TIM PENYUSUN
Pengarah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
Nurbit
Penanggungjawab
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
Dedy Rochyani, SKM, M.Kes
Ketua
Kepala Sub Bagian Program, Informasi dan Hubungan masyarakat
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
Didi Dwiantoro, SKM, M.Kes
Sekretaris/ Editor
Fenti Mansyar, SE, M.Si
Anggota
Jaya Hadi Fitrah, SKM
Sofna Almou Dudi, AMK
Kontributor
Sekretariat Dinas Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang P2P
Puskesmas se‐Kabupaten Kampar
RSUD Bangkinang
KATA PENGANTAR
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAMPAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia Allah SWT Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar pada akhirnya berhasil
menyusun “Profil Kesehatan Kabupaten Kampar tahun 2017”. Profil Kesehatan
Kabupaten Kampar terbit untuk merespon tingginya kebutuhan akan data dan
informasi.
Saya menyadari bukan hal mudah dapat menyajikan data yang berkualitas
sesuai kebutuhan dan tepat waktu. Pemenuhan kelengkapan data baik dari segi
cakupan wilayah maupun indikator merupakan masalah utama yang ditemui dalam
rangka penyusunan Profil yang tepat waktu. Kendala ini ditemui dalam pengelolaan
data dan informasi baik ditingkat Puskesmas maupun Program di Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar. Selain itu, dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kampar
diperlukan komitmen bersama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dan
Puskesmas dalam mewujudkan penyediaan data yang lengkap, akurat, dan tepat
waktu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar telah melakukan banyak upaya agar data
dan informasi yang disajikan pada Profil Kesehatan Kabupaten Kampar dapat hadir
lebih cepat dibandingkan tahun‐tahun sebelumnya. Saya sangat berharap dengan
hadirnya “ Profil Kesehatan Kabupaten Kampar 2017” ini, kebutuhan terhadap data
dan informasi kesehatan disemua lini, baik institusi pemerintah, institusi swasta,
organisasi profesi, mahasiswa dan kelompok masyarakat lainnya dapat terpenuhi
dengan baik.
Profil Kesehatan ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan dalam
mengukur kinerja program pembangunan kesehatan di Kabupaten Kampar yang
berguna bagi perencanaan program pembangunan kesehatan berikutnya.
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A.Latar Belakang ............................................................................... 1
B.Tujuan Penyusunan Profil ............................................................. 5
C.Manfaat Penyusunan Profil .......................................................... 6
D.Sistematika Penyajian ................................................................... 6
E.Jenis dan Cara Pengumpulan Data ............................................... 7
F.Pengolahan dan Analisa Data ....................................................... 8
BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................................... 9
A. Administrasi Pemerintahan .......................................................... 9
B. Keadaan Geografis ........................................................................ 9
C. Keadaan Iklim ................................................................................ 11
D. Keadaan Demografi ....................................................................... 12
E. Sosial Ekonomi, Budaya dan Pendidikan ...................................... 14
F. Keadaan Lingkungan ..................................................................... 17
G. Gambaran Dinas Kesehatan .......................................................... 20
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN .............................................................. 25
A. Keadaan Derajat Kesehatan .......................................................... 25
1. Mortalitas ............................................................................ 25
(1) Angka Kematian Bayi (AKB) ........................................... 26
(2) Angka Kematian Balita (AKABA) .................................... 27
(3) Angka Kematian Ibu (AKI) .............................................. 27
2. Morbiditas ........................................................................... 29
a. Penyakit Menular Langsung .......................................... 29
1) Penanggulangan Penyakit TB Paru .......................... 29
Halaman
Tabel 2.1 : Jumlah Penduduk Kabupaten Kampar Menurut Jenis Kelamin
Sex Ratio Tahun 2013 – 2017 ....................................................... 14
Tabel 4.1 : Target dan Realisasi Capaian SPM Bidang Kesehatan di
Kabupaten Kampar ....................................................................... 56
Tabel 4.2 : Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap pada Puskesmas
dan Rumah Sakit di Kabupaten Kampar ....................................... 58
Tabel 4.3 : Persentase Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak
Per Pukesmas di Kabupaten Kampar Tahun 2017 ........................ 67
Tabel 4.4 : Persentase Desa yang Melaksanakan STBM Menurut Puskesmas
di Kabupaten Kampar Tahun 2017 ............................................... 69
Tabel 4.5 : Persentase Tempat‐Tempat Umum Memenuhi Syarat
Menurut Puskesmas di Kabupaten Kampar Tahun 2017 ............. 71
Tabel 4.6 : Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat
Menurut Puskesmas di Kabupaten Kampar Tahun 2017 ............. 73
Tabel 5.1 : Ratio Keberadaan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Kampar
Tahun 2017 ................................................................................... 88
Halaman
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan hal yang dinamis, sistematis dan
berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi‐
tingginya. Maka untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai
dengan Visi Kabupaten Kampar yang juga menjadi Visi Dinas Kesehatan Tahun 2017 –
2022 yaitu “Terwujudnya Kabupaten Kampar sebagai Wilayah Industri dan Pertanian
yang Maju degan Masyarakat yang Religius, Beradat, Berbudaya dan Sejahtera”.
Untuk itu perlu ditetapkan berbagai program kesehatan yang telah disesuaikan
dengan prioritas masalah kesehatan yang terdapat dimasyarakat, dengan
mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta ketersediaan
sumber daya yang ada.
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi‐tingginya.
Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa
Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.
Pembangunan kesehatan harus diimbangi dengan intervensi perilaku yang
memungkinkan masyarakat lebih sadar, mau dan mampu melakukan hidup sehat
sebagai prasarat pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Untuk
menjadikan masyarakat mampu hidup sehat, masyarakat harus dibekali dengan
pengetahuan tentang cara‐cara hidup sehat. Oleh sebab itu promosi kesehatan
hendaknya dapat berjalan secara integral dengan berbagai aktivitas pembangunan
kesehatan sehingga menjadi arus utama pada percepatan mewujudkan jaminan
kesehatan masyarakat semesta.
Arah pembangunan kesehatan adalah sebagai berikut ; 1) Pembangunan
kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional, 2) Pelayanan
kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat harus diselenggarakan secara
bermutu, adil dan merata dengan memberikan pelayanan khusus kepada penduduk
miskin, anak‐anak dan para lanjut usia yang terlantar, baik diperkotaan maupun
dipedesaan, 3) Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan strategi
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 1
pembangunan profesionalisme, desentralisasi dan jaminan pemeliharaan kesehatan
dengan memperhatikan berbagai tantangan yang ada saat ini, 4) Upaya pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan masyarakat dilaksanakan melalui program peningkatan
perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan sehat, pelayanan kesehatan dan
didukung oleh sistem pengamatan, informasi dan manajemen yang handal.
Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan
Negara Indonesia yang ditandai penduduk yang hidup dengan perilaku dan dalam
lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal
diseluruh wilayah Republik Indonesia.
Adapun tujuan utama dari pembangunan kesehatan yaitu; 1) Peningkatan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan, 2)
Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan, 3) Pengurangan
kesakitan dan kematian, 4) Pengembangan keluarga sehat sejahtera.
Kebijakan pembangunan kesehatan adalah sebagai berikut; 1) Peningkatan
kerjasama lintas sektor.
Untuk optimalisasi hasil pembangunan berwawasan kesehatan, kerjasama lintas
sektor merupakan hal yang utama dan karena itu perlu digalang serta dimantapkan
secara seksama. Sosialisasi masalah‐masalah kesehatan pada sektor lain perlu
dilakukan secara intensif dan berkala. Kerjasama lintas sektor harus mencakup pada
tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian serta melandaskan dengan seksama
pada dasar‐dasar pembangunan kesehatan, 2) Peningkatan perilaku, pemberdayaan
masyarakat dan kemitraan swasta.
Masyarakat dan swasta perlu berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan. Dalam kaitan ini perilaku hidup masyarakat sejak usia dini perlu
ditingkatkan melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan,
sehingga menjadi bagian dari norma hidup dan budaya masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Peran
masyarakat dalam pembangunan kesehatan terutama melalui penerapan konsep
pembangunan kesehatan masyarakat tetap didorong bahkan dikembangkan untuk
menjamin terpenuhinya kebutuhan serta keseimbangan upaya kesehatan, 3)
Peningkatan kesehatan lingkungan. Kesehatan lingkungan perlu diselenggarakan
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yaitu keadaan lingkungan yang
bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 2
4) Peningkatan upaya kesehatan. Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, melalui upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan serta upaya
khusus melalui pelayanan kemanusiaan dan darurat atau kritis. Selanjutnya,
pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu terus‐menerus
diupayakan. 5) Peningkatan sumber daya kesehatan. Pengembangan tenaga
kesehatan harus menunjang seluruh upaya pembangunan kesehatan dan diarahkan
untuk menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan terampil sesuai pengembangan
ilmu dan teknologi, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, serta
berpegang teguh pada pengabdian Bangsa dan Negara dari etika profesi, 6)
Peningkatan kebijakan dan Manajemen Pembangunan kesehatan. Kebijakan dan
Manajemen Pembangunan kesehatan perlu makin ditingkatkan terutama melalui
peningkatan secara strategis dalam kerjasama antara sektor kesehatan dan sektor
lain yang akan terkait dan antara berbagai program kesehatan serta antara para
pelaku dalam Pembangunan kesehatan sendiri. 7) Peningkatan ilmu pengetahuan
dan teknologi kesehatan.
Penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan akan terus dikembangkan
secara terarah dan bertahap dalam rangka menunjang upaya kesehatan, utamanya
untuk mendukung perumusan kebijaksanaan, membantu memecahkan masalah
kesehatan dan mengatasi kendala dalam pelaksanaan program kesehatan, 8)
Peningkatan lingkungan sosial budaya. Selain berpengaruh positif, globalisasi juga
menimbulkan perubahan lingkungan sosial dan budaya masyarakat yang dapat
berpengaruh negatif terhadap pembangunan kesehatan. Untuk itu sangat diperlukan
peningkatan ketahanan sosial dan budaya masyarakat melalui peningkatan sosial
ekonomi masyarakat, sehingga dapat mengambil manfaat yang sebesar‐besarnya dan
sekaligus meminimalkan dampak negatif dari Globalisasi.
Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan,
kualitas dari sistem informasi kesehatan Regional dan Nasional sangat ditentukan
oleh kualitas dari sistem‐sistem informasi Kabupaten. Sistem Informasi Kesehatan
adalah tulang punggung bagi pelaksanaan Pembangunan daerah berwawasan
kesehatan di Kabupaten atau dengan kata lain sistem informasi kesehatan Kabupaten
dapat memberikan arah dalam penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan di
Kabupaten berdasarkan fakta (evidence based decision making). Salah satu produk
dari sistem informasi Kesehatan Kabupaten adalah ” Profil Kesehatan Tahunan ” yang
diharapkan akan terbit secara berkala guna menyediakan data dan informasi yang
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 3
bermanfaat bagi para pengambil keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi hasil kegiatan secara transparan, efisien dan efektif.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar adalah sarana untuk memantau dan
mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kampar yang
merupakan modal dasar demi tercapainya Indonesia Sehat 2017. Pembangunan
kesehatan di Kabupaten Kampar merupakan bagian terpadu dari pembangunan
bidang sosial budaya serta bagian integral dari pembangunan kesehatan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Pembangunan kesehatan ini diarahkan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ditunjang dengan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat secara optimal, yaitu sehat secara fisik, mental dan
sosial serta beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai mana yang tercantum di
dalam definisi sehat WHO.
Dalam upaya pencapaian tujuan Pembangunan kesehatan tersebut, maka arah
kebijakan sektor kesehatan di Kabupaten Kampar meliputi upaya peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan pada setiap strata pelayanan. Dengan mengikuti pola
paradigma sehat dimana pembangunan kesehatan sekarang lebih mengedepankan
upaya Preventif dan Promotif dibandingkan upaya Kuratif dan Rehabilitatif. Untuk
mengukur keberhasilan Pembangunan kesehatan diperlukan indikator yang dikenal
dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan yang diselenggarakan
oleh Kabupaten, serta indikator kinerja lainnya yang ada di Kabupaten Kampar.
Dimana hal tersebut seluruhnya tertuang pada dokumen Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, yang merupakan salah satu unsur yang
digunakan untuk pelaporan hasil pembangunan kesehatan pada tiap Kabupaten
dibuat dalam Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).
SIKNAS merupakan suatu sistem yang sangat penting, merupakan bagian vital
dari Sistem Kesehatan yang dibangun dari himpunan atau jaringan sistem‐ sistem
Informasi Kesehatan. Salah satu upaya pengembangan SIKNAS tersebut adalah
dengan mengembangkan sistem pengumpulan data yang sistematis serta
menggunakan metode pengolahan data menjadi suatu bentuk informasi yang
diterbitkan di dalam Profil Kesehatan yang dapat dijadikan sebagai arah
pengembangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang optimal, khususnya Kabupaten
Kampar. Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 memuat berbagai data
tentang kesehatan, yang meliputi data derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan
sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang
berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, data sosial ekonomi,
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 4
data lingkungan dan data lain yang berhubungan dengan kesehatan. Data di analisis
dengan analisis sederhana, untuk beberapa masalah kesehatan yang dianggap
penting akan dianalisis lebih lanjut dan lebih rinci, untuk mencari apa yang menjadi
faktor penyebabnya.
Tujuan utama diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Kampar ini adalah
agar diperoleh gambaran keadaan kesehatan secara deskriptif di Kabupaten Kampar
khususnya untuk Tahun 2017 dalam bentuk narasi, tabel, dan gambar. Profil
Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017, diharapkan dapat memberikan data yang
akurat kepada penentu kebijakan (stake holder) di Kabupaten Kampar dan sebagai
bukti untuk dapat dilakukan pengambilan keputusan berdasarkan fakta (evidence
based decision making). Selain itu Profil Kesehatan ini dapat digunakan sebagai
sarana penyedia data dan informasi dalam rangka Evaluasi dan Perencanaan kegiatan
rutin Tahunan, serta pemantauan pencapaian Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan
di Kabupaten Kampar.
B. Tujuan Penyusunan Profil
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten ini adalah untuk
mendapatkan data yang dapat diolah menjadi suatu informasi kesehatan serta
diketahuinya faktor‐faktor kesehatan lain yang dapat dijadikan sebagai bahan
penilaian tercapai atau tidaknya Kabupaten Sehat, yang pada akhirnya diketahui
gambaran kondisi Pembangunan kesehatan yang dapat dijadikan sebagai dasar
pertimbangan untuk menentukan langkah‐langkah Perencanaan selanjutnya bagi
stake holder atau pemegang kebijakan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penyusunan Profil adalah ; 1) Menggambarkan kondisi
derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Kampar dengan indikator Mortalitas,
Morbiditas dan Status Gizi, 2) Menggambarkan upaya kesehatan yang terdiri atas
pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat dan keadaan lingkungan, 3)
Menggambarkan kondisi Sumber Daya Kesehatan terdiri atas sarana kesehatan,
tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan, 4) Mengetahui gambaran
permasalahan dan hambatan pencapaian Pembangunan kesehatan di Kabupaten
Kampar, 5) Mendapatkan Data atau informasi lainnya yang berkaitan dengan Profil
Kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 5
C. Manfaat Penyusunan Profil
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan Profil kesehatan ini adalah ; 1)
Sebagai alat yang digunakan untuk mengevaluasi program‐program yang telah
dilaksanakan, 2) Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan langkah‐
langkah selanjutnya dalam usaha meningkatkan dan mengembangkan Pembangunan
Kabupaten khususnya Pembangunan di bidang kesehatan, 3) Dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk penyusunan Profil Kesehatan Provinsi dan Profil
Kesehatan Nasional.
Profil Kesehatan Kabupaten yang merupakan salah satu produk Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) Kabupaten yang diharapkan dapat digunakan sebagai
sarana penyedia data dan informasi, sangat penting artinya bagi para pengambil
keputusan dan penentu kebijakan di Kabupaten terutama dalam bidang kesehatan.
Sistem Informasi yang baik harus dapat memberikan gambaran atau situasi yang
akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan agar penentu kebijakan dapat
mengambil keputusan berdasarkan fakta (evidence based decision making).
Sistem Informasi Kesehatan yang ditampilkan dalam bentuk Profil Kesehatan
Kabupaten Kampar Tahun 2017 ini menampilkan berbagai indikator‐indikator yang
digunakan untuk kebutuhan bahan penilaian demi tercapai atau tidaknya “Kabupaten
Sehat” yang selanjutnya dijadikan dasar untuk penilaian “Provinsi Sehat” dan
“Indonesia Sehat 2017” sehingga didapat keselarasan atau kompatibilitas antar
Profil‐Profil Kesehatan yang dijadikan sebagai dasar penilaian untuk tingkat
administrasi yang lebih tinggi, maka Profil Kesehatan Kabupaten Kampar dalam
penyajiannya, khususnya menyangkut indikator dan sistematika tetap mengacu atau
berpedoman kepada petunjuk yang telah ditetapkan.
D. Sistematika Penyajian
Untuk lebih memudahkan dalam memahami Profil Kesehatan Kabupaten
Kampar Tahun 2017 ini, maka sistematika penyajiannya adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan secara singkat tentang maksud dan tujuan Profil
Kesehatan serta sistematika dari penyajiannya.
Bab II Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Kampar. Selain
uraian tentang letak administratif, geografis dan informasi lainnya, bab ini
juga mengulas faktor‐faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 6
faktor‐faktor lainnya misalnya kependudukan (demografi), ekonomi,
pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka
kesakitan dan angka status gizi masyarakat
Bab IV Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan
kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang
diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kabupaten Kampar
Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab VI Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal‐hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Kampar tahun 2017.
Selain keberhasilan‐keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga
mengemukakan hal‐hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan kesehatan.
Lampiran
Pada lampiran ini berisi tabel resume atau angka pencapaian Kabupaten
Kampar dan 81 tabel data kesehatan yang terkait kesehatan yang responsif
gender.
Profil kesehatan disajikan dalam bentuk tercetak (berupa buku) atau dalam
bentuk lain (softcopy).
E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data Profil dilakukan dengan dua cara yaitu secara aktif dan pasif.
Secara aktif berarti petugas pengelola data Dinas Kesehatan berupaya aktif
mengumpulkan data dari Puskesmas, Rumah Sakit dan ke Instansi Dinas terkait.
Secara pasif artinya petugas pengelola data Dinas Kesehatan menunggu laporan yang
berasal dari Puskesmas, seksi‐seksi pemegang program di Dinas Kesehatan yang
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 7
merupakan laporan hasil kegiatan baik dari Rumah Sakit maupun Puskesmas. Tingkat
keberhasilan pengumpulan data secara aktif jauh lebih besar dibandingkan dengan
pengumpulan data secara pasif.
F. Pengolahan dan Analisa Data
Data yang dikumpulkan kemudian diolah, pengolahan data meliputi empat
proses yaitu ; 1) Editing data yaitu pemeriksaan kelengkapan data di semua variabel
yang akan dimasukkan dalam format tabel Profil, 2) Entri data, data dientri kedalam
format tabel Profil yang telah disediakan, 3) Cleaning data yaitu Proses pengecekan
data untuk memeriksa konsistensi dan memberi perlakuan pada data yang kurang
lengkap. Pengecekan konsistensi meliputi pemeriksaan terhadap data yang out of
range, tidak konsisten secara logika dan ada nilai‐nilai yang tidak terdefinisi.
Sedangkan perlakuan terhadap data yang kurang lengkap yaitu memberi nilai dari
suatu variabel yang tidak diketahui dikarenakan tidak ada pelaporannya. Jika telah
dibersihkan maka data siap untuk dianalisis.
Analisis dilakukan untuk pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dilakukan
dengan membandingkan antara data dengan rencana kerja. Sedangkan evaluasi
membandingkan data dengan tujuan program.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 8
GAMBARAN UMUM
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Administrasi Pemerintahan
Kabupaten Kampar terbentuk sejak Tahun 1956 berdasarkan Undang‐undang
nomor 12 Tahun 1956 dengan Ibukota Kabupaten di Bangkinang. Pada awalnya
Kabupaten Kampar terdiri dari 19 Kecamatan dengan dua Pembantu Bupati sesuai
dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau nomor
KPTS.318/VII/1987, tanggal 17 Juli 1987.
Pembantu Bupati Wilayah I berkedudukan di Pasir Pangaraian dan pembantu
Bupati wilayah II di Pangkalan kerinci. Pembantu Wilayah I mengkoordinir wilayah
Kecamatan Rambah, Tandun, Rokan IV Koto, Kunto Darussalam, Kepenuhan dan
Tambusai. Sedangkan pembantu Wilayah II mengkoordinir wilayah Kecamatan
Langgam, Pangkalan Kuras, Bunut dan Kuala Kampar. Kecamatan lainnya yang tidak
termasuk ke dalam dua wilayah I dan II tersebut dikoordinir langsung oleh
Kabupaten.
Dengan diberlakukannya Undang‐undang Nomor 53 tahun 1993 Juncto Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 75 tahun 1999, tanggal 24 Desember 1999,
maka Kabupaten Kampar resmi dimekarkan menjadi 3 kabupaten yaitu Kabupaten
Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kampar. Sebagai Kabupaten,
Kampar dikepalai oleh seorang Bupati dengan satu orang Wakil Bupati.
Kabupaten Kampar terdiri dari 21 Kecamatan dan 250 Desa atau Kelurahan.
Dari 250 Desa atau Kelurahan yang ada di Kabupaten Kampar sebanyak 178 Desa
(71,2 persen) merupakan Desa non tertinggal, 55 Desa (22 persen) merupakan Desa
tertinggal dan 17 Desa (6,8 persen) merupakan Desa sangat tertinggal. Desa sangat
tertinggal banyak terdapat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu sebanyak 9 Desa.
B. Keadaan Geografis
Kabupaten Kampar terletak antara 01°00’40” Lintang Utara sampai 00°27’00”
Lintang Selatan, 100°28’30” ‐ 101°14’30” Bujur Timur dengan batas wilayah adalah
sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 9
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi Sumatera
Barat.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak.
Luas wilayah Kabupaten Kampar ± 1.128.928 Ha atau ± 11,94% dari luas
wilayah Provinsi Riau (94.561,60 km²). Administrasi Pemerintahan di Kabupaten
Kampar terbagi atas 21 Kecamatan, 250 Desa dan Kelurahan. Kecamatan terluas
wilayahnya adalah Kecamatan XIII Koto Kampar yaitu 1.406,40 km² (12,46%) diikuti
Kecamatan Tapung Hulu seluas 1.365,97 km² (12,10%), sedangkan Kecamatan
Kampar dengan luas 79,84 km² (0,71%) dan Kecamatan Rumbio Jaya seluas 76,92 km²
(0,68%) merupakan Kecamatan yang terkecil luasnya di Kabupaten Kampar.
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kabupaten Kampar
Di daerah Kabupaten Kampar terdapat dua buah sungai besar dan beberapa
sungai kecil yaitu:
a. Sungai Kampar yang panjangnya ± 413,5 km dengan kedalaman rata‐rata 7,7 km
dengan lebar rata‐rata 143 meter. Bagian sungai ini melewati beberapa
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 10
Kecamatan yaitu: Kecamatan XIII Koto Kampar, Bangkinang, Kuok, Kampar, Siak
Hulu dan Kampar Kiri.
b. Sungai Siak bagian Hulu yakni panjangnya ± 90 km dengan kedalaman rata‐rata 8 –
12 meter yang melintasi Kecamatan Tapung.
Sungai‐sungai besar yang terdapat di Kabupaten Kampar ini sebagian masih
berfungsi dengan baik, yaitu sebagai prasarana perhubungan, sumber air bersih, budi
daya ikan, maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang).
Sebagian besar Kabupaten Kampar merupakan daerah perbukitan yang berada
di sepanjang Bukit Barisan yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dengan
ketinggian antara 0 – 500 meter dari permukaan laut.
Struktur tanah atau jenis tanah adalah arganosol, gleihumus, aluvial,
hidromorfik kelabu, podzolik merah kuning, litosol dan regosol. Jenis tanah arganosol
tersebar luas di dataran rendah berawa‐rawa dan berasosiasi dengan humus. Tanah
arganosol ini semakin jauh dari pinggir sungai semakin tebal bahan gambutnya
dikenal dengan type gambut ombrogen.
Jarak lurus ibu kota Kecamatan yang terdekat dengan Ibu Kota Kabupaten
adalah Ibu Kota Kecamatan Bangkinang Seberang (Desa Muara Uwai) yaitu ± 3 km
(kecuali Kecamatan Bangkinang). Sedangkan jarak yang terjauh adalah Ibu Kota
Kecamatan Kampar Kiri Hulu (Desa Gema) yaitu ± 140 km.
Dilihat dari ketinggian beberapa daerah atau kota di Kabupaten Kampar dari
permukaan laut berkisar antara 26‐100 meter. Daerah atau Kota yang tertinggi
adalah Desa Gema yakni 100 meter dan yang terendah adalah Desa Tambang yakni
26 meter.
C. Keadaan Iklim
Kabuzpaten Kampar pada umumnya beriklim tropis dengan temperatur
maksimum rata‐rata 32° C ‐ 33° C. Keadaan iklim di Kabupaten Kampar berdasarkan
laporan pengamatan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kampar pada
Tahun 2017 yang digambarkan dalam bentuk jumlah curah hujan dan jumlah hari
hujan, Curah hujan pada tahun 2016 terdiri dari bulan Januari 9 kali, bulan Februari
11 kali, bulan Maret 15 kali, bulan April 8 kali, bulan Mei 15 kali, bulan Juni 3 kali,
bulan Juli 6 kali, bulan Agustus 6 kali, bulan September 10 kali, bulan Oktober 11 kali,
bulan Nopember 15 kali dan bulan Desember 19 kali. Jadi dapat disimpulkan curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2017.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 11
D. Keadaan Demografi
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang besar bukan hanya merupakan modal tetapi juga
merupakan beban di dalam pembangunan, karenanya pembangunan diarahkan
kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia seiring dengan laju
pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk. Penduduk Kabupaten Kampar berdasarkan hasil registrasi penduduk
pertengahan tahun 2017 berjumlah 785.941 jiwa.
Dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2016 berjumlah 765.340
jiwa dan pada pertengahan 2015 jumlah penduduk Kabupaten Kampar yaitu
767.300 jiwa. Perkembangan penduduk dari tahun 2013‐2017 dapat dilihat pada
grafik 2.1 dibawah ini:
Grafik 2.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Kampar
Tahun 2013 – 2017
760.000
740.000
720.000
700.000
680.000
660.000
640.000
620.000
600.000
2013 2014 2015 2016 2017
2. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Kabupaten Kampar pada tahun 2017 adalah 61 jiwa
per km2, sedangkan kepadatan penduduk pada tahun 2016 adalah 59,5 jiwa per
km2 dan pada tahun 2015 kepadatan penduduk di Kabupaten Kampar sebanyak
62,23 jiwa per km2. Kepadatan penduduk per km2 yang tertinggi terdapat di
Kecamatan Kampar 3,44 selanjutnya Kecamatan Rumbio Jaya 2,11. Kepadatan
penduduk per km2 yang terendah terdapat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu
sebesar 0,09 dan Kecamatan Kampar Kiri Hilir 0,16.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 12
Gambar 2.2
Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Kampar Tahun 2017
3. Sex Ratio
Sex Ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jumlah
penduduk menurut jenis kelamin. Rasio ini merupakan perbandingan antara
banyaknya penduduk laki‐laki dan perempuan di suatu daerah tertentu.
Perkembangan penduduk menurut sex ratio pada Tahun 2013 sebesar 106, yang
berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 106 penduduk laki‐laki. Pada
Tahun 2014 sex ratio sebesar 101, berarti setiap 100 penduduk perempuan
terdapat 101 penduduk laki‐laki. Pada Tahun 2015 sex ratio sebesar 103, berarti
setiap 100 penduduk perempuan terdapat 103 penduduk laki‐laki. Pada Tahun
2016 sex ratio sebesar 101, berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat
101 penduduk laki‐laki, Tahun 2017 sex ratio sebesar 103, berarti setiap 100
penduduk perempuan terdapat 103 penduduk laki‐laki. Angka sex ratio antar
Kabupaten/kota di Provinsi Riau tidak berbeda jauh.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 13
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini :
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Kampar Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio
Tahun 2013‐2017
No Tahun Laki‐Laki Perempuan Sex Ratio
1 2013 354.836 333.368 106
2 2014 371.634 367.427 101
3 2015 390.128 377.172 103
4. 2016 385.215 380.125 101
5. 2017 389.196 376.144 103
E. Sosial Ekonomi, Budaya dan Pendidikan
1. Sosial Ekonomi
Uraian keadaan ekonomi secara umum meliputi jenis pekerjaan serta tingkat
pendidikan.
a. Pekerjaan
Sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi jumlah
penduduk usia kerja. Penduduk usia kerja akan mempengaruhi jumlah
angkatan kerja yang selanjutnya akan membutuhkan lapangan kerja.
Berdasarkan hasil Susenas 2011 jumlah penduduk usia kerja (penduduk
berumur 15 tahun keatas) yang masuk angkatan kerja sebesar 90,05 % dan
bukan angkatan kerja 9,95 %. Dari 90,05 % angkatan kerja tersebut yang
bekerja hanya 50,68 %, sedangkan yang mencari pekerjaan adalah 39,37 %.
Dilihat dari lapangan usaha penduduk yang bekerja di Kabupaten Kampar
sebagian besar bekerja pada sektor Pertanian yakni sebesar 67,22 %,
Perkebunan dan Kehutanan. Kemudian yang menyerap pasar kerja berikutnya
adalah jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 11,35 % dan pada
sektor Perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 7,77 %.
Sedangkan persentase terkecil bekerja pada sektor listrik, gas dan air hanya
0,22 %.
Melihat proporsi angkatan kerja yang mayoritas petani, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa tingkat pendidikan dan pengetahuan dibidang
kesehatan masih sangat rendah, walaupun rata‐rata tingkat ekonomi berada
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 14
pada posisi yang relatif tinggi, karenanya dalam upaya meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku yang diharapkan dapat mendukung program
kesehatan diperlukan suatu upaya yang spesifik terhadap mereka, sehingga
program kesehatan dapat benar‐ benar menyentuh sasaran yang di harapkan.
b. Tingkat Sosial
Masalah kependudukan tidak hanya terletak pada tingkat kepadatan dan
penyebaran penduduk, namun telah bergeser kepada masalah kualitas seperti
halnya kemiskinan dan gender. Berbagai program pengentasan kemiskinan
telah dilaksanakan oleh berbagai dinas, instansi berwenang di bawah
koordinasi Pemerintah Daerah, baik melalui bantuan langsung maupun tidak
langsung dengan sumber dana pinjaman luar negeri dan biaya kompensasi
pengurangan subsidi bahan bakar minyak yang semuanya ini merupakan
bentuk kepedulian Pemerintah pada masyarakat, terutama masyarakat yang
berada di bawah garis kemiskinan.
Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS ‐
BBM) bidang kesehatan adalah program kesehatan dalam rangka peningkatan
mutu pelayanan kesehatan terhadap keluarga miskin (Gakin). Perkembangan
jumlah keluarga miskin menurut indikator kesehatan dari Tahun ke Tahun
selama Program diluncurkan memperlihatkan bahwa pada Tahun 2013 jumlah
masyarakat miskin 136.466 yang memperoleh pelayanan kesehatan di sarana
kesehatan strata 1 adalah 39.196. Pada Tahun 2014 jumlah masyarakat miskin
136.466 jiwa yang memperoleh pelayanan kesehatan disarana kesehatan
22.871 jiwa. Pada Tahun 2015 jumlah masyarakat miskin 269.879 jiwa yang
memperoleh pelayanan kesehatan disarana kesehatan strata 1 adalah 99.214
jiwa. Pada Tahun 2016 jumlah masyarakat miskin 279.611 jiwa yang
memperoleh pelayanan kesehatan disarana kesehatan strata 1 adalah 129.149
jiwa. Pada Tahun 2017 jumlah masyarakat miskin 295.387 jiwa yang
memperoleh pelayanan kesehatan disarana kesehatan strata 1 adalah 117.118
jiwa, masyarakat miskin yang ada semuanya mencakup JAMKESMAS dan
JAMKESDA. Jumlah masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan
mengalami penurunan dari Tahun sebelumnya.
2. Pendidikan
Keberhasilan Pembangunan di suatu wilayah sangat ditentukan oleh kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia di wilayah tersebut, apalagi di era
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 15
Globalisasi saat ini. Rendahnya kualitas SDM sudah barang tentu akan
menghambat Pembangunan yang dijalankan oleh suatu Wilayah yang pada
akhirnya berdampak pada masyarakat itu sendiri dengan lambat tercapainya
tujuan Pembangunan yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pendidikan
mempunyai peranan penting bagi suatu Bangsa dan merupakan suatu sarana
untuk meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan manusia. Kualitas sumber daya
manusia sangat tergantung dari kualitas Pendidikan.
Salah satu indikator untuk mengukur kualitas SDM yang digunakan adalah
Angka Melek Huruf atau kemampuan baca tulis penduduk usia >10 Tahun. Pada
Tahun 2013 penduduk usia >10 tahun yang melek huruf sebanyak 466.226 atau
89,84%. Hal ini menunjukkan masih ada sekitar 10,16 % penduduk di Kabupaten
Kampar > 10 tahun masih buta huruf. Disamping Angka melek huruf, indikator lain
adalah Angka partisipasi sekolah yang menunjukkan tingkat partisipasi yang
bersekolah dijenjang Pendidikan yang sesuai dengan usianya. Adapun angka
partisipasi murni (APM) di Kabupaten Kampar pada Tahun 2013 tamat SD 2,89 %,
tamat SMP 2,20 %, tamat SMA 1,22 %, tamat diploma III 0,01 persen, tamat
universitas atau diploma IV 0,21 % dan tamat master atau doktor sebanyak 0,01
%.
Pada Tahun 2014 penduduk usia >10 tahun yang melek huruf sebanyak
465.131 atau 91,60%. Hal ini menunjukkan masih ada sekitar 8,4% penduduk di
Kabupaten Kampar > 10 Tahun masih buta huruf. Disamping Angka melek huruf,
indikator lain adalah Angka partisipasi sekolah yang menunjukkan tingkat
partisipasi yang bersekolah dijenjang Pendidikan yang sesuai dengan usianya.
Adapun angka partisipasi murni (APM) di Kabupaten Kampar pada Tahun 2014
tamat SD 2,77%, tamat SMP 0,81%, tamat SMA 0,81%, tamat diploma III 0,14%,
tamat universitas atau diploma IV 0,21% dan tamat master atau doktor sebanyak
0,01%.
Pada tahun 2015 penduduk usia >10 tahun yang melek huruf sebanyak
651.012 atau 89,67%. Hal ini menunjukkan masih ada sekitar 10,33 % penduduk di
Kabupaten Kampar > 10 tahun masih buta huruf. Disamping Angka melek huruf,
indikator lain adalah Angka partisipasi sekolah yang menunjukkan tingkat
partisipasi yang bersekolah dijenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya.
Adapun angka partisipasi murni (APM) di Kabupaten Kampar pada tahun 2015
tamat SD 20,57%, tamat SMP 16,17%, tamat SMA 18,24%, tamat diploma III 1,64
%, tamat universitas atau diploma IV sebesar 2,13% dan tamat master atau doktor
sebanyak 0,10 %.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 16
Pada tahun 2016 penduduk usia >10 tahun yang melek huruf sebanyak
278.219 atau 49,71%. Hal ini menunjukkan masih ada sekitar 50,29% penduduk di
Kabupaten Kampar > 10 tahun masih buta huruf. Disamping Angka melek huruf,
indikator lain adalah Angka partisipasi sekolah yang menunjukkan tingkat
partisipasi yang bersekolah dijenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya.
Adapun angka partisipasi murni (APM) di Kabupaten Kampar pada tahun 2015
tamat SD 26,69%, tamat SMP 20,98%, tamat SMA 17,75%, tamat diploma III
1,10%, tamat universitas atau diploma IV 2,76% dan tamat master atau doktor
sebanyak 0,14%.
Pada tahun 2017 penduduk usia >10 tahun yang melek huruf sebanyak
427.652 atau 75,33%. Hal ini menunjukkan masih ada sekitar 24,67% penduduk di
Kabupaten Kampar > 10 tahun masih buta huruf. Disamping Angka melek huruf,
indikator lain adalah Angka partisipasi sekolah yang menunjukkan tingkat
partisipasi yang bersekolah dijenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya.
Adapun angka partisipasi murni (APM) di Kabupaten Kampar pada tahun 2017
tamat SD 26,29%, tamat SMP 20,65%, tamat SMA 23,29%, tamat diploma III
1,08%, tamat universitas atau diploma IV 2,72% dan tamat master atau doktor
sebanyak 0,13%.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan sarana dan guru dalam
proses belajar mengajar yang memadai. Taman kanak‐kanak berjumlah 346
sekolah, 1.304 guru dan 10.985 murid dengan rasio murid terhadap sekolah
adalah 40 dan rasio murid terhadap guru adalah 9. Selanjutnya pada sekolah dasar
berjumlah 496 sekolah, 7.219 guru dan 95.683 murid, dengan rasio murid
terhadap sekolah adalah 201, dan rasio terhadap guru adalah 13. Adapun SLTP
berjumlah 197 sekolah, 3.932 guru, dan 33.135 murid, dengan rasio murid
terhadap sekolah adalah 193 dan rasio murid terhadap guru adalah 9.
Selanjutnya pada SLTA berjumlah 113 sekolah, 2.287 guru, dan 17.484
murid, dengan rasio murid terhadap sekolah adalah 172 dan rasio murid terhadap
guru adalah 8. Perguruan tinggi di Kabupaten Kampar ada 3, yang menamatkan
sarjana muda dan sarjana lengkap.
F. Keadaan Lingkungan
Di Kabupaten Kampar penyakit‐penyakit berbasis lingkungan masih merupakan
insiden tertinggi penyebab terjadinya suatu penyakit. Untuk menggambarkan
keadaan lingkungan, disajikan persentase rumah sehat, tempat‐tempat umum sehat
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 17
dan rumah atau bangunan bebas jentik. Selain itu disajikan pula beberapa indikator
tambahan yang dianggap masih relevan, yaitu persentase rumah tangga menurut
sumber air minum.
Iklim dan Lingkungan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.
Pencemaran lingkungan, meliputi pencemaran udara, air, tanah dan makanan akan
semakin meningkat. Pencemaran udara di kota‐kota besar di Indonesia termasuk
Pekanbaru dan Bangkinang diperkirakan akan meningkat 2 kali lipat dari Tahun 2016
dengan sumber emisi kendaraan bermotor, kegiatan industri dan pembakaran lahan.
Pencemaran udara di dalam ruangan makin perlu diwaspadai karena masih tingginya
kebiasaan merokok di masyarakat.
Penanganan limbah rumah tangga Perkotaan, baik limbah padat maupun
limbah cair yang belum memperhitungkan dampaknya terhadap kesehatan
masyarakat merupakan ancaman bagi penduduk yang bermukim di Perkotaan dan
sekitarnya. Pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan dapat pula terjadi
akibat bencana, baik bencana oleh kegiatan maupun akibat ulah manusia.
Terbatasnya ketersediaan air bersih merupakan ancaman bagi kesehatan
penduduk. Terbatasnya kemampuan masyarakat, utamanya di pedesaan dan daerah
kumuh perkotaan juga merupakan tantangan yang berat bagi terciptanya lingkungan
yang sehat. Jenis lahan gambut yang dominan di Kabupaten Kampar berakibat air
tanah yang dimanfaatkan masyarakat kurang higienis, berwarna coklat teh,
kemungkinan berdampak kurang baik terhadap kesehatan gigi masyarakat.
1). Rumah Sehat
Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan adalah dengan
upaya penyehatan lingkungan pemukiman yaitu perumahan. Salah satu kegiatan
penyehatan lingkungan perumahan seperti inspeksi sanitasi perumahan
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah , sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah
yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat
dari tanah.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari masing‐masing Puskesmas dalam
laporan Tahun 2013 dari 153.164 rumah yang ada, yang dilakukan pemeriksaan
sebanyak 84.634 rumah (55,3 %), dan dari hasil pemeriksaan jumlah rumah yang
sehat 62.698 rumah (74,1 %) dari rumah yang diperiksa. Pada Tahun 2014 dari
160.340 rumah yang ada, rumah yang memenuhi syarat sebanyak 73.712
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 18
(45,97%) dan yang belum memenuhi syarat sebanyak 86.628 rumah (54,03%).
Pada Tahun 2015 dari 161.604 rumah yang ada, rumah yang memenuhi syarat
sebanyak 90.957 ( 56,28%) dan yang belum memenuhi syarat sebanyak 70,647
rumah (43,72%). Pada Tahun 2016 dari 163.720 rumah yang ada, rumah yang
memenuhi syarat sebanyak 88.312 ( 53,94%). Pada Tahun 2017 dari 174.367
rumah yang ada, rumah yang memenuhi syarat sebanyak 88.312 ( 50,65%).
2). Tempat‐tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TPUM) Sehat
Tempat‐tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) merupakan
suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang dan dikhawatirkan dapat
menjadi tempat penyebaran penyakit. TUPM meliputi Hotel, Restauran, Pasar
dan lain‐lain. TUPM Sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan
makanan atau minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memilki sarana
air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,
ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya
pengunjung dan memilki pencahayaan ruang yang sesuai.
Data yang diperoleh memperlihatkan bahwa pada Tahun 2014 jumlah
TUPM yang ada sebanyak 875 buah, yang memenuhi syarat sebanyak 677 buah
(77,4%). Data yang diperoleh memperlihatkan bahwa pada Tahun 2015 jumlah
TUPM yang ada sebanyak 808 buah, yang memenuhi syarat sebanyak 631 buah
(78,09 %). Data yang diperoleh memperlihatkan bahwa pada Tahun 2016 jumlah
TUPM yang ada sebanyak 835 buah, yang memenuhi syarat sebanyak 594 buah
(71,02 %). Pada Tahun 2017 jumlah TUPM yang ada sebanyak 847 buah, yang
memenuhi syarat sebanyak 522 buah (61,63 %).
3). Akses terhadap air minum
Ketersediaan air bersih merupakan bagian dari indikator kota sehat di
Kabupaten Kampar, sumber air minum yang digunakan rumah tangga antara lain
air isi ulang, leding meteran, pompa, sumur terlindung, air hujan, air sungai dan
lain‐lain. Data yang diperoleh Tahun 2014 dari 739.116 jumlah penduduk
penduduk yang memiliki akses air minum sebanyak 125.748 orang atau sebanyak
17,01%, Tahun 2015 dari 767.300 jumlah penduduk yang memiliki akses air
minum sebanyak 576.046 orang atau sebanyak 75,07%, Tahun 2016 dari 765.340
jumlah penduduk yang memiliki akses air minum sebanyak 576.046 orang atau
sebanyak 75,07%, Tahun 2017 dari 765.340 jumlah penduduk yang memiliki
akses air minum sebanyak 576.046 orang atau sebanyak 75,07%.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 19
Akses air bersih masih jauh dari target, meningkatnya cakupan akses
terhadap air bersih di Puskesmas disebabkan karena Puskesmas sudah mulai
melaporkan hasil inspeksi air bersih.
Pengguna air bersih ledeng dengan proporsi paling banyak di Wilayah
Perkotaan. Di wilayah dengan debit air kecil sudah menggunakan PAH
(penampungan air hujan). Berbagai upaya telah dilakukan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar bekerja sama dengan lintas sektor terkait dalam upaya
meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih, antara lain dengan
penyediaan air bersih dan pemeliharaan kualitas air. Dengan tersedianya sarana
air bersih dimasyarakat khususnya di wilayah‐wilayah yang kekurangan air bersih
diharapkan dapat menekan terjadinya KLB Diare yang masih sering terjadi. Akses
air minum selengkapnya menurut Puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel
64 dan 65.
4). Bangunan Bebas Jentik
Rendahnya angka bebas jentik sangat berhubungan erat dengan
peningkatan kasus DBD, diharapkan dengan meningkatnya cakupan angka bebas
jentik dapat menekan insiden penyakit Demam Berdarah.
G. Gambaran Dinas Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No. 6 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan susunan perangkat Daerah Kabupaten Kampar,
dinyatakan bahwa kedudukan Dinas Kesehatan adalah sebagai penyelenggara urusan
Pemerintah dibidang Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dijabarkan dan
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No. 42 Tahun 2016. Dinas
Kesehatan Kabupaten Kampar berada dibawah Pemerintah Daerah Kabupaten
Kampar, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah, dengan tugas pokok:
a. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang
kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan
kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan dan Farmasi, Alat Kesehatan dan PKRT.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 20
b. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan Administrasi
kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kampar.
c. Pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar.
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala Daerah terkait dengan bidang
kesehatan.
Pembangunan kesehatan di Kabupaten Kampar yang secara umum bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan mengacu
kepada Dokumen Perencanaan yang dimiliki. Program dan kegiatan Tahun 2017
mengacu pada Dokumen Renja (Rencana Kerja) Tahun 2017 dan Renstra (Rencana
Strategis) Tahun 2017‐2021.
Program Pembangunan kesehatan di Kabupaten Kampar yang dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten bersama jajaran kesehatan tidak akan dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya tanpa
keterlibatan dari sektor lain yang terkait, peran lintas sektor dan swasta serta
masyarakat umumnya. Bila dikoordinasikan dengan baik secara sinergis maka apa
yang menjadi visi kabupaten Kampar dapat tercapai.
1. Visi dan Strategi Pembangunan Kesehatan
Visi dan Strategi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017
yang dijabarkan oleh Dinas Kesehatan sebagai unsur pelaksana pemerintah
Kabupaten Kampar dalam bidang kesehatan pada dasarnya mendukung Visi dan
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Kampar.
a. V i s i
Gambaran Kabupaten Kampar masa depan yang ingin dicapai melalui
Pembangunan Kesehatan adalah suatu kondisi dimana masyarakat
Kabupaten Kampar menyadari, mau dan mampu untuk mengenali,
mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi. Dengan
kondisi yang demikian masyarakat dapat bebas dari gangguan kesehatan
baik yang disebabkan karena penyakit, termasuk gangguan kesehatan akibat
bencana maupun akibat lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung
hidup bersih dan sehat. Sehingga masyarakat memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 21
serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh pelosok Kabupaten
Kampar.
Gambaran masyarakat Kabupaten Kampar dimasa depan tersebut
merupakan VISI Pembangunan Kesehatan Kabupaten Kampar yang juga
merupakan Visi Kabupaten Kampar, yaitu :
”Terwujudnya Kabupaten Kampar sebagai wilayah industri dan pertanian
yang maju dengan masyarakat yang religius, beradat, berbudaya dan
sejahtera ”
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar menyadari bahwa kedepan
dengan pernyataan Visi tersebut, diperlukan langkah dan strategi antisipatif
dan inovatif untuk mewujudkannya. Visi tersebut juga menunjukkan suatu
gambaran mendatang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh
Pemerintah Daerah dalam Bidang kesehatan. Penetapan visi tersebut juga
merupakan motivasi utama bagi jajaran Kesehatan mewujudkan sasaran
Pembangunan di Kabupaten Kampar khususnya Pembangunan sektor
kesehatan
b. Strategi dan Arah Kebijakan
Pembangunan tidak akan menghasilkan sesuatu yang berarti walaupun
telah ditetapkan tujuan berikut indikator keberhasilannya apabila tidak
didukung dengan strategi pencapaian tujuan yang tepat. Oleh karena itu
dalam rangka mendukung pencapaian tujuan Pembangunan kesehatan di
Kabupaten Kampar, Dinas Kesehatan telah menetapkan strategi pencapaian
yang terdiri dari kebijakan dan program yang telah ditetapkan.
Perencanaan strategi mengharuskan dilakukannya segala sesuatu
dengan pertimbangan adanya saling keterkaitan antara program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan dengan ketersediaan sumber daya yang
dibutuhkan, sehingga untuk hal tersebut dibutuhkan kebijakan. Kebijakan
merupakan ketentuan yang telah disepakati pihak terkait yang ditetapkan
oleh pihak yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan, acuan dan
petunjuk bagi kegiatan aparatur Pemerintah dan masyarakat agar tercapai
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 22
kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan dan Visi
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dalam upaya mewujudkan visinya
telah menetapkan strategi pencapaiannya sebagai berikut:
1. Meningkatnya pemerataan dan kualitas sarana dan prasarana kesehatan.
2. Meningkatnya pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan.
3. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
4. Meningkatnya aksessibiliti masyarakat miskin terhadap layanan
kesehatan.
c. Program Prioritas
Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu
yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa Instansi Pemerintah dalam
rangka kerja sama dengan masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran
yang ditetapkan. Agar misi, tujuan dan sasaran dapat tercapai sebagaimana
yang diharapkan, maka telah ditetapkan Program dan Kegiatan sektor
kesehatan di Kabupaten Kampar.
Pada Tahun 2017 program dan kegiatan prioritas pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Kampar adalah Program upaya kesehatan
masyarakat dengan kegiatan sebagai berikut: 1) Peningkatan pelayanan
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, karena didalamnya terdapat
pelayanan UGD 24 jam di Puskesmas se kabupaten kampar, 2) Kegiatan
Revitalisasi sistem kesehatan untuk Akreditasi Puskesmas se Kabupaten
Kampar, 3) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Jamkesmas, Jamkesda dan
Jampersal.
d. Indikator Derajat Kesehatan
Mengacu pada Visi Kementerian Kesehatan, maka Pembangunan
Kesehatan di Kabupaten Kampar diarahkan untuk mencapai peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan indikator sebagaimana
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/RPJM‐
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 23
N yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor HK. 02. 02/MENKES/52/2015 yaitu:
1. Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu dan anak.
2. Meningkatnya pengendalian penyakit.
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama didaerah terpencil, tertinggal dan perbatasan.
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat.
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin.
6. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.
e. Indikator Keberhasilan Program
Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu
yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa Instansi Pemerintah dalam
rangka kerja sama dengan masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran
yang ditetapkan. Agar misi, tujuan dan sasaran dapat tercapai sebagaimana
yang diharapkan, maka berdasarkan kebijakan telah ditetapkan program dan
kegiatan sektor kesehatan di Kabupaten Kampar seperti yang telah
disampaikan diatas.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 24
SITUASI DERAJAT
KESEHATAN
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A. Keadaan Derajat Kesehatan
Untuk mengukur keberhasilan Pembangunan kesehatan diperlukan
indikator. Derajat kesehatan merupakan salah satu kelompok penting indikator
Indonesia sehat atau merupakan indikator hasil.
Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator Mortalitas
(kematian), Morbiditas (Kesakitan), dan Status Gizi. Angka mortalitas dapat dilihat
dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Balita
(AKABA) per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu (AKI) per 100.000
kelahiran hidup. Angka Morbiditas dilihat dari angka kesakitan beberapa penyakit
balita dan dewasa.
Selain dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti palayanan kesehatan dan
ketersediaan sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat juga
dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial,
serta faktor‐faktor lain dengan indikator angka kesakitan Malaria per 1.000
penduduk, Angka Kesembuhan TB Paru per 1.000 penduduk, Angka Aku Flaccid
Paralysis (AFP) 2/100.000 usia <15 tahun dan Angka Kesakitan Demam Berdarah
Dengue (DBD) per 100.000 penduduk. Sedangkan status gizi di bawah garis merah
pada KMS, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan persentase Kecamatan
Bebas Rawan Gizi hasil laporan rutin bulanan Puskesmas serta hasil pemantauan
status gizi (PSG) yang dilakukan setiap Tahun. Selain indikator tersebut di atas,
disajikan pula beberapa indikator tambahan yang dianggap masih relevan yaitu
Angka Kematian Kasar (AKK) dan angka kesakitan beberapa penyakit tertentu
lainnya.
1. Mortalitas
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat
dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu kewaktu. Disamping itu
kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam menilai
keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan
lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan
berbagai survey dan penelitian, perkembangan tingkat kematian dan penyakit
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 25
penyebab utama kematian yang terjadi pada periode terakhir akan diuraikan
dibawah ini. Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa
penyakit maupun sebab lain. Mortalitas yang disajikan pada bab ini adalah
angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (AKABA) dan angka kematian
ibu (AKI).
(1) Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang
sangat penting untuk mengukur keberhasilan program. Berbagai
penyebab kematian bayi berkaitan erat dengan tingkat kesehatan ibu dan
anak.
Adapun angka kematian bayi pada Tahun 2014 adalah 8 per 1.000
kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan AKB Provinsi Riau pada Tahun
2012 sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup angka AKB Kabupaten kampar
lebih rendah. Angka ini harus dipacu agar turun sesuai dengan target
MDG’s untuk AKB, pada Tahun 2015 kematian bayi sebanyak 13 kasus,
Tahun 2016 angka kematian bayi sebanyak 9 orang, Tahun 2017 angka
kematian bayi sebanyak 5 orang.
Berbagai faktor dapat menyebabkan adanya penurunan AKB
diantaranya dukungan peningkatan akses pelayanan kesehatan antara
lain peningkatan cakupan imunisasi dan pemerataan pelayanan
kesehatan berikut fasilitasnya. Hal ini disebabkan AKB sangat sensitif
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu, perbaikan kondisi
ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat yang meningkat
juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak positif
pada daya tahan bayi terhadap infeksi penyakit. Karena angka kematian
bayi (AKB) merupakan indikator akhir yang perlu diketahui perkembangan
setiap Tahunnya.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak
mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang
kurang dominan. Tersedianya berbagai fasilitas dan pelayanan kesehatan
dari tenaga medis yang terampil serta kesediaan masyarakat untuk
merubah kehidupan tradisional ke normal kehidupan modern dalam
bidang kesehatan. Proporsi kasus perinatal yang terbesar Tahun 2015 di
Kabupaten Kampar yaitu kematian akibat asfiksia sebanyak 21 kasus,
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 26
BBLR sebanyak 27 kasus. Proporsi kasus perinatal yang terbesar Tahun
2016 di Kabupaten Kampar yaitu kematian akibat asfiksia sebanyak 18
kasus, BBLR sebanyak 23 kasus, proporsi kasus perinatal yang terbesar
Tahun 2017 di Kabupaten Kampar yaitu kematian akibat BBLR sebanyak
14 kasus. Salah satu upaya yang dilakukan dalam penurunan kematian
bayi dan balita adalah melalui penerapan Audit Maternal Perinatal (AMP)
dan Autopsi Verbal kematian balita. AMP merupakan suatu kegiatan
untuk menelusuri sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal untuk
mencegah terulangnya kejadian yang sama melalui pembahasan kasus.
(2) Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak umur
0‐4 Tahun per 1.000 kelahiran hidup. AKABA merepresentasikan resiko
terjadi kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 Tahun.
Angka kematian balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan
anak dan faktor‐faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak
balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan.
Adapun AKABA Tahun 2014 adalah 0,4 per 1.000 kelahiran hidup,
angka ini sudah dapat diturunkan dari Tahun 2013 dengan jumlah 58 per
1.000 kelahiran hidup. Pada Tahun 2015 jumlah kematian Balita sebanyak
19 orang, Tahun 2016 angka kematian Balita sebanyak 9 orang, Tahun
2017 angka kematian Balita sebanyak 5 orang. Sementara bila
dibandingkan dengan AKABA Provinsi Riau Tahun 2012 adalah 28 per
1.000 kelahiran hidup, maka AKABA Kabupaten Kampar lebih rendah dan
itu merupakan keberhasilan pada program yang bersangkutan.
(3) Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka kematian ibu juga menjadi salah satu indikator penting dari
derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus
insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lamanya kehamilan per
100.000 kelahiran hidup.
AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait
dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 27
umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan.
Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya
indikator keberhasilan pembangunan kesehatan. Angka kematian ibu
Tahun 2017 adalah 73 per 100.000 kelahiran hidup, Tahun 2016 adalah
115 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu Tahun 2015 adalah
142 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu Tahun 2014 adalah
121 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini menurun dari AKI 2013
sebesar 86 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di
Kabupaten Kampar Tahun 2017 lebih rendah bila dibandingkan dengan
AKI Provinsi Riau Tahun 2012 sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup,
dan ini merupakan keberhasilan dari program yang bersangkutan.
Keadaan ini mencerminkan status gizi ibu hamil, cakupan pelayanan
kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan dan masa nifas oleh tenaga
kesehatan serta kualitas pelayanan kesehatan serta sosial ekonomi ibu
maternal terjadi peningkatan. Meningkatnya derajat kesehatan ibu
Maternal berdampak positif terhadap menurunnya angka kematian bayi.
Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2013‐2017
berfluktuasi dengan jumlah kematian ibu yang paling tinggi terjadi pada
Tahun 2016 yaitu sebanyak 23 orang. Adapun penyebab kematian adalah
sebagai berikut:
a. Perdarahan : 7 kasus
b. Pre eklamsi : 5 kasus
c. Gangguan sistem peredaran darah : 1 kasus
d. Kasus lain : 10 kasus
Tahun 2017 yaitu sebanyak 12 orang. Adapun penyebab kematian
adalah sebagai berikut:
a. Perdarahan : 1 kasus
b. Pre eklamsi : 2 kasus
c. Gangguan sistem peredaran darah : 1 kasus
e. Gangguan metabolik : 2 kasus
f. Kasus lain : 6 kasus
Penyebab kematian akibat kasus lainnya secara persentase cukup besar,
hal ini disebabkan oleh masih belum diketahuinya defenisi operasional
penyebab kematian oleh pemberi pelayanan kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 28
Pelayanan kesehatan anak hendaknya tidak terlepas dari konsep
continium of care (pelayanan kesehatan yang berkesinambungan) sehingga
tidak mengakibatkan miss opportunity (hilangnya kesempatan). Harus terdapat
integrasi antara beberapa program terkait seperti program ibu, imunisasi, gizi,
dll. Sebagai ilustrasi integrasi program ketika capaian antenatal care (K1 dan K4)
sudah cukup bagus, pemberian HB0 juga bagus, kunjungan neonatus juga
bagus, capaian pemberian ASI Eksklusif, pemberian vitamin A, penemuan kasus
Pneumonia, imunisasi campak. Jika semuanya dilakukan dengan baik maka
besar peluang percepatan penurunan angka kematian bayi dan balita dapat
tercapai.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya ibu dan
bayi serta menurunkan AKI dan AKB program yang dijalankan adalah sebagai
berikut:
Pertolongan persalinan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
(pendamping APN, AMP)
Perawatan berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu (pelatihan
asfiksia dan SDIDTK).
Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu (PKK‐KB
dan pertemuan bidan koordinator).
2. Morbiditas
Angka kesakitan (Morbiditas) pada penduduk berasal dari community
based data yang diperoleh melalui pengamatan (Surveilans), terutama yang
diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan
pelaporan rutin serta insidentil.
Sementara untuk kondisi penyakit menular, berikut ini akan diuraikan
situasi beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian,
termasuk penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan
penyakit yang memiliki potensi untuk menjadi kejadian luar biasa (KLB).
a. Penyakit Menular Langsung
1) Penanggulangan Penyakit TB‐Paru
Proporsi pasien TB BTA positif diantara suspek (Positif rate)
adalah prosentase pasien BTA positif yang ditemukan diantara seluruh
suspek yang diperiksa dahaknya. Angka ini sekitar 5‐15%, bila angka ini
terlalu kecil (<5%) kemungkinan disebabkan: penjaringan suspek
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 29
terlalu longgar, banyak orang yang tidak memenuhi kriteria suspek
atau adanya masalah dalam pemeriksaan laboratorium (NPT=Negatif
Palsu Tinggi). Bila angka ini terlalu besar (>15%) kemungkinan
disebabkan penjaringan terlalu ketat atau ada masalah dalam
pemeriksaan laboratorium (PPT=Positif Palsu Tinggi).
Besar dan luasnya permasalahan TB‐Paru mengharuskan semua
pihak untuk dapat berkomitmen dan bekerjasama dalam
penanggulangan TB. Kerugiannya sangat besar, bukan hanya dari
aspek kesehatan tetapi juga dari aspek sosial maupun ekonomi. Karena
itu perang terhadap TB merupakan perang terhadap kemiskinan,
ketidak produktifan dan kelemahan terhadap TB. Tujuan
penanggulangan TB‐Paru adalah menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian TB, memutuskan mata rantai penularan, serta
mencegah terjadinya Multi Drugs Resistance (kekebalan ganda
terhadap obat) TB. Jumlah kasus BTA Positif pada Tahun 2014 di
Kabupaten Kampar berjumlah 352 kasus, kasus tertinggi terjadi di
Puskesmas Tapung sebanyak 28 kasus. Penemuan kasus TB MDR
sebanyak 7 orang, dengan rincian pengobatan 4 orang, meninggal 2
orang (pada masa pengobatan 1 orang dan sebelum pengobatan 1
orang) dan putus berobat 1 orang. Jumlah kasus BTA Positif pada
Tahun 2015 di Kabupaten Kampar berjumlah 413 kasus, kasus tertinggi
terjadi di Puskesmas Tambang sebanyak 41 kasus, Puskesmas tapung
sebanyak 33 kasus. Angka kesembuhan TB selama Tahun 2015 adalah
277 orang, angka pengobatan 48 orang, angka keberhasilan 85 orang
dan angka kematian 8 orang. Jumlah kasus BTA Positif pada Tahun
2016 di Kabupaten Kampar berjumlah 582 kasus, kasus tertinggi terjadi
di Puskesmas Tapung Hulu I sebanyak 58 kasus, Puskesmas Tambang
sebanyak 41 kasus. Angka kesembuhan TB selama Tahun 2016 adalah
229 orang, angka pengobatan 83 orang, angka keberhasilan 86 orang
dan angka kematian 7 orang. Jumlah kasus BTA Positif pada Tahun
2017 di Kabupaten Kampar berjumlah 541 kasus, kasus tertinggi terjadi
di Puskesmas Tambang sebanyak 59 kasus. Angka kesembuhan TB
selama Tahun 2017 adalah 153 orang, angka pengobatan lengkap 575
orang, angka keberhasilan pengobatan 134 orang dan angka kematian
selama pengobatan sebanyak 16 orang.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 30
2) Penanggulangan Pneumonia
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan infeksi akut
yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernafasan
mulai dari hidung sampai alveoli termasuk adneksanya ( sinus, rongga
telinga tengah, pleura), pneumonia merupakan infeksi akut yang
mengenai jaringan paru‐paru (Alveoli).
Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama tingginya
angka kesakitan dan kematian pada golongan bayi dan anak balita.
Kejadian pneumonia di Provinsi Riau pada balita diperkirakan 10%‐20%
pertahun. Perkiraan angka kematian Pneumonia ialah 6 per 1.000
balita atau berkisar 150.000 balita pertahun. Kematian balita akibat
ISPA terjadi karena Pneumonia yang tidak cepat ditolong secara dini
dan diberikan pengobatan yang tepat. Dalam upaya pencegahan dan
menghindari peningkatan kejadian Pneumonia yang berakibat
kematian balita disebabkan Pneumonia dilakukan upaya program
deteksi dini ISPA pada balita.
Terjadinya Pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan
terjadinya proses infeksi akut Bronkus yang disebut Bronkopneumonia.
Tujuan program penanggulangan ISPA adalah untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian bayi dan balita karna Pneumonia.
Jumlah kasus Pneumonia balita di Kabupaten Kampar selama
Tahun 2014 sebanyak 802 penderita dan kasus tertinggi terjadi
didaerah kampar kiri sebanyak 146 penderita dan perhentian raja
sebanyak 124 penderita. Jumlah kasus Pneumonia balita di Kabupaten
Kampar selama Tahun 2015 sebanyak 822 penderita dan kasus
tertinggi terjadi didaerah Puskesmas Kampar Kiri sebanyak 167
penderita dan Puskesmas Perhentian Raja sebanyak 143 penderita.
Jumlah kasus Pneumonia balita di Kabupaten Kampar selama Tahun
2016 sebanyak 842 penderita dan kasus tertinggi terjadi didaerah
Puskesmas Tambang sebanyak 229 penderita dan Puskesmas Kampar
Kiri sebanyak 107 penderita, jumlah ini meningkat dari Tahun 2015.
Tahun 2017 sebanyak 2.097 penderita dan kasus tertinggi terjadi
didaerah Puskesmas Tambang sebanyak 209 penderita dan Puskesmas
Tapung Hulu I sebanyak 127 penderita.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 31
3) Penanggulangan Penyakit Diare
Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Provinsi Riau
dan juga merupakan penyakit potensial KLB yang sering disertai
kematian.
Penyakit Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan
perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair
dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya ( lazimnya tiga
kali atau lebih dalam sehari)
Tujuan program penanggulangan penyakit diare adalah untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan bersama program dan
sektor terkait. Cakupan penemuan kasus diare pada Tahun 2013 di
Provinsi Riau sebesar 8.34%. Cakupan tertinggi pada kota Dumai
sebesar 14.98% diikuti kabupaten Pelalawan sebesar 14.4%. Jumlah
kasus diare di Kabupaten Kampar selama Tahun 2014 sebanyak 14.223
penderita dan kasus tertinggi terjadi didaerah Tapung sebanyak 1.306
penderita. Jumlah kasus diare di Kabupaten Kampar selama Tahun
2015 sebanyak 13.862 penderita dan kasus tertinggi terjadi didaerah
Tambang sebanyak 1.212 penderita. Jumlah kasus diare di Kabupaten
Kampar selama Tahun 2016 sebanyak 10.927 penderita dan kasus
tertinggi terjadi di daerah Tambang sebanyak 884 penderita. Tahun
2017 sebanyak 1.076 penderita dan kasus tertinggi terjadi di Wilayak
Puskesmas Siak Hulu III sebanyak 115 penderita.
4) Penanggulangan Penyakit Kusta
Penyakit Kusta adalah penyakit menular, menahun dan
disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae) yang
menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya kecuali
susunan syaraf pusat. Meskipun penyakit kusta dapat diobati dan
disembuhkan, bukan berarti Provinsi Riau terbebas dari masalah
penyakit kusta, karena dari tahun ketahun masih ditemukan sejumlah
kasus baru. Beban penyakit kusta yang paling utama adalah kecatatan
yang ditimbulkannya, sehingga masalah penyakit kusta sangat
kompleks, bukan hanya dari segi medis tetapi meluas pada masalah
sosial dan ekonomi.
Tujuan program penanggulangan penyakit kusta adalah
mengendalikan penyebaran penderita kusta pada kondisi eliminasi
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 32
sehingga kusta bukan merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Kasus kusta di Provinsi Riau pada Tahun 2012 sebesar 121 kasus kusta
baru, jumlah seluruh kasus 166. Pada Tahun 2013 jumlah kasus kusta
di Provinsi Riau mengalami penurunan, dimana kasus kusta baru
sebesar 76 kasus dan jumlah seluruh kasus 153. Jumlah kasus penyakit
kusta di Kabupaten Kampar selama Tahun 2014 adalah 11 kasus, kasus
tertinggi terjadi di Puskesmas Koto Kampar Hulu sebanyak 4 kasus.
Tahun 2015 jumlah penderita kusta adalah 11 kasus, kasus tertinggi
terjadi di Puskesmas Tapung Hilir II sebanyak 3 kasus, Puskesmas Koto
Kampar Hulu 3 kasus. Jumlah kasus kusta kering sebanyak 1 kasus,
kusta basah sebanyak 11 kasus. Tahun 2016 jumlah penderita kusta
adalah 10 kasus, kasus tertinggi terjadi di Puskesmas Kampar Kiri,
Puskesmas Tapung Hilir II, Puskesmas Bangkinang masing‐masing
sebanyak 2 kasus. Jumlah kasus kusta kering sebanyak 1 kasus di
Puskesmas Koto Kampar Hulu, kusta basah sebanyak 14 kasus kasus
tertinggi di Puskesmas Siak Hulu I dan Puskesmas Koto Kampar Hulu.
Tahun 2017 jumlah penderita kusta adalah 7 kasus, kasus tertinggi
terjadi di Puskesmas Bangkinang sebanyak 3 kasus, Puskesmas Kampar
Kiri 2 kasus, Puskesmas Tapung Hilir II dan Puskesmas Koto Kampar
Hulu masing‐masing sebanyak 1 kasus. Pada Tahun 2017 tidak
dijumpai kasus kusta kering di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau sudah
memasuki low endemis. Secara Provinsi kita sudah mencapai eliminasi
karena sudah mencapai prevalensi <1/10.000 penduduk
b. Penyakit Menular Bersumber Binatang
1) Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Kampar yang
memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak menginggat penyakit
ini sangat potensial untuk terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
merupakan ancaman bagi masyarakat luas. Di Provinsi Riau jumlah
kasus DBD yang dilaporkan pada Tahun 2013 sebanyak 1.415 orang
(IR=23.25 per 100.000 penduduk) dan angka kematian sebanyak 11
orang (CFR=0.8%), angka ini masih memenuhi indikator Provinsi dan
Nasional yaitu (IR=51 per 100.000 penduduk).
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 33
Pada Tahun 2014 angka kesakitan suspect DBD di Kabupaten
Kampar adalah 109 kasus dengan kasus tertinggi terjadi pada Bulan
Januari 2014 dengan jumlah 19 kasus. Angka kesakitan ini cukup
tinggi, daerah yang tinggi kasus DBD pada Tahun 2014 adalah Kampar
Timur sebanyak 14 kasus. Pada Tahun 2015 jumlah kasus Deman
berdarah sebanyak 300 kasus dengan kasus tertinggi terjadi di
Puskesmas Siak Hulu I sebanyak 45 kasus dan Puskesmas Kuok
sebanyak 38 kasus. Jumlah yang meninggal sebanyak 4 orang
diharapkan pada Tahun mendatang akan menurun mendekati angka
Nasional. Pada Tahun 2016 jumlah kasus Deman berdarah sebanyak
311 kasus dengan kasus tertinggi terjadi di Puskesmas Siak Hulu I
sebanyak 47 kasus dan Puskesmas Bangkinang Kota sebanyak 38
kasus, jumlah yang meninggal sebanyak 7 orang. Pada Tahun 2017
jumlah kasus Deman berdarah sebanyak 7 kasus dengan kasus
tertinggi terjadi di Puskesmas Bangkinang Kota sebanyak 3 kasus dan
Puskesmas Kuok sebanyak 2 kasus, tidak ada yang meninggal dan ini
merupakan keberhasilan bagi Program yang bersangkutan.
Penyakit malaria masih merupakan penyakit endemis di
wilayah Kabupaten Kampar terutama pada Kecamatan yang berada
pada daerah‐daerah dataran rendah, daerah yang tinggi angka
penyakit malaria pada Tahun 2014 terdiri dari penderita malaria klinis
(AMI) sebesar 164 kasus (AMI = 0.22/1.000 penduduk), penderita
malaria positif sebesar 54 kasus (API = 0.073/1.000 penduduk).
Angka kesakitan ini cukup tinggi dan di atas rata‐rata Nasional,
target Indonesia Sehat 2010 AMI sebesar 2 per 1.000 penduduk,
namun kewaspadaan terhadap penyakit ini perlu terus dilakukan
mengingat kejadian berulang akan terjadi dengan kurun waktu 5
Tahunan. Pada Tahun 2015 jumlah suspek malaria sebanyak 119 kasus,
jumlah sediaan yang diperiksa 46 yang positif sebanyak 2 sampel, pada
Tahun 2016 jumlah suspek malaria sebanyak 22 kasus, jumlah sediaan
yang diperiksa 18 dan semuanya negatif, pada Tahun 2017 jumlah
suspek malaria sebanyak 62 kasus.
2) Penyakit Rabies
Penyakit rabies adalah salah satu penyakit menular bersumber
dari binatang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 34
hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, kera, dll. Penyakit
ini sangat ditakuti karena setiap orang yang telah di diangnosa sebagai
penderita rabies dapat dipastikan akan berakhir dengan kematian.
Tujuan program penanggulangan rabies adalah menurunkan kasus
rabies pada manusia menjadi nol (0) dan meningkat peran serta
masyarakat dalam pencucian luka bekas gigitan hewan penular rabies.
Pada Tahun 2014 sampai Tahun 2017 tidak ada kasus rabies yang
ditemukan.
Upaya yang dilakukan dalam penanggulangan rabies adalah
dengan memberikan vaksin anti rabies (VAR) pada setiap orang yang
telah digigit hawan penular rabies (HPR).
3) Penanggulangan Penyakit Filariasis (penyakit kaki gajah)
Program eliminasi filariasis di Kabupaten Kampar dilaksanakan
dengan tujuan filariasis tidak menjadi masalah kesehatan. Selain itu
untuk menurunkan angka mikrofilaria menjadi <1% disetiap Puskesmas
serta mencegah dan membatasi kecacatan karena filariasis. Strategi
utama dalam eliminasi filariasis adalah dengan cara memutuskan
rantai penularan yaitu dengan Pemberian Obat Massal Pencegahan
(POMP) Filariasis selama 5 Tahun berturut‐turut kepada seluruh
penduduk sasaran di Kabupaten Kampar.
Prevalensi microfilaria Kabupaten Kampar adalah 2,3 %,
sehingga Kabupaten Kampar dinyatakan Kabupaten endemis filaria ( >
1%). Diperkirakan sebanyak 16.964 orang penduduk Kabupaten
Kampar beresiko terhadap penularan penyakit filariasis. Melalui
program eliminasi filariasis yang didukung oleh WHO, Kementrian
Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar selama 5 (lima) Tahun terhadap prevalensi filariasis
ditargetkan turun hingga 0 (Zero Filariasis).
Hasil POMPF I = 84%, POMPF II = 83%, POMPF III = 77%,
persentase dari jumlah penduduk.
Kabupaten Kampar di nyatakan endemis penyakit filariasis
dengan angka MR rate sebesar 2,3 % ( >1%), sehingga wajib untuk
melaksanakan pengobatan masal untuk mematikan semua mikrofilaria
yang ada dalam darah setiap penduduk dalam waktu bersamaan
sehingga memutuskan mata rantai penularan. Pada Tahun 2017
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 35
jumlah kasus baru filariasis sebanyak 4 kasus. Kasus tertinggi terdapat
di Puskesmas Kampar Kiri Tengah.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 36
Grafik 3.1
Urutan 10 Pola Penyakit Terbesar di Kabupaten Kampar Tahun 2017
100.000
80.000
60.000
91.002
40.000
59.576
20.000 24.151 16.203 12.644
8.061 7.508 7.394 6.015 6.001 5.592 .
0
t
is
a
an
an
ia
l
is
id
ku
ia
ny
..
