Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn. FA DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

DI RUANG 23 PSIKIATRI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh :
ELVIAN NUR MAULIDIAH
NIM. 201610300511061
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA Tn. FU
DI RUANG 23 EMPATI RSUD DR SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Jiwa


di Ruang 23E RSSA Malang
Oleh :
ELVIAN NUR MAULIDIAH
201610300511061
Telah diperiksa kelengkapannya pada:
Hari : Jum’at
Tanggal : 15 Februari 2019
Dan dinyatakan memenuhi kompetensi

Pembimbing Lahan Pembimbing Lahan

M. Rosyidul Ibad, M. Kep Wachid Abdillah, S.ST


NIP : NIP :

Mengetahui
Kepala Ruang 23E RSUD Saiful Anwar

Rus Yuliati, S. Kep, Ns


NIP.196207281986032005
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT : Ruang 23 E Psikiatri


TANGGAL DIRAWAT / Jam : 04 Februari 2019

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. Fu (L)
Umur : 28 Tahun
Alamat : Bululawang, Malang
Pekerjaan : Bangunan
Tingkat pendidikan : SD
Informan : Pasien, Keluarga dan Rekam Medis
Diagnosa Medis : Skizofrenia
RM No. : 11123xxx
Tanggal Pengkajian : 11 Februari 201

II. ALASAN MASUK


1. Data Primer : Pasien mengatakan masuk rumah sakit karena
sakit dan tidak mau makan sudah satu tahun
2. Data Sekunder : ibu pasien mengatakan, pasien di bawa kerumah
sakit karena pasien tidak mau makan dan hanya diam saja ± sudah 8
bulan/lebih.
3. Rekam Medis : pasien datang dengan penelantaran diri pasien
tidak mau makan sejak Juni 2018, pasien hanya diam, tidak mau
beraktivitas, tidak mau minum obat ± sudah 6 bulan

III. FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Keluarga mengatakan 6 bulan yang lalu pasien mulai tidak rutin
mengkonsumsi obat dan berhenti minum obat ± 4 bulan. Keluarga
mengatakan pasien bertambah kurus, hanya diam tidak mau berinteraksi
dengan orang lain dan tidak mau keluar kamar. Kemudian pada tanggal 04
Februari 2019 oleh keluarga pasien di bawa ke RSSA sampai setelah isya
di UGD dengan penelantaran diri karena tidak mau makan tidak mau
beraktivitas. Pasien dianjurkan untuk MRS di ruang 23 Empati dan
dipindahkan jam 03.00 pagi, kondisi awal masuk pasien sama sekali tidak
mau melakukan aktivitas seperti mandi, makan dan hanya berdiam di
kamar tanpa melakukan kegiatan dan semua kebutuhan di bantu oleh
ibunya. Setelah ± 1 minggu pasien mulai ada perbaikan, pasien sudah
mulai mau makan, minum obat dan mulai mandi secara mandiri.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ya tidak
Bila ya jelaskan : Ya
Ibu pasien mengatakan ± 8 tahun yang lalu pasien pernah
mengalami gangguan jiwa dikarenakan pasien mengikuti kelompok
jaranan dan terlalu sering kesurupan. Kemudian pemicu gangguan jiwa
pasien bertambah parah adalah pasien merasa bersalah karena tidak bisa
menjaga adiknya yang hamil diluar nikah.
Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil
Tidak Berhasil
Jelaskan : ibu pasien mengatakan 8 tahun yang lalu sekitar 2011 pasien
mulai mengalami gangguan kejiwaan. Kemudian 2 tahun setelah rutin
minum obat pasien berhenti mengkonsumsi obat-obatan karena pasien
merasa dirinya sudah sembuh dan tidak sakit, pasien kambuh dengan
marah-marah menggunting semua baju ibunya dilemari dan mengancam
akan membunuh ibu/bapaknya. Oleh keluarga pasien dibawa ke RSSA
dan dirawat, setelah keluar dari RSSA pasien rutin mengkonsumsi
obatnya sampai 5 tahunan pasien sudah tidak pernah kambuh. Pada juni
2018 pasien mulai kambuh dengan tidak mau makan dan tidak mau
beraktivitas pasien hanya berdiam dirumah, 1 bulan sebelumnya ibu
pasien mengetahui dari handphone pasien, pasien putus dengan pacarnya
karena diselingkuhi.
2. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
ya tidak
Bila ya jelaskan : pasien tidak pernah mengalami penyakit fisik
Masalah Keperawatan : ketidakefektifan koping individu
 RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan Korban/27th
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal
6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio,
kultural, spiritual):
Psiko : ibu pasien mengatakan pasien diputuskan oleh pacarnya karena
pacarnya selingkuh ketika 1 bulan sebelum pasien kambuh. Pasien sudah
mencoba menghubungi pacarnya tetapi tidak ada respon sama sekali.
Kemudian, karena pasien merasa kecewa pasien menelantarkan dirinya
dengan tidak mau makan dan diam tidak mau keluar kamar.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Koping Individu

7. Kesan Kepribadian klien: extrovert introvert


lain-lain:
Jelaskan : pasien mengatakan kalau ada masalah jarang bercerita dengan
orang lain. Ibu pasien juga mengatakan ketika pasien
memiliki masalah pribadi pasien tidak mau bercerita, pasien
tiba-tiba diam
Masalah Keperawatan : Hambatan Interaksi Sosial

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? ya
tidak
Hubungan keluarga :
Gejala :
Riwayat Pengobatan/ perawatan :
Jelaskan : ibu pasien mengatakan keluarga tidak ada yang memiliki
riwayat gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan : tidak terdapat masalah keperawatan
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
tidak rapi
penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
• Jelaskan : Pasien terlihat rapi, rambut terlihat disisir walaupun
kadang sesekali terlihat berantakan, rambut pasien sedikit panjang dan
bewarna hitam. Kulit wajah tampak bersih, tidak tampak kotoran di mata,
bibir terlihat hitam. Penggunaan pakaian sesuai, warna kulit kecoklatan,
kuku terlihat sedikit panjang, kuku bewarna orange, pasien tidak
menggunakan aksesoris apapun pada tubuhnya, pasien terlihat kurus.
Masalah Keperawatan : tidak didapatkan masalah keperawatan
2. Kesadaran
 Kwantitatif/ penurunan kesadaran
compos mentis apatis/ sedasi
somnolensia
sopor subkoma koma
 Kwalitatif
tidak berubah berubah
meninggi gangguan tidur :
hipnosa disosiasi
Kesadaran Kwantitatif : compos mentis, GCS 456
Kesadaran Kualitatif : Berubah
Relasi : pasien mampu melakukan interaksi dengan orang
lain secara wajar, merespon saat di ajak berinteraksi,
hanya saja pasien selalu menundukkan
pandangannya dan bicara pasien pelan
Limitasi : limitasi dalam batas normal, pasien mampu
membedakan saat bicara dengan keluarga dan orang
yang baru dikenal. Pasien sopan saat berbicara
dengan perawat
Kemampuan menilai realitas : pasien mampu menilai realitas saat
ini. Pasien mengatakan saat ini berada di RS Saiful
Anwar karena sakit dan sebelumnya 8 bulan tidak
mau makan. Pasien mengatakan dari awal masuk
pasien didampingi oleh ibunya
Masalah Keperawatan : Hambatan Interaksi Sosial
3. Disorientasi
waktu tempat orang
Tempat :
 P : ” mas perkenalkan saya perawat elvian, mas namanya siapa ?”
 Px : ” farisudin (dengan menundukkan pandangannya)”
 P : ”Mas saya mau tanya sekarang mas ada dimana ?”
 Px: ”Dirumah sakit Saiful Anwar”
 P : ”Mas masih ingat kenapa dibawa kerumah sakit ini ?”
 Px : ”yaa karena sakit”
 P : ”mas rumahnya dimana ? ”
 Px : ”Bululawang”
 P : ”Bululawangnya daerah mana mas ?”
 Px : ” bululawang gading”
Waktu
 P : ” Mas sekarang pagi atau malam ya ?
 Px : ”pagi mbak”
 P : ” kalau pagi, mas faris tau sekarang jam berapa ?”
 Px : ”jam 10 kalau nggak jam 11 an” (sambil melihat jam) ”oh
jam set 11 mbak”
 P : ”mas faris masih ingat kemarin di bawa kesini kapan ?”
 P : ” kalau nggak 5 hari ya 1 mingguan mbak
Orang :
 P: ”iya bagus sekali ya mas, mas masih ingat itu siapa ”
(menunjuk ibunya)
 Px : ” itu ibuk ”
 P : ” kalau yang ini mas siapa ? ” (menunjukkan adiknya)
 Px : ”itu adik saya namanya dika”
 P : ” masih ingat tadi nama saya siapa mas ? ”
 Px :” vian”
Jelaskan : saat berkomunikasi pasien mampu menyebutkan waktu, tempat
dan orang yang di tunjukkan
Masalah Keperawatan : tidak didapatkan gangguan orientasi orang, waktu
dan tempat
4. Aktivitas Motorik/ Psikomotor
Kelambatan:
hipokinesia, hipoaktivitas sub stupor katatonik
katalepsi flexibilitas serea
Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas gaduh gelisah katatonik
TIK grimase
tremor gagap
stereotipi mannarism katalepsi
akhopraxia
command automatism atomatisma nagativisme
reaksi konversi verbigerasi berjalan kaku/
rigit
kompulsif lain-2 sebutkan
Jelaskan : Pasien mampu memenuhi ADL secara mandiri hanya saja pasien
lebih sering berdiam di kamar dan bermain hp
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah keperawatan
5. Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar
labil
inadequat anhedonia marasa kesepian
eforia
ambivalen apati marah
depresif/ sedih cemas: ringan sedang berat panik
Jelaskan : pasien terlihat kooperatif saat di ajak berkomunikasi, pasien
menunjukkan respon yang sesuai seperti pasien tersenyum saat menceritakan
mengantar ibunya kepasar dengan membawa banyak barang hanya saja
pasien bersikap acuh dan setelah itu diam
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan Masalah Keperawatan
6. Persepsi
halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi
Macam Halusinasi
pendengaran penglihatan
perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain,
sebutkan
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak pernah mendengar ataupun melihat hal-
hal yang aneh
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
7. Proses Pikir
 Arus Pikir
koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan
pembicaraan/ persevarasi
tangansial sirkumstansiality logorea
neologisme bicara lambat bicara cepat
irelevansi
main kata-kata afasi assosiasi bunyi
lain2 sebutkan..

Jelaskan: pasien dapat bicara dengan jelas, pasien mampu menjawab


sesuai dengan pertanyaan yang di ajukan
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
 Isi Pikir
obsesif ekstasi fantasi
bunuh diri ideas of reference pikiran
magis
alienasi isolaso sosial rendah diri
preokupasi pesimisme fobia
Miskin Ide
waham: sebutkan jenisnya
agama somatik, hipokondrik kebesaran
curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir
kontrol pikir
kejaran dosa
Jelaskan : pasien terlihat selalu menundukkan pandangannya dan kontak
mata hanya sesekali, saat diberikan pertanyaan pasien lebih sering menjawab
pertanyaan dengan jawaban lupa dan tidak tau
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir

 Bentuk Pikir
realistik nonrealistik
autistik dereistik
Jelaskan : saat pengkajian pasien menjawab sesuai dengan pertanyaan
yang di ajukan
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
8. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang
P : ”mas saya mau tanya dulu sekolah SD dimana ?”
Px : ” saya lupa mbak”
P : ”kalau sekolahnya terakhir dimana mas ? ”
Px : ”SMP mbak, SMP islam”
P : ”mas faris dulu ?
Px : ” ”
gangguan daya ingat jangka pendek
P : ” mas masih ingat kenapa di bawa kerumah sakit?”
Px : ”karena sakit dan tidak mau makan”
P : ”sudah berapa lama mas disini ?”
P : ” 1 minggu”
Px : ”kemarin masuknya lewat mana dulu mas poli atau UGD? ”
Px : ” UGD mbak”
gangguan daya ingat saat ini
P : ”mas masih ingat nama saya siapa ?”
Px : ”vian”
P : ” tadi pagi sarapan apa mas ? ”
Px : ”nasi sama ayam”
P : ”mas faris kemarin tidur jam berapa mas ?
P : ”jam 11”
amnesia, sebutkan.........................
paramnesia, sebutkan jenisnya
hipermnesia, sebutkan

Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan jangka panjang


maupun jangka pendek
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah keperawatan

9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi tidak mampu
berhitung sederhana
P :” mas faris bagaimana keadaannya hari ini ? ”
Px : ” Baik ”
P :” mas faris kegiatan dirumah biasanya ngapain ?”
Px :” bantu ibuk bersih-bersih kadang”
P : ”mas faris kalau saya punya uang 10.000 lalu saya belikan kue 5000”
Px: ” tinggal 5000 mbak”
Jelaskan : ketika di ajak berkomunikasi pasien menjawab sesuai dengan
pertanyaan yang di ajukan dan pasien dapat menghitung dengan benar

10. Kemampuan Penilaian


gangguan ringan gangguan bermakna
P : ”mas biasanya kegiatan dirumah ngapain aja ?”
Px : ” yaa biasanya bersih-bersih, nganter ibu kepasar”
P : ” mas faris ini saya mau ajak mas faris kegiatan, mas faris mau
makan dulu atau kegiatan dulu ? ”
Px : ”makan dulu”
P : ”baik kalau begitu nanti saya kesini lagi jam berapa mas jam 12 ya?”
Px : ” jam 1 saja”
P : ”mau jam 1 atau setengah 1 mas ? ”
P : ”Jam 1 saja”
Jelaskan : pasien mampu menentukan pilihan yang sudah diberikan dengan
baik
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

11. Daya Tilik Diri/ Insight


mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-
hal diluar dirinya
Jelaskan : pasien mengatakan tidak pernah menderita gangguan
kejiwaan dan merasa dirinya sudah tidak sakit
Diagnosa Keperawatan : resiko regimen terapi inefektif
12. Interaksi selama Wawancara
bermusuhan tidak kooperatif mudah tersinggung
kontak mata kurang defensif curiga
Jelaskan : pasien mau diajak berkomunikasi hanya saja pasien selalu
menundukkan pandangannya dan tidak ada kontak mata
Diagnosa Keperawatan : Hambatan Interaksi Sosial

VI. FISIK
1. Keadaan umum : Compos Mentis GCS 456
2. Tanda vital:
TD : 150/90 mmHg N : 86x/menit
S : 36,60 C RR : 21x/menit
3. UKur:
TB: BB: turun naik
4. Keluhan fisik: tidak ya jelaskan
5. Pemeriksaan fisik:
Kepala
Kepala Inspeksi : bentuk simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Kulit kepala Inspeksi : pertumbuhan rambut merata, warna rambut
hitam, rambut terlihat rapi dan kadang acak-acakan
Leher
Bentuk Normal.
Inspeksi Leher normal tidak ada pembesaran atau benjolan
Palpasi Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan
Mata
Inspeksi Mata kanan dan kiri posisi simetris/sejajar, pasien mau
membuka mata hanya saja selalu menundukkan
kepalanya, mata sayu dan sedikit hitam

Penglihatan Tidak terkaji


Telinga
Kebersihan/Kotoran/Bau Bersih tidak ada kotoran
Letak pinna Sejajar dengan sudut mata.
Pendengaran Pasien langsung merespon ketika dipanggil
Hidung
Inspeksi Ukuran normal tidak ada pembesaran, tidak terdapat lesi
atau luka.
Palpasi Tidak ada nyeri tekan
Mulut
Warna/tekstur/lesi bibir Gigi tampak bersih
Membran mukosa Bibir kering dan bewarna kehitaman
Lidah Lidah bewarna sedikit pucat
Dada
Inspeksi Bentuk simetris, pergerakan dada simetris, tidak ada lesi
Auskultasi Suara nafas vasikuler, RR : 21x/menit, irama regular
Palpasi Tidak ada nyeri tekan,vocal vremitus teraba sama kanan
dan kiri,
Perkusi Terdengar sonor pada paru-paru
Abdomen
Inspeksi Bentuk datar tidak ada luka
Auskultasi Bising usus terdengar
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi Pasien mengatakan perutnya tidak kembung
Genetalia
Genetalia Tidak terkaji
Punggung
Inspeksi Tulang belakang simetris, terlihat terdapat garis bewarna
hitam pada bagian tulang belakang pasien
Palpasi Pasien mengatakan kadang punggungnya merasa nyeri
tapi jarang-jarang
Perkusi Terdengar sonor
Kulit
Inspeksi Warna kulit pasien berwarna kecoklatan, CRT < 2 detik,
kuku sedikit pucat dan bewarna orange (kutek)

Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, edema, lebam dan luka


Ekstremitas Bentuk ekstermitas simteris, tidak terdapat luka
Inspeksi maupun edema, kekuatan otot 5 5
5 5
Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat krepitasi
Palpasi
Suhu/Turgor/Edema 36,6° C/Turgor, kulit kering/Tidak ada edema, CRT <2
detik

VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)


1. Konsep Diri
a. Citra tubuh : pasien mengatakan paling suka dengan jari kelingkingnya
karena lucu
b. Identitas :
 pasien mengatakan namanya adalah muhammad farisudin dan
biasanya di panggil faris
 pasien mengatakan senang menjadi laki-laki, karena dulu pasien
sering ke gor ken arok untuk melihat balapan dan modifikasi
sepeda motor, tetapi sekarang sudah tidak pernah lagi
c. Peran :
 pasien adalah anak pertama dari 3 bersaudara
 pasien mengatakan dulu terakhir bekerja hanya ikut bapaknya,
setelah itu pasien berhenti dan tidak pernah bekerja lagi
d. Ideal diri :
 pasien mengatakan ingin menikah pada usianya saat ini, pasien
mengatakan belum ada wanita yang mau mendekat dengannya
 pasien mengatakan lupa saat ditanya mengenai pacar terakhirnya
e. Harga diri :
 pasien mengatakan tidak punya teman karena merasa malu. Dulu
pasien pernah merasa tersinggung karena saat pasien mendatangi
teman-temannya, tiba-tiba teman-temannya terdiam.
 Pasien mengatakan pasien merasa tidak memiliki teman selain
sepupunya yang bernama R, tetapi pasien lebih banyak dan lebih
suka berdiam diri dirumah daripada main keluar
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah

2. Genogram

Keterangan :

: perempuan 45 : Umur
: laki-laki : Pisah

: Cerai : Konflik

: Meninggal : Sangat Dekat

: Perkawinan : Dekat

: Klien

Keterangan : pasien tinggal satu rumah dengan orang tua dan kedua adiknya.
Pasien adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Ibu pasien mengatakan anaknya
selalu dimanja, saat anaknya meminta sesuatu selalu di turuti seperti saat anak
meminta uang langsung di berikan. Pola asuh yang ada dalam keluarga adalah
permisif, cenderung membebaskan anaknya tanpa ada kontrol dan pengawasan
dari orang tua. Pasien lebih dekat dengan ibunya, tetapi pasien tidak pernah
bercerita ketika ada masalah pasien lebih banyak diam. Dalam keluarga
pengambilan keputusan utama oleh bapak sebagai kepala keluarga. kurang adanya
dukungan dari keluarga Saat pasien tidak mau makan selama 8 bulan dan tidak
rutin mengkonsumsi obat selama ± 4 bulan, oleh keluarga pasien dibiarkan hingga
badannya kurus baru dibawa ke rumah sakit.
Masalah Keperawatan : Ketidaksiapan menjadi orang tua, ketidakmampuan
koping keluarga

3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat : ibu mengatakan pasien paling dekat dengan
ibu dan adiknya yang paling kecil
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat : ibu mengatakan dulu
anaknya pernah mengikuti kegiatan jaranan di kampung, tetapi
untuk saat ini sudah tidak pernah lagi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : ibu mengatakan
pasien lebih suka berdiam diri dirumah, pasien tidak pernah keluar
rumah dan tidak memiliki teman.
Diagnosa Keperawatan : Hambatan Interaksi Sosial

4. Spiritual dan kultural


a. Nilai dan keyakinan : Ibu pasien mengatakan tidak terlalu percaya
dengan magic/misitis, saat keluarga sakit pasien langsung di bawa
kerumah sakit. Dulu saat di awal gangguan jiwa pernah ditanya-
tanyakan pada seorang yang seperti dukun, tetapi hanya sekali itu saja.
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya : ibu pasien mengatakan saat pertama
pasien mengalami gangguan jiwa, keluarga dan masyarakat
menganggap gangguan jiwa pasien karena sering kesurupan
c. Kegiatan ibadah : ibu mengatakan pasien tidak pernah beribadah
karena lupa
DiagnosaKeperawatan: Hambatan pemenuhan kebutuhan spiritual

VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)


1. Makan
Saat Dirumah
Bantuan minimal Sebagian
Bantuan total
Jelaskan : Ibu mengatakan selama dirumah untuk makannya pasien
makan sendiri, walaupun kadang memerlukan sedikit bantuan ssaat
mengambil makanan
Saat Sakit
Bantuan minimal Sebagian
Bantuan total
Jelaskan : ibu mengatakan saat sakit kebutuhan makan pasien dibantu
oleh total oleh ibunya dan ibunya selalu memaksa saat menyuapi pasien
makan
Saat Dirumah Sakit
Bantuan minimal Sebagian
Bantuan
Jelaskan : ibu mengatakan pasien saat ini sudah mampu makan sendiri
meski kadang-kadang meminta bantuan untuk mengambil makanan atau
yang lainnya, makan 3x sehari dan selalu habis
2. BAB/BAK
Saat Dirumah
Bantuan minimal Sebagian
Bantuan total
Jelaskan : ibu mengatakan pasien BAB dan BAK secara mandiri di
kamar mandi tanpa bantuan, BAB 1x/hari BAK tidak terhitung ±5-6x/
hari
Saat Sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : ibu pasien mengatakan saat sakit pasien lebih banyak berdiam
diri di kamar untuk kebutuhan BAB dan BAK pasien masih
melakukannya sendiri, saat kekamar mandi pasien di temani oleh ibunya
Saat Dirumah Sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : ibu mengatakan kemarin waktu awal disini sempat
memerlukan bantuan untuk memenuhi kebutuhan elminisi, tetapi untuk
saat ini pasien sudah mampu ke kamar mandi sendiri untuk kebutuhan
eliminasi. BAB 1x/hari BAK ± 4-5x/hari
3. Mandi
Saat Dirumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : saat dirumah pasien tidak memerlukan bantuan saat mandi,
paasien mampu ke kamar mandi sendiri, mandi 2x/hari
Saat Sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Saat mandi pasien dimandikan oleh ibunya, terkadang juga
diseka oleh ibunya
Saat Dirumah Sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : saat dirumah sakit pasien sudah mampu mandi sendiri dan saat
kekamar mandi diantar oleh ibunya, mandi 1-2x/hari
4. Berpakaian/berhias
Saat Dirumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : saat dirumah pasien tidak memerlukan bantuan dalam behias
maupun berpakaian, seperti bersisir dan berganti baju, pasien mampu
melakukannya sendiri
Saat Sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : ibu mengatakan pasien selalu dibantu ibunya saat mengganti
pakain dan menyisir rambutnya, jika tidak dibantu pasien tidak pernah
mengganti bajunya
Saat dirumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : pasien mampu berganti pakaian dan berhias secara mandiri,
hanya saja untuk pemilihan baju dan pengambilan baju dibantu oleh
ibunya

