2017
Manalu, Desvan H A
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2893
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan Prioritas Masalah
Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri
di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara
Oleh
DESVAN H. A. MANALU
142500104
Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat,
tutur bahasa dan cara penulisan di dalam Karya Tulis Ilmiah ini. Maka dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan dari semua
pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca pada umumnya dan kiranya Tuhan selalu melimpahkan berkatnya bagi
kita semua.
Desvan H A Manalu
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................ 2
C. Manfaat .............................................................................................. 3
A. Kesimpulan ........................................................................................ 31
B. Saran ................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasien gastritis sering mengeluhkan rasa sakit ulu hati, rasaterbakar, mual,
dan muntah.Hal ini sering mengganggu aktivitas pasien sehari-hari yang pada
akhirnya menyebabkan produktivitas dan kualitas hidup pasien menurun.Komplikasi
gastritis sering terjadi bila penyakit tidak ditangani secara optimal.Terapi yang tidak
optimal menyebabkan gastritis berkembang menjadi ulkus peptikum yang pada
akhirnya megalamikomplikasi perdarahan, pertonitis, bahkan kematian (Valle,
2008).Pengobatan gastritis meliputi terapi konservatif dan medika mentosa.Terapi
konservatif meliputi perubahan pola hidup, mengatasi stres, tidak merokok, berhenti
minum alkohol, atau kopi.Terapi medika mentosa atau terapi farmakologis adalah
terapi yang menggunakan obat–obatan. Terapi farmakologis meliputi obat – obatan
yang menetralisir keasaman lambung seperti antasida, obat yang dapat mengurangi
produksi asam lambung yaitu Antagonis Histamin-2 (AH2), Proton Pump
Inhibitor(PPI), obat yang meningkatkan faktor defensif lambung yaitu Agonis
Prostaglandin atau Sukralfat dan Antibiotik untuk eradikasi H.pylori (McQuaid,
2007).
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Karya tulis ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam
pengembangan ilmu keperawatan dan peningkatan mutu pendidikan di masa
yang akan datang.
2. Bagi Penulis
Hasil penulisan penyusunan KTI ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran, meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan nyeri karena
gastritis.
3. Bagi Pelayanan Keperawatan
Memberikan informasi tambahan bagi pelayanan keperawatan tentang asuhan
Keperawatan pada pasien dengan gangguan nyeri pada penyakit gastritis.
PENGELOLAAN KASUS
a. Defenisi Gastritis
b. Epidemiologi
4
Universitas Sumatera Utara
c. Etiologi
Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus, Obat analgesik anti
inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat
menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin
yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika pemakaian obat-obat tersebut hanya
sesekali maka kemungkinan terjadinya masalah lambung akan kecil. Tapi jika
pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat
mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer (Hirlan, 2009).
d. Klasifikasi Gastritis
1. Gastritis Akut
e. Manifestasi klinik
1. Gastritis akut
a. Nyeri epigastrium, hal ini terjadi karena adanya peradangan pada mukosa
lambung.
f. Penatalaksanaan
Pada klien yang mengalami mual dan muntah anjurkan pasien untuk bedrest,
status NPO (Nothing Peroral), pemberian antiemetik dan pasang infuse untuk
mempertahankan cairan tubuh klien. Pasien biasanya sembuh spontan dalam
beberapa hari.Bila muntah berlanjut perlu dipertimbangkan pemasangan
NGT.Antasida diberikan untuk mengatasi perasaan begah dan tidak enak di abdomen
dan menetralisir asam lambung dengan meningkatkan pH lambung.Antagonis H2
(seperti ranitidin, rantin dan simetidin) dan inhibitor pompa proton (seperti
omeprazole atau lansoprazole) mampu menurunkan sekresi asam lambung.Antibiotik
diberikan bila dicurigai adanya infeksi oleh helicobacter pylori.Kombinasi dua atau
tiga antibiotik dapat diberikan untuk mengeradikasi Helicobacter Pylori (seperti
clarithromycin dan amoksisilin) (Hirlan, 2009).
Bila telah terjadi perdarahan akibat erosi mukosa lambung maka perlu
dilakukan transfusi darah untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh dan
dilakukan lavage (bilas) lambung.Bila tidak dapat dikoreksi maka pembedahan dapat
menjadi alternatif.Pembedahan yang dapat dilakukan pada klien dengan gastritis
adalah gastrectomi parsial, vagotomi atau pyloroplasti.Injeksi intravena cobalamin
dilakukan bila terdapat anemia pernisiosa. Fokus intervensi keperawatan adalah
bagaimana mengevaluasi dan mengeliminasi faktor penyebab gastritis antara lain
anjurkan klien untuk tidak mengkonsumsi alkohol, kafein, teh panas, atau zat iritan
bagi lambung serta merubah gaya hidup dengan pola hidup sehat dan meminimalisasi
stress (Suratun & Lusianah 2010).
Buah pilihan untuk gastritis seperti makan sehari 2-4 porsi apel, pisang, pir,
peach, anggur, melon, dan kiwi untuk meringankan asam lambung.ada juga beberapa
buah dan permen yang dianjurkan untuk penderita gastritis seperti: cranberry,
beberapa penelitian menunjukkan bahwa cranberry dapat menghambat pertumbuhan
lebih lanjut dari H. Pylori.Secara tradisional digunakan untuk tukak lambung dan
menghambat pertumbuhan lebih lanjut dari H. Pylori.DGL-licorice, permen ini
adalah yang terbaik memakannya satu jam sebelum atau dua jam setelah
makan.Peppermint, ini dapat membantu meringankan gejala tukak lambung (Hirlan,
2009).
g. Patofisiologi
Namun bila lambung sering terpapar dengan zat iritan maka inflamasi akan
terjadi terus menerus. Jaringan yang meradang akan di isi oleh jaringan fibrin
sehingga lapisan mukosa lambung dapat hilang dan terjadi atropi sel mukosa
lambung. Faktor intrinsik yang dihasilkan oleh sel mukosa lambung akan menurun
atau hilang sehingga cobalamin (vitamin B12) tidak dapat diserap di usus halus.
Sementara vitamin B12 ini berperan penting dalam pertumbuhan dan maturasi sel
darah merah.Pada akhirnya klien gastritis dapat mengalami anemia.Selain itu dinding
lambung menipis rentan terhadap perforasi lambung dan perdarahan (Suratun &
Lusianah 2010).
a. Defenisi Nyeri
c. Klasifikasi Nyeri
1. Pengkajian
Langkah awal dari proses keperawatan yang meliputi aspek bio, psiko, sosio
dan spiritual secara komprehensif. Maksud dari pengkajian adalah untuk
mendapatkan informasi atau data tentang pasien.Data tersebut berasal dari pasien
(data primer), dari keluarga (data sekunder) dan data dari catatan yang ada (data
tersier). Pengkajian dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan melalui
wawancara, observasi langsung, dan melihat catatan medis.
3. Rumusan Masalah
5. Perencanaan Keperawatan
Kriteria Hasil:
a. Intake terpenuhi
b. TTV dalam batas normal (TD: 120/80 mmHg, N: 60-80x/menit, S: 36-37ºC,
P:20x/i)
c. Turgor kulit elastic
Rencana Tindakan:
d. Hindari cairan yang bersifat asam yang dapat meningkatkan asam lambung
Rasional: makanan atau minuman yang dapat merangsang asam lambung dapat
mengakibatkan mual dan muntah.
e. Observasi TTV
Kriteria Hasil:
c. Observasi TTV
I. BIODATA
Identitas Klien
Nama/Inisial : Ny. R
Umur : 49 tahun
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SLTA
Golongan darah :A
Tanggal Operasi :-
VII.PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Keadaan umum klien baik (compos mentis).
B. Tanda-tanda Vital
Suhu tubuh : 36º C
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Berat Badan : 60 Kg
Tinggi Badan : 155 Cm
Skala nyeri :6
C. Pemeriksaan Head to toe
Kepala
C. Pola Kegiatan/Aktivitas
1. Uraian kegiatan klien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan
secara mandiri, sebagian, atau total.
a. klien mampu melakukan aktifitas seperti makan, minum, mandi, berpakaian
secara mandiri.
2. Uraian aktivitas ibadah klien selama dirawat/sakit:
b. Selama dirawat dirumah sakit, klien dapat melakukan aktivitas kegiatan
beribadah.
D. Pola Eliminasi
1. BAB
Pola BAB : 1 kali perhari
Karakter feses : Lunak
Riwayat perdarahan : Tidak ada
BAB terakhir : Pagi hari
Diare : Tidak ada
Penggunaan laktasi : Tidak ada
2. BAK
Pola BAK : 2-3 x perhari
Karakter urin : Kuning jernih
Nyeri/rasaterbakar/kesulitan BAK : Tidak ada
Penggunaan deuretik : Tidak ada
E. Mekanisme Koping
1. Adaptif:
a. Bicara dengan orang lain.
b. Mampu menyelesaikan masalah.
c. Teknik relaksasi
2. Analisa Data
Masalah
3. Rumusan Masalah
Masalah Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri
b. Risiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
4. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan mukosa lambung yang
teriritasi.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia.
e. Memberikan terapi
analgesik dan antasid.
Contohnya: antasida,
antagonis H2 (Ranitidin,
rantin dan simetidin)
Proton Pump inhibitor
(omeprazole dan
lansoprazole).
f. Mengkaji tanda-tanda
vital klien.
TD: 1110/80mmHg
HR: 82×/menit
RR: 24×/menit
T: 36,7ºC
Sabtu, 2. a. Mengkaji status nutrisi S:
07 Mei dan pola makan klien. Klien mengatakan sudah bisa
2017 Asupan nutrisi yang menghabiskan makanan yang
diberikan pada klien disajikan
sudah terpenuhi dan O:
sesuai dengan kebutuhan Makanan klien habis
yang diperlukan. A:
Pola makan klien: Masalah teratasi
3×sehari. P:
Nafsu makan membaik. Intervensi dihentikan
c. Menjelaskan agar klien
menghindari minuman
yang mengandung
kafein.
A. Kesimpulan
Nyeri adalah sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat
akibat adanya kerusakan jaringan yang digambarkan dalam istilah seperti
kerusakan.Nyeri merupakan sumber penyebab frustasi, baik bagi klien maupun bagi
tenaga kesehatan.Nyeri dapat merupakan faktor utama yang menghambat
kemampuan dan keinginan individu untuk pulih dari suatu penyakit.
Karya Tulis Ilmiah ini membahas kasus pada seorang klien yaitu Ny.R
berusia 49 tahun, perempuan, dengan diagnosa medis Gastritis, masuk ke RS USU
pada tanggal 26 april 2017. Pada klien dilakukan pengkajian, ditemukan data
subjektif klien mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawah kiri dan data objektif
antara lain skala nyeri 6 klien tampak meringis, gelisah dan banyak berkeringat.
Dengan data-data diatas maka penulis menegakkan diagnosa keperawatan gangguan
rasa nyaman: nyeri sebagai masalah prioritas. Untuk menangani masalah nyeri
tersebut maka dilakukan tindakan keperawatan antara lain: mengkaji nyeri, lokasi,
skala nyeri, dan tanda-tanda vital,mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam,
memberi posisi nyaman saat tidur atau duduk, mendengarkan keluhan klien, dan
melakukan tindakan kolaborasi dalam pemberian analgetik. Pasien mengalami
penurunan skala nyeri setiap hari, lalu pada hari keempat klien sudah dapat
beradaptasi sepenuhnya terhadap nyeri dengan skala 2, masalah nyeri teratasi.
B. Saran
Mansjoer, A. (2001). Kapita Selekta Kedokteran Ed. II Jilid II. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI.
Yuliarti, N. (2009). Maag Kenali, Hindari dan Obati. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Lampiran
CATATAN PERKEMBANGAN
NIM : 142500104