantangan besar dalam aplikasi KM adalah transfer tacit knowledge dan merubahnya
menjadi pengetahuan eksplisit yang dapat dikelola, yaitu disimpan, diolah dan didistribusikan.
Pengelolaan tacit knowledge baru dapat dilakukan jika terdapat budaya untuk melakukan berbagi
pengetahuan di perusahaan (KPMG:2003). Hal ini didukung pula oleh Ikka Tuomi (2002) yang
menyatakan bahwa knowledge sharing menjadi isu sentral dalam penerapan KM. Sehingga,
perusahaan semakin memahami pentingnya menciptakan suatu lingkungan yang
menumbuhkembangkan budaya berbagi pengetahuan (Bechina and Bommen : 2006)

Banyak penelitian telah dilakukan untuk meninjau budaya berbagi pengetahuan. Seperti yang
dilakukan oleh Bechina dan Bommen (2006) untuk sebuah perusahaan konsultan di Scandinavia,
Tanu Gosh (2004) yang melihat insentif apa saja yang perlu dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan perilaku berbagi pengetahuan. Namun demikian, masih sedikit penelitian yang
berfokus pada aspek individual.

Oleh karena itu, suatu penelitian yang komprehensif menyangkut aspek-aspek individual, yaitu
elemen-elemen yang berpengaruh dalam keputusan untuk berbagi pengetahuan sangat
diperlukan. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada perluasan sudut pandang
perusahaan dalam memilih program intervensi untuk meningkatkan adanya perilaku berbagi
pengetahuan.

DASAR TEORI

Theory of Planned Behavior yang sering disebut dengan TPB diusung pertama kali oleh Icek
Ajzen pada tahun 1985 melalui artikel yang berjudul From Intention To Action: A Theory Of
Planned Behavior. Ajzen menemukan bahwa sebelum behavior (b) manifest nyata, terdapat
variabel intention (int) yang mendahuluinya. TPB merupakan penyempurnaan dari teori
sebelumnya yaitu Theory of Reasoned Action (Ajzen:1975). Model utama TPB dimulai dengan

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

mengukur behavioral intention sebagai prediktor behavior. Intention dipengaruhi oleh 3 variabel
utama yaitu : attitude terhadap behavior(a), subjective norm (sn) dan perceived behavioral
control (pbc). Secara lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut ini :

Gambar 1. Theory of planned behavior model

Perilaku yang diamati dalam penelitian ini adalah perilaku berbagi pengetahuan dengan rekan
sekerja melalui presentasi di kantor. Pendefinisian perilaku di atas telah sesuai dengan kaidah
TACT (Ajzen : 2004) yang mensyaratkan perilaku memiliki elemen yaitu target, action, context
dan time. Intention (int) adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar
keinginan seseorang untuk membagi pengetahuan yang dimiliki dengan rekan sekerja. Di sisi
yang lain, attitude merupakan anteseden pertama yang membentuk int. attitude kemudian
didefinisikan sebagai komposit dari suatu behavioral beliefs (bbi) dengan evaluasi dari keluaran
kegiatan yang kita sebut sebagai outcomes evaluation (ev).

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

Semenjak pertama kali diperkenalkan, theory of planned behavior telah berhasil diaplikasikan
dalam berbagai macam konteks. Beberapa diantaranya yang popular adalah untuk memodelkan
kecurangan akademis (harding et all, 2000), partisipasi pada kegiatan fisik (Armitage : 2005),
pemilihan tempat rekreasi (Ajzen and Driver: 1990), keikutsertaan menyumbangkan darah (M.
Giles et all: 2004), dan partisipasi dalam permainan undian (walker and Courneya : 2004).

Dalam perkembangannya para ahli berkontribusi untuk melengkapi TPB dengan berbagai
variable tambahan yang diantaranya : ethical obligation dan self identity (Shaw, Shiu and
Clark:2000), moral obligation (harding et all, 2000), dan Self efficacy (M. Giles et all: 2004).

DEFINISI PERMASALAHAN

1. Manakah diantara ketiga anteseden pembentuk intention untuk


melakukan kegiatan berbagi pengetahuan dengan rekan sekerja
melalui presentasi di kantor yang signifikan memberikan pengaruh.
2. Beliefs apakah yang berpengaruh paling besar pada anteseden tersebut.

HIPOTESIS

Sesuai dengan permasalahan diatas, dibangunlah beberapa hipotesa berikut ini.

