Kelompok 1 Uji RAL Dan Uji Lanjut PDF
Kelompok 1 Uji RAL Dan Uji Lanjut PDF
Perancangan Percobaan
“RAL dan Uji Lanjut”
Oleh
Dini Wulandari S. (17037011) Resi Yunita (17037051)
Helvi Zulasri (17037019) Wisra Winanda (17037075)
Peggy Elsyah (17037045)
Dosen Pengampu:
Fadhilah Fitri, S.Si, M.Stat
𝑑𝑏𝑔 = ∑(𝑛𝑖 − 1) = 2 + 2 + 2 = 6
𝑖=1
𝑑𝑏𝑡 = ∑ 𝑛𝑖 = 3 + 3 + 3 = 9
𝑖=1
𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ 𝑦𝑖𝑗 2
𝑖=1 𝑗=1
Sumber Keragaman (SK) Derajat Bebas (db) Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT)
𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ 𝑦𝑖𝑗 2 − 𝐹𝐾
𝑖=1 𝑗=1
Sumber Keragaman (SK) Derajat Bebas (db) Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT)
𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ 𝑦𝑖𝑗 2 − 𝐹𝐾
𝑖=1 𝑗=1
p 2 3
rentang 2,919 3,066
Dengan mengalikan masing-masing harga rentang di atas dengan 𝑠𝑥̅ 𝑗 = 15,51
maka diperoleh RST untuk tiap p sebagai berikut
P=2 RST = 2,91 × 15,51 = 45,1341 k-1
p=3 RST = 3,06 × 15,51 = 47,4606 k
Mengkonsultasikan perbedaan antara dua rerata perlakuan yang dipasangkan
dengan harga RST masing-masing :
Rerata terbesar – terkecil Ho1 : 3 = 1 = (38,5933-37,0133) =1,58 <
47,4606 Ho1 diterima
Rerata terbesar – terkecil kedua Ho2 : 3 = 2 = (38,5933– 37,54) =
1.0533 < 45,1341 Ho2 diterima
Rerata terbesar kedua – terkecil Ho4 : 4 = 1 = (37,54-37,0133) =
0,5267 >45,1341 Ho6 diterima.
Kesimpulan :
Dari sebanyak ½ k (k – 1) = ½ . 3 . (3 – 1) = 3 buah pasangan harga rata-
rata perlakuan yang dibandingkan berdasarkan uji rata- rata berpasangan maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang berarti antar kedua harga
rata-rata perlakuan (kelompok) yang dibandingkan tersebut.
BNT
Uji BNt (Beda Nyata terkecil) atau yang lebih dikenal sebagai uji LSD
(Least Significance Different) adalah metode yang diperkenalkan oleh Ronald
Fisher. Metode ini menjadikan nilai BNt atau nilai LSD sebagai acuan dalam
menentukan apakah rata-rata dua perlakuan berbeda secara statistik atau tidak.
Untuk menghitung nilai BNt atau LSD, kita membutuhkan beberapa data yang
berasal dari perhitungan sidik ragam (ANOVA) yang telah dilakukan sebelumnya.
LANGKAH-LANGKAH UJI BNT
Uji BNT ini dilakukan hanya apabila hasil analisis ragam minimal
berpengaruh nyata. Tapi bagaimana kalau hasil analisis ragam tidak berpengaruh
nyata apakah bisa dilanjutkan dengan uji BNT? Jawabnya bisa. BNT digunakan
menguji perbedaan pengaruh,pengujian rata-rata perlakuan pada perlakuan-
perlakuan yang tidak berpengaruh nyata tidak banyak memberikan manfaat apa-
apa.
Sebagai contoh ambil data berikut ini yang merupakan data hasil
pengamatan pengaruh pemupukan P terhadap bobot polong isi (gram) kedelai
varitas Slamet. Percobaan dilakukan dengan rancangan acak kelompok dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan P terhadap bobot polong isi
kedelai. Data hasil pengamatan adalah sebagai berikut :
Data pertumbuhan tinggi tanaman Jagung (cm) yang diberikan perlakuan
yang berbeda dapat dilihat sebagai berikut.
