Satuan Acara Penyuluhan Cuci Tangan
Satuan Acara Penyuluhan Cuci Tangan
Disusun Oleh :
TIM LAKSANA KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH
Dusun Bintoro Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
Mengetahui
Kepala Sekolah
Dosen Pembimbing Lapangan SD Negeri 2 Bekiring
( ) ( )
NIDN............................................. NIP...............................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perwujudan riil
paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga, dan masyarakat
yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan
melindungi kesehatannya. Salah satu indikator dari Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Hasil yang diharapkan
adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat khususnya anak-anak tentang
pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk mencegah timbulnya berbagai
penyakit serta meningkatkan kemampuan mereka untuk mencuci tangan
secara baik dan benar.
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun
untuk menjadi bersih. Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu
upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali
menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah
dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak
tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk,
gelas). Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan
binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus) dan makanan/minuman
yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan
bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya
sedang tertular.
Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mencuci tangan pakai sabun
hingga kini masih tergolong rendah, indikasinya dapat terlihat dengan
tingginya prevalensi penyakit diare. Survei Departemen Kesehatan pada
tahun 2006 menunjukkan rasio penderita diare di Indonesia 423 per 1000
orang dengan jumlah kasus 10.980, angka kematian 277 (CFR 2,52%).
Penyakit diare menjadi penyebab kematian nomor 2 pada balita, nomor 3
pada bayi, dan nomor 5 untuk semua umur.
Oleh karena masih rendahnya kesadaran untuk mencuci tangan
menggunakan sabun di Indonesia, maka penyuluhan tentang pentingnya
mencuci tangan harus diberikan sejak dini. Dengan memberikan penyuluhan
tentang cuci tangan menggunakan sabun diharapkan dapat memperluas
pengetahuan serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
B. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka tujuan dilakukannya
kegiatan penyuluhan ini dapat di kelompokkan menjadi dua, tujuan
instruksional umum dan khusus sebagai berikut :
1. Tujuan instruksional umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan para peserta kegiatan
memiliki tambahan pengetahuan tentang cara mencuci tangan pakai
sabun yang baik dan benar.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah mendapatkan materi penyuluhan selama 1 x 30 menit, peserta
kegiatan dapat mengetahui tentang :
a. Tahapan serta cara mencuci tangan menggunakan sabun yang baik
dan benar.
b. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan menggunakan sabun.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Materi
Dalam kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan pada tanggal 8 dan 9
Agustus 2016 akan disampaikan beberapa materi yang berkaitan dengan
beberapa hal berikut ini :
1. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan menggunakan sabun
2. Keuntungan mencuci tangan menggunakan sabun
3. Demonstrasi cara mencuci tangan menggunakan sabun
Untuk keseluruhan materi penyuluhan yang diberikan dapat dilihat pada
bagian lampiran 1
B. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Bernyanyi
C. Pengorganisasian
1. Pelaksana Kegiatan :
a. Pemateri :
1. Kelas I dan II : Baskoro Abdiansyah
2. Kelas III dan IV : Mughnirahmawati Rahayu
3. Kelas V dan VI : Magista Istiqomah
b. Fasilitator :
1. Kelas I dan II : Indry Darmayanti
2. Kelas III dan IV : Ghozwul Fikriyah Antika Revyanti
3. Kelas V dan VI : Eko Maryono
c. Observer :
1. Kelas I dan II : Khusna Rahmawan
2. Kelas III dan IV : Ghozwul Fikriyah Antika Revyanti
3. Kelas V dan VI : Eko Maryono
d. Dokumentasi : Khusna Rahmawan
Eko Maryono
2. Peserta Kegiatan
a. Seting Tempat
2 2 2
4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4
2 2 2
b. Keterangan
(1) Pembicara
(2) Fasilitator
(3) Observer
(4) Peserta penyuluhan
D. Media
1. Poster
E. Rencana Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan :
Penutup :
1. Menyampaikan 1. Memperhatikan
5 Menit kesimpulan dari semua dengan seksama
3.
(08.55−09.00 WIB) materi penyuluhan yang
terlah disampaikan
2. Mengucapkan terima 2. Memperhatikan
kasih atas segala bentuk dengan seksama
partisipasi peserta dalam
kegiatan penyuluhan
3. Memohon maaf apabila 3. Meperhatikan dengan
terdapat kesalahan dan seksama dan
kekurangan pada saat menjawab salam
kegiatan penyuluhan
berlangsung,
mengucapkan salam
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan mahasiswa sebagai pembicara dalam kegiatan penyuluhan.
b. Kesiapan peserta dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
c. Media yang digunakan sesuai dengan topik dan tepat guna.
d. Tempat yang sesuai dan kondusif untuk pelaksanaan kegiatan
penyuluhan.
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas yang disepakati oleh
mahasiswa.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan.
c. Suasana dalam kegiatan penyuluhan kondusif.
3. Evaluasi Hasil
Setelah mendapatkan materi penyuluhan, peserta kegiatan akan mampu
untuk :
a. Peserta akan mengerti tentang waktu yang tepat untuk mencuci tangan
menggunakan sabun
b. Peserta akan mengerti tentang keuntungan mencuci tangan
menggunakan sabun
c. Peserta akan hafal lagu cara mencuci tangan pakai sabun
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Evaluasi Struktur
Kesiapan mahasiswa sebagai pembicara dalam kegiatan penyuluhan
yang dilaksanakan pada tanggal 03 Maret 2018 tersebut, terlihat bahwa
mahasiswa yang bertugas sebagai pembicara mampu menyampaikan
penyuluhan sesuai dengan materi yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Semua peserta kegiatan penyuluhan merupakan siswa-siswi SD Negeri
2 Bdekiring, Desa Bekiring Kecamatan Pulung, terlihat bahwa mereka telah
siap berada di dalam kelas, sebagian dari mereka tampak gaduh dan berlarian,
sedangkan siswa-siswi lainnya telah siap dengan duduk dibangku masing-
masing..
Media penyuluhan yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan
penyuluhan dinilai sesuai dengan kebutuhan, yaitu poster yang telah dibuat
sebelumnya bersama tim. Tempat yang digunakan untuk melaksanakan
kegiatan terlihat cukup luas dan terdapat sarana dan prasarana yang lengkap
meliputi ruang kelas dengan bangku dan kursi dilengkapi dengan sebuah
papan tulis. Suasana saat penyuluhan bersahabat. Penyenggelaraan
penyuluhan telah sesuai tugas pelaksanaan kegiatan sesuai yang telah
disepakati sebelumya.
B. Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan yang disepakati adalah 30 menit, dalam proses
jalannya penyuluhan waktu yang diberikan telah digunakan dengan baik
sehingga tidak membutuhkan tambahan waktu. Selama proses kegiatan
penyuluhan, semua peserta memperhatikan dengan seksama materi yang
disampaikan dengan sesekali terlihat beberapa siswa berlarian di halaman.
Sebagian peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dibuktikan dengan
kemauan mereka menyanyikan lagi cuci tangan yang telah diajarkan oleh
pembicara.
Suasana selama proses penyuluhan bersahabat, peserta menerima
dengan baik kehadiran pelaksana kegiatan yang dibuktikan dengan kesiapan
mereka dalam berpartisipasi dalam kegiatan.
C. Evaluasi Hasil
Selama proses evaluasi hasil, beberapa materi mampu dipahami dengan
baik oleh peserta kegiatan penyuluhan, hal ini terbukti dengan kemampuan
mereka menjawab pertanyaan dari pembicara. Meskipun demikian, sebagian
materi seperti waktu-waktu yang tepat untuk mencuci tangan dengan sabun,
belum dapat dipahami sepenuhnya. Sehubungan dengan hal tersebut observer
memberikan evaluasi bahwa materi yang disampaikan seharusnya dikemas
dalam media yang lebih menarik dan disajikan lebih ringkas.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan pada tanggal
03 Maret 2018 adalah bahwa pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih
dan sehat perlu ditanamkan sejak usia dini sehingga masalah kesehatan yang
berkaitan dengan hal tersebut akan lebih mudah dicegah di masa yang akan
datang. Sehubungan dengan hal tersebut kesadaran akan kebersihan diri
khususnya kebiasaan untuk mencuci tangan menggunakan harus dibangun
sejak dini untuk menghindari segala risiko buruk yang berkaitan dengan
masalah kesehatan, khususnya bagi anak-anak.
B. Saran
Dari berbagai tahapan kegiatan, proses pelaksanaan memiliki beberapa
evaluasi yaitu sebagian materi belum sepenuhnya dipahami. Saran yang
diberikan untuk kegiatan penyuluhan berikutnya adalah penyampaian materi
penyuluhan seharusnya dikemas dalam media yang lebih menarik dan
disajikan lebih ringkas.
DAFTAR PUSTAKA
MATERI PENYULUHAN
AYO CUCI TANGAN PAKAI SABUN