Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF


PADA Tn.M DENGAN TINDAKAN PIELOLITOTOMI
INDIKASI BATU GINJAL
DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS)
RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Dwi Mifta Nur Janah


NIM. P1337420116024

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Tn. M DENGAN TINDAKAN
PIELOLITOTOMI INDIKASI BATU GINJAL
DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS)
RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Nama : Dwi Mifta Nur Janah Tgl pengkajian : 4 Maret 2019


Ruang : IBS Pukul : 09.00 WIB

Rumah Sakit : RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

A. PENGKAJIAN UMUM

NAMA : Tn. M
DOKTER dr. I DIAGNOSA Batu Ginjal
PASIEN
BEDAH : PRE OP :
L/P : Laki-Laki

UMUR : 42 tahun
AHLI dr. A TINDAKAN Pieololototomi
RM : 798988
ANESTESI : OPERASI :
JENIS : MAYOR
OPERASI

RUANG : Kamar Operasi PERAWAT Ns. S DIAGNOSA


III IBS RSUD ANESTESI : POST OP :
dr. Loekmono
Hadi Kudus

JENIS : Besar/Sedang/ SCRUB Ns. G


OPERASI Kecil/Khusus NURSE :

1) Biodata Pasien
a. Nama : Tn. M
b. Umur : 42 Tahun
c. Alamat : Dawe, Kudus
d. Pendidikan : SLTA
e. Pekerjaan : Pedagang
f. Nomor register : 798989
2) Biodata Penanggung jawab
a. Nama : Ny. N
b. Umur : 38 th
c. Alamat : Kudus
d. Pendidikan : SLTA
e. Pekerjaan : Swasta
f. Hubungan dengan klien : Istri

B. CATATAN MASUK
Keluhan Utama :
Klien mengeluh nyeri pada bagian punggung sebelah kiri selama 1 bulan..
P : nyeri bertambah saat bergerak/ ditekan
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri di punggung
S : skala nyeri 8
T : terus menerus

C. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat keperawatan sekarang:
Klien datang di IGD RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus diantar keluarga
menggunakan kendaraan pribadi pada tanggal 1 Maret 2019 pukul 23.43 WIB
dengan keluhan nyeri pada punggung sebelah kiri sejak 1 bulan, nyeri dengan
skala 8. Pengkajian nyeri didapatkan data bahwa lokasi nyeri di bagian
punggung sebelah kiri, nyeri sentuh, nyeri gerakan. Pengkajian kualitas nyeri
seperti ditusuk-tusuk, dan onset nyeri dirasakan terus menerus. Di IGD pasien
mendapatkan mendapat terapi infuse RL 20 tpm, injeksi Ranitidin 1 amp,
injeksi ketorolac 1 amp, di IGD klien dilakukan pemeriksaan laboratorium darah
rutin dan kimia klinik dan didiagnosa medis Kolik Renal. Lalu klien
dipindahkan di ruang cempaka 2 untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Di
ruang cempaka klien dilakukan pemeriksaan USG dan didapatkan hasil
Hidronefrosis kiri GR II, Nefrolithiasis kiri multiple uk 0,97-1,5 cm dengan kista
ginjal di pole media. Dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi.
Pada hari Rabu, 4 Maret 2019 jam 09.30 WIB pasien dibawa keruang IBS untuk
dilakukan tindakan operasi dengan sifat operasi elektif sesuai instruksi dokter
yaitu tindakan pielototomi.
b. Riwayat keperawatan dahulu
Keluarga klien mengatakan bahwa klien belum pernah melakukan operasi
sebelumnya.
c. Riwayat kesehatan keluaga
Keluarga klien mengatakan, anggota keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
genetik seperti DM, jantung, asma dan yang lainnya

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala : bentuk kepala mesochepal, tidak ada benjolan di kepala
2. Rambut : hitam, kulit kepala bersih.
3. Mata : bulat simetris,reflek pupil (+),ikterik (-), konjungtiva anemis (-)
4. Hidung : simetris, tidak ada sekret, pernafasan cuping hidung (-) , tidak
ada polip
5. Telinga : simetris, bersih, tidak ada gangguan pendengaran
6. Mulut : mukosa mulut lembab
7. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.
8. Paru
a. Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri
b. Palpasi : vocal fremitus simetris kedua paru
c. Perkusi : suara sonor
d. Auskultasi : suara SDV (+/+), ronchi (-/-)

9. Jantung
a. Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : ictus cordis teraba di intercosta ke 5 linea mid
clavicula sinistra
c. Perkusi : suara redup
d. Auskultasi : BJ I, BJ II, reguler
10. Abdomen
a. Inspeksi : perut tampak besar ,kencang, tidak ada bekas operasi
b. Auskultasi : bising usus (+)
c. Perkusi : suara hipertimpani
d. Palpasi : ada nyeri tekan (+)
11. Genetalia :
Tidak terdapat tanda-tanda hemoroid di anus, terpasang dower catheter no.
8. Warna urine kuning keruh dengan volume 100 cc
12. Ekstremitas :
a. Pada ekskremitas atas, tangan kiri terpasang infuse RL, akral hangat.
b. Pada ekstremitas bawah, kaki kiri dan kanan mampu digerakkan, akral
hangat.
Skala kekuatan otot pasien 5 5

5 5

E. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL (FUNGSIONAL GORDON)


1. Pola Persepsi Kesehatan
Keluarga klien mengatakan belum mengetahui dan memahami mengenai sakit
yang diderita saat ini. Keluarga klien mengatakan bahwa kesehatan itu penting.
Jika klien atau anggota keluarga klien mengalami masalah kesehatan, pasien
biasanya membeli obat di apotik terdekat, dan berobat ke dokter terdekat

2. Pola Nutrisi dan Metabolik


 Sebelum sakit
Keluarga klien mengatakan, sebelum sakit klien makan dengan lahap porsi 1
piring penuh 3 kali sehari dengan menu nasi, lauk pauk, serta ditambah minum
air putih 6 gelas/hari.
 Selama sakit:
Keluarga klien mengatakan, selama sakit klien mengalami penurunan nafsu
makan dan hanya menghabiskan setengah porsi makanannya dan minum air
putih 4 gelas. Selama sakit, klien muntah 1x
A. Antropometri
Sebelum sakit Selama Sakit
BB : 72 kg BB : 70 kg
TB : 170 cm TB : 170 cm
IMT : 24,9 IMT : 24,2
B. Bioclinical
Hemoglobin : 14,7
Hematokrit : 42,2
C. Clinical Sign
Baik, kulit lembab, tidak ada lesi.
D. Diet
Sayur dengan ½ porsi habis dan minum air putih 4 gelas
3. Pola Eliminasi
 Sebelum Sakit
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit, klien biasanya BAB 1x/ hari waktu
di pagi hari dengan konsisten lunak, warna kuning kecoklatan, bau khas feses.
BAK 4-5x/hari , urine berwarna kuning.
 Selama sakit
Keluarga klien mengatakan, selama sakit klien BAB 2x/hari dengan konsistensi
lunak, lembek, warna kuning, bau khas feses. BAK (+) , urine berwarna kuning
keruh.

4. Pola Istirahat & Tidur


 Sebelum Sakit
Keluarga klien mengatakan, sebelum sakit klien biasa tidur malam mulai pukul
21.00 WIB dan bangun pada 05.00 WIB. Klien tidur nyenyak pada malam hari
dan tidak mengalami gangguan tidur
 Selama sakit:
Keluarga klien mengatakan, selama sakit klien mengalami gangguan tidur yaitu
klien sering terbangun karena sakit atau nyeri yang dirasakan klien.
5. Pola Aktivitas dan Latihan
 Sebelum Sakit :
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit klien dapat beraktivitas seperti biasa.
 Selama sakit :
Keluarga klien mengatakan selama sakit klien hanya berbaring di tempat tidur,
aktivitas klien terganggu. dan bila melakukan aktivitas klien terkadang
memerlukan bantuan orang lain atau keluarga. .
6. Pola Peran dan Hubungan
Klien merupakan seorang suami di keluarganya.
7. Pola Kognitif dan Persepsi Sensori
Keluarga mengatakan klien tidak mengalami gangguan pada indra penglihatan,
pendengaran, pengecapan, pembauan atau perabaan.
8. Pola Persepsi dan Konsep Diri
a. Gambaran diri : Klien menyukai semua bagian tubuhnya
b. Identitas diri : Klien adalah seorang laki-laki.
c. Peran diri : Klien sebagai suami di keluarganya.
d. Ideal diri : Keluarga klien mengatakan klien ingin segera cepat
sembuh dan ingin segera sembuh agar dapat menjalankan aktivitasnya
kembali seperti sebelum sakit
e. Harga diri :-
9. Pola Reproduksi dan Seksual
Klien tidak memiliki gangguan dan tidak memiliki penyakit kelamin

10. Pola Mekanisme Koping


 Sebelum Sakit
Klien selalu menceritakan masalahnya kepada orang-orang terdekatnya.
 Selama sakit
Klien selalu menceritakan masalah serta kegelisahannya pada keluarga,
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien beragama Islam

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Hasil Laboratorium 1 Februari 2019 pukul 18.30 WIB
Pemeriksaan : Laboratorium Routine
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Haemoglobin 14,7 g/dL 12.0 -15.0
Eritrosit 5,63 jt/ul 4.0 – 5.1
Hematokrit 42,2 % 36 – 47
Trombosit 217 103/ul 150 – 400
Leukosit 7,1 103/ul 4.0 – 12.0
Netrofil L 44,3 %
Limfosit 39,9 %
Monosit 7,0 %
Eosinofil H 8,1 %
Basofil 0,7 %
MCH L 26,1 pg
MCHC 34,8 g/dL
MCV L 75,0 fL
RDW 12,3 %
MPV 10,7 fL
PDW 12,0 fL
IMUNOLOGI
HbsAG rapid Negatif Negatif
Anti HIV Non reaktif Non reaktif
Anti HCV Negatif Negatif

G. ANALISIS DAN SINTESIS DATA


PRE OPERASI
1. DS : Klien mengatakan nyeri di bagian punggung kiri.
2. DO : Klien terlihat meringis kesakitan dan memegang punggung terus menerus.
Pengkajian nyeri
P : nyeri bertambah saat bergerak/ ditekan
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri di punggung
S : skala nyeri 8
T : terus menerus

TD : 140/82 mmHg JANTUNG : HB : 14,7 -


N : 74 x/menit HT : 42,2 -
- Inspeksi : ictus
cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus
cordis teraba di intercosta
ke 5 linea mid clavicula
sinistra
- Perkusi : suara
redup
- Auskultasi : BJ I, BJ
II, reguler

RR : 20 x/menit PARU : GOL -


SPO : 99 % - Inspeksi :
DARAH :
simetris antara kanan dan
kiri
- Palpasi : vocal
fremitus simetris kedua
paru
- Perkusi : suara
sonor
- Auskultasi : suara
SDV (+/+), ronchi (-/-)

BB : 70 kg LAIN-LAIN : EKG : -

CATATAN LAIN (Riwayat penyakit/operasi/obat- CT : 5 detik


obatan/resiko pendarahan) : Tidak ada penyakit BT : 2 detik
keturunan, belum pernah operasi
IV LINE : Terpasang
cairan infuse
Ringer Lactat
20 tpm

Protesa -

NGT : Tidak
terpasang

KATETER : Tidak
terpasang
kateter
PREMEDIKASI : Sudah DIAGNOSA KEPERAWATAN :
- Nyeri akut b.d proses penyakit
diberikan
- Takut b. d kurangnya pengetahuan tentang
Sulfano
jalannya operasi/ lingkungan asing
atropine dan
midazolam 5
mg

PRODUK -
DARAH :

RIWAYAT ALERGI Tidak


: memiliki
riwayat
alergi obat

RO/DIAGNOSTIK : Batu Ginjal

a. Persiapan Operasi

1) Identitas klien dan prosedur telah dikonfirmasi

2) Marking telah dilakukan pada lembar pemeriksaan fisik

3) Informed consent telah ditanda tangani oleh keluarga klien, dokter


operator, dan dokter anestesi.

4) Telah dikonfirmasi bahwa klien tidak memiliki riwayat alergi obat


ataupun alergi makanan

b. Daftar Masalah

No Tanggal / Data focus Masalah Tanggal Ttd


jam Keperawatan teratasi perawat
1. Senin, 4 DS : Pasien mengatakan Nyeri akut b.d proses Dwi
Maret 2019 nyeri di pinggang sebelah penyakit Mifta
08.30 WIB kiri.
DO :
 Klien terlihat
meringis kesakitan
memegang pinggang
 RR : 20x/mnt
 TD : 140/82 mmHg
P : nyeri bertambah
saat bergerak/
ditekan
Q: nyeri seperti
ditusuk-tusuk
R :Nyeri di punggung
S : skala nyeri 8
T : terus menerus

DS : klien menanyakan
waktu berapa lama
operasi
DO : Klien terlihat takut
dan cemas saat di ruang
2. Senin, 4 Takut b. d kurangnya Dwi
timbang terima pasien.
Maret 2019 pengetahuan tentang Mifta
08.40 WIB jalannya operasi/
lingkungan asing

c. Rencana Keperawatan

No Tanggal / Diagnose Tujuan Intervensi TTD


jam Keperawatan
1. Senin, 4 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Monitor vital sign Dwi Mifta
2. Monitor nyeri
Maret proses penyakit tindakan keperawatan
secara
2019 ditandai dengan selama 15 menit, klien
komprehensif
08.30 WIB nyeri punggung menunjukkan keadaan
3. Ajarkan tekhnik
sebelah kiri (+) membaik, dibuktikan nonfarmakologi
dengan : untuk mengurangi
Kriteria Hasil : nyeri yaitu tekhnik
1. Mampu mengontrol nafas dalam
4. Anjurkan klien
nyeri (mampu
untuk
menggunakan teknik
meningkatkan
farmakologi untuk
istirahat
mengurangi nyeri).
5. Berikan analgetik
2. Melaporkan bahwa
sesuai dengan
nyeri berkurang
advice dokter
menjadi skala nyeri
. Dwi Mifta
sedang (4 - 6)
3. Menyatakan nyaman
setelah nyeri
berkurang 1. Jelelaskan semua
prosedur operasi
2. Temani atau minta
ayah klien untuk
Setelah dilakukan
2. Senin, 4 Takut berhubungan menemani klien
tindakan keperawatan
Maret dengan kurangnya guna memberikan
selama msa persiapan
2019 pengetahuan keamanan dan
operasi, klien
08.40 WIB tentang jalannya mengurangi takut
menunjukkan keadaan
3. Instruksikan pada
operasi/ lingkungan
membaik, dibuktikan
klien untuk
asing
dengan :
menggunakan
Kriteria Hasil :
tehnik relaksasi
1. Takut 4. Dorong klien untuk
klien/keluarga klien mengungkapkan
berkurang/hilang perasaan,
2. Cemas ketakutan, persepsi
5. Identifikasi tingkat
klien/keluarga klien
kecemasan
berkurang/hilang
3. klien mengatakan
mengerti tentang
prosedur operasi

d. Tindakan Keperawatan

No Tanggal / jam Tindakan keperawatan Respon T


Dx T
D

1. Rabu 6 Memonitor TTV DS : -


DO :
Februari
 RR : 20x/mnt
2019  TD : 121/61 mmHg
09.55 WIB  Nadi : 80x /menit
 SPO : 99 %
DS : pasien mengatakan nyeri
pada bagian perut
DO : Pasien terlihat menyeringai
menahan sakit saat ditekan
dibagian perut, adanya nyeri
Mengkaji nyeri secara tekan (+) dan nyeri gerak (+)
2.. DS : klien mengatakan paham
09.55 WIB komprehensif DO : Klien terlihat tarik nafas
dalam beberapa kali

DS :klien mengatakan paham


dan mengerti
DO : klien terlihat mengangguk

Mengajarkan klien teknik non


3.
09. 56 WIB farmakologi untuk mengurangi
nyeri dengan tarik nafas dalam

Menjelaskan perjalanan penyakit


4
09. 56 WIB dan prosedur operasi
NURSING CARE PLAN TTD IMPLEMENTASI TTD EVALUASI

1. Diagnosa keperawatan : - Mengkaji nyeri klien - Nyeri pada bagian


- Menciptakan suasana
nyeri akut b.d proses perut, nyeri timbul
yang tenang
penyakit ketika
- Meminta klien untuk
- Monitor vital sign
ditekan/sentuh dan
- Monitor nyeri secara nafas dalam untuk
bergerak, nyeri
komprehensif mengurangi nyeri
- Kontrol lingkungan timbul terus
yang dapat menerus, skala
mempengaruhi nyeri nyeri 5
- Ajarkan tekhnik - Klien terlihat lebih
nonfarmakologi untuk tenang, nyeri
mengurangi nyeri berkurang
yaitu tekhnik nafas
dalam - Menjelaskan semua
- Anjurkan klien untuk
prosedur operasi
meningkatkan istirahat
kepada klien
- Berikan analgetik
- terima guna
sesuai dengan advice - Takut klien hilang
memberikan
dokter atau berkurang
keamanan dan
2. Diagnosa keperawatan : - cemas
mengurangi takut
Takut b.d kurangnya klien/keluarga
- Mendorong klien
pengetahuan tentang klien
untuk
jalannya hilang/berkurang
mengungkapkan
operasi/lingkungan
perasaan, ketakutan
asing
- Jelelaskan semua
prosedur operasi
- Temani atau minta ayah
klien untuk menemani
klien guna memberikan
keamanan dan
mengurangi takut
- Instruksikan pada klien
untuk menggunakan
tehnik relaksasi
- Dorong klien untuk
mengungkapkan
perasaan, ketakutan,
persepsi
- Identifikasi tingkat
kecemasan

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal / jam Diagnose Catatan Perkembangan Ttd


Keperwatan perawat
Rabu 6 Februari 2019 Nyeri akut b.d S : -
10.10 WIB proses penyakit O : Klien terlihat lebih
tenang
TD : 121/60 mmHg, RR
20 x/menit
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri klien
secara
komprehensif
- Lakukan operasi
laparatomy
- Berikan analgetik
sesuai advice
dokter

Rabu 6 Februari 2019 Takut b.d S : klien mengatakan


10.10 WIB kurangnya mengerti mengenai
pengetahuan prosedur operasi, klien
tentang jalannya mengatakan mau
operasi/lingkungan dilakukan operasi
asing O : Klien terlihat
mengangguk ketika
ditanya siap operasi
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi

POST OPERASI
Pengkajian :
1. Data Subyektif : -
2. Data Obyektif : Tn.D dipindahkan ke recovery room pada pukul 10. 45 WIB post
tindakan Appendictomy dengan anastesi Klien terlihat masih dalam pengaruh
anestesi
BROMAGE SCORE

NO. KRITERIA SCORE MASUK KELUAR

1. Dapat mengangkat tungkai bawah 0

2. Tidak dapat menekuk lutut tetapi dapat 1


mengangkat kaki

3. Tidak dapat mengangkat tungkai bawah 2


tetapi dapat menekuk lutut

4. Tidak dapat mengangkat kaki sama sekali 3

JUMLAH 3 2
WAKTU 10.11 10.45
WIB WIB

DAFTAR MASALAH

No Tanggal / Data focus Masalah Tanggal Ttd


jam Keperawatan teratasi perawat
1. Rabu, 6 DS : - Resiko tinggi cedera 6 Februari
Februari DO : jatuh b.d penurunan 2016
2016  Klien terlihat masih kesadaran, proses
10.11 WIB dalam pengaruh pemindahan pasien.
anestesi, klien
bergerak tanpa tujuan
 Klien terpasang nasal
kanul 3l/menit
 Skor Bromage masuk
jam 10.45 WIB
adalah 1

RENCANA KEPERAWATAN

No Tanggal / Diagnose Tujuan Intervensi TTD


jam Keperawatan
1. Kamis, 24 Resiko tinggi Setelah dilakukan 1. Stabilkan tempat
Januari cedera jatuh b.d tindakan keperawatan tidur pada waktu
2019 penurunan selama 30 menit, klien memindahkan
10.15 kesadaran, proses menunjukkan keadaan pasien dari dan ke
WIB pemindahan pasien. baik, dibuktikan tempat tidur
2. Pindahkan klien
dengan :
dengan aman
Kriteria Hasil :
3. Pasang side rail
1. Tanda-tanda
disamping tempat
vital baik
tidur klien
2. Nilai bromage
score ( > 2 )
3. Klien tidak jatuh

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal,
No Tindakan keperawatan Respon TTD
jam
1 Rabu 1. Menyediakan 1. Klien tampak merasa
2/6/19 lingkungan yang aman aman dan nyaman
10.45 untuk klien tanpa keluhan
WIB

2. 10.45 2. Memasang side rail 2. Side rail terpasang


WIB tempat tidur
3. 10. 45 3. Memasang simbol 3. Simbol risiko jatuh
WIB risiko jatuh (warna (warna kuning)
kuning) pada bed klien terpasang

4. 10. 45 4. Memastikan bed klien 4. Bed klien dalam


WIB telah terkunci posisi terkunci

5. 10. 46 5. Memonitor TTV 5. Tanda-tanda vital


WIB a) TD: 120/70 mmHg
b) HR : 65 x/menit
c) RR : 20 x/menit
d) SaO2 : 96 %
bromage score masuk (3)
6. Tanda-tanda vital
6. 10. 42 6. Memonitor TTV a) TD: 115/82
WIB mmHg
b) HR : 82 x/menit
c) RR : 20 x/menit
d) SaO2 : 100 %
a. Bromage score
7. Membantu mobilisasi keluar : 2
7. 10. 45 klien untuk pindah
WIB tempat (bed ruangan) 7. Klien mudah
berpindah pada saat
. mobilisasi

NURSING CARE PLAN TTD IMPLEMENTASI TTD EVALUASI

- Stabilkan tempat tidur - Menyediakan - Klien tampak


pada waktu lingkungan yang merasa aman
memindahkan pasien aman untuk klien dan nyaman
dari dan ke tempa - Memasang side rail tanpa keluhan
tidur tempat tidur - Side rail
- Pindahkan klien
- Memasang simbol terpasang
dengan aman
risiko jatuh (warna - Simbol risiko
- Pasang side rail
kuning) pada bed jatuh (warna
disamping tempat
klien kuning)
tidur klien
- Memastikan bed klien terpasang
telah terkunci - Bed klien dalam
- Memonitor TTV posisi terkunci
- Membantu mobilisasi - Tanda-tanda
klien untuk pindah vital
tempat (bed ruangan) b. TD: 115/82
mmHg
c. HR : 82
x/menit
d. RR : 20
x/menit
e. SaO2 : 100%
f. Bromage
score keluar
:2
- Klien mudah
berpindah pada
saat mobilisasi

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal / jam Diagnose Catatan Perkembangan TTD


Keperwatan (SOAPIER)
Rabu 6 Februari 2019 Resiko tinggi S : Klien menyebutkan nama
cedera jatuh b.d klien
penurunan O:
kesadaran, proses a) GCS : E4V4M6
pemindahan pasien b) Klien tampak mudah
berpindah dari bed ke
bed
c) Side rail terpasang
disamping tempat tidur
klien
d) Tanda-tanda vital
ᅳ TD : 120/70 mmHg
ᅳ HR : 65x/menit
ᅳ RR : 20 x/menit
ᅳ SaO2 : 100%
e) Bromage score keluar :
1
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Serah terima dengan
perawat pengantar klien
pukul 10. 45 WIB
I : Memposisikan klien
supinasi atau terlentang, atau
memposisikan klien miring
untuk mencegah resiko
aspirasi, menyerahkan klien
ke perawat pengantar klien
pertama kali.
E: Evaluasi TTV dan
Steward Score
- TD: 120/70 mmHg
- HR : 65 x/menit
- RR : 20 x/menit
- SaO2 : 100%
- Bromage score keluar : 1
R : Konsul dr. Anestesi dan
dr. Bedah, injeksi ketorolac
3 x 1, injeksi RL 20 tpm,

Anda mungkin juga menyukai