Anda di halaman 1dari 3

Tahap wawancara ini merupakan salah satu tahap yang sangat menentukan untuk mengukur

layak atau tidaknya kalian mendapat beasiswa, maka sudah seharusnya kalian
mempersiapkan diri untuk menaklukkan tahap ini. Untuk itu ada 5 tips ampuh untuk
taklukkan tes wawancara beasiswa yang dijamin pasti berguna untuk kalian. Penasaran apa
saja 5 tips itu? Simak ulasan tips dibawah ini.

1. Tepat waktu

Hal ini yang utama. Ingat! Jangan terlambat, usahakan untuk datang lebih awal dari
jadwal wawancara yang dijanjikan. Hal ini akan menambah nilai diri Anda dimata
pewawancara. Dengan datang lebih awal, Anda bisa mempunyai waktu lebih untuk
mempersiapkan diri dan membiasakan diri Anda dengan suasana sekitar. Dengan begitu
Anda akan jauh lebih tenang dan bisa mengendalikan diri dengan baik. Bukan hanya itu,
dengan datang tepat waktu akan membuat kesan yang baik. Belajarlah untuk menjadi
profesional.

2. Perhatikan perilaku Anda


Belajarlah untuk tidak gugup selama wawancara. Kenali dan perhatikan perilaku Anda
secermat mungkin. Latih dan perhatikan langkah kaki Anda ketika masuk ruangan
wawancara. Duduk diam, tetap jaga kontak mata, saat berjabat tangan usahakan berikan
tekanan yang cukup kuat, ini akan menimbulkan kesan Anda percaya diri dan siap. Atur
postur tubuh Anda agar terlihat santai.
Sebaiknya gunakan jam tangan, ini memberikan kesan Anda adalah orang yang
memiliki manajemen waktu yang baik dan terorganisir, namun hindari melihat ke arah jam
sesering mungkin, ini bisa memberikan kesan bahwa Anda bosan.
Saat menjawab pertanyaan, usahakan jangan membuat bola mata Anda bergerak ke
segala arah, ini akan menunjukkan bahwa Anda sedang berpikir keras dan tidak cukup
menguasai pertanyaan yang diberikan. Percaya dirilah!

3. Kuasai apa yang telah ditulis


Dalam hal ini pewawancara akan menanyakan seputar isi essay yang telah Anda tulis.
Saat diberikan pertanyaan, hindari menjawab pertanyaan dengan terbata-bata. Anda harus
menguasai isi essay Anda, dari cara Anda menjawab pewawancara bisa menilai apakah
Anda menguasai dan bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah Anda tulis atau tidak.
Sebaiknya persiapkan sebaik mungkin berkas-berkas yang akan Anda bawa saat hari
wawancara, dengan begitu Anda akan lebih tenang menjawab setiap pertanyaan dan
memberikan kesan bahwa Anda memang bersungguh-sungguh untuk mendapatkan
beasiswa tersebut.

4. Pertanyaan soal keunggulan dan kekurangan

Jangan meremehkan pertanyaan semacam ini. Pewawancara terkadang ingin


melihat apakah Anda mengetahui keunggulan dan kekurangan dalam diri Anda dan
cara mengatasinya. Yakinkan pewawancara bahwa Anda memiliki keunggulan yang
baik dalam diri Anda dan keunggulan itu bisa dibuktikan. Dan soal kelemahan, bisa
saja pewawancara meminta Anda untuk menjelaskan dengan rinci kekurangan yang
Anda miliki, gunakan kesempatan ini dengan baik, utarakan kekurangan Anda disertai
dengan cara Anda mengatasi kekurangan. Misalnya, Anda adalah orang yang pelupa,
maka utarakan cara Anda mengatasi kekurangan tersebut adalah dengan selalu menulis
hal-hal penting yang akan Anda kerjakan di catatan pribadi sebagai pengingat. Hal ini
menunjukkan bahwa Anda memiliki usaha untuk menekan kekurangan yang Anda
miliki.

