Spesifik Identitas : Andrographis paniculata herba Pemerian : Warna hijau, tidak berbau, berasa sangat pahit Makroskopik : Campuran daun, batang, bunga dan buah kering, batang tidak berambut, tebal 2-6 mm, persegi empat, batang bagian atas seringkali dengan sudut agak berusuk. Daun bersilang berhadapan, umumnnya terlepas dari batang, bentuk lanset sampai bentuk lidah tombak, rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung meruncing, tepi daun rata. Permukaan alas berwarna hijau tua atau hijau kecokelatan, permukaan bawah berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek. Buah berbentuk jorong, pangkal dan ujung tajam, kadang-kadang pecah secara membujur. Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua hingga hijau kecokelatan, permukaan dalam benvarna putih atau putih kelabu. Biji agak keras, pemukaan luar berwarna cokelat muda dengan tonjolan. Mikroskopik : Fragmen pengenal adalah epidermis bawah dengan stomata dan sisik kelenjar, epidermis atas, epidermis atas dengan sistolit, rambut penutup, berkas pengangkut, kelopak bunga dengan tonjolan papila. Identifikasi : Senyawa identitas`: Andrografolid Struktur kimia :
KLT—eluen = Kloroform P : metanol (9:1). Rf pembanding
andrografolid 0,55
Profil KLT :
Penetapan kadar bahan aktif : Kadar andrografolid Tidak kurang dari
0,64% Penetapan kadar total golongan metabolit etanol dan air : Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar sari ekstrak hidrotropi daun sambiloto larutan air adalah sebesar 40,8 % dan larut etanol sebesar 42,0 %. Hasil ini cukup menandakan bahwa senyawa aktif dalam ekstrak hidrotropi daun sambiloto mudah tersari ke dalam air dan etanol (rita, et all., 2015) Non Spesifik Kadar abu : Tidak lebih dari 10,2% Kadar abu yang tak larut asam : Tidak lebih dari 1,7% Kadar sari larut air : Tidak kurang dari 15,7% Kadar sari larut etanol : Tidak kurang dari 9,2% Bahan organik asing : Tidak lebih dari 2% Isi simplisia : Jumlah yang harus ditimbang atau diukur tidak boleh kurang dari 90% dan tidak boleh lebih dari 110% jumlah yang tertera. Sisa air : Tidak boleh melebihi batas 10 % Cemaran mikroba : tidak lebih dari 104 CFU/gr Angka Lempeng Total : ≤106koloni/g Angka Kapang Khamir : ≤ 104koloni/g Escherichia coli : negatif/g Salmonellaspp : negatif/g Pseudomonas aeruginosa : negatif/g Staphylococcusaureus : negatif/g Keberadaan Aspergills flavus : Tumbuh pada kisaran suhu yang jauh, yaitu berkisar dari 10-12 C sampai 42-43o C dengan suhu optimum o
32-33oC dan pH optimum 6
Cemaran Aflatoksin (Aspergills flavus toxin): Aflatoksin total (aflatoksin B1, B2, G1 dan G2). Kadar aflatoksin total (aflatoksin B1, B2, G1 dan G2) ≤ 20 µg/kg dengan syarat aflatoksin B1 ≤ 5 µg/kg. Residu pestisida untuk fosfor dan klor organik : Tidak lebih dari 5 μg/kg Cemaran logam berat : Pb: ≤10 mg/kg atau mg/L atau ppm Cd: ≤0,3 mg/kg atau mg/L atau ppm As: ≤5 mg/kg atau mg/L atau ppm Hg:≤0,5 mg/kgatau mg/L atau ppm