Anda di halaman 1dari 17

SEPAK TAKRAW PUTRA

Palembang (ANTARA News) -Timnas putra Sepak Takraw akhirnya berhasil memperoleh medali emas
setelah berhasil menumbangkan Jepang melalui pertandingan sengit pada babak final nomor
quadran dengan skor akhir 2-1.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Ranau Hall Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sabtu,
timnas putra menang setelah menjalani tiga set pertandingan dengan skor 15-21 pada set pertama,
21-14 di set kedua, dan 21-16 di set terakhir.

"Set awal memang kami agak lengah, terutama saat blocking itu yang kurang. Di set kedua saya
instruksikan ke anak-anak agar memperkuat blocking lawan, dua atau tiga (pemain) untuk memblok.
Alhamdulillah bisa, membawa hasil positif," tutur pelatih timnas Sepak Takraw Asry Syam saat
ditemui usai pertandingan.

Pada pertandingan di nomor terakhir ini, total timnas putra Sepak Takraw memperoleh dua medali
perunggu, satu perak, dan satu emas, dan satu medali perunggu yang diperoleh timnas putri dari
nomor quadran.

Dengan hasil tersebut, timnas sepak takraw Indonesia berhasil memperoleh lima medali pada
perhelatan Asian Games 2018.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar


Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018
SKATEBOART TERMUDA PERAIH MEDALI DI ASIANGAMES

Palembang (ANTARA News) - Ada dua momen indah di Final skateboard Asian Games 2018 di
Jakabaring Sport City, Palembang, yang tidak akan terlupakan bagi skateboarder Indonesia Bunga
Nyimas Cinta.

Pertama, atlet 12 tahun itu menjadi skateboarder termuda yang meraih medali di pesta olahraga
antar-bangsa di Asia itu.

Momen kedua jadi paling istimewa, karena medali perunggu yang diraihnya bertepatan dengan
ulang tahun ke-35 ibunya pada 29 Agustus.

“Medali ini adalah kado ulang tahun untuk ibu saya,” kata Nyimas kepada Antara di Jakabaring Sport
City, Palembang.

Bertanding di bawah terik matahari di Palembang, Nyimas menunjukan potensinya sebagai


skateboarder berbakat dan bermental juara di nomor street (jalanan).

Ia tampil percaya diri di final dengan sukses melakukan trik seperti fs kickflip over the ramp dan
stalefish.

Trik tersebut cukup sulit untuk ukuran atlet belia, dan Nyimas akhirnya mendapat medali perunggu
dengan perolehan 19,8 poin.

Peraih medali emas adalah Margielyn Didal dari Filipina dengan 30,4 poin dan Kaya Isa dari Jepang
dengan 25,00 poin.

Meski berada di ranking 3, pencapaian ini sudah cukup bagus untuk Nyimas karena dua peraih
medali lainnya adalah atlet yang sudah punya jam terbang lebih tinggi. Margielyn berumur 19 tahun
dan Kaya Isa berumur 17 tahun.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur sekali,” kata Bunga ketika mengeksresikan perasaannya.

Bunga Nyimas Cinta lahir pada 13 April 2006, putri dari pasangan suami-isteri Didiet Rio dan Ika
Damayanti. Ia sulung dari tiga bersaudara.

Rasa penasarannya terhadap skateboard berawal karena melihat vidio aksi skateboarder di media
sosial sejak kelas 2 SD.
Ia kemudian sering mencoba-coba papan beroda itu, berulang kali terjatuh hingga menangis, namun
Bunga terus bangkit dan bermain lagi.

“skateboard is fun, menyenangkan,” kata Nyimas tentang alasannya memilih olahraga itu.

Nyimas makin serius menekuni skateboard ketika kelas 5 SD. Bakatnya terus diasah dengan bantuan
Anthony Adam Caya, yang menjadi pelatihnya di skatepark Taman Mini Indonesia Indah (TMII),
Jakarta.

Anthony adalah salah satu legenda hidup skateboarder Indonesia. Ia lebih dikenal dengan nama
Tony Sruntul, dan kini juga menjadi Presiden Skateboard Indonesia.

Sebelum menang di nomor street skateboard AG 2018, ia meraih medali perunggu pada kejuaraan
Vans Park Series Asia Continental di Singapura pada awal Agustus tahun ini. Nyimas berada di
ranking ketiga dengan perolehan 120 poin di nomor park.

Meski masih menjadi atlet belia, beberapa perusahaan sudah mensponsori dirinya seperti DC Shoes,
Green Skate Lesson, Dsruntul Skateshop, Etaks Store, Noore Sport, Scratch Skateboards, Crossing
Socks dan Kabau Artshades.

Dari awalnya bercita-cita menjadi dokter, Nyimas kini memilih skateboard sebagai pilihan hidup dan
ingin tampil di banyak kejuaraan. Salah satunya adalah di Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang, di mana
skateboard juga akan dipertandingkan untuk pertama kali di ajang olahraga dunia.

“Saya target ingin tampil di olimpiade,” katanya sambil tersenyum.

Pilihan Nyimas untuk menekuni skateboard mendapat dukungan dari orangtuanya, bahkan turut
mengubah hidup ayahnya.

Menurut Didiet, tidak ada yang lebih membahagiakan ketika bisa melihat buah hatinya giat berlatih
olahraga yang dicintainya dengan sepenuh hati.

Ia berharap pemerintah dan PB Perserosi sebagai induk dari olahraga skateboard melakukan
pembinaan berkelanjutan untuk atlet muda yang potensial. Dengan begitu, pembinaan tidak
berhenti ketika Asian Games usai.

“Masih banyak skateboarder berbakat di Indonesia ini. Kalau pembinaannya terarah, Indonesia tidak
akan kehabisan skateboarder untuk kejuaraan dunia,” katanya.

Pelatih Kepala Tim Skateboard Indonesia, Charlie Hobbies, juga mengakui sejak awal dirinya melihat
potensi Bunga Nyimas sebagai aset masa depan skateboard Indonesia karena skateboarder muda
yang mahir di dua nomor sekaligus seperti Nyimas sangat jarang ditemukan.

“Kita tidak menyangka dia bisa juara,” ujar Charlie.

Menurut dia, sejak awal Tim Skateboard Indonesia tidak menargetkan medali dari atlet putri karena
usia mereka masih belia. Selain Nyimas, Indonesia juga menurunkan skateboarder muda yaitu Aliqqa
Novvery, yang masih berumur 9 tahun.
“Ini sudah luar biasa buat Bunga sebagai skateboarder pemula, sedangkan lawan-lawannya sudah
lebih punya pengalaman dan usia mereka jauh lebih tua,” kata Charlie Hobbies.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018

MEDALI EMAS KE 14 DARI PENCAK SILAT

Jakarta, 29/8 (Antara) - Pesilat putri Indonesia, Wewey Wita menutup kemenangan manis
saat melawan pesilat Vietnam Thi Then Tran dengan meraih medali emas ke-14 bagi Indonesia di
cabang pencak silat Asian Games 2018.

Wewey Wita menang telak dengan skor 5-0 di kelas B putri 50kg-55kg dalam babak final
pertandingan pencak silat di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta
Timur, Rabu petang. Dengan kemenangan ini Wewey Wita meraih medali emas, sementara Thi Then
harus puas berada juara kedua dengan perolehan medali perak.

Kemenangan Wita ini membuat pencak silat Indonesia juara umum, yakni memperoleh 14
medali emas dan satu perunggu dari 16 nomor yang dipertandingkan. Selama pertandingan, Wewey
sudah mampu menguasai lawannya. Wewey beberapa kali melakukan serangan baik tendangan
maupun pukulan kepada Thin Then.

Serangan yang dilancarkan Wewey membuat Thin Then kesulitan untuk mengantisipasinya.
Wewey unggul di babak pertama dan kedua. Di babak ketiga, Wewey berusaha bermain aman dan
tidak sering melakukan serangan mengingat poin Wewey masih unggul dibandingkan Thin Then.
Namun, di babak ketiga ini Thin Then mendapatkan poin lebih tinggi daripada Wewey.