.
rit
it
s
..
o
ut
g.
an
ns
ep
A
er
er
st
in
at
un
bk
se
tis
ak
t
p
sp
Ga
la
um
en
n
t
su
i E
i t
gi
M
Di
an
a
ro
Re
ri n
ak
n
s
d
gi
rg
en
st
ga
is
pa
ny
er
fa
e
Ga
rt
rin
b
t
sa
Al
ul
Pe
tri
pe
dk
p
Na
ja
Ar
Hi
n
s t
n
ga
da
tu
ri n
il i
it
s M
ja
l
ku
it
i
te
ak
ks
e
ny
fe
ab
In
Pe
Di
Dari grafik 3.1 di atas dapat dilihat 10 urutan penyakit terbesar di Kabupaten
Kampar pada Tahun 2017 mengalami perubahan dibanding Tahun 2016 dan
didominasi oleh penyakit Nasafaringitis Akut Tingginya penyakit menular ini
menunjukkan bahwa tingkat kehidupan atau kesejahteraan masih rendah seperti
lingkungan pemukiman yang tidak sehat, perilaku hidup yang tidak sehat, stamina
tubuh yang rentan penyakit karena asupan gizi yang kurang.
Di Kabupaten Kampar penyakit menular yang tinggi merupakan penyakit‐
penyakit yang erat dengan kondisi kesehatan lingkungan, air bersih, jamban
keluarga dan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan jika dianalisis lebih
lanjut berkaitan erat dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
Disamping itu, dari 10 penyakit terbesar dua diantaranya adalah penyakit
tidak menular yaitu Hipertensi dan Diabetes Melitus. Oleh sebab itu kita juga harus
mulai melakukan tindakan Promotif dan Preventif terhadap peningkatan kasus‐
kasus penyakit tidak menular.
Pencegahan Penyakit Endemik
Kegiatan penaggulangan penyakit TB‐Paru
Tujuan penanggulangan TB‐Paru adalah menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian TB, memutuskan mata rantai penularan, serta mencegah
terjadinya Multi Drugs Resistance (kekebalan ganda terhadap obat) TB.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 37
Cakupan Pemeriksaan Neonatal (KN)
Cakupan pemeriksaan neonatal adalah persentase neonatal yang
mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 2 kali yang digunakan untuk melihat
jangkauan dan kualitas pelayanan terhadap bayi umur kurang dari 1 bulan.
Cakupan pemeriksaan neonatal dengan indikator kunjungan neonatus
pertama (KN1) dengan sasaran bayi umur 0‐7 hari dan KN2 dengan sasaran bayi
umur 8‐28 hari. Ini digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan
kesehatan neonatal. Cakupan KN Tahun 2013 sebesar 90%, Tahun 2014 cakupan
95,4%, Tahun 2015 cakupannya 97,2% , Tahun 2016 cakupan KN 88,6% dan
Tahun 2017 sebesar 96%.
Cakupan Imunisasi Bumil (TT1 dan TT2)
Cakupan pemberian imunisasi TT1 pada ibu hamil Tahun 2012 dan 2013
cakupan imunisasi TT dihitung berdasarkan TT WUS (5). Jadi cakupan TT1 dan
TT2 bumil tidak dihitung hanya saat hamil, Tahun 2014 TT1 ( 2%) atau sebanyak
3.694 orang, TT2 (2%) atau sebanyak 3.682 orang, TT3 (2,1%) sebanyak 3.979
orang, TT4 (1,8%) atau sebanyak 3.349 orang, TT5 (1,4%) atau sebanyak 2.574
orang. Tahun 2015 TT1 ( 16,8%) atau sebanyak 3.086 orang, TT2 (16%) atau
sebanyak 2.930 orang, TT3 (16,5%) sebanyak 3.023 orang, TT4 (13,5%) atau
sebanyak 2.478 orang, TT5 (11%) atau sebanyak 2.023 orang. Tahun 2016 TT1 (
19,8%) atau sebanyak 3.621 orang, TT2 (17,9%) atau sebanyak 3.275 orang, TT3
(16,9%) sebanyak 3.096 orang, TT4 (14,3%) atau sebanyak 2.614 orang, TT5
(13,4%) atau sebanyak 2.449 orang. Tahun 2017 TT1 ( 18,3%) atau sebanyak
3.437 orang, TT2 (17,7%) atau sebanyak 3.327 orang, TT3 (21,7%) sebanyak
4.075 orang, TT4 (16,3%) atau sebanyak 3.054 orang, TT5 (16,1%) atau sebanyak
3.028 orang
Cakupan pemberian imunisasi TT baik itu pada WUS mau pun ibu hamil
masih rendah, hal ini disebabkan oleh masih kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya imunisasi TT bagi kesehatannya. Selain itu masih kurangnya
petugas kesehatan melaksanakan screening TT pada WUS, mengenai pelaporan
dan pencatatan masih menjadi kendala pada petugas kesehatan. Ini terlihat dari
adanya perbedaan persepsi pada petugas kesehatan mengenai pencacatan
screening TT, sehingga WUS yang telah berstatus TT5 tidak tercatat pada
pelaporan petugas kesehatan. Untuk meminimalisasi permasalahan ini penting
dilakukan pelatihan bagi petugas kesehatan mengenai imunisasi dan pencatatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 38
Selain itu harus ada kerjasama lintas sektor untuk meningkatkan imunisasi pada
calon pengantin (Catin).
Bayi dengan ASI Eksklusif
Air susu ibu (ASI) adalah ASI yang diberikan kepada seorang bayi secara
terus menerus selama 6 bulan, tanpa pemberian makan pendamping ASI.
Persentase bayi yang diberi ASI Eksklusif pada Tahun 2013 sebanyak
3.078 bayi dari 4.608 bayi atau sebesar (66,80%) dan pada Tahun 2014 adalah
4.641 bayi dari 5.748 bayi. Pada Tahun 2015 persentase sebesar 80,30%, Tahun
2016 persentasenya 80,6% atau sebanyak 9.949 bayi, Tahun 2017 persentasenya
26,5% atau sebanyak 8.052 bayi.
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjer payudara ibu,
pemberian ASI eksklusif bertujuan untuk menjamin pemenuhan hak bayi untuk
mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan usia 6 bulan dengan
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya, meningkatkan peran dan
dukungan keluarga, masyarakat, Pemerintah terhadap pemberian ASI Eksklusif.
Meningkatnya pelayanan gizi keluarga dapat dilihat sampai sejauh mana
kondisi gizi masyarakat di Kabupaten Kampar yang ditunjukkan dari indikator
berikut:
1. Cakupan Distribusi Vitamin A
Penanggulangan masalah kekurangan vitamin A dengan pemberian
kapsul vitamin A kepada bayi, anak balita dan ibu nifas merupakan program
yang masih terus dilaksanakan karena merupakan kesepakatan Nasional.
Pemberian kapsul vitamin A dalam pelaksanaannya diintegrasikan dengan
kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) dan Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) melalui Posyandu dan Puskesmas.
Cakupan pendistribusian vitamin A pada bayi Tahun 2013 mencapai
100%, Tahun 2014 cakupan vitamin A pada bayi 94,93% dan balita 92,83
pada Tahun 2015 cakupan pemberian vitamin A sebesar 90,80% dan Tahun
2016 cakupan pemberian vitamin A sebesar 90,34%, Tahun 2017 cakupan
pemberian vitamin A sebesar 94,6%
Cakupan pendistribusian Vitamin A pada balita pada Tahun 2013
mencapai 89,03 %, Tahun 2014 pemberian vitamin A pada balita 92,83%,
Tahun 2015 pemberian vitamin A pada balita menurun dengan persentase
89,67%, Tahun 2016 pemberian vitamin A pada balita dengan persentase
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 39
89,9%, Tahun 2017 pemberian vitamin A pada balita dengan persentase
90,1%.
Penanggulangan masalah kekurangan vitamim A dengan pemberian
kapsul vitamin A pada bulan Februari dan Agustus kepada bayi 6‐11 bulan
dan anak balita 12‐59 bulan merupakan program yang masih terus
dilaksanakan karena merupakan kesepakatan nasional. Capaian
pendistribusian vitamin A pada bayi dan balita secara keseluruhan mencapai
target, ini dikarenakan oleh sebagai berikut:
* Stok vitamin A tersedia sesuai dengan jumlah sasaran.
* Petugas Puskesmas melakukan Sweeping terhadap balita yang tidak
datang ke Posyandu pada bulan Februari dan Agustus.
Pada cakupan pemberian vitamin A untuk ibu nifas pada Tahun 2013
mencapai 85,73 %, Tahun 2014 cakupan meningkat mencapai 88,06%,
Tahun 2015 cakupan pemberian Vitamin A pada ibu Nifas meningkat lagi
mencapai 91,6%, Tahun 2016 cakupan pemberian Vitamin A pada ibu Nifas
94,8% dan Tahun 2017 cakupan pemberian Vitamin A pada ibu Nifas 89,6%.
2. Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Besi (FE)
Upaya penanggulangan kasus anemia besi dengan pemberian tablet zat
besi di prioritaskan pada kelompok rawan gizi yaitu ibu hamil. Berdasarkan
laporan yang diterima menunjukkan bahwa cakupan pendistribusian tablet
besi sebanyak 90 tablet pada ibu hamil mengalami fluktuasi dimana Tahun
2013 mencapai 85 %, Tahun 2014 meningkat mencapai 86,77%, Tahun 2015
meningkat lagi mencapai 90,5%, Tahun 2016 mencapai 80,4% dan Tahun
2017 mencapai 90,3%.
3. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatan dengan prevalensi gizi
kurang dan gizi buruk pada balita < 15%.
Pada Tahun 2015 untuk kasus gizi buruk di Kabupaten di temukan 6
orang dan semuanya mendapat perawatan. Pada Tahun 2016 untuk kasus
gizi buruk di Kabupaten di temukan 11 orang dan semuanya mendapat
perawatan. Pada Tahun 2017 untuk kasus gizi buruk di Kabupaten di
temukan 19 orang dan semuanya mendapat perawatan.
Ketika ditemukan suspek gizi buruk, maka petugas gizi Puskesmas akan
melakukan beberapa tindakan yaitu: konfirmasi terhadap rumor yang
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 40
ditemukan baik oleh petugas desa maupun dari informasi yang diberikan
kader Posyandu serta masyarakat. Kasus gizi buruk yang dikonfirmasikan
akan dilaporkan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dalam waktu 1x24 jam,
kemudian melengkapi formulir W1 hasil penyelidikan epidemiologi dan foto
kasus. Selanjutnya kasus gizi buruk yang disertai penyakit penyerta akan
dirujuk ke Rumah Sakit Umum Bangkinang.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar akan mengirimkan laporan kasus
gizi buruk ini ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Upaya pemantauan Pertumbuhan Gizi Balita
Pencapaian hasil pemantauan pertumbuhan balita melalui
penimbangan di posyandu sebagai berikut:
1) Tingkat jangkauan program (K/S)
Pencapaian Kabupaten Kampar pada Tahun 2013 sebesar 56,26%,
pada Tahun 2014 capaian meningkat menjadi 88,03%, pada Tahun 2015
capaian meningkat lagi menjadi 93,27%, pada Tahun 2016 capaian
meningkat menjadi 93,90% dan pada Tahun 2017 capaian meningkat
menjadi 94%. Dari 31 Puskesmas yang ada Puskesmas yang tidak
mencapai target adalah Puskesmas Gunung Sahilan II sebesar 71,94%
dan pencapaian tertinggi pada Puskesmas Tapung Hilir I sebesar 101,5%.
2) Partisipasi masyarakat (D/S)
Pencapaian kabupaten Kampar pada Tahun 2013 sebesar 65,39%
dari target 85 %. Dari 19 Puskesmas, hanya 3 Puskesmas yang telah
mencapai target (15,80%) dan 84,20% belum mencapai target.
Pencapaian tertinggi adalah Puskesmas XIII Koto Kampar II yakni 83,66%
dan terendah Puskesmas Tapung yakni 32,92%. Pada Tahun 2014
Puskesmas yang telah mencapai target adalah Puskesmas Salo dengan
capaian 93,22%, yang terendah adalah Puskesmas Koto Kampar Hulu
dengan capaian sebesar 29,79%, pada Tahun 2015 persentase 65,06%,
Puskesmas yang telah mencapai target adalah Puskesmas Siak Hulu I,
Puskesmas Siak Hulu II, Puskesmas Kampar, Puskesmas Kampar Kiri Hilir,
Puskesmas Tapung II, Puskesmas Tapung Hulu II, Puskesmas
Bangkinang, Puskesmas Perhentian Raja, Puskesmas Kampar Utara,
Puskesmas Gunung Sahilan II dan Puskesmas Koto Kampar Hulu. Pada
Tahun 2016 persentase total sebesar 66,70%, persentase tertinggi
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 41
terdapat di Puskesmas Bangkinang dengan persentase 84,5 dan
persentase terendah terdapat di Puskesmas Kampar Kiri Tengah dengan
persentase 39,9%. Pada Tahun 2017 persentase total sebesar 68%,
persentase tertinggi terdapat di Puskesmas Kampar Kiri Hulu II dengan
persentase 100,8% dan persentase terendah terdapat di Puskesmas
Kampar Kiri Tengah dengan persentase 40,4%.
3) Keberhasilan penimbangan (N/D)
Pencapaian kabupaten untuk Tahun 2013 sebesar 65,8%
sedangkan target sebesar 70,00%. Puskesmas yang mencapai target
tertinggi adalah Puskesmas Bangkinang (88%), Siak Hulu II (83,3), Siak
Hulu I (81,05) dan yang terendah Koto Kampar Hilir (20,7%). Pada Tahun
2014 puskesmas yang telah mencapai target adalah Puskesmas Kampar,
Tambang, XIII Koto Kampar I, Kuok, Siak Hulu II, Siak Hulu III, Kampar
Kiri, Tapung II, Tapung Hulu I, Tapung Hulu II, Salo, Rumbio Jaya,
Bangkinang, Perhentian Raja, Kampar Timur, Kampar Utara, Gunung
Sahilan I yang terendah adalah Puskesmas Tapung Hilir II dengan
capaian 52,08%. Pada Tahun 2015 puskesmas yang telah mencapai
target adalah Puskesmas Kampar Utara (134%), Puskesmas Perhentian
Raja (126%), Puskesmas Kampar Kiri Hilir (116,3%), Puskesmas Kampar
(113,1%), Puskesmas Bangkinang (113,2%), yang terendah adalah
Puskesmas Tapung Tapung I ( 38%). Pada Tahun 2016 persentase total
81,28% pencapaian tertinggi berada di Puskesmas Siak Hulu III sebesar
98,02, pencapaian terendah di Puskesmas Kampar sebesar 52,45%. Pada
Tahun 2017 persentase total 80,85% pencapaian tertinggi berada di
Puskesmas Siak Hulu III sebesar 94,25, pencapaian terendah di
Puskesmas Kampar Kiri Tengah sebesar 48,29%.
4) Balita BGM (BGM/D)
Angka Balita BGM rata‐rata kabupaten Tahun 2014 sebesar 0,67%.
Puskesmas dengan angka di bawah rata‐rata kabupaten antara lain
Puskesmas Bangkinang Kota, Tambang, Koto Kampar II, Siak Hulu I, Siak
Hulu II, Kampar Kiri Hulu II, Tapung I, Tapung Hulu I, Tapung Hulu II,
Rumbio Jaya, Bangkinang, Perhentian raja, Kampar Timur, Kampar
Utara, Gunung Sahilan I dan Gunung Sahilan II. Sedangkan puskesmas
yang berada di atas rata‐rata kabupaten Angka BGM/D Puskesmas
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 42
Kampar, XIII Koto Kampar I, Kuok, Siak Hulu III, Kampar Kiri, Kampar Kiri
Hilir, Kampar Kiri Hulu I, Tapung I, Tapung, Tapung Hilir I, Tapung Hilir II,
Kampar Kiri Tengah dan Koto Kampar Hulu.
Angka Balita BGM rata‐rata Kabupaten Tahun 2015 sebesar 0,7%.
Puskesmas dengan angka di bawah rata‐rata kabupaten antara lain
Puskesmas Tambang, Puskesmas Gunung Sahilan II, Puskesmas Kampar
Kiri Hulu II, Puskesmas Tapung Hulu I, Puskesmas Siak Hulu I, Puskesmas
Siak Hulu I, Puskesmas Kampar Utara, Puskesmas Bangkinang,
Puskesmas Perhentian Raja, Puskesmas Salo, Puskesmas Bangkinang
Kota, Puskesmas Siak Hulu II, Puskesmas Tapung, Puskesmas Rumbio
Jaya, Puskesmas Koto Kampar Hulu. Angka Balita BGM rata‐rata
kabupaten Tahun 2016 sebesar 0,7% angka tertinggi terdapat di
Puskesmas Kampar Kiri Hilir dengan persentase 3,1% dan terdapat di
Puskesmas Gunung Sahilan II dengan tidak ditemukan balita dibawah
garis merah. Angka Balita BGM rata‐rata kabupaten Tahun 2017 sebesar
0,9% angka tertinggi terdapat di Puskesmas Kampar dengan persentase
1,6% dan terendah terdapat di Puskesmas Tapung Hulu II dengan tidak
ditemukan balita dibawah garis merah.
c). Diare
Kabupaten Kampar merupakan daerah endemis diare, sepanjang
tahun penyakit tersebut tetap ada, dimana penyakit ini masih merupakan
penyebab utama kematian pada balita. Angka prevalensi diare pada Tahun
2013 jumlah perkiraan 15.752 dengan persentase ditangani 86,7 %, pada
Tahun 2014 jumlah target penemuan Diare 30.380 orang dengan jumlah
yang ditangani 14.537 orang atau 89,8%. Pada Tahun 2015 jumlah target
penemuan Diare 16.420 orang dengan jumlah yang ditangani 13.862 orang
atau 84,4%. Hal ini memerlukan adanya kewaspadaan yang terus menerus.
Pada Tahun 2016 jumlah target penemuan Diare 16.376 orang, jumlah
yang ditemukan sebanyak 10.927 orang atau 67% semua kasus yang
ditemukan dapat ditangani . Pada Tahun 2017 jumlah penemuan kasus
Diare 1.076 orang, semua kasus yang ditemukan dapat ditangani Hal ini
memerlukan adanya kewaspadaan yang terus menerus.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 43
Grafik 3.2
Jumlah Kasus Diare Di Kabupaten Kampar
Tahun 2013 – 2017
120
100
80
60
40
20
0
2013 2014 2015 2016 2017
2). Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
a. Difteri
Difteri merupakan penyakit menular akut pada tonsil, faring dan
hidung, kadang‐kadang pada selaput mukosa dan kulit. Difteri dapat
menyerang pada setiap orang yang tidak mempunyai kekebalan tubuh.
Penyelidikan Epidemiologi dilakukan terhadap setiap adanya 1 kasus
difteri, baik bersumber dari rumah sakit, puskesmas maupun laporan
masyarakat yang bertujuan untuk menegakkan diagnosis, memastikan
terjadinya KLB dan menentukan kasus tambahan serta kelompok
rantan. Pada Tahun 2013 dan Tahun 2014 tidak ditemukan kasus
penyakit Difteri. Pada Tahun 2015 ditemukan 1 kasus penyakit Difteri
di Puskesmas Tambang, pada Tahun 2016 tidak ditemukan kasus
penyakit Difteri di Kabupaten Kampar, pada Tahun 2017 ditemukan 4
kasus penyakit Difteri di Kabupaten Kampar. Apabila ditemukan kasus
KLB penyakit Difteri maka diperlukan laporan puskesmas, Laporan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dan Dinas Kesehatan Provinsi
Riau. Dari hasil investigasi dengan melakukan pemeriksaan usap
tenggorok dan usap nasofarin (hidung) oleh tim Labkesda Provinsi Riau
dan dinyatakan hasilnya positif difteri. Untuk penanggulangan KLB
difteri ini dan untuk memutuskan mata rantai penularan dilaksanakan
penyuluhan dan pemberian imunisasi kepada masyarakat yang pernah
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 44
kontak dengan pasien. Adapun rencana tindak lanjut untuk Tahun
berikutnya adalah diharapkan Puskesmas Puskesmas tetap tanggap
terhadap kasus‐kasus PD3I dan ditangani <24 jam dan meningkatkan
imunisasi DPT/Hb/Hib karena ini sangat berkaitan erat dalam
pencegahan kasus PD3I.
b. Pertusis
Penyakit Pertusis merupakan penyakit menular akut pada
saluran pernapasan, ditemui pada anak dengan kelompok umur
kurang dari 5 tahun. Jumlah kasus dan Angka Insidence per 100.000
penduduk pada kelompok umur kurang dari 5 tahun. Pada Tahun 2012
s/d 2016 tidak dijumpai lagi kasus Pertusis. Tahun 2018 ditemui 8
kasus Pertusis.
c. Tetanus Neonatorum
Penyakit Tetanus Neonatorum (TN) adalah penyakit tetanus yang
terjadi pada bayi neonatus (bayi < 1 bulan yang disebabkan oleh
clostridium tetani. Upaya pencegahannya telah dilakukan melalui
program imunisasi rutin dengan pemberian vaksin TT pada wanita usia
subur (WUS) pemeriksaan kehamilan sekaligus pemberian imunisasi TT
pada ibu hamil, screening TT pada ibu hamil/WUS terlebih dahulu.
Pada Tahun 2013 berjumlah 1 kasus, pada Tahun 2014 jumlah
kasus Tetanus Neonatorum sebanyak 5 kasus dan kematian 1 kasus,
pada Tahun 2015, Tahun 2016 tidak ditemui kasus Tetanus
Neonatorum dan Tahun 2017 ditemui 64 kasus Tetanus Neonatorum.
d. Polio
Penyakit Polio yang telah merupakan kesepakatan global dimana
seharusnya Indonesia telah bebas Polio pada tahun 2000 yang ditandai
dengan pemberian sertifikat bebas Polio oleh WHO, namun
kenyataannya sampai saat ini Indonesia belum lagi bebas dari Polio
yang membawa dampak program imunisasi polio masih harus tetap
berjalan.
Dalam upaya membasmi atau eradikasi Polio telah dilaksanakan
PIN sejak Tahun 1995 disertai kegiatan imunisasi rutin dan juga
Sweeping. Dalam rangka menjaring kasus Polio telah dilakukan
kegiatan Surveilance Acut Flaccid Paralysis (SAFP). Pada Tahun 2014
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 45
tidak ditemukan kasus polio di Kabupaten Kampar, demikian juga pada
Tahun 2015 dan Tahun 2016 tidak ditemukan kasus Polio, pada Tahun
2016 juga dilakukan PIN Polio pada Tanggal 08 s.d 15 Maret, pada
Tahun 2017 tidak ada dilakukan Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
e. Campak
Penyakit Campak adalah penyakit virus akut yang sangat menular
dengan gejala awal berupa demam, konjungtivitas, pilek, batuk, bercak
kemerahan, berbentuk makulo popular selama 3 hari atau lebih yang
sebelumnya didahului panas badan 380 C atau lebih juga disertai salah
satu gejala batuk pilek atau mata merah.
Komplikasi sering terjadi pada anak usia < 5 tahun dan penderita
dewasa > 20 tahun. Komplikasi yang sering terjadi adalah diare dan
bronchopneumonia. Penyakit campak menjadi lebih berat pada
penderita malnutrisi, defisiensi vitamin A dan imun defisiensi (HN)
serta karena penangganan yang terlambat. Dinyatakan KLB apabila
ditemukan 5 kasus campak pada cluster atau memiliki hubungan
epidemiologi. Tahun 2013 ditemukan 49 kasus, pada Tahun 2014 ada
70 kasus campak ditemukan, pada Tahun 2015 ada 101 kasus campak
ditemukan dengan kasus terbesar terdapat di Puskesmas Tapung Hulu
I sebanyak 30 kasus, Puskesmas Siak Hulu I sebanyak 22 kasus dan
Puskesmas Tambang 10 kasus. Pada kasus campak ini terdapat 1
Puskesmas yang dinyatakan mengalami KLB campak yaitu Puskesmas
Siak Hulu I. Untuk memperkuat hasil temuan, maka diambil serum
darah untuk diperiksa, namun hasilnya dinyatakan serum dinyatakan
bukan campak melainkan rubella. Diharapkan untuk Tahun berikutnya
harus melaksanakan penyelidikan Epidemiologi pada setiap temuan
kasus campak, hal ini bermaksud agar kita dapat mengetahui apakah
masih ada kasus campak pada wilayah yang sama. pada Tahun 2016
ada 305 kasus campak ditemukan dengan kasus terbesar terdapat di
Puskesmas Siak Hulu I sebanyak 76 kasus, Puskesmas Tambang
sebanyak 58 kasus dan Puskesmas Tapung 38 kasus. Pada Tahun 2016
terjadi 6 kali KLB campak. Untuk memperkuat hasil temuan, maka
diambil serum darah untuk diperiksa. Pada Tahun 2017 ada 76 kasus
campak ditemukan dengan kasus terbesar terdapat di Puskesmas Siak
Hulu I sebanyak 35 kasus, Puskesmas Siak Hulu II sebanyak 12 kasus.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 46
Pada Tahun 2017 tidak ada kasus KLB. Diharapkan untuk Tahun
berikutnya harus melaksanakan penyelidikan Epidemiologi pada setiap
temuan kasus campak, hal ini bermaksud agar kita dapat mengetahui
apakah masih ada kasus campak pada wilayah yang sama.
f. Hepatitis B
Penyakit Hepatitis B disebabkan virus hepatitis B (VHB).
Imunisasi Hepatitis B pada bayi diberikan sebagai pencegahan untuk
menghindari tertularnya bayi dari penyakit Hepatitis B. Dosis
pemberian imunisasi ini diberikan sebanyak 4 kali, jika diberikan
kurang dari 4 kali maka imunisasi ini tidak maksimal sehingga Virus
Hepatitis B masih bisa menyerang bayi.
Sejak Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2016 tidak ada
ditemukan kasus Hepatitis B di Kabupaten Kampar, Tahun 2017 ada 5
kasus Hepatitis B diKabupaten Kampar.
3). Status Gizi
Berbagai usaha dalam mengatasi masalah Gizi telah dilakukan
melalui program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), Pemberian
Makanan Tambahan (PMT), Pemberian kapsul vitamin adalah pemberian
tablet Fe untuk daerah rawan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI).
Sebagai indikator terhadap status gizi bayi dipergunakan Angka Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) dan terhadap Balita dengan menggunakan
indikator balita Kurang Energi Protein (KEP) dengan skala likert (gizi buruk,
kurang, baik dan lebih). Status gizi pada bayi BBLR dan balita di bawah garis
merah (BGM) dapat dilihat pada uraian dibawah ini :
a. Bayi dengan BBLR
Status Gizi Bayi dengan menggunakan indikator persentase
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Kampar belum dapat
memberikan gambaran sepenuhnya mengingat sistem pencatatan dan
pelaporan yang belum berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil
pencatatan yang dilakukan secara rutin ditingkat Puskesmas yang
dilaporkan ke tingkat Kabupaten dapat kita lihat persentase bayi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) mengalami fluktuasi. Pada
Tahun 2013 ditemukan kasus bayi dengan BBLR sebanyak 260 kasus,
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 47
Tahun 2014 ditemukan 334 kasus BBLR atau sekitar 2,1%. pada Tahun
2015 ditemukan 192 kasus BBLR atau sekitar 1,2% kasus terbesar
terdapat di Puskesmas Kampar Kiri 30 kasus, Puskesmas Kampar 23
kasus, Puskesmas Tapung 15 kasus, Puskesmas Tapung Hilir I sebanyak
13 kasus. Pada Tahun 2016 ditemukan 25 kasus BBLR atau sekitar
0,2%, kasus terbesar terdapat di Puskesmas Kampar Kiri 7 kasus,
Puskesmas XIII Koto Kampar III sebanyak 4 kasus, Puskesmas Kuok
sebanyak 4 kasus. Pada Tahun 2017 ditemukan 18 kasus BBLR atau
sekitar 0,1%, kasus terbesar terdapat di Puskesmas Siak Hulu II,
Puskesmas Siak Hulu III, Puskesmas Kampar Kiri Hulu I dan Puskesmas
Salo dengan jumlah kasus masing‐masing 2 kasus. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada grafik 3.3 di bawah ini:
Grafik 3.3
Persentase Bayi Dengan BBLR Di Kabupaten Kampar
Tahun 2013 – 2017
350
300
250
200
150
100
50
0
2013 2014 2015 2016 2017
b. Balita di Bawah Garis Merah (BGM)
Jumlah Balita kasus BGM Pada Tahun 2013 ebanyak 81.564
orang dan yang dilaporkan BGM 0,9 %. Pada Tahun 2014 jumlah balita
81.891 orang dan yang dilaporkan BGM sebanyak 0,7%. Pada Tahun
2015 jumlah balita 66.126 orang dan yang dilaporkan BGM sebanyak
0,7%, kasus terbesar terdapat di Puskesmas Kampar 60 kasus,
Puskesmas Kampar Timur 32 kasus, Puskesmas Kampar Kiri Hilir 31
kasus. Program ini harus terus diikuti dengan pemantauan balita
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 48
secara berkala, mengingat banyak balita yang tidak dibawa ke
posyandu untuk ditimbang sehingga berakibat tidak terpantau
pertumbuhan dan perkembangannya. Pada Tahun 2016 total BGM
0,9% atau sebanyak 285 orang, angka tertinggi terdapat di Puskesmas
Kampar Kiri Hilir dengan persentase 5,4% atau sebanyak 31 orang dan
angka terendah terdapat di Puskesmas Gunung Sahilan II, Puskesmas
Kampar Kiri Hulu II dengan tidak ditemukan balita dibawah garis
merah. Pada Tahun 2017 total BGM 0,9% atau sebanyak 264 orang,
angka tertinggi terdapat di Puskesmas Kampar dengan persentase
1,6% atau sebanyak 33 orang dan angka terendah terdapat di
Puskesmas Tapung Hulu I dengan jumlah ditemukan 1 balita dibawah
garis merah. Program ini harus terus diikuti dengan pemantauan balita
secara berkala, mengingat banyak balita yang tidak dibawa ke
posyandu untuk ditimbang sehingga berakibat tidak terpantau
pertumbuhan dan perkembangannya.
Grafik 3.4
Persentase Balita Bawah Garis Merah (BGM) Di Kabupaten Kampar
Tahun 2012‐ 2017
1
0,9 0,9 0,9 0,9
0,8
0,7
0,5
.
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
c. Status Gizi Balita
Dari hasil pemantauan status gizi (PSG) yang dilaksanakan pada
Tahun 2013 dari 53.633 balita yang ditimbang terdapat 6 orang balita
yang bergizi buruk. Pada Tahun 2014 dari 53.161 balita yang
ditimbang, terdapat 6 orang atau 0,01 % balita yang bergizi buruk dan
semuanya mendapat perawatan. Pada Tahun 2015 dari 56.581 balita
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 49
yang ditimbang, terdapat 6 orang atau 0,01 % balita yang bergizi buruk
dan semuanya mendapat perawatan. Pada Tahun 2016 dari 56.568
balita yang ditimbang, terdapat 11 orang balita yang bergizi buruk dan
semuanya mendapat perawatan. Pada Tahun 2017 dari 59.242 balita
yang ditimbang, terdapat 19 orang balita yang bergizi buruk dan
semuanya mendapat perawatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 50
SITUASI UPAYA
KESEHATAN
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Dalam bab ini akan digambarkan situasi upaya kesehatan yang telah dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar pada Tahun 2017 yang secara keseluruhan
merupakan sebagai upaya perwujudan pembangunan dibidang kesehatan.
Selama Tahun 2017 program‐program dan kegiatan yang dilaksanakan sebagai
berikut:
A. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada program Perbaikan Gizi Masyarakat
adalah:
1. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi.
2. Pemberian makanan tambahan dan vitamin.
3. Pengadaan makanan tambahan dan vitamin (Bankeu)
4. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, Gangguan Akibat
Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya.
5. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.
B. Kegiatan –kegiatan yang dilaksanakan pada Program peningkatan keselamatan ibu
melahirkan dan anak adalah:
2. Peningkatan cakupan P4K
3. Penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan angka kematian balita
4. Peningkatan manajemen program kesehatan keluarga
5. Peningkatan kualitas hidup anak dan remaja
C. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada program Pencegahan dan
Penanggulangan penyakit menular adalah:
1. Penyemprotan / Fogging sarang nyamuk.
2. Pengadaan alat fogging dan bahan – bahan fogging.
3. Pengadaan vaksinasi penyakit menular.
4. Pencegahan dan penanggulangan TB Paru
5. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah.
6. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.
7. Pencegahan penularan penyakit endemik / epidemik.
8. Pencegahan dan penanggulangan HIV/ AIDS
9. Pelayanan dan pembinaan kesehatan jamaah haji
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 51
10. Peningkatan imunisasi.
11. Peningkatan surveilans, epidemiologi dan penanggulangan wabah.
12. Eliminasi penyakit Filariasis.
D. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada program Pegawasan dan
Pengendalian kesehatan makanan adalah :
1. Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi
rumah tangga.
2. Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restaurant.
E. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada Program Pengawasan Obat dan
Makanan adalah:
1. Peningkatan Kapasitas Laboratorium Pengawasan Obat dan Makanan
2. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya.
F. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada Program Pengembangan obat asli
indonesia.
1. Pengembangan standarisasi tanaman obat bahan alam indonesia
G. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada Program pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan
1. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
2. Penilaian tenaga kesehatan teladan dan Puskesmas berprestasi
H. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada Program Pembinaan upaya kesehatan
rujukan adalah:
1. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
2. Pemutakhiran data fasilitas kesehatan rujukan
I. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada program Promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat adalah:
1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
2. Pembinaan usaha kesehatan sekolah tingkat SD
3. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
4. Kegiatan pengembangan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM)
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 52
J. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada Program pelayanan kesehatan
penduduk miskin adalah:
1. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya
K. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada Program pengembangan lingkungan
sehat adalah:
1. Pengembangan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
2. Pengawasan higiene dan sanitasi tempat‐tempat umum (TTU)
L. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada program pengawasan dan
pengendalian kesehatan makanan adalah:
1. Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan dan
restoran
M. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada Program Upaya Kesehatan Masyarakat
adalah:
1. Peningkatan Kesehatan masyarakat.
2. Kegiatan Akreditasi (DAK)
3. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan.
4. Jaminan persalinan (DAK)
5. Upaya kesehatan kerja
6. Peningkatan pelayanan kesehatan olahraga
7. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
8. Peningkatan Pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
N. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada Program pelayanan Administrasi
perkantoran
1. Penyediaan jasa surat menyurat.
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas atau operasional.
4. Penyediaan jasa kebersihan kantor.
5. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.
6. Penyediaan alat tulis kantor.
7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
8. Penyediaan komponen instalasi listrik atau penerangan bangunan kantor.
9. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 53
10.
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang‐undangan.
11.
Rapat‐rapat koordinasi dalam daerah.
12.
Rapat‐rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
13.
Penyediaan jasa tenaga harian lepas.
14.
Penyediaan jasa pengamanan kantor.
O. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
1. Pemeliharaan rutin atau berkala gedung kantor.
2. Pemeliharaan rutin atau berkala kendaraan dinas atau operasional.
P. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada program pengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/pustu dan jaringannya.
1. Pembangunan puskesmas.
2. Pembangunan puskesmas pembantu.
3. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas.
4. Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas pembantu.
5. Pembangunan Puskesmas dan Puskesmas pembantu serta sarana dan prasarana
(Bantuan keuangan)
6. Pembangunan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu serta Sarana dan Prasarana
(DAK)
7. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas (Bantuan Keuangan)
8. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang penilaian akreditasi puskesmas
(Bantuan Keuangan)
9. Pengadaan Ambulance Puskesmas (Bantuan Keuangan)
10. Pengadaan Meubelair (Bantuan Keuangan)
11. Rehab Puskesmas Pembantu (Bantuan Keuangan)
Q. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada Program Kemitraan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan adalah:
1. Pembinaan Institusi kesehatan swasta
R. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada program peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur.
1. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang‐undangan.
2. Bimbingan teknis penata usahaan barang milik daerah
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 54
S. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.
1. Penyusunan laporan capaian kenerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
2. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun.
3. Penyusunan Renstra SKPD
T. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada program standarisasi pelayanan
kesehatan.
1. Penyusunan standarisasi pelayanan kesehatan.
2. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
3. Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan.
