Nama : ................................................................................................
Kamar/Asrama : ................................................... / ..........................................
Jumlah kubro dibagi menjadi 2, yaitu kubro dzaru wajhin dan kubro dzatu wajhain.
4. A. jumlah yang berkedudukan menjadi maf’ul.
B. jumlah yang berkedudukan menjadi mudof ilaih.
C. jumlah yang mengikuti jumlah yang mempunyai mahal.
5. Karena contoh tersebut merupakan jumlah yang menyempurnakan qosam (jawab
qosam).
6. Jumlah khobariyah terletak setelah isim nakiroh ghoir mahdoh (yang tidak murni
kenakirohannya) maka mengandung dua wajah. Yaitu boleh berkedudukan
menjadi sifat dan hal.
7. Zhorof dan jer majrur mempunyai ta’aluq yang berupa 1. fi’il atau 2. yang menyimpan
makna fi’il: Seperti masdar, isim sifat, isim jamid yang bisa dita’wil dengan isim sifat.
8. Isim sifat itu sendiri dibagi menjadi 5, yaitu isim fa’il, isim maf’ul, Isim sifat
musyabbah, isim tafdhil dan sighot mubalaghoh.
9. Tentang Lafald ni’ma dan bi’sa ( ْس
َ ) نِ ْع َم َوبِئboleh menjadi mu’alaqnya zhorof dan jer
majrur.
10. Dzorof dan Jar Majrur bisa merofa’kan fail isim dzohir apabila kemasukan Nafi atau
Istifham, atau menjadi Khobar, Sifat, Silah atau menjadi Hal.