Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Anna S.
2018
I. JUDUL
1.1 Pencelupan poliakrilat dengan zat warna basa variasi pH
1.2 Pencelupan poliakrilat dengan zat warna dispersi variasi pH dan penggunaan
pendispersi
Zat warna basa termasuk golongan zat warna yang larut dalam air. Sifat utama
dari zat warna basa adalah ketahanan sinarnya yang jelek. Ketahanan cuci pada
umumnya juga kurang baik. Beberapa di antaranya mempunyai ketahanan cuci
sedang. Warnanya sangat cerah dan intensitas warnanya sangat tinggi. Zat warna
basa di dalam larutan celup akan terionisasi dan bagian yang berwarna bermuatan
positif. Oleh karena itu zat warna basa disebut juga zat warna kationik.
H2 N H H2 N
+ -
C N H2 Cl CH NH2
O
H2 N H2 N
3.4.Pencelupan
Pencelupan adalah suatu proses pemberian warna pada bahan tekstil secara
merata dan baik, sesuai dengan warna yang diinginkan. Sebelum pencelupan
dilakukan maka harus dipilih zat warna yang sesuai dengan serat.
3.4.1 Tahap-tahap pencelupan
Migrasi
Pada tahap ini, zat warna dilarutkan dan diusahakan agar larutan zat warna
bergerak menempel pada bahan.Zat warna dalam larutan mempunyai muatan
listrik sehingga dapat bergerak.Gerakan tersebut menimbulkan tekanan
osmosis yang berusaha untuk mencapai keseimbangan konsentrasi, sehingga
terjadi difusi dari bagian larutan dengan konsentrasi tinggi meuju konsentrasi
rendah.Bagian dengan konsentrasi rendah terletak di permukaan serat, yaitu
pada kapiler serat. Jadi zat warna akan bergerak mendekati permukaan serat.
Adsorpsi
Peristiwa absorpsi menyebabkan zat warna berkumpul pada permukaan serat.
Daya adsorpsi akan terpusat pada permukaan serat, sehingga zat warna akan
terserap menempel pada bahan.
Difusi
Peristiwa ini terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi zat warna di
permukaan serat dengan konsentrasi zat warna di dalam serat. Karena
konsentrasi di permukaan lebih tinggi, maka zat warna akan terserap masuk
ke dalam serat.
Fiksasi
Fiksasi terjadi karena adanya ikatan antara molekul zat warna dengan serat,
yaitu ikatan antara gugus ausokrom dengan serat.
4.2 Bahan
4.2.1. Pencelupan Polikrilat dengan Zat Warna Basa
- Kain poliakrilat
- Zat warna basa
- Asam asetat 98%
- Natrium karbonat
- Air
- Sabun
4.2.2. Pencelupan Polikrilat dengan Zat Warna Dispersi
- Kain poliakrilat
- Zat warna dispersi
- Asam asetat 98%
- pendispersi
- Air
- Sabun
V. RESEP
5.1. Pencelupan Polikrilat dengan Zat Warna Basa
Resep Pencelupan
Zat warna basa : 1% owf
Retarder : 2 g/L
Asam asetat 98% : pH 2-4-6
Na2CO3 : pH 8
Vlot : 1:20
Suhu : 100°C
Waktu : 30 menit
Resep Pencucian
Sabun : 1 ml/L
Vlot : 1:20
Suhu : 60°C
Waktu : 10 menit
Evaluasi
Persiapan Proses Ketuaan dan
Pencucian
pencelupan Pencelupan Kerataan
Warna
X. PERHITUNGAN
10.1. Pencelupan Poliamida dengan Zat Warna Basa
10.2. Pencelupan Poliamida dengan Zat Warna Dispersi
XI. HASIL PENCELUPAN
XII. DISKUSI
XIII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
P. Corbman, B. e. (1983). Textiles Fiber to Fabric. New York: Bronx Community College
City Univercity of New York.
Salihima, A. S. (1978). Pedoman Praktikum Pengelantangan dan Pencelupan. Bandung:
Institut Teknologi Tekstil.