Hipotesis 1

Ho : Attitude terhadap berbagi pengetahuan melalui presentasi


berpengaruh signifikan terhadap intention untuk melakukan
presentasi berbagi pengetahuan
H1 : Attitude terhadap berbagi pengetahuan melalui presentasi
tidak berpengaruh signifikan terhadap intention untuk
melakukan presentasi berbagi pengetahuan
Hipotesis 2

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

Ho : Subjective norms berpengaruh signifikan terhadap intention


untuk melakukan presentasi berbagi pengetahuan
H1 : Subjective norms tidak berpengaruh signifikan terhadap
intention untuk melakukan presentasiberbagi pengetahuan

Hipotesis 3

Ho : Perceived behavioral control berpengaruh signifikan terhadap


intention untuk melakukan presentasi berbagi pengetahuan
H1 : Perceived behavioral control tidak berpengaruh signifikan
terhadap intention untuk melakukan presentasi berbagi
pengetahuan

METODOLOGI

Penelitian dilakukan dalam 2 tahap utama. Tahap pertama disebut sebagai tahap penggalian
belief yang bersifat eksploratori sedang tahap kedua adalah tahap pengukuran yang bersifat
kongklusif. Penelitian 2 tahap ini sesuai dengan pendapat Ajzen (2006) bahwa setiap penelitian
TPB adalah unik sehingga kurang tepat apabila mengadaptasi instrumen yang telah ada
sebelumnya.

Oleh karena itu, suatu tahap penggalian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pendahuluan.
Kuesioner pendahuluan tersebut terdiri dari 7 pertanyaan terbuka untuk mengeksplorasi beliefs, 1
pertanyaan terkait perilaku berbagi pengetahuan yang telah dilakukan dan 6 pertanyaan
mengenai profil responden. Penyebaran kuesioner dilakukan melalui e-mail. Didapat 12 respons,
setelah dilakukan pengecekan, didapat 11 kuesioner yang layak olah.

Dari ke-11 kuesioner tersebut didapatkan 54 response untuk behavioral beliefs. Ke-54 respons
tersebut dapat dikelompokkan dalam 13 beliefs yang kemudian dipilih 10 behavioral belief

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

dengan jumlah respons terbesar untuk disertakan dalam tahap selanjutnya. Selain itu juga didapat
6 pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan presentasi di kantor yang
melambangkan normatif beliefs. Dari ke-6 pihak tersebut dipilih 5 beliefs untuk disertakan dalam
tahap pengukuran. Sedangkan untuk variabel perceived control diperoleh 41 respons yang dapat
dikelompokkan menjadi 13 control belief. Dari ke-13 control beliefs ini dipilih 10 beliefs dengan
respons terbanyak untuk disertakan dalam tahap pengukuran. Selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 1.

Pada tahap pengukuran, sebuah kuesioner dengan 55 pertanyaan disebarkan dengan metode non-
probability convenience sampling kepada 100 orang, peserta program MM di Sekolah Tinggi
Manajemen PPM. Response rate 48% dan setelah dilakukan pengecekan, didapat 33 kuesioner
layak olah.

Instrumen penelitian

Kuesioner penelitian secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2. Skala pengukuran yang
digunakan dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1

Skala Yang Digunakan Dalam Kuesioner

Variabel Skala Yang Digunakan


Behavioral Intention 3 pertanyaan, 7 point skala likert
Attitude 5 pertanyaan, 7 point unipolar semantic differential
Subjective norms 3 pertanyaan, 7 points itemized scale
Perceived behavioral control 4 pertanyaan, 7 points itemized scale
Outcomes evaluation 10 pertanyaan, 7 points itemized sangat buruk – sangat baik
Behavioral beliefs 10 pertanyaaan, 7 points skala likert
Normative beliefs 5 pertanyaan, 7 points itemized scale seharusnya – tidak
seharusnya
Motivation to comply 5 Pertanyaan, 7 points tidak mengikuti – selalu mengikuti
Control beliefs 7 pertanyaan, 7 poin itemized scale, tidak pernah-sering sekali

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

Power beliefs 7 pertanyaan, 7 poin likert

HASIL ANALISIS

Reliability dan validity

Pengukuran reliability dilakukan dengan menerapkan prosedur reliability analisis pada variabel
behavioral intention, attitude, subjective norms, dan perceived behavioral control yang diukur
secara langsung. Sedangkan untuk perhitungan komposit dari keempat variabel diatas tidak perlu
dilakukan reliability analisis, karena karakteristik alamiah data terkait beliefs (Francis et all :
2004)

Uji reliability dilakukan dengan menggunakan alfa cronbach. Nilai alfa cronbach untuk keempat
variabel diatas dapat dilihat pada tabel 2 berikut :

Tabel 2 : nilai alfa cronbach dari 4 variabel direct

Variabel Cronbach Alfa


Behavioral Intention 0,920
Attitude 0,897
Subjective Norms 0,852
Perceived Behavioral Control 0,727

Nilai cronbach alfa yang berada di atas 0,06 memiliki arti keempat variabel di atas telah
memenuhi syarat untuk digunakan sebagai variabel pengukur ( Francis : 2004). hal ini sangat
dibutuhkan sesuai dengan prasyarat utama TPB yang membutuhkan reliabilitas yang tinggi
diantara pembentuk-pembentuk variabel direct (Ajzen: 2006, Francis : 2004)

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

Analisis Deskriptif dan Hubungan

Untuk menjawab permasalahan penelitian yang pertama, suatu model regresi berganda dilakukan
dengan behavioral intention sebagai dependent variable sedang attitude, subjective norms dan
PBC sebagai prediktor. Hasil dari regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3
Koefisien regresi berganda

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Mode Std. Std.
l B Error Beta B Error
1 (Constant) 1.554 1.320 1.177 .249
Attitude -.014 .184 -.013 -.074 .941
Subjective
.093 .167 .089 .553 .584
Norms
Perceived
Behavioral .695 .217 .538 3.199 .003
Control
a Dependent Variable: Behavioral Intention

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari uji t untuk variabel perceived
behavioral control adalah sebesar 0,03. Nilai signifikansi dibawah 0,05 berarti variabel PBC
merupakan variabel yang signifikan berpengaruh dalam memprediksi niat untuk melakukan
perilaku berbagi pengetahuan dengan rekan sekerja melalui presentasi di kantor. Sedangkan
variabel attitude dan subjective norm tidak signifikan berpengaruh. Selengkapnya hasil uji
hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

Tabel 4

Kesimpulan uji hipotesis

Hipothesis Nilai signifikansi Kesimpulan


1 0,941 Menerima Ho
2 0,584 Menerima Ho
3 0,003 Menolak Ho

Tabel 5:

Korelasi antar variabel

Perceived
Behavioral Subjective Behavioral
Intention Attitude Norms Control
Pearson Behavioral
Correlatio Intention 1.000 .220 .188 .550
n
Attitude .220 1.000 .261 .389
Subjective
.188 .261 1.000 .190
Norms
Perceived
Behavioral .550 .389 .190 1.000
Control
Sig. (1- Behavioral
. .109 .148 .000
tailed) Intention
Attitude .109 . .071 .013
Subjective
.148 .071 . .145
Norms

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

Perceived
Behavioral .000 .013 .145 .
Control

Tabel 5 menunjukkan korelasi antar variabel. Nilai korelasi antara PBC dan int sebesar 0,550
dengan signifikansi sangat kecil menunjukkan PBC berpengaruh kuat terhadap int. sedangkan
skor korelasi antara PBC dengan att sebesar 0,389 dengan signifikansi 0,013 menunjukkan
adanya interelasi antar variabel.

Nilai R sebesar 0,557 dapat dikatakan mencukupi untuk jenis riset seperti ini. Seperti yang
dilakukan oleh Watter (1989) mengukur partisipasi dalam pemilu dengan R = 0,43, Netemeyer,
Burton dan Johnson (1990) untuk mengukur aktivitas menurunkan berat badan dengan R= 0,56,
dan Godin, et all (1990) ketika mengukur aktivitas olahraga pada penderita jantung koroner.

Analisis lanjutan dapat dilakukan dengan cara melakukan regresi berganda antara variabel
komposit pembentuk pbc dengan ukuran langsung pbc. Hal ini dilakukan untuk mencari beliefs
apa yang berpengaruh paling besar terhadap perceived behavior control. Tabel 6 merupakan
output dari regresi berganda tersebut.

Tabel 6.

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

Regresi Berganda antara PBC dengan kompositnya

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Mode Std. Std.
l B Error Beta B Error
1 (Constant) 5.064 .589 8.593 .000
Budaya yang kurang
mendukung untuk
-.013 .016 -.174 -.825 .418
berbagi pengetahuan
di perusahaan
Kurangnya Akses
terhadap sumber .020 .015 .231 1.306 .204
pengetahuan baru
Tidak ada waktu
khusus untuk
.081 .023 .822 3.558 .002
mempersiapkan
presentasi
Fasilitas presentasi
.072 .040 .599 1.790 .086
yang kurang memadai
Prosedur berbagi
pengetahuan yang -.106 .033 -1.056 -3.193 .004
kurang jelas
Kurangnya komitmen
-.058 .031 -.461 -1.833 .079
manajemen puncak
Kurangnya
pemahaman akan -.005 .025 -.045 -.207 .838
topik yang disharing
a Dependent Variable: Perceived Behavioral Control

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

Dari tabel 5 diatas terlihat bahwa tidak adanya waktu khusus untuk mempersiapkan presentasi
dan kurangnya prosedur yang jelas untuk berbagi pengalaman di perusahaan menjadi faktor
utama yang berpengaruh terhadap PBC, dengan nilai sigifikansi berturut-turut adalah 0,002 dan
0,004.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam mengambil keputusan untuk
melakukan kegiatan berbagi pengetahuan di kantor, karyawan memiliki attitude yang sangat
baik. Hampir seluruh karyawan memandang perlu dan melihat kegiatan berbagi pengalaman
dalam suatu presentasi adalah menguntungkan. Demikian pula dengan pandangan bahwa pihak-
pihak yang penting seperti atasan langsung, karyawan senior serta keluarga juga menghendaki
karyawan untuk berbagi pengetahuan.

Namun demikian usaha perusahaan untuk membuat karyawannya gemar berbagi pengalaman
seringkali berhenti di tengah jalan. Dalam penelitian ini diungkapkan bahwa komponen
perceived behavioral control atau persepsi sulit atau tidaknya kegiatan itu menjadi faktor yang
paling berpengaruh. Dengan demikian walaupun kegiatan berbagi ini dianggap sangat penting
namun terdapat pula kesulitan untuk melaksanakannya.

Kesulitan utama yang paling menghambat adalah tidak adanya waktu khusus untuk
mempersiapkan presentasi di sela-sela kegiatan rutin yang menjadi tanggung jawab kerjanya.
Tidak adanya waktu khusus ini sering membuat presentasi berbagi pengalaman di tempat kerja
dipandang hanya merupakan tugas tambahan yang memberatkan. Dalam hal ini, intervensi
dengan cara memberi insentif tambahan diharapkan akan efektif. Usaha komunikasi mengenai
pentingnya membagi pengetahuan diprediksi kurang efektif karena nilai attitude yang telah baik.

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

Kesulitan utama yang juga dirasakan adalah tidak adanya kejelasan prosedur untuk
melaksanakan presentasi tersebut. Prosedur yang tidak jelas dapat mengakibatkan kurangnya
kepastian bagi mereka yang ingin berbagi pengetahuan yang menyulitkan. Namun demikian
prosedur yang terlalu ketat di lain sisi juga juga dipandang akan menyulitkan. Oleh karena itu,
perlu dibuat suatu prosedur yang jelas namun tetap terbuka, mengapresiasi dan berorientasi pada
result.

KETERBATASAN PENELITIAN DAN RISET LANJUTAN

Keterbatasan pertama penelitian ini adalah jumlah sampel yang relatif kecil. Selain itu cara
pengambilan sampel yang menggunakan teknik convenience dan hanya di suatu kelompok
tertentu yaitu mahasiswa MM perlu diperluas. Walaupun peserta sekolah tinggi manajemen PPM
berasal dari berbagai perusahaan dan memiliki segmen usia yang bervariasi, namun memiliki
latar belakang pendidikan dan segmen sosial yang relatif sama. Memperluas sampel dengan
mencakup segmen sosial lain diharapkan akan memperkaya penelitian dan melengkapi variasi
yang akan memperbaiki model.

Keterbatasan yang kedua terletak pada variabel PBC. Meskipun regresi berganda komponen
komposit terhadap PBC menunjukkan hasil yang baik, namun korelasi bivariat antara agregat
komponen komposit dengan pengukuran direct PBC memberikan hasil yang tidak signifikan. Hal
ini menunjukkan eksplorasi control belief pada tahap pendahuluan belum sempurna.
Ketidaksempurnaan ini kemungkinan disebabkan karena kecilnya jumlah sampel dan kurang
menyebar.

Variabel budaya berbagi pengetahuan di perusahaan dalam PBC menunjukkan korelasi antar
variabel yang signifikan untuk semua variabel komposit lainnya. Hal ini memberikan dugaan
bahwa variabel budaya berbagi pengetahuan terlalu luas untuk digunakan sebagai prediktor PBC.
Juga dimungkinkan variabel ini berperan sebagai intervening bagi PBC.

