Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Post Partum


1. Pengertian
Post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ
reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Periode ini juga disebut
puerperium atau trimester ke empat kehamilan (Indriyani er al, 2016)
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya
kembali alat kan dungan yang lamanya 6 minggu. Postpartum adalah masa 6
minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ
reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak,
2010).

2. Adaptasi Fisiologis

a) Sistem reproduksi dan struktur terkait


1) Infolusi uterus
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelahmelahirkan,
proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibatkontraksi otot-otot
polos uterus. Pada akhir tahap ketiga persalinan,uterus berada di garis tengah,
kira-kira 2 cm di bawah umbilikusdengan bagian fundus bersandar pada
promontorium sakralis.Dalam waktu 12 jam, tinggi fundus mencapai kurang
lebih 1 cm diatas umbilikus. Fundus turun kira-kira 1 smpai 2 cm setiap 24
jamPada hari pasca partum keenam fundus normal akan berada di
pertengahan antara umbilikus dan simpisis pubis.Uterus, pada waktu hamil
penuh baratnya 11 kali berat sebelum hamil, berinvolusi menjadi kira-kira
500 gr 1 minggusetelah melahirkan dan 350 gr 2 minggu setelah lahir. Satu
minggusetelah melahirkan uterus berada di dalam panggul. Pada
minggukeenam, beratnya menjadi 50-60 gr. Peningkatan esterogen
danprogesteron bertabggung jawab untuk pertumbuhan masif uterusselama
hamil. Pada masa pasca partum penurunan kadar hormonmenyebapkan
terjadinya autolisis, perusakan secara langsungjaringan hipertrofi yang
berlebihan. Sel-sel tambahan yang terbentuk selama masih hamil menetap.
Inilah penyebap ukuranuterus sedikit lebih besar setelah hamil.
2) Kontraksi
intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi
lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadappenurunan volume intrauterin
yang sangat besar. homeostasis pascapartum dicapai terutama akibat
kompresi pembuluh darah intramiometrium, bukan oleh agregasi trombosit
dan pembentukanbekuan. Hormon oksigen yang dilepas dari kelenjar
hipofisismemperkuat dan mengatur kontraksi uterus, mengopresi
pembuluhdarah dan membantu hemostasis. Salama 1-2 jam pertama
pascapartum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi
tidakteratur. Untuk mempertahankan kontraksi uterus, suntikan
oksitosinsecara intravena atau intramuskuler diberikan segera setelahplasenta
lahir. Ibu yang merencanakan menyusui bayinya,dianjurkan membiarkan
bayinya di payudara segera setelah lahirkarena isapan bayi pada payudara
merangsang pelepasan oksitosin.
b) tempat plasenta
setelah plasenta dan ketuban dikeluarkan, kontraksi vaskuler dan thrombosis
menurunkan tempat plasenta ke suatu area uang meninggi dan bernodul tidak
teratur. Pertumbuhan endometrium ke atas menyebabkan pelepasan jaringan
nekrotik dan mencegah pembentukan jaringan parut

