Tips
Tips
layak atau tidaknya kalian mendapat beasiswa, maka sudah seharusnya kalian
mempersiapkan diri untuk menaklukkan tahap ini. Untuk itu ada 5 tips ampuh untuk
taklukkan tes wawancara beasiswa yang dijamin pasti berguna untuk kalian. Penasaran apa
saja 5 tips itu? Simak ulasan tips dibawah ini.
1. Tepat waktu
Hal ini yang utama. Ingat! Jangan terlambat, usahakan untuk datang lebih awal dari
jadwal wawancara yang dijanjikan. Hal ini akan menambah nilai diri Anda dimata
pewawancara. Dengan datang lebih awal, Anda bisa mempunyai waktu lebih untuk
mempersiapkan diri dan membiasakan diri Anda dengan suasana sekitar. Dengan begitu
Anda akan jauh lebih tenang dan bisa mengendalikan diri dengan baik. Bukan hanya itu,
dengan datang tepat waktu akan membuat kesan yang baik. Belajarlah untuk menjadi
profesional.
Tidak juga. Jawaban tidak harus 100% benar yang penting yakin, tidak gugup, dan bisa
bertanggung jawab saat dicecar pertanyaan lanjutan.
Contoh lain, saat peserta ditanya kenapa pilih bank ini? Bukan bank lain yang lebih besar?
Pelamar tersebut menjawab: karena saya sudah membandingkan nilai-nilai semua bank
tersebut dan sesuai dengan dirinya.
Pertanyaan semacam ini akan terus dikejar: sudah baca nilai-nilai bank tersebut belum? Kalau
dijawab ‘sudah’ akan ditanya lagi: apa saja nilai-nilainya?
Nah, dari situ ketahuan jawaban awal peserta hanya untuk “menghindar”. Keinginan ‘lari’
dari pertanyaan menimbulkan dugaan apakah Anda orang yang suka lari dari tanggungjawab.
Pertanyaan sejenis akan kita temui saat wawancara beasiswa seperti mengapa pilih
universitas A? Mengapa bukan universitas dalam negeri? Mengapa tidak sekaligus ke
universitas luar negeri saja? Dan sebagainya.
Pada bagian ini, beliau mencontohkan peserta yang melamar kerja ke bidang perbankan,
padahal latar belakang pendidikannya di bidang teknik.
Saat ditanya kenapa pilih bank, bukan industri yang berhubungan dengan kuliahnya, peserta
itu menjawab: karena saat ini lebih tertarik ke dunia finansial dan bisnis.
Ada tiga contoh jawaban. Pertama: tidak membahas pesaing-pesaingnya, hanya menonjolkan
prestasi-prestasinya.
Kedua: mengatakan tidak tahu kualitas pesaingnya tapi merasa unggul karena bisa menjawab
pertanyaan dengan baik.
Ketiga: menyatakan sudah menunjukkan diri apa adanya dan menyerahkan keputusan pada
pewawancara.
Ketiganya tidaklah salah. Yang ingin dilihat pewawancara hanyalah “keyakinan” saat
menjawab.
Untuk soal ini, bayangkan: jika beasiswa yang tersedia hanya 1, apakah Anda akan pasrah
saja atau memberi semua alasan agar terpilih? Dengan logika, jika semua peserta
berkualifikasi, seharusnya semua diberi beasiswa, tapi beasiswanya hanya ada 1 saja.
Saat diminta menunjukkan superioritas kita, manfaatkan lah. Terlalu malu bisa menunjukkan
Anda orang yang akan kalah dalam kompetisi atau persaingan ketat.