Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Risiko perubahan kurs mata uang asing bagi perusahaan multinasional berdampak pada
tingkat profitabilitas, arus kas bersih, dan nilai pasar perusahaan. Atas risiko perubahan kurs
tersebut, perusahaan dapat melakukan lindung nilai dengan menggunakan instrumen kontrak
forward valas. Pemahaman aspek pajak dari derivatif dan lindung nilai ini sangat perlu dikuasai
oleh para praktisi di lapangan.

Perusahaan yang melakukan transaksi lintas negara (cross-border) terutama ekspor-impor


pada umumnya akan dihadapkan pada risiko perubahan kurs mata uang asing, atau memiliki
eksposur mata uang asing (foreign exchange exposure). Risiko perubahan kurs tersebut
mempunyai dampak potensial pada tingkat profitabilitas, arus kas bersih dan nilai pasar
perusahaan.

Yang menjadi pertanyaan penting adalah apa yang akan terjadi pada suatu perusahaan jika
kurs mata uang asing mengalami perubahan? Menurut Eiteman, Stonehill dan Moffett[1],
terdapat 3 (tiga) tipe risiko perubahan kurs mata uang asing, yaitu transaksi, operasional dan
translasi.

Eksposur transaksi (transaction exposure) disebutkan untuk mengukur perubahan dalam


nilai piutang atau kewajiban keuangan yang belum jatuh tempo atau dibayar, yang timbul
sebelum perubahan dalam kurs mata uang asing tertentu, sampai dengan dibayar atau pelunasan
di mana telah terjadi perubahan kurs mata uang asing tertentu. Dengan demikian, ia terkait
dengan perubahan dalam arus kas yang berasal dari kewajiban kontraktual yang sudah ada, atau
arus kas di masa depan yang sudah terikat dalam suatu kontrak atau perjanjian (contractual future
cash flows). Risiko ini pada umumnya terjadi pada piutang dagang dan utang dagang dalam mata
uang asing.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja yang menjadi permasalahan akuntansi dalam transaksi mata uang asing dan
instrument keuangan?
2. Bagaimana cara menghitung transaksi mata uang asing?
3. Bagaimana Mengelola risiko mata uang internasional dengan instrumen keuangan
pertukaran mata uang masa depan (foreign currency forward exchange?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi permasalahan akuntansi dalam transaksi mata
uang asing dan instrument keuangan
2. Untuk mengetahui cara menghitung transaksi mata uang asing
3. Untuk mengetahui bagaimana mengelola risiko mata uang internasional dengan instrumen
keuangan pertukaran mata uang masa depan (foreign currency forward exchange)

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Permasalahan Akuntansi Berhubungan dengan Transaksi Valuta Asing

2.1.1. Pengertian Valuta Asing


Pengertian valuta asing (valas) ialah mata uang yang dapat digunakan dan mudah diterima
oleh banyak negara di dalam perdagangan internasional. Valuta asing merupakan mata uang
yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan
internasional. Valuta asing yang banyak dipakai biasanya merupakan mata uang suatu negara
yang memiliki peranan ataupun kendali yang cukup besar dalam sistem perekonomian di seluruh
dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar.
Valuta asing merupakan bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri merupakan setiap
kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di luar negeri yang wujudnya dapat
berupa barang, jasa, atau bahkan mata uang yang digunakan sebagai alat transaksi perdagangan
lintas negara. Devisa suatu negara yang berbentuk mata uang ini lah yang sering kita sebut
dengan istilah valuta asing.
Pengertian Valuta Asing Menurut Para Ahli
1. Hamdy Hadi
Valuta asing adalah mata uang asing yang memiliki fungsi sebagai alat pembayaran dalam
membiayai setiap transaksi dibidang ekonomi keuangan internasional dan mempunyai
catatan kurs resmi atas bank sentral.
2. Eng, Lees, dan Mauer
Valuta asing ialah suatu mata uang asing yang brtindak sebagai klaim keuangan atau aset
pada suatu perusahaan dalam bentuk mata uang asing.
3. Jose Rizal Joesoef
Valuta asing adalah mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran di luar
negeri.
2.1.2 Sistem Valuta Asing
Menurut Beams, Anthony, Clement dan Lowensohn
Ada 3 sistem valuta asing yang berlaku pada suatu negara, antara lain :

