Anda di halaman 1dari 2

PUISI OPINI Mencegah Punahnya Bahasa Daerah

Kiara Dewi Bharata


(Anggota Bidang PDL KOHATI ISIP UMM 2018-
2019)
Bahasa Ibu Bahasa Yang Hilang
Siti Fatimah Makatita Nuriesta Wanda Savira
(Anggota KOHATI ISIP UMM) (Anggota KOHATI ISIP UMM)

Ibu setiap aku berpijak kaulah tempat pulangku Berselimut embun pagi kala itu
Kaulah rumah nyamanku Tubuh ini telah terjamah
Kaulah tempat segala risalah hati ini Oleh diri tempat hati berlabuh Hal ini tentu menjadi penting karena keluarga adalah
Kaulah sumber dari segala bahagiaku Tempat yang dipercaya akan abadi tempat pengajaran pertama bagi setiap generasi penerus
bangsa. Maka dari itu, setiap keluarga harus
Aku menyayangimu ibu Bahasa yang terlontar menubuh kokoh adanya memperkenalkan bahasa daerah kepada anaknya guna
Segala susahku kau tanggung Namun kini mulai goyah melestarikan kebudayaan yang dimilikinya. Adanya
Segala lelahku kau tenangkan Mulai enggan untuk diucap globalisasi dan masuknya kebudayaan dari negara lain
Segala sakitku kau obati Telah diganti dengan Bahasa “Lo Gue” katanya juga dapat mempengaruhi punahnya bahasa ibu. Generasi
Dan segala bahagiamu kau berikan padaku milenial saat ini lebih senang menggunakan bahasa asing
Terhempas jatuh kedalam jurang kenestapaan agar dianggap keren. Sebagai generasi penerus bangsa
Ketika kau kehilangan dan lelah Merengkuh ingin dijamah kembali yang hidup di zaman yang sudah canggih dan maju seperti
Izinkan aku membawamu terbang dengan cintaku Using tak bermakna sekarang ini, dapat berkomunikasi dengan menggunakan
Ketika kau mulai rapuh dan menua dan izinkan aku bahasa asing bukan lagi sesuatu yang hanya dianggap
Hilang perlahan dari peradaban
menopangmu keren semata tetapi juga merupakan suatu kebutuhan dan
Karena aku akan selalu kembali padamu keharusan. Namun kita tidak boleh lupa bahwa kita juga
Bahasa yang egois
memiliki bahasa ibu yang harus kita banggakan dan kita
Atau ibu yang berkhianat
Aku tak tahu apa yang akan kulakukan lestarikan.
Seolah menua, mati dan dilupa
Jika kau meninggalkanku menikmati dunia ini Saat ini, banyak sekolah yang sudah tidak
Everything that you are is who I am menerapkan bahasa daerah sebagai mata pelajarannya
Who I am today lagi. Padahal, pengenalan bahasa daerah melalui dunia
pendidikan sangatlah penting guna melestarikan
kebudayaan dan warisan yang diturunkan oleh nenek
moyang kita.
Bahasa ibu atau yang kita kenal dengan bahasa Namun yang paling penting dalam semua upaya
daerah merupakan ciri khas setiap masyarakat atau melestarikan bahasa ibu ialah upaya yang datang dari
Bahasa Ibu yang MELEKAT golongan dalam suatu daerah. Di Indonesia, terdapat 650
Annisa Rian Permatasari dalam diri kita sendiri. Kesadaran diri masing-masing
bahasa daerah. Namun, 11 diantaranya telah punah dan menjadi aspek yang sangat penting dalam melestarikan
(Anggota KOHATI ISIP UMM) 130 bahasa daerah lainnya mulai hilang dan terancam kebudayaan kita sendiri yaitu dengan tidak malu
punah. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan berkomunikasi dengan bahasa daerah dan menggunakan
Wahai ibu kau menasehati ku tanpa henti punahnya bahasa daerah antara lain ialah bencana alam, bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.
Tapi pada akhirnya aku mengacuhkannya perang, urbanisasi dan pernikahan beda suku. Adanya Mendengarkan lagu berbahasa daerah juga merupakan
Tuturmu tak henti-hentinya menasehatiku percampuran budaya tersebut dapat menyebabkan salah satu upaya dalam melestarikan bahasa ibu yang kita
Tapi ku campakan begitu saja tanpa ada rasa bersalah hilangnya penggunaan suatu bahasa daerah dalam sebuah miliki. Maka dari itu, mulai sekarang mulailah melakukan
keluarga yang kemudian dapat terjadi secara turun hal-hal kecil sebagai upaya melestarikan warisan leluhur
Semuanya terlihat jelas di depan mataku temurun. bangsa. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang
Kau menjatuhkan air mata mu tepat di hadapanku Faktor lainnya ialah belakangan ini, banyak sekali kapan lagi?
Tapi tak sediktpun ada rasa bersalah di dalam hidupku orangtua yang jarang menggunakan bahasa daerah ketika
Entah mengapa kau masih saja cerewet agar aku bisa mendengarkan nasehat darimu berbicara dengan anak-anaknya lebih memilih
menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa nasionalnya.
Sesat setelah kejadian itu aku pun mengerti Padahal, tidak ada yang salah dengan menggunakan
Dan mengapa aku merasa di hantui, merasa sangat hancur kerena tidak mendengar kata-katamu itu bahasa daerahnya ketika berbicara dengan anak-anaknya
Sekarang aku pun tau ini demi kebaikanku dan untuk hidupku di masa depan karena dapat melestarikan bahasa ibu yang menjadi
Penyesalpun datang saat kau sudah tidak akan pernah menasehatiku lagi warisan kebudayaan bangsanya sendiri.

IQRO’ ( BACALAH )
2 4 IQRO’ ( BACALAH )
3 4
BULETIN
RESENSI
Edisi

An-Nisa’
25
Februari
2019

HMI Got Talent : Sebagai Ajang Silaturrahmi HMI ISIP


UMM

Judul : Sastra, Perempuan, Seks


Penuls : Katrin Bandel Sumber : Istimewa
Pengantar : St. Sunardi
KOHATI ISIP UMM, 24/02/19. Himpunan Mahasiswa Syarif Hidayatullah sebagai Ketua Bidang
Islam Cabang Malang Komisariat Ilmu Sosial dan Ilmu (KABID) KPP mengatakan, “Kegiatan ini merupakan
Oleh : Cindy Parastasia Politik Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk mewadahi minat dan
(Ketua Bidang HAL KOHATI ISIP UMM) HMI GOT TALENT yang dilangsungkan oleh bidang bakat kader HMI ISIP UMM, agar sehat secara jasmani
Kewirausaaan dan Pengembangan Profesi (KPP). dan rohani serta mempererat tali silaturrahmi sesama
Dalam dunia sastra Indonesia saat ini "perempuan" dan "seks" merupakan dua isu yang sangat penting Kegiatan ini diagendakan dalam bentuk olahraga futsal. kader, dan nantinya kegiatan seperti ini juga dapat men-
"perempuan" terutama dalam arti "pengarang perempuan" dan "seks" sebagai tema karya sastra yang sedang Agenda HMI GOT TALENT ini diadakan setiap satu support untuk ikut berbagai kompetisi yang ada”
ngetren. Begitu banyak pengarang perempuan baru bermunculan dalam beberapa tahun terakhir ini dan tidak bulan sekali dalam bentuk kegiatan yang berbeda. Agenda Harapannya dengan adanya kegiatan ini minat
sedikit dari mereka mendapat sambutan yang luar biasa, baik dari segi respons media, penghargaan sastra, ini dihadiri sekitar 33 orang yang terdiri dari 20 HMI- dan bakat kader HMI ISIP UMM mampu terwadahi, dan
maupun jumlah buku yang terjual. Benarkah karya mereka demikian hebat sehingga pantas dihebohkan serupa wan, 5 orang non HMI, dan 8 KOHATI bertempat di solidaritas sesama kader semakin erat. Selain itu, bidang
itu? Berbagai klaim muncul seputar para "pengarang perempuan baru" itu : tulisan mereka hebat, menciptakan Champions Tlogomas selama 2 jam. KPP ingin agar KOHATI juga ikut berpartisipasi dan
gaya penulisan baru, mereka mendobrak tabu, terutama seputar seks dan hal itu sering dipahami sebagai Sutriyadi selaku ketua umum HMI Cabang membaur dengan HMI-Wan untuk mengikuti setiap
semacam pembebasan perempuan bahkan sebagai feminisme. Malang yang menghadiri kegiatan ini menyampaikan agenda yang diadakan oleh bidang KPP.
bahwasannya kegiatan yang ada di komisariat tidak harus Pada pelaksanaan kegiatan ini para kader terlihat
Katrin Bandel dalam buku ini berusaha mempertanyakan klaim-klaim tersebut. Menurutnya kehebohan selalu berbentuk kajian formal, dapat juga mengadakan sangat antusias dan bersemangat, alasan mengapa
seputar beberapa penulis perempuan (bukan "perempuan" penulis), yang secara popular disebut sebagai kegiatan seperti yang bersifat fun dan meningkatkan kegiatan yang dipilih adalah futsal karena minat dan bakat
"sastrawangi" itu, sangat berlebihan. tingkat solidaritas seperti kegiatan ini. terbanyak dari para kader HMI ISIP UMM adalah futsal.
“Saya berharap agar kegiatan yang diadakan oleh bidang Selain mempererat tali silahturahmi, agenda ini juga
KPP dapat berbentuk kegiatan lain yang dapat mewadahi diadakan untuk meningkatkan motorik para kader HMI
minat dan bakat kader lain” ujarnya. ISIP UMM. (SM/OAH)

KOHATI ISIP UMM menerima tulisan berupa opini, puisi, berita dengan kriteria sbb :
Susunan Redaksi An-Nisa’
1. Kader HMI-Wati ISIP UMM
Penasihat : Harun Hadiatriansyah, Penanggung Jawab : Malta Ra Anisa Agustin, Pimpinan Redaksi :
2. Jenis Tulisan Murni Karya Penulis
Venna Silvia F, Editor : Oktavia Arina Haqqo, Layout : Yulianti S. Halid, Reporter : Syarifatul unawaroh
3. Tulisan membahas terkait keperempuanan
4. Panjang tulisan maximal 300 - 450 kata dan kirim ke kohatifisipumm@gmail.com

kohatifisipumm@gmail.com IQRO’ ( BACALAH )


44 HMI ISIP UMM kohatiisipumm IQRO’ ( BACALAH )
1 4

Anda mungkin juga menyukai