Kendati demikian, Wewey dinyatakan sebagai juara karena akumulasi peroleham poin
Wewey Wita masih lebih tinggi. Akhirnya, ketua pertandingan mengumumkan Wewey sebagai
pemenang.
EMAS KE TIGABELAS DARI CABANG PENCAK SILAT

Jakarta, 29/8 (Antara) - Pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah berhasil meraih emas ke-13
dalam cabang olahraga pencak silat di ajang Asian Games 2018 usai mengalahkan pesilat Vietnam
Thai Linh Nguyen dengan skor tipis 3-2.

Hanifan berhasil mengalahkan Thai dalam babak final pertandingan pencak silat kelas C putra 55kg-
60kg, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu petang.

Di awal babak pertama berlangsung, kedua pesilat bermain aman. Tidak banyak poin yang diperoleh
dari lima wasit juri. Namun upaya untuk saling serang meski dilakukan, meskipun tidak banyak poin
yang ditorehkan. Bahkan, keduanya mendapatkan pengurangan satu poin karena melakukan
pelanggaran kepada lawannya. Begitu pun di babak kedua dan ketiga, pelanggaran antara kedua
pesilat mewarnai pertandingan itu.

Bahkan, Hanifan dua kali dijatuhi pelanggaran, sehingga harus mendapatkan pengurangan tiga poin.
Di babak ketiga, Hanifan nyaris kalah dari persilat Vietnam tersebut. Tetapi, karena dukungan dari
para supporter Indonesia, terlebih dapat dukungan dari Presiden Joko Widodo yang hadir dalam
pertandingan itu membuat Hanifan bersemangat untuk memperoleh poin.

EMAS KE 12 DARI PENCAK SILAT

Jakarta, 29/8 (Antara) - Pesilat Pipiet Kamelia memastikan medali emas ke-12 bagi kontingen
Indonesia dari pencak silat di ajang Asian Games 2018, setelah menumbangkan pesilat Vietnam Thi
Cam Nhi Nguyen pada babak final.

Pipiet menang telak 5-0 atas Thi Cam di kelas D putri (60-65 kg) pada pertandingan yang berlangsung
di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu sore. Dengan
kemenangan ini, Pipiet berhasil membawa medali emas, sementara Thi Cam harus puas dengan
medali perak. Selama pertandingan berlangsung, Pipiet berusaha menekan pertahanan lawan
dengan melakukan serangan-serangan yang membabi-buta, baik pukulan maupun tendangan.
Bahkan, Pipiet berhasil menjatuhkan lawannya sebanyak dua kali dengan menggunting kaki Thi Cam,
yang tampak kewalaham menghadapi serangan. Thi Cam pun tak mau kalah dan berusaha
melakukan serangan kepada Pipiet. Thi Cam pun berhasil menjatuhkan Pipiet satu kali. Meskipun,
gempuran terus dilancarkan Thi Cam, namun belum mampu menyamakan poin yang diperoleh Pipiet
hingga babak ketiga usai. Pipiet pun dinyatakan menang dalam babak final tersebut.

3 MEDALI DARI SOFT TENIS


Palembang, 29/8 (Antara) - Cabang olahraga soft tenis menyumbang tambahan tiga medali yakni
satu perak dan dua perunggu bagi Indonesia di hari kedua pertandingan cabang soft tenis yang
dihelat di Kompleks Lapangan Tenis Jakabaring, Palembang,Sumsel, Rabu.

Medali perak disumbang oleh Alexander Elbert Sie usai di partai final tak sanggup membendung
wakil Korea Selatan Kim Jinwoong meski sudah memberikan perlawanan sengit.

Hampir di setiap gim pertandingan final antara Korea Selatan dan Indonesia ini harus diselesaikan
dengan deuce, yakni di gim pertama 5-3, 8-6 di gim kedua dan 6-8 di gim ketiga.

Sayangnya, Elbert tidak bisa mempertahankan lebih lama staminanya yang telah terlihat habis yang
mengakibatkan ada masalah pada pinggangnya. Setelah harus melalui laga perempat final, semifinal
dan final dalam satu hari dengan jeda waktu masing-masing 30 menit, akhirnya pertandingan harus
berakhir dengan skor 4-2 untuk keunggulan pemain Korea Selatan.

Kondisi terakhir Elbert, diinformasikan memang sedang melaksanakan perawatan hingga tak bisa
memberi keterangan pada wartawan yang menunggu di area mix zone.

Sementara itu, dua medali perunggu datang dari nomor tunggal putra dan tunggal putri yang
masing-masing disumbangkan oleh Prima Simpatiaji dan Dwi Rahayu Pitri.

Prima memastikan medali perunggu usai tumbang oleh Elbert Sie di semifinal dengan skor 1-4.
Sementara Dwi memastikan perunggu usai tak bisa keluar dari tekanan di semifinal dari pemain
Chinese Taipei Cheng Chuling dan menyerah dengan skor 2-4.

Reporter: Ricky Prayoga

EMAS KE 11 DARI PENCAK SILAT BEREGU

Jakarta (ANTARA News) - Cabang olahraga Pencak Silat kembali menyumbang medali emas
kesebelas setelah Pesilat Indonesia, Pramudya Yuristya/Lutfi Nurhasanah/Gina Tri Lestari beregu
putri berhasil meraih poin tertinggi di babak final ajang Asian Games 2018, di Padepokan Pencak
Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu.

Pramudya/Nurhasanah/Gina meraih skor tertinggi, yakni 466. Hasil itu beda dua angka dengan
pesilat Vietnam Thi Thu Ha Nguyen/Thi Huyen Nguyen/Thi Binh Voung yakni 464 dengan meraih
medali perak.
Sementara di juara ketiga dengan perolehan medali perunggu, yakni pesilat dari Thailand, As Ma Jeh
Ma/Yuweeta Samahoh/Ruhana Chearbuli dengan skor 448.

Dalam kategori ini, pesilat harus terlihat kompak dan bertenaga dalam menampilkan gaya atau
jurus-jurusnya.

Pesilat Indonesia tidak berhasil menyelesaikan semua teknik dengan tepat waktu yaitu 3 menit.
Pesilat Indonesia melewati waktu satu detik, yakni 03:01. Namun demikian, angka yang diberikan
wasit juri pun masih tinggi melampaui pesaingnya.

Tiga medali emas diperebutkan dalam pertandingan kelas seni untuk kategori tunggal putra, ganda
putri dan dan regu putri.

Sementara itu lima medali emas diperebutkan di kategori bertarung, yakni untuk kelas J putra 90-95
kg, kelas F putra 70kg-75kg, kelas D putri 60kg-65kg, kelas C 55kg-60kg, dan kelas B putri 50kg-60kg.

Pewarta: Syaiful Hakim


Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018

PENCAK SILAT GANDA PUTRI RAIH EMAS KE 10

Jakarta (ANTARA News) - Pesilat Indonesia, Ayu Sidan Wilantari/Ni Made Dwiyanti berhasil meraih
medali emas dalam babak final cabang olahraga Pencak Silat kelas seni ganda putri di ajang Asian
Games 2018, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu.

Dengan perolehan emas dari pesilat ganda putri itu, maka cabang olahraga pencak silat
menyumbang sepuluh emas di Asian Games 2018.

Pesilat Indonesia ganda putri berhasil memperoleh poin tertinggi, yakni 574. Hasil ini mengalahkan
pesilat dari Thailand Saowanee Chanthamunee/Oraya Choosuwan yang memperoleh medali perak
dan pesilat Malaysia Nor Hamizsh Abu Hasan/Motlaya Vongphakdy dengan memperoleh medali
perunggu.

Ketua Umum PB Ikatan Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto mengalungkan medali
kepada para juara tersebut.
Dalam pertandingan kelas seni tersebut, Ayu/Ni Made berhasil tampil dengan sempurna dengan
memperlihatkan pertarungan seperti sebenarnya.