5. Istirahat dan tidur


Saat Dirumah
Tidur siang lama : ibu mengatakan pasien jarang tidur siang
Tidur malam lama : ibu mengatakan anaknya tidur selalu larut
malam dan kadang bangun siang tidak pasti jamnya
Aktivitas sebelum / sesudah tidur : keluarga mengatakan bangun
tidur aktivitas pasien hanya mandi dan makan, selebihnya pasien hanya
dikamar atau pergi keluar sesekali
Saat Sakit
Keluarga mengatakan tidak terlalu mengetahui pasien tidur atau tidak
karena pasien lebih banyak mengurung dirinya dikamar
Saat Dirumah Sakit
Tidur siang lama : ibu mengatakan pasien jarang tidur siang
Tidur malam lama : ibu mengatakan anaknya tidur jam 22.00 an
dan bangun jam 05.00/06.00 pagi, kemarin sempat tidak bisa tidur
karena lingkungan terlalu ramai
Aktivitas sebelum / sesudah tidur : keluarga mengatakan bangun
tidur aktivitas pasien hanya mandi dan makan, selebihnya pasien hanya
mengurung diri di kamar.

6. Penggunaan obat
Saat Dirumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : keluarga mengatakan saat dirumah pasien meminum obatnya
rutin secara mandiri, hanya di bantu mengingatkan saja.
Saat Sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : keluarga mengatakan saat sakit pasien mulai berhenti
mengkonsumsi obat-obatannya selama ± 4 bulan, tetapi dibiarkan
Saat Dirumah Sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : keluarga mengatakan saat dirumah awal masuk rumah sakit
pasien di bantu untuk mengingatkan, menyiapkan dan minum obat.
Tetapi untuk saat ini pasien mampu minum obatnya secara mandiri dan
hanya di bantu untuk mengingatkan saja.
7. Pemeliharaan kesehatan
Saat Dirumah
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Jelaskan : keluarga mengatakan pasien membutuhkan bantuan dan
dukungan untuk pemeliharaan kesehatan seperti mengkonsumsi obat
secara rutin
Saat Dirumah Sakit
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Jelaskan : keluarga mengatakan saat ini pasien membutuhkan perawatan
lanjutan di rumah sakit dan dukungan keluarga untuk pemeliharaan
kesehatan
8. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya Tidak
Jelaskan : keluarga mengatakan pasien hanya terkadang membantu
ibunya bersih-bersih dirumah. Tetapi saat kambuh pasien tidak pernah
membantu ibunya dan hanya diam saja. Pasien tidak pernah mengatur
keuangan karena pasien tidak bekerja

9. Aktivitas di luar rumah


Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak

Jelaskan : pasien mengatakan pasien sering mengantar ibunya


kepasar untuk berbelanja menggunakan sepeda motor
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri : Mandi, berpakaian, makan,
ketidakefektifan koping keluarga

IX. MEKANISME KOPING


Adatif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum Alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya, menyendiri dan
merokok
Jelaskan : pasien selalu menyendiri dan bermain hp di kamar, pasien tidak
pernah bercerita jika ada masalah, respon pasien lambat saat diajak
berkomunikasi. Ibu mengatakan pasien juga sering meminta rokok ketika
menghadapi masalah.
Masalah Keperawatan : ketidakefektifan koping individu
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, uraian
 Keluarga mengatakan pasien tidak pernah bercerita jika ada
masalah
 Keluarga juga mengatakan pasien tidak pernah memiliki masalah
dengan kelompok teman-temannya, hanya saja terkadang pasien
selalu diacuhkan oleh teman-temannya ketika menyapa dan
berkumpul dengan temannya
 Keluarga kurang mendukung dengan sakit yang diderita pasien,
karena keluarga membiarkan saat pasien berhenti mengkonsumsi
obat selama 4 bulan
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
 Keluarga mengatakan dulu pasien mengikuti kelompok jaranan
di kampungnya dan kadang bermain bola dengan teman
dilingkungannya
 Keluarga mengatakan pasien kurang mendapat dukungan dari
lingkungannya, karena pasien sering diabaikan
Masalah dengan pendidikan, uraikan
 Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki masalah dengan
pendidikannya pendidikan terakhir pasien adalah SD, pasien
sempat sekolah SMP tetapi berhenti saat kelas satu.
Masalah dengan pekerjaan, uraikan
 Keluarga mengatakan pasien pernah ikut bekerja dengan
bapaknya di bangunan dan selama bekerja tidak ada masalah
dengan pekerjaannya. Setelah itu pasien tidak pernah bekerja lagi
Masalah dengan perumahan, uraikan
Keluarga mengatakan tidak ada masalah dengan perumahannya, saat
pasien tinggal dirumah milik ibunya
Masalah dengan ekonomi, uraikan
 Keluarga mengatakan pasien selalu meminta uang pada
orangtuanya, karena pasien tidak bekerja
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki masalah dengan pelayanan
kesehatan
Masalah lainnya, uraikan
Masalah Keperawatan : Hambatan Interaksi sosial, risiko gangguan identitas
pribadi

XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presiptasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya
Masalah Keperawatan : Defisiensi Pengetahuan
XII. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Skizofrenia
Terapi medik :
Jenis Obat Dosis Fungsi Obat Efek Samping Obat
Abilify 1x15mg Fungsi utama obat Pusing, sensasi
Tablet abilify tablet ini melayang,
biasanya digunakan mengantuk, mual,
dalam pengobatan muntah, kelelahan,
skizofrenia dan kelebihan air liur,
gangguan bipolar. penglihatan
Selain itu untuk kabur, peningkatan
mengobati iritasi, berat badan, sembelit,
penderita penyakit sakit kepala,
emosional seperti rasa dan kesulitan tidur.
amarah, perubahan
suasana hati dan terapi
untuk pengobatan
seseorang yang selalu
ingin menciderai
dirinya sendiri,
pengobatan untuk
penyakit
gangguan autis pada
anak yang berusia
minimal 6 tahun.
Seroquell 0-0- Obat yang digunakan Pusing, mengantuk,
100mg untuk mengobati perasaan lelah, mulut
kondisi jiwa/suasana kering, sakit
hati tertentu seperti tenggorokan, sakit perut,
skizofrenia, gangguan mual, muntah,
bipolar, episode mania peningkatan nafsu
tiba-tiba. Selain itu obat makan dan berat badan,
ini juga digunakan otot kaku, berkeringat,
untuk mengurangi tremor, gerakan otot
halusinasi, yang kelelahan,
meningkatkan penglihatan kabur, sakit
konsentrasi, membantu mata, sering merasa haus
untuk berpikir lebih dan ingin buang air
jernih, membantu tidur kecil, gejala flu., nyeri
nyenyak, meningkatkan tubuh.
energi, meningkatkan
nafsu makan.
Clozapin 12,5 mg Obat golongan Sembelit, mulut kering,
P.O antipsikotik yang penglihatan kabur, keluar
bekerja banyak keringat, ,
menyeimbangkan zat mengantuk, pusing,
alami tertentu dalam kliyengan dan gangguan
otak (neurotransmitter). tidur
Clozapine mengurangi Efek samping serius :
halusinasi dan Sakit kepala dengan
membantu mencegah nyeri dada dan pusing
keinginan bunuh diri berat, jantung berdebar-
pada orang-orang yang debar, kejang, merasa
mencoba menyakiti diri lemas lesu dan tak
mereka sendiri. Obat ini bertenaga, perasaan akan
membentu berpikir pingsan, denyut jantung
lebih jelas dan positif lambat, denyut nadi
tentang diri sendiri, lemah, otot kaku,
mengurangi rasa gugup gerakan tidak terkendali,
dan membantu nafsu makan menurun,
penderita menjalani sakit kuning
aktivitas sehari-hari

Pemberian Obat :
Tanggal Terapi Dosis Keterangan
6-7 Februari Abilify 1x10mg tablet Diberikan pada
2019 IVFD Ns 20 tpm jam 18.00
8-15 Februari Abilify 1x15 mg Diberikan pada
2019 jam 18.00
10-11 Februari Seroquell 0-0-100 mg -
2019
12-15 Februari Seroquell 0-0-150 mg -
2019
14-15 Februari Clozapine 12,5 mg P.O Diberikan jam
21.00

Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 04 Februari 2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI
 Hemoglobin (HGB) 14,20 g/dl 13,4-17,7
 Eritrosit (RBC) 4,60 103/µL 4,0-5,5