5. Pertanyaan soal aktivitas

Pewawancara seringkali memberikan pertanyaan seputar aktivitas Anda di


waktu luang. Maka berikanlah gambaran bahwa aktivitas yang Anda lakukan sifatnya
memberikan manfaat untuk diri Anda sendiri maupun lingkungan sekitar. Utarakan
bahwa Anda bisa mengembangkan minat dan bakat Anda dengan baik. Hal ini akan
membantu Anda dalam penilaian pewawancara. Itu dia sedikit tips bagi kalian yang
sedang atau akan mempersiapkan diri mendaftar beasiswa dalam maupun luar negeri.
Persiapkanlah semua keperluan dengan baik, persiapkanlah diri Anda, dan percaya
dirilah

Jawaban Tidak Harus Panjang

Jawaban bertele-tele bisa mengesalkan pewawancara. Berlatihlah membuat jawaban yang


logis dan konkrit.

Apakah Jawaban Harus Benar?

Tidak juga. Jawaban tidak harus 100% benar yang penting yakin, tidak gugup, dan bisa
bertanggung jawab saat dicecar pertanyaan lanjutan.

Jawaban yang Akan Dikejar Terus

Contoh lain, saat peserta ditanya kenapa pilih bank ini? Bukan bank lain yang lebih besar?
Pelamar tersebut menjawab: karena saya sudah membandingkan nilai-nilai semua bank
tersebut dan sesuai dengan dirinya.

Pertanyaan semacam ini akan terus dikejar: sudah baca nilai-nilai bank tersebut belum? Kalau
dijawab ‘sudah’ akan ditanya lagi: apa saja nilai-nilainya?

Nah, dari situ ketahuan jawaban awal peserta hanya untuk “menghindar”. Keinginan ‘lari’
dari pertanyaan menimbulkan dugaan apakah Anda orang yang suka lari dari tanggungjawab.

Pertanyaan sejenis akan kita temui saat wawancara beasiswa seperti mengapa pilih
universitas A? Mengapa bukan universitas dalam negeri? Mengapa tidak sekaligus ke
universitas luar negeri saja? Dan sebagainya.

Baca Juga : Beasiswa Pascasarjana UGM 2017/2018 untuk S2 Banyak Jurusan

Jawaban yang Menunjukkan Sifat Berubah-Ubah

Pada bagian ini, beliau mencontohkan peserta yang melamar kerja ke bidang perbankan,
padahal latar belakang pendidikannya di bidang teknik.
Saat ditanya kenapa pilih bank, bukan industri yang berhubungan dengan kuliahnya, peserta
itu menjawab: karena saat ini lebih tertarik ke dunia finansial dan bisnis.

Pertanyaan tersebut menunjukkan sifat peserta yang berubah-ubah sehingga menimbulkan


keraguan pewawancara. Bagaimana kalau setelah di finance nanti berubah lagi minatnya?

Ketika Ditanya: Kenapa Anda Harus Dipilih?

Ada tiga contoh jawaban. Pertama: tidak membahas pesaing-pesaingnya, hanya menonjolkan
prestasi-prestasinya.

Kedua: mengatakan tidak tahu kualitas pesaingnya tapi merasa unggul karena bisa menjawab
pertanyaan dengan baik.

Ketiga: menyatakan sudah menunjukkan diri apa adanya dan menyerahkan keputusan pada
pewawancara.

Ketiganya tidaklah salah. Yang ingin dilihat pewawancara hanyalah “keyakinan” saat
menjawab.

Untuk soal ini, bayangkan: jika beasiswa yang tersedia hanya 1, apakah Anda akan pasrah
saja atau memberi semua alasan agar terpilih? Dengan logika, jika semua peserta
berkualifikasi, seharusnya semua diberi beasiswa, tapi beasiswanya hanya ada 1 saja.

Saat diminta menunjukkan superioritas kita, manfaatkan lah. Terlalu malu bisa menunjukkan
Anda orang yang akan kalah dalam kompetisi atau persaingan ketat.

Anda mungkin juga menyukai