Riuh sempat penonton terjadi mana kala petugas timer dari official memukul gong tanda
pertunjukan usai. Namun, dalam papan skor waktu masih belum selesai, yakni 02.52 dari waktu 3
menit yang helah ditentukan.

Aksi petugas itu membuat pelatih dan kontingen Indonesia serta penonton protes. Beruntung,
Indonesia meraih juara.

Tiga medali emas diperebutkan dalam pertandingan kelas seni untuk kategori tunggal putra, ganda
putri dan dan regu putri.

Sementara itu lima medali emas diperebutkan di kategori bertarung, yakni untuk kelas J putra 90-95
kg, kelas F putra 70kg-75kg, kelas D putri 60kg-65kg, kelas C 55kg-60kg, dan kelas B putri 50kg-60kg.

Pewarta: Syaiful Hakim


Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018

EMAS KE 10 DARI PENCAK SILAT PUTRA

Jakarta (ANTARA News) - Sugianto meraih emas kesembilan untuk Indonesia dalam cabang olahraga
Pencak Silat di ajang Asian Games ke-18 Tahun 2018 setelah meraih poin tertinggi di kelas seni
tunggal putra di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu.

Sugianto meraih poin tertinggi, yakni 471, mengalahkan pesilat Thailand, Ilyas Sadara dengan poin
460 yang meraih medali perak dan pesilat Filipina, Almohaidis Abad dengan poin 455 yang meraih
medali perunggu.

Perolehan angka yang diraih oleh Sugianto di babak final ini lebih tinggi dibandingkan babak
penyisihan sebelumnya yang memperoleh angka 467.

Tiga medali emas diperebutkan dalam pertandingan kelas seni untuk kategori tunggal putra, ganda
putri dan dan regu putri.
Sementara itu lima medali emas diperebutkan di kategori bertarung, yakni untuk kelas J putra 90-95
kg, kelas F putra 70kg-75kg, kelas D putri 60kg-65kg, kelas C 55kg-60kg, dan kelas B putri 50kg-60kg.

Pewarta: Syaiful Hakim


Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018

EMAS KE 9 DARI BULUTANGKIS

Jakarta (ANTARA News) - Pasangan ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya
Sukamuljo atau "Minions" mempersembahkan medali emas setelah mengalahkan rekan
senegaranya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto 13-21, 21-18, 24-22 di Istora Gelora Bung Karno
Senayan, Selasa.

Kedua pasangan menyuguhkan pertandingan yang sangat menarik dan tidak jarang membuat
penonton yang memenuhi Istora berdecak kagum dan bertepuk tangan atas aksi-aksi yang
dilakukan.

Pada gim pertama pasangan Fajar/Rian yang tidak diunggulkan mampu memenangi pertandingan
dalam waktu 13 menit dengan permainan bola datar dan cepat. Sedangkan Minions justru banyak
melakukan kesalahan sendiri.

Memasuki gim kedua, Minions sempat tertinggal hingga 4-7, namun bisa menyamakan kedudukan
menjadi 9-9 dan terus bisa mempertahankan momentum untuk terus unggul hingga gim kedua
berakhir setelah bola dari Fajar dinyatakan keluar.

Sedangkan pada gim penentuan, Minions terlebih dulu unggul 8-3, namun Fajar/Rian mampu
menyamakan kedudukan hingga kedudukan 8-8. Sejak saat itu, kedua pasangan berusaha
menampilkan seluruh kemampuan terbaik yang mereka miliki untuk meraih poin demi poin.

Meskipun Fajar/Rian sempat berbalik unggul 17-12, namun Minions yang memiliki lebih banyak
pengalaman bertanding mampu menyamakan kedudukan hingga 19-19.