 Leukosit (WBC) 9,61 103/µL 4,3-10,3

 Hematokrit 40,20% 40-47


245 103/µL 142-424
 Trombosit (PLT) 87,40 fL 80-93
 MCV 30,90 pg 27-31

 MCH 35,30 g/dl 32-36

 MCHC 12,60 % 11,5-14,5


11,4 fL 9-13
 RDW
9,9 fL 7,2-11,1
 PDW
23,6 % 15,0-25,0
 MPV
0,24 % 0,150-0,400
 P-LCR
0,01 103/µL
 PCT
 NRBC Absolute
0,1 %
 NRBC Percent
Hitung Jenis 2,1 % 0-4
 Eosinofil 0,8 % 0-1
 Basofil 42,4 % 51-67
 Neutrofil 51,3 % 25-33
 Limfosit 3,4 % 2-5
 Monosit 0,20 103/µL
 Eosinofil Absolut 0,08 103/µL
 Basofil Absolut 4,07 103/µL

 Neutrofil Absolut 4,93 103/µL

 Limfosit Absolut 0,33 103/µL 0.16-1


0,30 %
 Monosit Absolut
 Immatur Granulosit (%)
0,03 103/µL
 Immature granulosit
KIMIA KLINIK
FAAL HATI
16 U/L 0-40
AST/SGOT
21U/L 0-41
ALT/ SGPT
METABOLISME
KARBOHIDRAT
125 mg/dl <200
Gula Darah Sewaktu
FAAL GINJAL
Ureum 13.60 mg/dl 16,6-48,5
Kreatinin 0,85 <1,2
KIMIA KLINIK
EKEKTROLIT
ELEKTROLIT SERUM
 Natrium (Na) 136 mmol/L 136-145
 Kalium (K) 3,19 mmol/L 3,5-5,0

 Klorida (Cl) 108 mmol/L 98-106

XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan koping individu
2. Gangguan proses keluarga
3. Ketidakmampuan koping keluarga
4. Hambatan interaksi sosial
5. Risiko regimen inefektif
6. Harga Diri Rendah
7. Hambatan pemenuhan kebutuhan spiritual/ distress spiritual
8. Defisiensi Pengetahuan
9. Risiko Gangguan identitas pribadi
10. Gangguan Proses Pikir

XIV. POHON MASALAH


Resiko perubahan
gangguan persepsi
sensori

Isolasi Sosial AFEK

Harga Diri Rendah CORE


PROBLEM
Koping individu tidak efektif ETIOLOGI

Faktor Predisposisi : Faktor Presipitasi :


 Riwayat gangguan jiwa 8 tahun yang  Pengobatan mulai tidak rutin dan
lalu berhenti ± 4 bulan yang lalu
 Riwayat pengobatan yang kurang
berhasil
 Pasien di khianati oleh pacarnya 8 bulan
yang lalu
 Pola asuh yang permisif, orang tua
cenderung membebaskan anaknya dan
tanpa ada pengawasan dan kontrol,
pasien juga terlalu dimanja oleh orang
XV. DIAGNOSA
tuanya KEPERAWATAN
1. Harga Diri Rendah

Mahasiswa

(Elvian Nur Maulidiah)


XVI. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

STRATEGI PELAKSANAAN/INTERVENSI KEPERAWATAN


HARGA DIRI RENDAH
TINDAKAN KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA
SP 1 SP 1
1. Mendiskusikan kemampuan dan 1. Diskusikan masalah yang
aspek positif yang dimiliki dihadapi keluarga dalam
pasien merawat pasien
2. Membantu menilai kemampuan 2. Jelaskan tentang pengertian,
yang masih dapat digunakan tanda dan gejala harga diri
3. Membantu pasien rendah
memilih/menetapkan 3. Jelaskan cara merawat pasien
kemampuan yang akan dipilih dengan harga diri rendah
4. Melatih kemampuan 4. Latih cara merawat : membantu
5. Menyusun pelaksanaan memilih/ menetapkan
kemampuan kemampuan positif pasien,
memberi pujian
SP 2 SP 2
1. Evaluasi kegiatan kemampuan 1. Mempraktikkan keluarga dalam
positif yang pertama. Berikan melatih/merawat pasien :
pujian memberikan pujian
2. Latih kemapuan positif yang 2. Evaluasi kegiatan keluarga
lain yang sudah di jadwalkan dalam merawat/melatih pasien
3. Masukkan dalam jadwal melakukan kegiatan positif
kegiatan harian 3. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal dan beri pujian
SP 3 SP 3
1. Evaluasi kegiatan melakukan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
kemampuan positif saat dalam merawat dan melatih
melakukan kegiatan harian, beri pasien melakukan kegiatan yang
pujian positif dan berikan pujian
2. Latih kegiatan harian 2. Nilai kemampuan keluarga
3. Nilai kemampuan yang telah dalam merawat pasien
mandiri 3. Nilai kemampuan keluarga
4. Nilai apakah harga diri rendah melakukan kontrol puskesmas
teratasi

Anda mungkin juga menyukai