(160810301038)
Nimas Ayu P.W (160810301097)
Triasty Widya Palupi (160810301115)
BAB I
SIFAT MANAJEMEN STRATEGIK
3. Penilaian strategis
Ini adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer mesti tahu kapan strategi
tertentu tidak berjalan dengan baik, penilaian maupun evaluasi strategi merupakan salah
satu cara untuk memperoleh informasi.
Aktivitas perumusan, penerapan, dan penilaian strategis terjadi di tiga level hierarki di
sebuah organisasi besar: korporat, divisional atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
Dengan menjaga komunikasi dan interaksi antar manajemer dan karyawan lintas tingkat
hierarki, manajemen strategis membantu sebuah perusahaan untuk menjadi suatu tim yang
kompetitif. Sebagaian besar bisnis berskala kecil dan besar tidak memiliki divisi atau unit
bisnis strategis, mereka hanya mempunyai korporat atau fungsional. Namun demikian,
manajer dan karyawan di dua level ini mesti aktif terlibat di dalam aktivitas manajemen
strategis.
Mengadaptasi perubahan
Proses manajemen strategi didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi mesti secara
terus menerus memonitor berbagai peristiwa dan trend internal serta eksternal, sehingga
perubahan dapat dibuat pada waktu ketika dibutuhkan. Laju perubahan mempengaruhi
organisasi sangat drastis. Untuk bertahan semua organisasi harus mampu dengan cerdik
mengidentifikasi serta menyesuiakan diri dengan perubahan. Manajemen strategis bertujuan
membantu organisasi untuk beradaptasi secara efektif terhadap perubahan dalam jangka
panjang.
Perdagangan maya dan globalisasi merupakan perubahan eksternal yang mengubah
bisnis dan masyarakat saat ini. Dalam peta politik, batas-batas antarnegara bisa jadi jelas,
tetapi dalam peta kompetitif yang menunjukkan aliran riil aktivitas keuangan dan industri,
batas-batas tersebut semakin mengabur. Aliran informasi yang cepat telah menyamarkan
batas-batas nasional, sehingga orang disegenap penjuru dunia semakin dapat melihat
bagaimana orang lain di belahan dunia yang berbeda. Dan ini menjadikan sebuah dunia tanpa
bataslengkap dengan warga global, pesaing global, konsumen global, pemasok global, dan
distribusi global.
1. Keunggulan Kompetitif
Pada intinya, manajemen strategis adalah tentang bagaimana memperoleh dan
mempertahankan keunggulan kompetitif. Ini dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang
dapat dilakukan dengan jauh baik oleh sebuah perusahaan bila dibandingkan dengan
perusahaan-perusahaan saingan”. Ketika suatu perusahaan dapat melakukan sesuatu yang
tidak dapat dilakukan oleh perusahaan saingan, iti dapat merepresentasikan keunggulan
kompetitif. Memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif sangat penting bagi
keberhasilan jangka panjang sebuah organisasi.
Normalnya, sebuah perusahaan dapat mempertahankan suatu keunggulan
kompetitifnya selama kurun waktu tertentu saja sebab perusahaan-perusahaan saingan akan
segera meniru dan mendesak keunggulan tersebut
Semakin banyak perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif dengan
memanfaatkan internet untuk penjualan langsung dan untuk komunikasi dengan pemasok,
konsumen, kreditor, mitra, pemegang saham, klien, dan pesaing yang tersebar secara global.
Perdagangan maya memungkinkan perusahaan untuk menjual produk, mengiklankan,
membeli suplai, melacak inventori, meniadakan kerja administratif konvensional, serta
berbagai informasi. Secara total perdagangan maya meminimalisir pengeluaran dan
mengatasi masalah yang terkait dengan jarak, waktu dan ruang dalam melaksanakan bisnis.
Dan demikian menghasilkan layanan konsumen yang lebih baik, efisiensi yang lebih besar,
produl yang lebih bagus, dan profitabilitas yang tinggi.
2. Penyusunan strategi
Penyusunan strategis adalah individu-individu yang paling bertanggung jawab bagi
keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi. Para penyusun strategi memiliki beragam
gelar jabatan, seperti pejabat eksekutif kepala, presiden, pemilik, ketua dewan direksi,
direktur eksekutif, penasehat, dekan, atau wirausahawan. Penyusunan strategis membantu
sebuah organisasi mengumpulkan, menganalisis, serta mengorganisasi informasi. Mereka
melacak kecenderungan industry dan kompetitif, mengembangkan peramalan dan analisis
scenario, mengevaluasi kinerja korporat dan individual, mencari peluang pasar,
mengidentifikasi ancaman terhadap bisnis, dan mengembangkan rancangan aksi yang kreatif.
Para perencana strategis umumnya berperan sebagai pendukung atau staff.
Penyusunan strategi berbeda dari organisasi itu sendiri, dan perbedaan-perbedaan
ini mesti diperhatikan di dalam perumusan, penerapan, dan penilaian strategi. Beberapa
penyususnan strategi tidak akan mempertimbangkan tipe-tipe strategi tertentu karena filosofi
personal mereka. Para penyusun strategi berbeda-beda dalam hal sikap, nilai, etika, kesediaan
untuk mengambil risiko, memperhatikan tanggung jawab social, keuntungan tujuan jangka
pendek versus tujuan jangka panjang, dan gaya manajemen.
3. Pernyataan Visi dan Misi
Ini menunjukkan pada berbagai trend dan kejadian ekonomi, sosial, budaya,
demografis, lingkungan hidup, politik, hukum, pemerintahan, teknologi, dan kompetitif yang
dapat secara signifikan menguntungkan atau merugikan suatu organisasi di masa yang akan
datang. Sebagian besar peluang dan ancaman berada di luar kendali organisasi, maka karena
itulah kata eksternal dipilih disini. Perubahan-perubahan ini menciptakan jenis konsumen
yang berbeda dan konsekuensinya kebutuhan akan tipe produk, jasa, dan strategi yang juga
berbeda. Ancaman eksternal yang serius akhir-akhir ini yang semakin menggerus pangsa
pasar adalah sistem penjualan online.
Peluaang dan ancaman lain bisa jadi meliputi munculnya aturan perundang-
undangan yang baru, introduksi produk baru oleh pesaing, bencana nasional, atau penurunan
nilai dollar. Kekuatan pesaing juga menjadi sebuah ancaman. Salah satu aspek utama dari
manajemen strategis adalah perusahaan perlu merumuskan berbagai strategi untuk
mengambil keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari atau meminimalkan dampak
ancaman eksternal. Karena alas an ini identifikasi, pengawasan, dan evalusi peluang dan
ancaman eksternal sangat penting bagi keberhasilan.
7. Strategi
Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai.
Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,
penetrasi pasar, likuiditas, dan joint ventura. Strategi adalah aksi potensial yang
membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah
besar. Selain itu, strategi mempengaruhi perkembangan jangkan panjang perusahaan,
biasanya untuk lima tahun ke depan, dan karenanya berorientasi ke masa yang akan datang.
Strategi mempunyai konsekuensi multifungsi atau multidimensi serta perlu
mempertimbangkan, baik faktor eksternal maupun internal yang dihadapi perusahaan.
8. Tujuan Tahunan
Tujuan tahunan adalah tonggak jangka pendek yang mesti dicapai organisasi untuk
meraih tujuan jangka panjangnya. Seperti tujuan jangka panjang, tujuan tahunan mesti
terukur, kuantitatif, menantang, realistis, konsisten, dan terprioritas. Tujuan tersebut
ditetapkan di level korporat, divisional, dan fungsional dalam sebuah organisasi besar. Tujuan
tahunan mesti dibuat untuk bidang manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, penelitian
dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen. Serangkaian tujuan tahunan penting
dalam penerapan strategi, sementara tujuan jangka panjang terutama penting dalam
perumusan strategis. Tujuan tahunan merepresentasikan dasar bagi pengalokasian
sumberdaya.
9. Kebijakan
Kebijakan adalah sarana yang dengan tujuan tahuanan akan dicapai. Kebijakan,
meliputi pedoman, aturan, dan prosedur yang ditetapkan untuk mendukung upaya pencapaian
tujuan yang tersurat. Kebijakan adalah panduan untuk mengambil keputusan dan menangani
situasi yang repetitif atau berulang-ulang.
Kebijakan sangat penting bagi penerapan atau implementasi strategi sebab mereka
menjabarkan pengharapan organisasi pada karyawan dan manajernya. Kebijakan
memungkinkan konsistensi dan kordinasi di dalam dan antar departemen organisasional.
Banyak riset menunjukkan bahwa angkatan kerja sehat dapat secara lebih efektif dan efisien
mengimplementasikan strategi.
Keuntungan Non-Keuangan
Selain membantu oerubahan menghindari bencana keuangan, manajemen strategi
menawarkan keuntungan nyata lain, seperti meningkatnya kesadaran akan ancaman eksternal,
membaiknya pemahaman akan strategi pesaing, naiknya produktivitas karyawan,
menurunnya resistensi pada perubahan, dan pemahaman yang lebih jelas akan relasi kinerja
dan imbalan. Manajemen strategis meningkatkan kapabilitas pencegahan persoalan organisasi
sebab ia mendorong interaksi antarmanajer di semua level divisional dan fungsional.
Selain memberdayakan manajer dan karyawan, manajemen strategis sering
menciptakan keteraturan dan disiplin pada suatu perusahaan yang dengan cara lain kacau. Ia
bisa menjadi awal dari sebuah system manajerial yang efisien dan efektif, dan juga
membangkitkan kembali kepercayaan pada strategi bisnis yang saat itu dijalankan atau
menunjukkan perlunya aksi-aksi korektif. Proses manajemen strategis menyediakan landasan
untuk mengidentifikasi dan merasionalisasi perlunya perubahan dilakukan oleh semua
manajer dan karyawan di sebuah perusahaan. Ia membantu untuk melihat perubahan sebagai
suatu peluang bukan sebuah ancaman.