Namun demikian, pasangan Fajar/Rian yang berada di peringkat sembilan dunia tidak mampu
memanfaatkan kesempatan untuk memenangi pertandingan saat match point pertama 20-19
sehingga Minions dapat menyamakan kedudukan dan justru berbalik unggul 23-22 melalui reli yang
cukup panjang sebelum akhirnya memenangi pertandingan.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati


Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018

Peringkat NOC EmasE PerakPr PerungguPg Total

1 132 92 65 289
China

2 75 56 74 205
Japan

3 49 58 70 177
Republic of Korea

4 31 24 43 98
Indonesia

5 21 24 25 70
Uzbekistan

6 20 20 22 62
IR Iran

7 17 19 31 67
Chinese Taipei

8 15 24 30 69
India
9 15 17 44 76
Kazakhstan

10 12 12 13 37
DPR Korea

11 12 7 7 26
Bahrain

12 11 16 46 73
Thailand

13 8 18 20 46
Hong Kong, China

14 7 13 16 36
Malaysia

15 6 4 3 13
Qatar

16 5 9 11 25
Mongolia

17 4 16 18 38
Vietnam

18 4 4 14 22
Singapore
19 4 2 15 21
Philippines

United Arab Emirates


20 3 6 5 14

21 3 1 2 6
Kuwait

22 2 6 12 20
Kyrgyzstan

23 2 1 9 12
Jordan

24 2 0 1 3
Cambodia

Kingdom of Saudi Arabia


25 1 2 3 6

26 1 2 2 5
Macau, China

27 1 2 0 3
Iraq

28 1 1 2 4
Korea
28 1 1 2 4
Lebanon

30 0 4 3 7
Tajikistan

31 0 2 3 5
Lao PDR

32 0 1 2 3
Turkmenistan

33 0 1 0 1
Nepal

34 0 0 4 4
Pakistan

35 0 0 2 2
Afghanistan

35 0 0 2 2
Myanmar

37 0 0 1 1
Syria
Medali Medali Medali
Olahraga TotalTotal
EmasE PerakPr PerungguPg

Pencak Silat
Pencak Silat 14 0 1 15 Peraih
Medali

Panjat
Dinding
Panjat Dinding 3 2 1 6
Peraih
Medali

Bulutangkis
Bulutangkis 2 2 4 8 Peraih
Medali

Paralayang
Paralayang 2 1 3 6 Peraih
Medali

Balap
Sepeda
Balap Sepeda
2 0 1 3 Gunung
Gunung
Peraih
Medali

Dayung
Dayung 1 2 2 5 Peraih
Medali

Sepaktakraw
Sepaktakraw 1 1 3 5 Peraih
Medali

Wushu 1 1 3 5 Wushu
Peraih
Medali Medali Medali
Olahraga TotalTotal
EmasE PerakPr PerungguPg

Medali

Jet Ski
Jet Ski 1 1 1 3 Peraih
Medali

Angkat Besi
Angkat Besi 1 1 1 3 Peraih
Medali

Karate
Karate 1 0 3 4 Peraih
Medali

Tenis Peraih
Tenis 1 0 0 1
Medali

Taekwondo
Taekwondo 1 0 0 1 Peraih
Medali

Kano/Kayak
Sprint
Kano/Kayak Sprint 0 3 2 5
Peraih
Medali

Skateboard
Skateboard 0 2 2 4 Peraih
Medali

Atletik 0 2 1 3 Atletik
Peraih
Medali Medali Medali
Olahraga TotalTotal
EmasE PerakPr PerungguPg

Medali

Soft Tenis
Soft Tenis 0 1 3 4 Peraih
Medali

Voli Pantai
Voli Pantai 0 1 2 3 Peraih
Medali

Panahan
Panahan 0 1 1 2 Peraih
Medali

Balap
Sepeda BMX
Balap Sepeda BMX 0 1 1 2
Peraih
Medali

Senam
Artistik
Senam Artistik 0 1 1 2
Peraih
Medali

Menembak
Menembak 0 1 0 1 Peraih
Medali

Bridge
Bridge 0 0 4 4 Peraih
Medali
Medali Medali Medali
Olahraga TotalTotal
EmasE PerakPr PerungguPg

Tinju Peraih
Tinju 0 0 2 2
Medali

Kurash 0 0 1 1

Anda mungkin juga menyukai