PENDAHULUAN
c. Kelebihan
- Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya sangat tinggi mencapai 97%.
- Tidak berpengaruh pada hubungan seksual
- Tidak berpengaruh dalam produksi ASI
- Menurunkan risiko kanker endometrium, kehamilan di luar kandungan, dan
penyakit radang panggul
- Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
- Praktis dan cepat
d. Keterbatasan
- Pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian terjadi secara bertahap
rata-rata sekitar 10 bulan
- Menyebabkan gangguan haid, sampai tidak mendapat haid (amenore)
- Dapat menyebabkan kenaikan berat badan
- Pada beberapa orang dapat menyebabkan sakit kepala ringan, perubahan
suasana hati, mual, penurunan gairah seksual
- Tidak memberi perlindungan terhadap penularan HIV ataupun penyakit
kelamin/Infeksi Menular Seksual.
- Memerlukan kunjungan ulang secara rutin setiap 3 bulan
e. Cara kerja
- Mencegah ovulasi
- Mengentalkan lendir leher rahim sehingga dapat mengganggu pertemuan
antara sperma dan sel telur
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
- Menghambat transportasi gamet oleh tuba
f. Efek samping
g. Penanganan efek samping
h. Cara penggunaan
- Menyuntikkan hormon progestin di bokong, lengan, atau paha. Sebaiknya
tidak diurut setelah penyuntikan.
- Suntik 3 bulanan sebaiknya tidak digunakan lebih dari empat tahun
- Apabila terlambat mendapatkan suntik segera temui tenaga kesehatan
i. Tempat pelayanan
- Puskesmas/Klinik Pratama/Rumah Sakit D Pratama
- Praktik Dokter
- Praktik Bidan
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Daftar Pustaka