4. Peningkatan Pemanfaatan sistem informasi kesehatan (SIK)
U. Kegiatan yang dilaksanakan pada Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
1. Peningkatan program pengendalian Penyakit Tidak Menular.
2. Kegiatan pembinaan pelayanan kesehatan jiwa
P. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan pada program obat dan perbekalan kesehatan
1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
2. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
3. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
4. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan (DAK)
5. Pengadaan penunjang IFK (DAK)
6. Pengadaan Aplikasi Sistem Pengelolaan obat (Bankeu)
7. Pengadaan alat kesehatan Puskesmas dan jaringannya (Bankeu)
8. Pengadaan kulkas obat Puskesmas (Bankeu)
Hasil-hasil yang dicapai dari kegiatan tersebut di atas yang mengacu pada
indikator-indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal) adalah sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 55
Tabel 4.1
Target dan Realisasi Capaian SPM Bidang Kesehatan
di Kabupaten Kampar Tahun 2017
Realisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dihubungkan dengan Target SPM Nasional
Realisasi
Batas
Jenis Target SPM
Indikator Standar Pelayanan waktu
No Pelayanan SPM Tahun
Minimal (SPM) pencapaian
Dasar (%) 2017
(Tahun)
(%)
1 Pelayanan 1. Pelayanan kesehatan ibu hamil 100 2020 92,7
kesehatan 2. Peayanan kesehatan ibu 100 2020 84,5
dasar bersalin
3. Pelayanan kesehatan bayi baru 100 2020 100
lahir
4. Pelayanan kesehatan balita 100 2020 100
5. Pelayanan kesehatan pada usia 100 2020 100
pendidikan dasar
6. Pelayanan kesehatan pada usia 100 2020 4,3
produktif
7. Pelayanan kesehatan pada usia 100 2020 12,4
lanjut
8. Pelayanan kesehatan penderita 100 2020 32,6
hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita 100 2020 26,5
Diabetes Melitus
10. Upaya kesehatan jiwa pada 100 2020 100
orang dengan gangguan jiwa
berat
11. Pelayanan kesehatan orang 100 2020 104
dengan TB
12. Pelayanan kesehatan orang 100 2020 100
dengan resiko terinfeksi HIV
A. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Untuk menggambarkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di sajikan
beberapa indikator, antara lain Persentase Penduduk yang memanfaatkan
Puskesmas, persentase Penduduk yang memanfaatkan Rumah sakit.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 56
1. Pemanfaaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar yang
menyelenggarakan kegiatan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,
Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak, KB, Perbaikan Gizi, Pemberantasan Penyakit
Menular, dan Pengobatan. Beberapa Puskesmas yaitu Puskesmas Perawatan,
disamping menyelenggarakan pelayanan kesehatan juga menyediakan pelayanan
rawat inap. Pelayanan pengobatan atau perawatan diarahkan sejauh mana unit
pelayanan kesehatan sejak dari Puskesmas Pembantu, Puskesmas dan Rumah
Sakit dapat digambarkan menjangkau masyarakat dari segi pemberian pelayanan
kesehatan, hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat yang mau memanfaatkan
unit pelayanan tersebut dalam bentuk kunjungan.
a. Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap
Pada Tahun 2013 jumlah total kunjungan rawat jalan Puskesmas dan
seluruh Rumah Sakit adalah 264.565 orang, sedangkan jumlah kunjungan
rawat Inap sebanyak 5.929 orang, pada Tahun 2014 jumlah total kunjungan
rawat jalan puskesmas 237.424 orang dan rumah sakit 28.808 orang,
sedangkan jumlah kunjungan rawat Inap sebanyak 583 di Puskesmas dan
5.564 di Rumah Sakit. Pada Tahun 2015 jumlah total kunjungan rawat jalan
Puskesmas 280.515 orang dan Rumah Sakit 34.823 orang, sedangkan jumlah
kunjungan rawat Inap sebanyak 2.300 di Puskesmas dan 6.334 di Rumah
Sakit. Kunjungan gangguan jiwa pada Tahun 2014 sebanyak 2.055 jiwa
meningkat sebanyak 2.114 jiwa pada Tahun 2015, pada Tahun 2016 jumlah
total kunjungan rawat jalan Puskesmas 284.579 orang dan rumah sakit
54.395 orang, sedangkan jumlah kunjungan rawat Inap sebanyak 3.637 di
Puskesmas dan 9.428 di Rumah Sakit kunjungan gangguan jiwa 1.895 orang.
Pada Tahun 2017 jumlah total kunjungan rawat jalan Puskesmas 272.714
orang dan rumah sakit 94.775 orang, sedangkan jumlah kunjungan rawat
Inap sebanyak 949 di Puskesmas dan 12.555 di Rumah Sakit, kunjungan
gangguan jiwa di Puskesmas sebanyak 1.693 orang. Dengan demikian, mutu
pelayanan harus lebih ditingkatkan, termasuk kondisi perbekalan kesehatan
berupa obat‐obatan dan peralatan (medis dan non medis) serta SDM
sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan itu sendiri.
Kondisi perbekalan berupa peralatan kesehatan medis dan non medis
untuk masing‐ masing unit pelayanan kesehatan terdepan sangat butuh
perhatian, di samping pembenahan SDM dalam bentuk pelatihan‐ pelatihan.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 57
Tabel 4.2
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap
Pada Puskesmas dan Rumah Sakit Di Kabupaten Kampar Tahun 2017
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 58
Tahun 2017 tumpatan gigi tetap sebanyak 355 orang dan pencabutan gigi
tetap sebanyak 5.167 orang
d. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat.
Kesehatan merupakan bagian terpenting bagi kehidupan manusia,
tidak terkecuali bagi anak‐anak dan anak Sekolah Dasar khususnya. Setiap
orang tua menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang secara optimal,
hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka sehat termasuk pada gigi mereka.
Pada Tahun 2014 upaya kesehatan gigi anak sekolah sebesar 27%, pada
Tahun 2015 mengalami peningkatan dengan jumlah persentase 80%, pada
Tahun 2016 menurun dengan jumlah persentase sebesar 44,6%, Tahun 2017
meningkat dengan jumlah persentase sebesar 51,8%. Hal ini diakibatkan
oleh kurangnya kesadaran orang tua anak SD untuk lebih rutin lagi
memeriksakan gigi anaknya ke tenaga medis seperti Dokter gigi 6 bulan
sekali.
B. Pemberantasan Penyakit Menular
1. Imunisasi
Imunisasi merupakan suatu upaya perlindungan yang diberikan kepada
kelompok berisiko tinggi terhadap serangan penyakit khususnya dalam rangka
menurunkan angka kesakitan bayi dan ibu serta menjaga penularannya, yang
pada akhirnya menurunkan angka kematian bayi dan ibu. Pada Profil Kesehatan
Kabupaten Kampar Tahun 2017 pelayanan imunisasi dapat diukur dengan
persentase desa yang telah UCI dengan indikator seluruh bayi yang ada telah
mendapatkan imunisasi lengkap.
Kabupaten Kampar yang terdiri dari 250 desa pada Tahun 2016 terdapat
186 desa ( 74,4 %) telah UCI, Tahun 2017 terdapat 193 desa ( 77,2 %) telah UCI.
Desa‐desa yang belum mencapai UCI dikarenakan desa‐desa tersebut selain sulit
terjangkau dengan roda dua ditambah kepadatan penduduknya yang sangat
rendah sehingga penyebarannya cukup luas dan tidak merata, sehingga sangat
menyulitkan bagi petugas kesehatan untuk menjangkau mereka yang berada
pada posisi yang tidak menguntungkan tersebut. Disamping itu masih adanya
perilaku dan budaya bagi ibu yang takut jika anaknya diimunisasi. Namun disisi
lain yang perlu dipertanyakan apakah cakupan pelayanan imunisasi tersebut
telah diikuti dengan kualitas atau mutu pelayanan yang standar atau telah
memenuhi standar operasional prosedur (SOP).
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 59
Alasan indikator Cakupan desa atau kelurahan universal child
immunization (UCI) tidak mencapai target yang telah ditentukan adalah:
1. Perubahan sistem pelaporan dari manual ke sistem aplikasi (by name by
address).
2. Adanya perubahan indikator untuk Desa UCI yaitu Imunisasi Dasar Lengkap
(IDL).
3. Sasaran program yang terlalu tinggi
Untuk mendorong pencapaian indikator sasaran cakupan desa atau
kelurahan Universal Child Immunization (UCI) dilakukan melalui:
1. Melaksanakan sweeping untuk meningkatkan pencapaian imunisasi dasar
lengkap sebagai indikator tercapainya desa UCI (Universal Child
Immunization)
2. Melaksanakan sosialisasi pentingnya imunisasi dasar lengkap dan imunisasi
lanjutan (Booster DPT‐HB‐Hib & Campak).
3. Melakukan sosialisasi pentingnya imunisasi bagi murid SD sederajat.
4. Melaksanakan pertemuan bagi pengelola imunisasi.
2. Cakupan Imunisasi Bumil ( TT 1 & TT 2 )
Tahun 2017 dengan jumlah TT 1 sebesar 3.437 ibu hamil atau 18,3 % dan
TT‐2 sebesar 3.327 ibu hamil atau 17,7 %. Tahun 2016 dengan jumlah TT 1
sebesar 3.621 ibu hamil atau 19,8 % dan TT‐2 sebesar 3.275 ibu hamil atau 17,9
%. Cakupan pemberian imunisasi TT 1 pada ibu hamil Tahun 2014 sebesar 2.750
ibu hamil atau 15 % dan TT‐2 sebesar 2.957 ibu hamil atau 16 %. Cakupan
pemberian imunisasi TT 1 dan TT 2 pada ibu hamil Tahun 2015 meningkat dari
Tahun 2014 dengan jumlah TT 1 sebesar 3.086 ibu hamil atau 16,8 % dan TT‐2
sebesar 2.930 ibu hamil atau 16 %. Cakupan pemberian imunisasi TT 1 pada ibu
hamil Tahun 2014 sebesar 2.750 ibu hamil atau 15 % dan TT‐2 sebesar 2.957 ibu
hamil atau 16 %. Cakupan pemberian imunisasi TT 1 pada ibu hamil Tahun 2013
sebesar 3.283 ibu hamil atau 18,7% dan TT‐2 sebesar 3.913 ibu hamil atau 22,3
%.
3. Cakupan Imunisasi Bayi
Cakupan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi Tahun 2017
sebesar 14.410 orang atau 84,5%, untuk Imunisasi BCG telah mencapai 99,62%
atau 16.414 orang , DPT‐HB3/DPT‐HB‐Hib3 mencapai 93% atau 15.929 orang,
Polio 4 mencapai 91,9% atau 15.669 orang, dan Campak mencapai 91,3% atau
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 60
15.574 orang. Tahun 2016 sebesar 13.568 orang atau 84,3%, untuk Imunisasi
Cakupan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi Tahun 2016 sebesar
13.568 orang atau 84,3%, untuk Imunisasi BCG telah mencapai 97,82% atau
16.683 orang , DPT‐HB3/DPT‐HB‐Hib3 mencapai 100% atau 16.008 orang, Polio 4
mencapai 95,7% atau 15.390 orang, dan Campak mencapai 93,8% atau 15.095
orang. Cakupan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi. Tahun 2015
sebesar 11.201 orang atau 66,78%, untuk Imunisasi BCG telah mencapai 90%
atau 15.027 orang , DPT‐HB3/DPT‐HB‐Hib3 mencapai 86% atau 14.478 orang,
Polio 4 mencapai 85,96% atau 14.418 orang dan Campak mencapai 81,15% atau
13.611 orang. Cakupan pemberian imunisasi lengkap pada bayi Tahun 2014
sebesar 13.585 orang atau 85%, untuk Imunisasi BCG telah mencapai 104 % atau
16.124 orang , DPT3 + HB3 mencapai 101 % atau 16.264 orang, Polio 4 mencapai
100 % atau 16.076 orang, dan Campak mencapai 99 % atau 15.868 orang.
Cakupan pemberian imunisasi pada bayi Tahun 2013 secara keseluruhan sudah
mencapai 94 % dari 16.425 bayi yang ada di Kabupaten Kampar, dengan rincian
untuk Imunisasi BCG telah mencapai 102,7 %, DPT1 + HB1 mencapai 102,4 %,
DPT3 + HB3 mencapai 98,4 %, Polio 4 mencapai 97,1 %, dan Campak mencapai
96,2 %.
Cakupan imunisasi ini masih rendah, hal ini masih menunjukkan jauh dari
target. Hal ini disebabkan oleh bayi yang lahir di Rumah Sakit atau fasilitas
pelayanan kesehatan swasta yang mendapatkan HB0 tidak tercatat oleh petugas
kesehatan padahal anak telah di imunisasi. Masih belum maksimalnya Bidan
Desa melaksanakan Sweeping ke bayi, sehingga masih ada bayi yang drop out.
Untuk beberapa kantong yang memiliki penduduk yang berpindah‐pindah
sehingga menyebabkan angka drop out yang tinggi. Pengguna software baru
yang menggunakan by name by address masih menyulitkan pengelola imunisasi
dalam mengolah data imunisasi. Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan
pelatihan, pemberian penyegaran pengetahuan mengenai imunisasi, strategi
meningkatkan cakupan imunisasi dan pelatihan mengenai software imunisasi.
Selain itu pentingnya peran lintas program dan lintas sektor dalam peningkatan
capaian imunisasi.
C. Pemberantasan Penyakit Tidak Menular (PTM)
Indonesia mengalami transisi epidemiologi penyakit dan kematian yang
disebabkan oleh gaya hidup, meningkatnya sosial ekonomi dan bertambahnya
harapan hidup. Pada awalnya, penyakit didominasi oleh penyakit menular namun
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 61
saat ini penyakit tidak menular (PTM) terus mengalami peningkatan dan melebihi
penyakit menular.
Tingginya permasalahan PTM di Indonesia memerlukan upaya pengendalian
yang memadai dan komprehensif melalui promosi, deteksi dini, pengobatan dan
rehabilitasi. Upaya tersebut perlu didukung oleh penyediaan data dan informasi yang
tepat dan akurat secara sistematis dan terus menerus melalui sistem surveilans yang
baik, hal ini sesuai dengan amanat Undang‐undang no. 36 Tahun 2009 Pasal 158
tentang pengendalian penyakit tidak menular. Dengan Surveilans PTM yang baik
maka program pencegahan dan pengendalian PTM berlangsung lebih efektif baik
dalam hal Perencanaan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi program serta
sebagai ide awal penelitian.
Penyakit PTM merupakan penyakit yang sering tidak bergejala dan tidak
memiliki tanda klinis secara khusus sehingga menyebabkan setiap individu tidak
mengetahui dan menyadari kondisi tersebut sejak permulaan perjalanan penyakit.
Prevalensi faktor resiko PTM di Indonesia pada Tahun 2013 menurut
Riskesdas yang dilakukan oleh kementerian Kesehatan RI, yaitu merokok 36,3%,
kurang aktivitas fisik 26,1%, kurang sayur dan buah 93,6%, konsumsi makanan tinggi
kadar gula 53,1%, konsumsi makanan asin 26,2%, konsumsi makanan tinggi lemak,
konsumsi makanan tinggi penyedap 77,3% dan gangguan mental 6%.
Deteksi dini dan pemantauan faktor resiko PTM di masyarakat perlu dilakukan
sebagai upaya pencegahan PTM yang terus meningkat kejadiannya melalui Posbindu
PTM. Posbindu PTM merupakan kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat
dalam kegiatan deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut dini resiko PTM secara
mandiri dan berkesinambungan dan merupakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM). Selanjutnya dalam penyelenggaraan kegiatannya Posbindu PTM akan
berkembang menjadi Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dibawah
pembinaan Puskesmas.
Kasus PTM terbanyak di Kabupaten Kampar Tahun 2017 adalah Hipertensi,
Diabetes Militus, Asma, cedera kecelakaan lalu lintas dan obesitas.
Dari total jumlah penduduk > 15 Tahun diwilayah kerja Puskesmas se‐
Kabupaten Kampar sebanyak 555.098 orang yang dilakukan pengukuran tekanan
darah sebanyak 154.571 orang, dari total yang diukur tekanan darahnya 54.369 orang
mengalami hipertensi/ tekanan darah tinggi. Dengan penderita berjenis kelamin
perempuan sebanyak 29.032 orang dan 25.337 orang berjenis kelamin laki‐laki.
Dari total penduduk >15 Tahun diwilayah kerja Puskesmas se‐Kabupaten
Kampar sebanyak 555.098 orang, telah dilakukan pemeriksaan obesitas sebanyak
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 62
76.519 orang. Dari total yang dilakukan pemeriksaan obesitas tersebut, sebanyak
12.666 orang mengalami obesitas. Dengan penderita berjenis kelamin perempuan
sebanyak 8.039 orang dan 4.627 untuk jenis kelamin laki‐laki.
Untuk kegiatan pemeriksaan IVA diwilayah Kabupaten Kampar Tahun 2016
telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 1.422 orang dan IVA positif sebanyak 38
orang. Jumlah Posbindu PTM yang ada diwilayah Kabupaten Kampar Tahun 2015
adalah sebanyak 47 Posbindu, Tahun 2016 jumlah Posbindu meningkat menjadi 96
Posbindu, belum semua Puskesmas memiliki Posbindu diwilayah kerja masing‐
masing.
Untuk kegiatan pemeriksaan IVA diwilayah Kabupaten Kampar Tahun 2017
telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 4.557 orang dan IVA positif sebanyak 98`
orang. Jumlah Posbindu PTM yang ada diwilayah Kabupaten Kampar Tahun 2015
adalah sebanyak 47 Posbindu, Tahun 2016 jumlah Posbindu meningkat menjadi 96
Posbindu, Tahun 2017 jumlah Posbindu sebanyak 169 Posbindu. Belum semua
Puskesmas memiliki Posbindu diwilayah kerja masing‐masing.
Belum adanya Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
memiliki kendala dalam pencapaian cakupan KTR disekolah. Perlu diusulkan
pertemuan advokasi untuk kawasan tanpa rokok di Kabupaten Kampar. Untuk
kegiatan pemeriksaan IVA (Insfeksi Visual Asamasetat) hanya bisa dilaksanakan
dibeberapa wilayah kerja Puskesmas tertentu. Hal ini disebabkan karena belum
dilakukan pelatihan terhadap bidan koordinator yang ada diwilayah Kabupaten
Kampar.
Program pengendalian Penyakit Tidak Menular di Kabupaten Kampar pada
Tahun 2017 masih memiliki banyak kendala terutama mengenai pelaporan rutin
setiap bulan dan laporan triwulan. Program PPTM memerlukan keterlibatan banyak
lintas program dan lintas sektor, perlu mendapatkan perhatian dari banyak pihak
sehingga jejaring kemitraan PPTM, POSBINDU, IVA, KTR dapat terbentuk dan
program PPTM dapat berjalan dengan lancar.
D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan
1. Kesehatan Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat
kesehatan masyarakat, disamping perilaku dan pelayanan kesehatan. Program
Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih
sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan
pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 63
mencapai tujuan tersebut adalah melaksanakan : (1) Pengawasan Kualitas air dan
sanitasi dasar; (2) Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat Tempat Umum (TTU); (3)
Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM).
Indikator sasaran kegiatan pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar meliputi : (1)
Desa yang melaksankan STBM; (2) Proporsi Penduduk yang Akses Air Minum; (3)
Proporsi Penduduk Akses Jamban. Sedangkan indikator sasaran kegiatan Pengawasan
Hygiene dan Sanitasi TTU dan TPM meliputi : (1) Proporsi TTU memenuhi syarat; (2)
Proporsi TPM memenuhi syarat; (3) Proporsi Puskesmas yang ramah lingkungan; (4)
Proporsi Rumah Sakit yang ramah lingkungan; (5) Proporsi Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga memenuhi syarat; (6) Proporsi Pengelolaan Limbah Cair Rumah
Tangga memenuhi syarat. Pencapaian dari masing‐masing indikator sasaran adalah
sebagai berikut :
a. Persentase Rumah Sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah haruslah
sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk meningkatkan
produktivitas. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat
kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit khususnya
penyakit berbasis lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue, Malaria, Flu
Burung, TBC, ISPA dan lain ‐ lain. Rumah yang dibina di Kabupaten Kampar selama
tahun 2017 sebanyak 29.496 unit atau 91,01%. Dari keseluruhan yang dibina yang
menjadi rumah memenuhi syarat sebesar 25.423 unit atau 86,19%, sehingga total
rumah memenuhi syarat di tahun 2017 sebanyak 62.237 unit atau 35,69% dari
keseluruhan rumah yang ada.
Grafik 4.1
Persentase Rumah di Bina Memenuhi Syarat di Kabupaten Kampar
Tahun 2014 ‐ 2017
100 86,19
79 74,3
80 71,04
60
40
20
0 2014 2015 2016 2017
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 64
b. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak
Jenis sarana akses air minum yang dipantau meliputi : Sumur Gali (SGL)Terlindung,
SGL dengan Pompa, Sumur Bor dengan Pompa, Terminal Air (TA), Mata Air
Terlindung, Penampungan Air Hujan (PAH), Perpipaan BPSPAM (PP.BPSPAM).
Persentase penduduk dengan akses air minum layak di Kabupaten Kampar tahun
2017 sebesar 351.561 orang atau 44,7%, Proporsi dari masing‐masing jenis sarana
air minum adalah sebagai berikut:
Grafik 4.2
Proporsi Sarana Air Minum Menurut Jenis Sarana
Di Kabupaten Kampar Tahun 2017
c. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan
Berdasarkan Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan
kualitas air minum, setiap penyelenggara air minum wajib menjamin air minum
yang diproduksinya aman bagi kesehatan. Air minum aman bagi kesehatan apabila
memenuhi persyaratan mikrobiologis, kimiawi,dan radioaktif. Untuk menjaga
kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat dilakukan pengawasan kualitas air
minum secara eksternal dan secara internal. Pengawasan kualitas air minum
secara eksternal merupakan pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atau oleh KKP khusus untuk wilayah kerja KKP. Pengawasan
kualitas air minum secara internal merupakan pengawasan yang dilaksanakan oleh
penyelenggara air minum untuk menjamin kualitas air minum yang diproduksi
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 65
memenuhi syarat. Kegiatan pengawasan kualitas air minum meliputi inspeksi
sanitasi, pengambilan sampel air, pengujian kualitas air, analisis hasil pemeriksaan
laboratorium, rekomendasi dan tindak lanjut.
Grafik 4.3
Persentase Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum yang
Memenuhi Syarat Kesehatan di Kabupaten Kampar Tahun 2017
Di Kabupaten Kampar pada tahun 2017 terdapat 510 penyelenggara air minum.
Sedangkan jumlah sampel air yang diperiksa sebanyak 368 sampel. Hal ini berarti
belum semua penyelanggara air minum yang dilakukan pengawasan kualitas air
minum secara internal. Dari sampel yang diperiksa 368 sampel hanya 301 sampel
atau 81,8% yang memenuhi syarat fisik, bakteriologi, dan kimia. Hal ini berarti
pengawasan kualitas air baik eksternal maupun internal harus secara kontinyu
dilaksanakan dan pemberian sanksi kepada penyelenggara air minum yang tidak
memenuhi syarat sebagaimana disebutkan dalam Permenkes Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010.
d. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
Capaian penduduk dengan akses sanitasi layak (jamban sehat) pada Tahun 2017
adalah 59,6% dan target capaian yang telah ditetapkan 100 persen, sehingga pada
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 66
Tahun 2017 pencapaiannya tidak memenuhi target. Jenis sarana sanitasi dasar
yang dipantau sebagai akses jamban sehat meliputi Jamban Komunal (78,8
persen), Leher Angsa (87,7 persen), Plengsengan (76,1 persen) dan Cemplung (83
persen). Secara rinci capaian dari masing masing Kabupaten Kota adalah sebagai
berikut
Tabel 4.3
Persentase Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak
Per Puskesmas di Kabupaten Kampar Tahun 2017
PENDUDUK DENGAN
AKSES SANITASI
PENDUDUK
JUMLAH
LAYAK (JAMBAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS SEHAT)
JUMLAH %
1 2 3
4 5 6
1
2
Bangkinang Kota
Kampar
Bangkinang Kota
Kampar
36.752
43.159
15.099
5.427
41,1
12,6
3 Tambang Tambang 78.232 64.174 82,0
4
XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 8.457 5.300 62,7
XIII Koto Kampar II 7.039 5.149 73,1
XIII Koto Kampar III 7.643 5.646 73,9
5 Kuok Kuok 25.586 16.555 64,7
6 Siak Hulu Siak Hulu I 41.356 34.434 83,3
Siak Hulu II 38.146 28.205 73,9
7 Kampar Kiri Siak Hulu III
Kampar Kiri
15.655
29.383
13.047
20.708
83,3
70,5
89 Kampar Kiri Hilir
Kampar Kiri Hulu
Kampar Kiri Hilir
Kampar Kiri Hulu I
12.080
8.508
9.315
1.117
77,1
13,1
Kampar Kiri Hulu II 3.479 1.164 33,5
10 Tapung Tapung I 19.451 15.836 81,4
Tapung II 36.702 31.204 85,0
Tapung 31.984 24.767 77,4
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 25.937 4524 17,4
Tapung Hilir II 27.459 4.405 16,0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 47.690 35.437 74,3
13 Salo Tapung Hulu II
Salo
36.733
25.559
2350
22.169
6,4
86,7
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 16.230 15.718 96,8
15 Bangkinang Bangkinang 36.372 4.576 12,6
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 16.821 9.986 59,4
17 Kampar Timur Kampar Timur 24.693 5.300 21,5
18 Kampar Utara Kampar Utara 15.955 16.167 101,3
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 27.427 21.867 79,7
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 10.302 6.496 63,1
21 Koto Kampar Hulu Koto Gunung Sahilan II
Kampar Hulu
12.585
18.566
10.801
11.387
85,8
61,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 785941 468.330 59,6
Dari Tabel 4.3 di Puskesmas dalam Kabupaten Kampar dengan persentase akses
sanitasi layak tertinggi adalah Puskesmas Kampar Utara yaitu 101,3 persen, diikuti
Puskesmas Rumbio Jaya, 96,8 persen, dan Puskesmas Salo, 86,7 persen.
Puskesmas dengan persentase akses sanitasi layak terendah adalah Puskesmas
Tapung Hulu II yaitu 6,4 persen, diikuti Puskesmas Bangkinang, 12,6 persen, dan
Puskesmas Kampar, 12,6 persen.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 67
e. Persentase Desa STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM adalah
pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan. Pemicuan adalah cara untuk mendorong
perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran
sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu
atau masyarakat. Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) meliputi 5
pilar yaitu : (1) Stop Buang Air Besar Sembarangan, (2) Cuci Tangan Pakai Sabun,
(3) Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, (4) Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga, (5) Pengelolaan Limbah cair Rumah Tangga.
Kelima pilar tersebut menjadi perhatian dan prioritas kegiatan dari Kabupaten dan
Puskesmas,baik dari lembaga pemerintah maupun Lembaga Non Pemerintah
(PLAN,IWASH, PNPM, AUSAID, dll ) Dukungan dana dari berbagai sektor inilah
yang menimbulkan daya ungkit luar biasa dalam pencapaian target, sehingga pada
Tahun 2017 capaian desa yang melaksanakan STBM 243 desa (97,2 persen),
mengalami peningkatan bila dibandingkan capain tahun 2016 sebanyak 188 desa
(75,2 persen) dan belum melampaui target yang telah ditetapkan yaitu sebesar
250 desa (100 persen).
Indikator bahwa suatu desa/kelurahan dikatakan telah melaksanakan STBM
adalah : (1) Minimal telah ada intervensi melalui Pemicuan di salah satu dusun
dalam desa/kelurahan tersebut; (2) Ada masyarakat yang bertanggung jawab
untuk melanjutkan aksi intervensi STBM seperti disebutkan pada poin pertama,
baik individu (natural leader) ataupun bentuk kelompok masyarakat; (3) Sebagai
respon dari aksi intervensi STBM, kelompok masyarakat menyusun suatu rencana
aksi kegiatan dalam rangka mencapai komitmen perubahan perilaku pilar STBM,
yang telah disepakati bersama.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 68
Tabel 4.4
Persentase Desa Yang Melaksanakan STBM
Menurut Puskesmas di Kabupaten Kampar Tahun 2017
JUMLAH DESA STBM
NO KECAMATAN
PUSKESMAS DESA/
KELURAHAN
JUMLAH %
1 2 3 4 9 10
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 4 4 100,0
2 Kampar Kampar 18 18 100,0
3 Tambang Tambang 17 17 100,0
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 4 4 100,0
XIII Koto Kampar II 5 5 100,0
XIII Koto Kampar III 4 4 100,0
5 Kuok Kuok 9 9 100,0
6 Siak Hulu Siak Hulu I
Siak Hulu II
2
7
2
7
100,0
100,0
Siak Hulu III 3 3 100,0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 20 19 95,0
89 Kampar Kiri Hilir
Kampar Kiri Hulu
Kampar Kiri Hilir
Kampar Kiri Hulu I
8
17
8
17
100,0
100,0
10 Tapung Kampar Kiri Hulu II 7 7 100,0
Tapung I 8 8 100,0
Tapung II 8 8 100,0
Tapung 9 9 100,0
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 7 7 100,0
Tapung Hilir II 9 9 100,0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 7 7 100,0
Tapung Hulu II 7 2 28,6
13 Salo Salo 6 6 100,0
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 7 7 100,0
15 Bangkinang Bangkinang 9 9 100,0
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 5 5 100,0
17 Kampar Timur Kampar Timur 9 8 88,9
18 Kampar Utara Kampar Utara 8 8 100,0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 11 11 100,0
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 5 5 100,0
Gunung Sahilan II 4 4 100,0
Dari Tabel 4.4 diatas, hampir semua Puskesmas melaksanakan STBM dengan
persentase desa/kelurahan melaksanakan STBM telah mencapai 100 persen. Yang
belum melaksanakan STBM 100 persen atau dengan persentase desa/kelurahan
melaksanakan STBM terendah adalah Puskesmas Tapung Hulu II yaitu 28,6 persen,
diikuti Puskesmas Kampar Timur dengan 88,9 persen, dan Puskesmas Kampar Kiri
dengan 95 persen. Dari keseluruhan desa/kelurahan yang melaksanakan STBM,
sebesar 97,2 persen merupakan desa STBM. Indikator bahwa suatu
Desa/Kelurahan dikatakan sebagai Desa/Kelurahan STBM adalah Desa/Kelurahan
tersebut telah mencapai 5 (lima) Pilar STBM.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 69
f. Persentase Tempat‐tempat Umum Memenuhi Syarat
Pengawasan Tempat Tempat Umum meliputi Sarana Pendidikan,Kesehatan dan
Perhotelan. Capaian kegiatan pengawasan TTU yang telah memenuhi syarat pada
tahun 2013 sebesar 68,1 persen, Tahun 2014 meningkat dengan persentase
sebesar 77 persen, Tahun 2015 meningkat dengan persentase sebesar 78,09
persen, Tahun 2016 menurun dengan persentase sebesar 71,14 persen, Tahun
2017 menurun dengan persentase sebesar 61,63 persen. Persentase TTU
memenuhi syarat tahun 2013 – 2017 dapat dilihat pada grafik 4.4
Grafik 4.4
Cakupan TTU Memenuhi Syarat di Kabupaten Kampar
Tahun 2013 – 2017
Cakupan TTU memenuhi syarat sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 ada
yang mengalami peningkatan dan ada pula yang mengalami penurunan. Hal ini
wajar karena persentase tersebut merupakan akumulasi dari tahun‐tahun
sebelumnya. Permasalahannya adalah bila kenaikannya tidak signifikan, maka
perlu upaya pembinaan dan pengawasan TTU yang lebih intensif. Adapun
gambaran persentase TTU memenuhi syarat menurut kabupaten/kota dapat
dilihat pada tabel 4.5.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 70
Tabel 4.5
Persentase Tempat‐Tempat Umum Memenuhi Syarat
Menurut Puskesmas di Kabupaten Kampar Tahun 2017
Dari tabel 4.5, Puskesmas dengan persentase TTU memenuhi syarat tertinggi
adalah Puskesmas XIII Koto Kampar II, Puskesmas Kuok, Puskesmas Tapung Hilir II,
Puskesmas Kampar Utara, Puskesmas Kampar Kiri Tengah yaitu masing‐masing
100 persen. Puskesmas dengan persentase TTU memenuhi syarat terendah adalah
Puskesmas Gunung Sahilan II yaitu 0, diikuti Puskesmas Kampar sebesar 1,9
persen, dan Puskesmas Siak Hulu I sebesar 7,1 persen.
g. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina,
dan Diuji Petik
Sasaran pengawasan Tempat Pengolahan Makanan meliputi Jasa boga, Rumah
Makan/Restoran, Depot Air Minum, dan Makanan Jajanan. Pada tahun 2013
capaian Tempat Pengolahan Makanan memenuhi syarat di Kabupaten Kampar
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 71
sebesar 51,27 persen, tahun 2014 capaian Tempat Pengolahan Makanan
memenuhi syarat di Kabupaten Kampar sebesar 57 persen, tahun 2015 capaian
Tempat Pengolahan Makanan memenuhi syarat di Kabupaten Kampar sebesar
62,35 persen, tahun 2016 capaian Tempat Pengolahan Makanan memenuhi syarat
di Kabupaten Kampar sebesar 36,9 persen, tahun 2017 capaian Tempat
Pengolahan Makanan memenuhi syarat di Kabupaten Kampar sebesar 38,5
persen. Sedangkan target TPM memenuhi syarat tahun 2017 adalah 100 persen.
Dengan demikian capaian TPM memenuhi syarat belum mencapai target.
Persentase TPM memenuhi syarat tahun 2013‐2017 dapat dilihat pada grafik 4.5
Grafik 4.5
Cakupan TPM Memenuhi Syarat di Kabupaten Kampar
Tahun 2013 – 2017
Cakupan TPM memenuhi syarat sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2017
cenderung mengalami peningkatan dan penurunan. Hal ini wajar karena
persentase tersebut merupakan akumulasi dari tahun‐tahun sebelumnya.
Permasalahannya adalah bila kenaikannya tidak signifikan, maka perlu upaya
pembinaan dan pengawasan TPM yang lebih intensif. Adapun gambaran
persentase TPM memenuhi syarat menurut Puskesmas dapat dilihat pada tabel
4.6
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 72
Tabel 4.6
Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat
Menurut Puskesmas di Kabupaten Kampar Tahun 2017
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
RESTORAN (DAM)
JAJANAN
1 2
3 4 5 6 7 8 9 10
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 52 11 20 11 0 42 80,8
2 Kampar Kampar 279 0 4 0 0 4 1,4
3 Tambang Tambang 83 1 11 14 0 26 31,3
4
XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 9 1 1 1 1 4 44,4
XIII Koto Kampar II 130 0 0 0 0 0 0,0
XIII Koto Kampar III 148 0 0 1 66 67 45,3
5 Kuok Kuok 30 0 15 6 0 21 70,0
6 Siak Hulu Siak Hulu I 72 1 1 0 4 6 8,3
Siak Hulu II 17 5 6 1 1 13 76,5
Siak Hulu III 22 0 0 0 0 0 0,0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 40 0 14 8 0 22 55,0
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 17 0 5 2 0 7 41,2
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 216 1 3 4 97 105 48,6
Kampar Kiri Hulu II 34 0 0 0 13 13 38,2
10 Tapung Tapung I 27 0 6 11 0 17 63,0
Tapung II 42 1 26 17 0 44 104,8
Tapung 58 2 11 10 0 23 39,7
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 223 10 5 8 75 98 43,9
Tapung Hilir II 140 11 14 12 53 90 64,3
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 76 0 0 0 0 0 0,0
Tapung Hulu II 162 0 0 0 0 0 0,0
13 Salo Salo 25 0 0 0 5 5 20,0
14 Rumbio Jaya
15 Bangkinang
Rumbio Jaya
Bangkinang
13
87
1
0
8
4
1
2
0
14
10
20
76,9
23,0
16 Perhentian Raja
17 Kampar Timur
Perhentian Raja
Kampar Timur
35
40
0
9
5
8
4
2
3
9
12
28
34,3
70,0
18 Kampar Utara
19 Kampar Kiri Tengah
Kampar Utara
Kampar Kiri Tengah
96
48
0
9
0
16
4
18
81
0
85
43
88,5
89,6
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 43 0 0 4 0 4 9,3
Gunung Sahilan II 218 0 0 0 136 136 62,4
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 18 2 8 8 0 18 100,0
Dari tabel 4.6, Puskesmas dengan persentase TPM memenuhi syarat tertinggi
adalah Puskesmas Tapung II yaitu 104,8 persen, diikuti Puskesmas Koto Kampar
Hulu yaitu 100 persen, dan Puskesmas Kampar Kiri Tengah yaitu 89,6 persen.
Puskesmas dengan persentase TPM memenuhi syarat terendah adalah Puskesmas
Tapung Hulu I, Puskesmas Tapung Hulu II, Puskesmas XIII Koto Kampar II,
Puskesmas Siak Hulu III dengan masing‐masing persentase 0. Pada tahun 2017,
jumlah TPM yang belum memenuhi syarat sebanyak 1.542 TPM atau 61,7%,
dilakukan pembinaan sebanyak 1.542 TPM ( 100 persen). Dari seluruh TPM yang
memenuhi syarat pada tahun 2017, belum seluruhnya dilakukan uji petik, bahkan
masih ada Puskesmas yang sama sekali belum melaksanakan uji petik. Dari 963
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 73
TPM yang memenuhi syarat higiene sanitasi, baru 66 TPM (6,9 persen) yang
dilakukan uji petik.
2. Hasil Analisa
Hasil analisis terhadap lingkungan dan perilaku menunjukkan bahwa
cakupan rumah sehat dan PHBS belum mencapai target yang diharapkan. Kondisi
tersebut akan berpengaruh terhadap peningkatan kasus penyakit terutama
penyakit menular. Untuk itu perlu peningkatan promosi kesehatan secara terus
menerus dan berkesinambungan sebagai upaya preventif tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif.
a. Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Cakupan Distribusi Vitamin A
Penanggulangan masalah kekurangan vitamin A dengan
pemberian kapsul vitamin A pada bayi, anak balita dan ibu nifas
merupakan program yang masih terus dilaksanakan karena merupakan
kesepakatan nasional. Pemberian kapsul vitamin A dalam
pelaksanaannya diintegrasikan dengan kegiatan Upaya Perbaikan Gizi
Keluarga (UPGK) dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) melalui Posyandu
dan Puskesmas.
Pada Tahun 2017 cakupan pendistribusian vitamin A pada bayi
sebesar 94,6% atau sebanyak 15.902 orang dan pemberian vitamin A
pada balita meningkat menjadi 98,9% atau 83.086 orang. Tahun 2016
cakupan pendistribusian vitamin A pada bayi sebesar 90,3% atau
sebanyak 16.421 orang dan pemberian vitamin A pada balita menurun
menjadi 89,9% atau 79.560 orang, pada Tahun 2015 cakupan
pendistribusian vitamin A pada bayi meningkat dari Tahun 2014 yaitu
sebesar 90,95 % atau sebanyak 16.991 orang dan pemberian vitamin A
pada balita menurun menjadi 89,31% atau 59.057 orang, pada Tahun
2014 cakupan pendistribusian vitamin A pada bayi 46,30 % atau
sebanyak 7.668 orang dan balita 93 % atau 66.572 orang. Pada Tahun
2013 cakupan pendistribusian vitamin A pada bayi 107,11 % dan 92,33
% pada balita.
Pada cakupan pendistribusian Vitamin A untuk ibu nifas begitu
juga, pada Tahun 2017 sebesar 89,6 % atau sebanyak 16.052 orang,
Tahun 2016 sebesar 94,8 % atau sebanyak 16.535 orang, pada Tahun
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 74
2015 sebesar 91,6 % atau sebanyak 16.013 orang, pada Tahun 2014
sebesar 92 % atau sebanyak 15.447 orang angka ini menurun dari Tahun
2013 yaitu 98,6 %, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.6 di
bawah ini :
Grafik 4.6
Persentase Cakupan Distribusi Vitamin A di Kabupaten Kampar
Tahun 2013‐2017
120
100
80
Bayi
60
Balita
40
Bufas
20
0
2013 2014 2015 2016 2017
2. Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Besi ( FE )
Upaya penanggulangan kasus anemia besi dengan pemberian
tablet dan sirup besi diprioritaskan pada kelompok rawan gizi yaitu ibu
hamil dan balita. Berdasarkan laporan yang diterima menunjukkan
bahwa cakupan pendistribusian tablet besi sebanyak 90 tablet pada ibu
hamil mengalami fluktuasi, dimana pada Tahun 2013 angkanya sebesar
81,38%, pada Tahun 2014 sebesar 85%, pada Tahun 2015 sebesar 87,1%
, pada Tahun 2016 sebesar 80,4%, pada Tahun 2017 sebesar 90,3%
angka ini menunjukkan adanya penurunan dari Tahun sebelumnya.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik 4.7 berikut ini :
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 75
Grafik 4.7
Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Besi (Fe) di Kabupaten Kampar
Tahun 2013‐2017
95
90
85
80
75
2013 2014 2015 2016 2017
3. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Kecamatan Bebas Rawan Gizi adalah Kecamatan dengan
Prevalensi Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Balita < 15%. Tahun 2015 di
Kabupaten Kampar balita gizi buruk dan gizi kurang berjumlah 399
orang. Pada Tahun 2016 di Kabupaten Kampar balita gizi kurang 470
orang dan gizi buruk berjumlah 11 orang dan semuanya mendapat
pelayanan kesehatan, Pada Tahun 2017 di Kabupaten Kampar balita gizi
kurang 443 orang dan gizi buruk berjumlah 19 orang dan semuanya
mendapat pelayanan kesehatan.
4. Upaya Pemantauan Pertumbuhan Gizi Balita
Pencapaian hasil pemantauan pertumbuhan balita melalui
penimbangan di Posyandu sebagai berikut :
a. Tingkat Jangkauan Program ( K / S ) :
Pencapaian Kabupaten Tahun 2013 76,2 % dari 30
Puskesmas yang ada, pada Tahun 2014 sebesar 78 % dari 31
Puskesmas yang ada, pada Tahun 2015 sebesar 93,27% dari 31
Puskesmas yang ada capaian tertinggi di Puskesmas Perhentian Raja
sebesar 102,79% dan terendah di Puskesmas Gunung Sahilan II
sebesar 70,23%. Tahun 2016 persentase sebesar 93,90% dari 31
Puskesmas yang ada capaian tertinggi di Puskesmas Tapung Hilir I
sebesar 100% dan terendah di Puskesmas Gunung Sahilan II sebesar
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 76
66,06%. Tahun 2017 persentase sebesar 94% dari 31 Puskesmas
yang ada capaian tertinggi di Puskesmas Tapung Hilir I sebesar
101,5% dan terendah di Puskesmas Gunung Sahilan II sebesar
71,9%.
b. Partisipasi Masyarakat ( D / S ) :
Pencapaian kabupaten pada Tahun 2013 sebesar 65,39%
dari target 85 %. Dari 19 puskesmas, hanya 3 Puskesmas yang telah
mencapai target (15,80%) dan 84,20% belum mencapai target.
Pencapaian tertinggi adalah Puskesmas XIII Koto Kampar II yakni
83,66% dan terendah Puskesmas Tapung yakni 32,92%. Pada Tahun
2014 Puskesmas yang telah mencapai target adalah Puskesmas Salo
dengan capaian 93,22%, yang terendah adalah Puskesmas Koto
Kampar Hulu dengan capaian 29,79%. Tahun 2015 persentase
65,06%, Di 31 Puskesmas ada 7 Puskesmas yang mencapai target
yaitu: Puskesmas Perhentian Raja, 100,47%, Kampar Kiri Hilir
93,79%, Koto Kampar Hulu 90,53%, Kampar Kiri Hulu I 88,76%,
Bangkinang 84,86%, Siak Hulu I dengan persentase 82,84%, Kampar
Utara dengan persentase 81,46%. Puskesmas dengan capaian
terendah adalah Tapung I dengan persentase 29,31%. Tahun 2016
persentase total sebesar 66,70%, persentase yang tertinggi terdapat
di puskesmas Bangkinang dengan persentase 84,5 dan persentase
terendah terdapat di puskesmas Kampar Kiri Tengah dengan
persentase 39,9%. Tahun 2016 persentase total sebesar 66,70%,
persentase yang tertinggi terdapat di puskesmas Bangkinang
dengan persentase 84,5% dan persentase terendah terdapat di
puskesmas Kampar Kiri Tengah dengan persentase 39,9%.
c. Balita BGM ( BGM / D )
Angka Balita BGM rata‐rata kabupaten Tahun 2014 adalah
0,67%. Puskesmas dengan angka di bawah rata‐rata kabupaten
antara lain Puskesmas Bangkinang Kota, Tambang, Koto Kampar II,
Siak Hulu I, Siak Hulu II, Kampar Kiri Hulu II, Tapung I, Tapung Hulu I,
Tapung Hulu II, Rumbio Jaya, Bangkinang, Perhentian Raja, Kampar
Timur, Kampar Utara, Gunung Sahilan I dan Gunung Sahilan II.
Sedangkan puskesmas yang berada di atas rata‐rata kabupaten
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 77
Angka BGM/D Puskesmas Kampar, XIII Koto Kampar I, Kuok, Siak
Hulu III, Kampar Kiri, Kampar Kiri Hilir, Kampar Kiri Hulu I, Tapung I,
Tapung, Tapung Hilir I, Tapung Hilir II, Kampar Kiri Tengah dan Koto
Kampar Hulu. Tahun 2015 sebesar 0,69 %. Puskesmas dengan
angka di atas rata‐rata Kabupaten yaitu Puskesmas Gunung Sahilan
I, XIII Koto Kampar III, Kampar Kiri Tengah, Tapung Hilir I, Kampar
Timur, Kampar, Kampar Kiri Hulu I, Kuok, XIII Koto Kampar I, Tapung
Hilir II, XIII Koto Kampar II, Tapung I, Tapung II, Kampar Kiri dan Siak
Hulu III. Sedangkan Puskesmas dengan angka di bawah rata‐rata
Kabupaten yaitu Puskesmas Koto Kampar Hulu, Bangkinang Kota,
Rumbio Jaya, Perhentian Raja, Bangkinang, Tapung, Salo, Siak Hulu
II, Siak Hulu I, Tapung Hulu II, Kampar Utara, Tapung Hulu I,
Tambang, Kampar Kiri Hulu II dan Gunung Sahilan II. Tahun 2016
total BGM 07% angka tertinggi terdapat di Puskesmas Kampar Kiri
Hilir dengan persentase 3,1% dan angka terendah terdapat di
Puskesmas Gunung Sahilan II dengan tidak ada balita dibawah garis
merah. Tahun 2017 total BGM 0,7% angka tertinggi terdapat di
Puskesmas XIII Koto Kampar II dengan persentase 1,9% dan angka
terendah terdapat di Puskesmas Tapung Hulu II dengan tidak ada
balita dibawah garis merah.
5. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Perilaku Masyarakat
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang
berpengaruh terhadap derajat kesehatan, akan disajikan 3 (tiga )
indikator yaitu Persentase Posyandu Pratama, Madya, Purnama dan
Mandiri, Persentase rumah tangga berPerilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Pada Tahun 2015 persentase Posyandu Pratama sebesar
0,87%, Posyandu Madya sebesar 29,38%, Posyandu Purnama
sebesar 56,15%, Posyandu Mandiri sebesar 13,60%, persentase
rumah tangga berprilaku hidup bersih dan sehat sebesar 42,5%.
Pada Tahun 2016 persentase Posyandu Pratama sebesar 4,29%,
Posyandu Madya sebesar 27,71%, Posyandu Purnama sebesar
52,29%, Posyandu Mandiri sebesar 15,71%, persentase rumah
tangga berprilaku hidup bersih dan sehat sebesar 51,6%. Pada
Tahun 2017 persentase Posyandu Pratama sebesar 3,87%,
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 78
Posyandu Madya sebesar 28,76%, Posyandu Purnama sebesar
53,8%, Posyandu Mandiri sebesar 13,56%, persentase rumah
tangga berprilaku hidup bersih dan sehat sebesar 27,2%.
b. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat ( UKBM ) yang paling dikenal dewasa
ini. Posyandu menyelenggarakan minimal program prioritas, yaitu
Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi,
Imunisasi, dan Penanggulangan Diare. Untuk meningkatkan kualitas
Posyandu telah dilakukan pengelompokan Posyandu ke dalam 4
tingkat perkembangan, yaitu ( 1 ) Posyandu Pratama, ( 2 ) Posyandu
Madya, ( 3 ) Posyandu Purnama, dan ( 4 ) Posyandu Mandiri.
Jumlah seluruh Posyandu di Kabupaten Kampar selama
beberapa Tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada Tahun
2013 jumlah posyandu yang ada di Kabupaten Kampar 670
Posyandu terdiri dari Posyandu Pratama 14 unit (2,09 %), Madya
230 unit ( 34,33 %), Purnama 343 unit (51,19%) dan Mandiri 83 unit
(12,39 %). Tahun 2014 jumlah Posyandu yang ada di Kabupaten
Kampar 667 Posyandu terdiri dari Posyandu Pratama 13 unit (2 %),
Madya 209 unit ( 31 %), Purnama 360 unit (54%) dan Mandiri 85
unit (13 %), Tahun 2015 jumlah Posyandu yang ada di Kabupaten
Kampar 691 Posyandu terdiri dari Posyandu Pratama 6 unit (0,87
%), Madya 203 unit (29,38%), Purnama 388 unit (56,15%) dan
Mandiri 94 unit (13,6%), Tahun 2016 jumlah Posyandu yang ada di
Kabupaten Kampar 700 posyandu terdiri dari Posyandu Pratama 30
unit (4,29 %), Madya 194 unit (27,71%), Purnama 366 unit (52,29%)
dan Mandiri 110 unit (15,71%). Mudah‐ mudahan tahun 2017 kita
akan mencapai target Posyandu Mandiri sebesar 50 %, Tahun 2017
jumlah Posyandu yang ada di Kabupaten Kampar 671 posyandu
terdiri dari Posyandu Pratama 26 unit (3,87 %), Madya 193 unit
(28,76%), Purnama 361 unit (53,8%) dan Mandiri 91 unit (13,56%).
Mudah‐ mudahan tahun 2018 kita akan mencapai target Posyandu
Mandiri sebesar 50 % untuk melihat rincian klasifikasi Posyandu
dapat dilihat pada tabel 70.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 79
c. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, sehingga membantu masyarakat
mengenali dan mengatasi masalah sendiri, dalam tatanan rumah
tangga, agar dapat menerapkan cara‐ cara hidup sehat dalam
rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.
PHBS pada tatanan Rumah tangga dinilai berdasarkan 10
indikator:
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
2. Bayi diberi ASI saja sejak lahir sampai berusia 6 bulan.
3. Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan.
4. Ketersediaan air bersih.
5. Ketersediaan jamban.
6. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni.
7. Lantai rumah bukan dari tanah.
8. Makan buah dan sayur setiap hari.
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
10. Tidak merokok didalam rumah.
Tahun 2014 jumlah rumah tangga sebanyak 180.964, yang
dipantau sebanyak 54.838 rumah atau sebesar 30% yang berprilaku
hidup bersih dan sehat sebanyak 20.551 rumah atau sebesar 37%.
Tahun 2015 jumlah rumah tangga sebanyak 170.165, yang dipantau
sebanyak 33.625 rumah atau sebesar 19,8% yang berprilaku hidup
bersih dan sehat sebanyak 14.287 rumah atau sebesar 42,5%.
Tahun 2016 jumlah rumah tangga sebanyak 179.566, yang dipantau
sebanyak 58.354 rumah atau sebesar 32,5% yang berprilaku hidup
bersih dan sehat sebanyak 30.099 rumah atau sebesar 51,6%.
Tahun 2017 jumlah rumah tangga sebanyak 185.086, yang dipantau
sebanyak 52.054 rumah atau sebesar 28,1% yang berprilaku hidup
bersih dan sehat sebanyak 14.135 rumah atau sebesar 27,2%.
Target Persentase Rumah Tangga berperilaku Hidup Bersih
dan Sehat dalam Indikator ISO 2012 adalah sebesar 100 %, dan
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 80
masih belum mencapai angka persentase tersebut. Dengan
demikian masih diperlukan upaya pemantauan berkelanjutan untuk
pencapaian rumah tangga berprilaku hidup bersih dan sehat.
pemeliharaan dan peningkatan PHBS di tengah masyarakat, antara
lain melalui pendekatan pimpinan, bina suasana, dan
pemberdayaan masyarakat agar semua indikator rumah tangga
PHBS diterapkan.
6. Pelayanan Kesehatan Kefarmasian
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada Pelayanan Kesehatan
Kefarmasian adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan Perencanaan Kebutuhan Obat
b. Memantau Distribusi Obat di Apotek dan Toko Obat
c. Bimbingan Teknis ke tempat kosmetika
d. Peningkatan dan Pemantapan Penggunaan Obat secara rasional
Target / Sasaran
a. Target item obat yang direncanakan adalah 166.
b. Memantau Distribusi ke :
Apotek = 61 Apotek
Toko Obat = 136 Toko Obat
Penyalur Alat Kesehatan = 1
c. Tenaga Medis dan Paramedis 85 % telah menggunakan obat secara
rasional.
Sasaran :
a. Petugas Puskesmas
b. Pengelola Apotek
c. Pemilik Toko Obat
Pencapaian
a. Perencanaan kebutuhan obat
‐ Jumlah item obat yang terealisasi 166 item dalam proses
pengadaan obat atau 100 % nya.
b. Hasil Pemantauan dan Pembinaan Apotek dan Toko Obat atau Depot
Obat
1. Jumlah Apotek yang ada 61 Apotek yang memiliki izin 61 Apotek
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 81
2. Jumlah Toko Obat atau Depot Obat 136 semuanya sudah memiliki
izin.
c. Rasionalisasi Penggunaan Obat oleh Tenaga Medis dan Paramedis
sebesar 85 %
d. Pelayanan Kesehatan Laboratorium Kesehatan Daerah baru
dimanfaatkan untuk pemeriksaan air bersih dan depot air minum isi
ulang
‐ Jumlah Depot isi ulang 510 depot.
‐ Depot air minum isi ulang diperiksa 368 yang memenuhi syarat 301
atau 81,79%.
7. Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan yang diberikan oleh
tenaga pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dengan Standar
Pelayanan Antenatal yang meliputi 5T. Cakupan pelayanan antenatal
dapat dipantau dengan pemberian pelayanan terhadap ibu hamil
saat kunjungan pertama (K1) dan kunjungan ulangan yang keempat
kali pada trimester ke‐3 kehamilan (K4).
Cakupan K1 yang menggambarkan tingkat keaktifan petugas
pelayanan kesehatan mengalami fluktuasi. Cakupan K1 pada Tahun
2013 cakupan K1 sebesar 95,3 % , pada Tahun 2014 cakupan K1
sebesar 91 %, pada Tahun 2015 cakupan K1 sebesar 97,2 %, pada
Tahun 2016 cakupan K1 menurun dengan persentase sebesar 96,2 %,
Tahun 2017 cakupan K1 meningkat dengan persentase sebesar 97,5
%.
Untuk cakupan K4 Tahun 2013 persentase K4 menurun lagi dari
sebelumnya yaitu 90,5%. Pada Tahun 2014 persentase K4 menurun
lagi dari sebelumnya yaitu 86 %, pada Tahun 2015 persentase K4
meningkat dari sebelumnya yaitu 92,2 %, Tahun 2016 persentase K4
menurun menjadi 89,6% dan Tahun 2017 persentase K4 meningkat
menjadi 90,6%. Mudah‐ mudahan pada Tahun 2018 dengan
memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya angka ini
bisa meningkat. Untuk melihat cakupan pelayanan antenatal K1 dan
K4 di Kabupaten Kampar dapat dilihat pada grafik 4.8 di bawah ini :
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 82
Grafik 4.8
Cakupan Pelayanan Antenatal K1 dan K4 di Kabupaten Kampar
Tahun 2013‐ 2017
98
96
94
92
90
K1
88
K4
86
84
82
80
2013 2014 2015 2016 2017
b. Pertolongan Persalinan
Grafik 4.9 di bawah ini menunjukkan persentase pertolongan
persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan di Kabupaten
Kampar. Tahun 2013 persentase persalinan yang ditolong tenaga
kesehatan menurun 88,0 %, pada Tahun 2014 persentase persalinan
yang ditolong tenaga kesehatan meningkat menjadi 92%, pada
Tahun 2015 persentase persalinan yang ditolong tenaga kesehatan
sama dengan Tahun 2014 yaitu 92%, Tahun 2016 persentase
persalinan ditolong tenaga kesehatan sebesar 96%. Tahun 2017
persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan sebesar 90,6%,
Gambaran cakupan pertolongan persalinan ditolong NAKES dapat
dilihat pada Grafik 4.9 di bawah ini:
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 83
Grafik 4.9
Persentase Pertolongan Persalinan yang di Tolong Tenaga Kesehatan
Di Kabupaten Kampar Tahun 2013 – 2017
98
96
94
92
90
88
86
84
2013 2014 2015 2016 2017
c. Cakupan Pemeriksaan Neonatal ( KN )
Cakupan Pemeriksaan Neonatal adalah persentase neonatal
yang mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 2 kali yang di
gunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan terhadap
bayi umur kurang 1 bulan. Cakupan pemeriksaan neonatal dengan
indikator kunjungan neonatus pertama (KN 1) dengan sasaran bayi
umur 0 ‐ 7 hari dan KN 2 dengan sasaran bayi umur 8 ‐ 28 hari. Ini
digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan
kesehatan neonatal. Cakupan KN 1 Tahun 2013 sebesar 14.769 (97%)
dari 15.224 jumlah bayi lahir hidup, Tahun 2014 KN 1 15.437 (92%)
dari 16.561 jumlah bayi, Tahun 2015 KN 1 16.120 (99,3%) dari 16.234
jumlah bayi, Tahun 2016 KN 1 sebesar 15.694 (90,2%) dari 15.694
jumlah bayi, Tahun 2017 KN 1 sebesar 16.476 (100%) dari 16.476
jumlah bayi.
d. Cakupan Imunisasi Bumil ( TT 1 & TT 2 )
Tahun 2013 TT‐1 berjumlah 3.283 orang atau 18,7% dari total
jumlah ibu hamil 17.574 dan TT‐2 sebesar 3.913 orang atau 22,3 hal
ini mengalami penurunan dari Tahun sebelumnya. Pada Tahun 2014
TT‐1 berjumlah 2.750 orang atau 15% dari total jumlah ibu hamil
18.184 dan TT‐2 sebesar 2.957 orang atau 16% hal ini mengalami
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 84
penurunan dari tahun sebelumnya. Pada Tahun 2015 TT‐1 berjumlah
3.086 orang atau 16,8% dari total jumlah ibu hamil 18.316 dan TT‐2
sebesar 2.930 orang atau 16%. Pada Tahun 2016 TT‐1 berjumlah
3.621 orang atau 19,8% dari total jumlah ibu hamil 18.267 dan TT‐2
sebesar 3.275 orang atau 17,9%, Pada Tahun 2017 TT‐1 berjumlah
3.437 orang atau 18,3% dari total jumlah ibu hamil 18.767 dan TT‐2
sebesar 3.327 orang atau 17,7%.
e. Bayi dengan ASI Eksklusif
Air susu ibu ( ASI ) adalah ASI yang diberikan kepada seorang
bayi secara terus menerus selama 6 bulan, tanpa pemberian
makanan pendamping. Adanya kerja sama yang baik antara
pengelola program dengan masyarakat, khususnya bagi ibu yang
punya bayi dan kurang mengkampanyekan manfaat ASI bagi bayi,
sehingga menyebabkan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI
eksklusif masih rendah selain itu adanya tabu atau pantangan‐
pantangan dari yang menganggap hal tersebut tidaklah wajar.
Pada Tahun 2013 berjumlah 4.029 (70,9) dari 5.683 jumlah bayi
keseluruhan, persentase ini masih jauh dari target yang akan dicapai
Tahun 2012 sebesar 100 %. Pada Tahun 2014 berjumlah 4.615 (27%)
dari 16.561 jumlah bayi keseluruhan, pada Tahun 2015 berjumlah
8.546 (71%) dari 12.032 jumlah bayi keseluruhan, pada Tahun 2016
jumlah bayi dengan ASI eksklusif berjumlah 9.949 (80,6%) dari 12.346
jumlah bayi keseluruhan, pada Tahun 2017 jumlah bayi dengan ASI
eksklusif berjumlah 8.052 (26,5%) dari 12.346 jumlah bayi
keseluruhan.
f. Pelayanan Keluarga Berencana ( KB )
Keberhasilan program KB biasanya diukur dengan beberapa
indikator, diantaranya Proporsi Peserta KB Baru Menurut Metode
Kontrasepsi, Persentase Cakupan Peserta KB Aktif terhadap PUS, dan
Persentase Peserta KB Baru Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (
MKJP ).
Tahun 2013 jumlah PUS 119.851 yang terdiri dari peserta KB
baru 9.226 dan peserta KB Aktif 74.248 Dari angka ini dibandingkan
dengan Tahun sebelumnya peserta KB baru menurun dibandingkan
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 85
dengan kenaikan peserta KB aktif. Tahun 2014 jumlah PUS 122.683
yang terdiri dari peserta KB baru 14.218 (12%) dan peserta KB Aktif
90.637 (74%), Tahun 2015 jumlah PUS 125.371 yang terdiri dari
peserta KB baru 2.262 (1,8%) dan peserta KB Aktif 78.359 (62,5%),
Tahun 2016 jumlah PUS 127.036 yang terdiri dari peserta KB baru
18.286 (14,4%) dan peserta KB Aktif 85.050 (66,9%), Tahun 2017
jumlah PUS 130.468 yang terdiri dari peserta KB baru 17.512 (13,4%)
dan peserta KB Aktif 101.421 (77,7%).
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 86
SITUASI SUMBER
DAYA KESEHATAN
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. Kesehatan Dasar
Arah pembangunan kesehatan adalah meningkatkan mutu, jangkauan dan
pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dalam upaya mencapai
tujuan tersebut maka penyediaan sarana atau fasilitas pelayanan kesehatan sangat
penting artinya.
Sarana Pelayanan kesehatan pemerintah di Kabupaten Kampar pada Tahun
2016 terdiri dari 1 unit Rumah Sakit pemerintah, 5 unit Rumah Sakit swasta, 31 unit
Puskesmas dan 177 unit Puskesmas Pembantu (Pustu), Tahun 2017 terdiri dari 1
unit Rumah Sakit pemerintah, 5 unit Rumah Sakit swasta, 31 unit Puskesmas dan
181 unit Puskesmas Pembantu (Pustu). Jika dibandingkan dengan konsep wilayah
kerja Puskesmas, dimana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas
rata – rata 25.000 penduduk, maka jumlah Puskesmas yang ada sebanyak 31 unit
sudah dirasa cukup untuk memenuhi pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dan
dapat menjangkau sasaran sesuai dengan yang diharapkan untuk mencapai
Kabupaten Kampae Sehat. Demikian juga dengan jumlah Puskesmas pembantu
dimana sasaran yang dilayani oleh sebuah Pustu berkisar 3.000 penduduk, maka
jumlah Pustu seharusnya ada 223 unit dan kenyataannya sekarang hanya 181 unit.
1. Sumber Daya Kesehatan
Indikator Sumberdaya Kesehatan terdiri atas Rasio Dokter, Dokter
Spesialis, Dokter Keluarga, Dokter Gigi, Apoteker, Bidan, Perawat, Ahli Gizi, Ahli
Sanitasi, dan Ahli Kesehatan Masyarakat masing – masing per 100.000
penduduk. Kecukupan tenaga kesehatan dalam pemberian pelayanan
kesehatan merupakan hal fundamental yang harus mendapatkan perhatian
dikarenakan tenaga kesehatan sebagai unsur utama di dalam manajemen
kesehatan. Keberadaan tenaga kesehatan di Kabupaten Kampar dapat
digambarkan pada beberapa indikator yang dapat dilihat pada Tabel 5.1
berikut :
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 87
Tabel 5.1
Ratio Keberadaan Tenaga Kesehatan
di Kabupaten Kampar Tahun 2017
RATIO
No JENIS TENAGA
YANG ADA STANDAR ISO 2020
Dokter Spesialis/
1 Dokter 26 : 100.000 40 : 100.000
umum/Dokter gigi
2 Perawat 96 : 100.000 158 : 100.000
3 Bidan 204 : 100.000 100 : 100.000
a. Ratio Tenaga Dokter Per 100.000 Penduduk
Dari Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa untuk meningkatkan
mutu dan pemerataan pelayanan Kesehatan diperlukan tenaga medis yang
salah satunya adalah Dokter yang cukup. Gambaran mengenai kecukupan
tenaga Dokter dalam satu wilayah dapat diukur dengan menggunakan
indikator jumlah Dokter Per 100.000 penduduk (ratio tenaga Dokter
terhadap 100.000 penduduk).
Jumlah Dokter sampai dengan Tahun 2016 adalah 90 Dokter umum
dan 43 Dokter Gigi, berarti setiap 100.000 penduduk hanya dilayani oleh 11
s/d 12 orang Dokter umum dan 5 s/d 6 orang Dokter Gigi. Tahun 2017
adalah 55 Dokter spesialis, 102 Dokter umum dan 38 Dokter Gigi, berarti
setiap 100.000 penduduk hanya dilayani oleh 7 Dokter spesialis, 13 orang
Dokter umum dan 6 orang Dokter Gigi. Sedangkan menurut perhitungan
Nasional rata‐rata adalah 40 orang Dokter setiap 100.000 penduduk.
Diharapkan pada Tahun 2018 ada peningkatan jumlah Dokter.
b. Ratio Tenaga Dokter dan Dokter Gigi Puskesmas
Dalam rangka meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan
kesehatan maka upaya yang telah dan akan ditempuh selanjutnya adalah
menitik beratkan pelayanan kesehatan di Puskesmas sebagai sarana
pelayanan kesehatan dasar dengan menempatkan Dokter Umum dan
Dokter Gigi.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 88
Untuk mengukur tingkat kecukupan Dokter Umum dan Dokter Gigi
di sarana pelayanan kesehatan terdepan adalah dengan menggunakan
indikator ratio Dokter dan Dokter Gigi Puskesmas terhadap Puskesmas.
Ratio tenaga Dokter terhadap Puskesmas di Kabupaten Kampar yaitu 2,9
yang berarti telah semua Puskesmas mempunyai Dokter bahkan ada 2
sampai 3 Dokter dalam setiap Puskesmas.
Sedangkan ratio tenaga Dokter Gigi terhadap Puskesmas di
Kabupaten Kampar adalah 1,3 yang berarti telah semua Puskesmas
mempunyai Dokter Gigi, ada 1 sampai 2 Dokter Gigi dalam setiap
Puskesmas.
Seharusnya dengan adanya Dokter Umum dan Dokter Gigi di
Puskesmas akan memberikan peluang kepada penyelenggara ( Dokter
Umum dan Dokter Gigi ) untuk kontak dengan pelanggan lebih banyak yang
ditandai dengan meningkatnya kunjungan Puskesmas, namun disisi lain
kunjungan atau masyarakat yang memanfaatkan Puskesmas kenyataannya
masih rendah sehingga untuk itu perlu ada suatu penelitian kearah
tersebut untuk melihat tingkat kepuasan pelanggan dan penyelenggara
pelayanan kesehatan karena kedua posisi tersebut harus punya hubungan
searah dimana tingkat kepuasan pasien akan sebanding dengan tingkat
kepuasan penyelenggara pelayanan kesehatan.
c. Ratio Tenaga Bidan Per 100.000 Penduduk
Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak di
unit pelayanan kesehatan terdepan diperlukan pendistribusian tenaga
Bidan yang cukup. Gambaran tingkat kecukupan tenaga Bidan dapat
ditunjukkan dengan jumlah Bidan per 100.000 penduduk, Ratio tenaga
Bidan per 100.000 penduduk di Kabupaten Kampar adalah 204 orang per
100.000 Penduduk angka ini sudah mencapai target yang diharapkan.
d. Ratio Tenaga Perawat Per 100.000 Penduduk
Jumlah tenaga Perawat kesehatan memegang peranan yang sangat
penting dalam rangka meningkatkan perawatan kesehatan masyarakat,
dikarenakan seorang Perawat pada umumnya memberikan pelayanan
langsung baik kuratif maupun preventif. Jumlah tenaga Perawat per
100.000 Penduduk dapat memberikan gambaran tentang pendistribusian
tenaga Perawatan dalam suatu wilayah kerja. Jumlah tenaga Perawat
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 89
kesehatan per 100.000 Penduduk di Kabupaten Kampar rationya adalah
sebesar 96 orang perawat per 100.000 orang penduduk, sedangkan
kebutuhan tenaga perawatan diperhitungkan cukup bila berada pada posisi
158 per 100.000 Penduduk.
Kecukupan tenaga Bidan dan Perawat tidaklah menjadi masalah
utama belaka namun lainnya yang perlu mendapatkan perhatian adalah
kualitas dan kelengkapan perbekalan kesehatan yang diharapkan dapat
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
1) Tenaga Kefarmasian
Keberadaan tenaga Apoteker di fasilitas kesehatan Kabupaten
Kampar masih kurang dengan jumlah 19 orang, dimana masih banyak
Puskesmas belum memiliki tenaga Apoteker. Jumlah tenaga teknik
kefarmasian di fasiltas kesehatan Kabupaten Kampar sebanyak 63
orang. Tenaga kefarmasian sangat dibutuhkan dalam pelayanan
kesehatan yang mencakup pengelolaan obat, monitoring efek samping
dan pemberian informasi atau konseling penggunaan obat kepada
pasien.
2) Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Kampar
sebanyak 54 orang. Tenaga kesehatan masyarakat berperan dalam
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Jumlah
tenaga kesehatan lingkungan sebanyak 17 orang, dimana masih ada
Puskesmas yang belum memiliki tenaga kesehatan lingkungan.
3) Tenaga Gizi
Jumlah tenaga gizi di Kabupaten Kampar sebanyak 41 orang
dengan ratio 5 per 100.000 Penduduk. Jumlah tenaga gizi masih
kurang dan ada beberapa Puskesmas yang belum memiliki tenaga gizi.
Diharapkan kedepan jumlah tenaga gizi bertambah minimal setiap
Puskesmas harus memiliki 1 orang tenaga Nutrisionis.
4) Tenaga Keterapian Fisik
Jumlah tenaga keterapian fisik di fasilitas kesehatan Kabupaten
Kampar masih sangat sedikit yaitu sebanyak 6 orang dengan rasio per
100.000 penduduk adalah 1 orang. Bahkan tidak ada tenaga
keterapian fisik yang bertugas di Puskesmas Kabupaten Kampar.
Diharapkan kedepan tenaga keterapian fisik ini bertambah dan dapat
bertugas di semua Puskesmas.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 90
5) Tenaga Keteknisian Medis
Jumlah tenaga keteknisan medis di fasilitas kesehatan Kabupaten
Kampar sebanyak 94 orang. Tenaga Keteknisan ini sangat dibutuhkan
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Saat ini
tenaga keteknisan medis yang ada di Kabupaten Kampar yaitu tenaga
Radiografer 11 orang, Analis Kesehatan 58 orang, tenaga rekam medis
dan informasi kesehatan sebanyak 23 orang.
6) Tenaga Kesehatan Lainnya
Jumlah tenaga kesehatan lainnya di Kabupaten Kampar
berjumlah 1 orang dengan rincian pengelola Program 1 orang dan
tenaga kesehatan lainnya 0.
7) Tenaga Penunjang atau Pendukung Kesehatan
Dalam menjalankan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan
dibutuhkan tenaga penunjang atau pendukung kesehatan agar
kegiatan dapat berjalan dengan baik. Jumlah tenaga penunjang atau
pendukung kesehatan sebanyak 381 orang dengan rincian Pejabat
Struktural 108 orang, Staf Penunjang Administrasi 102 orang, Tenaga
Pendidik 4 orang dan Tenaga Penunjang Kesehatan sebanyak 114
orang.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 91
KESIMPULAN
DAN SARAN
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian secara rinci pada Bab‐bab terdahulu maka kami membuat
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat Pendidikan masyarakat Kabupaten Kampar 26,29% tamat SD, yang lulus
setingkat SMP 20,65%, lulus setingkat SMA 23,29 dan yang lulus perguruan tinggi
sekitar 2,72%.
2. Beberapa penyakit menular masih ditemukan di Kabupaten Kampar pada tahun
2017 yaitu Demam berdarah Dengue (DBD) 1 per 1.000 penduduk.
3. Keadaan status gizi masyarakat di Kabupaten tahun 2017 Balita yang BGM rata‐
rata sebanyak 0,7 %, Balita berstatus gizi buruk ditemukan sebanyak 19 orang
dan mendapatkan perawatan 100 %.
4. Pelayanan rawat jalan di Puskesmas sebanyak 272.714 orang, pelayanan rawat
jalan di Rumah Sakit sebanyak 94.775 orang. Pelayanan rawat inap di Puskesmas
hanya 949 orang, sedangkan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit sebanyak
12.555 orang.
5. Tahun 2017 jumlah PUS 130.468 yang terdiri dari peserta KB baru 17.512 dan
peserta KB Aktif 101.421 dari angka ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya
mengalami peningkatan.
6. Tahun 2016, jumlah rumah tangga 185.086 yang dipantau 52.054, berperilaku
bersih dan sehat sebanyak 14.13 rumah tangga atau sebesar 27,2%. Dengan
demikian masih diperlukan upaya peningkatan PHBS antara lain melalui
pendekatan pimpinan, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat.
7. Rasio keberadaan tenaga kesehatan antara lain: Dokter spesialis 55 orang, 102
Dokter umum dan 38 Dokter Gigi dengan perbandingan yang ada (26:100.000)
seharusnya (40:100.000), perawat yang ada (96:100.000) seharusnya
(158:100.000), tenaga Bidan yang ada (204:100.000) seharusnya (100:100.000)
berarti jumlah Bidan sudah memenuhi standar yang ada.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 92
B. S a r a n
Setelah melalui tahapan‐tahapan dalam proses pembuatan Buku Profil
Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017, maka kami memberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Perlu kerjasama lintas sektor untuk peningkatan tingkat Pendidikan masyarakat
Kabupaten Kampar sehingga berpengaruh terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
2. Masih perlu dilakukan Program dan Kegiatan‐kegiatan yang efektif untuk
menurunkan Prevalensi Penyakit Menular dan Kasus Gizi Buruk khususnya pada
Balita. Begitu juga cakupan setiap kegiatan masih perlu ditingkatkan sehingga
pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Khususnya cakupan imunisasi, penimbangan balita, pemeriksaan ibu hamil,
pemeriksaan neonatal, persalinan oleh nakes dan program‐program lainnya.
3. Perlu dilakukan peningkatan mutu pelayanan pasien rawat inap dan rawat jalan,
baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.
4. Perlu sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi KB sehingga terjadi peningkatan
jumlah penggunaan KB agar terbina keluarga berencana yang sejahtera.
5. Perlu upaya peningkatan PHBS untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
6. Perlu dilakukan sosialisasi tentang pentingnya data dan Informasi kesehatan
yang valid dan akurat untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten. Dengan
meningkatkan kemampuan dalam pengumpulan, pengolahan, penyajian,
pendistribusian data dan informasi kesehatan yang tepat waktu, perlu
melakukan survey–survey khusus dalam mendapatkan data yang lebih akurat
atau valid di Tahun yang akan datang.
Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 93
PENUTUP
BAB VII
P E N U T U P
Dari Penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 ini didapatkan
data yang memberi gambaran situasi atau keadaan umum dan lingkungan, gambaran
Pembangunan kesehatan, pencapaian Pembangunan kesehatan dan kinerja
Pembangunan kesehatan. Pembangunan Kesehatan yang tetap merupakan kebutuhan
masyarakat, dari waktu ke waktu akan terus diupayakan untuk dapat ditingkatkan sejalan
dengan lajunya Pembangunan daerah, oleh karena itu keberadaan Profil Kesehatan ini
sangat penting artinya untuk tetap dapat dipertahankan keberadaannya.
Pembangunan Daerah yang dilandasi dengan Semangat Otonomi Daerah (OTDA)
dalam era Reformasi ini merupakan peluang yang cukup memberikan kesempatan untuk
lebih berkreatif membangun daerahnya secara menyeluruh dan berkesinambungan
termasuk bidang kesehatan.
Buku Profil Kesehatan Kabupaten Kampar yang terbit setiap Tahunnya akan
didistribusikan kepada pihak‐pihak yang berkepentingan guna dapat dijadikan landasan di
dalam pengambilan keputusan oleh pihak yang memerlukannya. Dan sebaliknya
didapatkannya masukan ataupun saran bagi pihak kesehatan agar dapat memperbaiki diri
selaku pemberi pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang kesehatan.
Semoga dapat menjadi bahan informasi, masukan, dan acuan berbagai pihak yang
membutuhkan.
Bangkinang, April 2018
KEPALA DINAS KESEHATAN KAB.KAMPAR
NURBIT
PEMBINA Tk. I
NIP. 19621231 198512 1 018
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 1.288.390 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 250 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 399.475 386.468 785.943 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,2 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 0,6 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 46,6 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 103,4 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 75,33 75,08 75,21 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 61.334,00 56.067,00 117.401,00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 73.596,00 58.825,00 132.421,00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 18.399,00 14.706,00 33.105,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 1.874,00 4.105,00 5.979,00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 2.221,00 3.941,00 6.162,00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 7.838,00 7.619,00 15.457,00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 511,00 228,00 739,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 8.555 7.897 16.452 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 3 2 2 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 40 37 77 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 5 5 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 40 43 83 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 5 5 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 40 43 83 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 5 5 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 12 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 73 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 280 260 540 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 51,85 48,15 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 70 67 69 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 542 527 1.069 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 136 136 136 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 4,68 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 8,25 8,43 8,34 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 25,07 34,20 28,33 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 103,46 111,92 106,48 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 128,53 146,11 134,81 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 3,01 1,03 2,04 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 99,76 100,10 99,93 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 4 2 6 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 1 50 0 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,07 1,28 0,18 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 2 5 7 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 1 1 1 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0 0 0 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 50,00 0,00 57,14 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 2,44 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 3 1 4 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 4 4 8 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 12 20 32 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 32 32 64 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
Jumlah Kasus Campak 38 38 76Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0% Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 5 5Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 1,00 0,78 0,89per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00% Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,00 0,00 0,00per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00% Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 1 1per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 19,81 19,41 19,59% Tabel 24
35 Persentase obesitas 16,49 22,76 20,16% Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 2,15 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,50 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 98 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 90,64 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 90,56 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 77,30 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 89,64 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 71,85 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 90,32 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 27,31 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 4,76 4,04 4,41 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 13,42 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 77,74 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0,15 0,06 0,11 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 96,34 95,85 96,10 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 27,13 25,87 26,51 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 87,05 82,98 85,05 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 77,20 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 92,73 89,86 91,32 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 85,45 83,51 84,49 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 94,08 95,10 94,59 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 90,15 90,04 90,09 % Tabel 44
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
61 Baduta ditimbang 72,42 69,20 70,83 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,79 0,96 0,87 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 68,33 64,46 66,41 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 67,93 68,14 68,03 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,72 0,77 0,75 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 99,00 98,96 98,98 %
Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,07 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 78 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 77 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 32,84 31,96 32,40 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 51,99 51,56 51,80 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 51,99 51,56 51,80 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 8,46 13,57 10,91 % Tabel 52
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 3 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 8 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 23 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 26 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 181 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 61 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 671 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 67,36 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 0,80 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 154 Poskesdes Tabel 70
Polindes - Polindes Tabel 70
Posbindu 169 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 197 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 78,8 % Tabel 71
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ PEREMPUAN LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 291.933 276.708 568.641 100,00 100,00 100,00
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 219.899 207.753 427.652 75,33 75,08 75,21
MELEK HURUF
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN: 291.556 273.559 565.115 99,87 98,86 99,38
JUMLAH KELAHIRAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 380 0 380 351 0 351 731 0 731
2 Kampar Kampar 509 3 512 470 2 472 979 5 984
3 Tambang Tambang 879 1 880 812 0 812 1.691 1 1.692
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 82 0 82 75 0 75 157 0 157
XIII Koto Kampar II 65 1 66 60 0 60 125 1 126
XIII Koto Kampar III 80 1 81 73 1 74 153 2 155
5 Kuok Kuok 283 1 284 262 0 262 545 1 546
6 Siak Hulu Siak Hulu I 490 0 490 453 0 453 943 0 943
Siak Hulu II 469 1 470 432 0 432 901 1 902
Siak Hulu III 176 2 178 163 1 164 339 3 342
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 301 2 303 277 2 279 578 4 582
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 133 2 135 123 1 124 256 3 259
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 76 2 78 71 2 73 147 4 151
Kampar Kiri Hulu II 37 0 37 34 0 34 71 0 71
10 Tapung Tapung I 225 1 226 207 0 207 432 1 433
Tapung II 435 1 436 401 0 401 836 1 837
Tapung 353 1 354 326 0 326 679 1 680
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 284 0 284 263 0 263 547 0 547
Tapung Hilir II 309 1 310 286 1 287 595 2 597
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 508 1 509 469 0 469 977 1 978
Tapung Hulu II 304 304 280 0 280 584 0 584
13 Salo Salo 291 1 292 268 1 269 559 2 561
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 181 1 182 167 1 168 348 2 350
15 Bangkinang Bangkinang 431 2 433 397 1 398 828 3 831
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 172 1 173 159 0 159 331 1 332
17 Kampar Timur Kampar Timur 259 0 259 240 0 240 499 0 499
18 Kampar Utara Kampar Utara 185 0 185 170 0 170 355 0 355
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 267 0 267 246 0 246 513 0 513
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 109 0 109 101 0 101 210 0 210
Gunung Sahilan II 111 0 111 103 0 103 214 0 214
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 171 1 172 158 0 158 329 1 330
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH (KAB/KOTA) 40 40 0 40 37 43 0 43 77 83 0 83
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 5 5 0 5 5 5 0 5 5 5 0 5
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 731 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Kampar Kampar 979 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
3 Tambang Tambang 1.691 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 157 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
XIII Koto Kampar II 125 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
XIII Koto Kampar III 153 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kuok Kuok 545 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Siak Hulu Siak Hulu I 943 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Siak Hulu II 901 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
Siak Hulu III 339 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 578 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 256 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 147 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
Kampar Kiri Hulu II 71 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Tapung Tapung I 432 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tapung II 836 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tapung 679 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 547 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tapung Hilir II 595 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 977 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tapung Hulu II 584 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Salo Salo 559 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 348 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Bangkinang Bangkinang 828 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 331 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Kampar Timur Kampar Timur 499 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
18 Kampar Utara Kampar Utara 355 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0 2
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 513 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 210 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
Gunung Sahilan II 214 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 329 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ KASUS TB ANAK 0-14
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KECAMATAN PUSKESMAS TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 18.526 18.226 36.752 8 50,00 8 50,00 16 12 52,17 11 47,83 23 1 4,35
2 Kampar Kampar 21.508 21.651 43.159 12 52,17 11 47,83 23 18 51,43 17 48,57 35 2 5,71
3 Tambang Tambang 40.090 38.142 78.232 31 52,54 28 47,46 59 41 52,56 37 47,44 78 0 0,00
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 4.023 4.434 8.457 2 50,00 2 50,00 4 2 50,00 2 50,00 4 0 0,00
XIII Koto Kampar II 3.547 3.492 7.039 3 60,00 2 40,00 5 4 44,44 5 55,56 9 1 11,11
XIII Koto Kampar III 3.956 3.687 7.643 2 50,00 2 50,00 4 3 60,00 2 40,00 5 0 0,00
5 Kuok Kuok 13.085 12.501 25.586 12 52,17 11 47,83 23 16 53,33 14 46,67 30 0 0,00
6 Siak Hulu Siak Hulu I 21.067 20.289 41.356 16 51,61 15 48,39 31 26 52,00 24 48,00 50 2 4,00
Siak Hulu II 17.907 20.239 38.146 19 51,35 18 48,65 37 24 52,17 22 47,83 46 0 0,00
Siak Hulu III 7.750 7.905 15.655 4 50,00 4 50,00 8 8 50,00 8 50,00 16 0 0,00
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 15.059 14.324 29.383 12 52,17 11 47,83 23 14 51,85 13 48,15 27 0 0,00
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 6.249 5.831 12.080 6 50,00 6 50,00 12 11 50,00 11 50,00 22 3 13,64
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 4.345 4.163 8.508 3 50,00 3 50,00 6 3 50,00 3 50,00 6 0 0,00
Kampar Kiri Hulu II 1.803 1.676 3.479 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 100,00 0 0,00 1 0 0,00
10 Tapung Tapung I 9.947 9.504 19.451 12 52,17 11 47,83 23 15 51,72 14 48,28 29 3 10,34
Tapung II 18.228 18.474 36.702 10 50,00 10 50,00 20 14 53,85 12 46,15 26 1 3,85
Tapung 16.234 15.750 31.984 14 51,85 13 48,15 27 14 51,85 13 48,15 27 1 3,70
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 13.672 12.265 25.937 4 57,14 3 42,86 7 9 52,94 8 47,06 17 0 0,00
Tapung Hilir II 14.306 13.153 27.459 2 66,67 1 33,33 3 6 54,55 5 45,45 11 0 0,00
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 24.180 23.510 47.690 12 50,00 12 50,00 24 20 51,28 19 48,72 39 3 7,69
Tapung Hulu II 19.250 17.483 36.733 3 50,00 3 50,00 6 7 0,00 6 0,00 13 0 0,00
13 Salo Salo 12.512 13.047 25.559 6 54,55 5 45,45 11 7 50,00 7 50,00 14 0 0,00
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 8.171 8.059 16.230 8 53,33 7 46,67 15 9 52,94 8 47,06 17 0 0,00
15 Bangkinang Bangkinang 19.001 17.371 36.372 7 53,85 6 46,15 13 9 50,00 9 50,00 18 2 11,11
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 8.552 8.269 16.821 7 53,85 6 46,15 13 9 52,94 8 47,06 17 0 0,00
17 Kampar Timur Kampar Timur 13.427 11.266 24.693 14 53,85 12 46,15 26 20 52,63 18 47,37 38 0 0,00
18 Kampar Utara Kampar Utara 8.078 7.877 15.955 6 54,55 5 45,45 11 8 53,33 7 46,67 15 0 0,00
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 14.073 13.354 27.427 8 50,00 8 50,00 16 13 52,00 12 48,00 25 0 0,00
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 5.219 5.083 10.302 2 66,67 1 33,33 3 2 66,67 1 33,33 3 0 0,00
Gunung Sahilan II 6.153 6.432 12.585 2 66,67 1 33,33 3 2 66,67 1 33,33 3 0 0,00
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 9.314 9.252 18.566 3 60,00 2 40,00 5 7 50,00 7 50,00 14 0 0,00
21 RSUD Bangkinang RSUD Bangkinang 0 0 0 24 48,00 26 52,00 50 181 48,01 196 51,99 377 31 8,22
22 RSU PTPN V Tandun RSU PTPN V Tandun 0 0 0 6 46,15 7 53,85 13 7 50,00 7 50,00 14 0 0,00
23 RSU Mesra RSU Mesra 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0 0,00 0 0,00 0 0 0,00
24 RSIA Husada Bunda RSIA Husada Bunda 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0 0,00 0 0,00 0 0 0,00
25 RSIA Norfa Husada RSIA Norfa Husada 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0 0,00 0 0,00 0 0 0,00
26 RSIA Bunda Anisyah RSIA Bunda Anisyah 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0 0,00 0 0,00 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 399.232 386.709 785.941 280 52 260 48 540 542 51 527 49 1.069 50 4,68
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 370 391 761 8 8 16 2,2 2,0 2,1
2 Kampar Kampar 92 98 190 11 12 23 12,0 12,2 12,1
3 Tambang Tambang 239 253 492 28 31 59 11,7 12,3 12,0
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 22 21 43 2 2 4 9,1 9,5 9,3
XIII Koto Kampar II 59 55 114 3 2 5 5,1 3,6 4,4
XIII Koto Kampar III 31 29 60 2 2 4 6,5 6,9 6,7
5 Kuok Kuok 90 94 184 11 12 23 12,2 12,8 12,5
6 Siak Hulu Siak Hulu I 71 75 146 15 16 31 21,1 21,3 21,2
Siak Hulu II 69 73 142 18 19 37 26,1 26,0 26,1
Siak Hulu III 38 41 79 4 4 8 10,5 9,8 10,1
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 55 59 114 11 12 23 20,0 20,3 20,2
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 27 28 55 6 6 12 22,2 21,4 21,8
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 16 17 33 3 3 6 18,8 17,6 18,2
Kampar Kiri Hulu II 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
10 Tapung Tapung I 164 151 315 12 11 23 7,3 7,3 7,3
Tapung II 97 90 187 10 10 20 10,3 11,1 10,7
Tapung 133 122 255 14 13 27 10,5 10,7 10,6
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 82 76 158 4 3 7 4,9 3,9 4,4
Tapung Hilir II 189 174 363 2 1 3 1,1 0,6 0,8
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 62 57 119 12 12 24 19,4 21,1 20,2
Tapung Hulu II 28 26 54 3 3 6 10,7 11,5 11,1
13 Salo Salo 66 69 135 5 6 11 7,6 8,7 8,1
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 91 96 187 8 7 15 8,8 7,3 8,0
15 Bangkinang Bangkinang 52 54 106 6 7 13 11,5 13,0 12,3
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 36 38 74 6 7 13 16,7 18,4 17,6
17 Kampar Timur Kampar Timur 164 174 338 13 13 26 7,9 7,5 7,7
18 Kampar Utara Kampar Utara 94 100 194 5 6 11 5,3 6,0 5,7
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 172 182 354 8 8 16 4,7 4,4 4,5
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 7 7 14 1 2 3 14,3 28,6 21,4
Gunung Sahilan II 3 4 7 1 2 3 33,3 50,0 42,9
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 51 53 104 2 3 5 3,9 5,7 4,8
22 RSUD Bangkinang RSUD Bangkinang 492 455 947 26 24 50 5,3 5,3 5,3
23 RSU PTPN V Tandun RSU PTPN V Tandun 76 77 153 7 6 13 9,2 7,8 8,5
24 RSU Mesra RSU Mesra 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
25 RSIA Husada Bunda RSIA Husada Bunda 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
26 RSIA Norfa Husada RSIA Norfa Husada 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
27 RSIA Bunda Anisyah RSIA Bunda Anisyah 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.238 3.239 6.477 267 273 540 8,25 8,43 8,34
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15 16 17 11 12 13
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 2 6 0 0 0 0 0 0 1 1 2
PROPORSI JENIS KELAMIN 66,67 33,33 0,00 0,00 0,00 0,00 50,00 50,00
6
Sumber: Laporan Pemegang Program Dinkes
TABEL 12
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
NO UNIT DONOR DARAH POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1. UDD PMI Kabupaten Kapar 1.486 156 1.642 1.486 100,00 156 100,00 1.642 100,00 1 0,07 2 1,28 3 0,18
JUMLAH 1.486 156 1.642 1.486 100,00 156 100,00 1.642 100,00 1 0,07 2 1,28 3 0,18
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERKIRAAN DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 18.526 18.226 36.752 9 4 13 9 100 4 100 13 100
2 Kampar Kampar 21.508 21.651 43.159 18 22 40 18 100 22 100 40 100
3 Tambang Tambang 40.090 38.142 78.232 28 31 59 28 100 31 100 59 100
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 4.023 4.434 8.457 9 8 17 9 100 8 100 17 100
XIII Koto Kampar II 3.547 3.492 7.039 13 12 25 13 100 12 100 25 100
XIII Koto Kampar III 3.956 3.687 7.643 7 10 17 7 100 10 100 17 100
5 Kuok Kuok 13.085 12.501 25.586 25 19 44 25 100 19 100 44 100
6 Siak Hulu Siak Hulu I 21.067 20.289 41.356 38 33 71 38 100 33 100 71 100
Siak Hulu II 17.907 20.239 38.146 7 7 14 7 100 7 100 14 100
Siak Hulu III 7.750 7.905 15.655 58 57 115 58 100 57 100 115 100
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 15.059 14.324 29.383 18 11 29 18 100 11 100 29 100
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 6.249 5.831 12.080 15 13 28 15 100 13 100 28 100
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 4.345 4.163 8.508 11 8 19 11 100 8 100 19 100
Kampar Kiri Hulu II 1.803 1.676 3.479 25 20 45 25 100 20 100 45 100
10 Tapung Tapung I 9.947 9.504 19.451 9 12 21 9 100 12 100 21 100
Tapung II 18.228 18.474 36.702 27 25 52 27 100 25 100 52 100
Tapung 16.234 15.750 31.984 18 19 37 18 100 19 100 37 100
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 13.672 12.265 25.937 15 15 30 15 100 15 100 30 100
Tapung Hilir II 14.306 13.153 27.459 2 3 5 2 100 3 100 5 100
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 24.180 23.510 47.690 28 21 49 28 100 21 100 49 100
Tapung Hulu II 19.250 17.483 36.733 44 25 69 44 100 25 100 69 100
13 Salo Salo 12.512 13.047 25.559 22 19 41 22 100 19 100 41 100
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 8.171 8.059 16.230 14 8 22 14 100 8 100 22 100
15 Bangkinang Bangkinang 19.001 17.371 36.372 11 11 22 11 100 11 100 22 100
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 8.552 8.269 16.821 14 8 22 14 100 8 100 22 100
17 Kampar Timur Kampar Timur 13.427 11.266 24.693 21 24 45 21 100 24 100 45 100
18 Kampar Utara Kampar Utara 8.078 7.877 15.955 17 18 35 17 100 18 100 35 100
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 14.073 13.354 27.427 8 11 19 8 100 11 100 19 100
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 5.219 5.083 10.302 10 7 17 10 100 7 100 17 100
Gunung Sahilan II 6.153 6.432 12.585 12 18 30 12 100 18 100 30 100
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 9.314 9.252 18.566 14 10 24 14 100 10 100 24 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 399.232 386.709 785.941 567 509 1.076 567 100 509 100 1.076 100
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: Laporan Pemegang Program Dinkes 0 0 0
TABEL 14
KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Kampar Kampar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Tambang Tambang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
XIII Koto Kampar II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
XIII Koto Kampar III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kuok Kuok 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Siak Hulu Siak Hulu I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Siak Hulu II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Siak Hulu III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 0 0 0 0 2 2 0 2 2
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kampar Kiri Hulu II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Tapung Tapung I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tapung II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tapung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tapung Hilir II 0 0 0 0 1 1 0 1 1
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tapung Hulu II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Salo Salo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Bangkinang Bangkinang 0 0 0 1 2 3 1 2 3
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Kampar Timur Kampar Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kampar Utara Kampar Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gunung Sahilan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 0 0 0 1 0 1 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 5 7 2 5 7
PROPORSI JENIS KELAMIN 0 0 28,6 71,4 28,6 71,4
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,5 1,3 0,9
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 0 0 0,00 0 0,00
2 Kampar Kampar 0 0 0,00 0 0,00
3 Tambang Tambang 0 0 0,00 0 0,00
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 0 0 0,00 0 0,00
XIII Koto Kampar II 0 0 0,00 0 0,00
XIII Koto Kampar III 0 0 0,00 0 0,00
5 Kuok Kuok 0 0 0,00 0 0,00
6 Siak Hulu Siak Hulu I 0 0 0,00 0 0,00
Siak Hulu II 0 0 0,00 0 0,00
Siak Hulu III 0 0 0,00 0 0,00
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 2 0 0,00 0 0,00
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 0 0 0,00 0 0,00
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 0 0 0,00 0 0,00
Kampar Kiri Hulu II 0 0 0,00 0 0,00
10 Tapung Tapung I 0 0 0,00 0 0,00
Tapung II 0 0 0,00 0 0,00
Tapung 0 0 0,00 0 0,00
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 0 0 0,00 0 0,00
Tapung Hilir II 1 0 0,00 0 0,00
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 0 0 0,00 0 0,00
Tapung Hulu II 0 0 0,00 0 0,00
13 Salo Salo 0 0 0,00 0 0,00
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 0 0 0,00 0 0,00
15 Bangkinang Bangkinang 3 0 0,00 0 0,00
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 0 0 0,00 0 0,00
17 Kampar Timur Kampar Timur 0 0 0,00 0 0,00
18 Kampar Utara Kampar Utara 0 0 0,00 0 0,00
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 0 0 0,00 0 0,00
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 0 0 0,00 0 0,00
Gunung Sahilan II 0 0 0,00 0 0,00
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 1 0 0,00 0 0,00
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Kampar Kampar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Tambang Tambang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
XIII Koto Kampar II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
XIII Koto Kampar III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kuok Kuok 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Siak Hulu Siak Hulu I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Siak Hulu II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Siak Hulu III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 0 0 0 0 2 2 0 2 2
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kampar Kiri Hulu II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Tapung Tapung I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tapung II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tapung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tapung Hilir II 0 0 0 1 0 1 1 0 1
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tapung Hulu II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Salo Salo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Bangkinang Bangkinang 0 0 0 1 2 3 1 2 3
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Kampar Timur Kampar Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kampar Utara Kampar Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gunung Sahilan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 0 0 0 1 0 1 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 3 4 7 3 4 7
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,1 0,1 0,1
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 214.161
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 1 4 0 4 4 8 12 20 32 0 32 32 64 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,00 0,00 0,00
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 38 38 76 0 0 0 0 0 5 5
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
2 Kampar Kampar 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
3 Tambang Tambang 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
XIII Koto Kampar II 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
XIII Koto Kampar III 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
5 Kuok Kuok 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
6 Siak Hulu Siak Hulu I 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Siak Hulu II 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Siak Hulu III 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 5 6 11 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 2 3 5 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Kampar Kiri Hulu II 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
10 Tapung Tapung I 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Tapung II 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Tapung 3 4 7 0 0 0 0 0,00 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 19 20 39 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Tapung Hilir II 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Tapung Hulu II 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
13 Salo Salo 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
15 Bangkinang Bangkinang 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
17 Kampar Timur Kampar Timur 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
18 Kampar Utara Kampar Utara 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Gunung Sahilan II 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 0 0 0 0 0 0
2 Kampar Kampar 0 0 0 0 0 0
3 Tambang Tambang 0 0 0 0 0 0
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 0 0 0 0 0 0
XIII Koto Kampar II 0 0 0 0 0 0
XIII Koto Kampar III 0 0 0 0 0 0
5 Kuok Kuok 0 0 0 0 0 0
6 Siak Hulu Siak Hulu I 0 1 1 0 1 1
Siak Hulu II 0 0 0 0 0 0
Siak Hulu III 0 1 1 0 1 1
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 0 0 0 0 0 0
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 0 0 0 0 0 0
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 0 0 0 0 0 0
Kampar Kiri Hulu II 0 0 0 0 0 0
10 Tapung Tapung I 0 0 0 0 0 0
Tapung II 0 0 0 0 0 0
Tapung 0 0 0 0 0 0
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 0 0 0 0 0 0
Tapung Hilir II 0 0 0 0 0 0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 0 0 0 0 0 0
Tapung Hulu II 0 0 0 0 0 0
13 Salo Salo 0 0 0 0 0 0
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 0 0 0 0 0 0
15 Bangkinang Bangkinang 0 0 0 0 0 0
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 0 0 0 0 0 0
17 Kampar Timur Kampar Timur 0 0 0 0 0 0
18 Kampar Utara Kampar Utara 0 0 0 0 0 0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 1 1 2 1 1 2
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 0 0 0 0 0 0
Gunung Sahilan II 0 0 0 0 0 0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 3 4 1 3 4
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 1 1
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 280.856 275.493 556.349 96.798 34,5 123.142 44,7 219.940 39,5 19.180 19,8 23.896 19,4 43.076 19,6
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 0 0 0,0
2 Kampar Kampar 0 0 0,0
3 Tambang Tambang 2 2 100,0
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 0 0 0,0
XIII Koto Kampar II 0 0 0,0
XIII Koto Kampar III 0 0 0,0
5 Kuok Kuok 0 0 0,0
6 Siak Hulu Siak Hulu I 0 0 0,0
Siak Hulu II 0 0 0,0
Siak Hulu III 0 0 0,0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 0 0 0,0
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 0 0 0,0
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 0 0 0,0
Kampar Kiri Hulu II 0 0 0,0
10 Tapung Tapung I 0 0 0,0
Tapung II 1 1 100,0
Tapung 0 0 0,0
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 0 0 0,0
Tapung Hilir II 0 0 0,0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 0 0 0,0
Tapung Hulu II 0 0 0,0
13 Salo Salo 0 0 0,0
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 0 0 0,0
15 Bangkinang Bangkinang 0 0 0,0
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 0 0 0,0
17 Kampar Timur Kampar Timur 0 0 0,0
18 Kampar Utara Kampar Utara 0 0 0,0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 0 0 0,0
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 0 0 0,0
Gunung Sahilan II 0 0 0,0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 0 0 0,0
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 18.767 18.300 97,5 17.011 90,6 17.908 16.218 90,6 13.842 77,3 16.052 89,6
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 18.767 3.437 18,3 3.327 17,7 4.075 21,7 3.054 16,3 3.028 16,1 13.484 71,8
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 156.283 614 0,4 271 0,2 1.173 0,8 422 0,3 369 0,2
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL KOMPLIKASI
KEBIDANAN JLH % L P L+P L P L+P JLH % JLH % JLH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 887 177 12 6,8 380 351 731 57 53 110 1 1,8 0 0,0 1 0,9
2 Kampar Kampar 1.030 206 86 41,7 509 470 979 76 71 147 5 6,5 5 7,1 10 6,8
3 Tambang Tambang 1.867 373 69 18,5 879 812 1.691 132 122 254 3 2,3 3 2,5 6 2,4
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 202 40 8 19,8 82 75 157 12 11 24 2 16,3 1 8,9 3 12,7
XIII Koto Kampar II 168 34 15 44,6 65 60 125 10 9 19 1 10,3 0 0,0 1 5,3
XIII Koto Kampar III 182 36 11 30,2 80 73 153 12 11 23 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 Kuok Kuok 611 122 11 9,0 283 262 545 42 39 82 0 0,0 0 0,0 0 0,0
6 Siak Hulu Siak Hulu I 987 197 1 0,5 490 453 943 74 68 141 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Siak Hulu II 911 182 0 0,0 469 432 901 70 65 135 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Siak Hulu III 374 75 20 26,7 176 163 339 26 24 51 18 68,2 16 65,4 34 66,9
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 701 140 111 79,2 301 277 578 45 42 87 4 8,9 3 7,2 7 8,1
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 288 58 33 57,3 133 123 256 20 18 38 0 0,0 0 0,0 0 0,0
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 203 41 1 2,5 76 71 147 11 11 22 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Kampar Kiri Hulu II 83 17 0 0,0 37 34 71 6 5 11 0 0,0 0 0,0 0 0,0
10 Tapung Tapung I 464 93 27 29,1 225 207 432 34 31 65 3 8,9 2 6,4 5 7,7
Tapung II 876 175 20 11,4 435 401 836 65 60 125 2 3,1 2 3,3 4 3,2
Tapung 763 153 105 68,8 353 326 679 53 49 102 6 11,3 5 10,2 11 10,8
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 619 124 21 17,0 284 263 547 43 39 82 2 4,7 1 2,5 3 3,7
Tapung Hilir II 655 131 58 44,3 304 286 590 46 43 89 0 0,0 0 0,0 0 0,0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 1.138 228 144 63,3 508 468 976 76 70 146 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Tapung Hulu II 877 175 0 0,0 304 280 584 46 42 88 0 0,0 0 0,0 0 0,0
13 Salo Salo 610 122 29 23,8 291 268 559 44 40 84 1 2,3 0 0,0 1 1,2
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 387 77 13 16,8 181 167 348 27 25 52 3 11,0 3 12,0 6 11,5
15 Bangkinang Bangkinang 868 174 40 23,0 431 397 828 65 60 124 3 4,6 3 5,0 6 4,8
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 402 80 50 62,2 172 189 361 26 28 54 1 3,9 1 3,5 2 3,7
17 Kampar Timur Kampar Timur 589 118 31 26,3 259 240 499 39 36 75 4 10,3 3 8,3 7 9,4
18 Kampar Utara Kampar Utara 381 76 49 64,3 185 170 355 28 26 53 0 0,0 0 0,0 0 0,0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 655 131 26 19,8 267 246 513 40 37 77 1 2,5 0 0,0 1 1,3
