Kuliah SM V Bahan Tutorial 2012-15
Kuliah SM V Bahan Tutorial 2012-15
Rad, MM
Staf Fungsional FK UHT
Plain Foto Abdomen PFA
Foto Folos Abdomen FPA
Buick Oversic Foto BOF
Buik Nier Overzich BNO saluran kencing
Kidney Ureter Bladder KUB saluran
kencing
1. Tanpa persiapan :
• Perforasi
• Ileus obstruksi
• Ileus paralitik
• Invaginasidll.
2. Persiapan :
Idenfikasi dasar
IVP
Colon in loop
Sehari sebelum pemeriksaan dilakukan,
pasien diminta untuk makan-makanan lunak
yang tanpa serat (seperti bubur kecap)
maksudnya supaya makanan tersebut mudah
dicerna oleh usus sehingga faeces tidak
keras.
Makan terakhir pukul 19.00 (malam sebelum
pemeriksaan) supaya tidak ada lagi sisa
makanan diusus, selanjutnya puasa sampai
pemeriksaan berakhir.
Malam hari pukul 21.00, pasien diminta untuk
minum laksatif (dulcolax) sebanyak 4 tablet.
8 Jam sebelum pemeriksaan dimulai, pasien tidak
diperkenankan minum untuk menjaga kadar
cairan.
Pagi hari sekitar pukul 06.00 (hari pemeriksaan),
pasien diminta untuk memasukkan dulcolax
supossitoria melalui anus, supaya usus benar-
benar bersih dari sisa makanan / faeces.
Selama menjalani persiapan, pasien diminta
untuk tidak banyak bicara dan tidak merokok
supaya tidak ada intestinal gas (gas disaluran
pencernaanBOF
1). Persiapan pasien
Sebelum pemeriksaan pasien mengganti
baju pemeriksaan, yang gunanya untuk
menghindarkan adanya logam atau benda asing
yang berada diluar objek.
2). Persiapan alat dan bahan
Busa pengganjal, Alat fiksasi film, Film
35x43 cm, Marker R/L,Lhysolum 35x43 cm
3). Teknik radiografi : cari densitas organ
sekitar ginjal setara 80 KVA, Titik cental di
umbilikus
AP : Tiduran terlentang (supine),
sinar dari arah vertikal dengan
proyeksi antero posterior (AP)
Duduk atau setengah duduk atau
berdiri kalau memungkinkan, dengan
sinar horizontal proyeksi AP
LLD ( Left Lateral decubitus = LLD )
Tiduran miring kekiri , dengan sinar
horizontal proyeksi AP
Luas lapangan penyinaran atau kolimasinya
harus mencakup daerah ginjal hingga blass
yaitu titik pusat sinar (CP) berada di daerah
umbikus dan batas bawahnya adalah simfisis
pubis
Batas sisi atas adalah setinggi vertebra thorax
X, batas sisi lateral adalah kedua alae ossis ilii
harus tervisualisasi sempurna dan batas
bawah adalah 2 cm dibawah simfisis pubis.
PA, AP , LLD, ½ DUDUK :
Distribusi gas usus ???
Hepar ???
Lien ???
Ginjal ???
Psoas Shadow ???
Flank area ???
Tulang ???
Tumor/ Massa dalam rongga abdomen ???
Khusus pemeriksan kehamilan/ janin ???
Kesan :………………………………………….
KELAINAN 2 :
1. DISTRIBUSI GAS banyak : Meteorismus, obstruksi, paralitik
2. HEPAR membesar : Hepatomegali ( Fatty Liver, Carsinoma)
3. LIEN membesar : Splenomegali , Carsinoma
4. GINJAL : Besar, bentuk, ukuran, Conginetal, Tumor,
Hydronephrosis , Infeksi, batu dsb
5. Psoas shadow : simitris/ asimitris
6. TULANG : Conginetal, Degeneratif, Metastase, scoliosis,
Malignansi dsb
7. TUMOR ABDOMEN
Organ abdomen atas : Hepar, Lien, Pankreas, Ginjal ,
Gastrointestinal tract
Organ abdomen bawah : uterus, ovarium, Gastrointestinal
tract
Diluar Organ : Mesenterium, Lymphoma , Teratoma dst
Menentukan posisi foto secara anatomis
dengan cara melihat marker R pada sudut kiri
atas
Menentukan posisi foto AP, Lateral, ½ duduk
Melihat identitas pasien, nama, umur, jenis
kelamin, alamat, tanggal pembuatan foto
Arcus costa kanan dan kiri tidak boleh
terpotong
Os coxae kanan kiri tampak dan tidak boleh
terpotong
Ramus superior dan inferior ramus pubis kanan
dan kiri tampak dan tidak boleh terpotong
Batas atas setinggi Thoracal 10 dan bawah 2 cm
dibawah symphysis pubis, batas lateral flank
area
Distribusi gas minimal dan tidak banyak faecal
matrial
Densitas organ setara dengan densitas organ
Ginjal sekitar 80 KVA