Anda di halaman 1dari 8

Jurnal e-Dinamis, Volume 3, No.

3 Desember 2012 ISSN 2338-1035

ANALISA PRESSURE DROP PADA SISTEM PERPIPAAN FUEL


OIL BOILER PADA PT.PLN PEMBANGKITAN SUMATERA
BAGIAN UTARA SICANANG – BELAWAN DENGAN
MENGGUNAKAN PIPE FLOW EXPERT

Juhari Malau1, Tekad Sitepu2.


1)
Mahasiswa Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155
Email : jo_malau29@yahoo.com
2)
Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara
Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155
Email : tekadsitepu@gmail.com

Abstrak
Pada dasarnya aliran fluida pada sistem perpipaan akan mengalami penurunan
tekanan ( pressure drop ).Hal ini dapat disebabkan karena beberap hal , diantaranya adalah
aliran fluida yang mengalir pada perpipaan akan mengalami gesekan di sepanjang permukaan
pipa, dan juga ketika aliran melewati beberapa sambungan pipa, belokan, katup, diffusor , dan
beberapa komponen lainnya yang terpasang pada sistem perpipaan.Maka simulasi analisis
dengan Pipe Flow Expert ini akan menganalisis faktor gesekan dan Pressure drop yang terjadi
pada sistem perpipaan Fuel Oil Boiler dari Daily Tank ke Burner Boiler Unit IV pada PT.PLN
(Persero) Unit Pembangkitan Sumbagut,Sicanang – Belawan.Dari hasil analisis didapat nilai
faktor gesekan terbesar ada pada pipa suction yaitu sebesar 0.31346 dan nilai faktor gesekan
terkecil ada pada pipa discharge yaitu pada pipa no 27 sebesar 0.01790 , kemudian pressure
drop ( kehilangan tekanan) terbesar adalah sebesar 14,2714 bar.g dan nilai pressure drop
terkecil adalah 0.0003 bar.g.Tekanan terbesar terdapat pada pipa no 18 yaitu sebesar 22,6758
bar.g, dan tekanan terendah terdapat pada pipa no 11 yaitu sebesar 1,5103 bar.g.Sementara
itu berdasarkan hasil simulasi diperoleh head pada sistem perpipaan adalah sebesar 221,616
m.

Kata Kunci : Pressure Drop, Pipe Flow Expert, Fuel Oil Boiler

Abstract
Basically, fluid flow in a piping system undergoes pressure drop.This is caused by a
several things, such as fluid flowing in a piping system will have a contact friction along the pipe
surface, and also when the fluid flowing passes some fittings which attached to the piping
system.They are elbows, valves, diffusors, and others component attached to the piping
system.Then , analysis simulation with this Pipe Flow Expert Software will analyze the friction
factor and pressure drop that occur in piping system Fuel Oil Boiler from Daily Tank to Boiler
Burner Unit IV at PT.PLN (PERSERO ) Power Plant Unit, Sumatera Utara Region, Sicanang –
Belawan.The results of simulation showed that the biggest friction factor value was on suction
pipe about 0.31346 and the smallest friction factor value was on discharge pipe number 27
about 0.01790 and then the biggest pressure drop value occured in piping system was 14.2714
bar.g while the smallest pressure drop value was 0.0003 bar.g.The biggest pressure was on
pipe number 18 about 22,6758 bar.g and the smallest pressure was on pipe number 11 about
1,5103 bar.g.Beside that according to the simulation the head of piping system derived about
221.616 m.
Keyword : Pressure Drop, Friction Factor, Pipe Flow Expert, Fuel Oil Boiler.

1.Pendahuluan
Hampir tidak ada di dalam bertingkat untuk perkantoran, rumah
kehidupan ini yang tidak bersinggungan sakit, hotel, selalu terlihat adanya
dengan pipa dan jaringannya.Di setiap penggunaan pipa, baik untuk keperluan
pembangunan gedung - gedung sanitasi, untuk pendingin udara,

164
Jurnal e-Dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN 2338-1035

maupun untuk pengaliran fluida ke sistem aliran, sulit dihindari adanya


tangki timbun. Pipa-pipa tersebut fittings. Adanya fittings dalam suatu
mutlak diperlukan sebagai alat untuk saluran akan menyebabkan terjadinya
mengalirkan fluida yang akan diolah. kerugian tekanan pada aliran. Hal
Fluida merupakan sesuatu yang tidak tersebut dikarenakan oleh perubahan
bisa lepas dari kehidupan kita sehari- arah aliran fluida yang melalui saluran
hari,dimanapun dan kapanpun kita tersebut.Mekanika fluida merupakan
berada, fluida selalu mempengaruhi cabang ilmu teknik mesin yang
berbagai kegiatan dalam kehidupan kita mempelajari keseimbangan dan
sehari – hari , baik itu dalam bentuk gerakan gas maupun zat cair serta
liquid ataupun gas. Dalam suatu sistem gaya tarik dengan benda - benda
perpipaan, aliran fluida di dalam pipa disekitarnya atau yang dilalui saat
pada dunia industri mengalami mengalir. Dimana pada dunia industri
penurunan tekanan ( pressure drop ) sebagian besar fluidanya mengalir
seiring dengan panjang pipa dan pada pipa tertutup (closed conduit flow)
beberapa fittings yang dilalui fluida dan memiliki beberapa masalah utama
tersebut. Menurut teori dalam mekanika yang terjadi antara lain :
fluida, penurunan tekanan tersebut 1.Terjadinya gesekan di sepanjang
disebabkan karena fluida yang mengalir dinding pipa.
mengalami gesekan di sepanjang aliran 2. Terjadinya kerugian tekanan.
fluida seperti panjang pipa, diameter 3.Terbentuknya turbulensi akibat
pipa, kekasaran permukaan dan gerakan relative dalam molekul
viskositas dari fluida tersebut.Adapun fluida yang dipengaruhi
viskositas ini menyebabkan timbulnya viskositas fluida.
gaya geser yang sifatnya menghambat. Adapun sistem perpipaan yang
Untuk melawan gaya geser tersebut dianalisis adalah sistem perpipaan
diperlukan energi sehingga pada pipa Fuel Oil Boiler dari Daily
mengakibatkan adanya energi yang Tank ke Burner Boiler Unit 4 PT.PLN
hilang pada aliran fluida, energi yang Pembangkitan Sumbagut Sicanang –
hilang ini mengakibatkan penurunan Belawan.
tekanan aliran fluida atau disebut juga
kerugian tekanan (head loses). 2. Tinjauan Pustaka
Kerugian tekanan ( head loses ) ini 2.1 Fluida
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kerugian Zat dikenal dalam 3 bentuk
mayor (mayor loses) dan kerugian yaitu; padat, cair atau gas. Apabila
minor ( minor loses ). Mayor loses benda berada dalam bentuk cair atau
adalah kerugian tekanan yang gas, benda tersebut dikenal sebagai
diakibatkan oleh adanya gesekan di fluida. Sifat-sifat umum dari semua
sepanjang aliran pipa , sedangkan fluida ialah bahwa ia harus dibatasi
kerugian tekanan yang terjadi dalam dengan dinding kedap supaya tetap
sistem pipa dikarenakan berbagai dalam bentuknya yang semula.
fittings seperti bends (belokan), elbows
(siku-siku), joints (sambungan- 2.2 Mekanika Fluida
sambungan), valves (katup) dan sistem Mekanika fluida merupakan ilmu
lainnya dimana menyebabkan luas yang mempelajari keseimbangan dan
penampang saluran tidak konstan gerakan zat cair maupun gas, serta
disebut minor loses. Efisiensi dari suatu gaya tarik dengan benda–benda
sistem aliran akan tercapai maksimal disekitarnya atau yang dilalui saat
apabila desain atau perancangan mengalir.
sistem salurannya dilakukan dengan
cermat dan tepat. Perancangan ini 2.3 Tekanan Pada Fluida
meliputi penentuan diameter pipa, Tekanan didefinisikan sebagai
posisi pipa, penggunaan sambungan- gaya per satuan luas, di mana gaya F
sambungan dan penggunaan belokan dipahami bekerja tegak lurus terhadap
(elbow). Dalam perencanaan suatu permukaan A.
165
Jurnal e-Dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN 2338-1035


 =  = ............. ( 1 )

F= Gaya ( Newton )
2.7 Viskositas
A= Luas Permukaan (
)
Viskositas fluida adalah ukuran
2.4 Tekanan Hidrostatis ketahanan suatu fluida terhadap
Tekanan hidrostatis adalah deformasi atau perubahan
tekanan zat cair (fluida) yang hanya bentuk.Viskositas dipengaruhi oleh
disebabkan oleh beratnya. Gaya temperatur, tekanan, kohesi dan laju
gravitasi menyebabkan zat cair perpindahan momentum molekularnya.
dalam suatu wadah selalu tertarik ke
bawah. Makin tinggi zat cair dalam Viskositas dibedakan atas dua jenis,
wadah, maka makin berat zat cair itu, yaitu:
sehingga makin besar tekanan yang 1.Viskositas Kinematik
dikerjakan zat cair pada dasar wadah Viskositas kinematik adalah
perbandingan antara viskositas mutlak
ℎ =   ℎ..........................( 2 ) terhadap rapat jenis. Adapun
hubungannya dinyatakan sebagai
Ph = Tekanan Hidrostatis berikut :

 = Massa jenis zat cair ( kg /
 ) = .............................( 5 )

g = Gravitasi ( m/ )
Dimana :  = nilai dari viskositas
h = Level zat cair ( m )
mutlak atau viskositas
dinamik (kg./m.s)
2.5 Bilangan Reynolds
 = nilai kerapatan
Bilangan Reynolds digunakan untuk
massa fluida (kg/
)
menunjukkan sifat utama aliran, yaitu
2.Viskositas dinamik
apakah aliran adalah laminar,
Viskositas Dinamik atau viskositas
turbulen, atau transisi serta letaknya
mutlak mempunyai nilai sama dengan
pada skala yang menunjukkan
hukum viskositas Newton.
pentingnya secara relatif
Rumusnya dinyatakan sebagai berikut:
kecenderungan turbulen berbanding
dengan laminar. Rumus untuk 
menentukan bilangan Reynolds : = ("
. $...............( 6 )
 "!

 
 = ........................( 3 ) Dimana : % = tegangan geser pada

fluida (N/m2)
Dimana :
&"'=gradientkecepatan(m/s)
 = kecepatan (rata-rata) fluida
yang mengalir (m/s)
2.8 Debit Aliran Fluida dan
 = diameter dalam pipa (m) Kecepatan.
 = massa jenis fluida (kg/m3) Debit aliran fluida merupakan
 = viskositas dinamik fluida rumus yang digunakan untuk
(kg/m.s) menghitung kecepatan aliran fluida,
yaitu sebagai berikut :
2.6 Rapat Jenis ( Density ) 
Rapat jenis atau density (ρ) ( = ) .....................( 7 )
adalah ukuran konsentrasi suatu zat Kemudian dari persamaan kontinuitas
dan dinyatakan dalam satuan massa akan didapat :
per satuan volume. ( = *  ,dimana
,
+ = - . ...................( 8 )
 = 
/ (/
 ........... ( 4 ) Maka kecepatan aliran dalam suatu
Dimana : m = massa fluida (kg) penampang adalah :
 = volume fluida (m3) 0
/ = ...........................( 9 )
1

166
Jurnal e-Dinamis,
Dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN 2338-1035
2338

Sedangkan untuk aliran turbulen nilai


0
/= 2 5
.....................
....................( 10) faktor gesekan diperoleh dengan
4
3
menggunakan diagram moody
Dimana : Q = debit aliran ((
"$
ʋ = kecepatan aliran (
"$ sebagai fungsi dari angka Reynold (
A = luas penampang (
$ Reynolds Number ) dan kekasaran
 = 6789:; <89=>? (
 ) relative ( Relative Roughness ), yang
nilainya dapat dilihat pada tabel 2.1
2.9 Head Loss sebagai fungsi dari nominal diameter
pipa dan kekasaran permukaan dalam
Kerugian energi per satuan berat fluida
pipa ( e ) yang tergantung dari jenis
dalam pengairan cairan dalam
dala sistem
perpipaan disebut sebagai kerugian material pipa.
head ( head loss ).

1. Head Loss mayor


Head loss mayor dapat terjadi
karena adanya gesekan antara aliran
fluida yang mengalir dengan suatu
dinding pipa.Pada umumnya kerugian
ini dipengaruhi oleh panjang pipa.Untuk
dapat menghitung head loss mayor ,
perlu diketahui lebih awal jenis aliran
fluida yang mengalir.Jenis aliran
tersebut dapat diketahui melalui
Reynold number. Head loss mayor
dapat dihitung dengan menggunakan
salah satu dari dua persamaan berikut:
Gambar 2.1 Diagram Moddy
1.Persamaan Darcy– Weisbach yaitu:
B 5
@A = A .....................
......... (11) n dinding untuk
Tabel 2.1 Nilai kekasaran
 C
berbagai pipa komersil.
Dimana:
Kekasaran
hf = head loss mayor (m) Bahan
f = faktor gesekan (diperoleh dari ft m
diagram Moody) Riveted Steel 0,003 – 0,0009 –
d = diameter pipa (m)
L = panjang pipa (m) Concrete 0,001 – 0,0003 –
= kecepatan aliran fluida dalam pipa
V= Wood Stave 0,0006 – 0,0002 –
(m/s) Cast Iron 0,00085 0,00026
g = percepatan gravitasi (
/
Galvanized 0,0005 0,00015
 )
Diagram Moody telah digunakan Asphalted 0,0004 0,0001
untuk menyelesaikan permasalahan Commercial 0,00015 0,000046
aliran fluida di dalam pipa dengan
menggunakan faktor gesekan pipa (f) Drawn Brass 0,000005 0,0000015
dari rumus Darcy – Weisbach. Untuk Glass and “smooth” “smooth”
aliran laminar dimana bilangan
Reynold kurang dari 2300, faktor 2. Head Loss Minor
gesekan dihubungkan dengan
bilangan Reynold, menurut Streeter
Head loss minor dapat terjadi karena
(1992) dinyatakan dengan rumus:
adanya sambungan pipa ( fittings )
D- seperti katup ( valve ) , belokan ( elbow
f = EF .............................. ( 12 ) ) , saringan ( strainer ), percabangan (

167
Jurnal e-Dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN 2338-1035

tee ) , losses pada bagian entrance, Angle, fully 2


losses pada bagian exit, pembesaran open
pipa( expansion ), pengecilan pipa ( Gate, fully open 0.15
contraction ) , dan sebagainya. Gate, ¼ closed 0.26
Gate, ½ closed 2.1
Head loss minor dapat dihitung dengan Gate, ¾ closed 17
menggunakan rumus sebagi berikut: Swing check, 2
forward flow
5
@
=∑.n.k C .......... (13 ) Swing check,
backward flow
keterangan : Ball valve, fully 0.05
n = jumlah komponen minor losses open
v = kecepatan fluida (m/s) Ball valve 1/3 , 3.3
k = koefisien minor losses ( dari closed
lampiran koefisien minor losses Ball valve 2/3 , 210
peralatan pipa ) closed
L = panjang pipa ( m )

Tabel 2.2 Koefisien kerugian pada 2.10 Pipe Flow Expert


komponen-komponen pipa
Perkembangan teknologi yang
KOMPONEN GB serba memanfaatkan kecanggihan
komputer telah memberi banyak
a. elbow kemudahan dalam dunia industri, salah
Regular 0.3 satunya program komputer yang dibuat
90°flanged untuk menganalisa permasalahan
Regular 90° 1.5 dalam bidang engineering yang tidak
threaded memungkinkan dianalisa secara
Long radius 90° 0.2 manual karena tingkat kerumitan yang
flanged2 tinggi.
Long radius 90° 0.7 Pipe Flow Expert v 5.12
threaded merupakan salah satu program
Long radius 0.2 komputer yang digunakan untuk
45°flanged mendesain sistem perpipaan dan
Regular 45° 0.4 menganalisa aliran fluida.Pipe Flow
threaded Expert v 5.12 mampu menghitung laju
b. return bends aliran pada setiap pipa dan mampu
return bend, 0.2 menghitung pressure drop ( penurunan
flanged tekanan ) pada keseluruhan sistem
return bend, 1.5 perpipaan.
threaded
c. Tees 3.Metodologi Penelitian
Line flow, 0.2 3.1 Data Awal
flanged a) Data Perpipaan Daily Tank
Line flow, 0.9 sampai Pompa
threaded • Perpipaan pada saluran
Branch flow, 1.0 Suction
flanged Material : Carbon Steel
Branch flow, 2.0 Seamless API 5 L
threaded Panjang pipa dari daily tank
d. Union, threaded 0.08 sampai suction pompa = 21,
e. Valves 04 m
Globe, fully 10 Suction : NPS ( 125 ) mm = 4.9
open in ≈ 5 in

168
Jurnal e-Dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN 2338-1035

Long radius Elbow 5ʺ = 13 buah 3.2 Proses Simulasi


Short Elbow = 4 buah Proses simulasi dilakukan dengan
Entry Sharp Edge = 1 buah menggunakan software Pipe Flow
Gate Valve 5ʺ = 4 buah Expert v 5.12 untuk dapat
Check Valve 5ʺ = 1 buah mengetahui factor gesek (friction)
b) Data perpipaan dari Discharge dan penurunan tekanan (pressure
ke Burner drop) pada sistem
• Perpipaan pada saluran perpipaan.Selain itu dapat
Discharge diketahui jenis aliran, laju volume
Material : Carbon Steel aliran dan laju massa aliran pada
Seamless API 5L sistem perpipaan.
Panjang pipa dari suction
pompa ke burner = 111.85 m
Discharge : NPS ( 100 ) mm =
3.93 ≈ 4 in
Long Radius Elbow 4ʺ = 9
buah
Short Bend 4ʺ = 8 buah
Concentric Reducer 4ʺ/ 1ʺ = 1
buah
Buterfly valve 4ʺ = 1 buah
Back Pressure Valve = 1 buah
Lift Check Valve = 1 buah
Gambar 3.1 Tampilan Simulasi Pipe
• Pipe fittings Flow Expert
Standarisasi A234 WPB

• Marine Fuel Oil Spesification 4. Hasil Simulasi Dengan Perangkat


Temperatur : 37º C Lunak Pipe Flow Expert
Viskositas Kinematik : 334 Tabel 4.1 Data Fluida dan Pompa
cSt @120° C 0,2857 cSt
Viskositas Dinamik : 324 cP
@ 120° C 0,2739 cP

• Residual Oil Pump Spesification


Type : Screw Pump /
Size SNH 440 – R46 KA2 W1
Manufacturer : Allweiler
Kapasitas : 24000 kg / h
Speed : 1450 rpm
• Connection Size:
- Suction : 125 mm
- Discharge : 100 mm
DailyTankLevel dijaga pada :6.1- 6.9m
Temperatur : 37º C
Kapasitas Maksimum : 450

• Tekanan kerja burner : 5 bar. g
-Piping Line, merupakan gambar 2
dimensi dari piping lay out beserta
komponen – komponen yang ada
pada sistem perpipaan.

169
Jurnal e-Dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN 2338-1035

Tabel 4.2 Data Pressure Drop


Pipe Entry Exit ∆P (Entry
Name Pressur Pressure Pressure –
s And e bar.g bar.g Exit
Notes Pressure)
bar.g
P1 1,6570 1,6362 0,0208
P2 1,6362 1,5709 0,0653
P3 1,5709 1,5611 0,0098
P4 1,5611 1,5384 0,0227
P5 1,5384 1,5692 -0,0308
P6 1,5692 1,5684 0,0008
P7 1,5684 1,5658 0.0026 Gambar 4.1 Tekanan vs Panjang Pipa
P8 1,5658 1,5445 0,0213 Suction
P9 1,5445 1,5153 0,0292
P10 1,5153 1,5112 0,0041
P11 1,5112 1,5103 0,0009
P12 1,5103 1,5463 -0,036
P13 1,5463 1,5452 0,00 11
P14 1,5452 1,5805 -0,0353
P15 1,5805 1,5802 0,0003
P16 1,5802 1,5795 0,0007
P17 1,5795 22,6758 -

P18 22,6758 22,5803 0,0955


P19 22,5803 22,5695 0,0108
P20 22,5695 22,6390 -0,0695 Gambar 4.2 Tekanan vs Panjang Pipa
P21 22,6390 22,1150 0,524 Discharge
P22 22,1150 22,0795 0,0355
P23 22,0795 21,9867 0,0928
P24 21,9867 21,9343 0,0524
P25 21,9343 21,9220 0,0123
P26 21,9220 20,0000 1,922
P27 20,0000 5,6346 14,2714
P28 5,6346 5,0000 0,6346

Gambar 4.3 Grafik ∆ P

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan
Dari hasil simulasi dengan
menggunakan Software Pipe Flow

170
Jurnal e-Dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN 2338-1035

Expert diperoleh beberapa kesimpulan [3] Cengel, Yunus.A., and Turner,


sebagai berikut : Robert.H. 2001. Fundamentals of
Thermal – Fluid Sciences. New
1. Faktor gesekan yang ada pada pipa York : Mc Graw - Hill.
sangat mempengaruhi terjadinya [4] GrundfosResearchandTechnology.2
penurunan tekanan.Nilai friction 001.The Centrifugal
factor terbesar ada pada pipa Pump.
suction yaitu sebesar 0.31346 dan [5] Jack B. Evett, Cheng Liu. (1987).
nilai friction factor terkecil ada pada Fundamentals of Fluids Mechanics.
pipa discharge yaitu pipa no 27 McGraw Hill, New York.
sebesar 0.01790. [6] Dietzel Fritz.1996.Turbin , Pompa
dan Kompresor, cetakan ke-lima.
2. Nilai pressure drop terbesar yang Jakarta : Erlangga.
terjadi pada sistem perpipaan Fuel [7]www.engineeringtoolbox.com/
Oil Boiler ke Burner Boiler adalah Koefisien Kekasaran Pipa PVC
sebesar 14,2714 bar.g.Nilai menurut Hazen Williams
pressure drop terkecil adalah [8]http://www.jiskoot.com/NetsiteCMS/p
sebesar 0,0003 bar.g.Nilai pressure ageid/357/index.html
drop ini sangat dipengaruhi oleh [9]http://www.PipeFlow.co.uk/QuickStar
gesekan yang terjadi pada pipa dan tGuide.
adanya beberapa sambungan pipa,
belokan, katup, serta komponen
lainnya.Dari hasil simulasi juga
diperoleh head pada sistem
perpipaan adalah sebesar 221,616
m.hd Fluid.

5.2 Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya kalau


memungkinkan dilakukan
perhitungan secara manual terhadap
semua parameter yang ada agar
diketahui validasi yang lebih baik
antara perhitungan manual dengan
perhitungan dengan menggunakan
Software Pipe Flow Expert.
2. Untuk mengurangi nilai pressure
drop sebaiknya dalam merancang
sistem perpipaan yang baru hindari
penggunaan beberapa fitting yang
tidak begitu bermanfaat terhadap
aliran.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Streeter, V.L., and Wylie , E.


Benjamin.1993. Mekanika Fluida,
Edisi Kedelapan. Jakarta :Erlangga
[2] M. Olson, Reuben.1980. Essentials
of Engineering Fluid Mechanics.
New York : Harper & Row,
Publisher.

171

Anda mungkin juga menyukai