Anda di halaman 1dari 7

KADER KESEHATAN REMAJA (KKR)

1. Definisi
Istilah kader, umumnya menunjukkan pada pengertian kelompok elite atau inti sebagai
bagian kelompok yang terpenting dan yang telah lulus dalam proses seleksi. Adapun
pengertian kader yang lebih operasional adalah seseorang yang telah menyetujui dan
meyakini kebenaran suatu tujuan dari suatu kelompok tertentu, kemudian secara terus
menerus dan setia turut berjuang dalam proses pencapaian tujuan yang telah disetujui dan
diyakini itu (Imawan Wahyudi, 2002:9).

1. Definisi Kader Kesehatan


Bahwa dimana anggotanya berasal dari lingkungan setempat, dipilih oleh orang-orang yang
ada di lingkungan itu sendiri dan bekerja sama secara sukarela. Secara umum istilah kader
kesehatan yaitu kader-kader yang dipilih oleh lingkungan setempat untuk menjadi
penyelenggara. Banyak para ahli mengemukakan mengenai pengertian tentang kader
kesehatan antara lain:

L. A. Gunawan memberikan batasan tentang kader kesehatan: “kader kesehatandinamakan


juga promotor kesehtan desa (prokes) adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dari
masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat”.
Direktorat bina peran serta masyarakat Depkes RI memberikan batasan kader:

“Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan
dapat bekerja secara sukarela”.
1. Definisi Remaja
Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, berumur Batasan usia
remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th. Namun jika pada usia remaja sudah menikah maka
ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Sebaliknya jika usia remaja sudah dilewati tapi
masih tergantung pada orang tua maka ia masih digolongkan dalam kelompok remaja.

Masa ini harus lebih diperhatikan oleh orang tua karena apabila tidak ditanggapi remaja dapat
melakukan penyimpangan-penyimpangan moral dan etika yang dapat merusak dirinya
sendiri. Dalam masa remaja sifat kesadaranya masih ENTROPY (keadaan dimana kesadaran
manusia belum tersusun rapi) walaupun isinya sudah banyak (ilmu pengetahuan,perasaan,
dan sebagainya).
Arti remaja sendiri adalah :

1. individu yang brkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksualnya.
2. individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-
kanak menjadi dewasa.
3. terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan
yang relatif lebih mandiri.
Dalam perkembangan remaja pada saat ini,banyak remaja yang melakukan penyimpangan
seperti sexs bebas,narkoba, dan sebagainya hal ini tentu membuat resah para orang tua.tak
jarang banyak remaja yang melakukan tindakan-tindakan berbahaya karena telah terjerumus
narkoba dan pergaulan bebas lainya,terkadang hanya demi narkoba remaja nekat melakukan
tindak kriminal demi mendapat kan barang haram tersebut.

1. Definisi Kader Kesehatan Remaja


Dokter Kecil dan kader Kesehatan Remaja adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut
melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, kelurga, teman
peserta didik pada khususnya dan sekolah pada umumnya.

Kader Kesehatan Remaja atau Kader UKS (pada jenjang SLTP dan SLTA) adalah siswa yang
memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.

Kader kesehatan Remaja adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid
kelas 1 dan 2 SLTP dan sederajat, murid kelas 1 dan 2 SMU/SMK atau sederajat yang telah
mendaptkan pelatihan Kader Kesehatan Remaja. Kader Kesehatan Remaja juga diartikan
kader yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan remaja yang mau membantu bersama-
sama memecahkan permasalah kesehatan khususnya pada remaja.

1. Dasar Pembentukan KKR


Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pasal
17, dinyatakan bahwa kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan
perkembangan anak dan kesehatan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak
dalam kandungan, masa bayi, masa balita, usia pra sekolah dan usia sekolah. Selanjutnya
dalam pasal 45 dinyatakan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik
dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas. Di samping itu kesehatan sekolah juga diarahkan untuk memupuk
kebiasaan hidup sehat agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk
melaksanakan prinsip hidup sehat aktif berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan,
baik di sekolah, rumah tangga maupun dalam lingkungan masyarakat.

Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku sehat dalam lingkungan sehat perlu
diperkenalkan seawal mungkin kepada generasi penerus dan selanjutnya dihayati dan
diamalkan. Peserta didik bukanlah lagi semata-mata sebagai obyek pembangunan kesehatan
melainkan sebagai subyek dan dengan demikian diharapkan mereka dapat berperan secara
sadar dan bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan.

Anak sekolah tingkat SMP dan SMA atau sederajat memasuki usia remaja di mana periode
ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik fisik, psikologis maupun
intelektual. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa.
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th. Namun jika pada usia remaja sudah
menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Sebaliknya jika usia remaja
sudah dilewati tapi masih tergantung pada orang tua maka ia masih digolongkan dalam
kelompok remaja.

1. Pertimbangan Pembentukan KKR


Mengingat permasalahan yang ada pada remaja khususnya anak sekolah usia SMP dan SMA
ataupun sederajat sangatlah komplek maka sangat perlu adanya program untuk melakukan
pencegahan maupun penanggulangan secara dini yang melibatkan pihak sekolah dan
kesehatan serta masayarakat.

Oleh sebab itu masa remaja merupakan tahap penting dalam siklus kehidupan manusia.
Dikatakan penting karena merupakan peralihan dari masa anak yang sangat tergantung
kepada orang lain ke masa dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab.

Di samping itu, masa ini juga mengandung resiko akibat suatu masa transisi yang selalu
membawa cirri-ciri tertentu, yaitu kebimbangan, kebingu dan gejolak remaja seperti masalah
seks, kejiwaan dan tingkah laku eksprimental ( selalu ingin mencoba).
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan suatu program yang mendukung tingkat
perkembangan masa remaja yang baik. Bentuk programnya adalah Usaha Kesehatan Sekolah
dengan salah satu kegiatannya yaitu pembentukan kader kesehatan remaja yang melibatkan
sekolah dan kesehatan adalah pembentukan Dokter Kecil untuk tingkat SD/MI dan Kader
Kesehatan Remaja untuk tingkat SLTP/Mts dan SLTA/MA.

1. Tujuan Pembentukan KKR


Tujuan diadakannya pembentukan Dokter kecil/Kader Kesehatan Remaja adalah :

1. Agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri dan orang lain untuk hidup sehat
2. Agar peserta didik dapat membina teman-temannya dan berperan sebagai promotor
dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri masing-masing.
3. Agar peserta didik dapat membantu guru, keluarga dan masyarakat di sekolah dan di
luar sekolah.
1. Peran KKR
Peran dokter kecil/KKR dalam memelihara, membina, meningkatkan dan melestarikan
kesehatan lingkungan sekolah sangat menentukan. Untuk itu pihak sekolah dalam menunjuk
dan menetapkan siswa yang akan jadi dokter kecil/KKR haruslah siswa yang berprestasi
disekolah, memiliki watak pemimpin, berperilaku sehat (PHBS), bertanggung jawab dan
telah mendapat pelatihan dari petugas kesehatan(puskesmas). Karena nantinya dokter
kecil/KKR tersebut akan bertindak,berbuat dan berperilaku sehat tampa menunggu perintah
dari guru atau pihak sekolah dan juga akan menjadi contoh bagi peserta didik lainnya.

1. Kriteria Kader Kesehatan Remaja


Kriteria kader kesehatan remaja sebagai berikut :

1. Telah menduduki kelas 1 dan kelas 2 SLTP/SLTA sederajat


2. Berprestasi baik di sekolah/kelas.
3. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.
4. Bersih dan berprilaku sehat
5. Bermoral baik dan suka menolong.
6. Bertempat tinggal di rumah sehat.
7. Di ijinkan orang tua.
1. Pembinaan KKR
Dalam rangka menunjang peran kader kesehatan remaja tersebut perlu adanya pembinaan.
Pembinaan kader kesehatan remaja dilakukan bersama lintas sektor tekait yaitu piahk
kecamatan, pendodikan, puskesmas dan depag. Pembinaan KKR meliputi kegiatan penemuan
dini, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, dan pelatihan kader kesehatan remaja.

Dalam pelatihan kesehatan remaja siswa diberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
sehat, berbagai penyakit menular, konsulatasi bibingan psikologis, P3K dan Narkoba.

1. Hasil yang Ingin Dicapai Melalui KKR


Hasil yang ingin dicapai setelah terbentuknya kader kesehatn remaja yaitu para kader
kesehatan remaja menjadi rujukan teman-temannya yang kebetulan ada masalah kesehatan,
permasalahan yang sering timbul diantara remaja, maupun remaja dengan orang tuanya akan
lebih banyak dicurahkan pada teman sebayanya. Dengan adanya kader kesehatan remaja yang
merupakan temannya sendiri maka diharapkan permasalahan yang ada dapat dipecahkan
dikalangan mereka sendiri.

1. Peran Orang Tua KKR


Peran orang tua dokter kecil/KKR yang merupakan bagian dari masyarakat di luar
lingkungan sekolah terhadap kemajuan sekolah merupakan hal yang sangat penting.
Partisipasi (masyarakat) merupakan kesediaan untuk membantu keberhasilan program sesuai
dengan kemampuan setiap orang tampa berarti mengorbankan dirinya ( Mubyarto, 1984).
Sekolah sebagai tempat pendidikan (proses belajar mengajar) tidak akan dapat berjalan secara
optimal kalau tidak didukung oleh orang tua siswa/dokter kecil/KKR.

Keterlibatan orang tua siswa/Dokter kecil/KKR merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan
dalam mewujudkan kesehatan lingkungan sekolah yang sehat. (Moeloek, 2001) bahwa
masyarakat dan multisektor harus mampu memahami pembangunan berwawasan kesehatan.
Peran orang tua sangat penting dalam mendidik dan menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) kepada anaknya, sehingga anaknya akan dapat menerapkan kebiasaan tersebut
di lingkungan sekolahnya.

1. Peran Instansi Pemerintah


Dinas pendidikan merupakan gerbong terdepan yang akan menentukan berhasil atau tidaknya
program UKS/lingkungan sekolah sehat Untuk itu adabeberapa kebijakan yang dapat
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan antara lain :
1. Mensyaratkan setiap kepala sekolah yang akan di angkat harus memiliki
kemampuan dibidang Publik Health. Ini dapat dilakukan melalui Fit and Proper Test
bagi para kepala sekolah.
2. Menempatkan petugas yang berlatar belakang pendidikan kesehatan lingkungan
(Enviroment Health) untuk mengelola program Kesehatan lingkungan sekolah
ditingkat Kabupaten.
3. Training of Trainer tentang kesehatan lingkungan bagi guru pengelola UKS
4. Mengajak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/NGO untuk lebih peduli terhadap
kemajuan pendidikan kesehatan sekolah.
Instansi lain yang memiliki peranan penting adalah Dinas Kesehatan, Departemen Agama,
dan Pemerintah Daerah. Dinas Kesehatan menjadikan program UKS sebagai program
unggulan di Kabupaten Solok Selatan dengan menetapkan UKS sebagai Indikator kinerja
Kewenangan Wajib Standar Pelayanan Minimal (KWSPM) bidang kesehatan. Kegiatan
membudayakan kebiasaan cuci tangan dengan air dan sabun setelah Buang Air Besar dan
sebelum mengambil makanan. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan kegiatan
stimulan penyediaan wastafel/tempat cuci tangan dan stimulan jamban sehingga diharapkan
setiap sekolah termotivasi untuk menyediakan wastafel/tempat cuci tangan jamban di sekolah
masing-masing.

Departemen Agama berperan untuk mensyaratkan setiap kepala sekolah yang akan di angkat
harus memiliki kemampuan dibidang Publik Health. Ini dapat dilakukan melalui Fit and
Proper Test bagi para kepala sekolah. Keterpaduan atau kerjasama antara sekolah agama
dengan sarana ibadah (mesjid dan mushala) dalam pengembangan lingkungan sekolah sehat.
Departemen Agama juga dapat menempatkan petugas yang berlatar belakang pendidikan
kesehatan lingkungan di tingkat Kabupaten dan Training of Trainer tentang kesehatan
lingkungan bagi guru pengelola UKS.

Peran Pemerintah Daerah dapat melahirkan kebijakan berupa Perda (Peraturan Daerah)
tentang pembinaan dan pengembangan UKS/lingkungan sekolah sehat. Kebijakan satu pintu
dalam pelaksanaan kegiatan UKS agar terlaksana koordinasi/keterpaduan lintas sektor dalam
arus komunikasi dan informasi yang menyangkut UKS/lingkungan sekolah sehat.
Bahwa dimana anggotanya berasal dari lingkungan setempat, dipilih oleh orang-orang yang ada di
lingkungan itu sendiri dan bekerja sama secara sukarela. Secara umum istilah kader kesehatan
yaitu kader-kader yang dipilih oleh lingkungan setempat untuk menjadi penyelenggara. Banyak
para ahli mengemukakan mengenai pengertian tentang kader kesehatan antara lain:

Anda mungkin juga menyukai