Renewable Energy PPPT Materi
Renewable Energy PPPT Materi
E- Learning ( Pertemuan 1)
Renewable Energy
Renewable Energy
Pendahuluan
Energi terbarukan (Renewable energy) yang merupakan juga energi berke[planjutan (sustainable) oleh
sebab ketersediaanya di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga antisipasi
ketersediaanya tidak perlu dilakukan. Energi terbarukan merupakan energi yang berasal dari proses
alam yang berkelanjutan seperti tenaga surya, tenaga angin, proses biologi dan panas bumi.
( Wikipedia.com)
Energi terbarukan:
- Sumber dari energi ini dapat terus digunakan dan tidak akan berkekurangan atau pengadaan dan
pengolahannya tidak memerlukan energi tambahan laebih dan dan efisien untuk dikembangkan
- Ketersediaan dari sumber energi ada dimana- mana dan free of cost
- Sumber energi terbearukan bersifat tidak mencemari lingkungan
1) Hydropower
2) Wind Energy
3) Geothermal
4) Solar energy
5) Biomass
Renewable Energy
Potensi Energi Terbarukan Indonesia
Renewable Energy
1. Hydro Power Energy
Hydro power energy merupakan pemanfaatan energi dengan menggunakan energi dan kerja dari air.
(water in motion). Dahulu kita mengenal teknologi kincir air yang dikenal sekitar 900 tahun lalu di
Inggris, sering perkembangan teknologi yang lebih maju lagi kini dikenal teknologi turbin air, turbin
bertenaga air saat ini memiliki kemampuan untuk berputar dalam kecepatan yang sangat tinggi.
Pendahuluan
Umumnya tenaga hidro atau water power digunakan sebagau salah satu sember penghasil energi
listrik.
Berdasarkan kapasitas dayanya, hydropower dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis, sebagai berikut:
(1) Large-hydro.
Memiliki daya lebih dari 100 MW dan digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik berskala
besar;
(2) Medium-hydro.
Memiliki daya antara 15 dan 100 MW dan digunakan sebagai pembangkit listrik berskala
menengah;
(3) Small-hydro.
Memiliki daya antara 1 dan 15 MW dan digunakan sebagai pembangkit listrik berskala
menengah ke bawah;
(4) Mini-hydro.
Memiliki daya di atas 100 kW namun di bawah 1 MW dan digunakan untuk pembangkit
tenaga tertentu;
(5) Micro-hydro.
Memiliki daya antara beberapa ratus Watt untuk pengisian ulang (recharge) baterai dan
100kW untuk aplikasi pengolahan makanan. Jenis micro-hydro mengalirkan daya untuk
masyarakat kecil atau industri pedesaan di daerah pelosok yang letaknya jauh dari pusat
pembangkit listrik.
Renewable Energy
1.2 Hydropower Basics
Obyektif dari skema hydropower adalah bagaimana mengkonversi energi potensial yang terdapat pada
massa air, yang mengalir pada suatu aliran dengan ketinggian tertentu mejadi energi listrik pada skema
yang lebih rendah. Arah jatuh secara vertikal pada air, yang biasa disebut “Head” merupkan hal yang
esensial dalam pemanfaatan hydropower. Dua hal yang diperlukan atau perlu diperhatikan yaitu Laju
alir air (Q); dan Head (H). Gross Head (H) merupakan maksimum jarak jatuk vertikal air yang ada
dari level upstream ke downstream. Nilai head aktual dengan menggunakan
turbine umumnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan gross head hal ini
disebabkan pada proses transportasi air digunakan tenaga mesin sehingga
nilai head dapat berkurang atau yang lebih dikenal dengan Net Head.
Flow rate ( Q) merupakan sejumlah volume air yang dialirkan atau
berpindah per satuan waktu ( sekon), m3/s. Dalam skema yang lebih kecil
satuan dari laju alir dapat juga digambarkan dalam liter/sekon.
Pada konsep hydropower umumnya digunakan teknologi turbin umtuk membantu mengkonversi
tekanan air (water pressure) menjadi mechanical shaft power yang dimanfaatkan untuk menggerakan
generator listrik atau mesin lainnya. Ketersediaan Daya ( Power) dihasilkan secara proporsional dari
produk Head (H) dan Flow rate (Q). Secara umum perhitungan daya yang dihasilkan dirumuskan
sebagai berikut:
Dimana:
Renewable Energy
1.3 Hydropower - Technology
Salah satu komponen utama dalam proses teknologi hydropower adalah turbin air. Berbagai jenis
turbin yang ada digunakan untuk mengkonversi energi dari air yang mengalir kedalam putaran kerja
shaft namun terkadang proses ini sedikit membingungkan dimana terdapat berbagai jenis turbin yang
harus digunakan dalam situasi yang berbeda. Pemilihan jenis terbin bergantung kepada karakteristik
lapangan, Head dan laju yang tersedia ditambah lagi target kecepatan generator yang diharapkan dan
apakah turbin diharapkan dapat juga bekerja pada kondisi dimana terdapat kondis jumlah laju alir yang
berkurang.
Secara garis besar terdapat dua tipe turbin air; “impulse’ dan “reaction”. Impulse turbin mengubah
energi potensial dari air menjadi energi kinetik yang dihasilkan dari nozzle, sedangkan reaction
turbine memanfaatkan tekanan dan juga kecepatan aliran air utnuk menghasilkan kerja atau power.
Jenis Turbin
B. Turbin Pelton
Turbin Pelton membutuhkan head lebih kurang 150 meter namun untuk skala mikro dapat digunakan
pada head 20 m.
Renewable Energy
C. Turbin Francis
Merupakan turbin reaksi. Turbin dipasang diantara sumber air tekanan tinggi dibagian masuk dan air
bertekanan rendah dibagian keluar. Turbin Francis menggunakan sudut pengarah yang digunakan
untuk mengarahkan air masuk secara tangensial.
D. Turbin cross-flow
Merupakan turbin impuls yang dapat digunakan pada debit 20 L/s hingga 10 m3/s dan rentang head 1-
200 m.
E. Turbin Turgo
Turbin ini dapat beroperasi pada head 30- 300 m sama halnya dengan Pelton turbin turgo merupkan
turbin impuls namun memiliki sudut yang berbeda.
Renewable Energy
Renewable Energy
Renewable Energy