3 LP HDR
3 LP HDR
1. Pengertian
memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 2014 :227). Menurut Townsend
(2015:189) harga diri rendah merupakan evaluasi diri dari perasaan tentang diri
atau kemampuan diri yang negatif baik langsung maupun tidak langsung.
Pendapat senada dikemukan oleh Carpenito, L.J (2014:352) bahwa harga diri
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri
Harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya
percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan (Keliat, dalam
Fitria, 2009).
1
2. Klasifikasi
perubahan).
evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan dalam waktu
lama.
3. Etiologi
tiba).Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah, karena :
2) Harapan akan struktur bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai
karena dirawat/sakit/penyakit.
persetujuan.
2
b. Kronik yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu
Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.
4. Proses terjadinya
diri, ideal diri, harga diri, penampilan peran dan identitas personal. Respons
Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri
jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Sedangkan harga diri rendah adalah
menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggung jawab atas
kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri
rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang
lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah
diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal
yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan
3
Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal
diri yang tidak realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari
dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jenis transisi peran, yaitu :
3) Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke
hal ini menyebabkan penampilan seseorang yang tidak optimal. Dalam tinjauan
4
Life Span Teori (Yosep, 2009), penyebab terjadinya harga diri rendah adalah
pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya.
diberi kesempatan dan tidak diterima. Menjelang dewasa awal sering gagal
sekolah, pekerjaan dan pergaulan. Harga diri rendah muncul saat lingkungan
5. Faktor predisposisi
orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak
6. Faktor presipitasi
7. Rentang Respon
5
Penjelasan :
1. Aktualisasi diri
Yaitu pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang
2. Konsep diri
beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif dari
dirinya.
3. Kekacauan identitas
4. Depersonalisasi
Yaitu perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang
8. Penatalaksanaan Medis
a. Psikofarmakologi
6
Menurut Hawari (2003), jenis obat psikofarmaka, dibagi dalam 2 golongan
yaitu:
Govotil, Serenace).
Clozapine (Clozaril).
b. Psikotherapi
kemampuan menilai realitas sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah
satu atau dua temples. Therapi kejang listrik diberikan pada skizofrenia yang
tidak mempan denga terapi neuroleptika oral atau injeksi, dosis terapi kejang
d. Therapy Modalitas
7
Therapi modalitas/perilaku merupakan rencana pengobatan untuk
kehidupan.
e. Terapi somatik
1) Restrain
2009).
2) Seklusi
Foto terapi atau sinar adalah terapi somatik pilihan. Terapi ini diberikan
dengan memaparkan klien sinar terang (5-20 kali lebih terang dari sinar
8
ECT adalah suatu tindakan terapi dengan menggunakan aliran listrik dan
f. Rehabilitasi
(sosialisasi).
Menurut Fitria (2009) dan Yosep (2009), pohon masalah pada pasien dengan harga
a. Data objektif : Apatis, ekspresi sedih, efek tumpul, menyendiri, berdiam diri di
b. Data subjektif : Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya
9
a. Data objektif : Pasien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
b. Data subjektif : Pasien mengatakan : saya tidak bisa, tidak mampu, bodoh atau
terhadap diri
V. Rencana Keperawatan
1. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien. Untuk
a. Diskusikan tentang jumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
seperti kegiatan pasien di rumah sakit, dan dirumah, adanya keluarga dan
2. Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan dengan cara-cara berikut:
saat ini.
b. Bantu pasien menyebutkannya dan beri penguatan terhadap kemampuan diri yang
diungkapkan pasien.
c. Perlihatkan respon yang kondusif dan upayakan menjadi pendengar yang aktif
10
3. Membantu pasien untuk memilih/ menetapkan kemapuan yag akan dilatih. Tindakan
a. Diskusikan dengan pasien kegiatan yang akan dipilih sebagai kegiatan yang akan
b. Bantu pasien untuk memilih kegiatan yang dapat pasien lakukan dengan mandiri
c. Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan pasien
a. Beri kesempatan kepada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan.
b. Beri pujian atas kegiatan yang dapat dialakukan pasien setiap hari.
kegiatan.
kegiatan.
No Pasien Keluarga
SPIP SPIK
1 Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan Diskusikan masalah yang dirasakan
dan aspek positif yang dimiliki pasien (buat keluarga dalam merawat pasien
daftar kegiatan)
2 Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan
dilakukan saat ini (pilih dari daftar kegiatan) : proses terjdinya harga diri rendah (gunakan
buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat booklet)
11
ini
3 Bantu pasien memilih salah satu kegiatan Diskusikan kemampuan atau aspek positif
yang dapat dilakukan saat ini untuk dilatih pasien yang pernah dimiliki seelum dan
setelh sakit
4 Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara Jelaskan cara merawat hagadiri rendah
melakukannya) terutma memberikan pujian semua hal
yang positif pada pasien
5 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk dilatih Latih keluarga memberi tanggung jawab
dua kali per hari kegiatan pertama yang dipilih pasien:
bimbing dan beri pujian
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan memberikan pujian
SPIIP SPIIK
1 Evaluasi kegiatan pertama yang telah diltih Evaluasi kegiatan keluarga daam
dan berikan pujian membimbing pasien melaksanakan
kegiatan pertama yang dipilih dan dilatih
pasien. Beri pujian
2 Bantu pasien memilih kegitan kedua yang Bersama keluarga melatih pasien dalam
akan dilatih melakukan kegiatan kedua yang dipilih
pasien
3 Latih kegiatan kedua (alat dan cara) Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan memberikan pujian
4 Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan:
dua kegiatan masing masing dua kali per hari
SPIIIP SPIIIK
1 Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang Evaluasi kegiatan keluarga daam
telah dilatih dan berikan pujian membimbing pasien melaksanakan
kegiatan pertama dan kedua yang dipilih
dan dilatih pasien. Beri pujian
2 Bantu pasien meilij kegiatan ketiga yang akan Bersama keluarga melatih pasien dalam
dilatih melakukan kegiatan ketiga yang dipilih
pasien
Program Studi Profesi ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Indriani Saputri, S.Kep ( 70900118041)
12
3 Latih kegiatan ketiga (alat dan cara) Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan memberikan pujian
4 Masukkan pada jadual kegiatan untuk dilatih:
tiga kegiatan, masing masing dua kali per hari
SPIVP SPIVK
1 Evaluasi kegiatan pertama, kedua, dan ketiga Evaluasi kegiatan keluarga dalam
yang telah dilatih dan berikan pujian membimbing pasien melaksanakan
kegiatan pertama, kedua, dan ketiga yang
dipilih dan dilatih pasien. Beri pujian
2 Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang Bersama keluarga melatih pasien dalam
akan dilatih melakukan kegiatan keempat yang dipilih
pasien
3 Latih kegiatan keempat (alat dan cara) Jelaskan follow up keRSJ/PKM, tanda
kambuh
4 Masukkan pada jadual kegiatan untuk dilatih: Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
empat kegiatan, masing masing dua kali per dan memberikan pujian
hari
SPVP SPVK
1 Evaluasi kegiatan latihan dan berikan pujian Evaluasi kegiatan keluarga dalam
membimbing pasien melaksanakan
kegiatan yang dipilih pasien. Beri pujian
2 Latih kegiatan dilanjutkan sampai tak Nilai kemampuan keluarga
terhingga
3 Nilai kemampuan yang telah mandiri Nilai kemampuan keluarga membimbing
4 Nilai apakah harga diri pasien telah meningkat pasien melakukan kontrol ke RSJ/PKM
13
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan
Medika.
Kelliat, B. A., & Akemat. (2012). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:
Riyadi, S. Dan Purwanto, T. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stuart, & Sundeen. (2007). Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta: Buku kedokteran EGC.
14