3
1. Sistem Kurs Bebas (Floating)
Sistem kurs bebas tidak terdapat campur tangan dari pemerintah guna menjaga
kestabilan nilai kurs. Hal ini karena nilai tukar kurs pada umumnya ditentukan oleh
adanya permintaan dan penawaran atas valuta asing.
2. Sistem Kurs Tetap (Fixed)
Pada sistem kurs tetap, pihak pemerintah dan pihak bank sentral dapat ikut turut
campur dan terlibat secara aktif dalam transaksi pasar valuta asing, dengan cara
membeli maupun menjual valuta asing jika nilainya menyimpang dari standar
yang sebelumnya sudah ditetapkan.
3. Sistem Kurs Terkendali atau Terkontrol (Controlled)
Pihan pemerintah atau pihak bank sentral dari negara yang bersangkutan mempunyai
kekuasaan eksklusif dalam menentukan nilai alokasi dari pemakaian valuta asing yang
tersedia. Sedangkan warga negara tidak bebas dalam ikut campur tangan pada
transaksi valuta sing tersebut. Hal ini disebabkan oleh capital inflows dan kegiatan
ekspor barang yang mengakibatkan ketersediaan atas valuta asing.
2.1.3. Fungsi Valuta Asing
Fungsi valuta asing untuk tiap negara mempunyai peran penting dalam melakukan
hubungan luar negeri, khususnya pada hubungan dagang.
Berikut fungsi valuta asing; :
1. Alat Tukar Internasional
Valuta asing dapat dipakai sebagai sebuah alat perantara guna melakukan tukar-
menukar barang atau jasa dengan negara lain. Seperti, apabila Indonesia mengimpor
biji gandum dari Amerika Serikat maka pembayaran tidak menggunakan rupiah,
akan tetapi menggunakan valuta asing (contohnya dengan Valas Dollar Amerika
Serikat).
2. Alat Pembayaran Internasional
Apabila pemerintah memiliki utang dari negara lain, maka guna melakukan
pembayaran cicilan utang serta bunganya harus dilakukan dengan menggunakan
valuta asing. Oleh sebab itu, valuta asing dapat digunakan sebagai alat untuk
pembayaran dengan negara lain..

4
3. Alat Pengendali Kurs
Kurs dapat diartikan sebagai sebuah perbandingan nilai mata uang sebuah negara
terhadap mata uang dari negara lain, yang mana kurs mata uang suatu negara tersebut
dapat menguat atau melemah. Valuta asing atau valas dapat digunakan untuk
mengendalikan kurs rupiah terhadap mata uang asing.
4. Alat Memperlancar Perdagangkan Internasional
Valas atau valuta asing dapat memperlancar dan mempermudah bagi suatu negara
untuk melakukan perdagangan dengan negara lain. Oleh sebab itu, salah satu fungsi
valuta asing adalah sebagai alat tukar atau untuk mempermudah perdagangan
internasional. Apabila tidak ada valuta asing maka perdagangan internasional dapat
terganggu, karena perdagangan tersebut hanya dapat dilakukan dengan cara barter
atau tukar-menukar barang.
2.1.4. Jenis-Jenis Valuta Asing
Valuta asing jika ditinjau dari jenisnya terbagi menjadi 2 kelompok, antara lain :
1. Valuta Asing Fisik
Valuta asing fisik merupakan uang asing dalam pengertian uang asing yang
sebenarnya, yaitu uang asing yang berbentuk uang kartal baik itu dalam bentuk uang
logam, uang kertas negara, ataupun uang kertas bank. Pada jenis valuta asing fisik
memiliki pengertian yang sama dengan pengertian uang kartal, valuta asing ini dapat
untuk digunakan dalam perdagangan internasional.
2. Valuta Asing Non-Fisik
Valuta asing dalam bentuk uang giral atau surat-surat berharga seperti : dalam bentuk
wesel, cek, travelers, cheque, internasional money order dan lain-lain.Apabila dilihat
dari segi bentuknya, jenis-jenis valuta asing yang biasanya di jual belikan dapat
dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
1. Mata Uang Asing
Mata uang asing seperti mata uang Yen Jepang, Euro Dollar, Dollar Amerika Serikat,
dan lain sebagainya.
2. Saldo Kredit
Saldo Kredit yang ada pada bank-bank devisa pada suatu negara di luar negeri.

5
3. Surat-surat Wesel Luar Negeri
Adanya surat-surat wesel luar negeri ini dapat untuk diketahui dengan cara seperti :
terdapat seorang eksportir Indonesia yang menarik wesel atas Importir (dari negara
lain).
4. Hak-Hak Penerimaan Pembayaran
Berasal dari penduduk suatu negara dalam bentuk yang berbeda-beda dengan tingkat
likuiditas yang terbilang tinggi.
2.1.5. Pelaku Pasar Valuta Asing
1. Dealer (Market Maker)
Dealer berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar menjadi bergairah di pasar uang.
Biasanya dealer akan mengkhususkan terhadap mata uang tertentu serta menentukan
tingkat persediaan pada mata uang tersebut.
2. Perorangan atau Perusahaan
Seseorang atau suatu perusahaan dapat melaksanakan transaksi perdagangan dalam pasar
valuta asing. Di dalam pasar valuta asing biasanya dimanfaatkan untuk memperlancar
transaksi bisnis. Seperti : importir, perusahaan multinasional, eksportir, investor
internasional, dan lain sebagainya.
3. Arbitrator dan Spekulan
Pada umumnya merupakan orang-orang yang mengeksploitasi perbedaan pada setiap kurs
antar valuta asing. Mereka mempunyai peran yang hampir sama dengan semata-mata
didorong dari motif yang hanya selalu mencari dan mengejar setiap keuntungan yang ada.
Mereka terus menuai keuntungan akibat fluktuasi drastis yang terjadi pada pasar valuta
asing.
4. Pialang
Merupakan orang yang berperan sebagai perantara guna mempertemukan penawaran
dengan permintaan terhadap suatu mata uang tertentu. Pialang mempunyai akses langsung
dengan dealer serta bank di seluruh dunia, meskipun ia tidak bertemu langsung.
5. Bank Sentral
Bank Sentral memiliki peran sebagai pengawas dan pengendali disetiap melakukan
transaksi jual beli valuta asing. Bank sentral juga berperan sebagai suatu badan yang

6
menstabilkan nilai tukar mata uang dari negara yang bersangkutan atau yang dikenal
dengan istilah kegiatan intervensi.
6. Pemerintah
Adapun tujuan pemerintah dalam kegiatan transaksi valuta asing adalah : guna membayar
hutang luar negeri dan sebagai penerima pendapatan dari luar negeri yang kemudian
ditukarkan ke mata uang lokal.

2.1.6 Permasalahan Akuntansi

Akuntansi harus dapat mencatat dan melaporkan transaksi yang melibatkan pertukaran
dollar AS dan mata uang asing. laporan Transaksi mata uang asing (foreign currency
transaksions) perusahaan Indonesia meliputi penjualan,pembelian,dan transaksi lain yang
menimbulkan perpindahan mata uang asing atau pencatatan piatang utang yang didominsikan-
yaitu yang nilainya kan dilunasi-dalam suatu mata uang asing. Oleh karena laporan keuangnan
dari hampir semua perusahaan Indonesia menggunakan rupiah sebagai mata uang pelaporan,
maka transaksi dalam mata uang lain harus disajikan kembali dalam (setara) rupiah sebelum
dicatat dalam pembukuan dan dimasukkan dalam keuangan perusahaan. Proses penyajian
kembali transaksi mata uang asing dalam (setara) nilai rupiah sebagai penjabaran atau translasi
(translasion).

PSAK 10 menjelaskan tentang Transaksi Mata Uang Asing diterbitkan tahun 1994,
mengatur prosedur akuntansi untuk piutang dan utang dagang dengan mata uang asing yaitu
transaksi yang membutuhkan pembayaran ataupun menerima pembayaran dalam mata uang
asing. PSAK 50 menjelaskan tentang Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan dan
PSAK 55 menjelaskan tentang Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran diterbitkan pada
2006. Mengatur prosedur akuntansi untuk instrumen keuangan khususnya transaksi derivatif
dengan tujuan melakukan lindung nilai (hedging).

7
2.2 KURS MATA UANG ASING

Sebelum tahun 1972, sebagian besar mata uang dinilai dari standar logam emas yang
mempunyai nilai tetap secara internasional setiap onsnya. namun pada tahun 1972 sebagian besar
negara menandatangani suatu perjanjian yang memperbolehkan nilai mata uang
mereka"mengambang ( float)" berdasarkan permintaan dan penawaran terhadap mata uang
tersebut. Kurs mata uang asing (foreign currency exchange rate) ditentukan setiap hari oleh
pedagang mata uang asing yang bertindak sebagai agen untuk individu atau negara yang
memperdagangkan mata uang asing. Beberapa negara seperti Cina menetapkan kurs tetap resmi
dan kurs tetap untuk dividen yang dikirimkan ke luar negeri.Kurs resmi ini dapat berubah
sewaktu-waktu dan perusahaan yang beroperasi diluar negeri perlu berkomunikasi dengan
pemerintah negara tersebut untuk memastikan bahwa perusahaannya telah memenuhi setiap
ketentuan pembatasan pertukaran mata uang.

1) Penentuan Kurs

Mata uang suatu negara mirip dengan komoditas lain dan kursnya berupa karena sejumlah faktor
ekonomi yang mempengaruhi permintaan dan penewaran terhadap mata uang tersebut. Faktor
lain yang menyebabkan fluktuasi kurs adalah neraca pembayaran, perubahan suku bunga, dan
tingkat investasi negara tersebut serta stabilitas dan proses tata kelola (governance).

a. Kurs Langsung Dan Tidak Langsung

Nilai reratif suatu mata uang terhadap mata uang yang lain dapat dinyatakan dalam dua cara
yang berbeda langsung atau tidak langsung.

1. Kurs Langsung (direct exchange rate/DER) adalah banyaknya unit mata uang lokal (local
currency units - LCUs) yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing ( foreign
currency unit - FCU). Dari sudut pandang entitas Indonesia, kurs langsung dapat dipandang
sebagai besarnya rupiah untuk diperoleh satu unit mata uang asing.Rasio dari kurs langsung
dinyatakan :

nilai setara rupiah


DER = ------------------------
1 FCU

contoh, jika dengan Rp 11.500,- dapat diperoleh 1 dolar AS ,kurs langsung dari rupiah terhadap
dolar As adalah sebesar Rp 11.500,- seperti ditunjukkan sebagai berikut :

Rp 11.500
------- ----- = Rp 11.500,-
$1

8
2. Kurs Tidak Langsung (indirect exchange rate - IER) adalah kebalikan dari kurs langsung .
Dari sudut pandang entitas Indonesia, kurs tidak langsung adalah :

1 FCU
IER = ------- -----
Nilai setara rupiah

Kurs tidak langsung untuk contoh dolar As diatas adalah :


1
------- ----- = 0,00008695652
Rp 11.500
Cara lain untuk merumuskan hal ini :
jumlah unit mata uang asing
IER = ------------------------------- -----
Rp 1

$0,00008695652
---------------------
Rp 1

2) Perubahan Kurs

Perubahan kurs mengacu pada semakin menguat atau melemahnya suatu mata uang
dibandingkan dengan mata uang lain. contoh :

2 Januari 2005 1 Juli 2005 2 Januari 2006 1 Juli 2006


Kurs langsung (setara rupiah dari 1 FCU) Rp 9.350,- Rp 9.200,- Rp 9.180,-
Rp 9.280,-
Kurs tidak langsnug (setara FCU per Rp 1,-) $0,0001070 $0,0001087 S0.0001089
$0.0001078
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------

a. Menguatnya Rupiah - Penurunan Kurs Langsung

Antara tanggal 2 Januari 2005 dan 1 Juli 2005 , kurs langsung turun dari Rp 9.350,- = $1 menjadi
Rp 9.200,- = $1. Ini menunjukkan bahwa lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk
memperoleh $1 AS. Untuk memperoleh 1 dolar As diperlukan nilai rupiah sebesar Rp 9.350,-

9
pada tanggal 2 Januari 2005 namun berkurang menjadi Rp 9.200,- pada tanggal 1 Juli. Berarti
nilai mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS.

Ingatlah bahwa menguatnya rupiah berarti :

 Lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing
 Satu rupiah memperoleh lebih banyak unit mata uang asing

Impor dari Amerika akan lebih murah untuk konsumen Indonesia pada tangal 1 Juli
dibandingkan 2 Januari karena menguatnya rupiah. Contoh :

Perusahaan manufaktur Amerika menjual mobil buatan Amerika seharga $ 25,000 digunakan
perhitungan :

Nilai setara rupiah = Unit mata uang asing x kurs langsung

Rp 233.750.000,- = $ 25,000 x Rp 9.350,-

Antara tangal 1 Juli dan 2 Januari kurs langsung turun saat dolar menguat relatif terhadap uero.
tanggal 1 Juli, nilai setara rupiah dari $ 25,000 adalah :

Nilai setara rupiah = Unit mata uang asing x kurs langsung

Rp 230,000.000,- = $ 25,000 x Rp 9.200,-

Meskipun menguatnya rupiah akan menguntungkan bagi perusahaan Indonesia yang membeli
barang dari negara lain , penguatan ini mempunyai dampak negatif pada perusahaan Indonesia
yang menjual produk ke negara tersebut.Bersamaan dengan menguatnya rupiah eksport
Indonesia ke Amerika akan lebih mahal bagi pelanggan Amerika. Contoh :

Perusahaan manufaktur Indonesia menjual mesin buatan Indonesia seharga Rp 100.000.000,-


digunakan perhitungan :

Nilai setara mata uang asing = Unit mata uang rupiah x kurs tidak langsung

$ 10,700 = Rp 100.000.000,- x $0.0001070

tanggal 1 Juli, setelah terjadi penguatan dolar , mesin akan membebankan pelanggan Amerika
US $ 10,870 dengan perhitungan :

Nilai setara mata uang asing = Unit mata uang rupiah x kurs tidak langsung

$ 10,870 = Rp 100.000.000,- x $0.0001087

a. Melemahnya Rupiah - Peningkatan Kurs Langsung

10
Antara tanggal 1 Juli 2005 dan 1 Juli 2006 , kurs langsung meningkat dari Rp 9.200,- = $1
menjadi Rp 9.280,- = $1. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak mata uang rupiah yang
diperlukan untuk memperoleh $1 AS. tanggal 1 Juli 2005 Nilai relatif 1 dolar AS adalah Rp
9.200,00 namun tanggal 1 Juli 2006 , biaya untuk satu dolar AS meningkat menjadi Rp 9.280,-
.Ini berarti nilai mata uang rupiah turun terhadap dolar AS dan diistilahkan dengan melemahnya
rupiah terhadap dolar AS. Cara lain untuk melihat perubahan ini adalah dengan melihat bahwa
kurs tidak langsung mengalami penurunan. Ini ditunjukkan bahwa pada tanggal 1 Juli 2006, Rp 1
memperoleh lebih sedikit dolar dibandingkan dengan tanggal 1 Juli 2005.Pada tangal 1 Juli
2005, satu rupiah Indonesia dapat memperoleh $ 0.0001087 sedangkan 1 Juli 2006 , satu rupiah
Indonesia hanya memperoleh $ 0.0001078. Melemahnya rupiah berarti :

 Lebih banyak mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing
 Satu rupiah memperoleh lebih sedikit unit mata uang asing
a). Kurs Tunai (Spot Rate) dan Kurs Sekarang (Current Rate)
PSAK 10 mengacu pada penggunaan kurs tunai maupun kurs sekarang untuk untuk mengukur
operasi luar negeri. Kurs Tunai (Spot Rate) adalah kurs yang digunakan dalam penyerahan
segera suatu mata uang. Kurs Sekarang (Current Rate) di definisikan secara sederhana sebagai
kurs tunai pada tanggal neraca suatu entitas. Kurs Masa Depan (Forward Exchange Rate) adalah
kurs untuk pertukaran mata uang di masa mendatang .

Kurs masa depan pada suatu tanggal tertentu tidak sama dengan kurs tunai pada tanggal yang
sama. Ekspektasi yang berbeda terhadap nilai kurs di masa depan menentukan tingkat kurs
tersebut. Selisih antara kurs masa depan dengan kurs tunai pada suatu tanggal tertentu dinamakan
spread. Spread memberikan informasi tentang kemungkinan penguatan atau pelemahan dari
suatu mata uang. contoh :

Kurs tunai dari uero Rp 14.860,- dan kurs masa depan yang jatuh tempo 30 hari Rp 13,870,-
spread adalah selisih dari ke dua nilai tersebut sebesar Rp 990,-.Oleh karena kurs masa depan
nilainya lebih rendah dari kurs tunai maka hal ini memberikan ekspektasi bahwa rupiah akan
menguat terhadap uero dalam 30 hari ke depan.Aktual kurs tunai pada 30 hari kemudian dapat
saja lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan kurs masa depannya . Dengan melakukan
kontrak masa depan (forward contract) , perusahaan Indonesia tidak hanya memperoleh
kesempatan untuk menerima nilai tukar yang lebih baik tetapi sekaligus menghindari
kemungkinan terjadinya rugi akibat nilai tukar.Hal ini mengurangi risiko bagi perusahaan
Indonesia.

2.3 TRANSAKSI MATA UANG ASING

Transaksi Mata Uang Asing ( foreign currency transactions) adalah aktivitas ekonomi yang
dinyatakan selain dari mata uang pencatatan suatu entitas. Transaksi tersebut meliputi :

11
1. Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor atau ekspor) , dimana harganya dinyatakan
dalam mata uang asing.
2. Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang asing
3. Pembelian atau penjualan kontrak kurs masa depan
4. Pembelian atau penjualan unit mata uang asing.

Untuk tujuan laporan keuangan, transaksi dalam mata uang asing harus ditranslasikan ke dalam
mata uang pelaporan yang digunakan perusahaan.Pada setiap tanggal neraca - interim maupun
tahunan - saldo akun yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang pelaporan dari suatu
entitas harus disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kurs selama periode tersebut sejak
tanggal neraca terakhir atau sejak tanggal transaksi mata uang asing jika transaksi tersebut terjadi
pada periode yang bersangkutan.Penyesuaian ini menyatakan kembali akun mata uang asing
dalam nilai setara dolar AS pada tanggal neraca.Penyesuaian dalam nilai setara dolar AS ini
merupakan keuntungan atau kerugian mata uang asing (foreign currency transaction gain or
loss) untuk entitas tersebut pada saat kurs berubah. Contoh :
Perusahaan Indonesia memperoleh € 5,000 dari bank pada tanggal 2 Januari 20X1, untuk
digunakan dalam pembelian barang di masa depan suatu perusahaan Jerman. Kurs langsung
sebesar Rp 14.200 = €1 sehingga perusahaan membayar bank sebesar Rp 71.000.000,- untuk
€5,000 dengan perhitungan :

Nilai setara dolar AS = Unit mata uang asing x kurs langsung

Rp 71.000.000,- = € 5,000 x Rp 14.200,-

Jurnal berikut mencatat pertukaran mata uang tersebut :


(1) Mata Uang Asing (€) Rp 71.000.000,-
Kas Rp 71.000.000,-
Pada tanggal 1 Juli 20X1, kurs sebesar Rp 14.100,- menjadi setara dengan €1. Jika pada saat
tersebut dibuat laporan interim maka jurnal :
(2) Kerugian Transaksi Mata Uang Asing Rp 500.000,-
Unit Mata Uang Asing (€) Rp 500.000,-
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------
Nilai setara dolar dari € 5,000 pada tanggal 2 Januari
€ 5,000 x Rp 14.200,- Rp 71.000.000,-
Nilai setara dolar dari € 5,000 pada tanggal 1 Juli
€ 5,000 x Rp 14.100,- Rp 70.500.000,-
Kerugian transaksi mata uang asing Rp
500.000,-
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------
Kerugian transaksi mata uang asing disebabkan oleh transaksi dalam mata uang asing dan
dimasukkan dalam laporan laba rugi periode berjalan, pada umumnya disajikan terpisah dalam

12
"keuntungan dan kerugian lain-lain" ,Beberapa akuntan menggunakan istilah rugi kurs daripada
Rugi Transaksi Mata Uang Asing yang lebih panjang.

Pada contoh sebelumnya. perusahaan Indonesia menggunakan rupiah sebagai mata uang utama
dalam melakukan fungsi keuangan dan operasi utama yaitu sebagai mata uang fungsional
(functional currency). Selain itu, perusahaan Indonesia juga menyiapkan laporan keuangannya
dalam rupiah sebagai mata uang pelaporan (reporting currency) Setiap transaksi yang dinyatakan
dalam mata uang selain rupiah memerlukan translasi menjadi nilai setara rupiah.

Secara umum, sebagian besar transaksi tunai bisnis dilakukan dalam mata uang lokal negara
dimana entitas tersebut beroperasi. Rupiah adalah mata uang fungsional bagi hampir semua
perusahaan di Indonesia. Sedangkan perusahaan yang beroperasi di Jerman mungkin akan
menggunakan uero (€) sebagai mata uang fungsionalnya.

a. Transaksi Ekspor Impor Dalam Mata Uang Asing

Utang dan piutang yang timbul dalam transaksi mata uang asing dengan entitas luar negeri harus
diukur dan dinyatakan dalam mata uang asing, harus diukur dan dinyatakan oleh entitas AS
dalam mata uang yang digunakan untuk pencatatan akuntansinya - yaitu rupiah.Kurs yang
relevan bagi penyelesaian transaksi dalam suatu mata uang asing adalah kurs tunai (spot rate)
pada tanggal penyelesaian. Pada tanggal diselesaikan, utang - piutang dalam unit mata uang
asing harus disesuaikan dengan nilai setara rupiah saat itu. Jika laporan keuangan disusun
sebelum utang atau piutang dalam mata uang asing dilunasi maka saldo akun utang - piutang
tersebut harus disesuaikan pada tanggal neraca dalam setara rupiah menggunakan kurs sekarang (
current rate ) pada tanggal neraca.

