Anda di halaman 1dari 3

13

B. Hospice Care

1. Pengertian Hospice care adalah bentuk lain pelayanan yang kadang-kadang diklasifikasikan sebagai l
ong term. Hospice care menyediakan asuhan paliatif (peringanan penderitaan) dan penunjang bagi pe
nderita penyakit terminal dan keluarganya. Disini penekanan ditujukan pada pengontrolan gejala dan
persiapan untuk dan penunjang sebelum dan setelah kematian. Hospice care bisa berdiri sendiri, ber
basis rumah sakit, atau berbasis rumah tangga. Hospice care sebenarnya bukanlah suatu fasilitas, aka
n tetapi suatu konsep penyediaan pelayanan kesehatan pada saat diperlukan. Hospice care memfokus
kan pada pemeliharaan kualitas kehidupan pasien dan bukan berfokus pada penanganan secara agresi
f terhadap penyakit yang dimiliki pasien. Dalam penanganan ini, dukungan psikologis, emosional, dan
spiritual diberikan untuk membantu pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi proses menjelan
g kematian pasien. 2. Tujuan Hospice Care a. Membantu klien dan keluarga memelihara kondisi kese
hatan dan kesejahteraan klien b. Meringankan rasa sakit dan memfasilitasi rasa nyaman klien c. Me
mpersiapkan klien dan keluarga untuk menghadapi kondisi penyakit 3. Pelayanan Hospice Care

14

Pelayanan Hospice care merupakan fase akhir perawatan paliatif, yang dibuat bagi klien yang sudah t
idak mendapat keuntungan dari pengobatan medis, sudah tidak dapat bertahan hidup lama dari 6 b
ulan, atau sudah sangat sekarat.

The World Health Organization (2003

) mendefiniskan perawatan paliatif :

Mendukung kehidupan, dan menganggap sekarat merupakan suatu proses normal

Tidak mempercepat ataupun menunda kematian

Memberikan penghilang rasa nyeri dan gejala tekanan lainnya.

Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual dari perawatan klien

Menawarkan sistem dukungan untuk membantu klien hidup seaktif mungkin sampai meninggal

Menawarkan sistem dukungan untuk membantu keluarga beradaptasi selama klien menderita penyaki
t dan kehilangan mereka sendiri
Meningkatkan kualitas hidup Bersama dengan klien dan anggota keluarga, anggota tim pelayanan kes
ehatan interdisiplin dan kolaborasi menentukan tujuan perawatan dan memilih intervensi yang sesuai.
Perawatan hospice berfokus pada hal-hal berikut ini :

Klien dan keluarga sebagai unit perawatan

Perawatan rumah yang terkoordinasi dengan tetap tersedianya tempat tidur Rumah sakit

Mengontrol gejala (fisik, sosiologis, psikologis, dan spiritual)

Pelayanan langsung oleh dokter

Fasilitas medis dan keperawatan tersedia setiap saat

Tindak lanjut proses kehilangan setelah kematian 4. Peranan perawat

15

Dalam

hospice

, perawatan yang diberikan juga lebih berfokus pada perawatan orang yang sedang menghadapi kem
atian daripada berfokus pada upaya memenuhi kebutuhan fisiologis mereka. Beberapa peranan peraw
at, antara lain :

Perawat menyelenggarakan pelayanan psikososial Klien pada akhir kehidupan mengalami suatu variasi
gejala psikologis, misalnya:kecemasan, depresi, perubahan bentuk tubuh, penyangkalan, ketidakberday
aan, ketidakberdayaan, ketidakyakinan, dan isolasi ( Caroll-Johnson, Gorman, dan Bush, 2006) Klien m
engalami kesedihan yang mendalam karena tidak mengetahui atau tidak menyadari aspek dari status
kesehatan atau pengobatan mereka. Sediakan Informasi yang dapat membantu klien memahami kondi
si mereka, perjalanan penyakit mereka, keuntungan dan kerugian dari pilihan pengobatan, serta nilai-
nilai dan tujuan mereka untuk menjaga otonomi klien yang diganggu oleh ketidaktahuan akan penan
ganan masa depan atau ketidakyakinan tentang tujuan pengobatan ( Weiner dan Roth, 2006)

Meningkatkan martabat dan harga diri klien Perihal martabat melibatkan penghormatan diri positif s
eseorang, kemampuan untuk menanamkan dan mendapatkan kekuatan dari arti hidup individu itu se
ndiri, dan bagaimana individu diobati oleh pemberi layanan. Perawat meningkatkan harga diri dan m
artabat klien dengan menghormatinya sebagai individu seutuhnya dengan perasaan, prestasi, dan kein
ginan untuk bebas dari penyakit ( Chochinov, 2002). Sangat penting bagi perawat untuk memberikan
sesuatu yang klien hormati kewenangannya, pada saat yang sama memperkuat komunikasi antar-klie
n, anggota keluarga, dan perawat. Berikan keleluasan selama prosuder keperawatan, dan sensitif keti
ka klien dan keluarga membutuhkan waktu sendiri bersama

16

Menjaga lingkungan yang tenang dan nyaman Lingkungan yang nyaman, bersih, menyenangkan mem
bantu klien untuk beristirahat, mempromosikan pola tidur yang baik dan mengurangi keparahan gejal
a.

Mempromosikan kenyaman spiritual dan Harapan Bantu klien membuat hubungan dengan praktik spi
ritual atau komunikasi budaya mereka. Klien merasa nyaman ketika mereka memiliki asuransi bahwa
beberapa aspek kehidupan mereka akan melampaui kematian. Dengarkan secara teratur harapan-hara
pan klien dan temukan cara untuk membantu mereka mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Melindungi terhadap keterbelakangan dan isolasi Banyak klien dengan penyakit terminal takut untuk
mati seorang diri. Kesendirian membuat mereka jadi ketakutan dan merasa putus asa. Perawat dalam
suatu institusi harus menjawab panggilan klien dengan cepat dan memeriksa klien sesering mungkin
untuk meyakinkan mereka bahwa seseorang berada didekatnya (Stanley,2002)

Mendukung keluarga Anggota keluarga dari klien yang menerima pelayanan paliatif dipengaruhi oleh
tantangan pemberian layanan dan berduka. Kurangnya informasi merupakan masalah yang banyak di
laporkan anggota keluarga klien yang sekarat (Kristjanson dan Aoun, 2004). Mereka membutuhkan du
kungan perawat, petunjuk, dan edukasi selama mereka merawat orang yang mereka cintai.

Membantu membuat keputusan akhir kehidupan

Klien dan anggota keluarga sering menghadapi keputusan pengobatan yang kompleks dengan pengeta
huan yang terbatas, perasaan takut atau bersalah yang tidak terselesaikan. Anjurkan klien untuk men
gkomunikasikan dengan jelas keinginannya terhadap perawatan akhir kehidupan sehingga anggota kelu
arga dapat bertindak sebagai pengganti yang tepat ketika klien tidak dapat lagi berbicara untuk dirin
ya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai