ANORAGA JATAYU
A156180218
TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi dan mensimulasikan Perubahan
penggunaan lahan di London pada tahun 2030 dan 2050 dengan menggunakan model Cellular
Automata dan Markov Chain (CA-MC) untuk menjelaskan interaksi antara Perubahan iklim
dan LULC (Land Use Cover Changes).
WILAYAH PENELITIAN
Wilayah studi pada penelitian ini adalah kota london, yang merupakan ibukota dari
negara Inggris. London terletak pada bagian Tenggara Inggris dan merupakan kawasan
perkotaan terbesar di Eropa. Kota London memiliki luas area sebesar 1572 km2 dengan jumlah
penduduk diatas 8.67 juta jiwa pada tahun 2015. Pemilihan wilayah penelitian pada Kota
London didukung oleh adanya berbagai kebijakan terkait pertumbuhan kota untuk
mempertahankan ruang terbuka hijau yang terdapat pada kawasan green belt (kawasan ruang
terbuka hijau yang pada batas luas Kota London) serta untuk menerapkan pertumbuhan kota
yang compact dengan disertai pengintegrasian ruang terbuka pada bagian dalam kawasan
perkotaan tersebut.
METODE
Alat dan Bahan
Pada penelitian ini digunakan data terkait LULC, jaringan jalan, kawasan-kawasan
strategis, fisik wilayah, iklim, dan kawasan rawan bencana pada Kota London. Selain itu, pada
penelitian ini juga dibutuhkan software GIS yang digunakan untuk proses awal (pre-
processing) data, penyeragaman format data, analisis data dasar, dan visualisasi peta. Selain
GIS juga digunakan software Terrset yang merupakan software modeling geospasial yang
terintegrasi dan digunakan untuk melakukan modeling perubahan LULC menggunakan metode
CA-Markov.
Periode
Data Deskripsi Sumber
Data
CA-Markov Model
• Markov Chain
MC (Markov Chain) model dapat digunakan untuk menganalisis kemungkinan
terjadinya sebuah proses perubahan dari a menuju b melalui penggunaan matriks
probabilitas transisi. Pada penelitian ini, matriks tersebut dapat diinterpretasikan
sebagai kemungkinan atau peluang suatu land use berubah menjadi land use lain
berdasarkan perubahan land use pada tahun 2000-2006. Matriks probabilitas transisi
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
Dimana Vi X Pij merupakan proporsi land use pada tahun referensi kedua; Pij
merupakan peluang terjadinya transisi; Vi merupakan proporsi land use pada tahun
pertama. I merupakan jenis land use pada tahun pertama dan j merupakan jenis land use
pada tahun kedua.
Pada penelitian ini, pemodelan menggunakan metode CA-Markov terdiri dari 3 tahapan
utama. Pada tahap 1 ditentukan faktor pendorong dan faktor pembatas (constraints) untuk
masing-masing kelas land use, menentukan fuzzy function untuk tiap faktor, dan boolean
values untuk tiap constraints. Tahap ke 2a, dilakukan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk
menentukan bobot dari tiap faktor berdasarkan fuzzy function-nya dan bersama dengan
boolean values menghasilkan multi-criteria evaluation-weighted linear combination (MCE-
WLC) model untuk menghasilkan peta kesesuaian masing-masing tipe land use. Tahap ke 2b,
disusun matriks probabilitas transisi land use berdasarkan 2 data landuse pada periode yang
berbeda. Kemudian CA model dijalankan dengan input peta kesesuaian dan aturan transisi
tersebut. Tahap ke 3 dilakukan validasi model berdasarkan data landuse tahun terakhir
menggunakan Kappa statistic. Apabila hasil validasinya valid, maka dilakukan simulasi dan
pemodelan tahun 2030 dan 2050.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Wilayah
Perubahan Perubahan
Penggunaan
2000 (ha) 2006 (ha) 2012 (ha) 2000-2006 2006-2012
Lahan
(%) (%)
Badan Air 2.736 2.750 2.750 0,51 0,00
Kawasan
109.807 110.670 110.943 0,79 0,25
Terbangun
Ruang
19.580 22.540 22.526 15,12 -0,06
Terbuka
Hutan 5.972 3.224 3.215 -45,01 -0,28
Pertanian 21.501 20.412 20.162 -5,06 -1,22
Tabel 2. Komposisi Penggunaan Lahan Kota London Tahun 2000-2012
Penggunaan lahan di Kota London didominasi oleh kawasan terbangun yang terdiri dari
kawasan permukiman, perdagangan dan jasa, fasilitas umum, dan industri dengan presentase
sebesar 69% dari luas wilayah penelitian. Tren perubahan penggunaan lahan yang terjadi pada
tahun 2000-2012 adalah terdapatnya penurunan kawasan hutan greenbelt dan pertanian akibat
perluasan kota menjadi kawasan terbangun dan ruang terbuka kota.
Chart Title
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
Badan Air Kawasan Terbangun Ruang Terbuka Hutan Pertanian
London
Gambar 7. Peta Wilayah Terdampak Banjir Kota London Tahun 2012
Simulasi Perubahan Curah Hujan Menggunakan SDSM
• Perbandingan Data Curah Hujan hasil observasi stasiun meteorologi dan
klimatologi dengan hasil model SDSM (Tahun 1960-1990)
Gambar 8. Grafik Perbandingan Curah Hujan Hasil Observasi Stasiun dan Model SDSM
Terdapat rata-rata perbedaan 11% atau sekitar 0,2 mm data curah hujan berdasarkan 2
sumber data yang berbeda yaitu data hasil observasi stasiun meteorologi dan
klimatologi dengan hasil model SDSM untuk periode tahun 1960-1990
• Presentase perubahan curah hujan hasil simulasi dengan tahun dasar 1960-1990
Kawasan Ruang
Badan Air Hutan Pertanian
Terbangun Terbuka
Ruang
0.0006 0.0414 0.9328 0.0061 0.0192
Terbuka
Penggunaan
2012 (Ha) 2030 (Ha) 2050 (Ha)
Lahan
Badan Air 2750 2762 2770
Kawasan
110943 112616 113073
Terbangun
Ruang Terbuka 22526 24154 25204
Hutan 3215 3672 3489
Pertanian 20162 16392 15060
Tabel 4. Simulasi Pemodelan Penggunaan Lahan Kota London
Berdasarkan hasil pemodelan menggunakan metode CA-Markov, didapatkan hasil
bahwa pada tahun 2030 dan 2050 terjadi peningkatan kawasan terbangun, ruang
terbuka, dan kawasan hutan di wilayah Kota London. Peningkatan kawasan terbangun
dan ruang terbuka kota merupakan akibat dari tren perubahan penggunaan lahan yang
terjadi, sedangkan peningkatan pada luas kawasan hutan terjadi akibat perhitungan
dampak dari peningkatan curah hujan dan perubahan iklim yang terjadi sehingga
kawasan greenbelt atau hutan kota harus dikembangkan lebih lanjut berikut dengan
kawasan ruang terbuka hijau dan non-hijau perkotaan.
Perbandingan Luas Penggunaan Lahan
20 Tahun 2012-2050
15
10
5
0
-5 Badan Air Kawasan Ruang Terbuka Hutan Pertanian
Terbangun
-10
-15
-20
-25
-30
2012-2030 2012-2050
Gambar 10. Grafik Peningkatan dan Pengurangan Luas Lahan Masing-Masing Kelas
Landuse Tahun 2012-2050
DAFTAR PUSTAKA
Litman, T. (1995). Land Use Impact Costs of Transportation. World Transport Policy and
Practice. Vol. 1. World Transport Policy and Practice (Pp. 9–16).
Greater London Authority (2002). Flooding in London: A London assembly scrutiny report.
London: UK.
Andersson, C., Frenken, K., & Hellervik, A. (2006). A Complex Network Approach To Urban
Growth. Environment and Planning A, 38, 1941–1964.
Lu, Qi, Chang Ni-Bin, Joyce, Justin. (2018). Exploring the Potential Climate Change Impact
on Urban Growth in London by A Cellular Automata-Based Markov Chain Model.
Computers, Environment, and Urban Systems 68, 121-132