Anda di halaman 1dari 6

1. A.

Perkembangan Geografi Zaman Yunani/Klasik


Geografi telah dikenal sejak zaman Yunani Kuno di mana pada saat itu pengetahuan dipengaruhi oleh
mitologi. Secara lambat laun pengaruh mitologi mulai berkurang seiring dengan berkembangnya
pengaruh ilmu alam sejak abad ke-6 SM, sehingga corak pengetahuan tentang bumi sejak saat itu mulai
mempunyai dasar ilmu alam, ilmu pasti dan proses penyelidikan tentang bumi dilakukan dengan
memakai logika. Salah satu bukti bahwa pengetahuan telah didasarkan pada logika adalah telah adanya
usaha untuk menjelasakan tentang suatu wilayah termasuk perilaku penduduknya. Sungguhpun
peradaban yang lebih tua dan sejarah pemikiran manusia di Asia (antara lain di Phunisia dan
Mesopotamia) dan di Afrika (Mesir kuno), banyak dasar-dasar ilmu dan pengetahuan sekarang ini telah
bersumber pada apa yang di pikirkan dan ditulis orang sejak zaman Yunani Kuno, beberapa abad
sebelum permulaan tahun Masehi. Pengetahuan yang bersifat empirik kemudian berkembang pesat
karena orang tidak lagi bersikap menerima begitu saja adanya kenyataan macam-macam fenomena
(gejala atau segala sesuatu yang dapat diamati) yang di jumpai dalam kehidupannya di bumi.

Pada masa sebelum masehi, pandangan dan paham geografi dipengaruhi oleh paham filsafat dan
sejarah. Uraian geografi bersifat sejarah, sedangkan uraian sejarah bersifat geografi. Selain itu juga pada
masa ini muncul juga tulisan tentang pembuatan peta bumi atau lukisan fisis daerah tertentu. Hal ini
menunjukkan bahwa geografi pada masa ini juga bersifat matematis.

Adapun tokoh – tokoh yang sangat berperan dalam perkembangan geografi pada zaman yunani ini yaitu:

 Anaximandros, seorang yunani pada tahun 550 SM membuat peta bumi, ia beranggapan bumi
berbentuk silinder.
 Thales (640-548 SM), menganggap bahwa bumi ini berbentuk keping Silinder yang terapung di
atas air dengan separuh bola hampa di atasnya.
 Herodotus (485-425), lebih dikenal bapak ilmu sejarah, walaupun hasil karyanya memberikan
juga sumbangan bagi geografi dan etnografi.
 Plato (428-348) dan Aristoteles (382-322), merupakan dua filosof Yunani terkemuka yang juga
memberi sumbangan penting bagi perkembagan gagasan dalam geografi.
 Heraclides (sekitar 320 SM) mengemukakan bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ke
timur.
 Strabo (64-20 SM) dalam bukunya yang berjudul Geografica menjelaskan bahwa studi geogrfi
tidak hanya mempelajari bentuk dan dimensi wilayah, tetapi juga tentang lokasinya.selain itu juga
mempelajari korelasi antara msnusia dan lingkungan alamnya.
 Erasthothenes dan Dikaiarchos (276-194 SM), melakukan pembuatan jaring-jaring derajat
dimuka bumi.
 Claudius Ptolemaeus, dalam bukunya yang berjudul Geografice Hyphegesys menyatakan
bahwa geografi merupakan suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang
menampakkan berbagai penampakan umum yang melekat padanya.
1. B. Perkembangan Geografi Abad Pertengahan
Pada akhir abad pertengahan, uraian-uraian tentang geografi masih bercirikan hasil laporan perjalanan,
baik perjalanan yang dilakukan melalui darat maupun melalui laut. Pada masa ini, selain banyak
ditemukan daerah-daerah baru, konsep geografi yang bersifat matematis mendapat perkembangan lebih
pesat karena mulai longgarnya tekanan gereja terjadap para sarjana, terutama sarjana pengetahuan
alam yang temuan-temuannya bertentangan dengan tafsiran gereja akan kitab suci

Pada abad pertengahan ini, di Eropa geografi mengalami kemunduran setelah Ptolomaeus meninggal.
Sepeninggalnya tak muncul lagi karya penting geografi masa Yunani. Karenanya Ptolomaeus disebut
sebagai tokoh akhir dan perangkum pemikiran geografi zaman Yunani. Kurun waktu 200 hingga 1200
merupakan zaman kegelapan bagi pertumbuhan geografi dan pengetahuan perpetaan. Kalaupun pada
masa abad pertengahan ada juga beberapa tokoh ilmu yang menghasilkan tulisan dalam bahasa latin
dan bersumber dari geografi zaman Yunani, sumbangannya dalam bagi pertumbuhan geografi hampir
tidak berarti dan mengalami penyimpangan. Gagasan goegrafi Aristoteles baru dikenal kembali oleh
Eropa abad pertengahan lewat terjemahan yang ditulis dalam bahasa arab abad 12.

Meski demikian, namun pada kawasan muslim geografi cukup mengalami perkembangan. Orang-orang
islam di dunia Arab masih meneruskan dan mengembangkan lebih lanjut tradisi ilmu masa Ptolomaeus
dan pakar geografi Yunani, khususnya setelah keberhasilan ekspedisi kekuasaan islam ke Eropa pada
abad ke-8. Perkembangan geografi dan ilmu lain di kawasan dunia arab didukung juga oleh beberapa hal
yang tak terdapat di Eropa pada masa pertengahan. Susana yang menunjang itu meliputi:

1. Perjalanan perdagangan yang cukup ramai berkat lokasi kawasan yang menghubungkan tiga benua

2. Bahasa dan agama yang sama

3. Kerjaan atau kesultanan mendukung sepenuhnya pengembangan ilmu dan seni

4. Diterjemahkan karya-karya tentang pengetahuan tentang karuangan (geografi astronomi) masa


Ptolomaeus ke dalam bahasa Arab dan,

5. Telah dikembangkan ilmu-ilmu dasar (biologi, ilmu hitung dan kedokteran serta juga sistem desimal
(termasuk bilangan nol yang diramu dari hasil-hasil pengembangan dari berbagai pusat peradaban di
Asia dan Afrika

Sumbangan dunia Arab dalam perkembangan geografi tidak saja terbatas pada hasil pengalaman
perjalanan ke wilayah-wilayah yang melebihi luas di Asia dan Afrika, tetapi juga dari tulisan-tulisan yang
memuat pengetahuan klimatologi dan geomorfologi. Sumbangan orang Islam pada perkembangan ilmu
tidak saja terbatas dalam bidang pengetahuan geografi dan perpetaan, tetapi juga dalam bidang ilmu
alam alam eksakta. Geografi Yunani tetap dipakai dan bahkan dikembangkan lebih lanjut oleh dunia Arab
kelak akan menjadi salah satu pendorong bagi Eropa untuk kembali mempelajari pengetahuan budaya
yang telah di kembangkan zaman Yunani, Yaitu dengan munculnya reinaisan di Eropa.
Adapun tokoh – tokoh yang berperan pada abad pertengahan ini dalam perkembangan geografi yaitu :

 Al-Balkhi pada tahun 921, ia menghimpun hasil pengamatan sifat-sifat iklim hasil catatan para
musafir ke dalam kitab al-Ashkal yang merupakan atlas mengenai iklim yang pertama ada Al-
Mas’udi melakukan perjalanan dari Afrika hingga daerah Monzambique sekarang dan membuat
lukisan tentang muson.
 Al-Biruni yang tahun 1030 menulis Kitab al-Hind, suatu karya geografi mengenai India,
mengemukakan proses sedimentasi material berbeda antara yang terdapat di bagian hulu
dengan bagian hilir dan juga mengutip keterangan orang Hindu yang menyatakan bahwa pasang
air laut disebabkan bulan.
 Ibn-Batuta, merupakan tokoh muslim yang paling banyak melakukan perjalanan (selama 30
tahunmenempuh jarak sekitar 75.000 mil).
 Ibn-Khaldun, merupakan sarjana Muslim terakhir yang memberikan sumbangan dalam
pertumbuhan geografi sebenarnya merupakan tokoh ahli sejarah yang banyak mempelajari
organisasi kemasyarakatan, sistim mata pencaharian, dan keadaan kehidupan penduduk yang
berpindah-pindah di daerah gurun maupun kehidupan penduduk di daerah pekotaan.
Pada belahan bumi lain, yaitu di Cina juga mengalami perkembangan geografi yang pesat. Secara
esensial apa yang dikembangkan di Cina sama sekali terpisah dari perkembangan yang terjadi di Eropa.
Namun dalam kenyataannya ada kesejajaran langkah-langkah dalam perkembangan konsep dan cara-
caa kerja dengan apa yang telah di kembangkan sejak zaman Yunani di Eropa sehingga seolah-olah
tampak adanya kontak antara Cina dengan Eropa walau secara tidak langsung.

Perkembangan pengetahuan keruangan di Cina erat bertalian dengan munculnya berbagai kekaisaran,
seringnya perperangan yang meliputi kaqasn luas dan juga perjalanan-parjalanan perdagangan maupun
keagamaan. Kenyataan bahwa Cina juga telah menjadi salah satu pusat peradaban yang melahirkan
pengetahuan, teknologi dan filsafat besar juga merupakan pendukung bagi perkembangan pengetahuan
keruangan yang sedikit membrikan ciri khas. Dalam abad kedua dan ketiga ahli geografi Cina telah
mengembangkan sistim kisi-kisi (grid system) dan skala gradual yang khasdalam peta-peta Cina hasil
buatan abad ketiga hingga keenam jauh lebih sempurna dari pada peta-peta Eropa abad pertengahan
dan juga peta-peta dunia muslim.

Pandangan filsafat terhadap pengetahuan tentang bumi seperti di Yunani tak tampak secara nyata di
Cina , dan filsafat tua yang berkembang di Cina lebih menekankan pada hubungan yang baik antar
sesama manusia. Di samping kekhasan dalam perpetaan yang di kembangkan yang mengutamakan
keseksamaan , pengetahuan geografi yang dikembangkan di Cina juga memberikan perhatian khusus
pada hal-hal tertentu. Menurut Needham, karya-karya geografi Cina memuat hal-hal yang dapat dibagi
dalam 8 macam perhatian yaitu:

1. Kajian mengenai penduduk, yang sekarang ini dapat di golonkan termasuk geografi manusia,
2. Deskripsi tentang kawasan-kawasan di Cina ,
3. Deskripsi wilayah-wilayah di luar Cina,
4. Kisah-kisah atau laporan-laporan perjalanan,
5. Buku-buku yang khusus membicarakan Cina,
6. Deskripsi mengenai daerah-daerah pantai yang khusus diperlukan bagi para nahkoda kapal,
7. Deskripsi mengenai keadaan-keadaan topografi daerah pegunungan dan daerah aliran sungai
tertuntu serta usaha penggulangan banjir pada kota-kota atau tempat tertentu (dengan
bangunan yang melindungi kota ),
8. Ensklopedia geografi

1. C. Geografi Masa Akhir Abad ke 19 – Awal Abad ke 20


Pusat perhatian Geografi pada akhir abad ke-19 adalah terhadap iklim, tumbuhan, dan hewan, serta
terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli geografi pada periode ini memperdalam Geologi dan
mempergunakan metode geologi dalam penyelidikannya. Sebaliknya geografi manusia menjadi semakin
lemah. Pada akhir abad ke-19, geografi manusia masih bercorak geografi Ritter tanpa adanya perspektif
baru. Kenyataan ini mungkin disebabkan karena kedudukan Ritter sebagai tokoh geografi di Universitas
Berlin setelah kematiannya pada tahun 1859 untuk waktu yang lama tidak ada yang menggantikannya.
Demikian juga di Inggris, sejak pengunduran diri Alexander Maconochie di tahun 1830-an menyebabkan
geografi di negara tersebut tidak berkembang.

Pada masa ini, tokoh geografi yang berpengaruh, adalah :

 Friederich Ratzel (1844-1904), melalui metodologi ilmiah yang dikemukakan oleh Ratzel, yaitu
25Geografi, sebuah Pengantar menyatakan secara tegas bahwa alam menentukan kehidupan
manusia, paham fisis determinis menjadi semakin jelas. Ajaran Ratzel tersebut dikenal dengan
“Anthropogeographie” yang juga merupakan judul buku yang ditulisnya.
 Ellen C Semple, Pengikut Ratzel yang memperlemah paham fisis determinis atau geografi
determinis menjadi “pengawasan geografi” (geographic control).
 Otto Schluter (1873), Guru Besar Universitas Berlin pandangannya dianggap terlalu Fisis
determinis, sehingga dipandang terlalu berat sebelah oleh kebanyakan ahli geografi yang
berpandangan Antropogeografi
 Elsworth Huntington (1876), Ahli Geografi Universitas Yale, Amerika Serikat. Pemikiran
Geografi Huntington dipengaruhi oleh paham Geografi Ratzel.
 Ferdinand von Richthofen (1833-1905), Ahli Geologi yang kemudian beralih menjadi seorang
Geografer. Richthofen memberi rumusan konsep Geografi yang merupakan suatu Sintesa dari
pandangan Ritter dan Humboldt.
 Oscar Peschel (1833-1905), melakukan kritik terhadap Ritter yang dianggapnya terlalu melebih-
lebihkan pengaruh alam. Peschel berpendapat bahwa Geografi menyelidiki gejala bumi dengan
studi komparatif sehingga suatu ilmu dapat dikembangkan secara induktif dan juga membawakan
konsep dalam geografi bahwa manusia merupakan pusat perhatian.
 Alfred Hettner (1859-1941), Ahli Geografi Jerman Hettner berhasil mempersatukan pendapat
dan pengertian tentang konsep dasar Ilmu Geografi di Jerman.
 Paul Vidal de la Blache (1854-1918), Profesor Universitas Sorborne Perancis. Pandangannya
banyak dipengaruhi oleh paham determinis-anthropogeographie karena banyak membaca karya
Ritter, Von Humbolt dan geograf Jerman lainnya.
 Jean Brunhes (1869-1930), Ahli Geografi Perancis, murid sekaligus pengikut Vidal de la Blache.
melanjutkan paham Geografi gurunya yang menolak paham determinisme.

1. D. Perkembangan Geografi Modern


Pandangan ini mulai berkembang pada abad ke-18. Pada masa ini Geografi sudah dianggap sebagai
suatu disiplin ilmiah dan sudah dipandang dari sudut praktis. Para tokohnya, adalah :

 Immanuel Kant (1724-1804), seorang ahli filsafat Unversitas Koningsburg, Dia memandang
bahwa Ilmu Pengetahuan dapat dipandang dari tiga pandangan yang berbeda, yaitu
1. Ilmu Pengetahuan yang menggolongkan fakta berdasarkan objek yang diteliti.
2. Ilmu pengetahuan yang memandang hubungan fakta-fakta sepanjang masa. Ilmu pengetahuan
yang mempelajari bidang ini, adalah sejarah.
3. Ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta yang berasosiasi dalam ruang, dan ini merupakan
bidang dari Geografi.
 Alexander Baron Van Humboldt (1769-1859), seorang ahli Ilmu Pengetahuan yang menaruh
minat terhdap penampakan fisikal dan biologikal. Humboldt melakukan petualangan ke
beberapa daerah di benua Amerika, terutama Amerika Selatan dan membuat profil benua
tersebut.
 Karl Ritter (1779-1839), adalah Profesor Geografi pertama dari Universitas Frederich Wilhelm,
Berlin Jerman. Pandangan terhadap Geografi dipengaruhi oleh pemikiran religius, menurutnya
bumi diciptakan oleh Tuhan agar manusia dapat belajar dan memakainya untuk tempat tinggal.
Pandangan ini merupakan dasar berfikirnya yang Fisis Determinis.
 Charles Darwin (1809-1882), Seorang naturalis Inggris yang terkenal karena teori evolusinya.
Pengaruh Darwin sangat besar terhadap pandangan Geografi setelah Humboldt dan Ritter. Teori
evolusi Darwin berpengaruh luas terhadap berbagai bidang pengetahuan pada masa itu, bahkan
konsep “survival of the fittest” dan “Natural Selection” merupakan dasar pemikiran
berkembangnya fisis-determinis pada Geografi.

1. E. Perkembangan Geografi Mutakhir


Perkembangan geografi saat ini lebih mengarah pada upaya pemecahan masalah yang dihadapi oleh
umat manusia. Kondisi ini mengharuskan Geografi sebagai bidang keilmuan tidak boleh melepaskan diri
dari disiplin keilmuan lainnya. Seperti yang terjadi pada disiplin ilmu lainnya, geografi juga telah
mempergunakan statistik dan metode kuantitatif dalam penelitiannya, bahkan penggunaan piranti
komputer untuk mengolah dan menganalisa data sudah menjadi kebutuhan.

Sampai tahun 1960, Geografi di Inggris tidak mempunyai warna dan kuno pemikirannya, sesudah tahun
tersebut perkembangan Geografi semakin pesat dan terjadi perubahan yang besar-besaran dalam
pemikirannya. Geografi di Inggris yang terkenal dengan penelitiannya tentang penggunaan lahan dan
pendekatan praktis berkenaan dengan perencanaan telah mendorong sekelompok geograf yang
dipelopori oleh Chorley pada tahun 1964 mengembangkan pemikiran baru untuk Geografi Fisik dan Peter
Haget untuk Geografi Sosial. Hasil karya mereka, yaitu: Frontiers in Geography dan Models in
Geography yang merupakan kumpulan karangan merupakan manifestasi dari pemikiran baru tersebut.
Pemakain metoda kuantitatif dalam penelitian Geografi tidak hanya analisis tetapi juga mendorong
pengembangan teori lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai