PERTEMUAN 10:
DESAIN PRODUK DAN JASA (PENGEMBANGAN
PRODUK)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi dalam pertemuan 10, diharapkan anda mampu untuk :
1. Memahami tentang pengembangan produk baru
2. Memahami tahapan pengembangan produk baru
3. Memahami tentang QFD dan manfaat dari QFD
B. URAIAN MATERI
Produk baru diartikan sebagai produk baru bagi perusahaan, modifikasi dari
produkyang sudah ada, duplikat dari produk pesaing, produk yang diakuisisi dan
produk asliinnovatif. Produk baru diperkirakan bisa memberi sebuah proporsi yang
tinggi bagipertumbuhan perusahaan dan kadang-kadang memberikan kontribusi utama
terhadaplaba bisnis keseluruhan.
Setiap perusahaan harus melaksanakan pengembangan produk untuk
membentuk masa depan perusahaan. Dimana pelanggan selalu menginginkan produk
baru dengan perubahan-perubahan seperti ciri khusus produk, meningkatkan mutu
produk, menambah tipe produk, dan mengubah ukuran produk untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan jika tidak ingin perusahaan yang dikelolanya
mengalami kemunduran. (Kotler, 2008:374).
Dalam perencanaan produk, produk harus dipandang sebagai pemecahan
masalahbagi konsumen, dimana jika seorang konsumen membeli sebuah produk
merekadapat memperoleh manfaat dari penggunaan produk tersebut. Dan yang
terpentingdisini adalah bagaimana konsumen percaya bahwa suatu produk dapat
memenuhikebutuhannya, bukan bagaimana penjual memandang produk tersebut.
S1 Manajemen Universitas Pamulang
1
UNIVERSITAS PAMULANG
yang akan menjadi target, dimana awal produk akan dijual,biaya yang
dibutuhkan untuk pemasaran produk.
2. Efisiensi Waktu
QFD dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam
pengembanganproduk karena memfokuskan pada persyaratan pelanggan
yang spesifik dantelah diidentifikasikan dengan jelas.
3. Orientasi Kerjasama Tim
QFD merupakan pendekatan orientasi kerjasama tim. Semua
keputusandalam proses didasarkan atas consensus dan dicapai melalui
diskusimendalam dan brainstorming.
4. Orientasi pada Dokumentasi
Salah satu produk yang dihasilkan dari proses QFD adalah
dokumenkomprehensif mengenai semua data yang berhubungan dengan
segala prosesyang ada dan perbandinganya dengan persyaratan pelanggan.
SementaraMenurut pendapat ASI (2003) manfaat utama QFD yaitu
menurunkan waktuproses, meningkatkan komunikasi internal, dokumentasi
yang lebih baik,menghemat biaya.
Ariani dalam Tony Wijaya (2011: 48) mengngkapkan bahwa QFDmempunyai
manfaat:
1. Costumer Focused, yaitu mendapatkan input dan umpan balik
daripelanggan mengenai kebutuhan dan harapan pelanggan.
2. Time Efficient, yaitu mengurangi waktu pengembangan produk.
3. Time Oriented. QFD menggunakan pendekatan yang berorientasi
padakelompok. Semua keputusan didasarkan pada consensus dan
keterlibatansemua orang dalam diskusi dan pengambilan kesimpulan
dengan teknikBrainstorming.
4. Documentation Oriented. QFD menggunakan data dan dokumentasi
yangberisi semua proses dan seluruh kebutuhan dan harapan pelanggan.
Data dandokumentasi ini digunakan sebagai informasi mengenai kebutuhan
dan harapan pelanggan yang selalu diperbaiki dari waktu per waktu.
QFD dapat diterapkan untuk membantu pelaksanaan filosofi TQM,
Perananutama QFD adalah pada perencanaan, pengelolaan dan pengembangan
produk,salah satu produk yang dihasilkan dari proses QFD adalah dokumen
komprehensifmengenai semua data yang berhubungan dengan segala proses yang ada
a. WHATs, merupakan bagian kiri dari HOQ yang berisi daftar keinginan atau
kebutuhan pelanggan (Customer Requirements).
b. WHYs, merupakan bagian kanan dari HOQ yang disebut juga Planning Matrix
yang berisi : prioritas keinginan pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan
terhadap perusahaan maupun pesaing (Competitive Benchmarking).
c. HOWs, merupakan lantai dua dari HOQ yang mengidentifikasikan
karakteristik produk yang dapat diukur untuk memenuhi keinginan dari
pelanggan Technical Response atau Technical Requirements).
d. Relationship Matrix, (matriks hubungan), merupakan bagian tengah dari HOQ
yang mengaitkan bentuk hubungan Technical Response dengan Voice of
Customer/ Customer Requirements).
e. Correlation Matrix (matrik korelasi), merupakan atap dari HOQ yang
mengidentifikasi pelaksanaan disain dari HOWs.
f. HOW MUCHes, merupakan dasar dari rumah yang berisi spesifikasi teknis
yang akan memuaskan pelanggan seperti prioritas dari Technical Response,
Technical Benchmarking, tingkat kesulitan teknis serta Target Value.
