Anda di halaman 1dari 6

Nama : ANITA PRATIWI

NRP : 03211850010001

PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS DAN BIOETANOL

1. Pembentukan Biogas

Pembentukan biogas terjadi pada proses anaerob yaitu kedap udara. Pembentukan biogas
terdiri dari empat tahapan yaitu :
 Hydrolisis
Pada tahap ini biomassa yang biasanya terdiri protein, karbohidrat, serta molekul
rantai panjang yang lebih kompleks, dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana
dan lebih pendek seperti monosakarida, peptide, asam amino dan asam lemak. Tahap
ini merupakan tahap awal yang penting dalam fermentasi anaerob. Bakteri
Fermentatif menghidrolisis bahan organik yang kompleks menjadi molekul yang lebih
larut. Beberapa produk hidrolisis termasuk hydrogen dan asetat akan digunakan pada
tahap metanogen pada proses Anaerobik Digestion. Mayoritas molekul yang masih
relatif besar, harus dipecah lebih lanjut dalam proses asidogenesis sehingga dapat
digunakan untuk pembuatan gas metan.
 Acidogenesis
Acidogenesis adalah langkah selanjutnya dari Anaerobik Digestion di mana
mikroorganisme asidogenik kembali memecah biomassa dan produk organik setelah
hidrolisis. Bakteri fermentasi ini menghasilkan asam dalam tangki yang akan
menghasilkan amonia, H2, CO2, H2S, asam lemak volatil yang lebih pendek dan asam
organik, serta sejumlah kecil produk sampingan lainnya. Asam utama yang dihasilkan
adalah asam asetat, asam propionat, asam butirat dan lainnya.
 Acetogenesis
Secara umum, acetogenesis adalah pembuatan asetat, turunan dari asam asetat, dari
karbon dan sumber energi oleh asetogen. Mikroorganisme ini mengkatalisasi banyak
produk yang dibuat dalam asidogenesis menjadi asam asetat, CO2 dan H2. Asetogen
memecah biomassa ke titik di mana methanogen dapat memanfaatkan banyak bahan
yang tersisa untuk membuat metana.
 Methanogenesis
Bakteri penghasil metana juga dikenal sebagai Methanogen yang dihasilkan dari tahap
sebelumnya. Metanogenesis merupakan tahap akhir dari Anaerobik Digestion di mana
metanogen menghasilkan metan dari produk akhir asetogenesis serta dari beberapa
produk antara proses hidrolisis dan asidogenesis. Senyawa ini terurai dengan berat
molekul rendah seperti hidrogen, karbon dioksida dan asam asetat yang dihasilkan
pada langkah sebelumnya untuk membentuk metana dan karbon dioksida. Terdapat
dua reaksi yang melibatkan penggunaan asam asetat dan karbon dioksida, dimana
keduanya merupakan produk utama yang dihasilkan dari keempat tahap pada proses
Anaerobik Digestion untuk membuat metan dalam metanogenesis yakni :
CO2 + 4 H2 → CH4 + 2H2O
CH3COOH → CH4 + CO2
Berdasarkan dari reaksi di atas CO2 dapat dikonversi menjadi metan setelah bereaksi
dengan air, dan untuk mekanisme utama dalam menghasilkan metan pada tahap
metanogenesis yakni dengan reaksi kimia dengan menggunakan asam astetat, karena
pada tahap ini terjadi pembentukan metan dan CO2, yang merupakan dua produk
utama pada Anaerobik Digestion. Berikut gambar tahap anaerobik Digestion dengan
menggunakan 3 tahap, dimana tahap asinogenesis dan asetogenesis digabung menjadi
satu tahap, namun hasil produk akhir tetap sama.
2. Pembentukan Bioetanol

Secara umum, produksi bioethanol ini mencakup 3 (tiga) rangkaian proses, yaitu: Persiapan
Bahan baku, Fermentasi, dan Destilasi (Pemurnian).
 Persiapan bahan baku
Persiapan bahan baku dilakukan untuk mendapatkan glukosa. Glukosa diperoleh
melalui 2 tahap yaitu delignifikasi dan hidrolisa. Pada tahap delignifikasi akan
menghasilkan selulosa. Selulosa akan diproses lebih lanjut dengan proses hidrolisa
sehingga akan dihasilkan glukosa. Untuk bahan molase (tetes) dapat langsung
ditambahkan yeast (ragi) tanpa perlu melalui proses delignifikasi dan hidrolisis.
 Delignifikasi
Dalam proses pembuatan bioetanol lignin merupakan salah satu bagian yang mengayu
dari tanaman seperti janggel, kulit keras, biji, bagian serabut kasar, akar, batang dan
daun. Lignin mengandung substansi yang kompleks dan merupakan suatu gabungan
beberapa senyawa yaitu karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahap delignifikasi ini
akandihasilkan selulosa. Selulosa merupakan polisakarida yang didalamnya
mengandung zat-zat gula. Proses pemisahan atau penghilangan lignin dari serat-serat
selulosa disebut delignifikasi atau pulping. Proses pemisahan lignin dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu :
1. Cara mekanis
2. Cara kimia
3. Cara semikimia
 Hidrolisa
Prinsip dari hidrolisis ini pada dasarnya adalah pemutusan rantai polimer menjadi
unit-unit dekstrosa (C6H12O6). Pemutusan rantai polimer tersebut dapat dilakukan
dengan berbagai metode, misalnya secara enzimatis, kimiawi ataupun kombinasi
keduanya. Hidrolisis secara enzimatis memiliki perbedaan mendasar dibandingkan
hidrolisis secara kimiawi dan fisik dalam hal spesifitas pemutusan rantai polimer.
Hidrolisis secara kimiawi dan fisik akan memutus rantai polimer secara acak,
sedangkan hidrolisis enzimatis akan memutus rantai polimer secara spesifik pada
percabangan tertentu. Sedangkan untuk pembuatan etanol dengan bahan baku
selulosa, hidrolisisnya meliputi proses pemecahan polisakarida di dalam biomassa
lignoselulosa, yaitu: selulosa dan hemiselulosa menjadi monomer gula penyusunnya.
Hidrolisis sempurna selulosa menghasilkan glukosa, sedangkan hemiselulosa
menghasilkan beberapa monomer gula pentose (C5) dan heksosa (C6). Hidrolisis
dapat dilakukan secara kimia (asam) atau enzimatik. Meskipun demikian, produk
akhir etanol yang dimaksudkan merupakan konversi dari glukosa yang didapat baik
dari pati maupun selulosa. Di dalam metode hidrolisis asam, biomassa lignoselulosa
dipaparkan dengan asam pada suhu dan tekanan tertentu selama waktu tertentu, dan
menghasilkan monomer gula dari polimer selulosa dan hemiselulosa. Beberapa asam
yang umum digunakan untuk hidrolisis asam antara lain adalah asam sulfat (H2SO4),
asam perklorat, dan HCl. Asam sulfat merupakan asam yang paling banyak diteliti
dan dimanfaatkan untuk hidrolisis asam. Hidrolisis asam dapat dikelompokkan
menjadi: hidrolisis asam pekat dan hidrolisis asam encer . Hidrolisa merupakan proses
antara reaktan dengan menggunakan air supaya suatu persenyawaan pecah atau

terurai. Reaksi hidrolisa yaitu :


Selulosa Air Glukosa Zat - zat penghidrolisa ada beberapa rnacam, antara lain :
Air, Asam, Basa, Enzim
 Fermentasi
Tahap selanjutnya pada produksi bioetanol adalah proses fermentasi. Fermentasi
adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi
dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Pada proses
fermentasi penguraian bahan - bahan karbohidrat tidak menimbulkan bau busuk dan
menghasilkan gas karbondioksida. Suatu fermentasi yang busuk merupakan
fermentasi yang mengalami kontaminasi. Fermentasi pembentukan alkohol dari gula
dilakukan oleh mikroba. Mikroba yamg biasa digunakan adalah Saccharomyces
cereviseae. Perubahan yang terjadi biasanya dinyatakan dalarn persamaan berikut:

 Pemurnian / Destilasi
Untuk memisahkan alkohol dari hasil fermentasi dapat dilakukan dengan
destilasi.Destilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Proses
ini dilakukan untuk mengambil alkohol dari hasil fermentasi.Destilasi dapat dilakukan
pada suhu 80°C, karena titik alkohol 78°C. sedangkan titik didih air 100oC. Distilasi
atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan
kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis
perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu
larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Distilasi
dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol).
Berdasarkan penjelasan diatas antara proses pembentukan biogas dan bioetanol
terdapat proses yang awalnya mengalami kesamaan pada proses hidrolisa, dimana
pada proses biogas dilakukan dalam keadaan anaerobic begitupula pada proses
bioetanol terutama pada tahap fermentasi yang juga dilakukan dalam kondisi
anaerobic. Selain itu pada proses biogas dan bioetanol proses hidrolisis sama-sama
bertujuan untuk memutuskan rantai-rantai panjang menjadi rantai pendek, dan tahap
selanjutnya yaitu proses pembentukan alkohol dan karbondioksida, dimana dalam
tahap biogas disebut proses asidogenesis dan tahap bioetanol dikatakan tahap
fermentasi, inilah kesamaan tahapan pada proses biogas dan bioetanol, apabila dalam
tahap hidrolisis dan asidogenesis dilanjutkan dengan proses anaerobik maka akan
menhasilkan biogas, namun apabila dalah tahap hidrolisis dan fermentasi dilanjutkan
dengan pemurnian maka akan menghasilkan bioetanol. Berikut gambar tahap proses
gabungan biogas dan bioetanol.

Anda mungkin juga menyukai