Anda di halaman 1dari 3

A.

PENGERTIAN HOMEOSTASIS
Homeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
dan kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh
mengalami stres yang ada, sehingga tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme
pertahanan diri untuk menjaga kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa
homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus-menerus untuk memelihara
stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Homeostasis yang
terdapat di dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin dan syaraf
otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia.
Homeostasis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh semua sistem kehidupan, yaitu
pemeliharaan keadaan internal yang stabil dalam batas-batas tertentu. Dalam banyak
kasus, keadaan stabil dapat dipelihara melalui umpan balik negatif.
Dalam umpan balik negatif, mekanisme penginderaan (reseptor) mengenali perubahan
keadaan di luar batas - batas tertentu. Pusat kontrol atau integrator (terdapat di otak)
menilai perubahan tersebut dan mengaktifkan mekanisme kedua (efektor) untuk
memperbaiki keadaan. Keadaan tersebut senantiasa di pantau oleh reseptor dan di evaluasi
oleh pusat kontrol. Ketika pusat kontrol menentukan bahwa keadaan telah kembali normal,
tindakan perbaikan tidak diperlukan lagi. Oleh karena itu, dalam umpan balik negatif,
keadaan yang berbeda dibatalkan atau ditiadakan sehingga kondisi dapat kembali normal.
Bandingkan dengan umpan balik positif, yaitu ketika suatu aksi meningkatkan
keadaan sehingga semakin terdorong sampai melebihi batas normal. Umpan balik positif
seperti itu adalah sesuatu hal yang tidak biasa, namun memang terjadi selama proses
kelahiran bayi (kontraksi kelahiran), proses menyusui (saat produksi susu meningkat
sehingga tambahan terhadap penambahan perawatan) dan orgasme seksual.
Pengaturan kadar glukosa dalam darah menggambarkan bagaimana homeostasis
dipelihara dengan umpan balik negatif. Setelah makan, penyerapan glukosa (gula) dari
saluran pencernaan menambah kadar glukosa dalam darah. Sebagai tanggapan, sel-sel
khusus dalam pankreas mengeluarkan hormon insulin, yang di edarkan melalui darah serta
merangsang hati dan sel-sel otot untuk menyerap glukosa. Ketika tingkat glukosa kembali
normal, sekresi insulin berhenti. kemudian, mungkin setelah latihan berat, tingkat glukosa
dalam darah dapat menurun karena sel-sel otot menyerap glukosa dari darah dan
menggunakannya sebagai sumber energi untuk kontraksi otot. Sebagai tanggapan dari
menurunnya tingkat glukosa dalam darah, sekelompok sel pankreas khusus yang lain
mengeluarkan hormon kedua yang disebut glukagon. Glukagon merangsang hati untuk
mengeluarkan simpanan glukosa ke dalam darah. Ketika tingkat glukosa dalam darah
kembali normal, sekresi glukagon berhenti.
B. KONSEP DASAR HOMEOSTASIS
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat
cara, yaitu:
1. Self Regulation
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan
proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2. Cara Kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan di dalam tubuh. Sebagai
contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah
perifer akan mengalami konstruksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam
untuk meningkatkan kegiatan, misalnya menggigil. Hal ini dapat menghasilkan panas
sehingga suhu tubuh stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada
saat terjadi ancaman terhadap tubuh. Peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan
suhu tubuh.
3. Cara Umpan Balik Negatif
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal
tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk
menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
4. Umpan Balik untuk Mengoreksi Ketidakseimbangan Fisiologis
Sebagai contoh, apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan
denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.
Homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan
mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta
dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah
mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul.
Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis, yaitu:
1. Sistem tertutup - Keseimbangan statis
Di mana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol tertutup.
2. Sistem terbuka - Keseimbangan dinamik
Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah contohnya
seperti sebuah kolam di dasar air terjun.
Organisme mempunyai 2 lingkungan, yaitu:
1. Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara keseluruhan.
Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-organisme (biotik) dan objek-
objek yang mati (abiotik).
2. Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang terdiri dari fluida
yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk badan.

DIYAH MARDHASANTI (KEPERAWATAN REGULER 1 D)

DAFTAR PUSTAKA
Suciwulan, Iwing. 2012. Anatomi Fisiologi. SMK Annisa. Bogor.
https://id.wikipedia.org/wiki/Homeostasis (20 September 2016. 15.45)

Anda mungkin juga menyukai