Gambaran umum atas akuntansi yang diharuskan untuk transaksi impor dan ekspor dalam mata
uang asing secara kredit sbb.:

1. Tanggal transaksi. Mencatat transaksi pembelian atau penjualan pada nilai setara dolar AS
menggunakan kurs langsung tunai pada tanggal tersebut.
2. Tanggal neraca. Menyesuaikan utang atau piutang menjadi nilai setara rupiah pada setiap
akhir periode menggunakan kurs langsung sekarang.Mengakui keuntungan atau kerugian
sebagai akibat perubahan kurs antara tanggal transaksi dengan tanggal neraca.
3. Tanggal pelunasan.Pertama-tama menyesuaikan utang atau piutang untuk setiap perubahan
mata uang asing antara tanggal neraca (atau tanggal transaksi jika transaksi tersebut terjadi
setelah tanggal neraca ) dengan tanggal pelunasan. Mencatat keuntungan atau kerugian
sebagai akibat perubahan kurs yang terjadi, kemudian mencatat pelunasan utang atau piutang
dalam mata uang asing tersebut.

Ilustrasi pembelian dari luar negeri.


1 Oktober 20X1 PT Induk, sebuah perusahaan Indonesia memperoleh barang secara kredit dari
Tokyo Industries , perush. Jepang sebesar Rp 160.000.000.- atau 2.000.000 yen.

13
PT Induk menyusun laporan keuangan pada akhir tahun per 31 Desemberr 20X1
Pelunasan utang dilakukan pada tanggal 1 April 20X2

Kurs tunai langsung untuk nilai setara dolar AS dari 1 yen adalah :
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------
Tanggal Kurs langsung
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------
1 Oktober 20X1 (Transaksi pembelian) Rp 80,-
31 Desember 20X1 ( tanggal neraca) Rp 90,-
1 April 20X2 (tanggal pelunasan) Rp 86,-
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------
Pemahaman revaluasi dapat lebih mudah dengan melihat prosesnya dari akun T (T - account) :
Utang Usaha ¥
=====================================================================
=========
! 20X1
! 1 Okt 160.000.000 (¥2.000.000 x Rp 80,-)
! 31 Des 20.000.000 (¥2.000.000 x
(Rp90 - Rp 80)
! 31 Des 180.000.000 ((¥2.000.000 x
Rp 90,-)
20X2
1 April !
(¥2.000.000 x (90=86) Rp 8.000.000 !
1 April Pelunasan !

(¥2.000.000 x Rp 86=Rp 172.000.000 ! 2 April Saldo 0


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------
Perbandingan Ayat Jurnal untuk Perusahaan AS untuk transaksi pembelian dari dan luar negeri
dalam rupiah dan dalam unit mata uang asing.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------
Jika dalam rupiah Jika dalam yen Jepang
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------
1 Oktober 20X1 (tanggal pembelian)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------

14
Persediaan 160.000.000 Persediaan 160.000.000
Utang Usaha 160.000.000 Utang Usaha (¥)
160.000.000
Rp 160.000.000 ( ¥2.000.000 x Rp 90 )
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------
31 Desember 20X1 ( tanggal neraca)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------
Tidak ada jurnal Rugi Transaksi Mata Uang Asing
20.000.000
Utang Usaha (¥)
20.000.000
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------
1 April 20X2 (Pelunasan utang)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------
Utang Usaha 160.000.000 Utang Usaha (¥) 8.000.000
Kas 160.000.000 Keuntungan Transaksi MUA
8.000.000

Unit MUA (¥) 172.000.000


Kas 172.000.000

Utang Usaha ( ¥) 172.000.000


Unit MUA (¥)
172.000.000
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------

1 April 20X2
Ayat Jurnal :
(3) Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000
Kas 172.000.000
Memperoleh mata uang asing

(4) Utang Usaha (¥) 172.000.000


Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000
Menyelesaikan utang dalam mata uang asing dan
mengakui keuntungan dari perubahan kurs sejak
tanggal 31 Desember 20X1.

15
2.4 Mengelola Risiko Mata Uang Internasional Dengan Instrumen Keuangan Pertukaran
Mata Uang Masa Depan (Foreign Currency Forward Exchange)

Akuntansi untuk derevatif dan aktivitas lindung nilai (hedging) berpedoman pada dua
standar. PSAK 50, “instrument keuangan:penyajian dan pengungkapan”, dan PSAK 55.
“instrument keuangan: pengakuna dan pengukuran”, mendefinisikan derivatif dan menetapkan
aturan umum dalam pengakuan derivatif baik sebagai asset atau kewajiban dalam neraca dan
mengukur instrument keuangan tersebut pada nilai wajar.

Instrument keuangan (financial instrument) adalah kontarak yang akan meningkatkan nilai
asset dari suatu entitas dan instrument utang dan ekuitas pada ekuitas lain. Contohnya antara lain
bukti pemilikan,wesel bayar,wesel tagih,serta berbagai jenis kontrak keuangan lainnya.