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 246 49 6 12,2 109 101 210 16 15 32 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Gunung Sahilan II 300 60 0 0,0 111 103 214 17 15 32 0 0,0 0 0,0 0 0,0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 443 89 28 31,6 171 158 329 26 24 49 1 3,9 0 0,0 1 2,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 18.767 3.753 1025 27,3 8.550 7.926 16.476 1.283 1.189 2.471 61 4,8 48 4,0 109 4,4
245
Sumber: Laporan Pemegang Program Dinkes cek KN nya dg MTBM
TABEL 34
PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS % MKJP +
OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON DOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % NON MKJP
VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 81 2,1 0 0,0 61 1,6 172 4,6 314 8,3 68 1,8 2.672 70,7 689 18,2 3 0,1 34 0,9 3.466 91,7 3.780 100,0
2 Kampar Kampar 102 1,6 0 0,0 94 1,5 273 4,4 469 7,5 191 3,1 4.302 69,0 1252 20,1 6 0,1 14 0,2 5.765 92,5 6.234 100,0
3 Tambang Tambang 169 1,8 0 0,0 118 1,2 533 5,6 820 8,6 373 3,9 6.248 65,2 2073 21,6 10 0,1 65 0,7 8.769 91,4 9.589 100,0
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 18 1,8 0 0,0 9 0,9 113 11,2 140 13,9 22 2,2 631 62,7 213 21,2 0 0,0 0 0,0 866 86,1 1.006 100,0
XIII Koto Kampar II 2 0,2 0 0,0 24 2,4 42 4,2 68 6,8 9 0,9 506 50,3 423 42,0 0 0,0 0 0,0 938 93,2 1.006 100,0
XIII Koto Kampar III 15 1,5 0 0,0 16 1,6 177 17,5 208 20,6 2 0,2 572 56,6 229 22,7 0 0,0 0 0,0 803 79,4 1.011 100,0
5 Kuok Kuok 65 2,0 0 0,0 39 1,2 197 6,1 301 9,3 78 2,4 1.917 59,2 881 27,2 0 0,0 59 1,8 2.935 90,7 3.236 100,0
6 Siak Hulu Siak Hulu I 145 4,2 0 0,0 72 2,1 236 6,8 453 13,1 110 3,2 2.154 62,5 720 20,9 0 0,0 12 0,3 2.996 86,9 3.449 100,0
Siak Hulu II 44 0,7 0 0,0 50 0,8 210 3,4 304 4,9 151 2,4 5.126 83,0 543 8,8 0 0,0 51 0,8 5.871 95,1 6.175 100,0
Siak Hulu III 8 0,6 0 0,0 7 0,5 89 6,7 104 7,9 20 1,5 955 72,2 230 17,4 0 0,0 13 1,0 1.218 92,1 1.322 100,0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 25 0,5 0 0,0 57 1,2 387 7,9 469 9,6 35 0,7 3.587 73,5 778 15,9 0 0,0 9 0,2 4.409 90,4 4.878 100,0
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 117 6,1 0 0,0 33 1,7 242 12,6 392 20,4 48 2,5 1.164 60,4 306 15,9 0 0,0 16 0,8 1.534 79,6 1.926 100,0
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 6 0,4 0 0,0 1 0,1 79 5,7 86 6,2 18 1,3 1.160 83,9 102 7,4 0 0,0 16 1,2 1.296 93,8 1.382 100,0
Kampar Kiri Hulu II 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 1,3 1 1,3 0 0,0 63 82,9 12 15,8 0 0,0 0 0,0 75 98,7 76 100,0
10 Tapung Tapung I 104 3,3 0 0,0 151 4,8 408 12,9 663 21,0 68 2,2 1.740 55,1 673 21,3 0 0,0 12 0,4 2.493 79,0 3.156 100,0
Tapung II 233 4,4 0 0,0 133 2,5 765 14,5 1.131 21,4 396 7,5 2.349 44,5 1.235 23,4 3 0,1 166 3,1 4.149 78,6 5.280 100,0
Tapung 102 1,9 0 0,0 82 1,5 478 9,0 662 12,5 191 3,6 2.971 56,0 1.371 25,8 4 0,1 110 2,1 4.647 87,5 5.309 100,0
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 332 7,3 0 0,0 91 2,0 560 12,3 983 21,6 117 2,6 1.907 41,9 1.468 32,2 0 0,0 78 1,7 3.570 78,4 4.553 100,0
Tapung Hilir II 28 0,7 0 0,0 45 1,1 400 10,0 473 11,8 158 3,9 1.939 48,3 1.442 35,9 0 0,0 0 0,0 3.539 88,2 4.012 100,0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 0 0,0 0 0,0 2 0,0 31 0,7 33 0,8 78 1,8 3.384 77,0 897 20,4 0 0,0 0 0,0 4.359 99,2 4.392 100,0
Tapung Hulu II 8 0,4 0 0,0 0 0,0 57 3,1 65 3,5 240 13,0 1.016 55,0 478 25,9 33 1,8 14 0,8 1.781 96,5 1.846 100,0
13 Salo Salo 36 1,4 0 0,0 34 1,3 194 7,6 264 10,4 44 1,7 1.575 61,8 664 26,1 0 0,0 0 0,0 2.283 89,6 2.547 100,0
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 21 0,8 0 0,0 49 1,9 197 7,7 267 10,4 58 2,3 1.545 60,2 622 24,2 0 0,0 75 2,9 2.300 89,6 2.567 100,0
15 Bangkinang Bangkinang 36 0,6 0 0,0 27 0,4 646 10,7 709 11,8 292 4,8 3.589 59,5 1.307 21,7 5 0,1 127 2,1 5.320 88,2 6.029 100,0
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 44 1,6 0 0,0 52 1,9 475 17,3 571 20,8 125 4,5 1.562 56,8 433 15,8 0 0,0 57 2,1 2.177 79,2 2.748 100,0
17 Kampar Timur Kampar Timur 37 1,1 0 0,0 62 1,8 150 4,5 249 7,4 62 1,8 2.066 61,4 952 28,3 0 0,0 37 1,1 3.117 92,6 3.366 100,0
18 Kampar Utara Kampar Utara 16 0,6 0 0,0 48 1,9 78 3,1 142 5,7 168 6,8 1.355 54,7 705 28,5 3 0,1 104 4,2 2.335 94,3 2.477 100,0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 112 3,1 0 0,0 77 2,1 717 19,9 906 25,1 75 2,1 1.822 50,6 792 22,0 0 0,0 8 0,2 2.697 74,9 3.603 100,0
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 0 0,0 0 0,0 0 0,0 47 8,3 47 8,3 7 1,2 343 60,4 171 30,1 0 0,0 0 0,0 521 91,7 568 100,0
Gunung Sahilan II 4 0,2 0 0,0 0 0,0 187 11,4 191 11,6 16 1,0 1.001 60,9 437 26,6 0 0,0 0 0,0 1.454 88,4 1.645 100,0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 22 0,9 0 0,0 37 1,6 119 5,1 178 7,6 79 3,4 1360 58,3 684 29,3 0 0,0 32 1,4 2.155 92,4 2.333 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.932 1,9 0 0,0 1.471 1,4 8.260 8,1 11.663 11,5 3.299 3,3 62.581 61,7 22.782 22,4 67 0,1 1.109 1,1 89.838 88,5 101.501 100,0
PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS
OBAT LAIN NON NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 14 1,0 0 0,0 8 0,6 55 3,8 77 5,3 33 2,3 1.021 70,8 307 21,3 0 0,0 5 0,3 1.366 94,7 1.443 100,0
2 Kampar Kampar 4 0,5 0 0,0 5 0,6 35 4,0 44 5,0 72 8,1 489 55,2 275 31,0 6 0,7 0 0,0 842 95,0 886 100,0
3 Tambang Tambang 13 0,9 0 0,0 16 1,1 66 4,6 95 6,7 126 8,9 752 52,8 439 30,9 10 0,7 1 0,1 1.328 93,3 1.423 100,0
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 1 0,6 0 0,0 0 0,0 6 3,6 7 4,2 5 3,0 134 79,8 22 13,1 0 0,0 0 0,0 161 95,8 168 100,0
XIII Koto Kampar II 0 0,0 0 0,0 0 0,0 4 4,1 4 4,1 0 0,0 72 73,5 22 22,4 0 0,0 0 0,0 94 95,9 98 100,0
XIII Koto Kampar III 3 0,9 0 0,0 2 0,6 21 6,0 26 7,4 5 1,4 217 62,2 101 28,9 0 0,0 0 0,0 323 92,6 349 100,0
5 Kuok Kuok 3 0,9 0 0,0 2 0,6 21 6,0 26 7,4 5 1,4 217 62,2 101 28,9 0 0,0 0 0,0 323 92,6 349 100,0
6 Siak Hulu Siak Hulu I 20 3,9 0 0,0 16 3,1 53 10,4 89 17,4 16 3,1 335 65,6 59 11,5 0 0,0 12 2,3 422 82,6 511 100,0
Siak Hulu II 1 0,1 0 0,0 0 0,0 27 3,3 28 3,4 14 1,7 652 79,8 118 14,4 0 0,0 5 0,6 789 96,6 817 100,0
Siak Hulu III 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 6,3 16 6,3 2 0,8 212 83,1 25 9,8 0 0,0 0 0,0 239 93,7 255 100,0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 0 0,0 0 0,0 5 2,1 53 22,7 58 24,9 1 0,4 165 70,8 9 3,9 0 0,0 0 0,0 175 75,1 233 100,0
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 6 2,8 0 0,0 17 8,0 22 10,3 45 21,1 3 1,4 131 61,5 34 16,0 0 0,0 0 0,0 168 78,9 213 100,0
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 5 6,2 0 0,0 1 1,2 3 3,7 9 11,1 0 0,0 56 69,1 5 6,2 0 0,0 11 13,6 72 88,9 81 100,0
Kampar Kiri Hulu II 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 2,4 1 2,4 0 0,0 39 95,1 1 2,4 0 0,0 0 0,0 40 97,6 41 100,0
10 Tapung Tapung I 3 1,3 0 0,0 3 1,3 57 23,9 63 26,5 1 0,4 133 55,9 41 17,2 0 0,0 0 0,0 175 73,5 238 100,0
Tapung II 16 1,7 0 0,0 18 2,0 145 15,8 179 19,6 83 9,1 372 40,7 267 29,2 0 0,0 14 1,5 736 80,4 915 100,0
Tapung 14 1,8 0 0,0 8 1,1 135 17,8 157 20,7 26 3,4 380 50,1 183 24,1 0 0,0 12 1,6 601 79,3 758 100,0
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 8 1,0 0 0,0 0 0,0 74 9,0 82 10,0 61 7,4 416 50,5 186 22,6 0 0,0 78 9,5 741 90,0 823 100,0
Tapung Hilir II 0 0,0 0 0,0 0 0,0 29 8,5 29 8,5 31 9,1 142 41,8 138 40,6 0 0,0 0 0,0 311 91,5 340 100,0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19 0,9 19 0,9 12 0,6 1.554 77,2 429 21,3 0 0,0 0 0,0 1.995 99,1 2.014 100,0
Tapung Hulu II 5 0,6 0 0,0 0 0,0 22 2,8 27 3,4 137 17,1 326 40,8 273 34,2 33 4,1 3 0,4 772 96,6 799 100,0
13 Salo Salo 1 0,2 0 0,0 3 0,7 21 4,7 25 5,6 17 3,8 311 69,4 95 21,2 0 0,0 0 0,0 423 94,4 448 100,0
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 0 0,0 0 0,0 9 3,1 13 4,4 22 7,5 13 4,4 168 57,1 91 31,0 0 0,0 0 0,0 272 92,5 294 100,0
15 Bangkinang Bangkinang 0 0,0 0 0,0 5 0,8 49 7,6 54 8,3 60 9,3 338 52,2 186 28,7 5 0,8 5 0,8 594 91,7 648 100,0
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 5 1,0 0 0,0 13 2,7 86 18,0 104 21,8 20 4,2 255 53,5 90 18,9 0 0,0 8 1,7 373 78,2 477 100,0
17 Kampar Timur Kampar Timur 3 1,4 0 0,0 1 0,5 11 5,2 15 7,1 6 2,8 138 65,1 53 25,0 0 0,0 0 0,0 197 92,9 212 100,0
18 Kampar Utara Kampar Utara 0 0,0 0 0,0 9 3,1 6 2,1 15 5,2 11 3,8 184 64,3 75 26,2 1 0,3 0 0,0 271 94,8 286 100,0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 3 1,0 0 0,0 4 1,3 94 31,5 101 33,9 7 2,3 152 51,0 38 12,8 0 0,0 0 0,0 197 66,1 298 100,0
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3 1,2 137 56,4 103 42,4 0 0,0 0 0,0 243 100,0 243 100,0
Gunung Sahilan II 0 0,0 0 0,0 0 0,0 90 10,7 90 10,7 7 0,8 513 60,7 235 27,8 0 0,0 0 0,0 755 89,3 845 100,0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 9 2,3 0 0,0 3 0,8 9 2,3 21 5,3 9 2,3 235 59,8 124 31,6 0 0,0 4 1,0 372 94,7 393 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 137 0,8 0 0,0 148 0,9 1.243 7,4 1.528 9,0 786 4,7 10.246 60,6 4.125 24,4 55 0,3 158 0,9 15.370 91,0 16.898 100,0
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.550 7.926 16.476 8.589 100,5 7.963 100,5 16.552 100,5 13 0,2 5 0,1 18 0,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.550 7.926 16.476 8.550 100,0 7.926 100,0 16.476 100,0 8.237 96,3 7.597 95,8 15.834 96,1
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 15.348 15.028 30.376 4.164 27,1 3.888 25,9 8.052 26,5
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.664 8.391 17.055 7.542 87,0 6.963 83,0 14.505 85,0
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
1 2 3 4 5 6
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 4 4 100,0
2 Kampar Kampar 18 12 66,7
3 Tambang Tambang 17 17 100,0
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 4 1 25,0
XIII Koto Kampar II 5 2 40,0
XIII Koto Kampar III 4 3 75,0
5 Kuok Kuok 9 8 88,9
6 Siak Hulu Siak Hulu I 2 2 100,0
Siak Hulu II 7 6 85,7
Siak Hulu III 3 2 66,7
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 20 20 100,0
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 8 3 37,5
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 17 7 41,2
Kampar Kiri Hulu II 7 2 28,6
10 Tapung Tapung I 8 8 100,0
Tapung II 8 8 100,0
Tapung 9 7 77,8
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 7 4 57,1
Tapung Hilir II 9 8 88,9
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 7 7 100,0
Tapung Hulu II 7 2 28,6
13 Salo Salo 6 6 100,0
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 7 5 71,4
15 Bangkinang Bangkinang 9 9 100,0
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 5 5 100,0
17 Kampar Timur Kampar Timur 9 8 88,9
18 Kampar Utara Kampar Utara 8 6 75,0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 11 9 81,8
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 5 5 100,0
Gunung Sahilan II 4 4 100,0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 6 3 50,0
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 380 351 731 397 104,47 375 106,84 772 105,61 401 105,53 385 109,69 786 107,52
2 Kampar Kampar 509 470 979 485 95,28 431 91,70 916 93,56 523 102,75 450 95,74 973 99,39
3 Tambang Tambang 879 812 1691 856 97,38 764 94,09 1620 95,80 889 101,14 826 101,72 1715 101,42
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 82 75 157 87 106,10 77 102,67 164 104,46 86 104,88 73 97,33 159 101,27
XIII Koto Kampar II 65 60 125 66 101,54 43 71,67 109 87,20 61 93,85 43 71,67 104 83,20
XIII Koto Kampar III 80 73 153 61 76,25 54 73,97 115 75,16 66 82,50 66 90,41 132 86,27
5 Kuok Kuok 283 262 545 280 98,94 227 86,64 507 93,03 267 94,35 227 86,64 494 90,64
6 Siak Hulu Siak Hulu I 490 453 943 273 55,71 318 70,20 591 62,67 376 76,73 390 86,09 766 81,23
Siak Hulu II 469 432 901 428 91,26 338 78,24 766 85,02 469 100,00 394 91,20 863 95,78
Siak Hulu III 176 163 339 233 132,39 188 115,34 421 124,19 197 111,93 185 113,50 382 112,68
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 301 277 578 271 90,03 265 95,67 536 92,73 326 108,31 302 109,03 628 108,65
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 133 123 256 141 106,02 141 114,63 282 110,16 125 93,98 140 113,82 265 103,52
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 76 71 147 79 103,95 56 78,87 135 91,84 77 101,32 58 81,69 135 91,84
Kampar Kiri Hulu II 37 34 71 39 105,41 27 79,41 66 92,96 37 100,00 25 73,53 62 87,32
10 Tapung Tapung I 225 207 432 211 93,78 213 102,90 424 98,15 218 96,89 228 110,14 446 103,24
Tapung II 435 401 836 424 97,47 422 105,24 846 101,20 424 97,47 441 109,98 865 103,47
Tapung 353 326 679 395 111,90 343 105,21 738 108,69 422 119,55 371 113,80 793 116,79
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 284 263 547 366 128,87 377 143,35 743 135,83 393 138,38 384 146,01 777 142,05
Tapung Hilir II 304 286 590 231 75,99 201 70,28 432 73,22 263 86,51 241 84,27 504 85,42
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 508 468 976 430 84,65 442 94,44 872 89,34 494 97,24 496 105,98 990 101,43
Tapung Hulu II 304 280 584 259 85,20 258 92,14 517 88,53 359 118,09 236 84,29 595 101,88
13 Salo Salo 291 268 559 324 111,34 249 92,91 573 102,50 298 102,41 249 92,91 547 97,85
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 181 167 348 114 62,98 102 61,08 216 62,07 165 91,16 125 74,85 290 83,33
15 Bangkinang Bangkinang 431 397 828 405 93,97 320 80,60 725 87,56 415 96,29 320 80,60 735 88,77
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 172 189 361 162 94,19 153 80,95 315 87,26 175 101,74 160 84,66 335 92,80
17 Kampar Timur Kampar Timur 259 240 499 222 85,71 215 89,58 437 87,58 256 98,84 254 105,83 510 102,20
18 Kampar Utara Kampar Utara 185 170 355 174 94,05 152 89,41 326 91,83 171 92,43 175 102,94 346 97,46
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 267 246 513 274 102,62 198 80,49 472 92,01 251 94,01 208 84,55 459 89,47
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 109 101 210 103 94,50 89 88,12 192 91,43 117 107,34 119 117,82 236 112,38
Gunung Sahilan II 111 103 214 131 118,02 107 103,88 238 111,21 139 125,23 108 104,85 247 115,42
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 171 158 329 161 94,15 140 88,61 301 91,49 142 83,04 133 84,18 275 83,59
JUMLAH (KAB/KOTA) 8550 7926 16476 8082 94,53 7285 91,91 15367 93,27 8602 100,61 7812 98,56 16414 99,62
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 402 396 798 411 102 390 98 801 100 411 102,2 387 97,7 798 100,0 409 101,7 386 97,5 795 99,6 404 100,5 381 96,2 785 98,4
2 Kampar Kampar 467 470 937 436 93 448 95 884 94 418 89,5 442 94,0 860 91,8 407 87,2 405 86,2 812 86,7 153 32,8 132 28,1 285 30,4
3 Tambang Tambang 870 828 1.698 838 96 781 94 1.619 95 805 92,5 770 93,0 1.575 92,8 835 96,0 781 94,3 1.616 95,2 839 96,4 771 93,1 1.610 94,8
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 87 96 183 85 98 65 68 150 82 83 95,4 66 68,8 149 81,4 80 92,0 64 66,7 144 78,7 66 75,9 42 43,8 108 59,0
XIII Koto Kampar II 77 76 153 54 70 40 53 94 61 53 68,8 42 55,3 95 62,1 54 70,1 48 63,2 102 66,7 44 57,1 39 51,3 83 54,2
XIII Koto Kampar III 86 80 166 60 70 80 100 140 84 59 68,6 80 100,0 139 83,7 56 65,1 78 97,5 134 80,7 52 60,5 68 85,0 120 72,3
5 Kuok Kuok 284 271 555 266 94 276 102 542 98 265 93,3 245 90,4 510 91,9 243 85,6 229 84,5 472 85,0 242 85,2 230 84,9 472 85,0
6 Siak Hulu Siak Hulu I 457 440 897 407 89 407 93 814 91 401 87,7 405 92,0 806 89,9 426 93,2 413 93,9 839 93,5 363 79,4 358 81,4 721 80,4
Siak Hulu II 389 439 828 478 123 461 105 939 113 478 122,9 456 103,9 934 112,8 469 120,6 427 97,3 896 108,2 393 101,0 364 82,9 757 91,4
Siak Hulu III 168 172 340 174 104 155 90 329 97 169 100,6 155 90,1 324 95,3 156 92,9 139 80,8 295 86,8 153 91,1 136 79,1 289 85,0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 327 311 638 315 96 298 96 613 96 315 96,3 298 95,8 613 96,1 317 96,9 293 94,2 610 95,6 317 96,9 292 93,9 609 95,5
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 136 127 263 138 101 129 102 267 102 133 97,8 142 111,8 275 104,6 146 107,4 144 113,4 290 110,3 146 107,4 144 113,4 290 110,3
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 94 90 184 77 82 74 82 151 82 77 81,9 74 82,2 151 82,1 74 78,7 57 63,3 131 71,2 74 78,7 57 63,3 131 71,2
Kampar Kiri Hulu II 39 36 75 45 115 25 69 70 93 40 102,6 23 63,9 63 84,0 28 71,8 23 63,9 51 68,0 8 20,5 9 25,0 17 22,7
10 Tapung Tapung I 216 206 422 190 88 197 96 387 92 190 88,0 195 94,7 385 91,2 202 93,5 174 84,5 376 89,1 202 93,5 171 83,0 373 88,4
Tapung II 396 401 797 432 109 424 106 856 107 418 105,6 403 100,5 821 103,0 448 113,1 436 108,7 884 110,9 429 108,3 447 111,5 876 109,9
Tapung 352 342 694 353 100 327 96 680 98 351 99,7 326 95,3 677 97,6 332 94,3 270 78,9 602 86,7 318 90,3 254 74,3 572 82,4
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 297 266 563 407 137 373 140 780 139 407 137,0 373 140,2 780 138,5 377 126,9 388 145,9 765 135,9 339 114,1 365 137,2 704 125,0
Tapung Hilir II 310 285 595 218 70 208 73 426 72 224 72,3 210 73,7 434 72,9 214 69,0 187 65,6 401 67,4 211 68,1 183 64,2 394 66,2
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 525 510 1.035 487 93 461 90 948 92 474 90,3 457 89,6 931 90,0 492 93,7 489 95,9 981 94,8 488 93,0 478 93,7 966 93,3
Tapung Hulu II 418 379 797 197 47 208 55 405 51 170 40,7 208 54,9 378 47,4 228 54,5 219 57,8 447 56,1 241 57,7 242 63,9 483 60,6
13 Salo Salo 272 283 555 319 117 266 94 585 105 304 111,8 266 94,0 570 102,7 298 109,6 262 92,6 560 100,9 290 106,6 257 90,8 547 98,6
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 177 175 352 166 94 169 97 335 95 169 95,5 169 96,6 338 96,0 152 85,9 161 92,0 313 88,9 153 86,4 156 89,1 309 87,8
15 Bangkinang Bangkinang 412 377 789 420 102 308 82 728 92 384 93,2 283 75,1 667 84,5 409 99,3 306 81,2 715 90,6 381 92,5 283 75,1 664 84,2
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 186 179 365 161 87 157 88 318 87 161 86,6 157 87,7 318 87,1 171 91,9 149 83,2 320 87,7 171 91,9 156 87,2 327 89,6
17 Kampar Timur Kampar Timur 291 244 535 273 94 234 96 507 95 273 93,8 234 95,9 507 94,8 240 82,5 236 96,7 476 89,0 240 82,5 234 95,9 474 88,6
18 Kampar Utara Kampar Utara 175 171 346 144 82 122 71 266 77 145 82,9 123 71,9 268 77,5 145 82,9 140 81,9 285 82,4 142 81,1 133 77,8 275 79,5
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 305 290 595 277 91 223 77 500 84 277 90,8 225 77,6 502 84,4 231 75,7 196 67,6 427 71,8 150 49,2 128 44,1 278 46,7
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 113 110 223 130 115 111 101 241 108 130 115,0 111 100,9 241 108,1 116 102,7 113 102,7 229 102,7 116 102,7 118 107,3 234 104,9
Gunung Sahilan II 134 140 274 142 106 128 91 270 99 142 106,0 134 95,7 276 100,7 130 97,0 145 103,6 275 100,4 129 96,3 197 140,7 326 119,0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 202 201 403 135 67 149 74 284 70 135 66,8 149 74,1 284 70,5 149 73,8 182 90,5 331 82,1 149 73,8 182 90,5 331 82,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.664 8.391 17.055 8.235 95 7.694 92 15.929 93 8.061 93,04 7.608 90,7 15.669 91,9 8.034 92,73 7.540 89,9 15.574 91,3 7.403 85,4 7.007 83,5 14.410 84,5
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 392 404 796 362 92,3 364 90,1 726 91,2 1.660 1.634 3.294 1.466 88,3 1.493 91,4 2.959 89,8 2.052 2.038 4.090 2.022 98,5 1.998 98,0 4.020 98,3
2 Kampar Kampar 553 578 1.131 546 98,7 570 98,6 1.116 98,7 1.985 1862 3.847 1406 70,8 1451 77,9 2.857 74,3 2538 2440 4.978 2531 99,7 2432 99,7 4.963 99,7
3 Tambang Tambang 848 828 1.676 813 95,9 807 97,5 1.620 96,7 3.398 3.367 6.765 3.144 92,5 3.136 93,1 6.280 92,8 4.246 4.195 8.441 4.211 99,2 4.174 99,5 8.385 99,3
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 96 86 182 87 90,6 76 88,4 163 89,6 374 346 720 331 88,5 307 88,7 638 88,6 470 432 902 461 98,1 422 97,7 883 97,9
XIII Koto Kampar II 56 74 130 53 94,6 66 89,2 119 91,5 382 394 776 373 97,6 389 98,7 762 98,2 438 468 906 435 99,3 460 98,3 895 98,8
XIII Koto Kampar III 82 82 164 80 97,6 80 97,6 160 97,6 315 302 617 276 87,6 272 90,1 548 89 397 384 781 395 99,5 382 99,5 777 99,5
5 Kuok Kuok 268 288 556 263 98,1 282 97,9 545 98,0 1.136 1.144 2.280 1.073 94,5 1.092 95,5 2.165 95,0 1.404 1.432 2.836 1.399 99,6 1.426 99,6 2.825 99,6
6 Siak Hulu Siak Hulu I 457 442 899 368 80,5 370 83,7 738 82,1 1.877 1808 3.685 1.483 79,0 1467 81,1 2.950 80,1 2.334 2.250 4.584 2.245 96,2 2.178 96,8 4.423 96,5
Siak Hulu II 411 418 829 411 100,0 418 100,0 829 100,0 1.680 1719 3.399 1.536 91,4 1573 91,5 3.109 91,5 2.091 2.137 4.228 2.091 100,0 2.137 100,0 4.228 100,0
Siak Hulu III 178 196 374 178 100,0 196 100,0 374 100,0 600 576 1.176 587 97,8 566 98,3 1.153 98,0 778 772 1.550 778 100,0 772 100,0 1.550 100,0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 354 282 636 307 86,7 326 115,6 633 99,5 1.348 1.270 2.618 1188 88,1 1208 95,1 2.396 91,5 1702 1552 3.254 1655 97,2 1596 102,8 3.251 99,9
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 143 127 270 143 100,0 127 100,0 270 100,0 558 518 1.076 543 97,3 502 96,9 1.045 97,1 701 645 1.346 701 100,0 645 100,0 1.346 100,0
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 91 84 175 91 100,0 84 100,0 175 100,0 278 284 562 279 100,4 284 100,0 563 100,2 369 368 737 369 100,0 368 100,0 737 100,0
Kampar Kiri Hulu II 82 68 150 73 89,0 64 94,1 137 91,3 179 134 313 172 96,1 133 99,3 305 97,4 261 202 463 252 96,6 198 98,0 450 97,2
10 Tapung Tapung I 220 216 436 192 87,3 182 84,3 374 85,8 896 883 1.779 414 46,2 397 45,0 811 45,6 1.116 1.099 2.215 1.088 97,5 1.065 96,9 2.153 97,2
Tapung II 400 404 804 362 90,5 369 91,3 731 90,9 1.624 1.646 3.270 1.479 91,1 1.497 90,9 2.976 91,0 2.024 2.050 4.074 1.986 98,1 2.015 98,3 4.001 98,2
Tapung 354 340 694 348 98,3 331 97,4 679 97,8 1.436 1.414 2.850 1.389 96,7 1.369 96,8 2.758 96,8 1.790 1.754 3.544 1.784 99,7 1.745 99,5 3.529 99,6
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 288 278 566 257 89,2 254 91,4 511 90,3 879 870 1.749 874 99,4 827 95,1 1.701 97,3 1.167 1.148 2.315 1.136 97,3 1.124 97,9 2.260 97,6
Tapung Hilir II 312 282 594 286 91,7 267 94,7 553 93,1 1.249 1.198 2.447 1.034 82,8 1014 84,6 2.048 83,7 1.561 1.480 3.041 1.535 98,3 1.465 99,0 3.000 98,7
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 444 438 882 428 96,4 412 94,1 840 95,2 1.825 1.797 3.622 1.685 92,3 1.674 93,2 3.359 93 2.269 2.235 4.504 2.253 99,3 2.209 98,8 4.462 99,1
Tapung Hulu II 238 294 532 232 97,5 271 92,2 503 94,5 1.335 1.277 2.612 1.328 99,5 1.267 99,2 2.595 99,3 1.573 1.571 3.144 1.567 99,6 1.548 98,5 3.115 99,1
13 Salo Salo 288 274 562 274 95,1 266 97,1 540 96,1 1.112 1.162 2.274 921 82,8 985 84,8 1.906 83,8 1.400 1.436 2.836 1.386 99,0 1.428 99,4 2.814 99,2
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 178 176 354 159 89,3 162 92,0 321 90,7 729 717 1.446 677 92,9 663 92,5 1.340 92,7 907 893 1.800 888 97,9 879 98,4 1.767 98,2
15 Bangkinang Bangkinang 392 369 761 372 94,9 349 94,6 721 94,7 1.492 1370 2.862 1451 97,3 1274 93,0 2.725 95,2 1.884 1.739 3.623 1.864 98,9 1.719 98,8 3.583 98,9
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 188 183 371 185 98,4 173 94,5 358 96,5 766 733 1.499 748 97,7 712 97,1 1.460 97,4 954 916 1.870 951 99,7 906 98,9 1.857 99,3
17 Kampar Timur Kampar Timur 276 264 540 258 93,5 233 88,3 491 90,9 1141 1059 2.200 969 84,9 903 85,3 1.872 85,1 1417 1323 2.740 1399 98,7 1292 97,7 2.691 98,2
18 Kampar Utara Kampar Utara 98 120 218 98 100,0 120 100,0 218 100,0 715 752 1.467 689 96,4 729 96,9 1.418 97 813 872 1.685 813 100,0 872 100,0 1.685 100,0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 367 275 642 353 96,2 265 96,4 618 96,3 1.251 1.193 2.444 1.165 93,1 1.101 92,3 2.266 93 1.618 1.468 3.086 1.604 99,1 1.458 99,3 3.062 99,2
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 110 104 214 96 87,3 93 89,4 189 88,3 452 433 885 370 81,9 364 84,1 734 82,9 562 537 1.099 548 97,5 526 98,0 1.074 97,7
Gunung Sahilan II 120 182 302 122 101,7 186 102,2 308 102,0 521 600 1.121 799 153,4 560 93,3 1.359 121,2 641 782 1.423 643 100,3 786 100,5 1.429 100,4
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 184 188 372 170 92,4 172 91,5 342 91,9 762 767 1.529 760 99,7 709 92,4 1.469 96,1 946 955 1.901 932 98,5 939 98,3 1.871 98,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.468 8.344 16.812 7.967 94,1 7.935 95,1 15.902 94,6 33.955 33.229 67.184 30.609 90,1 29.918 90,0 60.527 90,1 42.423 41.573 83.996 41.922 98,8 41.164 99,0 83.086 98,9
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 21.604 21.142 42.746 15.645 14.631 30.276 72,4 69 70,8 124 0,8 140 1,0 264 0,9
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 33.955 33.229 67.184 23.200 68,3 21.418 64,5 44.618 66,4
BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
JUMLA JUMLA JUMLA
L P L+P L P L+P L P L+P % % %
H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 2.053 2.019 4.072 1.378 1.301 2.679 67,1 64,4 65,8 7 0,5 12 0,9 19 0,7
2 Kampar Kampar 2.311 2.472 4.783 1728 1621 3.349 74,8 65,6 70,0 27 1,6 29 1,8 56 1,7
3 Tambang Tambang 4.347 4.321 8.668 2875 2870 5.745 66,1 66,4 66,3 6 0,2 5 0,2 11 0,2
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 484 455 939 338 344 682 69,8 75,6 72,6 8 2,4 3 0,9 11 1,6
XIII Koto Kampar II 372 409 781 331 304 635 89,0 74,3 81,3 7 2,1 5 1,6 12 1,9
XIII Koto Kampar III 434 413 847 330 342 672 76,0 82,8 79,3 3 0,9 1 0,3 4 0,6
5 Kuok Kuok 1.404 1.431 2.835 916 886 1.802 65,2 61,9 63,6 4 0,4 7 0,8 11 0,6
6 Siak Hulu Siak Hulu I 2.335 2.248 4.583 1853 1786 3.639 79,4 79,4 79,4 1 0,1 2 0,1 3 0,1
Siak Hulu II 2.089 2.138 4.227 1732 1625 3.357 82,9 76,0 79,4 7 0,4 6 0,4 13 0,4
Siak Hulu III 859 876 1.735 574 571 1.145 66,8 65,2 66,0 2 0,3 3 0,5 5 0,4
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 1.711 1.545 3.256 1235 1184 2.419 72,2 76,6 74,3 19 1,5 21 1,8 40 1,7
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 693 645 1.338 479 485 964 69,1 75,2 72,0 5 1,0 8 1,6 13 1,3
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 475 468 943 310 322 632 65,3 68,8 67,0 5 1,6 5 1,6 10 1,6
Kampar Kiri Hulu II 210 166 376 186 193 379 88,6 116,3 100,8 1 0,5 1 0,5 2 0,5
10 Tapung Tapung I 1.085 1.070 2.155 516 543 1.059 47,6 50,7 49,1 7 1,4 6 1,1 13 1,2
Tapung II 2.019 2.047 4.066 1436 1411 2.847 71,1 68,9 70,0 11 0,8 11 0,8 22 0,8
Tapung 1.786 1.758 3.544 900 878 1.778 50,4 49,9 50,2 11 1,2 8 0,9 19 1,1
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 1.515 1.359 2.874 762 761 1.523 50,3 56,0 53,0 5 0,7 7 0,9 12 0,8
Tapung Hilir II 1.554 1.488 3.042 965 923 1.888 62,1 62,0 62,1 8 0,8 10 1,1 18 1,0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 2.663 2.621 5.284 1539 1493 3.032 57,8 57,0 57,4 1 0,1 2 0,1 3 0,1
Tapung Hulu II 2.055 2.018 4.073 1.582 1.497 3.079 77,0 74,2 75,6 1 0,1 0 0,0 1 0,0
13 Salo Salo 1.461 1.370 2.831 882 994 1.876 60,4 72,6 66,3 12 1,4 10 1,0 22 1,2
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 905 893 1.798 666 652 1.318 73,6 73,0 73,3 2 0,3 3 0,5 5 0,4
15 Bangkinang Bangkinang 2.086 1.944 4.030 1798 1852 3.650 86,2 95,3 90,6 16 0,9 17 0,9 33 0,9
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 952 912 1.864 672 669 1.341 70,6 73,4 71,9 3 0,4 4 0,6 7 0,5
17 Kampar Timur Kampar Timur 1.411 1.325 2.736 1016 994 2.010 72,0 75,0 73,5 15 1,5 22 2,2 37 1,8
18 Kampar Utara Kampar Utara 879 889 1.768 661 647 1.308 75,2 72,8 74,0 4 0,6 7 1,1 11 0,8
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 1.571 1.468 3.039 609 619 1.228 38,8 42,2 40,4 6 1,0 5 0,8 11 0,9
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 584 557 1.141 362 356 718 62,0 63,9 62,9 6 1,7 4 1,1 10 1,4
Gunung Sahilan II 652 745 1.397 385 379 764 59,0 50,9 54,7 2 0,5 0 0,0 2 0,3
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 1.045 1.012 2.057 872 852 1.724 83,4 84,2 83,8 4 0,5 3 0,4 7 0,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 44.000 43.082 87.082 29.888 29.354 59.242 67,9 68,1 68,0 216 0,7 227 0,8 443 0,7
45391 39847 28778 27800 178 246 424
Sumber: Laporan Pemegang Program Dinkes
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 19.248 19.566 38.814 19.055 99,0 19.363 99,0 38.418 99,0 549 541 98,54
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 99,0 99,0 99,0
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 25 24 96,0 24 96,0 2.798 2.659 5.457 565 20,2 632 24 1.197 21,9 265 217 482 269 101,5 217 100,0 486 100,8
2 Kampar Kampar 36 35 97,2 34 94,4 3096 2708 5.804 2129 68,8 2158 79,7 4.287 73,9 1878 1602 3.480 241 12,8 268 16,7 509 14,6
3 Tambang Tambang 47 27 57,4 2 4,3 4408 4920 9.328 980 22,2 959 19,5 1.939 20,8 964 0 964 959 99,5 228 #DIV/0! 1.187 123,1
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 8 8 100,0 8 100,0 536 449 985 112 20,9 82 18,3 194 19,7 100 49 149 0 0,0 0 0,0 0 0,0
XIII Koto Kampar II 6 6 100,0 3 50,0 477 482 959 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
XIII Koto Kampar III 7 6 85,7 7 100,0 451 501 952 23 5,1 39 7,8 62 6,5 25 39 64 23 92,0 39 100,0 62 96,9
5 Kuok Kuok 22 22 100,0 22 100,0 1666 1513 3.179 1538 92,3 1365 90,2 2.903 91,3 1185 1049 2.234 920 77,6 798 76,1 1.718 76,9
6 Siak Hulu Siak Hulu I 8 8 100,0 8 100,0 1650 2279 3.929 864 52,4 1247 54,7 2.111 53,7 712 953 1.665 631 88,6 834 87,5 1.465 88,0
Siak Hulu II 14 13 92,9 14 100,0 482 437 919 484 100,4 439 100,5 923 100,4 168 176 344 75 44,6 89 50,6 164 47,7
Siak Hulu III 9 8 88,9 8 88,9 1048 1295 2.343 229 21,9 240 18,5 469 20,0 187 198 385 188 100,5 199 100,5 387 100,5
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 26 20 76,9 25 96,2 2.161 1.945 4.106 375 17,4 300 15,4 675 16,4 238 234 472 0 0,0 0 0,0 0 0,0
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 11 11 100,0 11 100,0 1.022 835 1.857 190 18,6 147 17,6 337 18,1 188 146 334 0 0,0 0 0,0 0 0,0
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 20 5 25,0 7 35,0 412 582 994 152 36,9 232 39,9 384 38,6 102 123 225 191 187,3 78 63,4 269 119,6
Kampar Kiri Hulu II 8 7 87,5 6 75,0 236 245 481 148 62,7 268 109,4 416 86,5 10 9 19 10 100,0 9 100,0 19 100,0
10 Tapung Tapung I 13 13 100,0 13 100,0 1.336 1.183 2.519 1294 96,9 1161 98,1 2.455 97,5 1158 1047 2.205 210 18,1 248 23,7 458 20,8
Tapung II 16 16 100,0 16 100,0 1.670 1.567 3.237 258 15,4 230 14,7 488 15,1 259 298 557 87 33,6 87 29,2 174 31,2
Tapung 12 12 100,0 0 0,0 2.857 2.475 5.332 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 13 13 100,0 13 100,0 2068 1842 3.910 433 20,9 394 21,4 827 21,2 75 86 161 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Tapung Hilir II 20 14 70,0 0 0,0 1.968 2.141 4.109 325 16,5 332 15,5 657 16,0 145 110 255 76 52,4 83 75,5 159 62,4
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 22 2 9,1 14 63,6 3.028 3.917 6.945 488 16,1 445 11,4 933 13,4 400 355 755 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Tapung Hulu II 17 9 52,9 10 58,8 428 390 818 430 100,5 392 100,5 822 100,5 56 40 96 0 0,0 0 0,0 0 0,0
13 Salo Salo 16 16 100,0 15 93,8 1.286 1.485 2.771 370 28,8 345 23,2 715 25,8 370 345 715 135 36,5 120 34,8 255 35,7
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 14 14 100,0 14 100,0 1.077 975 2.052 970 90,1 832 85,3 1.802 87,8 850 670 1.520 445 52,4 340 50,7 785 51,6
15 Bangkinang Bangkinang 23 2 8,7 23 100,0 1.993 1.857 3.850 346 17,4 320 17,2 666 17,3 224 226 450 232 103,6 234 103,5 466 103,6
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 10 10 100,0 10 100,0 1.096 1008 2.104 169 15,4 183 18,2 352 16,7 48 80 128 32 66,7 57 71,3 89 69,5
17 Kampar Timur Kampar Timur 18 18 100,0 18 100,0 1.511 1.358 2.869 290 19,2 234 17,2 524 18,3 186 116 302 190 102,2 124 106,9 314 104,0
18 Kampar Utara Kampar Utara 16 16 100,0 16 100,0 1.044 1.044 2.088 365 35,0 264 25,3 629 30,1 77 86 163 58 75,3 59 68,6 117 71,8
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 19 19 100,0 19 100,0 336 307 643 338 100,6 310 101,0 648 100,8 338 310 648 337 99,7 310 100,0 647 99,8
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 6 4 66,7 6 100,0 564 546 1.110 120 21,3 80 14,7 200 18,0 84 68 152 42 50,0 30 44,1 72 47,4
Gunung Sahilan II 6 0 0,0 5 83,3 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 13 13 100,0 13 100,0 1.012 1.042 2.054 372 36,8 430 41,3 802 39,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 501 391 78,0 384 76,6 43.717 43.987 87.704 14.357 32,8 14.060 32,0 28.417 32,4 10.292 8.632 18.924 5.351 52,0 4.451 51,6 9.802 51,8
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 858 792 1.650 20 2,3 64 8,1 84 5,1
2 Kampar Kampar 1008 930 1.938 6 0,6 74 8,0 80 4,1
3 Tambang Tambang 1827 1686 3.513 11 0,6 98 5,8 109 3,1
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 198 182 380 49 24,7 26 14,3 75 19,7
XIII Koto Kampar II 164 152 316 31 18,9 130 85,5 161 50,9
XIII Koto Kampar III 178 165 343 52 29,2 82 49,7 134 39,1
5 Kuok Kuok 597 552 1.149 445 74,5 492 89,1 937 81,5
6 Siak Hulu Siak Hulu I 966 891 1.857 60 6,2 109 12,2 169 9,1
Siak Hulu II 891 822 1.713 98 11,0 118 14,4 216 12,6
Siak Hulu III 366 337 703 40 10,9 54 16,0 94 13,4
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 686 633 1.319 32 4,7 80 12,6 112 8,5
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 282 260 542 76 27,0 53 20,4 129 23,8
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 199 183 382 55 27,6 55 30,1 110 28,8
Kampar Kiri Hulu II 81 75 156 26 32,1 48 64,0 74 47,4
10 Tapung Tapung I 454 419 873 35 7,7 55 13,1 90 10,3
Tapung II 857 791 1.648 4 0,5 13 1,6 17 1,0
Tapung 747 689 1.436 15 2,0 18 2,6 33 2,3
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 606 559 1.165 43 7,1 43 7,7 86 7,4
Tapung Hilir II 641 592 1.233 32 5,0 29 4,9 61 4,9
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 1113 1028 2.141 61 5,5 136 13,2 197 9,2
Tapung Hulu II 857 792 1.649 47 5,5 59 7,4 106 6,4
13 Salo Salo 597 551 1.148 8 1,3 8 1,5 16 1,4
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 379 350 729 46 12,1 114 32,6 160 21,9
15 Bangkinang Bangkinang 849 784 1.633 29 3,4 46 5,9 75 4,6
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 393 362 755 0 0 15 4,1 15 2,0
17 Kampar Timur Kampar Timur 577 532 1.109 40 6,9 35 6,6 75 6,8
18 Kampar Utara Kampar Utara 372 344 716 35 9,4 51 14,8 86 12,0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 640 591 1.231 15 2,3 45 7,6 60 4,9
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 241 222 463 67 27,8 45 20,3 112 24,2
Gunung Sahilan II 294 271 565 28 9,5 55 20,3 83 14,7
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 434 400 834 47 10,8 48 12,0 95 11,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 18.352 16.937 35.289 1.553 8,5 2.298 13,6 3.851 10,9
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 109.401 113.867 223.268 27,4 29,5 28,4
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 31.513 32.799 64.312 7,9 8,5 8,2
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 29.766 30.981 60.747 7,5 8,0 7,7
1.5 Bukan pekerja (BP) 3.229 3.360 6.589 0,8 0,9 0,8
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
KABUPATEN/KOTA 303 4.324 6.989 11.313 177 161 338 57 57 114 40,9 23,0 29,9 13,2 8,2 10,1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Bangkinang 135 7.510 21978 19517 44,6 55,6 3,63 2,6
2 RSU PTPN V TANDUN 70 295 11196 9543 43,8 4,2 48,7 32,3
3 RSU MESRA 17 920 511 511 8,2 54,1 6,2 0,6
4 RSIA HUSADA BUNDA 26 425 2650 920 27,9 16,3 16,1 2,2
5 RSIA NORFA HUSADA 25 898 4 4 0,0 35,9 10,2 0,0
6 RSIA BUNDA ANISYAH 30 1.265 3 0 0,0 42,2 8,7 0,0
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
JUMLAH DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 6.117 1.328 21,7 737 55,5
2 Kampar Kampar 11.893 1.530 12,9 0 0
3 Tambang Tambang 20.081 1.021 5,1 201 19,7
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 1.843 1.763 95,7 1.098 62,3
XIII Koto Kampar II 1.673 1.673 100,0 250 14,9
XIII Koto Kampar III 1.847 127 6,9 8 6,3
5 Kuok Kuok 5.965 5.965 100,0 486 8,1
6 Siak Hulu Siak Hulu I 7.113 82 1,2 29 35,4
Siak Hulu II 11.183 1.864 16,7 0 0
Siak Hulu III 3.118 28 0,9 10 35,7
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 6.347 307 4,8 74 24,1
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 2.992 284 9,5 7 2,5
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 2.308 186 8,1 0 0
Kampar Kiri Hulu II 756 0 0 0 0
10 Tapung Tapung I 5.063 3.277 64,7 903 27,6
Tapung II 8.238 455 5,5 110 24,2
Tapung 8.531 1.145 13,4 591 51,6
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 6.622 3.973 60,0 147 3,7
Tapung Hilir II 7.214 140 1,9 119 85,0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 9.889 9.100 92,0 131 1,4
Tapung Hulu II 7.670 12 0,2 7 58,3
13 Salo Salo 6.321 4.436 70,2 4.436 100,0
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 4.452 588 13,2 230 39,1
15 Bangkinang Bangkinang 8.149 6.176 75,8 743 12,0
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 4.381 100 2,3 18 18,0
17 Kampar Timur Kampar Timur 6.466 2.116 32,7 514 24,3
18 Kampar Utara Kampar Utara 4.063 1.638 40,3 1.623 99,1
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 6.771 577 8,5 487 84,4
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 2.612 1.613 61,8 1.155 71,6
Gunung Sahilan II 2.151 350 16,3 0 0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 3.257 200 6,1 21 10,5
2016 2017
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
JUMLAH RUMAH DIBINA
(RUMAH SEHAT) RUMAH YANG SYARAT (RUMAH SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH
BELUM
RUMAH
JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 6.167 4.632 75,11 2.824 2.134 75,57 2.134 100,00 3.551 57,58
2 Kampar Kampar 10.504 2.560 24,37 1.569 10.658 679,29 9.384 88,05 980 9,33
3 Tambang Tambang 18.591 6.455 34,72 323 83 25,70 83 100,00 450 2,42
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 1.843 1.170 63,48 713 83 11,64 83 100,00 1.512 82,04
XIII Koto Kampar II 1.673 1500 89,66 121 1.364 1127,27 1364 100,00 327 19,55
XIII Koto Kampar III 1.715 1032 60,17 413 663 160,53 663 100,00 1.022 59,59
5 Kuok Kuok 5.965 4.164 69,81 1.413 90 6,37 90 100,00 3.665 61,44
6 Siak Hulu Siak Hulu I 10.093 1214 12,03 765 137 17,91 137 100,00 345 3,42
Siak Hulu II 6.188 5.307 85,76 1021 312 30,56 312 100,00 610 9,86
Siak Hulu III 4.221 1686 39,94 250 20 8,00 20 100,00 19 0,45
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 7.143 3.484 48,78 963 921 95,64 921 100,00 3.812 53,37
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 2.742 1.896 69,15 423 446 105,44 446 100,00 2.002 73,01
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 2.330 1.304 55,97 867 660 76,12 660 100,00 1.431 61,42
Kampar Kiri Hulu II 762 181 23,75 275 362 131,64 362 100,00 233 30,58
10 Tapung Tapung I 4.713 3.159 67,03 310 144 46,45 144 100,00 3.226 68,45
Tapung II 7.181 4.189 58,33 2.878 1.057 36,73 17 1,61 4.001 55,72
Tapung 7.571 4.581 60,51 662 1.286 194,26 1.286 100,00 2.963 39,14
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 6.597 1.266 19,19 865 39 4,51 39 100,00 792 12,01
Tapung Hilir II 6.983 550 7,88 275 32 11,64 32 100,00 6.912 98,98
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 10.283 7.123 69,27 2.311 140 6,06 35 25,00 6011 58,46
Tapung Hulu II 7.351 347 4,72 250 0 0,00 0 0,00 980 13,33
13 Salo Salo 5.744 2.832 49,30 3.422 243 7,10 243 100,00 3.765 65,55
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 3.681 1.892 51,40 1.789 1.579 88,26 0 0,00 2.169 58,92
15 Bangkinang Bangkinang 8.149 5.936 72,84 2.332 5.899 252,96 5.889 99,83 162 1,99
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 3.574 1717 48,04 63 97 153,97 97 100,00 334 9,35
17 Kampar Timur Kampar Timur 4.721 4.361 92,37 1250 72 5,76 72 100,00 1.504 31,86
18 Kampar Utara Kampar Utara 4.107 3.633 88,46 375 80 21,33 15 18,75 3.801 92,55
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 6.433 4659 72,42 1.020 32 3,14 32 100,00 182 2,83
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 2.398 1.947 81,19 1.139 273 23,97 273 100,00 1.620 67,56
Gunung Sahilan II 2.151 1118 51,98 580 0 0,00 0 0,00 1.886 87,68
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 2.793 2.417 86,54 947 590 62,30 590 100,00 1.970 70,53
JUMLAH (KAB/KOTA) 174.367 88.312 50,65 32.408 29.496 91,01 25423 86,19 62.237 35,69
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
MEMENUHI SYARAT
SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 36.752 0 0 0 0 0 0 0 0 76 423 76 242 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 87 162 87 162 404 1,1
2 Kampar Kampar 43.159 10.170 46.922 10.170 11.187 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11.187 25,9
3 Tambang Tambang 78.232 0 0 0 0 6762 63450 6321 10615 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10615 13,6
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 8.457 64 324 48 276 0 0 0 0 568 2.846 568 2.864 0 0 0 0 14 233 9 125 139 702 100 345 0 0 0 0 3610 42,7
XIII Koto Kampar II 7.039 0 0 0 0 2506 3250 2506 2950 84 325 84 325 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3275 46,5
XIII Koto Kampar III 7.643 7 37 5 32 0 0 0 0 1232 6307 1121 5321 3 309 3 309 0 0 0 0 0 0 0 0 8 898 8 898 6560 85,8
5 Kuok Kuok 25.586 4.103 17.724 2.067 10.305 0 0 0 0 89 510 89 510 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 59 405 59 173 10.988 42,9
6 Siak Hulu Siak Hulu I 41.356 2.136 9.020 1.787 7.067 5121 21384 4282 17967 2778 11.663 2213 9.624 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34658 83,8
Siak Hulu II 38.146 3158 10940 2188 10940 3.158 10940 2.188 10940 2851 2700 2700 2700 23 6 23 6 0 0 0 0 10 10 10 10 22 87 22 87 24683 64,7
Siak Hulu III 15.655 80 400 80 387 0 0 0 0 1.401 3.909 1401 3.222 128 300 121 232 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3841 24,5
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 29.383 4.500 17.994 4.417 17.652 0 0 0 0 39 220 39 198 4 67 4 67 7 1.086 7 1.086 125 535 81 343 167 962 132 822 20.168 68,6
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 12.080 566 2.264 357 1.431 0 0 0 0 1585 6350 1254 4873 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6304 52,2
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 8.508 473 1324 467 1.231 90 390 90 390 18 18 15 15 0 0 0 0 65 1114 65 1114 404 475 198 433 0 0 0 0 3183 37,4
Kampar Kiri Hulu II 3.479 15 132 15 132 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 245 1.019 185 791 923 26,5
10 Tapung Tapung I 19.451 245 4.567 212 3.300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2310 4593 2310 4593 7893 40,6
Tapung II 36.702 2074 9816 1928 7890 0 0 0 0 3850 26628 3769 22628 18 270 15 248 0 0 0 0 20 105 12 89 0 0 0 0 30855 84,1
Tapung 31.984 0 0 0 0 5818 17456 4498 16543 3075 12301 2499 11432 12 120 12 120 0 0 0 0 0 0 0 0 3 150 3 150 28245 88,3
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 25.937 1.138 1.608 1.136 1.608 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1114 2546 1114 2313 3921 15,1
Tapung Hilir II 27.459 1179 1.179 1179 1.179 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1179 4,3
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 47.690 8731 34.443 5930 28.788 0 0 0 0 20 85 10 47 0 0 0 0 0 0 0 0 15 57 5 31 0 0 0 0 28866 60,5
Tapung Hulu II 36.733 12594 14098 5976 6099 0 0 0 0 583 632 563 589 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6688 18,2
13 Salo Salo 25.559 5254 23945 4360 21084 4481 22405 4129 22405 49 264 49 264 220 895 220 895 0 0 0 0 0 0 0 0 155 830 155 830 45478 177,9
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 16.230 3204 14450 2986 12231 0 0 0 0 432 1710 432 1710 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13941 85,9
15 Bangkinang Bangkinang 36.372 65 256 50 200 0 0 0 0 51 126 102 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 200 0,5
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 16.821 0 0 0 0 295 903 252 903 1518 4.723 1298 4.667 0 0 0 0 0 0 0 0 108 331 108 331 212 911 212 919 6820 40,5
17 Kampar Timur Kampar Timur 24.693 997 4.798 887 4321 3302 16210 3104 15378 422 2079 329 1655 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21354 86,5
18 Kampar Utara Kampar Utara 15.955 3898 3206 3058 1232 0 0 0 0 200 871 187 751 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1983 12,4
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 27.427 132 341 101 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 300 1,1
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 10.302 1.320 551 1.021 551 0 0 0 0 771 806 771 806 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 764 7,4
Gunung Sahilan II 12.585 2.472 500 2.472 452 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 452 3,6
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 18.566 2098 10845 1987 10845 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 4 0 249 680 249 680 0 0 0 0 363 683 363 683 12223 65,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 785.941 70.673 231684 54884 160720 31533 156388 27370 98091 21692 85496 19569 74458 408 1967 402 1877 335 3113 330 3005 821 2215 514 1582 4745 13246 4650 12421 351561 44,7
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
PENDUDUK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
(JAMBAN SEHAT)
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 36.752 0 0 0 0 0,0 9.331 17.840 5.432 15.099 84,6 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 15.099 41,1
2 Kampar Kampar 43.159 0 0 0 0 0,0 8507 42.535 7656 5.427 12,8 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 5.427 12,6
3 Tambang Tambang 78.232 77 724 77 724 100,0 6762 63.450 6762 63.450 100,0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 64.174 82,0
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 8.457 4 225 4 225 100,0 1.233 5.115 1.121 4.986 97,5 0 0 0 0 0,0 12 68 8 59 86,8 5.300 62,7
XIII Koto Kampar II 7.039 0 0 0 0 0,0 1.341 5.159 1.191 5.149 99,8 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 5.149 73,1
XIII Koto Kampar III 7.643 47 176 47 176 100,0 1.521 5.571 1.321 5.298 95,1 39 183 39 172 94,0 0 0 0 0 0,0 5.646 73,9
5 Kuok Kuok 25.586 278 1.255 189 1122 89,4 4.073 16.322 3.388 15.433 94,6 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 16.555 64,7
6 Siak Hulu Siak Hulu I 41.356 0 0 0 0 0,0 9.162 39.248 7.879 34.368 87,6 0 0 0 0 0,0 350 350 66 66 18,9 34.434 83,3
Siak Hulu II 38.146 60 7100 60 4950 69,7 4.631 23.155 4631 23.155 100,0 20 100 20 100 100,0 0 0 0 0 0,0 28.205 73,9
Siak Hulu III 15.655 3597 9987 2231 7650 76,6 1.233 4.932 1.233 4.932 100,0 148 572 133 465 81,3 0 0 0 0 0,0 13.047 83,3
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 29.383 347 1373 337 1274 92,8 3.927 17.741 3.841 17.489 98,6 494 1882 272 1030 54,7 328 1.209 250 915 75,7 20.708 70,5
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 12.080 0 0 0 0 0,0 1.373 5.492 1.373 5.492 100,0 795 3180 443 2314 72,8 530 2120 406 1509 71,2 9.315 77,1
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 8.508 0 0 0 0 0,0 893 1.221 542 1.112 91,1 0 0 0 0 0,0 3 10 1 5 50,0 1.117 13,1
Kampar Kiri Hulu II 3.479 0 0 0 0 0,0 566 1.428 345 1.164 81,5 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 1.164 33,5
10 Tapung Tapung I 19.451 14 196 14 196 100,0 3.490 13.960 3.490 13.960 100,0 210 840 120 840 100,0 210 840 210 840 100,0 15.836 81,4
Tapung II 36.702 5 47 5 47 100,0 5.829 29.554 5.790 29.328 99,2 205 888 194 731 82,3 274 1.153 245 1.098 95,2 31.204 85,0
Tapung 31.984 0 0 0 0 0,0 4.161 16.644 4.161 16.644 100,0 2398 9992 1990 8123 81,3 0 0 0 0 0,0 24.767 77,4
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 25.937 22 105 22 105 100,0 3490 4812 3120 4231 87,9 0 0 0 0 0,0 24 188 24 188 100,0 4524 17,4
Tapung Hilir II 27.459 0 0 0 0 0,0 4.405 4.405 4.405 4.405 100,0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 4.405 16,0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 47.690 15 276 15 276 100,0 9.037 38.762 9.037 34.666 89,4 9 39 9 39 100,0 129 589 129 546 92,7 35.437 74,3
Tapung Hulu II 36.733 347 347 347 347 100,0 800 1.230 800 1.230 100,0 359 359 232 232 64,6 293 541 293 541 100,0 2350 6,4
13 Salo Salo 25.559 0 0 0 0 0,0 5.241 24.022 4.284 20.162 83,9 2239 2239 2000 1560 69,7 83 447 83 447 100,0 22.169 86,7
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 16.230 0 0 0 0 0,0 3.984 15.054 3.964 15.052 100,0 24 97 24 97 100,0 121 569 121 569 100,0 15.718 96,8
15 Bangkinang Bangkinang 36.372 0 0 0 0 0,0 6.157 5.632 5.208 3.210 57,0 121 484 121 484 100,0 294 1.176 294 882 75,0 4.576 12,6
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 16.821 0 0 0 0 0,0 3.289 10.610 3.289 9.409 88,7 74 323 54 232 71,8 142 549 119 345 62,8 9.986 59,4
17 Kampar Timur Kampar Timur 24.693 4 255 4 225 88,2 1.233 5.115 998 4.986 97,5 0 0 0 0 0,0 12 68 6 59 86,8 5.300 21,5
18 Kampar Utara Kampar Utara 15.955 0 0 0 0 0,0 4.089 16.290 3.258 16.150 99,1 5 17 5 17 100,0 0 0 0 0 0,0 16.167 101,3
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 27.427 93 352 93 352 100,0 8.765 20.528 8.765 20.528 100,0 481 1948 1948 987 50,7 0 0 0 0 0,0 21.867 79,7
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 10.302 0 0 0 0 0,0 5.570 5.570 5.570 5.570 100,0 770 770 770 770 100,0 156 156 156 156 100,0 6.496 63,1
Gunung Sahilan II 12.585 6 19 6 19 100,0 2534 10.782 2436 10.782 100,0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 10.801 85,8
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 18.566 0 0 0 0 0,0 2.743 10.772 2.743 10.772 100,0 0 0 0 0 0,0 130 615 130 615 100,0 11.387 61,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 785941 4.916 22.437 3.451 17.688 78,8 129.370 482.951 118.033 423.639 87,7 8.391 23.913 8.374 18.193 76,1 3.091 10.648 2.541 8.840 83,0 468.330 59,6
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH TTU
RUMAH SAKIT
NO KECAMATAN PUSKESMAS SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
UMUM
SAKIT UMUM
PUSKESMAS
BINTANG
BINTANG
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
RUMAH
SLTP
SLTA
NON
SD
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 27 9 11 1 2 0 2 52 17 63,0 9 100,0 9 81,8 1 100,0 2 100,0 0 0 2 100,0 40 76,9
2 Kampar Kampar 22 16 12 1 1 0 0 52 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100,0 0 0 0 0 1 1,9
3 Tambang Tambang 45 18 7 1 0 0 0 71 15 33,3 2 11,1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 23,9
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 7 4 2 1 0 0 0 14 7 100,0 4 100,0 0 0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 12 85,7
XIII Koto Kampar II 6 2 1 1 0 0 0 10 6 100,0 2 100,0 1 100,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 10 100,0
XIII Koto Kampar III 7 3 1 1 0 0 0 12 6 85,7 3 100,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 83,3
5 Kuok Kuok 21 5 4 1 0 0 0 31 21 100,0 5 100,0 4 100,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 31 100,0
6 Siak Hulu Siak Hulu I 8 3 1 1 1 0 0 14 1 12,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7,1
Siak Hulu II 14 5 3 1 0 0 0 23 5 35,7 2 40,0 1 33,3 0 0 0 0 0 0 0 0 8 34,8
Siak Hulu III 9 5 4 1 1 1 0 21 9 100,0 5 100,0 4 100,0 1 100,0 0 0 1 0 0 0 20 95,2
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 25 10 6 1 0 0 0 42 20 80,0 7 70,0 4 66,7 1 100,0 0 0 0 0 0 0 32 76,2
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 11 5 1 1 0 0 0 18 7 63,6 0 0 1 100,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 9 50,0
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 20 6 1 1 0 0 0 28 20 100,0 6 100,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 96,4
Kampar Kiri Hulu II 8 2 0 1 0 0 0 11 5 62,5 1 50,0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 54,5
10 Tapung Tapung I 13 3 3 1 0 0 0 20 12 92,3 3 100,0 3 100,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 19 95,0
Tapung II 17 9 7 1 0 0 0 34 15 88,2 9 100,0 7 100,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 32 94,1
Tapung 19 12 5 1 0 0 0 37 10 52,6 6 50,0 2 40,0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 48,6
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 12 7 3 1 0 0 0 23 8 66,7 4 57,1 1 33,3 0 0 0 0 0 0 0 0 13 56,5
Tapung Hilir II 16 6 4 1 0 0 0 27 16 100,0 6 100,0 4 100,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 27 100,0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 22 7 3 1 0 0 0 33 5 22,7 1 14,3 1 33,3 0 0 0 0 0 0 0 0 7 21,2
Tapung Hulu II 16 8 1 1 0 0 0 26 2 12,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 7,7
13 Salo Salo 16 5 4 1 0 0 0 26 11 68,8 2 40,0 3 75,0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 61,5
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 14 5 5 1 0 0 0 25 10 71,4 5 100,0 5 100,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 21 84,0
15 Bangkinang Bangkinang 23 11 6 1 0 0 0 41 15 65,2 4 36,4 3 50,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 23 56,1
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 10 5 2 1 0 0 0 18 6 60,0 0 0 1 50,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 8 44,4
17 Kampar Timur Kampar Timur 19 7 4 1 0 0 0 31 13 68,4 2 28,6 2 50,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 18 58,1
18 Kampar Utara Kampar Utara 16 7 4 1 0 0 0 28 16 100,0 7 100,0 4 100,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 28 100,0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 19 8 3 1 0 0 0 31 19 100,0 8 100,0 3 100,0 1 100,0 0 0 0 0 0 0 31 100,0
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 6 2 3 1 0 0 0 12 6 100,0 2 100,0 3 100,0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 91,7
Gunung Sahilan II 6 3 1 1 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 13 7 4 1 0 0 0 25 13 100,0 7 100,0 4 100,0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 487 205 116 31 5 1 2 847 316 64,9 112 54,6 72 62,1 16 51,6 3 60,0 1 - 2 100,0 522 61,63
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 52 11 20 11 0 42 80,8 0 9 1 0 10 19,2
2 Kampar Kampar 279 0 4 0 0 4 1,4 3 24 7 241 275 98,6
3 Tambang Tambang 83 1 11 14 0 26 31,3 1 36 20 0 57 68,7
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 9 1 1 1 1 4 44,4 2 1 1 1 5 55,6
XIII Koto Kampar II 130 0 0 0 0 0 0,0 22 15 4 89 130 100,0
XIII Koto Kampar III 148 0 0 1 66 67 45,3 2 3 1 75 81 54,7
5 Kuok Kuok 30 0 15 6 0 21 70,0 0 4 5 0 9 30,0
6 Siak Hulu Siak Hulu I 72 1 1 0 4 6 8,3 2 14 28 22 66 91,7
Siak Hulu II 17 5 6 1 1 13 76,5 1 1 1 1 4 23,5
Siak Hulu III 22 0 0 0 0 0 0,0 0 12 10 0 22 100,0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 40 0 14 8 0 22 55,0 0 8 10 0 18 45,0
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 17 0 5 2 0 7 41,2 0 3 6 1 10 58,8
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 216 1 3 4 97 105 48,6 0 2 0 109 111 51,4
Kampar Kiri Hulu II 34 0 0 0 13 13 38,2 0 0 0 21 21 61,8
10 Tapung Tapung I 27 0 6 11 0 17 63,0 0 5 5 0 10 37,0
Tapung II 42 1 26 17 0 44 104,8 0 1 2 0 3 7,1
Tapung 58 2 11 10 0 23 39,7 1 19 15 0 35 60,3
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 223 10 5 8 75 98 43,9 10 8 6 101 125 56,1
Tapung Hilir II 140 11 14 12 53 90 64,3 5 6 3 36 50 35,7
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 76 0 0 0 0 0 0,0 2 28 25 21 76 100,0
Tapung Hulu II 162 0 0 0 0 0 0,0 2 15 11 134 162 100,0
13 Salo Salo 25 0 0 0 5 5 20,0 0 13 2 5 20 80,0
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 13 1 8 1 0 10 76,9 1 1 1 0 3 23,1
15 Bangkinang Bangkinang 87 0 4 2 14 20 23,0 0 9 7 51 67 77,0
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 35 0 5 4 3 12 34,3 2 8 7 6 23 65,7
17 Kampar Timur Kampar Timur 40 9 8 2 9 28 70,0 3 4 3 2 12 30,0
18 Kampar Utara Kampar Utara 96 0 0 4 81 85 88,5 0 5 0 6 11 11,5
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 48 9 16 18 0 43 89,6 0 5 0 0 5 10,4
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 43 0 0 4 0 4 9,3 2 6 0 31 39 90,7
Gunung Sahilan II 218 0 0 0 136 136 62,4 32 20 6 24 82 37,6
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 18 2 8 8 0 18 100,0 0 0 0 0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2500 65 191 149 558 963 38,5 93 285 187 977 1542 61,7
PERSENTASE TPM
PERSENTASE TPM
MEMENUHI SYARAT
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK
HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/
RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM
DIUJI PETIK
MINUM (DAM)
MINUM (DAM)
JASA BOGA
JASA BOGA
RESTORAN
RESTORAN
DEPOT AIR
DEPOT AIR
MAKANAN
MAKANAN
DIBINA
JAJANAN
JAJANAN
TOTAL
TOTAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 10 11 29 12 0 52 520,0 42 20 25 0 0 45 107,1
2 Kampar Kampar 275 0 15 4 15 34 12,4 4 0 2 0 0 2 50,0
3 Tambang Tambang 57 1 12 18 0 31 54,4 26 0 0 0 0 0 0,0
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 5 0 0 0 0 0 0,0 4 0 0 0 0 0 0,0
XIII Koto Kampar II 130 22 15 4 87 128 98,5 0 0 0 0 0 0 0,0
XIII Koto Kampar III 81 1 3 2 141 147 181,5 67 0 0 0 0 0 0,0
5 Kuok Kuok 9 0 19 11 0 30 333,3 21 2 10 0 0 12 57,1
6 Siak Hulu Siak Hulu I 66 1 2 0 8 11 16,7 6 0 0 0 0 0 0,0
Siak Hulu II 4 0 0 0 0 0 0,0 13 0 0 0 0 0 0,0
Siak Hulu III 22 0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0 0 0,0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 18 0 19 16 0 35 194,4 22 0 0 0 0 0 0,0
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 10 0 8 8 1 17 170,0 7 0 0 0 0 0 0,0
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 111 1 5 4 109 119 107,2 105 0 0 0 0 0 0,0
Kampar Kiri Hulu II 21 0 0 0 22 22 104,8 13 0 0 0 0 0 0,0
10 Tapung Tapung I 10 0 11 14 0 25 0,0 17 0 0 0 0 0 0,0
Tapung II 3 1 27 19 0 47 1566,7 44 0 0 0 0 0 0,0
Tapung 35 2 19 22 0 43 122,9 23 0 0 0 0 0 0,0
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 125 12 11 10 116 149 119,2 98 0 0 0 0 0 0,0
Tapung Hilir II 50 12 16 15 63 106 212,0 90 0 0 0 0 0 0,0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 76 0 28 12 21 61 80,3 0 0 0 0 0 0 0,0
Tapung Hulu II 162 3 0 2 2 7 4,3 0 0 0 0 0 0 0,0
13 Salo Salo 20 0 5 2 0 7 35,0 5 0 4 0 0 4 80,0
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 3 1 9 2 0 12 400,0 10 0 1 0 0 1 10,0
15 Bangkinang Bangkinang 67 0 13 7 16 36 0,0 20 0 2 0 0 2 0,0
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 23 1 12 11 7 31 134,8 12 0 0 0 0 0 0,0
17 Kampar Timur Kampar Timur 12 12 12 2 13 39 325,0 28 0 0 0 0 0 0,0
18 Kampar Utara Kampar Utara 11 0 5 4 87 96 872,7 85 0 0 0 0 0 0,0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 5 9 12 18 0 39 0,0 43 0 0 0 0 0 0,0
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 39 2 6 4 21 33 84,6 4 0 0 0 0 0 0,0
Gunung Sahilan II 82 0 0 0 0 136 165,9 136 0 0 0 0 0 0,0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 0 2 8 8 0 18 0,0 18 0 0 0 0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1542 94 321 231 729 1511 98,0 963 22 44 0 0 66 6,9
JUMLAH PERSENTASE
SATUAN TOTAL
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK OBAT/VAKSIN KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 257.100 171.400 671.800 843.200 327,97
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 89.550 59.700 46.300 106.000 118,37
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 662 441 2.873 3.314 500,60
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 8.550 5.700 30.600 36.300 424,56
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 217.650 145.100 19.000 164.100 75,40
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 1.075.050 716.700 1.371.800 2.088.500 194,27
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 37.448 24.965 40.197 65.162 174,01
8 Metampiron tablet 500 mg tablet
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium tablet 2.457.500 517.400 1.940.100 2.457.500 100,00
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + tube 1.013 675 0 675 66,63
polimiksin 10.000 IU/g
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + supp 15 10 90 100 666,67
Heksaklorofen 250 mg
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam pot
Salisilat 3%
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 5.700 3.800 3.800 66,67
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + tablet
Levodopa 250 mg
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 2.568 1.712 138 1.850 72,04
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 486.450 324.300 668.600 992.900 204,11
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet 3.900 2.600 4.600 7.200 184,62
21 Atropin tetes mata 0,5% botol
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 326 217 1.070 1.287 394,79
23 Betametason krim 0,1 % krim 7.751 5.167 22.329 27.496 354,74
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 4.050 2.700 13.400 16.100 397,53
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 734.700 489.800 839.200 1.329.000 180,89
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul
30 Diazepam tablet 2 mg tablet
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 10.800 7.200 2.800 10.000 92,59
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 4.125 2.750 3.780 6.530 158,30
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 3.300 2.200 20.100 22.300 675,76
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 2.291 1.527 228 1.755 76,60
37 Etakridin larutan 0,1% botol
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 315 210 8.220 8.430 2676,19
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet 41.850 27.900 27.900 66,67
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet 8.100 5.400 5.400 66,67
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 1.539 1.026 4.786 5.812 377,65
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 2.985 1.990 6.990 8.980 300,84
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 31.800 21.200 14.100 35.300 111,01
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 25.800 17.200 85.400 102.600 397,67
47 Gameksan lotion 1 % botol
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium sach 64.650 43.100 43.100 66,67
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 140 93 93 66,43
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 193.800 129.200 228.600 357.800 184,62
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 598.800 399.200 447.800 847.000 141,45
52 Gliserin botol 45 30 163 193 428,89
53 Glukosa larutan infus 5% botol 1.713 1.142 2.624 3.766 219,85
54 Glukosa larutan infus 10% botol 270 180 1.040 1.220 451,85
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 21.900 14.600 1.100 15.700 71,69
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 3.645 2.430 153.870 156.300 4288,07
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 9.000 6.000 6.000 66,67
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 6.345 4.230 12.070 16.300 256,90
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 12.750 8.500 49.200 57.700 452,55
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 132.902 88.601 5.000 93.601 70,43
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 7.500 5.000 5.000
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 391.050 260.700 200.500 461.200 117,94
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 1.050 700 700 66,67
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 307.350 204.900 360.000 564.900 183,80
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 107.160 71.440 32.400 103.840 96,90
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 260.850 173.900 173.900 66,67
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 4.650 3.100 3.100 66,67
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 48.300 32.200 12.800 45.000 93,17
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 2.292.600 1.528.400 977.200 2.505.600 109,29
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 5.100 3.400 3.400 66,67
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
JUMLAH PERSENTASE
SATUAN TOTAL
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK OBAT/VAKSIN KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + tablet
Sulfadoxin 500 mg
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg botol 15.285 10.190 5.250 15.440 101,01
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : tablet 172.995 115.330 221.470 336.800 194,69
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : tablet
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 2.610 1.740 1.740
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 12.570 8.380 9.390 17.770 141,37
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 300 200 1.110 1.310 436,67
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 tablet 15.000 10.000 10.000 66,67
mg
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 3.150 2.100 2.100 66,67
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 31.950 21.300 68.000 89.300 279,50
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 4.016 2.677 4.918 7.595 189,12
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 15.450 10.300 10.300 66,67
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 4.575 3.050 9.450 12.500 273,22
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 47.244 31.496 40.110 71.606 151,57
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 1.849.800 1.233.200 1.559.000 2.792.200 150,95
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 25.500 17.000 17.000 66,67
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 170.100 113.400 195.500 308.900 181,60
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 11.883 7.922 2.150 10.072 84,76
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 618 412 500 912 147,57
111 Prednison tablet 5 mg tablet
112 Primakuin tablet 15 mg tablet
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet
117 Ringer Laktat larutan infus botol 11.292 7.528 5.423 12.951 114,69
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap tube
4%
119 Salisil bedak 2% kotak 4.538 3.025 8.595 11.620 256,06
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 158 105 76 181 114,56
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 2.400 1.600 1.600 66,67
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 300.750 200.500 184.400 384.900 127,98
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 3.450 2.300 1.100 3.400 98,55
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 10.200 6.800 433.600 440.400 4317,65
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 7.950 5.300 3.600 8.900 111,95
134 Vaksin Rabies Vero vial
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 621.300 414.200 834.300 1.248.500 200,95
VAKSIN
136 BCG vial 6.650 5.897 753 6.650 100,00
137 T T vial 3.980 4.463 4.463 112,14
138 D T vial
139 CAMPAK 10 Dosis vial 6.110 6.000 110 6.110 100,00
140 POLIO 10 Dosis vial 12.300 10.186 2.114 12.300 100,00
141 DPT-HB vial 13.800 12.511 12.511 90,66
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 11.000 11.301 11.301 102,74
143 POLIO 20 Dosis vial
144 CAMPAK 20 Dosis vial
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 1 1 3
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 3 3
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 8 0 0 0 8
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 3 59 0 0 0 62
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 2 1 20 0 0 0 23
3 PUSKESMAS KELILING 6 4 16 0 0 0 26
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 181 0 0 0 181
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 90 90
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 6 6
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 95 95
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0 0
7 UNIT DONOR DARAH 0 0 1 0 0 0 1
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 0
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 0
6 APOTEK 0 0 0 0 0 61 61
7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 134 134
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 1 1
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN/KOTA KAMPAR
TAHUN 2017
STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 0 0,00 15 62,50 7 29,17 2 8,33 24 9 37,50
2 Kampar Kampar 0 0,00 31 129,17 7 29,17 0 0,00 38 7 18,42
3 Tambang Tambang 0 0,00 26 108,33 19 79,17 0 0,00 45 19 42,22
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 0 0,00 2 8,33 3 12,50 2 8,33 7 5 71,43
XIII Koto Kampar II 0 0,00 0 0,00 6 25,00 0 0,00 6 6 100,00
XIII Koto Kampar III 0 0,00 0 0,00 9 37,50 0 0,00 9 9 100,00
5 Kuok Kuok 0 0,00 0 0,00 23 95,83 1 4,17 24 24 100,00
6 Siak Hulu Siak Hulu I 0 0,00 12 50,00 10 41,67 7 29,17 29 17 58,62
Siak Hulu II 0 0,00 1 4,17 28 116,67 2 8,33 31 30 96,77
Siak Hulu III 0 0,00 5 20,83 6 25,00 1 4,17 12 7 58,33
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 0 0,00 0 0,00 32 133,33 2 8,33 34 34 100,00
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 0 0,00 2 8,33 12 50,00 2 8,33 16 14 87,50
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 0 0,00 0 0,00 0 0,00 23 95,83 23 23 100,00
Kampar Kiri Hulu II 4 16,67 4 16,67 0 0,00 0 0,00 8 0 0,00
10 Tapung Tapung I 0 0,00 0 0,00 16 66,67 0 0,00 16 16 100,00
Tapung II 0 0,00 2 8,33 16 66,67 4 16,67 22 20 90,91
Tapung 2 8,33 13 54,17 6 25,00 2 8,33 23 8 34,78
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 0 0,00 0 0,00 18 75,00 5 20,83 23 23 100,00
Tapung Hilir II 0 0,00 0 0,00 25 104,17 0 0,00 25 25 100,00
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 2 8,33 11 45,83 21 87,50 3 12,50 37 24 64,86
Tapung Hulu II 18 75,00 22 91,67 0 0,00 0 0,00 40 0 0,00
13 Salo Salo 0 0,00 7 29,17 8 33,33 0 0,00 15 8 53,33
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 0 0,00 5 20,83 8 33,33 3 12,50 16 11 68,75
15 Bangkinang Bangkinang 0 0,00 6 25,00 15 62,50 12 50,00 33 27 81,82
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 0 0,00 0 0,00 6 25,00 10 41,67 16 16 100,00
17 Kampar Timur Kampar Timur 0 0,00 0 0,00 18 75,00 2 8,33 20 20 100,00
18 Kampar Utara Kampar Utara 0 0,00 1 4,17 18 75,00 1 4,17 20 19 95,00
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 0 0,00 17 70,83 7 29,17 0 0,00 24 7 29,17
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 0 0,00 5 20,83 5 20,83 0 0,00 10 5 50,00
Gunung Sahilan II 0 0,00 6 25,00 4 16,67 2 8,33 12 6 50,00
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 0 0,00 0 0,00 8 33,33 5 20,83 13 13 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 3,87 193 28,76 361 53,80 91 13,56 671 452 67,36
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA/
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KELURAHAN PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Bangkinang Kota Bangkinang Kota 4 3 0 0 0 3 75,0
2 Kampar Kampar 18 17 0 1 0 18 100,0
3 Tambang Tambang 17 0 5 7 0 12 70,6
4 XIII Koto Kampar XIII Koto Kampar I 4 1 0 0 0 1 25,0
XIII Koto Kampar II 5 5 0 0 0 5 100,0
XIII Koto Kampar III 4 4 0 0 0 4 100,0
5 Kuok Kuok 9 7 0 0 0 7 77,8
6 Siak Hulu Siak Hulu I 2 2 0 0 0 2 100,0
Siak Hulu II 7 0 0 0 0 0 0
Siak Hulu III 3 3 0 0 0 3 100,0
7 Kampar Kiri Kampar Kiri 20 4 2 0 0 6 30,0
8 Kampar Kiri Hilir Kampar Kiri Hilir 8 2 0 0 0 2 25,0
9 Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hulu I 17 17 0 0 0 17 100,0
Kampar Kiri Hulu II 7 7 0 0 0 7 100,0
10 Tapung Tapung I 8 0 1 7 0 8 100,0
Tapung II 8 8 0 0 0 8 100,0
Tapung 9 0 4 3 2 9 100,0
11 Tapung Hilir Tapung Hilir I 7 0 0 3 4 7 100,0
Tapung Hilir II 9 0 0 9 0 9 100,0
12 Tapung Hulu Tapung Hulu I 7 0 0 0 0 0 0
Tapung Hulu II 7 7 0 0 0 7 100,0
13 Salo Salo 6 2 4 0 0 6 100,0
14 Rumbio Jaya Rumbio Jaya 7 0 4 3 0 7 100,0
15 Bangkinang Bangkinang 9 5 1 0 3 9 100,0
16 Perhentian Raja Perhentian Raja 5 3 0 0 1 4 80,0
17 Kampar Timur Kampar Timur 9 0 0 8 1 9 100,0
18 Kampar Utara Kampar Utara 8 0 7 1 0 8 100,0
19 Kampar Kiri Tengah Kampar Kiri Tengah 11 11 0 0 0 11 100,0
20 Gunung Sahilan Gunung Sahilan I 5 0 0 0 2 2 40,0
Gunung Sahilan II 4 0 0 0 0 0 0
21 Koto Kampar Hulu Koto Kampar Hulu 6 0 4 0 2 6 100,0
DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI
GIGI SPESIALIS
TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN