Anda di halaman 1dari 21

Tugas 3

Perancangan Percobaan
“RAL dan Uji Lanjut”

Oleh
Dini Wulandari S. (17037011) Resi Yunita (17037051)
Helvi Zulasri (17037019) Wisra Winanda (17037075)
Peggy Elsyah (17037045)

Dosen Pengampu:
Fadhilah Fitri, S.Si, M.Stat

PRODI STATISTIKA (D III)


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Rancangan Acak Lengkap
Data pertumbuhan tinggi tanaman Jagung (cm) yang diberikan perlakuan
yang berbeda dapat dilihat sebagai berikut.
Perlakuan
Tanaman Jagung Kontrol Jumlah
1 2
A 3.44 32.67 33.45 69.56
B 2.89 38.51 38.58 79.98
C 3.15 41.44 43.75 88.34
Jumlah 9.48 112.62 115.78 237.88
Banyak Pengamatan 3 3 3 9
Rata-Rata 3.16 37.54 38.5933 26.4311
Berdasarkan data diatas ujilah apakah terdapat pengaruh pupuk terhadap
pertambahan tinggi tanaman Jagung?
Penyelesaian:
Model yang akan digunakan/ model yang berlaku untuk kasus ini adalah:
𝑌𝑖𝑗 = 𝜇 + 𝜏𝑖 + 𝜀𝑖𝑗
Dimana
𝑌𝑖𝑗 = Penambahan Tinggi Tanaman Jagung yang diberi pupuk
𝜇 = Rata-Rata
𝜏𝑖 = Perlakuan
𝜀𝑖𝑗 = Galat (Efek perlakuan)
Hipotesis:
𝐻0 : Tidak terdapat pengaruh pemberian pupuk terhadap pertubuhan tinggi
tanaman Jagung
𝐻1 : Terdapat pengaruh pemberian pupuk terhadap pertubuhan tinggi tanaman
Jagung
Berikut Tabel Anova.
Sumber Ftab
db JK KT Fhit
Variansi 0.01 0.05
Rata-rata 1 6287.4327 6287.43
Pupuk 2 2438.615 1219.31 78.6105 10.92 5.14
Galat 6 93.064467 15.5107
Total 9 8819.1122
Berikut Rumus dan Pehitungannya:
 Derajat Bebas Rata-Rata (dbr)
𝑑𝑏𝑟 = 1
 Derajat Bebas Perlakuan (dbp)
𝑑𝑏𝑝 = 𝑘 − 1 = 3 − 1 = 2
 Derajat Bebas Galat (dbg)
𝑘

𝑑𝑏𝑔 = ∑(𝑛𝑖 − 1) = 2 + 2 + 2 = 6
𝑖=1

 Derajat Bebas Total (dbt)


𝑘

𝑑𝑏𝑡 = ∑ 𝑛𝑖 = 3 + 3 + 3 = 9
𝑖=1

 Jumlah Kuadrat Rata-Rata (JKR)


𝐽2 237.882
𝐽𝐾𝑅 = = = 6287.4327
𝑑𝑏𝑡 9
 Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
𝑘 𝑘
𝐽𝑖 2
̅ ̅ 2
𝐽𝐾𝑃 = ∑ 𝑛𝑖 (𝑌𝑖 − 𝑌) = ∑ ( ) − 𝐽𝐾𝑅
𝑛𝑖
𝑖=1 𝑖=1
2 2 2
9.48 112.62 115.78
=( + + ) − 6287.4327 = 2438.615
3 3 3
 Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
𝑘 𝑛𝑖
2
̅𝑖 ) = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝑅 − 𝐽𝐾𝑃
𝐽𝐾𝐺 = ∑ ∑(𝑦𝑖𝑗 − 𝑌
𝑖=1 𝑗=1

= 8819.1122 − 6287.4327 − 2438.615 = 93.064467


 Jumlah Kuadrat Total (JKT)
𝑘 𝑛𝑖

𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ 𝑦𝑖𝑗 2
𝑖=1 𝑗=1

= 3.442 + 2.892 + 3.152 + 32.672 + 38.512 + 41.442 + 33.452 + 38.582


+ 43.752 = 8819.1122
 Kuadrat Tengah Rata-Rata (KTR)
𝐽𝐾𝑅 6287.4327
𝐾𝑇𝑅 = = = 6287.4327
𝑑𝑏𝑟 1
 Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)
𝐽𝐾𝑃 2438.615
𝐾𝑇𝑃 = = = 1219.31
𝑑𝑏𝑝 2
 Kuadrat Tengah Galat (KTG)
𝐽𝐾𝐺 93.064467
𝐾𝑇𝐺 = = = 15.5107
𝑑𝑏𝑔 6
 F hitung
𝐾𝑇𝑃 1219.31
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = = 78.6105
𝐾𝑇𝐺 15.5107
Keputusan:
F hitung > F table , artinya Tolak H0
F table (0.01; 2, 6) = 10.92
F table (0.05; 2, 6) = 5.14
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh pemberian pupuk terhadap pertubuhan tinggi tanaman Jagung.
Uji Dunnet
Ujilah apakah terdapat perbedaan yang berarti antara rataan tiap erlakuan
dengan kontol?
Penyelesian:
Hipotesis:
𝐻0 : Tidak terdapat perbedaan yang berarti antara rataan tiap perlakuan dengan
kontrol
𝐻1 : Terdapat perbedaan yang berarti antara rataan tiap perlakuan dengan kontrol
Diketahui:
r=3
t=3
Jawab:
Berikut Tabel Pengamatan
Jenis Pupuk Jumlah
Tanaman Jagung Kontrol
1 2
1 3.44 32.67 33.45
2 2.89 38.51 38.58
3 3.15 41.44 43.75
Jumlah 9.48 112.62 115.78 237.88
Rata-Rata 3.16 37.54 38.5933
Berikut Tabel Anova

Sumber Keragaman (SK) Derajat Bebas (db) Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT)

Perlakuan 2 2438.615022 1219.307511


Galat 6 93.06446667 15.51074444
Total 8 2531.679489 1234.818256
Berikut Rumus dan Perhitungannya.
 Derajat Bebas Perlakuan (dbp)
𝑑𝑏𝑝 = 𝑡 − 1 = 3 − 1 = 2
 Derajat Bebas Galat (dbg)
𝑑𝑏𝑔 = (𝑟 × 𝑡) − 𝑑𝑏𝑝 − 1 = (3 × 3) − 2 − 1 = 6
 Derajat Bebas Total (dbt)
𝑑𝑏𝑡 = 𝑑𝑏𝑝 + 𝑑𝑏𝑔 = 2 + 6 = 8
 Faktor Koreksi (FK)
𝐽2 237.882
𝐹𝐾 = = = 6287.43
𝑟×𝑡 3×3
 Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
𝑡
𝐽2 9.482 + 112.622 + 115.782
𝐽𝐾𝑃 = ∑ − 𝐹𝐾 = − 6287.43 = 2438.615022
𝑟 3
𝑖=1
 Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
𝐽𝐾𝐺 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝑃 = 2531.679489 − 2438.615022 = 93.06446667
 Jumlah Kuadrat Total (JKT)
𝑡 𝑟

𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ 𝑦𝑖𝑗 2 − 𝐹𝐾
𝑖=1 𝑗=1

= (3.442 + 2.892 + 3.152 + 32.672 + 38.512 + 41.442 + 33.452 + 38.582


+ 43.752 ) − 6287.43 = 8819.1122 − 6287.43 = 2531.679489
 Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)
𝐽𝐾𝑃 2438.615022
𝐾𝑇𝑃 = = = 1219.307511
𝑑𝑏𝑝 2
 Kuadrat Tengah Galat (KTG)
𝐽𝐾𝐺 93.06446667
𝐾𝑇𝐺 = = = 15.51074444
𝑑𝑏𝑔 6
 Kuadrat Tengah Total (KTT)
𝐾𝑇𝑇 = 𝐾𝑇𝑃 + 𝐾𝑇𝐺 = 1219.307511 + 15.51074444 = 1234.818256
 Statistik Uji Dunnet
̅𝑖 − 𝑌̅0
𝑌
|𝑑𝑖 | =
√2 × 𝐾𝑇𝐺
𝑛
o Perlakuan 1 dengan control
𝑌̅1 − 𝑌̅0 37.54 − 3.16
|𝑑1 | = = = 18.5181
√2 × 𝐾𝑇𝐺 √2 × 15.51074444
𝑛 9
o Perlakuan 2 dengan control
𝑌̅2 − 𝑌̅0 38.5933 − 3.16
|𝑑2 | = = = 19.0854
√2 × 𝐾𝑇𝐺 √2 × 15.51074444
𝑛 9
 Untuk d table 𝑑𝛼,𝑘,𝑣 = 𝑑0.05,2,6 = 2.34
Keputusan:
o |𝑑1 | > 𝑑𝛼,𝑘,𝑣 , artinya tolak H0
o |𝑑2 | > 𝑑𝛼,𝑘,𝑣 , artinya tolak H0
Kesimpulan:
o Berdasarkan hasil pengujian antara perlakuan 1 dengan control diperoleh
kesimpulanan bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara rataan
perlakuan 1 dengan control.
o Berdasarkan hasil pengujian antara perlakuan 1 dengan control diperoleh
kesimpulanan bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara rataan
perlakuan 2 dengan control.
UJI STUDENT NEWMAN KEULS
Uji Student Newman Keuls merupakan uji yang digunakan untuk menguji
perbedaan rata-rata antara dua perlakuan ( kelompok) yang saling dipasang
pasangkan.

Berikut Tabel Pengamatan


Jenis Pupuk Jumlah
Tanaman Jagung Kontrol
1 2
1 3.44 32.67 33.45
2 2.89 38.51 38.58
3 3.15 41.44 43.75
Jumlah 9.48 112.62 115.78 237.88
Rata-Rata 3.16 37.54 38.5933
Berikut Tabel Anova

Sumber Keragaman (SK) Derajat Bebas (db) Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT)

Perlakuan 2 2438.615022 1219.307511


Galat 6 93.06446667 15.51074444
Total 8 2531.679489 1234.818256
Berikut Rumus dan Perhitungannya.
 Derajat Bebas Perlakuan (dbp)
𝑑𝑏𝑝 = 𝑡 − 1 = 3 − 1 = 2
 Derajat Bebas Galat (dbg)
𝑑𝑏𝑔 = (𝑟 × 𝑡) − 𝑑𝑏𝑝 − 1 = (3 × 3) − 2 − 1 = 6
 Derajat Bebas Total (dbt)
𝑑𝑏𝑡 = 𝑑𝑏𝑝 + 𝑑𝑏𝑔 = 2 + 6 = 8
 Faktor Koreksi (FK)
𝐽2 237.882
𝐹𝐾 = = = 6287.43
𝑟×𝑡 3×3
 Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
𝑡
𝐽2 9.482 + 112.622 + 115.782
𝐽𝐾𝑃 = ∑ − 𝐹𝐾 = − 6287.43 = 2438.615022
𝑟 3
𝑖=1
 Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
𝐽𝐾𝐺 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝑃 = 2531.679489 − 2438.615022 = 93.06446667
 Jumlah Kuadrat Total (JKT)
𝑡 𝑟

𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ 𝑦𝑖𝑗 2 − 𝐹𝐾
𝑖=1 𝑗=1

= (3.442 + 2.892 + 3.152 + 32.672 + 38.512 + 41.442 + 33.452 + 38.582


+ 43.752 ) − 6287.43 = 8819.1122 − 6287.43 = 2531.679489
 Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)
𝐽𝐾𝑃 2438.615022
𝐾𝑇𝑃 = = = 1219.307511
𝑑𝑏𝑝 2
 Kuadrat Tengah Galat (KTG)
𝐽𝐾𝐺 93.06446667
𝐾𝑇𝐺 = = = 15.51074444
𝑑𝑏𝑔 6
 Kuadrat Tengah Total (KTT)
𝐾𝑇𝑇 = 𝐾𝑇𝑃 + 𝐾𝑇𝐺 = 1219.307511 + 15.51074444 = 1234.818256
Penyelesaian :

 Susunlah 𝑘𝑖 rata-rata kelompok (perlakuan) menurut urutan nilainya dari rata-


rata yang paling kecil sampai terbesar.
37,0133 37,54 38,5933
1 2 3
 Berdasarkan perhitungan Anava ambil harga RJK error beserta dk-nya.
KTG = 93,06446667
Dk = 6
93,06446667
 𝑆𝑥̅𝑗 = √ = 15,51
6

p 2 3
rentang 2,919 3,066
 Dengan mengalikan masing-masing harga rentang di atas dengan 𝑠𝑥̅ 𝑗 = 15,51
maka diperoleh RST untuk tiap p sebagai berikut
 P=2  RST = 2,91 × 15,51 = 45,1341 k-1
 p=3  RST = 3,06 × 15,51 = 47,4606 k
 Mengkonsultasikan perbedaan antara dua rerata perlakuan yang dipasangkan
dengan harga RST masing-masing :
 Rerata terbesar – terkecil  Ho1 : 3 = 1 = (38,5933-37,0133) =1,58 <
47,4606  Ho1 diterima
 Rerata terbesar – terkecil kedua  Ho2 : 3 = 2 = (38,5933– 37,54) =
1.0533 < 45,1341  Ho2 diterima
 Rerata terbesar kedua – terkecil  Ho4 : 4 = 1 = (37,54-37,0133) =
0,5267 >45,1341  Ho6 diterima.
 Kesimpulan :
Dari sebanyak ½ k (k – 1) = ½ . 3 . (3 – 1) = 3 buah pasangan harga rata-
rata perlakuan yang dibandingkan berdasarkan uji rata- rata berpasangan maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang berarti antar kedua harga
rata-rata perlakuan (kelompok) yang dibandingkan tersebut.
BNT
Uji BNt (Beda Nyata terkecil) atau yang lebih dikenal sebagai uji LSD
(Least Significance Different) adalah metode yang diperkenalkan oleh Ronald
Fisher. Metode ini menjadikan nilai BNt atau nilai LSD sebagai acuan dalam
menentukan apakah rata-rata dua perlakuan berbeda secara statistik atau tidak.
Untuk menghitung nilai BNt atau LSD, kita membutuhkan beberapa data yang
berasal dari perhitungan sidik ragam (ANOVA) yang telah dilakukan sebelumnya.
LANGKAH-LANGKAH UJI BNT
Uji BNT ini dilakukan hanya apabila hasil analisis ragam minimal
berpengaruh nyata. Tapi bagaimana kalau hasil analisis ragam tidak berpengaruh
nyata apakah bisa dilanjutkan dengan uji BNT? Jawabnya bisa. BNT digunakan
menguji perbedaan pengaruh,pengujian rata-rata perlakuan pada perlakuan-
perlakuan yang tidak berpengaruh nyata tidak banyak memberikan manfaat apa-
apa.
Sebagai contoh ambil data berikut ini yang merupakan data hasil
pengamatan pengaruh pemupukan P terhadap bobot polong isi (gram) kedelai
varitas Slamet. Percobaan dilakukan dengan rancangan acak kelompok dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan P terhadap bobot polong isi
kedelai. Data hasil pengamatan adalah sebagai berikut :
Data pertumbuhan tinggi tanaman Jagung (cm) yang diberikan perlakuan
yang berbeda dapat dilihat sebagai berikut.
Perlakuan
Tanaman Jagung Kontrol Jumlah
1 2
A 3.44 32.67 33.45 69.56
B 2.89 38.51 38.58 79.98
C 3.15 41.44 43.75 88.34
Jumlah 9.48 112.62 115.78 237.88
Banyak Pengamatan 3 3 3 9
Rata-Rata 3.16 37.54 38.5933 26.4311
Berdasarkan data diatas ujilah apakah terdapat pengaruh pupuk terhadap
pertambahan tinggi tanaman Jagung?
Penyelesaian:
Model yang akan digunakan/ model yang berlaku untuk kasus ini adalah:
𝑌𝑖𝑗 = 𝜇 + 𝜏𝑖 + 𝜀𝑖𝑗
Dimana
𝑌𝑖𝑗 = Penambahan Tinggi Tanaman Jagung yang diberi pupuk
𝜇 = Rata-Rata
𝜏𝑖 = Perlakuan
𝜀𝑖𝑗 = Galat (Efek perlakuan)
Hipotesis:
𝐻0 : Tidak terdapat pengaruh pemberian pupuk terhadap pertubuhan tinggi
tanaman Jagung
𝐻1 : Terdapat pengaruh pemberian pupuk terhadap pertubuhan tinggi tanaman
Jagung
Berikut Tabel Anova.
Sumber Ftab
db JK KT Fhit
Variansi 0.01 0.05
Rata-rata 1 6287.4327 6287.43
Pupuk 2 2438.615 1219.31 78.6105 10.92 5.14
Galat 6 93.064467 15.5107
Total 9 8819.1122
Berikut Rumus dan Pehitungannya:
 Derajat Bebas Rata-Rata (dbr)
𝑑𝑏𝑟 = 1
 Derajat Bebas Perlakuan (dbp)
𝑑𝑏𝑝 = 𝑘 − 1 = 3 − 1 = 2
 Derajat Bebas Galat (dbg)
𝑘

𝑑𝑏𝑔 = ∑(𝑛𝑖 − 1) = 2 + 2 + 2 = 6
𝑖=1

 Derajat Bebas Total (dbt)


𝑘

𝑑𝑏𝑡 = ∑ 𝑛𝑖 = 3 + 3 + 3 = 9
𝑖=1

 Jumlah Kuadrat Rata-Rata (JKR)


𝐽2 237.882
𝐽𝐾𝑅 = = = 6287.4327
𝑑𝑏𝑡 9
 Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
𝑘 𝑘
𝐽𝑖 2
̅𝑖 − 𝑌
𝐽𝐾𝑃 = ∑ 𝑛𝑖 (𝑌 ̅ )2 = ∑ ( ) − 𝐽𝐾𝑅
𝑛𝑖
𝑖=1 𝑖=1

9.482 112.622 115.782


=( + + ) − 6287.4327 = 2438.615
3 3 3
 Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
𝑘 𝑛𝑖

̅𝑖 )2 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝑅 − 𝐽𝐾𝑃


𝐽𝐾𝐺 = ∑ ∑(𝑦𝑖𝑗 − 𝑌
𝑖=1 𝑗=1

= 8819.1122 − 6287.4327 − 2438.615 = 93.064467


 Jumlah Kuadrat Total (JKT)
𝑘 𝑛𝑖

𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ 𝑦𝑖𝑗 2
𝑖=1 𝑗=1

= 3.442 + 2.892 + 3.152 + 32.672 + 38.512 + 41.442 + 33.452 + 38.582


+ 43.752 = 8819.1122
 Kuadrat Tengah Rata-Rata (KTR)
𝐽𝐾𝑅 6287.4327
𝐾𝑇𝑅 = = = 6287.4327
𝑑𝑏𝑟 1
 Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)
𝐽𝐾𝑃 2438.615
𝐾𝑇𝑃 = = = 1219.31
𝑑𝑏𝑝 2
 Kuadrat Tengah Galat (KTG)
𝐽𝐾𝐺 93.064467
𝐾𝑇𝐺 = = = 15.5107
𝑑𝑏𝑔 6
 F hitung
𝐾𝑇𝑃 1219.31
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = = 78.6105
𝐾𝑇𝐺 15.5107