Bagian A adalah matriks kebutuhan pelanggan. Matriks ini berisi daftar kebutuhan
pelanggan secara terstruktur yang langsung diterjemahkan dari kata-kata pelanggan.
Langkah-langkah mendapatkan suara konsumen adalah mendapatkan suara pelanggan
melalui wawancara, kuesioner terbuka, complain pelanggan. Sortir suara konsumen
kedalam beberapa kategori (kebutuhan-kebutuhan, dimensi kualitas, dan lain-lain).
Masukkan kedalam matriks kebutuhan pelanggan.
Bagian B merupakan matriks perencanaan menurutCohen(1995), menjelaskan bahwa
matriks perencanaan merupakan alat yang dapat membantutim pengembangan untuk
memprioritaskan kebutuhan pelanggan. Matriks ini mencatat seberapa penting masing-
masing kebutuhan atau keuntungan dari produk atau jasa yang ditawarkan kepada
pelanggan berdasarkan interpretasi tim pengembang dan data hasil penelitian. Kondisi
ini mempengaruhi keseimbangan antara prioritas perusahaan dan prioritas pelanggan.
Adapun bagian-bagian dari matriks perencanaan adalah tingkat kepentingan pelanggan
yaitu kolom tingkat kepentingan pelanggan yang merupakan tempat dimana hasil
pengambilan data mengenai seberapa penting suatu atribut kebutuhan. Tingkat
kepuasan pelanggan merupakan persepsi pelanggan mengenai seberapa baik suatu
produk atau layanan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Tingkat kepuasan
pelanggan pesaing merupakan persepsi pelanggan mengenai seberapa baik suatu
produk atau layanan competitor dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Tujuan merupakan target kepuasan pelanggan yang ingin dicapai oleh perusahaan
berdasarkan kondisi tingkat kepuasan sebenarnya. Penentuan tujuan kepuasan
pelanggan dalam matriks perencanaan memberikan efek yang besar dalam prioritas
sepanjang proyek pengembangan. Rasio kenaikan perbaikan adalah kombinasi dari
tingkat kepuasan pelanggan dan tujuan menghasilkan sebuah nilai yang disebut rasio
kenaikan perbaikan. Rasio kenaikan perbaikan merupakan perkalian factor tujuan dan
tingkat kepuasan pelanggan.
Bagian C adalah matriks karakteristik teknis. Matriks ini memuat karakteristik teknis
yang merupakan bagian dimana perusahaan melakukan penerapan metode yang
mungkin untuk direalisasikan dalam usaha memenuhi keinginan dan kebutuhan
konsumen. Dalam respon teknis, perusahaan mentranslasikan kebutuhan konsumen
menjadi karakteristik teknis.
Perlu ditentukan arah peningkatan atau target terbaik yang dapatdicapai,yaitu terlihat
pada Tabel 10.1.
Korelasi yang positif kuat menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada suatu
desain dapat langsung memberikan dampak positif terhadap desain lainnya.
Sedangkan korelasi positif sedang menunjukkan hubungan dimana kebutuhan yang
satu akan memberikan dampak positif terhadap kebutuhan desain yang lainnya dengan
kadar yang lebih rendah dari hubungan yang positif kuat.
Korelasiyang negatif kuat menunjukkan bahwa hubungan kebutuhan desain yang satu
akan memberikan dampak negatif terhadap kebutuhan desain lainnya. Sedangkan
korelasi negative sedang menunjukkan bahwa hubungan kebutuhan desain yang satu
akan memberikan dampak negatif terhadap kebutuhan desain lainnya dengan kadar
yang lebih rendah dari hubungan yang sangat negatif.
Bagian F merupakan matriks teknis. Matriks ini berisi tiga jenis informasi, yaitu
kontribusi karakteristik teknis kepada performansi produk atau jasa secara
keseluruhan. Kontribusi ini didapat dengan mengurutkan peringkat karakteristik
teknis, berdasarkan bobot kepentingan dan kebutuhan pelanggan pada bagian B serta
hubungan antara karakteristik teknis dan kebutuhan pelanggan pada bagian D.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
D. DAFTAR PUSTAKA
Adam Jr, E.E., dan Ebert R.J., 1995, Production and Operation Management :
Concepts, Models and Behaviour, Prentice Hall, International
Heizer, Jay., Render, Barry. 2011. Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat.
Yamit, Z. , 2001, Manajemen Kualitas Produk & Jasa, Ekonesia, Yogyakarta.