Derevatif ( derivative ) adalah suatu instrument keuangan yang:

1. Memiliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasari dan (underlying) dan satu atau lebih
jumlah nasional (national amount)
2. Tidak memerlukan investasi awal bersih atau kalaupun memerlukan investasi,maka nilainya
lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian lain yang
diperkirakan akan menghsilkan efek yang sama terhadap perubahan dalam factor-faktor
pasar.
3. Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlenebt (pelunasan) pada tanggal tertentu
dimasa yang akan datang.

Devinisi spesifik dari deratif adalah suatu instrument keuangan atau kontrak yang
mempunyai semua criteria berikut.

1. Instrument keuangan yang mengandung satu atau lebih variabel pokok yang mendasari
(underlying) dan satu atau lebih jumlah nasional ( national amount), yang menentukan
persyaratan instrument keuangan tersebut.
a. Variabel pokok yang mendasari ( underying) adalah variabel keuangan yang atau variabel
fisik yang mempunyai perubahan yang dapat di pantau atau yang dapat diverivikasi
secara objektif. Kurs mata uang,harga komoditas,indeks atau tingkat harga,jumlah hari-
hari yang hangat dalam musim dingin,atau variabel lain yang mencakupperistiwa yang

16
terjadi maupun yang tidak terjadi,seperti pembayaran yang dijadwalkan dalam jumlah
suatu kontrak adalah contoh dari variabel pokok yang mendasari.
b. Jumlah nasinal(natonal amount) adalah banyaknya unit mata uang,saham
ukuran,kapasitas,berat,atau unit lain yang ditetapkan dalam instrument keuangan.
2. Instrument keuangan atau kontarak lain tidak memerlukan investasi bersih awal atau jika pun
ada, maka investasi bersih awal tersebut lebih kecil dari pada yang diperlukan untuk jenis
kontrak yang diharapkan mempunyai tanggapan yang serupa pada perubahan factor pasar.
3. Persyaratan kontrak:
a. Memerlukan atau membolehkan suatu penyelesaiaan bersih (net settlement)
b. Menyediakan penyerahan aset yang menempatkan penerima dalam pososisi ekonomi
yang secara substansial tidak berbeda dengan penyelesaian bersih
c. Kontrak yang siap untuk diselsaikan oleh pasar atau mekanisme lain di luar kontrak.

2.4.1 Derevatif yang ditunjuk sebagai nilai lindung

PSAK 55 memberikan persyaratan spesifik dalam pengklasifikasian derivative sebagai


suatu aktivitas lindung nilai. Akuntansi lindung nilai menghapuskan keuntungan ( kerugian) atas
pos yang dilindungi atas kerugian ( keuntungan) dan instrument lindung nilai.

Lindung nilai dapat digunakan untuk:

1. Resiko kurs mata uang asing dimana kurs mata uang berubah setiap saat
2. Resiko tingkat bunga khususnya untuk perusahaan yang mempunyai instrument utang yang
bersifat variabel
3. Resiko komoditas dimana harga masa depan komoditas dapat berbeda dari harga tunai.

Suatu instrument derivative dapat diklasifikasikan sebagai instrument lindung nilai,jika hanya
jika seluruh kriteria berikut ini terpenuhi, yaitu:

1. Dokumentasi yang cukup harus disajikan pada awal jangka waktu nilai lindung untuk
menentukan tujuan dan sasaran dari lindung nilai,instrument lindung nilai dan hal-hal yang
dilindung,serta bagaimana efektivitas lindung nilai tersebut akan dievaluasi secara
berkesinambungan.

17
2. Lindung nilai harus sangat efektif dalam mengomensasi seluruh perubahan dalam nilai wajar
maupun arus kas yang di hubungkan dengan nilai yang dilindungi,dan seluruh strategi
manajemen untuk melakukan lindung niulai tersebut secara konsisten harus didokumentasikan
selama jangka waktu lindung nilai.
3. Untuk lindung nilai arus kas,transaksi yang diperkirakan sebagai subjek lindung nilai harus
dapat memiliki kemungkinan yang sangat tinggi dan harus menunjukan adanya eksposur yang
tinggi pada arus kas yang akan menyebabkan timbulnya untung dan rugi akibat risiko
tersebut.
4. Efektivitas lindung nilai harus dapat di hitung dengan meyakinkan,seperti lindung nilai atas
nilai wajar atau arus kas harus dapar dihubungkan dengan risiko lindung nilai dan instrument
lindung nilai tersebut dapat dihitung dengan cepat.
5. Lindung nilai ditentukan secara berkesinambungan dan nilai pada bagian efektifnya
ditentukan secra actual!sepanjang periode pelaporan keuangan.

Derevatif yang memenuhi persyaratan untuk lindung nilai dan digunakan oleh
manajemen perusahaan untuk memenuhi tujuan tersebut diatur dalam PSAK 55,sebagai berikut:

1. Lindung nilai atas nilai wajar ( fair value hedges) digunakan untuk melindungi risiko
perubahan nilai wajar dari kewajiban atau asset atau komitmen ( firm commitment) yang
belum diakui untuk membeli menjual asset pada harga tetap atau porsi tertentu seperti
asset, kewajiban, atau komitmen yang dapat dikaitkan dengan risiko tertentu dan dapat
menyebabkan timbulnya keuntungan atau kerugian.
2. Lindung nilai arus kas (cash flow hedhes) digunakan untuk melindungi risiko perubahan
arus kas yang antisipasi,yang masuk atau keluar dari perusahaan,untuk asset dan
kewajiban yang diakui (seperti pembayaran bunga masa depan atas utang bunga dengan
tingkat bunga variabel) atau transaksi yang diperkirakan sangat pasti terjadi dan dapat
mempengaruhi laba rugi.
3. Lindung nilai dari investasi bersih operasi dari luar negeri. Derevatif yang tunjuk sebagai
lindung nilai untuk jenis resiko mata uang asing ini mempunyai keuntungan atau
kerugian yang dilaporkan untuk jenis resiko mata uang asing ini mempunyai keuntungan
atau kerugian yang dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lainnya sebagai bagian
dari penyesuaian translasi kumulatif

18
2.4.2 Kontrak Pertukaran Masa Depan

Untuk laporan keuangan yang berakhir pada oktober 2005. Komite nilai tukar mata uang
asing (foreign exchange committee) dari badan federal reserve new York melaporkan bahwa
volume rata-rata harian pada instrument nilai tukar adalah sebesar $440 miliar,sedangkan volume
rata-rata harian transaksi opsi mata uang asing sebesar $37 miliar.

Perusahaan yang beroperasi di mancanegara sering kali menggunakan kontrak masa depan
(forward exchange contract) dengan pedagang mata uang asing untuk menukarkan berbagai mata
uang pada kurs dan tanggal tertentu dimasa depan. Kontrak pertukaran masa depan ini diperoleh
dari pedagang mata uang asing. Biasanya, kontrak ini di tulis untuk salah satu mata uang
internasional utama. Kontrak umumnya tersedia untuk jangka waktu berapa pun hingga 12 bulan
kedepan, namunn kebanyakan lebih singkat,antara 30 sampai 180 hari. Kontrak pertukaran masa
depan ini dapat berupa perolehan mata uang asing atau penyerahan mata uang asing pada tanggal
tertentu dimasa depan atau yang disebut dengan tangggal kedaluarsa (expiration date). Kurs
pertukaran kontrak tersebut berbeda dengan kurs tunai karena berbagai factor ekonomi yang
terlibat dalam penentuan kurs masa depan vs kurs tunai pertukaran. Untuk transaksi lindung
nilai,jika kurs masa depan lebih tinggi dari pada kurs tunai,maka selisih antara kurs ini disebut
premi atas kontrak pertukaran masa depan (premium on the forward exchange contract);ini
berarti mata uang asing di jual pada harga lebih tinggi( harga premium) dibandingkan dengan
pasar masa depan (forward market). Jika kurs masa depan lebih rendah dari pada kurs tunai,maka
selisihnya disebut dengan diskon atas kontrak pertukaran masa depan (discount on the forward
exchange contract);ini berarti mata uang asing dijual pada harga yang lebih rendah (harga
diskon) dibandingkan dengan pasar masa depan.

PSAK 55 menetapkan aturan dasar untuk akuntansi atas kontrak pertukaran masa depan.
Perubahan nilai wajar harus diakui,namun akuntansi khusus untuk perubahan tersebut tergantung
pada tujuan dari lindung nilai. Untuk kontrak pertukaran masa depan,aturan dasarnya adalah
menggunakan kurs masa depan untuk mencatat kontrak masa depan.

BAB 3

19
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pengertian valuta asing (valas) ialah mata uang yang dapat digunakan dan mudah
diterima oleh banyak negara di dalam perdagangan internasional. Valuta asing merupakan
mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam
perdagangan internasional. Di seluruh dunia sendiri, valuta asing yang paling banyak
digunakan adalah Dollar.
Valuta asing merupakan bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri merupakan
setiap kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di luar negeri yang wujudnya
dapat berupa barang, jasa, atau bahkan mata uang yang digunakan sebagai alat transaksi
perdagangan lintas negara. Devisa suatu negara yang berbentuk mata uang ini lah yang sering
kita sebut dengan istilah valuta asing.
Menurut Beams,Anthonyn Clement dan Lowensohn ada 3 (tiga) sistem valuta asing yang
berlaku pada suatu negara, antara lain: Sistem Kurs Bebas (Floating), Sistem Kurs Tetap
(Fixed) dan Sistem Kurs Terkendali (Controlled). Fungsi valuta asing untuk setiap negara
khususnya pada hubungan perdagangan yaitu, Alat Tukar Internasional, Alat Pembayaran
Internasional, Alat Pengendali Kurs, dan Alat Memperlancar Perdagangan Internasional.
Perusahaan yang beroperasi di mancanegara sering kali menggunakan kontrak masa
depan (forward exchange contract) dengan pedagang mata uang asing untuk menukarkan
berbagai mata uang pada kurs dan tanggal tertentu dimasa depan. Kontrak pertukaran masa
depan ini diperoleh dari pedagang mata uang asing. Biasanya, kontrak ini di tulis untuk salah
satu mata uang internasional utama.

3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
sempurnah. Penulis akan memperbaiki makalh tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis menghrapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.

DAFTAR PUSTAKA

20
http://meysasita.blogspot.com/2018/06/akuntansi-multinasional-transaksi-mata.html

https://nanopdf.com/download/bab-1-akuntansi-multinasional-transaksi-mata_pdf

http://www.google.com/amp/s/instansm94.wordpress.com/2016/03/14/contoh-soal-kurs-
valuta-asing/amp/

21
22

Anda mungkin juga menyukai