1. Adaptasi psikologis
Menurut bobak (2005), adaptasi psikologis ibu post partum adalah sebagai
berikut:
a. Fase menerima (Taking in Phase)
Fase dependen ialah suatu waktu yang penuh dengan kegembiraaan dan
kebanyakan orangtua sangat suka mengomunikasikannya. Fase ini terjadi
selama 1 sampai 2 hari pertama melahirkan, ketergantungan ibu sangat
menonjol. Pada fase ini, ibu sangat mengharapkan segala kebutuhannya dapat
dipenuhi orang lain. Ibu memindahkan energi psikologisnya kepada anaknya.
Dimana ibu bary memerlukan perlindungan dan perawatan.
b. Fase dependen- mandiri (Fase taking Hold)
Dalam fase dependen mandiri ibu, secara bergantian muncul kebutuhan untuk
mendapatkab perawaran dan penerimaan dari orang lain dan keinginan untuk
bisa melakukan segala sesuatu secara mandiri. Fase taking hold berlangsung
selama 10 hari.
c. Fase Interdependent
Pada fase ini perilaku interdependent muncul, ibu dan keluarganya bergerak
maju sebagai suatu sistem dengan para anggota keluarga saling beriinteraksi.
Hubungan antara pasangan, walaupun sudah berubah dengan adanya seorang
anak kembali menunjukkan banyak karakteristik awal. Fase interdependent
merupakan fase yang penuh dengan stres bagi orangtua. Kesenangan dan
kesedihn sering berbagi dlam fase ini.
2. Tujuan asuhan post partum
Asuhan yang diberikan kepada ibu nifas bertujuan untuk:
a. Meningkatkan kesejahteraan fisikdan psikologis bagi ibu dan bayi Dengan
diberikanya asuhan, ibu akan mendapatkan fasilitas dan dukungan dalam
upaya untuk menyesuaikan peran barunya sebagai ibu dan pendamping
keluarga dalam membuat bentuk dan pola baru dengan kelahiran berikutnya.
b. Pencegahan, diagnose dini, dan pengobatan komplikasi pada ibu Dengan
diberikannya asuhan pada ibu nifas, kemungkinan munculnya permasalahan
dan komplikasi akan lebih cepat terdeteksi sehingga penanganannya pun akan
dapat lebih maksimal.
c. Merujuk ibu ke asuhan tenaga ahli bilamana perlu Meskipun ibu dan keluarga
mengetahui ada permasalahan kesehatan pada ibu nifas yang memerlukan
rujukan, namun tidak semua keputusan yang diambil tepat, misalnya mereka
lebih memilih untuk tidak dating ke fasilitas pelayanan kesehatan karena
pertimbangan tertentu.
d. Mendukung dan memperkuat keyakinan ibu, serta memungkinkan ibu Untuk
mampu melaksanakan perannya dalam situasi keluarga dan budaya yang
khusus.
e. Imunisasi ibu terhadap tetanus Dengan asuhan yang maksimal, kejadian
tetanus dapat dihindari, meskipun untuk saat ini angka kejadian tetanus sudah
banyak mengalami penurunan.
f. Mendorong pelaksanaan metode yang sehat tentang pemberian makanan Anak,
serta peningkatan pengembangan hubungan yang baik antara ibu dan anak. (
Sulistyawati, 2009).
3. Penangan masa nifas
Tindakan yang baik untuk asuhan masa nifas normal pada ibu :
a. Kebersihan Diri
1) Anjurkan menjaga kebersihan seluruh tubuh.
2) Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun
dan air. Pastikan ia mengerti untuk membersihkan daerah disekitar vulva
terlebih dahulu dari depan kebelakang baru dilanjutkan ke daerah sekitar
anus.
3) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya 2 kali sehari. Kain
dapa digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik, dikeringkan di bawah
matahari dan disetrika.
4) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
5) Sarankan untuk tidak menyentuh daerah luka jika memiliki luka
episiotomy atau laserasi.
b. Istirahat
1) Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang
berlebihan.
2) Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga biasa
secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi
tidur.
c. Latihan
1) Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul
kembali normal.
2) Jelaskan bahwa latihan-latihan tertentu beberapa menit setiap hari dapat
mempercepat pengembalian otot-otot perut dan panggul kembali normal.
d. Gizi
Ibu menyusui harus :
1) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari.
2) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan
vitamin yang cukup.
3) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari ( anjurkan ibu untuk minum setiap
kali menyusui).
4) Tablet zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama
40 hari pasca persalinan.
5) Minum kapsul vit. A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A
kepada bayinya melalui ASInya.
e. Perawatan payudara
1) Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
2) Mengenakan BH yang menyokong payudara.
3) Apabila putting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI pada sekitar
puting susu setiap kali selesai menyususi.
f. Hubungan perkawinan dan rumah tangga
Hubungan perkawinan dan rumah tangga Secara fisik aman untuk memulai
hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan
satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah
berhenti dan tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk mulai melakukan
hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
g. Keluarga berencana
Keluarga berencana Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya
2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Namun, petugas kesehatan dapat
membantu merencanakan tentang keluarganya dengan mengajarkan kepada
mereka cara mecegah kehamilan yang tidak diinginkan

Anda mungkin juga menyukai