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

Penelitian selanjutnya dapat berupa pendalaman dari penelitian ini dengan jumlah sampel yang
lebih besar dan menyebar serta penyertaan variabel pengukur beliefs lainnya. Selain itu dapat
pula mengaplikasikan TPB pada konteks manajemen pengetahuan seperti sharing melalui media
tulis, akuisisi pengetahuan baru atau pengisian knowledge repository.

DAFTAR PUSTAKA

Ikka Tuomi, The future of Knowledge Management, lifelong learning in Europe (LLinE) Vol
VII, issue 2/2002, pp 69-79

Tanu Gosh, Creating incentives For Knowlegde Management, MIT Sloan School of
Management Paper Spring, 2004

AA. Bechina and Thommy Bommen, Knowledge Sharing Practices: analysis of a Global
Scandinavian Consulting Company, The electronic journal of knowledge Management vol 4
issue 2, pp 109-116.

M. Gilles et all, an application of the theory of planned behavior to blood donation : the
importance of self efficacy, Health education Research theory and practices, May 2004

Icek Ajzen and BL. Driver; Application of Theory of planned behavior to leisure choice,
Proceedings sixth Canadian congress on leisure research, 1990

Icek Ajzen, The Theory of planned behavior, organizational behavior and human processes,
1991

Ajzen, Icek, Constructing a TPB Questionaire : conceptual and methodological consideration,


2006 (unpublished)

Hardings et all, The Theory of Planned Behavior as a Model of Academic Dishonesty in


Engineering and Humanities Undergraduates, 2000

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

Armitage, Christopher, Can the Theory of Planned Behavior Predict the Maintenance of Physical
Activity?, Journal of health psychology, 2005 vol 24 no 3, pp235-245

Walker et all, Ethnicity, Gender, and the Theory of Planned Behavior: The Case Of Playing The
Lottery

Francis et, all, Constructing Questionnaires Based On The Theory Of Planned Behavior: A
Manual For Health Services Researchers, Centre for Health Services Research, University of
Newcastle, 2004
LAMPIRAN 1

Beliefs yang Didapat Dari Penelitian Tahap-1

No Behavioral Beliefs
1 MENDAPAT MASUKAN DARI SUDUT PANDANG YANG BERBEDA
2 MELATIH KEMAMPUAN PRESENTASI
3 SEMAKIN MENAMBAH PENGETAHUAN YANG DISHARING
4 MEMBUTUHKAN BANYAK WAKTU UNTUK PERSIAPAN
5 AJANG SOSIALISASI DI LINGKUNGAN KANTOR
6 MENIMBULKAN ADU ARGUMENTASI YANG SALING MENJATUHKAN
7 MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN REKAN KERJA
8 BERKONTRIBUSI PADA PENGEMBANGAN PENGETAHUAN ORGANISASI
ORANG LAIN AKAN MENJIPLAK BAHAN PRESENTASI UNTUK
9 KEPENTINGAN SENDIRI
10 MENGUKUR PEMAHAMAN ATAS MATERI YANG KITA PRESENTASIKAN
11 UPDATE TERHADAP PERKEMBANGAN PENGETAHUAN TERKINI
12 TAMBAHAN PEKERJAAN YANG KURANG PERLU

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 


National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 

Makassar, 27 November 2008

13 MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI


14 MENIMBULKAN IRI DI ANTARA REKAN SEKERJA

NO Control Beliefs
BUDAYA MEMBAGI PENGETAHUAN MELALUI PRESENTASI YANG TELAH
1 TERBENTUK
2 ADANYA MEDIA UNTUK BERBAGI DAN MENGAKUISISI PENGETAHUAN
3 ALOKASI WAKTU KHUSUS UNTUK MEMPERSIAPKAN PRESENTASI
4 FASILITAS PRESENTASI (RUANG, KOMPUTER, PROJECTOR, DLL)
5 ADA PROSEDUR YANG JELAS
6 KOMITMEN MANAJEMEN PUNCAK
7 JADWAL RUTIN
8 LINGKUNGAN KERJA YANG MENDUKUNG BUDAYA SHARING
9 ANTUSIASME REKAN SEKERJA
10 KEBIJAKAN PERUSAHAAN HANYA BERORIENTASI PADA PROFIT SEMATA
11 PEMAHAMAN AKAN TOPIK YANG AKAN DI SHARING
12 ETIKA BERBAGI PENGETAHUAN YANG DISEPAKATI BERSAMA
13 TIDAK ADA ANGGARAN

Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb)….. 

Anda mungkin juga menyukai