Perlakuan
Tanaman Jagung Kontrol Jumlah
1 2
A 3.44 32.67 33.45 69.56
B 2.89 38.51 38.58 79.98
C 3.15 41.44 43.75 88.34
Jumlah 9.48 112.62 115.78 237.88
Banyak Pengamatan 3 3 3 9
Rata-Rata 3.16 37.54 38.5933 26.4311
Berdasarkan data diatas ujilah apakah terdapat pengaruh pupuk terhadap
pertambahan tinggi tanaman Jagung?
Penyelesaian:
Model yang akan digunakan/ model yang berlaku untuk kasus ini adalah:
𝑌𝑖𝑗 = 𝜇 + 𝜏𝑖 + 𝜀𝑖𝑗
Dimana
𝑌𝑖𝑗 = Penambahan Tinggi Tanaman Jagung yang diberi pupuk
𝜇 = Rata-Rata
𝜏𝑖 = Perlakuan
𝜀𝑖𝑗 = Galat (Efek perlakuan)
Hipotesis:
𝐻0 : Tidak terdapat pengaruh pemberian pupuk terhadap pertubuhan tinggi
tanaman Jagung
𝐻1 : Terdapat pengaruh pemberian pupuk terhadap pertubuhan tinggi tanaman
Jagung
Berikut Tabel Anova.
Sumber Ftab
db JK KT Fhit
Variansi 0.01 0.05
Rata-rata 1 6287.4327 6287.43
Pupuk 2 2438.615 1219.31 78.6105 10.92 5.14
Galat 6 93.064467 15.5107
Total 9 8819.1122
Berikut Rumus dan Pehitungannya:
Derajat Bebas Rata-Rata (dbr)
𝑑𝑏𝑟 = 1
Derajat Bebas Perlakuan (dbp)
𝑑𝑏𝑝 = 𝑘 − 1 = 3 − 1 = 2
Derajat Bebas Galat (dbg)
𝑘
𝑑𝑏𝑔 = ∑(𝑛𝑖 − 1) = 2 + 2 + 2 = 6
𝑖=1
𝑑𝑏𝑡 = ∑ 𝑛𝑖 = 3 + 3 + 3 = 9
𝑖=1
𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ 𝑦𝑖𝑗 2
𝑖=1 𝑗=1
Selanjutnya kita akan menghitung nilai kritis atau nilai baku dari BNT
dengan rumus berikut :
√𝟐(𝑲𝑻𝑮𝒂𝒍𝒂𝒕)
BNTα = t(α,v). 𝒓
Untuk menentukan nilai t(α, v), harus berdasarkan nilai taraf nyata α yang
dipilih (misalnya anda menentukan α = 5%), dan nilai derajad bebas (db) galat
(dalam contoh ini db galat = 6, lihat angka 6 yang berwarna kuning pada tabel
analisis ragam). Setelah semua nilai sudah ditentukan, maka langkah selanjutnya
adalah menuju tabel Sebaran t-student. Nilai t (0,05; 12) = 2,447
Langkah selanjutnya yaitu menghitung nilai kritis BNT dengan menggunakan
rumus di atas berikut ini :
Perhatikan KT galat = 15.5107 dan r (kelompok) = 3 (lihat pada tabel
analisis ragam)
2(𝐾𝑇𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡)
𝐵𝑁𝑇𝛼 = 𝑡(0,05,12) . √ 𝑟
2 X 15.5107
BNT 2,447
3 BNTα= 7,8686936771
Perlakuan Rata-Rata Notasi
1 3.16 a
2 37.54 b
3 38.5933 b
15,51
=√ 3
= 2,273
Perlakuan
2 3 4
Nilai Jarak 3,460 3,586 3,649
KTG 2,273 2,273 2,273
R 3 3 3
3,460 X 2,273 = 3,586 X 2,273 = 3,649 X 2,273 =
DMRT 5%
7,86 8,15 8,29
2. Urutkan rata-rata dari yang terbesar ke yang terkecil
A B C
Rata-rata 38,60 37,54 3,16
3. Bandingkan nilai rata – rata yang satu terhadap yang lainnya, Setelah
diperoleh selisihnya maka bandingkan dengan nilai Rp pada saat sesuai
dengan p nya. Hasil yang diperoleh adalah :
A – B = 38,60 - 37,54 = 1.06
Pada saat , Rp=7,86, berarti1, 06<7,86. Hal ini menunjukan
bahwa jenis jagung B dan A tidak memiliki perbedaan yang cukup
berarti dalam rata–rata produksinya.
A – C = 38,60 - 3,16 = 35,44
Pada saat , Rp=8,16, berarti 35,44> 8,16. Hal ini menunjukan
bahwa jenis jagung A dan C memiliki perbedaan yang cukup
berarti dalam rata–rata produksinya.
Interpretasi
Hipotesis:
𝐻0 ∶ |𝜇̅𝑖 − 𝜇̅𝑗 | < 𝑤 (Tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara masing-
masing rata-rata)
Statistik Uji
𝑤 = 𝑞𝛼,𝑝,𝑑𝑏𝑔 × 𝑆𝑒
𝑠2
𝑆𝑒 = √
𝑛
∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑋̅)2
𝑠 =√
2
𝑛−1
Keterangan
𝑆𝑒 : Standar Error
𝑠2 : Standar Deviasi
Penyelesaian:
Diketahuai: 1. r = 3
2. t = 3
Langkah Pertama
Langkah Kedua
𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ 𝑦𝑖𝑗 2 − 𝐹𝐾
𝑖=1 𝑗=1
∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑋̅)2
𝑠 =√
2
= 17.78932084
𝑛−1
𝑠2
𝑆𝑒 = √ = 1.405912944
𝑛
Langkah Keempat
Cari nilai 𝑞𝛼,𝑝,𝑑𝑏𝑔 = 𝑞0.05,2,6 = 3.46
Langkah Kelima
Statistik Uji Tukey
𝑤 = 𝑞𝛼,𝑝,𝑑𝑏𝑔 × 𝑆𝑒 = 3.46 × 1.405912944 = 4.864458785
Langkah Keenam
Urutkan rata-rata terkecil ke terbesar. Hitung nilai mutlak selisih antar
rata-rata perlakuan.
Perlakuan Kontrol 1 2
Rata-Rata 3.16 37.54 38.59333333
̅̅̅2 − ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
|𝑋 𝑋𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 | = |38.5933 − 3.16| = 35.4333
̅̅̅2 − 𝑋
|𝑋 ̅̅̅1 | = |38.5933 − 37.54| = 1.05333
̅̅̅1 − ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
|𝑋 𝑋𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 | = |37.54 − 3.16| = 34.38
Berikut ini adalah table selisih rata-rata Tukey.
Rata-Rata 2 1 Kontrol
2 0 1.05333 35.4333
1 0 34.38
Kontrol 0
Langkah Ketujuh
Bandingkan nilai selisih rata-rata tersebut dengan nilai kritis (w).
(|𝜇
̅̅̅2 − 𝜇
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅|
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 = 35.4333) > 𝑤 = 4.864458785
(|𝜇
̅̅̅2 − ̅̅̅|
𝜇1 = 1.05333&) < 𝑤 = 4.864458785
(|𝜇
̅̅̅1 − 𝜇
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅|
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 = 34.38) > 𝑤 = 4.864458785
Langkah Kedelapan
Berdasarkan hasil pembandingan diatas dapat dilihat bahwa selisih rata-
rata 2 dengan control dan selisih rata-rata 1 dengan control lebih besar dari nilai
kritis (w). sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
(|𝜇
̅̅̅2 − 𝜇
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅|
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 = 35.4333) > 𝑤 = 4.864458785 , Tolak H0