Gangguan Penglihatan (Buta)
Gangguan Penglihatan (Buta)
Disusun Oleh :
1. Muhammad Khalimi 260695
2. Noor Luthfiana 260699
3. Nurul Alwiyah 260700
4. Oktavina Anjarsari 260701
Alhamdulillah, kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas karunia rahmat dan
hidayahNya yang telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
PENGLIHATAN (KEBUTAAN)”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
tersusunnya makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada kesempatan ini kami berharap agar berguna bagi pembaca. Tidak lupa
kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk dapat lebih meningkatkan
kemampuan kami dalam menyusun makalah.
A. LATAR BELAKANG
Makalah merupakan suatu proses pembelajaran dan latihan keterampilan
bagi para mahasiswa untuk memperoleh pengalaman dan kemampuan dalam
menyusun sebuah laporan. Dalam menyusun makalah ini dapat memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat memperluas pengetahuan yang
diperoleh baik dari mata kuliah yang telah diajarkan maupun pengetahuan dari
luar (lingkungan).
Asuhan keperawatan merupakan bagian integral dan sistem pelayanan
ksehatan, dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat senantiasa
menghadapi pasien yang memiliki kondisi yang sangat kompleks sifatnya
khususnya pada pasien dengan gangguan penglihatan (kebutaan), baik ditinjau
dari segi latar belakang sosial budayanya, pendidikan, cita-cita dan keinginan,
gejolak emosional dan sebagainya yang kesemunya itu memperoleh respon
yang positif dari seorang perawat selama memberikan pelayanan kesehatan
pasien sebagai pasien yang unik dalam hidup dan kehidupannya sehari-hari
senantiasa mengadakan kontak dengan lingkungannya melalui komunikasi, baik
secara verbal maupun non verbal.
Tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan cenderung
semakin meningkat. Hal ini membawa dampak yang positif terhadap peran dan
fungsi perawat dalam mengantisipasi tuntutan masyarakat terhadap mutu
pelayanan. Dalam rangka mengantisipasi tuntutan masyarakat terhadap mutu
pelayanan kesehatan inilah salah satu faktor yang mendukungnya adalah
komunikasi.
Komunikasi dalam asuhan keperawatan merupakan suatu proses
hubungan antara perawat dengan pasien, keluarga, masyarakat dan tenaga
kesehatan lainnya dalam rangka mengenal dan menentukan kebutuhannya.
Dalam proses komunikasi, perawat dan pasien melibatkan aktivitas fisik, mental
dan emosional untuk mencapai tujuan yaitu tercapainya kesembuhan pasien
yang optimal.
B. TUJUAN
Komunikasi bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik antara
perawat dengan pasien guna mendorong pasien agar mampu meredakan segala
ketegangan emosi yang berhubungan dengan penyakit pasien (misal : gangguan
penglihatan (kebutuhan) dan memahami dirinya, mendukung keperawatan
terhadap kesehatannya dalam rangka mencapai kesembuhan.
Didalam upaya perawatan dan penyembuhan, hubungan erat antara
perawat dan pasien diperlukan agar tindakan yang dilakukan terhadap pasien
didasarkan atas kesepakaran bersama. Hubungan baik antara perawat dan pasien
perlu dikembangkan dengan baik. Upaya yang dilakukan oleh perawat
sebaiknya tidak hanya diakhiri oleh penyembuhan saja, tetapi diikuti rasa
percaya diantara kedua belah pihak atas tindakan pelayanan yang dilakukan.
Oleh karena itu, emosi perlu terkendali dan pemahaman atas masalah
yang dihadapi (misal : gangguan penglihatan, kebutaan) dan upaya
pemecahannya perlu dijaga.
1. PENGERTIAN
Penglihatan adalah salah satu indera yang sangat penting, mengenalkan
kita pada dunia sekitar kita juga memberikan kesnangan dengan melihat
pemandangan yang indah oleh mata.
(C.Long, Barbara. Perawatarn Medikal Bedah 2. 1996 : 241)
Lapang pandang adalah bagian dari lingkungan dimana dapat
melihatnya. Lapang pandang juga meliputi penglihatan prifer (tepi) atau
penglihatan tidak langsung, normalnya tergantung dari keutuhan semua bagian
mata. (C.Long, Barbara. Perawatarn Medikal Bedah 2. 1996 : 242)
2. Gangguan Penglihatan
Gangguan ketajaman penglihatan dapat menghasilkan kesalahan refraksi
atau gangguan dalam lapang pandang. Gangguan penglihatan terdiri darimana
seseorang tidak dapat lagi menerima cahaya. Untuk maksud yang legal,
kebutuhan didefinisikan secara tepat untuk menentukan macam bantuan yang
diperlukan. Meskipun dewasa ini orang-orang yang tidak dapat melihat disebut
cacat penglihatan, istilah kebutuhan masih sering digunakan.