Selanjutnya kita akan menghitung nilai kritis atau nilai baku dari BNT
dengan rumus berikut :
√𝟐(𝑲𝑻𝑮𝒂𝒍𝒂𝒕)
BNTα = t(α,v). 𝒓

Untuk menentukan nilai t(α, v), harus berdasarkan nilai taraf nyata α yang
dipilih (misalnya anda menentukan α = 5%), dan nilai derajad bebas (db) galat
(dalam contoh ini db galat = 6, lihat angka 6 yang berwarna kuning pada tabel
analisis ragam). Setelah semua nilai sudah ditentukan, maka langkah selanjutnya
adalah menuju tabel Sebaran t-student. Nilai t (0,05; 12) = 2,447
Langkah selanjutnya yaitu menghitung nilai kritis BNT dengan menggunakan
rumus di atas berikut ini :
Perhatikan KT galat = 15.5107 dan r (kelompok) = 3 (lihat pada tabel
analisis ragam)
2(𝐾𝑇𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡)
𝐵𝑁𝑇𝛼 = 𝑡(0,05,12) . √ 𝑟

2 X 15.5107
BNT   2,447
3 BNTα= 7,8686936771
Perlakuan Rata-Rata Notasi

1 3.16 a

2 37.54 b

3 38.5933 b

Cara interpretasinya adalah dengan metihat notasi huruf yang berada


didepan nilai rata-rata tiap perlakuan. Nilai rata-rata perlakuan yang diikuti oleh
huruf yang sama dinyatakan tidak berbeda signifikan, misalnya:
(a) Nilai rata-rata perlakuan 2 tidak berbeda signifikan dengan perlakuan 3, karena
sama-sama diberi simbol notasi “b”,
(b) Nilai rata-rata perlakuan1 berbeda signifikan dengan Perlakuan 2, karena
notasinya berbeda. perlakuan1 notasinya “a”, sedangkan perlakuan2 notasinya
“b”,
Penarikan kesimpulan uji BNT adalah dengan membandingkan nilai BNT
dengan beda rata-rata antara dua perlakuan. Jika selisih rata-rata perlakuan lebih
besar dari BNT itu artinya perlakuan tersebut berbeda nyata,
Untuk perlakuan 1 dapat disimpulkan tidak berbeda nyata,
Untuk perlakuan 2 dan 3 dapat disimpulkan berbeda nyata.
Uji Duncan
Berikut data yang diketahui.
Perlakuan
Tanaman Jumlah
Jenis Pupuk
Jagung Kontrol
1 2
1 3.44 32.67 33.45
2 2.89 38.51 38.58
3 3.15 41.44 43.75
Jumlah 9.48 112.62 115.78 237.88
Rata-Rata 3.16 37.54 38.5933
Berikut hasil perhitungan Anova.
Tabel Analisis Ragam Tinggi Tanaman Jagung
Sumber Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F
Keragaman (SK) (db) (JK) (KT) hitung
Perlakuan 2 2438.615022 1219.307511
78.61
Galat 6 93.06446667 15.51074444
05
Total 8 2531.679489 1234.818256
1. Menghitung nilai DMRT
𝐾𝑇𝐺
𝑆𝑦̅ = √ 𝑅

15,51
=√ 3

= 2,273
Perlakuan
2 3 4
Nilai Jarak 3,460 3,586 3,649
KTG 2,273 2,273 2,273
R 3 3 3
3,460 X 2,273 = 3,586 X 2,273 = 3,649 X 2,273 =
DMRT 5%
7,86 8,15 8,29
2. Urutkan rata-rata dari yang terbesar ke yang terkecil
A B C
Rata-rata 38,60 37,54 3,16
3. Bandingkan nilai rata – rata yang satu terhadap yang lainnya, Setelah
diperoleh selisihnya maka bandingkan dengan nilai Rp pada saat sesuai
dengan p nya. Hasil yang diperoleh adalah :
 A – B = 38,60 - 37,54 = 1.06
Pada saat , Rp=7,86, berarti1, 06<7,86. Hal ini menunjukan
bahwa jenis jagung B dan A tidak memiliki perbedaan yang cukup
berarti dalam rata–rata produksinya.
 A – C = 38,60 - 3,16 = 35,44
Pada saat , Rp=8,16, berarti 35,44> 8,16. Hal ini menunjukan
bahwa jenis jagung A dan C memiliki perbedaan yang cukup
berarti dalam rata–rata produksinya.

 B – C = 37,54 - 3,16 = 34,38

Pada saat , Rp=8,29 berarti 3 4 , 3 8 > 8,29. Hal ini


menunjukan bahwa jenis jagung B dan C memiliki perbedaan yang
cukup berarti dalam rata–rata produksinya

Interpretasi

p=2 merupakan angka perbandingan paling rendah yang mungkin dapat


terjadi dalam membedakan ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara
variabel-variabel tersebut.
Uji Tukey

Uji Tukey merupakan uji yang membandingkan selisih masing-masing


rata-rata dengan nilai kritis (w).

Hipotesis:

𝐻0 ∶ |𝜇̅𝑖 − 𝜇̅𝑗 | < 𝑤 (Tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara masing-
masing rata-rata)

𝐻1 ∶ |𝜇̅𝑖 − 𝜇̅𝑗 | ≥ 𝑤 (Terdapat perbedaan secara signifikan antara masing-masing


rata-rata)

Statistik Uji

𝑤 = 𝑞𝛼,𝑝,𝑑𝑏𝑔 × 𝑆𝑒

𝑠2
𝑆𝑒 = √
𝑛

∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑋̅)2
𝑠 =√
2
𝑛−1

Keterangan

𝑞𝛼,𝑝,𝑑𝑏𝑔 : Nilai pada table Tukey

𝑆𝑒 : Standar Error

𝑠2 : Standar Deviasi

Contoh Soal dan Pembahasan

Diketahui data sebagai berikut.


Perlakuan
Tanaman Jagung Kontrol Jumlah
1 2
A 3.44 32.67 33.45 69.56
B 2.89 38.51 38.58 79.98
C 3.15 41.44 43.75 88.34
Jumlah 9.48 112.62 115.78 237.88
Banyak Pengamatan 3 3 3 9
Rata-Rata 3.16 37.54 38.5933 26.4311
Ujilah apakah terdapat perbedaan selisish antar rata-rata perlakuan?

Penyelesaian:

Diketahuai: 1. r = 3

2. t = 3

Langkah Pertama

Hitung nilai Faktor Koreksi (FK)


𝐽2 237.882
𝐹𝐾 = = = 6287.43
𝑟×𝑡 3×3

Langkah Kedua

Buat table Anova sebagai berikut.


Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah (KT) Fhitung
(SK) (db) (JK)
Perlakuan 2 2438.615022 1219.307511
Galat 6 93.06446667 15.51074444 78.6105087
Total 8 2531.679489 1234.818256
Berikut Rumus dan Perhitungannya:
 Derajat Bebas Perlakuan (dbp)
𝑑𝑏𝑝 = 𝑡 − 1 = 3 − 1 = 2
 Derajat Bebas Galat (dbg)
𝑑𝑏𝑔 = (𝑟 × 𝑡) − 𝑑𝑏𝑝 − 1 = (3 × 3) − 2 − 1 = 6
 Derajat Bebas Total (dbt)
𝑑𝑏𝑡 = 𝑑𝑏𝑝 + 𝑑𝑏𝑔 = 2 + 6 = 8
 Faktor Koreksi (FK)
𝐽2 237.882
𝐹𝐾 = = = 6287.43
𝑟×𝑡 3×3
 Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
𝑡
𝐽2 9.482 + 112.622 + 115.782
𝐽𝐾𝑃 = ∑ − 𝐹𝐾 = − 6287.43 = 2438.615022
𝑟 3
𝑖=1
 Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
𝐽𝐾𝐺 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝑃 = 2531.679489 − 2438.615022 = 93.06446667
 Jumlah Kuadrat Total (JKT)
𝑡 𝑟

𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ 𝑦𝑖𝑗 2 − 𝐹𝐾
𝑖=1 𝑗=1

= (3.442 + 2.892 + 3.152 + 32.672 + 38.512 + 41.442 + 33.452 + 38.582


+ 43.752 ) − 6287.43 = 8819.1122 − 6287.43 = 2531.679489
 Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)
𝐽𝐾𝑃 2438.615022
𝐾𝑇𝑃 = = = 1219.307511
𝑑𝑏𝑝 2
 Kuadrat Tengah Galat (KTG)
𝐽𝐾𝐺 93.06446667
𝐾𝑇𝐺 = = = 15.51074444
𝑑𝑏𝑔 6
 Kuadrat Tengah Total (KTT)
𝐾𝑇𝑇 = 𝐾𝑇𝑃 + 𝐾𝑇𝐺 = 1219.307511 + 15.51074444 = 1234.818256
Langkah Ketiga
Hitung Standar Error (𝑆𝑒 )
 Standar Deviasi (𝑠 2 )

∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑋̅)2
𝑠 =√
2
= 17.78932084
𝑛−1

 Standar Error (𝑆𝑒 )

𝑠2
𝑆𝑒 = √ = 1.405912944
𝑛

Langkah Keempat
Cari nilai 𝑞𝛼,𝑝,𝑑𝑏𝑔 = 𝑞0.05,2,6 = 3.46

Langkah Kelima
Statistik Uji Tukey
𝑤 = 𝑞𝛼,𝑝,𝑑𝑏𝑔 × 𝑆𝑒 = 3.46 × 1.405912944 = 4.864458785
Langkah Keenam
Urutkan rata-rata terkecil ke terbesar. Hitung nilai mutlak selisih antar
rata-rata perlakuan.
Perlakuan Kontrol 1 2
Rata-Rata 3.16 37.54 38.59333333

̅̅̅2 − ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
|𝑋 𝑋𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 | = |38.5933 − 3.16| = 35.4333
̅̅̅2 − 𝑋
|𝑋 ̅̅̅1 | = |38.5933 − 37.54| = 1.05333
̅̅̅1 − ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
|𝑋 𝑋𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 | = |37.54 − 3.16| = 34.38
Berikut ini adalah table selisih rata-rata Tukey.
Rata-Rata 2 1 Kontrol
2 0 1.05333 35.4333
1 0 34.38
Kontrol 0

Langkah Ketujuh
Bandingkan nilai selisih rata-rata tersebut dengan nilai kritis (w).
(|𝜇
̅̅̅2 − 𝜇
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅|
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 = 35.4333) > 𝑤 = 4.864458785

(|𝜇
̅̅̅2 − ̅̅̅|
𝜇1 = 1.05333&) < 𝑤 = 4.864458785
(|𝜇
̅̅̅1 − 𝜇
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅|
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 = 34.38) > 𝑤 = 4.864458785

Langkah Kedelapan
Berdasarkan hasil pembandingan diatas dapat dilihat bahwa selisih rata-
rata 2 dengan control dan selisih rata-rata 1 dengan control lebih besar dari nilai
kritis (w). sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
 (|𝜇
̅̅̅2 − 𝜇
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅|
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 = 35.4333) > 𝑤 = 4.864458785 , Tolak H0

Artinya, terdapat perbedaan secara signifikan antara masing-masing rata-rata.


 (|𝜇
̅̅̅2 − ̅̅̅|
𝜇1 = 1.05333&) < 𝑤 = 4.864458785 , Terima H0
Artinya, tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara masing-masing rata-
rata.
 (|𝜇
̅̅̅1 − 𝜇
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅|
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 = 34.38) > 𝑤 = 4.864458785 , Tolak H0

Artinya, terdapat perbedaan secara signifikan antara masing-masing rata-rata.

Anda mungkin juga menyukai